Laporan PKL
Laporan PKL
Laporan PKL
( PKL)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang bertempat di UD.TUNAS BARU Jln.
Tarutung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara selama 3 bulan dengan baik,
sekaligus penulis dapat menyusun laporan ini sebagai kewajiban pelaksanaan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) di UD.TUNAS BARU Jln. Tarutung Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara
Manfaat diadakannya Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini, penulis dapat menambah wawasan
dan pengalaman, serta dapat mempraktikkan ilmu yang telah Bapak/Ibu guru ajarkan di Sekolah
sebagai penunjang selama mengikuti Prakerin ini, sehingga penulis tidak canggung dalam
pelaksanaan Prakerin ini. Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa penulis telah
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri di tempat ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan
memberikan dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini,
yaitu diantaranya :
1. Yth. Ibu Hj. Mumu Mulia selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Siti Sarpingi.
2. Yth. Bapak Drs. H. Endang Zenal, M.Ag selaku Kepala SMK Singaparna.
3. Yth. Ibu Ina Sukmawati, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Akuntansi.
4. Yth. Ibu Hera Kartina, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Sekolah.
5. Yth. Bapak Rudy Rudiana Harrison, S.Sos selaku Pembimbing DU/DI.
6. Seluruh staf karyawan Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Tasikmalaya khususnya bidang Pendapatan dan Aset.
7. Bapak/Ibu guru, Kakak/Adik-Adik kelas penulis yang telah memberi dorongan material
maupun spiritual.
8. Keluarga dan Saudara-Saudara penulis, serta semua pihak yang telah banyak membantu
dalam pembuatan laporan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis telah berusaha menyusun laporan ini secara maksimal, namun penulis menyadari
bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan untuk perbaikan. Penulis berharap laporan Prakerin ini akan bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dan generasi baru yang nantinya akan
menjalani Praktik Kerja Industri.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan inspirasi dalam penyusunan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Prakerin
1.2 Landasan Hukum Pelaksanaan Prakerin
1.3 Maksud dan Tujuan Prakerin
1.4 Metode Pengumpulan Data
1.5 Waktu dan Tempat Prakerin
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pajak Daerah
2.2 Jenis – Jenis Pajak Daerah
2.3 Karakteristik Pajak Daerah
2.4 Landasan Hukum Pemungutan Pajak Daerah
2.5 Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah
2.6 Pengertian Arsip Surat
2.7 Peralatan Penyimpanan Arsip
2.8 Tata Cara Penyimpanan Arsip
2.9 Prosedur Penyimpanan Arsip
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Tasikmalaya
3.2 Visi dan Misi DPPKAD Kabupaten Tasikmalaya
3.3 Perkembangan Perusahaan
3.4 Struktur Organisasi
3.5 Deskripsi Kerja
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Agenda Harian di Bidang Pendapatan
4.2 Agenda Harian di Bidang PBB & PBHTB
4.3 Agenda Harian di Bidang Aset
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Prakerin
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran
yang dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk
meningkatkan mutu siswa – siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi
(kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa yang akan datang
guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di
masa sekarang ini.
Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk
magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah
memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari
pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha
atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak
mengalami kendala dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam
proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga
Kejuruan terkait.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini diharapkan setiap siswa – siswi mampu mengikuti
kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia Usaha ataupun di dunia
Industri agar siswa – siswi tersebut dapat mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik dan
berguna bagi dirinya serta agar siswa – siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara
maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia Usaha atau dunia Industri
sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia industri.
Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik akan dan bagaimana
kehidupan di dunia kerja. disamping ajang uji coba ilmu yang ia pelajari. melalui prakerin siswa
diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata dan aturan di dunia industri/usaha,
sehingga ketika ia nantinya tamat ia sudah benar-benar siap bekerja baik secara keilmuan
maupun secara kejiwaan dan mental.
Praktek Kerja Indusrti (PRAKERIN) juga merupakan bagian dari kurikulum SMK yang wajib
dilaksanakan oleh peserta didik SMK Singaparna. SMK Singaparna mengambil kebijakan untuk
melaksanakan PRAKERIN dari bulan Januari sampai dengan Maret pada tahun pelajaran
2013/2014. Kegiatan prakerin wajib diikuti oleh siswa-siswi kelas XI SMK Singaparna pada
semester 4 sebagai salah satu syarat kelulusan UN.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan bagi siswa - siswi untuk lebih mendalami lagi materi yang berkaitan
dengan permasalahan yang dihadapi penulis selama melaksanakan kegiatan PKL
(Praktek Kerja Lapangan).
b. Menambah wawasan kerja di lingkungan masyarakat khususnya di bidang Akuntansi
c. Menambah pengalaman kerja untuk bekal di masa yang akan datang.
d. Mahasiswa dapat mengetahui dan mendapatkan wawasan dalam dunia kerja yang
sebenarnya.
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara teliti dan sistematis yang sedang diteliti. Metode ini dilakukan dengan
cara mengadakan pencatatan secara sistematis dan mengadakan pengamatan secara
langsung ke lokasi yaitu Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
2. Dokumentasi
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang ada hubungannya
dengan judul dan masalah yang dibahas di dalam laporan tugas akhir untuk memperoleh
data yang dapat dipergunakan sebagai landasan teori dan melengkapi isi laporan.
Prakerin dilaksanakan mulai tanggal 06 Januari s.d tanggal 28 Maret 2014 yang
bertempat di DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH Kabupaten Tasikmalaya Bagian Pendapatan dan Aset yang berlokasi di
Jl.Bojongkoneng By Pass Singaparna Ds. Sukaasih Kec. Singaparna.Waktu kerja dimulai
dari hari senin s.d jumat. Jam kerjanya yaitu dari pukul 07.45 s.d 15.30 WIB, dan
istirahat pada pukul 12.00 s.d 13.00 WIB.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Tony Marsyahrul (2004:5) : “Pajak daerah adalah pajak yang di kelola oleh pemerintah
daerah (baik pemerintah daerah TK.I maupun pemerintah daerah TK.II) dan hasil di pergunakan
untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan daerah (APBD)”.Menurut Mardiasmo,
(2002:5) : “Pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada
daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di gunakan untuk membiayai penyelenggarakan pemerintah
daerah dan pembangunan daerah”.
Jadi, Pajak daerah adalah iuran wajib yang sifat pemungutannya berdasarkan daerah dan
digunakan untuk membiayai anggaran – anggaran pemerintah daerah.
Kegiatan pendataan dengan cara dibayar sendiri (Self Assesment) untuk wajib pajak yang sudah
memiliki NPWPD terdiri dari
1. Menyerahkan formulir pendataan
2. Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendataan (SPTPD) yang telah diisi oleh
wajib pajak atau yang diberi kuasa
3. Mencatat data pajak daerah dalam kartu data ke dalam daftar SPTPD (Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah) wajib pajak self assessment.
4. Formulir dan daftar SPTPD.
Penetapan
Kegiatan penetapan dengan cara di bayar sendiri (self assesment) terdiri dari :
1. Setelah wajib pajak membayar pajak terutang berdasarkan SPTPD dicatat dalam kartu data.
2. Membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data dan hasil pemeriksaan atau keterangan
lain, Dengan cara menghitung jumlah pajak terutang dan jumlah kredit pajak yang
diperhitungkan dalam kartu data
3. Jika pajak terutang kurang atau tidak dibayar maka di terbitkan surat ketetapan pajak daerah
kurang bayar (SKPDKB)
4. jika tidak terdapat selisih antara kurang dan kredit, Maka diterbitkan surat ketetapan pajak
daerah nihil (SKPDN)
5. Jika terdapat tambahan objek pajak yang sama selesai akibat di temukannya data baru, Maka
diterbitkan surat ketetapan pajak daerah kurang bayar tambahan (SKPDKBT)
6. Jika terdapat kelebihan pembayaran pajak terutang, Maka di terbitkan surat ketetapan pajak
daerah lebih bayar (SKPDLB)
7. Setelah pembuatan nota perhitungan pajak selesai, Selanjutnya menyerahkan kembali kartu
data kepada unit kerja pendataan.
8. Menerbitkan daftar SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,dan SKPDN atas dasar surat ketetapan
pajak daerah tersebut
9. Surat ketetapan ditandatangani oleh kepalah unit kerja penetapan.
10.Menyerahkan copy daftar surat ketetapan di atas kepala unit kerja penagihan,unit kerja
perencanaan dan pengendalian operasional.
11.Menyerahka kepada wajib pajak berupa SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN kemudian wajib
pajak menandatangani masing-masing tanda terima dan mengembalikannya.
12.Jumlah pajak terutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 100% dari pokok pajak.
13.Apabila SKPDKB,SKPDKBT,SKPDN yang direrbitkan tidak atau kurang bayar setelah lewat
waktu paling lama 30 hari sejak SKPDKB,SKPDKBT,SKPDN diterima, Dapat memberikan
sanksi administrasi berupa bunga 2% tiap bulan dengan menerbitkan STPD (surat tagihan pajak
daerah).
Formulir dan daftar / buku
1. Formulir kartu data
2. Daftar surat ketetapan
Kegitan penyetoran melalui bendaharawan khusus penerima (BKP) terdiri dari
1. BKP menerima setoran disertai surat ketetapan pajak daerah dengan media SSPD (Surat
Setoran Pajak daerah)
2. Setelah SSPD tersebut di cap, Aslinya disertai SKPD dikembalikan ke wajib pajak yang
bersangkutan
3. Berdasarkan SSPD yang telah di cap, Dicatat dan dijumlahkan dalam buku pembantu
penerimaan sejenis melalui BKP dan selanjutnya dibukukan dalam buku kas umum.
4. BKP menyetor uang ke kas daerah secara harian yang disertai bukti setoran Bank.
5. BKP secara periodikal (bulanan) menyiapkan laporan realisasi penerimaan dan penyetoran
uang yang di tandatangani oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah.
6. mendistribusikan
Kegiatan Penyetoran Melalui Kas Daerah terdiri dari :
1. Kas daerah menerima uang dari wajib pajak disertai dengan media surat ketetapan dan media
penyetoran SSPD dan bukti setoran Bank
2. Selanjutnya setelah SSPD ditandatangani dan di cap oleh pejabat kas daerah, Maka lembar
pertama dari SSPD dan bukti setoran Bank diserahkan kembali ke wajib pajak
3. 2 (Dua) lembar tembusan SSPD diberikan oleh kas daerah ke BKP Dipenda yang dilampiri
bukti setoran Bank
4. BKP setelah menerima media penyetoran yang di cap oleh kas daerah dicatat dan dijumlahkan
dalam buku pembantu penerimaan sejenis melalui kas daerah dan selanjutnya dibukukan dalam
buku kas umum
5. BKP secara periodikal (bulanan) membuat laporan realisasi penerimaan dan penyetoran uang
yang ditandatangani oleh Kadipenda
6. Mendistribusikan
Angsuran Dan Penundaan Pembayaran
Penagihan
1. Penagihan dengan surat teguran
2. Penagihan dengan surat paksa
3. Penagihan dengan surat perintah melaksanakan penyitaan
4. Pengumuman lelang dan pelaksanaan lelang
5. Pencabutan penyitaan dan pengumuman lelang
6. kegiatan penagihan dengan surat perintah penagihan seketika dansekaligus (SPPS dan S)
Kegiatan Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan
sanksi administrasi
1. Menerima surat permohonan pembetulan pembatalan, Pengurangan ketetapan dan
penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dari wajib pajak
2. Meneliti kelengkapan permohonan pembetulan, Pembatalan, Pengurangan ketetapan dan
penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi wajib pajak setelah dilakukan penelitian dan
bila perlu dilakukan pemeriksaan, Dibuat laporan hasil penelitian.
Formulir Dan Buku Yang Diperlukan
1. Menerima surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, Melakukan
pemeriksaan dan membuat laporan pemeriksaan ditandatangani oleh petugas dari wajib pajak.
2. Mencatat ke kartu data selanjutnya diserahkan kapada unit kerja penghitungan untuk
dilakukan penghitungan penetapan kelebihan pembayaran pajak.
3. Memperhitungkan dengan hutang / tunggakan pajak yang lain
4. Setelah perhitungan dengan hutang pajak yang lain ternyata kelebihan pembayaran pajak
kurang / sama dengan hutang pajak lainnya tersebut maka wajib pajak menerima bukti
pemindahbukuan sebagai bukti pembayaran / kompensasi dengan pajak terutang dimaksud,
Karenanya SKPDLB tidak diterbitkan.
5. Apabila hutang pajak di perhitungkan di kompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak
ternyata lebih, Maka wajib pajak akan menerima bukti pemindahbukuan dan sebagai bukti
pembayaran / kompensasi dari SKPDLB harus di terbitkan
6. Setelah menerima SKPDLB dari unit kerja penetapan dan di proses untuk penerbitan.
Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat disebut sebagai arsip, maka
surat atau warkat harus memenuhi persyaratan : memiliki nilai guna bagi organisasi/lembaga
sehingga surat/warkat tersebut dikelola dengan teratur dan berencana menurut suatu system
tertentu agar memudahkan penemuan kembali surat/warkat yang disimpan itu jika sewaktu-
waktu dibutuhkan kembali nilai informasi yang ada di dalamnya oleh organisasi/lembaga.
Berawal dari pembentukan organisasi perangkat daerah (OPD) yang baru untuk tahun 2009,
yang dipayungi beberapa perda diantaranya Perda No.15 Tahun 2008 tentang struktur organisasi
perangkat daerah pasal 14, dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah. Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya yang sedang membangun ibu kota membentuk beberapa OPD
diantaranya OPD yang sangat penting keberadaanya bagi pemerintah yakni Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
DPPKAD merupakan gabungan dari beberapa satuan perangkat daerah (SKPD) dan bagian, yaitu
Dinas Pendapatan (DIPENDA), Bagian Keuangan dan bagian umum bidang asset pada
sekretariat daerah. DPPKAD juga merupakan hasil dari studi banding pejabat terkait kebeberapa
daerah dalam rangka pembentukan OPD baru tahun 2009.
DPPKAD merupakan OPD yang paling vital bagi pemerintah Kabupaten Tasikmalaya karen
disamping mengelola keuangan dan asset daerah juga merupakan penggali pendapatan asli bagi
pemerintah daerah. Oleh karen itu maju mundurnya pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sangat
ditentukan pula oleh efektif dan efesiennya DPPKAD dalam mengolah pendapatan dan keuangan
serta tercapainya apa yang ditargetkan bagi pemerintah daerah.
4. Sekretariat
Sekretariat Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Mempunyai Tugas
menyelenggarakan pelayanan administrasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan kesekretariatan yang meliputi penyusunan program, pengelolaan keuangan, umum dan
kepegawaian.
Rincian Tugas Sekretariat :
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
b. Menyelenggarakan perumusan dalam penyusunan program kerja Dinas;
c. Menyelenggarakan pelayanan administrasi Dinas;
d. Menyelenggarakan penyusunan anggaran Dinas ;
e. Menyelenggarakan pengelolaan kegiatan umum meliputi rumah tangga dan perlengkapan
Dinas;
f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
g. Menyelenggarakan koordinasi dengan Bidang dalam penyusunan anggaran, penyusunan
program dan pelaksanaan tugas dinas lain yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas;
h. Menyelenggarakan pelayanan administrasi kepada seluruh pegawai di lingkungan Dinas
untuk menunjang kelancaran tugas-tugas Dinas;
i. Menyelenggarakan penyusunan laporan pelaksanaan tugas.
Sekretariat membawahkan
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
8. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran Mempunyai tugas menyelenggarakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dalam penyusunan anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran serta perencanaan dan
pengendalian anggaran.
Rincian tugas Bidang Anggaran :
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Bidang Anggaran;
b. Menyelenggarakan, pengumpulan, pengolahan dan analisa rencana penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing SKPD;
c. Menyelenggarakan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
d. Menyelenggarakan penyusunan konsep pembentukan Tim Anggaran Pemerintah Daerah;
e. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan penyusunan Ranperda tentang APBD perubahan;
f. Menyelenggarakan penyusunan bahan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
untuk dibahas dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah;
g. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan Peraturan Bupati tentang penjabaran
APBD dan Peraturan Bupati tentang penjabaran perubahan APBD;
h. Menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan dan penganalisaan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) yang diusulkan SKPD sebagai bahan pertimbangan dan verifikasi Tim
Anggaran Pemerintah Daerah;
i. Menyelenggarakan perencanaan anggaran penanganan urusan pemerintahan kabupaten;
j. Menyelenggarakan penyiapan bahan pengesahan rancangan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA);
k. Menyelenggarakan penyiapan Peraturan Daerah tentang APBD hasil persetujuan DPRD dan
Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD sebagai bahan evaluasi Gubernur;
l. Menyelenggarakan penyusunan konsep penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD);
m. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
n. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait.
Bidang Anggaran membawahkan :
a. Seksi Penyusunan Anggaran Penerimaan;
b. Seksi Penyusunan Anggaran Pengeluaran;
c. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Anggaran.
a. Seksi Penyusunan Anggaran Penerimaan
Seksi Penyusunan Anggaran Penerimaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan penyusunan anggaran penerimaan.
Rincian tugas Seksi Penyusunan Anggaran Penerimaan :
1) Melaksanakan penyusunan rencana kerja Seksi Penyusunan Anggaran Penerimaan;
2) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan analisa rencana penerimaan dari seluruh
SKPD sebagai bahan penyusunan anggaran penerimaan;
3) Melaksanakan penyusunan bahan penetapan anggaran penerimaan;
4) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam penyusunan dan penetapan
perubahan anggaran penerimaan;
5) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
5) Melaksanakan penyiapan bahan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD untuk
dibahas dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah;
6) Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rancangan Peraturan Bupati tentang penjabaran
APBD dan penjabaran perubahan APBD;
7) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan analisis Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
yang diusulkan SKPD sebagai bahan pertimbangan dan verifikasi Tim Anggaran Pemerintah
Daerah;
8) Melaksanakan penyiapan bahan pengesahan rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA);
9) Melaksanakan penyiapan bahan Peraturan Daerah tentang APBD hasil persetujuan DPRD
dan Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD sebagai bahan evaluasi Gubernur;
10) Melaksanakan penyiapan bahan penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD);
11) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
12) Melaksanakan koordinasi unit kerja terkait.
5) Melaksanakan penyusunan konsep pedoman teknis belanja modal untuk pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintahan Daerah yang dianggarkan
pada belanja SKPD masing-masing;
6) Melaksanakan penyusunan bahan kegiatan pengusahaan dan pengaturan dana yang
diperlukan dalam pelaksanaan APBD untuk kepentingan publik;
7) Melaksanakan penelitian usulan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah
Membayar (SPM) belanja langsung dari pejabat pengguna anggaran;
8) Melaksanakan penyiapan bahan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) belanja
langsung berdasarkan permintaan dari pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas
umum daerah;
9) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
10) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
4. Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia pengelola pendapatan,
keuangan dan aset daerah pada tiap SKPD. Karena kewenangan pengelolaan keuangan daerah
tidak hanya berada di DPPKAD sebagai satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD) tetapi
juga di SKPD, karena itu kinerja DPPKAD sangat dipengaruhi oleh kinerja aparat pengelola
keuangan yang ada di SKPD dari mulai pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, pejabat
penatausahaan keuangan (PPK-SKPD) bendahara pengeluaran, bendahara penerimaan, pejabat
pelaksana teknis kegiatan dan lain-lain;
5. Adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur pemangkasan sebagian nomor
kodering penerimaan dari sektor retribusi daerah, sehingga berkurangnya penerimaan pendapatan
daerah;
6. Belum tertibnya pengelolaan aset daerah pada tiap SKPD;
7. Tersebarluasnya obyek dan subyek Pajak/Retribusi Daerah. Luasnya Wilayah Kabupaten
mencapai 2.563,35 Km2 terdiri dari 39 Kecamatan dan 351 Desa menyebabkan lemahnya
rentang kendali serta berpengaruh terhadap rasionalitas antara biaya pemungutan dengan
pendapatan daerah yang diperoleh;
8. Belum adanya penegakkan hukum (law enforcement) yang tegas berkaitan dengan pajak dan
retribusi daerah;
9. Masih kecilnya potensi pendapatan daerah sehingga tingkat ketergantungan terhadap dana
perimbangan (grant) dari pemerintah pusat sangat tinggi;
10. Adanya kesenjangan yang sangat tinggi antara keterbatasan anggaran (budget constraint)
dengan jumlah program/kegiatan prioritas dan permintaan masyarakat yang harus dibiayai;
11. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya sebagian besar berkarakter pedesaan
(rural) dengan mata pencaharian penduduk mayoritas pada sektor pertanian primer tradisional
sementara perkembangan aktivitas sektor-sektor ekonomi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya
yang terkait dengan potensi PAD seperti sektor jasa, perdagangan, wisata, hotel, restoran masih
kurang dibandingkan dengan daerah lain seperti Kota Tasikmalaya dan Garut;
12. Belum terselesaikannya permasalahan aset antara pemerintah Kabupaten Tasikmalaya
dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Sedangkan Faktor - faktor Peluang antara lain :
1. Masih adanya potensi daerah yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan daerah
seperti sektor wisata alam/agro/budaya;
2. Perkembangan teknologi informasi yang menunjang efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
kerja;
3. Keberadaan aparat desa dan kecamatan yang dapat membantu terbatasnya rentang kendali
misalnya dalam pemungutan PBB dan Pajak Daerah, pemetaan dan pendataan potensi
pendapatan yang ada di wilayah masing-masing;
4. Adanya diklat, seminar, bintek workshop dalam rangka peningkatan kualitas SDM yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah, perguruan tinggi dan konsultan/swasta.
BAB IV
PEMBAHASAN
No Uraian Kegiatan
1 Apel pagi
2 Mengisi Nota Perhitungan Pajak Daerah
3 Menyusun Surat Ketetapan Pajak Daerah ( SKPD ) dan Surat Setoran Pajak Daerah ( SSPD )
berdasarkan Jenis Pajak diantaranya : Pajak Katering, Pajak Hotel ( Sewa Tempat ), Dan Pajak
Rumah Makan dll
4 Mengelommpokkan dokumen – dokumen pajak berdasarkan wajib pajaknya
5 Mengarsipkan dokumen - dokumen pajak
6 Menganalisis laporan dari dinas dan perusahaan
7 Mengetik surat
8 Menggandakan dokumen
9 Mengisi daftar SKPD pajak reklame tahun anggaran 2013
10 Mengisi kartu data pajak penerangan jalan umum ( PJU )
11 Mengisi kartu data pajak rumah makan tahun 2013
12 Menghitung jumlah pembayaran dan setoran yang di lakukan oleh wajib pajak selama tahun
2013
13 Menghitung jumlah pajak katering dari daftar SKPD
14 Menghitung jumlah pajak sewa tempat dari daftar SKPD
15 Menghancurkan dokumen
16 Merekapitulasi jumlah rumah makan yang membayar pajak pada tahun 2011 dan 2013
17 Mengecek dan menyusun dokumen-dokumen pajak rumah makan menurut masa pajaknya
18 Mengisi laporan pencapaian target macam-macam pajak pada bulan desember 2013
19 Mengisi rekapitulasi total macam-macam pajak
20 Mengisi laporan penerimaan pendapatan pajak daerah pada bulan desember
21 Mengisi kartu data pajak katering
22 Mengisi kartu data pajak sewa tempat
23 Mengetik dafar wajib pajak warung nasi dan hotel
24 Mengarsipkan surat masuk
25 Menyusun surat ketetapan pajak daerah (SKPD),surat setoran pajak daerah (SSPD) dan nota
perhitungan pajak daerah
26 Mengetik daftar skpd pajak reklame
27 Mengetik surat pernyataan beserta lampiran nya
28 Mengetik daftar SKPD pajak rumah makan
29 Mengetik daftar SKPD pajak hiburan
30 Mengagendakan surat keluar dan mengarsipkannya
31 Mengetik daftar SKPD Pajak katering
32 Mengarsipkan surat keputusan
33 Mengetik daftar SKPD pajak mineral bukan logam dan batuan
34 Meyusun STS (Surat Tanda Setoran) menurut jenisnya
No Uraian Kegiatan
1 Apel Pagi
2 Membuat format agenda kegiatan BMD
3 Menginput data Kartu Inventaris Barang (KIB)
4 Menghitung data Kartu Inventaris Barang (KIB)
5 Mengarsipkan Surat Masuk
6 Mengarsipkan Surat Keluar
7 Mengarsipkan Kartu Kegiatan Monitoring T.A 2013/2014
8 Mengarsipkan Kartu Kegiatan Fasilitasi T.A 2013/2014
9 Mengarsipkan Kartu Kegiatan TPTGR T.A 2013/2014
10 Mengarsipkan Kartu Inventaris Barang
11 Membuat format agenda perpanjangan STNK/BPKB roda dua , roda empat
12 Menghitung data jumlah Kartu Inventaris Barang
13 Mengarsipkan Kartu Kegiatan RKBMD dan DKBMD T.A 2013/2014
14 Mengarsipkan Kartu Laporan Pedoman Pemanfaatan BMD T.A 2013/2014
15 Mengagendakan Surat Masuk
16 Mengagendakan Surat Keluar
17 Mencatat data perpanjangan STNK/BPKB roda dua , roda empat
18 Mengelompokan data Kerangka Acuan Kerja (KAK)
19 Mengarsipkan Surat Berita Acara
20 Mengelompokan Surat-surat laporan Kegiatan
21 Mengumpulkan dokumen-dokumen program kegiatan
22 Mengarsipkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)
23 Mengarsipkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
24 Mengarsipkan Buku Kas Umum (BKU)
25 Mengisi format Pengelolaan BMD
25 Mengisi alamat surat (tiap-tiap Dinas) pada Surat Keluar
26 Memberi nama lokasi pada Sertifikat Tanah
27 Menyusun Sertifikat Tanah KAB TASIKMALAYA
28 Mengarsipkan Surat Pengajuan LS
29 Membuat format agenda ekspedisi Pengembalian BPKB
30 Membantu Ngeprint Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
31 Mencatat data Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
32 Menyusun Surat Berita Acara Serah Terima Kendaraan
33 Memberi nomor pada tiap-tiap Kartu BPKB
34 Menyusun Daftar Honorarium Kegiatan per bulan
35 Mengrekapitulasi data Honorarium Kegiatan
36 Menggandakan Dokumen
37 Menghancurkan Berkas (menggunakan mesin penghancur berkas)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari suatu moment yang disebut Prakerin di Bidang Pendapatan dan Aset pada DINAS
PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Kab.
Tasikmalaya, selama selang waktu tiga bulan penulis sedikit banyaknya dapat mengetahui
tentang Dunia Kerja, dan penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu dalam suatu perusahaan
terutama perusahaan yang penulis di tempatkan sebagai tempat prakerin ternyata Pengelolaan
Pajak Daerah dan Pengarsipan Surat sangatlah dibutuhkan sehingga penulis bisa memahami
bahwa pembelajaran akuntansi dan administrasi merupakan kecakapan teknis untuk
membantu perkembangan suatu perusahaan.
5.2 Pesan/Saran
Setelah penulis menganalisa berbagai hal dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(Prakerin), penulis berusaha memberikan pesan/saran sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi peningkatan dan kemajuan pengelola Sekolah dan pihak Instansi.
Pesan/saran penulis diantaranya :
2. Bagi Instansi
http://santosoyohanes3.blogspot.com/2012/10/landasan-hukum-prakerin.htm
http://jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/27/pengertian-dan-macam-macam-pajak-daerah/
http://tiptopku.blogspot.com/2010/10/contoh-contoh-tampilan-komputerisasi.html
http://www.solusifurniture.com
www.sekawanmedia.com