159371195
159371195
159371195
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi pada seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
Laporan ini disusun demi memenuhi SKS di perkuliahan dan juga syarat
Jakarta. Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang terlibat demi
kelancaran penyusunan laporan ini. Maka dari itu pada kesempatan ini praktikan
praktikan, diantaranya:
2. Kepada Orang Tua, yang sudah memberikan izin dan doa demi kelancaran
4. Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui SE, M.Si. Ak., selaku Koordinator
iii
5. Dr. Choirul Anwar M.Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
6. Bapak Ismail, selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi, yang
8. Kepada seluruh staff Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi yang telah
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran praktikan harapkan demi lebih baik
Penulis
iv
v
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perubahan waktu dan zaman yang semakin maju dan
teknologi yang juga mengalami perubahan sesuai dengan zamannya. Kini untuk
seperti sosial media yang banyak digunakan orang di seluruh penjuru dunia.
Informasi baru akan sangat mudah tesebar melalui sosial media hanya dengan
mengharuskan manusia untuk lebih berfikir kritis terhadap suatu kejadian sebelum
menanggapinya. Pola fikir yang kritis itu bisa kita asah melalui beberapa media,
memiliki status tertinggi di dunia pendidikan. Tak semua orang bisa memiliki
status mahasiswa, hanya orang-orang terpilih dan memiliki keinginan lah yang
dapat memilikinya.
Selain dituntut untuk berfikir kritis mahasiswa juga dituntut untuk dapat
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal ini tidak hanya berlaku ketika
menjadi seorang mahasiswa, hal ini akan terus dialami pada saat di dunia kerja.
1
2
diadakan namanya Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selain berguna untuk melatih
kemampuan PKL juga berguna sebagai wadah untuk mengaplikasikan teori yang
melaksanakan PKL.
Akuntansi, Praktik Kerja Lapangan sendiri merupakan SKS wajib yang harus
diambil oleh praktikan demi memenuhi mata kuliah. Fakultas Ekonomi sendiri
juga merupakan salah satu jurusan yang menghasilkan lulusan sarjana ekonomi
terbaik yang akan menjadi tenaga kerja di dunia kerja yang nyata. PKL biasanya
dilakukan pada saat ahir semester tahap akhir dengan syarat telah mengambil
minimal 100 Satuan Kredit Semester (SKS) sebelumnya. Hal ini dilakukan
dengan alasan mahasiswa telah mampu dan cukup secara teoritis untuk terjun ke
dunia kerja, sehingga teori yang didapatkan dapat menjadi acuan untuk berfikir
dalam mengambil keputusan yang tepat pada situasi tertentu yang terjadi di dunia
hari kerja yang terhitung sejak bulan Juli hingga September 2017.
B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
sebenarnya.
bangku kuliah.
praktikan dapatkan. Terdapat 3 bagian yang akan dipaparkan yaitu, kegunaan bagi
sebagai berikut:
1. Bagi Praktikan
dunia kerja.
sesungguhnya.
tersebut.
3. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi
a. Membangun kerjasama dan komunikasi yang baik antara instansi,
Negeri Jakarta.
sebagai berikut:;
Telepon : 0251-8336195
tempat melakasanakan PKL dikarenakan lokasi kantor yang berada tidak jauh dari
rumah praktikan dan juga praktikan merasa bahwa KPP Pratama Ciawi
Juli sampai dengan 8 September 2017 yang bertempat di Kantor Pelayanan Pajak
1. Tahap Persiapan
ditujukan kepada Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Barat III dengan
persetujuan dari Kantor Wilayah DJP Jawa Barat III untuk melakasanakan
PKL di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciawi. Setelah itu surat
PKL dan disetujuai oleh Kepala Subbagian Umum Kantor Pelayanan Pajak
40 hari kerja.
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Pelaporan
instansi yang berorientasi pada fungsi dan bukan lagi pada jenis pajak. Kantor
dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidik Pajak. Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pada tahun 2002 dibentuk 2 KPP Wajib Pajak Besar atau LTO (Large Tax
Office) yang menangani 300 Wajib Pajak Badan terbesar di seluruh Indonesia dan
hanya melakukan administrasi mengenai jenis pajak PPh dan PPn. Kemudian
1. KPP BUMN
2. Perusahaan PMA
8
9
Pada tahun 2004 dibentuk pula KPP Madya atau MTO (Medium Tax Office).
Sedangkan KPP Modern yang menangani WP terbanyak adalah KPP Pratama atau
STO (Small Tax Office). KPP Pratama baru dibentuk pada tahun 2006 sampai
dengan 2008.Adapun perbedaan antara KPP STO, KPP LTO dan KPP MTO
adalah adanya Seksi Ekstensifikasi pada KPP STO (Small Tax Office), sehingga
dapat dikatakan bahawa KPP STO adalah ujung tombak bagi Direktorat Jenderal
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama ini merupakan unsur pelaksana atau
instansi vertikal yang berada di bawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Vertikal dan pada Direktorat Jenderal Pajak merupakan salah satu instansi yang
Kabupaten Bogor sendiri terdapat 3 KPP Pratama Kabupaten, yaitu KPP Pratama
Ciawi, KPP Pratama Cibinong dan KPP Pratama Cileungsi. KPP Pratama Ciawi
dibentuk sebagai tindak lanjut reorginasasi Direktorat Jenderal Pajak yang diikuti
Dari ke-3 KPP Pratama Kabupaten Bogor yang ada, KPP Pratama Ciawi
memiliki ruang lingkup kerja yang paling luas, hampir 50% Kecamatan di
Kabupaten Bogor masuk ke dalam wilayah kerja KPP Pratama Ciawi, adapun
Kecamatan yang masuk wilayah kerja KPP Pratama Ciawi sebagai berikut:
a. Cigudeg i. Leuwiliang q. Pamijahan
Adapun Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi yang
mengacu pada visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak, sebagai berikut:
a. Visi
b. Misi
Dengan adanya struktur organisasi maka akan terlihat dengan jelas dan lebih
tertata antara tugas dan wewenang dari setiap bagiannya. Selain itu memudahkan
Berikut ini penjelasan beberapa tugas yang dilakukan oleh bagian Kantor
berikut:
Jenderal Pajak.
pengiriman laporan.
b. Bagian Keuangan
Ciawi.
pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan has atas tanah dan
laporan kinerja.
4. Seksi Pelayanan
5. Seksi Penagihan
penagihan.
6. Seksi Pemeriksaan
perpajakan lainnya.
petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk kepala kantor. Tugas utama seksi
usaha dan atau memiliki tempat usaha di pusat perdagangan atau bisa
Pajak Tentang Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor
meliputi:
a. Pelaksanaan Ekstensifikasi.
b. Pelaksana KPP;
d. Kepala KP2KP.
bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan,
masing.
D. Kegiatan Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi
Kegiatan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciawi ialah unit kerja dari
kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak maupun yang
belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, didalam lingkup wilayah kerja Direktorat
Jenderal Pajak. Untuk kegiatan umum dari Kantor Pajak Pratama Ciawi ialah
sebagai berikut:
1. Penyuluhan
kewajiban untuk membayar pajak dan taat pajak. Kegiatan penyuluhan ini
daerah yang masih awam tentang pajak. Begitu juga mengenai peraturan
2. Pelayanan
Untuk pelayanan yang ada di Kantor Pajak ini sesuai dengan nama
keperluan.
3. Pengawasan
gratis untuk Wajib Pajak yang kurang memahami tentang pajak dan
yang ada, serta melakukan penagihan jika terdapat kurang bayar atau tidak
A. Bidang Kerja
Penyuluhan adalah menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk Wajib
Pajak Orang Pribadi yang memiliki atau melakukan kegiatan usaha dan atau
memiliki tempat usaha di pusat perdagangan atau bisa disebut juga menerbitan
NPWP atas usaha yang belum dikukuhkan sebagai Penghasilan Kena Pajak
(PKP).
yang bernama Bapak Achmad Hutori dan dibantu oleh beberapa orang staff yang
Penyuluhan serta Fungsional PBB. Kepala Seksi sendiri memiliki tugas dan
sistem informasi.
18
19
Ciawi yang dibagi dari 24 Kecamatan wilayah kerja KPP Pratama Ciawi. AR
adalah mendata objek dan subjek PBB, penilaian bumi dan bangunan serta
menyelenggarakan pemetaan objek pajak bumi dan bangunan (PBB) dan yang
melayani Wajib Pajak Orang Pribadi yang ingin membuat Nomor Pokok Wajib
Wajib Pajak yang ingin membuat NPWP. Langkah kerja yang praktikan lakukan
B. Pelaksanaan Kerja
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan nomor Wajib Pajak yang
dan juga sebagai sarana dalam administrasi perpajakan. NPWP yang praktikan
buat ini khusus untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki usaha mikro,
Peraturan Pemerintah (PP) No.46 tahun 2013 dengan tarif 1% dari peredaran
bruto yang kurang dari Rp 4,8 Miliar dalam setahun. Adapun langkah-langkah
yang memiliki NPWP wajib membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi
penduduk Indonesia atau fotokopi paspor atau kitas bagi warga Negara
Asing. Berkas harus sesuai dengan domisili tempat tinggal Wajib Pajak. Dan
oleh Kepala Desa setempat. Surat Keterangan Usaha (SKU) harus yang
bertanggalkan terbaru, tidak boleh yang sudah tidak berlaku dan harus dari
Wajib Pajak yang memiliki usaha berbentuk Usaha Miko Kecil dan
Penghasilan atas Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh atas
usaha dengan peredaran bruto atau omzet kurang dari Rp 4,8 Miliar setahun,
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk Wajib Pajak. Penghasilan bruto
dilihat dari seberapa banyak penjualan para Wajib Pajak selama 1 bulan.
atau kurang dari Rp 4,8 Miliar. Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk
dilakukan oleh Wajib Pajak setelah memiliki NPWP, kewajiban Wajib Pajak
yang telah memiliki NPWP ada 2, yaitu setor dan lapor. Wajib Pajak wajib
atau e-billing yang setiap bulannya harus dibuatkan yang baru. Kode billing
ini hanya dapat dibuatkan di KPP atau dapat dibuat sendiri melalui link
penyetoran Wajib Pajak wajib melaporkan SPT Masa paling lambat 20 hari
setelah masa pajak berakhir dan wajib melaporkan SPT Tahunan maksimal
Wajib Pajak telah selesai selanjutnya Wajib Pajak didaftarkan pada sistem
Wajib Pajak tersebut. Ada beberapa data yang harus di isi pada sistem
sebagai berikut:
3) Setelah data lengkap lalu verifikasi data yang sudah dimasukan untuk
Negeri (Kemendagri).
kode billing untuk pembayaran pajaknya. Id-billing atau kode billing ini dapat
akan diserahkan kepada petugas Bank atau Kantor Pos saat melakukan
pembayaran. Bagi Wajib Pajak yang baru membuat NPWP, setelah melakukan
pembayaran, Wajib Pajak kembali lagi ke Kantor Pajak dengan membawa bukti
pembayarannya dan diserahkan kepada petugas untuk dicetakan kartu NPWP.
4) Setelah keluar kemudian cari data Wajib Pajak yang ingin dicetakan
5) Setelah nama Wajib Pajak keluar lalu lihat bagian cetak surat dan klik
6) Setelah data didownload, buka data tersebut dan kemudian cetak kartu
NPWP.
Hasil dari kegiatan ini adalah terdaftarnya Wajib Pajak yang memiliki usaha
sebagai Wajib Pajak yang berNPWP dan penghasilan atas usahanya sudah
dikukuhkan sebagai Penghasilan Kena Pajak (PKP). Data yang dimasukan harus
sesuai dengan data atau identitas yang diberikan oleh Wajib Pajak kepada petugas.
Setelah selesai kartu NPWP tersebut dicetak maka kartu bisa langsung diberikan
kepada Wajib Pajak yang telah mendaftarkan dirinya dan dapat dipergunakan
Adapun gambar arus dari tata cara pendaftaran NPWP sebagai berikut:
Gambar III.1 Diagram arus pendaftaran NPWP
Sumber: Data diolah oleh penulis
Surat himbauan atau bisa disebut Surat Permintaan Penjelasan Atas Data
bagi Wajib Pajak yang berupa surat himbauan untuk Wajib Pajak yang tidak
membayarkan dan melapor pajaknya selama 2 tahun berturut-turut dan untuk
Wajib Pajak Orang Pribadi yang belum memiliki NPWP. Sebelum membuat surat
tersebut dibandingkan dengan data yang dimiliki Wajib Pajak apakah sudah
profil dari WP untuk mengetahui lebih jauh kegiatan usaha dari Wajib Pajak.
Setelah itu akan keluar persepsi atau dugaan bahwa terdapat kewajiban pajak yang
belum dilakukan oleh Wajib Pajak yang harus dibuatkan surat himbauan untuk
Adapun surat himbauan yang tertuju untuk Wajib Pajak baru yang statusnya
memiliki usaha namun belum memiliki NPWP untuk usahanya, maka Kantor
yang dijalankan.
melaporkan SPT Tahunan lebih dari 2 tahun, maka kantor pajak akan
mengirimkan surat himbauan untuk segera membayarnya sesuai dengan data yang
approweb.pajak.go.id.
c. Selanjutnya pilih Aktivitas Pengawasan kemudian pilih Penggalian
d. Setelah itu masukan data Wajib Pajak kemudian masukan jenis pajak
yang dikenakan lalu masukan jumlah yang harus dibayarkan, dan juga
uraian isi dari surat himbauan. Untuk jenis pajaknya yaitu PPh pasal
25/29 OP, jumlah yang dibayarkan sesuai dengan yang dikenakan, dan
yang ada.
cetak.
oleh Kepala Kantor. Setelah surat-surat yang sudah dicetak ditanda tangani, surat-
surat tersebut kemudian dimasukan ke dalam amplop coklat yang sudah dituliskan
alamat tertuju kemudian di cap dan dibawa ke Bagian Umum untuk dikirimkan
melalui Pos. Wajib Pajak yang dikirimkan surat himbauan harus memberikan
tersebut sampai agar data yang dimiliki kantor dapat segera dikukuhkan. Apabila
Wajib Pajak yang sudah dikirimkan surat himbauan untuk membuat NPWP tidak
Tentang Kegiatan Pemetaan Lokasi Wajib Pajak Orang Pribadi Dan/Atau Badan
Serta Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan Melalui Geotagging, geotagging
merupakan kegiatan pemetaan untuk merekam Data Lokasi dan Data Deskriptif
Wajib Pajak Orang Pribadi dan/atau Badan serta Objek Pajak PBB, termasuk
didalamnya menambahkan foto lokasi dan/atau foto aset usaha serta data
pendukung lainnya. Setiap kantor pajak memiliki target untuk geotagging setiap
tahunnya. Dan kantor wajib memenuhi target tersebut, karena dari geotagging ini
juga nama baik kantor serta kinerja dari setiap kantor pajak akan terlihat, apabila
kantor mampu memenuhi target geotaggingnya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan maka dapat terlihat bahwa kinerja dikantor tersebut baik dan begitupun
sebaliknya, apabila kantor tidak dapat menyelesaikan target tersebut akan terlihat
kurang baiknya kinerja kantor pajak tersebut. Selain itu geotagging juga dapat
kantor.
menjadi CSV.
b. Kemudian buka link atau aplikasi untuk melakukan geotagging yaitu
mapping.pajak.go.id.
e. Lalu buka google maps untuk memastikan alamat yang akan dicari.
terbuka ubah settingan maps menjadi hybrid agar terlihat lebih jelas lagi
dan kemudian cari lokasi yang pas dan sesuai dengan data. Karena
i. Ketika sudah pas sasaran alamatnya maka lihat sisi kiri dibagian I-Macros
alamat yang sesuai data, maka akan muncul tanda berwarna biru,
k. Setelah data keluar otomatis ulangi langkah yang sama sampai sebanyak
Biasanya data untuk pemetaan dalam sehari bisa sampai 10.000 data Wajib
Pajak yang harus dilakukan pemetaan. Dan target setiap kantor untuk Geotagging
dilihat berapa besar kenaikan yang terjadi untuk melihat sudah sejauh mana
kantor akan mencapai target. Geotagging ini juga berfungsi untuk memudahkan
mencari alamat Wajib Pajak ketika akan dilakukan pemeriksaan. Dan juga akan
mendapatkan informasi baru atau tambahan mengenai suatu lokasi. Serta berguna
Wajib Pajak baru yang telah terdaftar di Kantor Pajak maka datanya akan
terekam di database kantor. Setelah Wajib Pajak terdaftar maka akan keluar Surat
Keterangan Terdaftar (SKT) untuk bukti bahwa Wajib Pajak sudah terdaftar di
Kantor Pajak. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) ini disimpan oleh Seksi
Esktensifikasi dan juga Bagian Umum untuk arsip kantor. Sehingga jika terjadi
sesuatu maka kantor memiliki data atau buktinya. Surat Keterangan Terdaftar
(SKT) ini di rekap manual di Microsoft Excel untuk mencegah terjadi kehilangan
data. Data yang dimasukan sesuai dengan tanggal dan nomor surat sehingga
memudahkan ketika kantor mencari datanya. Data yang dimasukan adalah nomor
surat, nama Wajib Pajak, NPWP, Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU), Alamat,
Pratama Ciawi ada beberapa kendala yang dihadapi oleh praktikan, kendala
pusat sehingga tidak dapat melayani Wajib Pajak dan mencetakan id-
kali dan juga membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga membuat
WP menjadi antri.
6. Banyaknya data Wajib Pajak yang tidak lengkap yang harus diinput ke
selanjutnya.
diantaranya:
terjadi maintenance pada sistem dan juga menunggu sampai sistem dapat
dipergunakan kembali.
kembali.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentu saja banyak
pengalaman dan manfaat yang didapatkan oleh praktikan. Mengingat PKL juga
dipelajari selama di bangku perkuliahan, maka banyak hal baru yang didapatkan
praktikan selama melaksanakan PKL yang dapat berguna nantinya. PKL juga
merupakan gambaran awal bagi mahasiswa sebelum terjun ke duina kerja yang
2013.
Ciawi.
36
37
untuk memperbaikinya.
B. Saran
terkait untuk nantinya dapat menjadi masukan dan saran agar kedepannya dapat
lebih baik lagi dan meningktakan kinerja baik bagi praktikan maupun instansi
melaksanakan PKL.
Pribadi Wirausaha.
3. Bagi Praktikan
yang professional.
KEPALA KANTOR
SEKSI PEMERIKSAAN
SEKSI EKSTENSIFIKASI DAN PENYULUHAN
SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI
PRAKTIKAN