Makalah - Vektor - Ahmad Zaenal Abidin
Makalah - Vektor - Ahmad Zaenal Abidin
Makalah - Vektor - Ahmad Zaenal Abidin
VEKTOR
A. Notasi Vektor
Suatu vektor dapat digambarkan dengan anak panah dimana panjangnya anak
panah menyatakan besarnya vektor dan arah anak panah menyatakan arah vektor.
Vektor juga dapat dituliskan dengan sebuah huruf yang dicetak tebal ataupun
dengan huruf yang diatasnya diberi tanda panah ataupun garis. Penulisan vektor
dengan menggunakan lambing panah di atas lebih sering digunakan. Karena
menggunakan tulisan tangan, vektor yang dibubuhi tanda panah lebih mudah
dituliskan daripada dicetak tebal.
Gambar disamping menunjukkan gambar sebuah
B vektor, yang memiliki arah dari A ke B. Vektor
tersebut dapat Dinyatakan sebagai vektor AB
atau vektor c .
A c
Dalam koordinat kartesian vektor arah/vektor satuan adalah vektor yang
besarnya 1 dan arahnya sesuai dengan yang didefinisikan.
Dalam koordinat kartesian i, j, k. yang masing masing menyatakan vektor
dengan arah sejajar sumbu x, sumbu y dan sumbu z. Sehingga:
ax
Vektor a dapat ditulis a x i a y j a
ay
ax
Vektor a a y dapat ditulis= a x i a y j a z k
a
z
a+b
b
Metode Segitiga
b
a a
a+b
a+b
Resultan diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor pada
titik ujung vektor yang lain, maka resultannya adalah vektor bertitik awal di titik
awal a dan bertitik ujung di titik ujung b
Metode Poligon
Metode jajar genjang hanya efektif untuk dua buah vektor. Jika lebih dari dua
vektor, maka dua buah vektor di tentukan resultannya dahulu dan hasilnya
dijumlahkan dengan vektor ketiga baru bisa ditentukan resultan akhirnya. Jika
terdapat lebih dari dua vektor, maka cara paling mudah adalah menggunakan
metode poligon. Pada dasarnya metode poligon adalah pengembangan dari metode
segitiga. Cara menentukan resultan dengan metode jajar genjang adalah sebagai
berikut:
2. Pengurangan Vektor
b a b
-b
Apabila vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka
pengurangan dapat dilakukan dengan mengurangkan komponen-komponennya.
a b a.b.sin
b a a b
Contoh :
Jika vektor A dan B kita nyatakan dalam vektor satuan, a a1i a2 j a3k
Karena
i i (1)(1)sin 0 0 i i j j k k 0
juga
i j k; j k i; k i j
ingat juga,
Suku yang tengah dapat kita ubah susunannya sedikit dan kita tuliskan
kembali sebagai
i j k
a b a1 a2 a3
b1 b2 b3
i j k
4 3 2 3 2 4
pq 2 4 3 i j k
5 2 1 2 1 5
1 5 2
i 8 15 j 4 3 k 10 4
23i 7 j 6k
𝑅 = √62 + 82 = 10 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛
b. Metode analisis
Metode yang paling tepat untuk menentukan resultan vektor adalah metode
analisis. Metode ini dapat menentukan besar resultan dan arahnya dengan tepat.
Ada dua cara untuk menentukan resultan vektor dengan metode analisis.
Menggunakan rumus kosinus Jika terdapat dua vektor F1 dan F2 saling
membentuk sudut sebesar α, maka besar resultannya dapat ditentukan dengan
rumus kosinus berikut:
𝑅 𝐹1 𝐹2
= =
sin 𝛼 sin(𝛼 − 𝛽) sin 𝛽
Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka
penjumlahan dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponennya.
xA xB x A xB
Misalnya: a = dan b = maka a + b =
yA yB y A yB
Contoh:
2 4 2 (4) 2
Apabila a dan b maka a + b =
3 3 33 0
a b 2abCos
2 2
a +b =
= 2 2 4 2 2.2.4.Cos60
= 4 16 16. 12
= 28 2 7