Manajemen Kesehatan Reproduksi Remaja
Manajemen Kesehatan Reproduksi Remaja
Manajemen Kesehatan Reproduksi Remaja
Abstrak
Kasus kematian ibu di Kabupaten Subang masih tinggi. Salah satu kantong permasalahannya
terletak pada kelompok remaja. Remaja dengan anemia, remaja dengan kehamilan tidak
diinginkan, remaja dengan pernikahan dini, hingga seks bebas. Akar penyebab dari timbulnya
masalah tersebut adalah kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisi manajemen kesehatan reproduksi remaja di lingkungan
siswi SMP N 2 Subang. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif melalui analisis data berupa wawancara, observasi dan studi dokumen. Informan
pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata
pelajaran biologi, dan siswi SMPN 2 Subang. Lokasi penelitian SMP N 2 Subang.Hasil penelitian
menunjukkan sebagia berikut : (1) Perencanaan belum efektif karena belum merepresentaiskan visi
sekolah berbasis lingkungan sehat (2) Pengorganisasian sudah berjalan dengan efektif, terdapat
pennangung jawab dan struktur organigram (3) Pelaksanaan belum efektif karena ada keterbatasan
media/bahan ajar(4) Pengawasan belum efektif karena tidak ada pengawalan kepatuhan
mengkonsumsi tablet tambah darah (5) Evaluasi berjalan efektif karena melibatkan kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran Biologi dan siswi (6) Faktor
Penghambat terletak pada kurangnya media pembelajaran, kurangnya edukasi dan kurangnya
pengawasan.
Abstract
The case of maternal mortality in Subang Regency is still high. One of the pockets of the problem
lies in the youth group. Teenagers with anemia, teens with unwanted pregnancies, teens with early
marriage, to free sex. The root cause of the emergence of these problems is the lack of knowledge
of adolescents about reproductive health. The purpose of this study was to analyze the
management of adolescent reproductive health in the students of SMP N 2 Subang. The method in
this study uses a qualitative approach with descriptive methods through data analysis in the form
of interviews, observations and document studies. Informants in this study were principals, vice
principals for curriculum, biology subject teachers, and students of SMPN 2 Subang. The research
location is SMP N 2 Subang. The results of the study show the following: (1) Planning has not
been effective because it has not represented the school's vision based on a healthy environment
(2) Organizing has been running effectively, there are responsibilities and organizational structures
(3) Implementation has not been effective because there are limited media/teaching materials (4 )
Supervision has not been effective because there is no compliance control for consuming blood-
added tablets (5) The evaluation is effective because it involves the principal, vice principal in
curriculum, Biology subject teachers and students (6) The inhibiting factor lies in the lack of
learning media, lack of education and lack of supervision.
122
123
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan