Makalah Edia Pebelajaran
Makalah Edia Pebelajaran
Makalah Edia Pebelajaran
Disusun oleh:
TAHUN 2022
1
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan
dan kebijaksanaan dan semua pihak yang telah membantu, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.
Tujuan pembuatan makalah karya tulis ini sebagai pemenuhan salah satu tugas mata kuliah
Mata Kuliah Media Pembelajaran oleh Oleh Bapak K.H., Dr., Muchotob Hamzah., M.M.
Makalah ini disusun berdasarkan referensi internet.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca sehingga memberikan kontribusi
yang positif dalam diri pembaca. Sekaligus menabah wawasan tentang media pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dalam isi maupun sistematikanya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan laporan ini.
Penulis
2
Daftar isi
JUDUL ................................................................................................................ 1
a. Kesimpulan........................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
media pembelajaran tidak ada, yang terjadi adalah mengalami kesulitan dalam
mengajar, materi menjadi monoton dan siswa merasa bosan dengan apa yang diajar
oleh pendidik. Oleh karena itu, media pembelajaran harus difungsikan untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar. Dengan demikian semakin menarik media
pembelajaran yang digunakan oleh guru akan semakin tinggi pula tingkat motivasi
belajar siswa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa fenomena aktual dari media pembelajaran?
2. Bagaimana konsep media pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik dan ragam media pembelajaran?
4. Apa saja urgensi media pembelajaran?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui fenomena aktual dari media pembelajaran
2. Untuk mengetahui konsep media pembelajaran
3. Untuk mengetahui karakteristik dan ragam media pembelajaran
4. Untuk menegtahui apa saja urgensi media pembelajaran
5
BAB II
PEBAHASAN
A. FENOENA AKTUAL
Istilah media pembelajaran (media pendidikan) sering dipahami secara beragam oleh
banyak ilmuwan. Keragaman pemahaman terse but tersirat dari penyebutan media yang
kadang-kadang disamakan dengan teknologi, alat peraga, dan sumber belajar. Keragaman ini
pula mengundang keinginan kita untuk menelaah lebih jauh hakikat kaji an media
pembelajaran termasuk istilah umum yang belakangan ini menunjukkan perkembangan
begitu mendunia. Katakanlah perkem bangan media sosial, cetak, dan elektronik. Bahkan
banyak yang memo sisikan media sebagai induk dari kajian teknologi pembelajaran.
Bagi ilmuwan teknologi pendidikan, menyamakan media pem belajaran dan teknologi
pendidikan jelas merupakan pandangan yang keliru, apalagi jika menempatkan media sebagai
induk bagi teknologi pendidikan. Kekeliruan pandangan tersebut mengundang dua pakar
media pembelajaran terkemuka bernama Richard E. Clark dan Gavriel Salomon untuk
menegaskan kembali posisi media terhadap bidang teknologi pendidikan (pembelajaran), di
mana dikatakan bahwa "me dia are part of instructional technology" (Clark dan Salomon,
2012: 37). Penegasan ini menunjukkan bahwa tidak perlu ada keraguan bahwa media
merupakan bagian dari teknologi pembelajaran. Pandangan ini juga mempertajam konvensi
umum bahwa teknologi pembelajaran merupakan bidang kajian tersendiri berupa jurusan atau
program stu di dan media pembelajaran adalah salah satu matakuliah yang men dukung
disiplin teknologi pembelajaran.
Jika teknologi pembelajaran yang dimaksudkan adalah bentuk fisik dari teknologi
atau dengan kata lain merupakan teknologi untuk pembelajaran seperti teknologi cetak,
audio, visual, multimedia, tele visi, komputer, Internet, dan teknologi digital lainnya, maka
pergan tian nama tersebut masih sejalan dengan hakikat media pembelajaran. Tetapi jika
teknologi pembelajaran yang dimaksudkan adalah kawasan bidang teknologi pembelajaran
seperti ditulis oleh Seels dan Richey (1994), teknologi pendidikan yang berorientasi pada
kajian dan praktik etis oleh Januszewski dan Molenda (2008), atau wawasan teknologi pen
didikan oleh Prawiradilaga (2012), maka penggantian nama matakuliah yang dimaksud
sebelumnya telah mengarah pada kajian ilmu teknologi pendidikan. Di sinilah perlunya
melakukan penajaman konsep media pembelajaran agar tidak terjadi tumpang-tindih dengan
teknologi pem belajaran sebagai suatu disiplin ilmu.
6
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa media merupakan bagian dari teknologi
pembelajaran dan kemajuan dalam mengembangkan media berkontribusi positif pada
pengembangan studi teknologi pem belajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
media pembelajar an bukanlah nama awal dari teknologi pendidikan, bukan pula istilah kuno
yang telah usang digunakan, melainkan suatu subbidang kajian teknologi pembelajaran yang
mendukung kawasan pengembangan di siplin teknologi pembelajaran.
Kata Media berasal dari kata lain merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara
harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju ke penerima. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Pengertian media yang dikemukakan oleh
Association of Education Comunication Technology (ECT) yaitu diartikan dengan segala
bentuk dan saluran yang dapat dipergunakan untuk proses penyalur pesan.1
Media memiliki konotasi yang terlalu luas dan kompleks. Kesulitan mendefinisikan
media sangat terasa apalagi dikaitkan dengan beberapa istilah lain seperti sistem penyajian
dan teknologi pembelajaran Media (singular medium) berasal dari bahasa Latin yang berarti
antara atau perantara, yang merujuk pada sesuatu yang dapat menghubungkan informasi
antara sumber dan penerima informasi. Media juga dipandang sebagai bentuk-bentuk
komunikasi massa yang melibatkan sistem simbol dan peralatan produksi dan distribusi.
Berdasarkan definisi tersebut, media lahir dari revolusi komunikasi yang dapat digunakan
untuk tujuan pembelajaran. Jadi, istilah media mengacu pada segala sesuatu yang berfungsi
untuk membawa dan menyampaikan informasi antara sumber dan penerima informasi.
Misalnya video, televisi, bahan cetak. komputer, dan instruktur dianggap sebagai media
karena berfungsi membawa pesan untuk tujuan pembelajaran. Tujuan media adalah untuk
memfasilitasi berlangsungnya komunikasi.
1
Nunu Mahun, Media Pembelajaran (Kajian terhadap langkah-langkah pemilihan media dan implementasinya
dalam pembelajaran), Journal Pemikiran Islam, Vol. 37, No. 1, 2012, hlm 28
7
1. Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke
penerima pesan.
2. Media visual, media yang hanya mengandalkan indra penglihatan
a. Media visual diam, seperti foto, ilustrasi, gambar pilihan dan potonga gambar.
b. Media visula gerak, seperti gambar gambar proyeksi bergerak (film bisu dan
sebaginya)
3. Media audio visual, media yang mampu menapilkan suasana dan gambar
4. Media sarboneka, suatu media yang di sesuiakan dengan potensi di suatu daerah
5. Gambar fotografi
1. Audio Visual
2. Media Audio
3. Multimedia
4. Realita Media
Salah satu faktor penting dalam membangun kualitas pendidikan adalah kualitas
tenaga pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran Guru seharusnya
8
memiliki keterampilan yang memadai untuk mendesain, mengembangkan, dan
memanfaatkan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan minat perhatian dan motivasi
belajar peserta didik dengan meningkatnya motivasi dan minat belajar diharapkan dapat
mencerna dan menerima pembelajaran dengan mudah.
menganalisis, mengevaluasi, dan bahkan menciptakan sesuatu yang dibutuhkan dalam dunia
nyata.
3. Kebutuhan pasar
Penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar
agar lulusan yang dihasilkan dapat mengikuti perkembangan zaman. Lembag pendidikan
seharusnya merancang media pembelajaran dengan mengkaji dan memahami perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini.
Memasuki abad ke-21 sekarang ini, berbagai model pendidikan tradisional yang
mengandalkan pertemuan face to face memperlihatkan pergeseran yang hebat, di mana
pendidikan online telah membawa dampak pada perubahan-perubahan yang menantang
Lahimya kecenderungan baru seperti bersekolah di rumah (home schooling), belajar mandiri
(self-study), dan pendidikan jarak jauh (distant learning) telah menjadi kebanggaan tersendiri
dan dipandang sebagai model pendidikan paling bergensi saat ini.2
2
Muhammad yaumi. Media & Teknologi Pembelajaran, (Jakarta Prenadamedia Group, 2018). hlm. 10-11
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata edia berasal dari kata lain erupakan btuk jaak dari kata ediu. Secara harfiah kata
tersebut epunyai perantara atau pengantar terjadinya kounikasi dari pengiri enuju kepeneria.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa proses pebelajaran erupakan proses
kounikasi. Dengan deikian edia pebelajaran adalah seua bentuk fisik yang digunakan
pendidik untuk penyajian pesan dan efasilitasi peserta didik encapai tujuan pebelajaran.
Raga edia pebelajaran dilihat dari suber belajar yang encakup televisi, radio, surat
kabar, video, buku teks odul dan berbagai software baik yang online aupun dala bentuk CD
ataupun DVD yang dikendalikan elalui koputer.
Secara deskriptif, alat penggunaan edia pebelajaran diulai dari suber pesan yakni
seorag guru enyapaikan ateri pebelajaran kepada peserta didik dengan enggunakan edia, di
dala edia berisi tentang pesan. Adapun pesan dala edia berisikan tentang ateri yang akan
disapaikan pada proses pebelajaran saat di dala kelas, keudian pesan di dala edia disapaikan
kepada peneria pesan dala hal ini adalah peserta didik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Khalilullah, M. (tanpa tahun), Media Pembelajaran Bahasa Arab Yogyakarta: Aswaja Press
Indo
Umar (2014). MEDIA PENDIDIKAN: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Jurnal
Tarbawiyah, 131
Husain, S. Urgensi Pembelajaran Al-Qur'an Hadist Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik
Di Mts Nurul Ikhlas Kalapa Dua Seram Bagian Barat. al-Iltizam. Vol.3.No.1
Umar 2014. MEDIA PENDIDIKAN: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran, Jurnal
Tarbawiyah, Vol.11, No.1
11