Peraturan Pertandingan Futsal (Wasit)
Peraturan Pertandingan Futsal (Wasit)
Peraturan Pertandingan Futsal (Wasit)
B. PERATURAN PEMAIN
1. Pemain yang bisa ikut bertanding di “FUTSAL COMPETITION DIESNAT SI
“adalah pemain yang :
a. Memenuhi ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam formulir pendaftaran yang
telah dibuat seperti pemain merupakan mahasiswa aktif IT Telkom Purwokerto.
b. Terdaftar pada formulir pendaftaran “FUTSAL COMPETITION DIESNAT SI
2023” serta melengkapi ketentuan lain yang telah ditentukan oleh panitia.
2. Jumlah pemain yang dapat didaftarkan yaitu maksimal 10 orang. Pemain yang
diperbolehkan memasuki lapangan hanya 5 orang sedangkan pemain lainnya berada
di beach.
3. Pemain harus mengenakan kelengkapan futsal, seperti memakai skin guard (wajib),
memakai kaos kaki Panjang (wajib), dan memakai sepatu untuk bermain futsal
(tidak berpul)
4. Ketentuan kaos kaki yang Panjang, yaitu kaos kaki yang minimal mencapai betis
kaki dan keseluruhan dari skin guard.
5. Pemain dilarang memakai atribut yang tak sepantasnya dipakai didalam
pertandingan futsal. Contohnya yaitu gelang, kalung, jam tangan, dan benda
berharga lainnya. Atribut yang tajam juga tidak diperkenankan dipakai dalam
pertandingan. Semua atribut akan dicek oleh panitia beserta wasit, dan wasit berhak
menentukan atribut mana yang tidak layak untuk dipakai.
6. Kuku pemain yang akan bertanding harus pendek.
7. Jika ada pemain yang melanggar 6 poin diatas maka akan dapat sanksi kartu kuning
langsung atau kartu merah jika sudah berkali-kali melanggar.
C. SISTEM PERTANDINGAN
1. Sistem pertandingan adalah sistem gugur (knock out) kompetisi dengan ketentuan
Penentuan lawan dilakukan dengan cara drawing/acak.
2. Waktu bermain di penyisihan adalah 2 x 10 menit dengan waktu istirahat 2 menit.
3. Waktu bermain di semi-final dan final adalah 2 x 15 menit dengan waktu istirahat
5 menit.
4. Waktu time out diberikan untuk masing-masing tim adalah 1 x 30 detik (hanya ada
dua kali time out untuk satu tim dalam satu pertandingan). Time out boleh dilakukan
dua kali sekaligus dalam satu babak, selama yang meminta adalah tim yang
berbeda. Selama time out waktu pertandingan akan terus berjalan, serta selama 2
menit terakhir pertandingan, tim manapun dilarang meminta time out.
5. Pada saat pertandingan apabila sampai saat waktu babak kedua skor masing seri
makan akan dilanjutkan langsung Penalty Shootout.
6. Prosedur penalty shootout.
a. Penendang penalty hanya 3 orang oleh setiap tim baik yang bermain di lapangan
maupun dari bangku cadangan. Setiap penendang penalty harus dicatat terlebih
dahulu sebelum proses adu penalty dimulai.
b. Apabila adu penalty sudah dilaksanakan dan hasilnya masih seri maka akan
diadakan sudden death oleh 1 penendang.
c. Sudden death hanya diadakan sekali, dimana perwakilan satu tim akan menjadi
penendang dan perwakilan akan menjadi kipper.
d. Penendang sudden death tidak boleh pemain yang telah menendang pada adu
penalty normal.
e. Tim yang menjadi penendang dan menjadi kipper akan ditentukan oleh
pelemparan koin.
7. Jeda antar pertandingan maksimal 5 menit dan diatur oleh panitia pelaksana.
8. Pertandingan dimulai kick off satu sentuhan. Boleh langsung menendang ke
gawang lawan, jika gol dianggap sah. Kick off akan dilakukan saat :
a. Pertandingan babak pertama dimulai.
b. Pertandingan babak kedua dimulai.
c. Setelah terjadi gol.
9. Ketentuan kick off antara lain :
a. Tiap pemain harus berada di wilayah lapangan masing-masing.
b. Bola harus berada tepat ditengah lapangan (lebih tepatnya di titik kick off).
c. Setelah wasit membunyikan peluit, maka kick off dapat dilakukan.
d. Jika terjadi gol, tim yang kebobolan akan melakukan kick off kembali.
10. Indirect free kick terjadi bila :
a. Kiper mengontrol bola dengan tangan/kaki di wilayah lapangannya lebih dari 4
detik.
b. Kiper menangkap bola dari rekannya tanpa bola tersentuh lawan sebelumnya.
c. Sebuah tim melakukan back pass kepada kiper.
11. Ketentuan direct free kick :
a. Jika bola langsung ditendang ke gawang dan terjadi gol, maka gol tersebut
dianggap sah.
b. Jika bola yang ditendang mengenai lawan dan keluar ke sudut lawan/ke daerah
gawang lawan, maka akan terjadi corner kick.
12. Penalty kick terjadi bila :
a. Terjadi pelanggaran oleh pemain di wilayah kotak penaltinya sendiri.
b. Terjadi hand ball oleh pemain di wilayah kotak penaltinya senditi.
13. Jika terjadi pelanggaran lebih dari lima kali oleh tim yang sama pada babak yang
sama, maka akan terjadi second penalty dimana tendangan dilakukan di titik dua
penalty tanpa adanya tembok penghalang. Jika posisi terjadi pelanggaran keenam
lebih dekat ke gawang dibandingkan letak titik second penalty dan masih di luar
kotak penalti maka tim yang dilanggar berhak melakukan direct free kick tanpa
tembok penghalang ditempat dimana terjadinya pelanggaran. Pelanggaran akan
direset menjadi 0 setelah pergantian babak.
14. Jika permainan dihentikan oleh wasit untuk alasan peringatan dari wasit, maka akan
terjadi indirect free kick dari tempat dimana wasit memberhetikan bola.
15. Jika bola keluar ke sisi lapangan maupun menyentuh langit-langit pada lapangan,
maka akan terjadi tendangan ke dalam (kick in). ketentuan tendangan ke dalam :
a. Posisi bola diletakkan baik dari titik dimana bola tersebut meninggalkan
lapangan (maupun jaring) pada permukaan luar lapangan dengan jarak tidak
lebih dari 25 cm dari titik tersebut.
b. Waktu untuk menendang bola paling lama 4 detik. Jika melebihi 4 detik, maka
tendangan ke dalam akan menjadi hak tim lawan.
c. Waktu mulai dihitung ketika wasit sudah menganggap pemain tersebut sudah
siap untuk melakukan kick in.
d. Jarak pemain lawan terhadap titik bola adalah 3 m.
16. Ketentuan back pass :
a. Apabila bola belum melewati garis tengah lapangan sendiri dan bola dioper ke
kiper lalu kiper menerima maka akan dianggap pelanggaran.
b. Pemain boleh mengoper kepada kiper yang berada di daerah lapangan sendiri
apabila telah melewati garis tengah lapangan dan telah menyentuh pemain
lawan. Bola harus meninggalkan lapangan pertandingan atau mengenai lawan
terlebih dahulu agar operan ke kiper dapat dilakukan lagi.
17. Tidak ada offside pada futsal.
E. WASIT
1. Setiap pertandingan dipimpin oleh dua wasit yang telah ditentukan oleh panitia
“FUTSAL COMPETITION DIESNAT SI “yang merupakan wasit dari UKM
Futsal Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
2. Wasit mengontrol jalannya pertandingan. Wasit bisa memberhentikan pertandingan
jika terjadi pelanggaran baik pelanggaran main maupun pelanggaran perlengkapan,
jika waktu bermain selesai dan jika salah satu tim meminta time out. Wasit juga
akan memberhentikan pertandingan jika terjadi cedera yang serius terhadap pemain
yang bertanding di lapangan.
3. Wasit harus memastikan bola yang akan dipakai memenuhi ketentuan seperti tidak
bocor/kempes, dll.
4. Wasit harus memastikan pemain yang akan bermain memenuhi ketentuan memakai
perlengkapan futsal.
5. Wasit berhak memberikan peringatan, kartu kuning, dan kartu merah kepada
pemain yang melakukan pelanggaran.
6. Keputusan wasit adalah mutlak sekalipun keputusan wasit sangat kontroversial.
Jika terjadi perbedaan pendapat antara kedua wasit yang memimpin pertandingan,
maka keputusan wasit utama yang akan lebih diutamakan.
7. Wasit tidak bertanggung jawab atas terjadinya cedera serius terhadap pemain dan
juga tidak bertanggungjawab atas kerusakan properti futsal. Wasit hanya sebagai
pengontrol jalannya pertandingan. Hal ini berlaku selama wasit tidak menyebabkan
kerusakan dan cedera tersebut.
F. PELANGGARAN
1. Pelanggaran berupa kekerasan akan terjadi jika :
a. Pemain menendang lawan.
b. Pemain meakukan trip, dengan kata lain menjatuhkan lawan dengan menginjak
kaki lawan.
c. Pemain melompat/terjun kea rah lawan.
d. Pemain mendorong/menyikut ke arah lawan.
e. Peman men-tackle lawan.
2. Bila pemain melakukan kekerasan yang tak sepantasnya, maka pemain itu akan
dianggap melakukan pelanggaran. Konsekuensinya berupa :
a. Peringatan, bila kekerasan tidak dilakukan di zona yang berbahaya dan tidak
dianggap memberikan efek yang serius kepada pemain yang dilanggar.
b. Kartu kuning, bila kekerasan dilakukan dengan mematikan pergerakan lawan
dengan melakukan trip, shoulder charge, tackle ke kaki.
c. Kartu merah, bila kekerasan yang dilakukan dengan kondisi pemain yang
memegang bola memiliki peluang untuk mencetak angka, mematikan
pergerakan lawan dengan dua kaki.
3. Pemain yang melakukan hand ball akan dianggap melakukan pelanggaran baik
pasif maupun aktif. Konsekuensinya berupa :
a. Peringatan, bila hand ball tidak dilakukan di zona yang berbahaya dan
merupakan hand ball pasif.
b. Kartu kuning, bila hand ball dilakukan di zona berbahaya, bisa hand ball pasif
maupun aktif.
c. Kartu merah, bila hand ball yang dilakukan sangat tidak professional dan
merupakan hand ball aktif yang terang terangan.
4. Pergantian pemain yang tidak memenuhi ketentuan yang ditulis di prosedur
penggantian pemain mengakibatkan pelanggaran, konsekuensinya berupa kartu
kuning.
5. Jika pemain menunda-nunda permainan, misalnya memperlambat jalannya kick off,
atau tendangan ke dalam lapangan, pemain tersebut akan diberikan sanksi oleh
wasit.
6. Jika terjadi perselisihan antar pemain, maka wasit akan memberikan peringatan
kepada kedua pihak.
7. Jika terjadi kontak fisik saat perselisihan, maka wasit berhak memberikan kartu
merah kepada pemain yang melakukan kekerasan..
8. Pelanggaran akan memberikan direct free kick kepada lawan ditempat pelanggaran
tersebut terjadi.
9. Pemain yang mendapat kartu kuning pada satu babak dapat di reset menjadi 0
setelah pergantian babak. Jika pemain mendapat kartu kuning sebanyak dua kali
dalam satu babak yang sama dalam satu pertandingan, maka pemain tersebut akan
mendapatkan kartu merah (merah tidak langsung).
10. Akumulasi kartu akan diberikan kepada pemain yang mendapatkan :
a. 1 kartu merah langsung dalam pertandingan.
b. 2 kartu kuning dalam satu babak yang sama dalam pertandingan (merah tidak
langsung).
c. 3 kartu kuning dalam pertandingan yang berbeda selama di FUTSAL DIES
NATALIS SI COMPETITION.
d. Hukuman akumulasi kartu berupa larangan untuk bermain dalam 1 pertadingan
setelah akumulasi terjadi.
e. Setelah hukuman dijalankan, pemain tersebut akan di reset akumulasi
kartunya menjadi 0.
11. Denda akan dikenakan terhadap pemain yang dihukum kartu kuning maupun kartu
merah. Denda untuk kartu kuning sebesar Rp. 15.000 dan kartu merah sebesar Rp.
30.000.
H. PENUNDAAN PERTANDINGAN
1. Bila keadaan tidak memungkinkan, panitia dapat menunda atau menghentikan
pertandingan untuk kemudian dilakukan ulang atau dilanjutkan pada waktu yang
telah ditetapkan panitia pelaksana.
2. Pertandingan yang tertunda atau terhenti, akan dilanjutkan atas petimbangan wasit
dan panitia pelaksana.