2013 1 14201 841409056 Bab1 29072013105639
2013 1 14201 841409056 Bab1 29072013105639
2013 1 14201 841409056 Bab1 29072013105639
PENDAHULUAN
kehamilan. Oleh karena itu, banyak wanita hamil merasa khawatir, cemas dan
berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi yang sempurna. Seperti yang telah
diketahui, ada dua cara persalinan yaitu persalinan pervaginam yang lebih dikenal
dengan persalinan normal atau alami dan persalinan dengan operasi Caesar dapat
disebut juga dengan bedah sesar atau section caesaria, yaitu bayi yang
sayatan pada dinding depan perut atau suatu operasi untuk melahirkan janin dari
dalam rahim. Dikatakan juga, section caeseria adalah memindahkan fetus dari
uterus melalui insisi yang dibuat dalam dinding abdomen dan uterus. Tiga hal
Kelainan pada ibu, diantaranya daya mengejan ibu lemah, ibu memiliki penyakit
jantung atau penyakit menahun lain yang mempengaruhi tenaga dan ibu hamil
dengan usia lebih dari 35 tahun juga dapat menjadi alasan tindakan ini. Kedua
adalah kelainan pada bayi berupa, bayi terlalu besar, bayi melintang, bayi
sungsang, bayi tertekan terlalu lama pada pintu atas panggul dan janin menderita
denyut jantung lemah. Ketiga Kelainan pada jalan yang membuat sectio bisa
bisa menular ke anak, misalnya kondiloma sifilitik yang lebar dan pipih (Amalia,
2011).
Melahirkan dengan section caesaria pada masa lalu menjadi hal yang
dilakukan jika persalinan normal dapat membahayakan ibu dan janinnya. Seiring
orang, section caesaria dianggap sebagai alternatif persalinan yang mudah dan
caesaria dari pada persalinan alamiah, meskipun tanpa indikasi medis (Kasdu,
2003).
dapat memilih proses persalinan yang tepat dan aman. Ibu hamil dalam
Dari informasi dan gambran tersebut, diharapkan ibu lebih siap dalam
Health Organization), diperkirakan sekitar 10% sampai 15% dari semua proses
dengan section caesaria bukan hal yang baru lagi bagi para ibu dan golongan
terakhir. Dan tercatat dari 17.665 angka kelahiran terdapat 35.7% -55.3% ibu
makin kecilnya risiko dan mortalitas pada section caesaria yang didukung dengan
teknik operasi anastesi serta ampuhnya anti biotika. Adapun dampak dan risiko
kesehatan pasca section caesaria ini cukup berarti seperti infeksi, perdarahan,
cit. Adjie 2005), adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan
angka kematian ibu. Mereka juga mengemukakan bahwa angka kesakitan dan
proses persalinan sampai pada keputusan dilakukan sectio caesaria (Bulin, 2011).
Ada lebih dari 85 % section caesaria disebabkan karena adanya riwayat section
Tentang pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentang indikasi dan faktor
resiko seksio dikelurahan bengkong kota batam tahun 2011. Bahwa di Indonesia,
section sesarea umumnya dilakukan jika terdapat indikasi medis tertentu, sebagai
caeseria di Rumah Sakit di Jakarta pada tahun 1993 adalah 45,5% dari 17.665
menyebutkan bahwa proporsi persalinan dengan section caeserio 30% dari 404
persalinan per bulan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Bulin, 2011 mengenai
hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan sikap ibu hamil
bahwa berdasarkan data survey awal yang didapatkan dari laporan persalinan VK
RS Bunda, pada bulan Januari sampai bulan Juni 2009 didapatkan angka
persalinan sectio caesaria sebesar 298 kasus (55 %), persalinan sectio caesaria
karena KPD 80 kasus (26 %), persalinan sectio caesaria tanpa indikasi medis 30
kasus (10 %) dari 540 total persalinan, dan dari 3 ibu hamil yang kebetulan
hamil (6,6 %) yang tahu banyak tentang resiko persalinan sectio caesaria lebih
pengetahuan yang kurang tentang risiko persalinan sectio caesaria lebih memilih
terdapat 881 ibu yang melakukan persalinan section caeseria (SC) pada tahun
2010, dan 1158 pada tahun 2011, dan 1235 ibu yang melakukan persalinan section
caeseria tahun 2012. (Profil rumah sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloeisaboe
Kota Gorontalo, 2013). Adapun di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadidja Kota
Gorontalo, tahun 2010 terdapat 128 ibu atau 14.3% ibu yang bersalin dengan
section caeseria, pada tahun 2011 terdapat 66 ibu atau 7.3% ibu yang bersalin
dengan section caeseria, serta 206 ibu atau 23% ibu yang bersalin dengan section
caeseria pada tahun 2012. (Profil Rumah Sakit ibu dan anak Sitti khadidjah Kota
Gorontalo, 2013).
Dari data dan fakta yang disebutkan sebelumnya, tidak semua ibu dapat
melahirkan dengan cara normal. Berbagai alasan medis memaksa ibu melahirkan
dengan cara lain atau section caeseria. Seharusnya, cara alternatif ini dilakukan
jika ibu dan janinnya dalam keadaan darurat dan hanya dapat diselamatkan
melalui operasi. Walaupun demikian, kini banyak ibu yang sengaja meminta
persalinan dengan pembedahan tanpa alasan medis yang jelas. Hal ini tentu
kurang bijaksana mengingat section caeseria bukan tanpa resiko, kecuali ada
dugaan akan terjadi trauma kelahiran lebih serius pada ibu atau anak setelah
mengenai Gambaran Pengetahuan dan Sikap Tentang section caeseria pada Ibu
Hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloeisaboe Kota Gorontalo
Tahun 2013. Guna mengetahui seberapa besar pengetahuan dan sikap ibu hamil
Sikap Ibu Hamil Tentang Section Caeseria di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.
section caeseria.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloeisaboe Kota Gorontalo
Tahun 2013.
Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloeisaboe Kota Gorontalo Tahun
2013.
1.4.1Manfaat Teoritis
3. Bagi peneliti, dapat mengetahui tentang section caeseria pada ibu hamil.