MAKALAH

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA, SERU, KREATIF


DAN MENGAKTIFKAN SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MATA
PELAJARAN PKN DI SD

Disusun oleh:

Kelompok 12

1. Opsiana Anaci Bako


2. Satrya Kaylau

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
pertolonganNya, kami bisa menyelesaikan tugas kami dengan baik. Adapun judul dari makalah
ini adalah “MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA, SERU,
KREATIF DAN MENGAKTIFKAN SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
MATA PELAJARAN PKN DI SD” makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan IPA.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami dan juga kepada teman-
teman kelompok yang saling membantu untuk menyelesaikan tugas ini. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar kedepan bisa membuat
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Kupang, April 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di zaman sekarang, sebuah ilmu pengetahuan menjadi hal yang sangat penting untuk
membentuk suatu Negara dengan kualitas baik. Oleh sebab itu dunia pendidikan memerlukan
sebuah metode pembelajaran yang mampu membuat seseorang tertarik akan pendidikan.
Sebuah metode pembelajaran yang menyenangkan mampu membuat siswa merasa nyaman
dan tertarik untuk belajar, terutama pada sekolah dasar. Karena siswa di sekolah dasar
cenderung lebih sering mengalami sebuah miskonsepsi pendidikan, jika pendidikan
dilaksanakan dengan cara biasa saja maka akan membuat siswa jenuh dan mengabaikan setiap
materi yang membenarkan untuk kesalahan terhadap miskonsepsinya tersebut Jika siswa
disuguhkan materi PKn dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan
mengasikkan, maka nilai-nilai nasionalisme dan kedisiplinan sebagai suatu cermin PKn itu
sendiri dapat dengan mudah diserap oleh siswa.

Dengan begitu siswa akan dapat menerapkan apa yang terkandung dalam pelajaran PKn
dan dengan mudah memahami serta mampu mempraktek-kan nilanilai nasionalisme dan
kedisiplinan tersebut. Jika dalam penyampaian terjadi kesalahan maka itu dapat berakibat
buruk terhadap siswa. Karena isi materi yang terkandung dalam mata pelajaran PKn sebagian
besar merupakan sikap cerminan anak bangsa yang seharusnya.

B. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Media Pembelajaran
B. Merancang Media Pembelajaran yang Bermakna, Seru, dan Kreatif
C. Jenis Media Pembelajaran
D. Media Pembelajaran yang Digunakan
E. Mengaktifkan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SD
F. Menciptakan Suasana yang Bermakna, Kreatif, Seru, dan Aktif di Kelas
G. Proyek Respon Kreativ dalam pembelajaran PKn di SD
H. Hal-hal Yang Perlu di Perhatikan dalam Pelaksanaan Media Pembelajaran

C. TUJUAN
Penulisan Makalah Ini Bertujuan Untuk Membantu Para Pembaca Lebih Mengenal Lagi
Tentang Merancang Media Pembelajaran Yang Bermakna, Seru, Kreatif Dan
Mengaktifkan Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Pkn Di SD
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran dapat di definisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun
nonfisik yang sengaja digunkan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami
materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien .sehingga materi pembejaran lebih cepat
diterima siswa dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut . pendek kata ,
media merupakan alat bantu yang digunakan guru dengan deain yang disesuaikan untuka
meningkatkan kwalitas pembelajaraan . Media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha
seperti media penyampaian pesan media pengantar magnet atau penas dalam bidang teknik.
Istilah media disini akan kita bahas dalam bidang pengajaran atau pendidikan. Sehingga
istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. Ada beberapa konsep atau
definisi media pendidikan atau media pembelajaran.

Oemar Hamalik dalam syukur ( 2005 : 125) mendefinisikan media sebagai teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses
pendidikan dan pembelajaran disekolah .

Robert heinich , dkk (2002: 10 ) dalam bukunya , “intructional media and tecnologies for
learning “ mendefinisikan , media adalah saluran informasi yang mnghubungkan antara sumber
informasi dan penerima . dlam pengertian ini mdia diartikan sebagai fasilitas komunikasi , yang
dapat memperjelas makna antara komunikator dan komunikan.

Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat memberikan informasi dan
mudah ditangkap pendidik ,baik dalam pendidikan formal maupun non formal . seperti yang
dikatakan diatas bahwa alat alat semacam tv dan radio jika digunakan dan diprogam untuk
pendidikan maka akan berguna untuk media . mempermudah dalam menyampaikan
pembelajaran dan mudah dimengerti oleh peserta didik . konsep dasar media pembelajaran
merupakan hal yang menarik dan sangat dianjurkan dalam pendidikan .

B. MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA, SERU DAN KREATIF

Pendidikan bukan lagi hal yang tabu di lingkungan masyarakat. Terbukti dari semakin
banyaknya orang tua yang menyekolahkan anaknya. Hal itu didukung pula oleh teknologi yang
semakin maju. Dengan adanya fasilitas tersebut tentu kita harus bisa memanfaatkan dengan
sebaiknya. Seperti misalnya merancang sebuah media pembelajaran yang bermakna, dengan
suasana seru yang mampu membuat siswa semakin kreatif dan aktif. Seandainya sekolah
tersebut fasilitasnya belum mencukupi, kita dapat menggunakan cara lain selain harus terpaku
pada teknologi.

Pengajaran adalah suatu proses penyampaian ilmu oleh guru dan guru menjadi tokoh
utama dalam kelas, dapat pula diartikan sebagai objek utama dalam kelas. Sedangkan
pembelajaran adalah memusatkan kegiatan kepada siswa agar siswa menjadi lebih aktif.
Sampai sekarang pendidikan di Indonesia sebagian masih dominan dengan gaya pendidikan
pada zaman Belanda, yaitu seperti guru menerangkan dan siswa mendengarkan. Pembelajaran
Berpusat Siswa bersifat strategis dan inovatif. Strategis karena memfasilitasi siswa aktif hal ini
menyebabkan siswa dapat mengembangkan potensi sendiri. Sedangkan inovatif karena mampu
membuat siswa tidak harus terikat dengan kelas belajar dan yang terpenting adalah
memproduksi dirinya sendiri dalam realitas social.

kita sebagai pendidik maupun calon pendidik harus mampu menumbuhkan jiwa aktif,
kreatif dan isnpiratif bagi siswa. Interaktif dan inspiratif dapat membuat siswa belajar dengan
tanpa tertekan atau dengan istilah happy. Siswa akan semangat dalam hal belajar, hal itu
menjadikan siswa lebih aktif di ruang kelas maupun diluar kelas.

C. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

Penggunaan media dapat manmbah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap
materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Media pembelajaran adalah meliputi , bahan,
peraga, serta sarana dan prasarana di sekolah yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Media tersebut bisa memberikan rangsangan pada siswa untuk belajar,menjadikan
pembelajaranmakin efektif dan efisien, bisa menyalurkan pesan secara sempurna, sertadapat
mengatasi kebutuhan dan problem siswa dalam belajar.

Pinsip –prinsip penggunaan media :

1. Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diharapkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran .media tidak digunakan sebagai sekedar alat hiburan , atau tidak semata
mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi , akan tetapi
benar benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
2. media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi
pembelajaran memiliki kekhasan dan komplek.media yang akan digunakan harus sesuai
dengan kompleksitas materi pembelajaran .
3. media pembelajaran harus sesuai dengan minat , kebutuhan , dan kondisi siswa . siswa
yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik , akan sulit memahmi pelajaran
manakala digunakan media yang bersifat auditif. Dan juga sebaliknya , siswa yang
memliki kemampuan penglihatan yang kurang , akan sulit mangkap bahan pembelajaran
yang disajikan melalui media visual . setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya yang
berbeda . guru perlu memperhatikan setiap kmampuan dan gaya tersebut .
4. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien .Setiap media
yang dirancang guru perlu memperhatikan efektivitas penggunaannya.
5. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya . Media secanggih apapun itu tidak akan bisa menolong tanpa
kemampuan teknis mengoperasikannya . Oleh karena itu sebaiknya guru mempelajari
dahulu bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan media yang akan
digunakan ,sebab sering guru melakukan kesalahan kesalahan yang prinsip dalam
menggunakan media pembelajaran yang pada akhirnya penggunaan media bukan
menambah kemudahan siswa belajar, malah sebaiknya mempersulit siswa belajar .

Media pembelajaran dapat di klasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari mana
sudut mana melihatnya:

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki
unsur suara, seperti radio dan rekaman suar.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang
termasuk kedalam media ini adalah film slide, foto, trasparansi, lukisan, gambar, dan berbagai
bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

3) Media auditovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung
unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman vidio, berbagai ukuran film, slide suara, dan
lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi kedalam:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui
media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak
tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide,
film, vidio, dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide ,film strip, trasparansi, dan lain sebagainya. Jenis
media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead projector
(OHP) untuk memproyeksikan trasparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka
media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya.

Penggunaan media pembelajaran dapat divariasikan dalam pembelajaran , proses


pembelajaran merupakan proses komunikasi ,yang menjadi masalah adalah bagaimana proses
komunikasi. Yang menjadi masalah adalah begaiman agar proses komunikasi itu berjalan
dengan efektif agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara utuh. Untuk
kepentingan tersebut, guru perlu menggunakan variasi dalam penggunaan media dan alat
pembelajaran. Secara umum, ada tiga bentuk media, yaitu media yang dapat didengar, dapat
dilihat, dan dapat diraba. Untuk bisa mempertinggi perhatian siswa, guru perlu menggunakan
setiap media sesuai dengan kebutuhan.

D. MEDIA PEMBELAJARAN YANG DI GUNAKAN

Media pembelajaran adalah penyalur atau alat penghubungan antara materi dan objek
yang digunakan . media tidak hanya berupa alat ,namun bisa berupa pangalaman ,karena
didalam pengalaman siswa akan mempelajari apa yang di dapatkan .pengalam itu dapat berupa
pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman tidak langsung adalah
pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Contohnya,
agar siswa belajar bagaimana mengoperasikan komputer, maka guru menyediakan komputer
untuk digunakan oleh siswa;

Media pembelajaran disesuaikan dengan mata pelajaran yang disampaikan guru . tidak
mungkin guru membimbing sisiwa langsung menyelam kedasar lautan, atau membelah dada
manusia hanya untuk mempelajari cara ker ja organ tubuh manusia, seperti cara kerja jantung
ketika memompakan darah.untuk memberikan pengalaman belajar semacam itu, guru
mempelukan alat bantu seperti film atau foto-foto dan lain sebagainya.

Demikian juga untuk mempunyai keterampilan membedah atau melakukan operasi pada
manusia, akan tetapi dapat menggunakan benda semacam boneka yang mirip dengan manusia.
Atau untuk memperoleh keterampilan mengemudikan pesawat ruang angkasa, dalam proses
pembelajarannya dapat melakukan simulasi terlebih dahulu dengan pesawat yang mirip dan
memiliki dan memiliki karateristik yang sama. Alat yang dapat membantu proses belajar ini
yang dimaksud dengan media atau alat peraga pembelajaran.
E. MENGAKTIFKAN SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SD

Untuk mengaktifkan siswa pendidik maupun calon pendidik tidak harus berteriak-teriak
dalam menyampaikan materi atau memaksa mereka untuk aktif dikelas. Sesuatu yang
didasarkan pada paksaan maka akan berakhir buruk. Jadi biarkanlah siswa sendiri yang
menumbuhkan jiwa keaktifan dalam kelas. Namun perlu diperhatikan, siswa tetap dalam
pengawasan dan bimbingan pendidik atau calon pendidik. Untuk menjadikan siswa aktif dan
kreatif jangan terlalu memberi kebebasan dalam bersikap. Sebab ditakutkan siswa akan tidak
terkontrol jika terlalu dibebaskan.

Untuk mengembangkan hal tersebut kita dapat menggunkan media yang mewadahi proses
aktifitas siswa, seperti:

1. Diskusi Diskusi adalah proses pembelajaran, dimana pelajar aktif berbicara dan menulis,
secara interaktif mengomunikasikan buah pikiran kepada pelajar lain (Utomo Dananjaya).
Diskusi dapat membuat siswa menjadih lebih aktif dalam berfikir dan bekerjasama. Tujuan dari
bekerjasama dalam diskusi adalah, membantu siswa yang bingung dalam memahami sebuah
pelajaran, dengan bekerja kelompok.

2. Permainan Permainan adalah hal yang sangat digemari oleh semua orang terutama anak-
anak. Saat bermain seseorang sering kali lupa waktu, namun permainan yang akan kita gunakan
dalam membuat media pembelajaran adalah permainan yang bermanfaat untuk anak.
Permainan akan membuat anak merasa tertarik dan tertantang.

3. Power Point

Power point adalah sebuah progam komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh
Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka. Namun disisi lain kita dapat menggunakan
power point untuk bermain game, melihat video, kuis dan sebagainya. Pada layout kita dapat
menambahkan beberapa animasi yang lucu untuk menarik perhatian siswa, namun jangan
terlalu banyak karena siswa nanti tidak dapat terfokus pada materi yang akan diajarkan.

4. Studi Wisata Wisata adalah sebuah kegiatan mengunjungi salah satu tempat atau lokasi
yang jauh dari tempat asal. Studi wisata biasanya dilakukan dengan bergerombol atau
kelompok. “Mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu.” (Djamarah ,2002)

F. MENCIPTAKAN SUASANA YANG BERMAKNA SERU , KREATIF , DAN AKTIF DIKELAS

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal ,guru dituntut kreatif membangkitkan
semangat siswa dikelas . menciptakan semangat siswa merupakan salah satu aspek penting .
proses pembelajaran dikelas akan berjalan secara efektik ,aktif ,seru dan menyenangkan
tergantung dengan semangat belajar yang siswa miliki .seorang guru harus bisa merancang cara
cara guna memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar .

Maka dari itu guru harus mampu menciptakan :

1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa. Pemahaman
siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada
gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin
dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu sebelum proses
pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapai.dengan media media yang telah disiapkan sebelumnya.

2. Membangkitkan minat siswa.

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh
sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat
belajar siswa, diantaranya: a. Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan
kebutuhan siswa. b. Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan
siswa. c. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasai, misalnya
diskusi, kerja kelompok. Eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain.

3. Ciptakan Suasana Yang Menyenangkan

Dalam Belajar Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana
yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Untuk itu guru sekali-sekali dapat
melakukan hal-hal yang lucu.yang dapat meningkatkan motivasi belajar di dalam kelas , guru
harus mampu mencairkan suasana di dalam kelas .

4. Berilah Pujian Yang Wajar Terhadap Setiap Keberhasilan Siswa

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Pujian sebagai penghargaan dapat
dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin dengan
tatapan mata yang menyakinkan.

5. Berikan Penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar
dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh
karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui
hasil kerjanya.berikan nilai yang sesuai kemampuan siswa tersebut dan berikan nilai yang
membuatnya merasa dipuji sehingga mereka mampu menyerap ilmu yang diberikan siswa.

6. Berilah Komentar Terhadap Hasil Pekerjaan Siswa Siswa butuh penghargaan.

Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar yang positif. Misalnya dengan
memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu”, dan lain sebagainya . hal –hal
seperti itu mampu meningkatkan semangat belajar .

7. Ciptakan Kondisi Belajar Yang Optimal.

Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal berhubungan dengan


kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan kegiatan belajar mengajar
agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga perhatian siswa terpusat pada materi
pelajaran.

G. PROYEK RESPON KREATIV DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SD

Proyek Respon Kreatif Proyek respon kreatif membawa dampak yang baik bagi perkembangan
otak siswa. Sama seperti media pembelajaran yang lain, proyek respon kreatif dituntut untuk
mampu membuat siswa aktiv dan kreatif di kelas. Untuk membuat proyek respon kreatif hal-hal
yang perlu di perhatikan adalah:

a. Foto Pahlawan Perlengkapan:

1) Foto pahlawan/foto Presiden (yang berhubungan dengan PKn)

Proses:

a) Guru menunjukan foto pahlawan didepan semua siswa

b) Siswa merespon dengan menyebutkan beberapa kata yang ada hubungannya dengan foto
tersebut. (Guru terus menggali agar siswa tidak berhenti sampai waktu yang ditentukan) Siswa
yang lebih sering merespon dalam waktu yang ditentukan adalah siswa yang kreatif.

Dalam proyek ini kita mengembangkan proses interaktif, menyenangkan, menantang


dan termotivasi untuk kreatif. Dalam Proyek respon kreatif siswa dapat lebih cermat dalam
melatih otak untuk berfikir cepat, disisi lain juga dapat menajamkan daya ingat anak.
Menajamkan daya ingat anak dengan proyek kreatif adalah hal yang menyenangkan
dibandingkan dengan hanya sekedar hafalan.
H. HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pengajaran Disiplin

a. Meningkatkan perilaku yang diinginkan

Peningkatan perilaku yang diinginkan memerlukan fokus yang konsisten. Hal itu
membuat kita terpacu sebagai pendidik maupun calon pendidik agar bertindak dengan bijak.
Mengajarkan perilaku dikelas secara langsung dapat menjadi pelajaran berkesinambungan bagi
sejumlah siswa.

b. Komunikasi guru-siswa

1) Sebelum melakukan aktifitas, ingatkan siswa akan hal-hal yang kita ajarkan sebelumnya.
2) Dalam memberi perintah usahakan siswa dalam keadaan menyimak dan memerhatikan.
3) Membantu siswa yang memerlukan bantuan
4) Abaikan perilaku tindak pantas yang tidak penting; pengabaian ini dapat membantu
mempertahankan momentum positif di kelas.

c. Pertimbangan Lingkungan

1) Cegah beberapa masalah dalam kelas dengan sebuah pengaturan yang cermat dan
perencanaan berlaku untuk waktu yang lama. Sering mengubah lokasi duduk siswa dan
menjauhi pengganggu akan mengubah perilaku yang menjengkelkan.
2) Tata lokasi meja untuk mempermudah siswa dalam bekerja individu.
3) Pakai strategi pengelompokan, pasangan belajar, mitra belajar, dan pusat belajar.
Sering, dengan memberi secara lisan kepada siswa peluang menggunakan “pembicaraan
bertanggung jawab” menurut penggambaran anda akan meningkatan perilaku tugas
mereka.
4) Ciptakan lingkungan kerja yang membuat segar atau tidak memosankan dengan
memainkan sebuah musik yang menenangkan,
5) Buat tempat yang dirancang untuk tas, buku, jaket, dan sepatu.

d. Penyesuaian Perintah

1) Berikan keterangan waktu agar siswa mengetahui dengan pasti berapa lama mereka
harus bekerja dan kapan mereka harus selesai.
2) Saat memberikan perintah lisan, jangan lupa untuk menuliskan dipapan tulis sehingga
siswa akan semakin mengerti dan faham.
3) Pastikan sebuah pelajaran dan kegiatan berhubungan dengan memberi motivasi, dan
semua siswa memahaminya.
4) Hindari terlalu banyak memberian ceramah atau pengajaran
5) Jangan memberi tugas yang tidak dapat dikerjakan siswa.
6) Berikan bantuan terbaik yang perlu di berikan kepada siswa yang berkebutuhan khusus.

e. Meningkatkan Perilaku Yang di Inginkan di Luar Kelas Saat Pembelajaran dengan Media Pada
Sekolah Dasar (SD) :

1) Meningkatkan pengawasan untuk mempermudah pemantauan siswa, terutama di tempat


bermain.

2) Beri pengetahuan kepada siswa dalam menggunakan peralatan di tempat bermain dan beri
aturan khusus tentang cara memeriksa keadaan dan mengembalikan perlengkapan, pemberian
tanda urutan pemakaian, dan cara masuk keurutan tanpa mendorong dan berdesakdesakan.

3) Berikan beberapa pilihan kegiatan di tempat bermain yang dapat diikuti siswa selama jam
istirahat

4) Mempunyai area tertentu pada tempat bermain yang dirangcang khusus untuk permainan.

5) Berikan masukan terhadap siswa yang kurang merasa aman dan nyaman di tempat bermain,
mungkin dengan menyuruh membaca di perpustakaan terbuka.

6) Berikan tugas pada siswa dalam bidang penyelesaian masalah untuk membantu siswa lebih
dewasa dalam menghadapi masalah. Jika mereka menemui seseorang yang mendapati
kesulitan atau masalah maka ia dapat membantunya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

metode pembelajaran yang menyenangkan mampu membuat siswa merasa nyaman


dan tertarik untuk belajar, terutama pada sekolah dasar. Karena siswa di sekolah dasar
cenderung lebih sering mengalami sebuah miskonsepsi pendidikan, jika pendidikan
dilaksanakan dengan cara biasa saja maka akan membuat siswa jenuh dan mengabaikan setiap
materi yang membenarkan untuk kesalahan terhadap miskonsepsinya tersebut Jika siswa
disuguhkan materi PKn dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan
mengasikkan, maka nilai-nilai nasionalisme dan kedisiplinan sebagai suatu cermin PKn itu
sendiri dapat dengan mudah diserap oleh siswa. Dengan begitu siswa akan dapat menerapkan
apa yang terkandung dalam pelajaran PKn dan dengan mudah memahami serta mampu
mempraktek-kan nilanilai nasionalisme dan kedisiplinan tersebut. Jika dalam penyampaian
terjadi kesalahan maka itu dapat berakibat buruk terhadap siswa. Karena isi materi yang
terkandung

dalam mata pelajaran PKn sebagian besar merupakan sikap cerminan anak bangsa yang
seharusnya. Dalam implementasi standar proses pendidikan , guru merupakan komponen yang
sangat penting . sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada
guru sebagai ujung tombak . oleh karena itulah upaya peningkatan kwalitas pendidikan
seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus
dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu media pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan atau kompetensi yang akan dicapai .media pembelajaran akan sangat membantu proses
pembelajaran .sehingga para siswa bisa lebih aktif dikelas. Pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan yang aktif dikelas sangatlah membantu tercapainya apa yang disampaikan
oleh guru didalam kelas . aktifitas dikelas tidak hanya menulis dan mendengarkan apa yang
guru sampaikan ,tetapi harus menggunakan media pembelajaran yang bermakna , seru , kreatif
dan mampu mengaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan di sekolah dasar . dengan penggunaan metode pembelajaran yang seperti itu
maka diharapkan agar siswa cepat menangkap apa yang diajarkan .

Anda mungkin juga menyukai