Pijat Sangkal Putung
Pijat Sangkal Putung
Pijat Sangkal Putung
PENDAHULUAN
Pekerjaan Pijat Sangkal Putung dibawa oleh H.A. Syarief dari Dusun Gilang. Setelah
beliau meninggal pada tahun 2002, kemudian dilanjutkan oleh anak cucunya. Pijat Sangkal
Putung adalah pengobatan patah tulang dengan cara tradisional.
Hasil upah pekerjaan itu tidak tertentu karena biasanya pemijat Sangkal Putungnya
mengikhlaskan untuk tidak membayar apabila ada pasien yang keterbatasan ekonomi. Prospek
ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini menyangkut kepada keluarga keturunan H.A.
Syarief untuk harapan perekonomiannya ke depan.
Orang yang melakukan pekerjaan Pijat Sangkal Putung kebanyakan laki-laki. Karena
laki-laki tidak mudah jijik atau takut melihat pasien yang mempunyai luka parah. Selain itu,
laki-laki juga tidak histeris apabila mendengar jeritan pasien. Meskipun didominasi oleh
lakilaki, perempuan juga ada yang bekerja sebagai pemijat Sangkal Putung, namun tidak
banyak jumlahnya, biasanya perempuan yang terlibat dalam pekerjaan tersebut untuk
menjamu pasien, merawat, serta mengurusi pasien yang dianjurkan untuk rawat inap, apabila
di rumah pemijat Sangkal Putungnya melayani rawat inap .
Berdasarkan dari hal tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan
judul“Prospek Ekonomi dan Proses Pelestarian Pijat Sangkal Putung pada Masyarakat
Dusun Gilang, Kabupaten Kediri”
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Pijat Sangkal Putung tidak dikenakan tarif, kecuali orang yang membuka rawat
inap
1.2.2 Sedikitnya generasi muda yang ingin belajar Pijat Sangkal Putung
1.2.3 Terkadang pemijat semi komersial dan non-komersial tidak mendapat bayaran
3. Bagi Peneliti :
a) Mengetahui kondisi ekonomi orang yang bekerja sebagai pemijat Sangkal
Putung
b) Mengetahui tentang proses pelestarian Pijat Sangkal Putung
c) Menjadi tertarik untuk meneliti pelestarian Pijat Sangkal Putung
d) Memberi tambahan ilmu dan wawasan tentang Pijat Sangkal Putung
BAB II
Teori ini dikemukakan oleh John Howkins. Menurut definisi Howkins, isi dari teori
tersebut, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan outputnya adalah
gagasan. Gagasan yang dimaksud yaitu gagasan yang orisinil dan dapat diproteksi oleh HKI.
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengitensifkan
informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya
manusia sebagai faktor produksi yang utama. Sumber daya utama dalam ekonomi kreatif
adalah kreativitas (creativity)1. Di bidang ilmiah, kreativitas dapat bermakna rasa ingin tahu
dan kesediaan untuk bereksperimen dan membuat koneksi baru dalam pemecahan masalah2.
Konsep biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi
pengejawantahannya3. Berdasarkan penjelasan teori ini Pijat Sangkal Putung ini memerlukan
kreativitas untuk peningkatan ekonominya dan agar peminat dari Pijat Sangkal Putung ini
lebih banyak.
Kreativitas ini bisa digambarkan seperti peningkatan ilmu Pijat Sangkal Putung yang
tidak hanya bisa menyembuhkan tulang saja, meningkatkan cara melayani pasien dengan baik,
dan kerjasama dengan pihak medis tentang cara pengobatan menurut medis.
1 Dr. AL. Sentot Sudarwanto, S.H. Hum. Dona Budi Kharisma S.H, M.H. Koperasi di era ekonomi kreatif.
THAFAMEDIA. Halaman : 51
2 Dr. AL. Sentot Sudarwanto, S.H. Hum. Dona Budi Kharisma S.H, M.H. Koperasi di era ekonomi kreatif.
THAFAMEDIA. Halaman : 2
3 “ Apa itu Ekonomi Kreatif”, diakses dari https://indonesiakreatif.bekraf.go.id. Pada tanggal 8 Juli
guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi,
bersifat dinamis, luwes, dan selektif (Jacobus, 2006:115).
Teori ini dikemukakan oleh Jacobus Ranjabar (2006:114) bahwa pelestarian norma
lama bangsa (budaya lokal) adalah mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional.
Dari teori ini peneliti menjelaskan bahwa pelestarian pengobatan tulang alternatif yaitu
Pijat Sangkal Putung. Pijat Sangkal Putung ini banyak dikenal masyarakat Kediri, namun
belum secara nasional. Pijat Sangkal Putung ini merupakan pengobatan alternatif lama, yang
potensial untuk dikembangkan dan dilestarikan agar terkenal dimana-mana dan agar tidak
punah keberadaannya4.
Media yang digunakan saat pijat berlangsung yaitu minyak pijat, untuk mempermudah
proses penyembuhan. Kalau ada, tambahan khusus tulang yang patah memakai alat bantu tali
(thensocref, perban) agar tulang yang patah yang sudah ditata tidak berubah.Untuk membantu
dan mempercepat proses penyembuhan masalah pada tulang tanpa melalui proses operasi atau
pemasangan gipsum.
8 “ Pengertian sangkal putung”. Diakses dari https://mastercom.wordpress.com. Diakses pada 16 Mei 2019
2.3 Penelitian yang Relevan
Pada tahun 2016 telah dilakukan penelitian oleh Miftahul Millah Wijaya dengan judul
“Presepsi Pasien Fraktur tentang Pengobatan Alternatif di Cimande Ciputat Tanggerang”
dalam rangka Progam Studi lmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Telah dilakukan penelitian pada tahun 2016 dengan judul “Transfer of Knowledge
Keterampilan Pengobatan Tradisional Pijat Sangkal Putung” oleh Fista Bagus Sugiharto,
Supriyono, Ach. Rasyad, Pendidikan Luar Sekolah Pascasarjana-Universitas Negeri Malang.
Dari penelitian itu menyimpulkan bahwa proses pewarisan kearifan lokal pengobatan
tradisional pijat sangkal putung terjadi dalam kaidah pendidikan informal, yang mana dalam
proses Transfer of Knowledge keterampilan pengobatan tradisional Pijat Sangkal Putung
terdapat kegiatan pembelajaran, pengorganisasian belajar, dan hal-hal unik yang berperan.
Telah dilakukan penelitian pada tahun 2008 dengan judul “Latar Belakang Masyarakat
dalam Memilih Jasa Pengobatan Tradisional Patah Tulang Sangkal Putung di Dusun
Petinggen, Desa Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang” oleh Beny Dwi
Ariyanto.
No. Ringkasan dan Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedaan
1. Nama Peneliti: Persamaan:
Beni Dwi Ariyanto 1. Meneliti tentang pengobatan tradisional
Asal Institusi: Sangkal Putung
Universitas Negeri Semarang 2. Menggunakan metode deskriptif
Ringkasan: kualitatif
Pengobatan secara tradisisonal di 3. Teknik pengambilan sampel secara
Indonesia telah berkembang selama purposive sampling Perbedaan:
berabad-abad sehingga merupakan
kebutuhan sebagian besar 1. Tidak meneliti tentang
masyarakat Indonesia. Permasalahan prospek ekonomi
yang dikaji dalam penelitian ini
2. Perbedaan tempat penelitian
10 Jurnal Pendidikan: Teori, Peneltian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 9 Bulan September Tahun 2016
Halaman: 1864-1868. Diakses dari id.portalgaruda.org. Pada tanggal 18 Juli 2019.
adalah melatar belakangi masyarakat
dalam memilih penggunaan jasa
pengobatan patah tulang sangkal
putung di Dusun Petinggen, Desa
Kalirandu, Kecamatan Petarukan,
Kabupaten Pemalang. Peneliti
menggunakan metode kualitatif.
Teknik pengambilan sampel dengan
cara purposive sampling dan
didapatkan jumlah sampel sebesar 32
responden. Populasi dalam penelitian
ini adalah pasien yang memilih
berobat ke jasa pengobatan H.
Tarono di Dusun Petinggen, Desa
Kalirandu, Kecamatan Petarukan,
Kabupaten Pemalang.
Hasil:
Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa latar belakang masyarakat
memilih pengobatan tradisional
patah tulang sangkal putung karena
biaya terjangkau atau relatif lebih
murah sebanyak 71.88%, pendidikan
rendah tamatan sekolah dasar
sebanyak 53.13%, persepsi
kemampuan penyembuhan yakni ada
perkembangan setelah mendapatkan
pengobatan sebanyak 100.00%, dan
tingkat kepuasan pengobatan setelah
mendapatkan pelayanan dan
penanganan pengobatan sebanyak
100.00%.11
suatu pondasi dalam penelitian ini. Bagan yang awal dimulai dari Dusun Gilang.
Dusun Gilang, disana banyak masyarakatnya yang bekerja sebagai Pijat Sangkal
Putung. Pijat Sangkal putung biasa menjadi alternatif tentang penyembuhan tulang, seperti
patah tulang, keseleo, urat terjepit, dan lain sebagainya. Pijat Sangkal Putung juga dapat
menyembuhkan rasa sakit pada badan, masuk angin, pegal linu, orang yang tidak bisa
berjalan.
Orang yang berprofesi sebagai Pijat Sangkal Putung yang saya teliti ini ada tiga jenis
yaitu:
1. Komersial
Komersial adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang baik pribadi atau badan
yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Komersial dalam penelitian ini adalah orang yang membuka rawat inap, dan memberikan
fasilitas.
2. Semi Komersial
Semi Komersial adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan ataupun tidak mendapatkan keuntungan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Non – Komersial
Non – komersial adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik secara pribadi ataupun
badan yang tidak untuk mendapatkan suatu keuntungan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.12
Prospek ekonomi ini adalah harapan pemijat untuk ekonomi pada masa mendatang.
Bagan dibawah ini menunjukkan setelah komersial adalah generasi selanjutnya, yang
dimaksud generasi selanjutnya adalah generasi penerus Pijat Sangkal Putung pada masa
depan. Non-komersial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemijat yang tarifnya
seikhlasnya tanpa mematok tarif sedikitpun.
Generasi muda ini harus belajar mendalami ilmu sangkal putung agar kedepannya
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Gilang dan Desa Turus, Kecamatan Gampengrejo
Kabupaten Kediri. Penelitian ini berlangsung mulai bulan Maret – Agustus 2019.
Peta Desa
Gambar 3.1 Peta Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri
terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi.
Bogdan dan Biklen (1982:3) menyatakan bahwa penelitian kualitatf adalah penelitian
atau inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, prepektif ke dalam,
etnometodologi, the Chicago School, fenomenologis, studi kasus, interprestasi, ekologis, dan
deskriptif.13
13 Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A, 2017. Metode Penelitian Kualitatif : PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Halaman : 2 2Sulistyaningsih, MetodologiPenelitianKebidananKuantitatif – Kualitatif, (Yogyakarta: GrahaIlmu,
2011), Cet.1, halaman: 74.
3.3 Sumber Data dan Sampel Penelitian
3.3.1 Sumber Data
Setiap penelitian pasti memerlukan data. Sumber data yang didapatkan untuk
melakukan penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.
Pada penelitian ini sumber data primer adalah hasil pengumpulan informasi-informasi
dari keluarga keturunan H.A. Syarief dan orang – orang yang bersangkutan dan memahami
atas permasalahan yang diajukan. Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara
dilakukan dengan orang yang berprofesi sebagai pemijat Pijat Sangkal Putung generasi tua,
generasi muda, kepala desa, dan masyarakat Dusun Gilang. Sumber data sekunder diperoleh
dari masyarakat sekitar wilayah Dusun Gilang.
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Sutrisno Hadi (1986)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Larry Cristensen (2004), menyatakan bahwa “In research observation is define as
watching of behavioral patterns of people in certain situations to obtain information about
phenomenon of interest. Observation is a important way of collecting information about
people because people do not always they say do”.
14 Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Method).
ALFABETA. Halaman : 196-197
15 “pengertian wawancara mendalam”, oleh T Alhamid. Diakses dari https://osf.io/s3kr6/download/?
format=pdf. Pada tanggal 17 Juli 2019
16 Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Method).
ALFABETA. Halaman : 188-189
3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah aktivitas atau proses sistematis dalam melakukan pengumpulan,
pencarian, penyelidikan, pemakaian, dan penyediaan dokumen untuk mendapatkan
keterangan, penerangan pengetahuan dan bukti serta menyebarkannya kepada pengguna.
Dokumentasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data di lapangan yaitu
dokumen berbentuk primer, sekunder, dan tersier.
Dokumentasi primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dari
beberapa responden. Dokumentasi sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerita
dari beberapa orang tentang sejarah-sejarah asal mula Pijat Sangkal Putung. Dokumentasi
tersier diambil dari Direktori.
Pengumpulan data:
a. Transkripsi hasil wawancara
b. Entraksi hasil transkripsi
c. Pengelompokan data sejenis hasil entraksi (Kategorisasi)
d. Analisis hasil kategorisasi
e. Pengambilan kesimpulan17
BAB IV
Partisipan yang menjadi narasumber adalah HAT, HS, HC, MLK, SH, SC, AS, AS2,
MDA, HS2, R,SW, M, W, PFA, MAS.
17 M. Soekarni, Syarif Hidayat, Tri Nuke Pudjiastuti, Abdul Malik Gismar. Metodologi Penelitian Bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial bagi Peneliti Pemula. LIPI Press : 2018. Halaman : 67
Wawancara dilakukan pada tanggal 21 Juli 2019 s.d 24 Juli 2019. Setiap partisipan
diwawancara sebanyak 1-2 kali. Observasi dilakukan di tempat praktek Pijat Sangkal Putung
dan sekitarnya selama 5 hari.
Dari data-data yang telah dianalisis oleh peneliti, pembaca dapat mengetahui
bagaimana awal mula berdirinya Pijat Sangkal Putung, serta prospek ekonomi dan proses
pelestariannya di Dusun Gilang, Plosorejo, Gampengrejo, Kediri, Jawa Timur.
Di Dusun Gilang ada 10 keluarga yang bekerja sebagai jasa pengobatan alternatif
tulang. Pemijat Sangkal Putung yang masih mempunyai garis keturunan dari H.A. Syarief.
Pijat Sangkal Putung menjadi pengobatan alternatif penyembuhan tulang, seperti patah tulang,
keseleo, urat terjepit, dan sejenisnya. Pijat Sangkal Putung juga dapat menyembuhkan rasa
sakit pada badan, masuk angin, pegal linu dan orang yang tidak bisa berjalan.
Partisipan HAT adalah lelaki yang berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung.Usia
HAT 51 tahun. Beliau anak dari H. A. Syarief yang ke-8 dari 10 bersaudara. Beliau berstatus
menikah dan memiliki 3 orang anak. Anak pertamanya meneruskan ilmu Sangkal Putung
darinya. HAT bertempat tinggal di Dusun Gilang, sudah 32 tahun berprofesi sebagai pemijat
Sangkal Putung, beliau juga memiliki tempat rawat inap.
Partisipan HS berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung dan juga petani, berjenis
kelamin laki-laki. HS berusia 54 tahun, beliau anak H. A. Syarief ke-7 dari 10 bersaudara.
Beliau berstatus menikah dan memiliki 4 orang anak. Anak ketiganya meneruskan ilmu
Sangkal Putung darinya. HS bertempat tinggal di Dusun Gilang, beliau berprofesi sebagai
pemijat Sangkal Putung selama 33 tahun.
Partisipan HC adalah lelaki yang berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung dan juga
petani. Usia HC 80 tahun, bertempat tinggal di Desa Plosorejo. Beliau menikah dengan anak
ke-4 H. A. Syarief dan merupakan menantu ke-4 dari H. A. Syarief. Beliau mempunyai 4
orang anak, 3 orang anaknya dan salah satu menantunya juga berprofesi sebagai pemijat
sangkal putung. Beliau berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung selama 36 tahun.
Partisipan MLK berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung, berjenis kelamin laki-laki.
MLK berusia 24 tahun, dia adalah anak pertama dari HAT. MLK masih bertempat tinggal
dengan orang tuanya. Dia adalah tokoh generasi muda dari Pijat Sangkal Putung.
Partisipan SH berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung dan petani, berjenis kelamin
laki-laki, berusia 35 tahun, cucu ke-8 H. A. Syarief. Berstatus sudah menikah dan memiliki 2
orang anak. SH belajar ilmu Pijat Sangkal Putung dari ayahnya (HN) dan juga kakeknya (H.
A. Syarief), bertempat tinggal di Dusun Gilang, Kabupaten Kediri.
Partisipan SC berprofesi sebagai pegawai kantor dan tenaga medis Sangkal Putung,
berjenis kelamin perempuan, berusia 41 tahun. Dia mendapatkan ilmu Pijat Sangkal Putung
dari kakeknya (H. A. Syarief), cucu ke-14 H. A. Syarief. SC tidak membuka sendiri praktek
Pijat Sangkal Putung dan rawat inap, tetapi bergabung dengan ayahnya yaitu HC. SC
bertempat tinggal di Desa Turus, Kabupaten Kediri.
Syarief. AS menggantikan posisi ayahnya sebagai pemijat Sangkal Putung. Dia juga
membuka rawat inap bagi pasien yang memang diperlukan menginap.Bertempat tinggal di
Desa Turus.
Partisipan AS2 berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung dan petani. Dia belajar
Sangkal Putung dari ayah (HN) dan kakeknya (H. A. Syarief). AS2 berusia 39 tahun.
Bertempat tinggal di Dusun Gilang. Berstatus menikah dan mempunyai 2 orang anak. AS2
cucu ke-7 H. A. Syarief.
Partisipan MDA berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung, berjenis kelamin laki-laki
dan berusia 36 tahun. Dia mendapatkan ilmu Pijat Sangkal Putung dari pamannya (alm. Moh.
Toha). Berstatus menikah dan mempunyai satu orang anak. Bertempat tinggal di Dusun
Gilang, Kabupaten Kediri. MDA adalah cucu ke-17 H. A. Syarief.
Partisipan HS2 adalah seorang pemijat Sangkal Putung, berjenis kelamin laki-laki,
berusia 53 tahun. Mendapatkan ilmu Pijat Sangkal Putung dari ayah (HIS) dan kakeknya (H.
A. Syarief). HS2 adalah cucu H. A. Syarief yang ke-9. Dia juga membuka rawat inap Pijat
Sangkal Putung yang bertempat di Dusun Gilang. Berstatus sudah menikah dan memiliki 3
orang anak.
Partisipan R berprofesi sebagai ibu rumah tangga, berjenis kelamin perempuan, berusia
43 tahun. Bertempat tinggal di Dusun Gilang. R biasa bekerja sama dengan pemijat Sangkal
Putung dalam merawat tempat rawat inap pemijat Sangkal Putung tersebut. R berstatus
menikah dan mempunyai 2 orang anak.
Partisipan W adalah seorang pembantu rumah tangga dan ibu rumah tangga. Berjenis
kelamin perempuan, berusia 54 tahun. W bertempat tinggal di Dusun Gilang.
Partisipan FKA adalah seorang pelajar, berjenis kelamin perempuan dan berusia 16
tahun. FKA adalah putri dari Bapak M dan Ibu SW. FKA bertempat tinggal di Dusun Gilang,
Kabupaten Kediri.
Partisipan MAS adalah seorang kepala Desa Plosorejo, berjenis kelamin laki-laki, dan
berusia 44 tahun. Bertempat tinggal di Desa Turus. Berstatus menikah dan mempunyai 1
orang anak. Sudah satu periode menjabat sebagai Kepala Desa.
Peneliti akan memaparkan jawaban partisipan pada saat diwawancarai, serta hasil
pengamatan (observation), dan dokumentasi dan menyesuaikan data tersebut dengan teori dan
kajian pustaka yang menjelaskan tentang bagaimana prospek ekonomi Pijat sangkal Putung,
dan bagaimana proses pelestarian Pijat Sangkal Putung. Pada saat wawancara ada 24
pertanyaan untuk tokoh generasi tua Pijat Sangkal Putung, 13 pertanyaan untuk tokoh
generasi muda Pijat Sangkal Putung, 8 pertanyaan bagi masyarakat sekitar praktek Pijat
Sangkal Putung dan 4 pertanyaan bagi Kepala Desa Plosorejo. Hasil dari wawancara dibuat
transkip, kemudian peneliti mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data. Data
tersebut disajikan dalam bentuk poin-poin, berdasarkan pertanyaan wawancara. Setelah itu,
peneliti menyimpulakan secara deskriptif dan menjawab pertanyaan penelitian, dan
bagaimana data tersebut menjawab penelitian ini.
Untuk membuat paparan hasil penelitian ini mudah dibaca dan dipahami, maka peneliti
membuat 6 pembahasan, yaitu: (1) Usaha Pijat Sangkal Putung adalah wirausaha sosial
(socialpreneur) yang bertujuan membantu orang yang kesusahan namun memiliki nilai
ekonomi oleh karena itu pemijat tidak mematok tarif atas jasanya; (2) Pijat Sangkal Putung
semakin dikenal masyarakat dan pemijat ingin terus meningkatkan prestasinya; (3) Untuk
meningkatkan kualitas dan jasa layanan Pijat Sangkal Putung perlu adanya kerjasama dengan
pemerintah dan rumah sakit; (4) Proses pelestarian Pijat Sangkal Putung dilakukan secara
turun temurun kepada anggota keluarga H. A. Syarief; (5) Pijat Sangkal Putung dipromosikan
dari mulut ke mulut tidak menggunakan media sosial; (6) Syarat tertentu untuk bisa Pijat
Sangkal Putung adalah puasa/tirakat.
4.2.1 Usaha Pijat Sangkal Putung adalah wirausaha sosial (social preneur)
yang bertujuan membantu orang yang kesusahan namun memiliki nilai
ekonomi oleh karena itu pemijat tidak mematok tarif atas jasanya
Usaha Pijat Sangkal Putung adalah wirausaha social (socialpreneur) yang bertujuan
membantu orang yang kesusahan namun memiliki nilai ekonomi oleh karena itu pemijat tidak
mematok tarif atas jasanya, hal ini dibuktikan dengan wawancara sebagai berikut:
Wawancara dengan HS, merupakan narasumber ke-2 dan tokoh generasi tua Pijat
Sangkal Putung. Wawancara pada tanggal 22 Juli 2019.
“Ya gak mesti (ya tidak pasti), kadang kalau orang yang pijat banyak, ya kalau
gak ada ya gak ada. Kadang-kadang kan ya gak mesti, kadang kan banyak kadang kan
sedikit. Itu dari ratusan ribu mungkin jutaan kadang juga sampai dua juta juga. Kan
gak mesti (kan tidak pasti) ya lihat situasi dan juga lihat orang yang sakit juga, kalau
orang nya banyak yang gak mampunya, mereka ikhlasnya sedikit ya sedikit.”
Hal ini juga dibuktikan pada saat narasumber memijat, lalu ada pasien yang bertanya
berapa upah untuk Pijat Sangkal Putung,
Wawancara dengan MDA, merupakan narasumber ke-8 dan tokoh generasi muda Pijat
Sangkal Putung. Wawancara dilakukan pada 24 Juli 2019. Kutipan wawancara sebagai
berikut:
“Ya saya harap ini dapat membantu keluarga, juga perekonomian keluarga, juga
membantu orang lain penyembuhan. Selain dapat membantu orang-orang umum,
terutama orang ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu berobat ke medis”
Dari wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa bagi MDA Pijat Sangkal Putung ini
dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarganya dan juga membantu orang
kesusahan. Karena, bagi keturunan H. A. Syarief pekerjaan Pijat Sangkal Putung digunakan
untuk orang yang tertimpa musibah seperti orang yang kecelakaan atau mempunyai masalah
tulang. MDA masih dalam proses pembuatan surat izin melakukan profesi Pijat Sangkal
Putung, yang akan disetujui oleh dinas kesehatan Kabupaten Kediri.
Wawancara dengan AS, merupakan narasumber ke-7 dan tokoh generasi muda Pijat
Sangkal Putung. Wawancara dilakukan pada tanggal 24 Juli 2019. Kutipan wawancara
sebagai berikut:
“Jadi investasi engko yo kadang kenek dingge tuku montor yo ngono kui, kenek
dingge tabungan cah-cah sok-sok kan ngono kui te. Kan enek-enek turahe.”
Pada 2-4 tahun akan melaksanakan ibadah haji dari uang hasil memijat. Hal ini dapat
menjelaskan bahwa meskipun Pijat Sangkal Putung merupakan pekerjaan wirausaha sosial
(social preneur), tetapi Pijat Sangkal Putung dapat membantu perekonomian keluarga dan
juga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. AS berprofesi sebagai pemijat Sangkal Putung
sudah 20 tahun lamanya. AS merupakan pengawas dalam perkumpulan Sangkal Putung
seluruh Indonesia.
“Lek harapan biaya pengobatan Sangkal Putung tidak ada sama sekali, iki dari
nalurine dewe (kalau harapan biaya pengobatan Sangkal Putung tidak ada sama
sekali, itu dari nalurinya sendiri). Terkecuali obat herbal iku baru bayar. Tidak ada
tarif, seikhlasnya”
Dari kutipan wawancara tersebut dijelaskan bahwa untuk biaya Pijat Sangkal Putung
seikhlasnya tetapi kalau untuk biaya obat kimia atau alat-alat, seperti setagen, kasa, perban itu
membayar.
Dari hasil wawancara dari HS, MDA, AS, HAT, HC, dapat dinyatakan bahwa Pijat
Sangkal Putung adalah wirausaha sosial (social preneur), digunakan untuk membantu orang
yang kesusahan namun memiliki nilai ekonomi. Hasil wawancara tersebut juga menjelaskan
bahwa perekonomian pemijat Sangkal Putung meningkat meskipun upah hasil memijat tidak
menentu. Peningkatan ekonomi tersebut dapat dilihat dari gaya hidup, sarana dan prasarana
yang dimiliki pemijat, dan pendidikan anak-anaknya.
4.2.2 Pijat Sangkal Putung semakin dikenal masyarakat dan pemijat ingin
terus meningkatkan prestasinya
Pemijat Sangkal Putung ingin meningkatkan prestasi Sangkal Putungnya. Karena,
semakin banyak masyarakat mengenal Pijat Sangkal Putung ini, maka pemijat Sangkal Putung
harus meningkatan prestasinya agar masyarakat lebih percaya kepada Pijat Sangkal Putung
yang merupakan pengobatan tradisional tentang tulang di Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan kutipan wawancara di bawah ini:
“Memperbaiki prestasi agar lebih baik, penanganan lebih baik, sehingga orang lain
percaya pada kita”
Kutipan wawancara tersebut merupakan hasil jawaban dari SH, yang merupakan
narasumber ke-5. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 22 Juli 2019. Pada kutipan hasil
wawancara tersebut membahas bahwa SH ingin memperbaiki prestasi Pijat Sangkal
Putungnya agar mendapatkan kepercayaan kepada pasien-pasiennya. Prestasi ini dibuktikan,
SH menggunakan ilmu Pijat Sangkal Putung tidak untuk mengobati patah tulang saja. Tetapi,
Pijat Sangkal Putung untk SH digunakan untuk mengobati orang yang tidak bisa berjalan,
orang kecetet(terkilir), kelainan (seperti gangguan pendengaran, tidak bisa berbicara) namun
kelainan itu dapat disembuhkan apabila pasien masih anak-anak, kalau pasiennya dewasa itu
kesembuhannya belum pasti.
“Kalau kita harus menangani yang lebih baik lagi untuk kesembuhan pasien,
kedepannya untuk lebih memberi obat yang lebih bagus lagi”
Kutipan di atas merupakan hasil wawancara dengan SC, pada tanggal 22 Juli 2019,
yang dilakukan di tempat praktek Pijat Sangkal Putung (tempat praktek milik ayahnya, HC).
Kutipan itu membahas, bahwa SC ingin meningkatkan prestasinya dalam pengobatan pasien
dengan cara memberi obat yang lebih bagus lagi kepada pasiennya. SC memberikan
obatobatan kimia yang diimpor dari Australia.
4.2.3 Untuk meningkatkan kualitas dan jasa layanan Pijat Sangkal Putung
perlu adanya kerjasama dengan pemerintah dan rumah sakit
Kerjasama dengan pemerintah dan rumah sakit diperlukan untuk peningkatan kualitas
dan jasa layanan Pijat Sangkal Putung. Kerjasama dengan pemerintah ini berupa pengurusan
surat izin untuk membuka praktek pengobatan alternatif Pijat Sangkal Putung ini. Dengan
adanya kerjasama ini, maka pemerintah juga dapat memberikan pengajaran/membuat
kelompok yang digunakan untuk menambah ilmu pengobatan pasien. Hal dilakukan
pemerintah untuk keamanan pengobatan kepada masyarakat, agar tidak terjadi kesalahan yang
menyebabkan kerugian kepada pasien dan pemijat sendiri. Kerjasama antara pemerintah
dengan pemijat Sangkal Putung dinyatakan dalam kutipan wawancara di bawah ini:
“E.., sementara untuk saat ini untuk proses dari dinas kesehatan kan tergantung
dengan izin. Tapi, untuk masalah izin kita sudah membuka asosiasi Sangkal Putung
seluruh Indonesia cuma masih jalan proses ke e… kementerian, KEMENKES Jakarta
untuk izin STPT nya sudah dilakukan dan disetujui oleh dinas kesehatan”
Kutipan wawancara di atas, merupakan hasil wawancara antara peneliti dengan SC,
pada tanggal 22 Juli 2019 di tempat praktek Pijat Sangkal Putung milik ayahnya (HC). Pada
kutipan wawancara tersebut, dijelaskan bahwa SC melakukan kerjasama denganpemerintah
untuk membuka perkumpulan Sangkal Putung seluruh Indonesia. Perkumpulan ini disetujui
oleh menteri hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia.
Gambar 4.2 surat pengesahan perkumpulan Sangkal Putung seluruh Indonesia. Hal ini
sebagai bukti kerjasama antara pemijat Sangkal Putung dengan pemerintah
Kerja sama antara pemijat Sangkal Putung dengan pemerintah juga dinyatakan oleh
HS yang dilakukan pada tanggal 22 Juli 2019, dirumah HS yang berada di Dusun Gilang.
Kutipan wawancara sebagai berikut:
Hubungan antara rumah sakit ataupun pemerintah dengan pemijat Sangkal Putung juga
dijelaskan dalam kutipan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2019, kepada
AS2, sebagai berikut:
“E rumah sakit rontgen iyo. Terus sing tahun 2001 kui pernah diklat neng
nggone (di tempat) rumah sakit Dokter Sutomo, dadi neng kono diwei (jadi di sana
dikasih) pengarahan, penyuluhan”
Kutipan wawancara di atas, menjelaskan bahwa AS2 pernah melakukan diklat di
Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya pada tahun 2001. Diklat tersebut dilakukan untuk
menambah pengetahuan pemijat Sangkal Putung dalam menangani pasien.
Kemudian penjelasan dari hasil wawancara kepada SC, HS, kepala Desa Plosorejo,
dan AS2 dikuatkan dengan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti. Pada gambar ini
mengarahkan bahwa kerjasama dengan pemerintah ini juga seperti pembukaan asosiasi
Sangkal Putung seluruh Indonesia. Gambar 4.3
Asosiasi Sangkal Putung Seluruh Indonesia (ASPSI), yang diusulkan oleh SC kepada
pemerintah dan sekarang sudah disetujui. ASPSI ini dibentuk, untuk meringankan beban
pasien apabila harus menanggung banyak biaya untuk keperluan medis yang harus membayar.
Dengan adanya ASPSI ini, biaya BPJS akan lebih meringankan.
4.2.4 Proses pelestarian Pijat Sangkal putung dilakukan secara turun
temurun kepada anggota keluarga H. A. Syarief
Proses pelestarian Pijat Sangkal Putung ini dilakukan dengan menurunkan ilmu Pijat Sangkal
Putungnya kepada keturunannya, keluarga, dan saudaranya. Proses penurunan ilmu Pijat
Sangkal Putung akan dijelaskan pada hasil kutipan wawancara sebagai berikut:
Kutipan wawancara di atas adalah hasil wawancara antara peneliti dengan HS, yang
dilakukan dirumahnya pada tanggal 22 Juli 2019. Kutipan hasil wawancara tersebut
menjelaskan bahwa cara HS melestarikan Pijat Sangkal Putung ini dengan menurunkannya
kepada anak atau saudaranya. Hal ini juga dikemukakan oleh kepala Desa Plosorejo, yang
memberikan saran untuk para pemijat Sangkal Putung agar menurunkan keahliannya kepada
anak turunnya. Seperti dalam kutipan wawancara berikut:
“Sama seperti bapak dulu, disuruh puasa dulu, melihat. Kalau saya praktek
anak saya disuruh melihat dulu bagaimana caranya praktek.”
Kutipan tersebut menjelaskan tentang awal mula cara menurunkannya ilmu Pijat
Sangkal Putung kepada anaknya, yaitu awal mulanya dengan menyuruh orang yang akan
diajari Pijat Sangkal Putung untuk berpuasa/tirakat, dan dilanjutkan dengan melihatkan
kepada orang yang akan diajri Pijat Sangkal Putung cara praktek yang baik dan benar.
Cara selanjutnya setelah melihatkan langsung cara Pijat Sangkal Putung yang baik dan
benar yaitu dijelaskan dalam kutipan wawancara yang disampaikan ole HS, sebagai berikut:
Dari kutipan tersebut menjelaskan, bahwa cara ketiga untuk dapat menyerap ilmu Pijat
Sangkal Putung ini adalah dengan memiliki niat ikhlas dalam membantu sesama. Setelah itu,
proses penurunannya yaitu dengan cara memberikan kesempatan bagi orang yang akan belajar
Pijat Sangkal Putung ini untuk praktek langsung degan pasien atau keluarganya sendiri.
Dalam praktek langsung ini, masih dalam pengawasan orang yang sudah profesional dalam
ilmu Pijat Sangkal Putungnya. Proses ini diambil dari kutipan di bawah ini:
“Diajak waktu bapak praktek diajak disuruh mempraktekkan. Waktu itu masih
ditunggui, jadi tidak langsung praktek"
Dari pembahasan pada proses pelestarian Pijat Sangkal Putung dilakukan secara turun
temurun kepada anggota keluarga H.A. Syarief, dapat dijelaskan secara inti bahwa Pijat
Sangkal Putung yang berada di Dusun Gilang ini dilestarikan dengan cara menurunkan ilmu
Pijat Sangkal Putung kepada keturunan H. A. Syarief. Cara menurunkannya yaitu; (1)
Memberi perintah kepada orang yang akan diberi ilmu Pijat Sangkal Putung ini untuk
melaksanakan puasa sunnah/tirakat; (2) Memperlihatkan praktek Pijat Sangkal Putung secara
langsung yang dilakukan dengan baik dan benar; (3) memberikan kesempatan untuk orang
yang akan belajar Pijat Sangkal Putung, untuk melakukan praktek secara langsung.
Kutipan di atas dijelaskan oleh MLK, wawancara dilakukan pada tanggal 21 Juli 2019
di rumahnya (masih bergabung dengan ayahnya/HAT). Kutipan itu menjelaskan bahwa Pijat
Sangkal Putung dikenal masyatrakat memang lewat mulut ke mulut. Di bawah ini kutipan
yang menjelaskan bahwa Pijat Sangkal Putung tidak boleh dipromosikan:
“Saya tidak tahu ya untuk saya sendiri untuk radio atau TV kita memang gak
boleh dari mbah Syarief dulu memang tidak boleh untuk mensosialisasikan di televisi
atau radio tapi kalau mungkin jaman dulu mbah kong tidak ada media google jadi buka
lewat google”
Kutipan wawancara di atas adalah hasil wawancara dari SC, yang dilakukan di tempat
rawat inap milik ayahnya (HC). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Pijat Sangkal Putung
tidak boleh dipromosikan, itu adalah amanat dari H. A. Syarief kepada anak turunnya. Hal ini
juga disampaikan oleh HS, yang dijelaskan seperti di bawah ini:
“Tidak ada pengenalan untuk promosi tidak ada tidak boleh memang.”
Dari hasil kutipan wawancara dari MLK, HS, dan SC, menjelaskan bahwa amanat dari
H. A. Syarief untuk tidak mempromosikan Pijat Sangkal Putung ini. Namun, seiring
berkembangnya zaman, para pemijat Sangkal Putung mempromosikan Pijat Sangkal Putung
ini lewat media sosial, meskipun hanya sekedar memberikan alamat praktek dan juga jam
praktek.
4.2.6 Syarat tertentu untuk bisa Pijat Sangkal Putung adalah puasa/tirakat.
Syarat utama untuk bisa Pijat Sangkal Putung ini adalah puasa/tirakat. Tirakat ini
berupa puasa Senin Kamis, mempunyai niat ikhlas, tidak mengharap imbalan jasa, wiritan
(membaca doa), puasa mutih, puasa ngrowot (tidak memakan binatang hidup), puasa 99
Senin, puasa 99 Kamis. Syarat tertentu untuk bisa Pijat Sangkal Putung ini adalah
puasa/tirakat, hal ini dijelaskan dalam beberapa kutipan wawancara di bawah ini:
Kutipan wawancara tersebut dikemukakan oleh MLK (anak pertama dari HAT),
wawancara dilakukan di rumah MLK yang masih bergabung dengan ayahnya (HAT),
wawancara dilakukan pada tanggal 21 Juli 2019. MLK menjelaskan bahwa syarat utama
untuk bisa Pijat Sangkal Putung adalah puasa Senin Kamis.
“lek poso jelas ada. insyaAllah lak poso niku 99 senin, 99 kamis, lan biasane
wiritane akhire Surat Al-Ashr”