3 +akmad+alif+isnani+17-26

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Volume: 5 No: 1 Tahun 2023


E-ISSN: 2655-2221 P-ISSN: 2655-2175
Hal: 17 - 26

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA BISNIS


PEMPEK LESTARI

Ahmad Alif Ikhsani*), Dhanar Intan Surya Saputra


Manajemen Zakat dan Wakaf, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto*
[email protected]*

ABSTRACT

Internet development is happening very rapidly, and the exchange of information is becoming easier and
faster. It makes people tend to use the internet more to communicate and interact. Social media has many
benefits in everyday life, and doing business is no exception. For businesses, social media can be used as
a tool to promote a product or service. The purpose of the activity is to find out how to use social media as
a promotional media for a product so that consumers can reach it, what obstacles exist when using social
media for the promotion of a food product, and what solutions should be done in utilizing social media as a
promotional media. The method in this activity uses analysis and mentoring approach. The results of the
action show that there are several obstacles to the use of social media as promotional media. Through this
activity, these obstacles can be faced and resolved by the use of social media as a promotional medium by
Dapoer Lestari. The solution is to use social media, Facebook, to promote the Pempek Dapoer Lestari
business.

Key words: Media Social, Promotions, Facebook

ABSTRAK

Perkembangan internet saat ini terjadi sangat pesat, pertukaran informasi pun menjadi semakin mudah dan
cepat. Hal ini yang membuat masyarakat cenderung lebih menggunakan internet untuk melakukan
komunikasi dan berinteraksi. Media sosial memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, tidak
terkecuali untuk melakukan bisnis. Untuk bisnis, media sosial dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan
promosi suatu produk atau jasa. Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui bagaimana memanfaatkan
media sosial sebagai media promosi suatu produk agar dapat dijangkau oleh konsumen, hambatan apa
yang ada ketika menggukanan media sosial untuk promosi suatu produk makanan, dan solusi apa yang
sebaiknya dilakukan dalam memanfaatkan media sosial sebagai media promosi. Metode dalam kegiatan ini
menggunakan pendekatan Analisa dan Pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa, terdapat
beberapa hambatan dalam pemanfaatan media sosial sebagai media promosi, dan melalui kegiatan ini,
hambatan tersebut dapat dihadapi dan diselesaikan dengan pemanfaatan media sosial sebagai media
promosi oleh Dapoer Lestari. Adapun solusi yang dilakukan yaitu menggunakan media sosial Facebook
sebagai sarana promosi pada bisnis pempek Dapoer Lestari.

Kata kunci: Media Sosial, Promosi, Facebook

AKMAD ALIF I. DKK


17
PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era digital sekarang
ini membuat perkembangan internet semakin melaju pesat. Bahkan pada saat ini internet sudah
melekat di kehidupan manusia. Hampir setiap aspek kehidupan manusia kini tidak terlepas dengan
internet. Mulai dari membaca berita, berkomunikasi, dan mencari informasi, menjadi sangat mudah
melalui internet dengan adanya sosial media. Sosial media adalah sebuah media untuk
bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk
saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Media sosial dapat dikelompokkan menjadi
menjadi beberapa bagian yaitu social network, Discuss, share, publish, social game, MMO
(Massively Multiplayer Online Game), Virtual Worlds, Livecast, Livestream, dan Micro blog (Nimda,
2012). Pada usaha pempek lestari menggunakan sosial media yaitu Facebook yang termasuk
pada bagian Social Network. Media sosial sebagai media komunikasi alternatif bagi masyarakat
untuk mempersingkat jarak dan waktu mulai digemari dari kalangan anak-anak hingga orang
dewasa. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keberadaan media sosial tidak bias terlepas dari kehidupan
saat ini (Sari D & Hutabarat, 2020).
Promosi penjualan adalah salah satu strategi dalam bisnis untuk meningkatkan minat
pelanggan untuk membeli produk perusahaan, yang bertujuan agar penjualan meningkat dan
mendapatkan keuntungan yang tinggi (Kusuma et al., 2021). Promosi juga merupakan sebuah
komunikasi yang menginformasikan target pasar akan adanya produk (Powers, 2015). Selain itu,
‘membujuk’ calon pelanggan bahwa produk mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan
(Idah & Pribadi, 2018). Promosi merupakan strategi dan usaha yang dilakukan oleh seorang
marketer (Gunawan et al., 2021).
Peluang bisnis untuk usaha makanan ringan seperti empek-empek lebih menjanjikan.
Karena untuk makanan ringan empek-empek sudah jarang di temukan, modal yang dibutuhkan
tidak terlalu besar, dan cara pembuatannya sangat simpel dan mudah. Resep empek-empek yang
digunakan berasal dari Palembang yang jarang ada di daerah Baturraden dan sekitarnya.
Adanya peluang Pempek Dapoer Lestari untuk bisa dikenal secara luas dan dapat dijual
online, maka kegiatan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perlu untuk ditingkatkan
dan dikembangkan. Pengelolaan sosial media perlu dilakukan secara maksimal. Oleh karena ini,
kami melakukan kegiatan ini agar peningkatan dan pengembangan bisnis Pempek Dapoer Lestari
dapat lebih berkembang baik dan tentunya membawa dampak peningkatan nilai ekonomi.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Media Sosial
Media sosial saat ini masih merupakan istilah yang mengandung banyak makna dan
definisi tidak persis sama, namun pada intinya menyebutkan bahwa media sosial sebagai
platform atau media untuk berinteraksi dengan orang secara digital (Gumilar, 2015). Media
sosial mereferensikan pada serangkaian aktivitas, praktik, dan perilaku diantara komunitas
orang yang berkumpul secara online untuk berbagi informasi, pengetahuan dan opini
dengan menggunakan media percakapan (conversational media). Media percakapan sendiri
merupakan applikasi berbasis web yang membuat produksi dan transmisi konten berbentuk
kata-kata, gambar, video dan audio menjadi mungkin dan mudah (Coleman et al., 2013).
Media sosial juga dapat dijadikan sebagai alat promosi bisnis yang efektif karena
dapat diakses oleh siapa saja,sehingga jaringan promosi bisa lebih luas (Saputra et al.,

Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


18
2021). Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak
perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien.
Media sosial seperti blog, facebook, Instagram, twitter, dan youtube memiliki sejumlah
manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan
iklan TV, brosur dan selebaran (Sudirwo et al., 2021).

2. Facebook
Facebook Inc merupakan perusahaan layanan jejaring sosial yang menghubungkan
penggunanya untuk memperluas pertemanan. Perusahaan asal California, Amerika Serikat
ini pertama kali diluncurkan pada 4 Februari 2004. Berarti sudah 17 tahun media sosial
(medsos) milik Mark Zuckerberg ini melayani para penggunanya (Aditiya, 2017).

Gambar 1. Grafik Pengguna Facebook di Indonesia (We Are Social, 2022)

Jumlah pengguna Facebook di Indonesia tahun 2022, seperti tertera pada Gambar 1:
129,9 juta jiwa (tahun 2021: 140 juta jiwa) adanya penurunan sebanyak 10,1 juta jiwa
penggunaan Facebook. Prosentase pengguna Facebook berjenis kelamin perempuan: 44%
(sebanyak 57,156 juta jiwa). Prosentase pengguna Facebook berjenis kelamin laki-laki: 56%
(sebanyak 72,744 juta jiwa) (We Are Social, 2022). Kini untuk mengakses facebook atau
sosial media lainnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya cukup dengan
menggunakan sebuah smartphone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-
negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak
menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Oleh
karena itu, media sosial tidak hanya digunakan oleh individu, namun juga perusahaan dari
UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), Startup, Perusahaan besar hingga Sekolah dan
Perguruan Tinggi (Saputra et al., 2018).

3. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring
sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Aplikasi ini diciptakan oleh Burbn, Inc., yang

AKMAD ALIF I. DKK


19
merupakan sebuah perusahaan berbasis teknologi startup dan hanya berfokus pada
pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Instagram merupakan salah satu media
jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran (Sudirwo et al., 2021).
Melalui Instagram produk barang atau jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video
singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang atau jasa yang
ditawarkan (Rahmawati, 2016).
Saat ini, Instagram sendiri menduduki peringkat ke empat pengguna media sosial
terbanyak, dengan presentase sebanyak 79%, angka ini menandakan bahwa pengguna
Instagram di Indonesia terbilang cukup banyak dan aktif. Total jumlah keseluruhan dari
pengguna di Instagram sendiri sebanyak 63 Juta pengguna, angka ini menandakan bahwa
sudah banyak sekali orang Indonesia yang telah memiliki akun serta mengakses dan
mendapatkan informasi yang mereka dapatkan dari Instagram (Zein Mi & Kurnia Sya, 2021).
Instagram disukai karena kemudahan dan kecepatanya dalam berbagi foto ditambah
beberapa filter bergaya retro yang menarik (Landsverk, 2014). Jika kita lihat lebih mendalam,
di dalam Instagram itu sendiri menyajikan beberapa konten dari para pengguna Instagram
itu sendiri, atau sering disebut dengan Content Creator, yang disajikan khusus bagi para
pengikutnya dengan menggunakan sistem hastag komunitas mereka. Hastag sendiri akan
memudahkan pengguna Instagram dalam mencari konten yang sesuai selera, termasuk
para pengikutnya, sehingga pengikutnya hanya menuliskan hastag yang sesuai dengan
komunitas mereka. Selain itu, Instagram pun menyajikan konten informasi lainya seperti
konten informasi berita, konten informasi perusahaan, dan lain-lain.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pelaksanaan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi pada Pempek
Dapoer Lestari diawali dengan pemetaan masalah dan Analisa bisnis yang berjalan. Kemudian
mencari solusi bersama dengan mitra. Tahap berikutnya melakukan edukasi, penyuluhan,
implementasi teknologi dan pendampingan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan santai namun focus pada permasalahan dan solusi
yang ingin dicapai. Melalui serangkaian kegiatan sharing, tanya jawab, diskusi dan praktik. Setelah
itu ditindaklanjuti dengan evaluasi untuk mengetahui peningkatan pemahaman dari pengelola
produk Pempek Dapoer Lestari.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pempek atau empek-empek adalah makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling
lembut yang dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta komposisi beberapa bahan lain seperti
telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam (Budi, 2021). Pempek biasanya
disajikan dengan kuah cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Pempek sering disebut
sebagai makanan khas Palembang, (Hoesni, 2007) meskipun hampir semua daerah di Indonesia
saat ini juga memproduksinya.
Saat ini Pempek dapat ditemukan dengan mudah di berbagai kota di Indonesia, ada yang
menjualnya di restoran, ada yang di pinggir jalan, dan pula yang dipikul. Bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat produk pempek-pempek di Dapoer Lestari asal Palembang yaitu: 500
gram daging ikan tenggiri, 150 ml air es, 2 sdt garam, 2 1/2 sdm tepung terigu, 225 gram tepung
kanji. Bahan-bahan untuk Kuah Cuko: 1 kg gula merah, 50 gram cabai rawit, 200 gram bawang

Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


20
putih, 3 sdm cuka putih atau air asam atau air jeruk nipis, 1/4 sdt garam, 2 liter air.

1. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness) dan ancaman (Threats) (Andriani et al., 2021). Analisis SWOT telah menjadi
salah satu alat yang berguna dalam dunia bisnis, merupakan sebuah analisa yang cukup
baik, efektif dan efisien serta sebagai alat yang cepat dan tepat dalam menemukan dan
mengenali kemungkinan–kemungkinan yang berkaitan dengan inovasi baru dalam dunia
bisnis (Saputra & Adnan, 2017).
a. Strengths
Elemen strengths merujuk pada kelebihan atau hal-hal yang sudah berhasil dilakukan
oleh perusahaan atau proyek kamu. Ini bisa berupa sesuatu yang tidak berwujud seperti
atribut brand perusahaan, unique selling proposition dari produk, atau aset teknologi
dan sumber daya manusia yang dimiliki. Pada Pempek Dapoer Lestari meliputi: Bahan
baku relatif mudah didapat, Rasa unik, masih tergolong jarang ditemukan, pembuatan
yang relatif mudah dan harga yang terjangkau.
b. Weaknesses
Weaknesses atau kelemahan merujuk pada hal-hal yang menghambat bisnis atau
proyek kamu. Contohnya keterbatasan keuangan atau kekurangan SDM (Sumber Daya
Manusia) terampil. Pada Pempek Dapoer Lestari meliputi: Produk tidak tahan lama,
Distribusi produk terbatas, Harus melakukan pemesanan terlebih dahulu.
c. Opportunities
Opportunities dalam analisis SWOT adalah peluang yang muncul di luar perusahaan
atau proyek kamu dan dapat digunakan untuk membuat perbedaan pada kemampuan
kamu bersaing. Peluang tersebut mungkin muncul sebagai perkembangan pasar atau
dalam teknologi yang digunakan. Pada Pempek Dapoer Lestari meliputi: Jumlah
peminat tinggi, Promosi yang dapat dilakukan kapanpun dengan tujuan menarik
perhatian pelanggan akan produk yang dijual, Adanya model penjualan online yang
dapat diakses kapanpun.
d. Threats
Elemen terakhir pada analisis SWOT adalah threats atau ancaman. Seperti namanya,
elemen ini merujuk pada segala sesuatu yang menimbulkan risiko bagi perusahaan
atau keberhasilan sebuah proyek. Misalnya pesaing baru, perubahan dalam aturan
undang-undang, dan lain-lain. Pada Pempek Dapoer Lestari meliputi: Penjualan produk
memang tinggi, tapi ditakutkan hanya karena tren sesaat, Jumlah kompetitor terus
bertambah, Inovasi rasa yang harus berkembang.

2. Strategi Pemasaran 4P
Istilah strategi pemasaran 4P (Marketing Mix 4P dalam pemasaran) merupakan dasar
yang harus dijadikan patokan awal, saat hendak menjalankan bisnis. Strategi pemasaran
4P (Marketing Mix 4P dalam pemasaran) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis.
Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep kunci dalam pemasaran modern. Bauran
pemasaran adalah keputusan yang dibuat dalam hubungannya dengan 4P, yaitu product,

AKMAD ALIF I. DKK


21
price, promotion dan place (distribution) (Rahmawati et al., 2019).
Pada strategi pemasaran 4P yang digunakan Dapoer Lestari adalah sebagai berikut :
a. Product (produk)
Makanan khas Palembang seperti Pempek kapal selam besar, pempek telor kecil,
pempek lenjer, Pempek mix.
b. Price (harga)
Kapal selam besar 11k
Pempek telor kecil 7k
Pempek lenjer 8k
Pempek mix 6k
c. Place (tempat)
Karena penjualan secara online tempat kurang diperlukan seperti halnya toko atau ruko
dan kegiatan dalam pembuatan produk bisa dilakukan dirumah.
d. Promotion (promosi)
Untuk kegiatan promosi produk pempek ini menggunakan media sosial yaitu Facebook
dan WhatsApp.
Sistem pemesanan yang digunakan adalah Untuk sistem pemesanan empek-empek
bisa dilakukan melalui komentar di akun Facebook ataupun inbok dan bisa melalui chat wa
untuk pemesanannya. Untuk pemesan dilakukankan dari 2 harinya agar bisa dimasukan ke
list pemesanan agar bisa lanjut ke proses pembuatan empek-empek dengan acuan dari list
pemesanan.
Untuk sistem pembayaran yang digunakan menggunakan dua jenis yaitu sistem
pembayaran untuk jumlah pemesanan yang standar bisa dilakukan saat barang sampai
ditangan pelanggan dan sistem pembayaran untuk jumlah pemesanan yang banyak bisa
melakukan DP 50% terlebih dahulu agar sama-sama enak dari kedua belah pihak dapat di
transfer langsung melalui bank atau bisa langsung ke alamat toko kami.

3. Facebook Sebagai Media Promosi


Alasan pada proses pemasaran menggunakan Facebook karena dari sisi modal untuk
beriklan tidak menjadi masalah karena terbatasnya modal. Sebabnya berpromosi dengan
menggunakan media Facebook murah dan efektif untuk meningkatkan penjualan
dikarenakan pengguna media Facebook terbilang banyak di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan dunia digital, maka peluang bisnis online juga semakin
besar dan mengalami banyak perkembangan ke arah positif. Bisnis online bukan lagi hanya
milik mereka yang bergerak di dalam bisnis berskala besar saja, namun kini bisnis online
juga telah bisa menyasar kalangan pelaku bisnis berskala kecil atau UMKM dengan jenis
produk apapun, termasuk produk dari Pempek Dapoer Lestari.
Salah satu sosial media yang banyak digunakan dalam pemasaran online adalah
Facebook, hal ini dikarenakan media ini begitu populer dan mudah untuk diakses oleh
banyak orang. Peluang dalam mengembangkan bisnis online melalui Facebook masih
sangat menjanjikan dan layak dijadikan sebagai pilihan utama untuk marketing online.
Adapun beberapa alasan yang sesuai dengan Pempek Dapoer Lestari:
a. Facebook media sosial yang populer dan banyak digunakan
Saat ini facebook adalah salah satu media paling populer dan paling banyak digunakan
di seluruh dunia. Hal tersebut tentu saja menjadi sebuah nilai tambah tersendiri, ada
banyak masyarakat yang dengan mudah akan mengakses fanspage Dapoer Lestari

Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


22
dan berpotensi untuk menjadi pembeli produk.
b. Murah, Mudah diakses dan dikustomisasi
Dalam melakukan pemasaran secara online, tentu tidak ingin mengeluarkan biaya
yang banyak dan mahal, karena itu bisa memanfaatkan facebook untuk melakukan
pemasaran. Cukup gunakan fitur fanspage dalam melakukan pemasaran bisnis, ini
akan lebih praktis dan hemat. Saat menggunakan facebook, akan diberikan
kemudahan dalam melakukan berbagai macam kostumisasi pada akun, dimana hal
ini tidak mungkin dilakukan dalam sebuah website yang cenderung rumit dan
membutuhkan berbagai macam pengaturan dalam settingnya. Dengan mudah akan
bisa membuat fanspage sebagai tempat pemasaran bisnis dan juga bisa melakukan
berbagai setting untuk mempercantik halaman tersebut dan membuatnya semakin
menarik.
c. Terhubung dengan konsumen 24 Jam
Dengan tingginya jumlah pengguna facebook, maka tidak akan kesulitan untuk mencari
konsumen yang sesuai bagi produk yang dipasarkan dalam facebook. Pasar yang luas
ini tentu saja menjadi sebuah tantangan tersendiri. Melalui facebook memungkinkan
untuk berjualan selama 24 jam penuh dalam sehari, selama 7 hari dalam seminggu.
Hal ini akan meningkatkan angka penjualan dan mendatangkan keuntungan yang
maksimal.
d. Mudah berinteraksi dengan calon pembeli
Facebook juga memberikan layanan interaksi yang mudah. Selain melalui kotak
komentar, juga bisa melakukan percakapan melalui inbox untuk menjaga kerahasiaan
dan privasi para pelanggan. Dengan layanan kemudahan dalam kolom komentar, maka
para calon pembeli maupun pelanggan bisa dengan mudah saling berbagi informasi
mengenai segala hal yang berhubungan dengan produk. Hal ini akan menjadi sebuah
nilai lebih karena adanya interaksi tersebut mempermudah akses informasi dan
beragam testimoni mengenai produk Dapoer Lestari.
e. Beragam tools yang mudah digunakan
Facebook memiliki beberapa tools pendukung yang telah tersedia dan dikhususkan
untuk meningkatkan angka penjualan produk. Pada dasarnya beragam tools tersebut
telah disediakan sebagai alat yang bisa digunakan untuk membantu kegiatan promosi,
beberapa di antaranya seperti: tools untuk mengumpulkan polling, untuk share gambar,
setting update status otomatis. Selain itu, dengan menggunakan fasilitas fanspage,
maka dimungkinkan untuk melakukan setting iklan dengan mudah. Hal ini bisa
dimanfaatkan untuk mendapatkan dan menjangkau sejumlah fans yang lebih banyak
dari sebelumnya. Lewat fitur ini juga bisa mempromosikan status yang berisi
penawaran khusus maupun diskon untuk meningkatkan penjualan pada produk Dapoer
Lestari.

SIMPULAN

Dapoer Lestari adalah suatu toko online yang dimana menjual produk berupa pempek-
pempek dengan menggunakan resep dari Palembang. Dapoer lestari berjalan dalam bisnis
makanan ringan yang dalam proses promosi, dan pemesanan melalui sebuah media sosial yaitu
Facebook. Menggunakan fasilitas fanspage, maka dimungkinkan untuk melakukan setting iklan
dengan mudah. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan dan menjangkau sejumlah fans yang

AKMAD ALIF I. DKK


23
lebih banyak dari sebelumnya. Lewat fitur ini juga bisa mempromosikan status yang berisi
penawaran khusus maupun diskon untuk meningkatkan penjualan pada produk Dapoer Lestari.
Dalam sebuah bisnis harus memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi sehingga
diperlukan strategi, seperti halnya strategi dalam pemasaran suatu produk usaha. Strategi yang
dapat digunakan adalah dengan strategi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan
Threats) dan dapat menggunakan strategi pemasaran dengan analisis 4P (product, place, price,
dan promotion).

REFERENSI

Aditiya, I. M. (2017). Pengguna Facebook Indonesia dalam Bingkai Statistik.


Goodnewsfromindonesia.Id. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/10/30/pengguna-
facebook-indonesia-dalam-bingkai-statistik
Andriani, F., Tasa, N. N., Nurhasanah, S., Oktaviani, S., & Putri, A. M. (2021). Penerapan Analisis
Swot Terhadap Penentuan Strategi Pemasaran (Studi Kasus Seblak dan Baso Aci Wak Acan
Pekanbaru). Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2904–2910.
Budi, C. S. (2021). Mengenal Asal Usul Nama Pempek, Makanan Khas Palembang, Ini Ceritanya.
Kompas.Com. https://regional.kompas.com/read/2021/02/07/07351911/mengenal-asal-usul-
nama-pempek-makanan-khas-palembang-ini-ceritanya
Coleman, L. J., Chandler, K., & Gu, J. (2013). Social media--a moving target. Journal of Marketing
Development and Competitiveness, 7(1), 73–77.
Gumilar, G. (2015). Pemanfaatan Instagram Sebagai Sarana Promosi oleh Pengelola Industri
Kreatif Fashion di Kota Bandung. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, V(2), 77–84.
Gunawan, H., Hidayati, T., Ilham, L. K., & Fusaini, A. (2021). Strengthening the capacity of tourism
aware groups through citizens journalism assistance as a promotion effort for village tourism
Labuhan Burung Village towards tourism 4.0. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan
Masyarakat Indonesia, 1(6), 218–226.
Hoesni, A. (2007). Seri Quick Cooking: Pempek & Variasinya - Step by Step. Gramedia Pustaka
Utama.
Idah, Y. M., & Pribadi, P. (2018). Strategi Pengembangan Business Plan Ampu Studio dalam
Meningkatkan Produk Ekonomi Kreatif STMIK Amikom Purwokerto. Seminar Nasional Dan
Call for Paper Sustainable Competitive Advantage (SCA) 8, September, 1–13.
Kusuma, B. A., Riyanto, R., Indartono, K., Pribadi, P., & Ramadhani, A. K. (2021). Peningkatan
Keterampilan Siswa Sanggar Kegiatan Belajar melalui Pelatihan Desain Merchandise
sebagai Modal Technopreneur. Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ),
2(2), 223–233. https://doi.org/10.37385/ceej.v2i1.175
Landsverk, K. H. (2014). The instagram handbook: 2014 edition. PrimeHead Limited.
Nimda. (2012). Apa itu Sosial Media. Unpas.Ac.Id. http://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/
Powers, T. L. (2015). Forgotten classics: Marketing Methods by Ralph Starr Butler (1918). Journal
of Historical Research in Marketing, 7(4), 584–592.
Rahmawati, D. (2016). pemilihan dan Pemanfaatan Instagram sebagai media Komunikasi
pemasaran Online (studi deskriptif kualitatif pada Akun instagram@ freezybrowniezz).
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Rahmawati, D., Handayani, R. D., & Fauzzia, W. (2019). Pengembangan Pemasaran Produk Roti
dan Pastry dengan Bauran Pemasaran 4P di Sari Good Bakery. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 233–243.

Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


24
Saputra, D. I. S., & Adnan, A. F. (2017). Analisis dan Rekomendasi Strategi E-Commerce Pada
Usaha Kecil Menengah Batik Sokaraja. Probisnis, 10(1).
Saputra, D. I. S., Berlilana, & Handani, S. W. (2018). Social Commerce as a Media to Create Brand
Equity of Higher Education. 3rd International Conference on Information Technology,
Information System and Electrical Engineering (ICITISEE), 32–36.
Saputra, D. I. S., Guntoro, D., & Annisa. (2021). Sukses Membangun Food Startup Bagi
Mahasiswa. Wawasan Ilmu.
Sari D, S. N. I., & Hutabarat, S. M. D. (2020). Pendampingan Penggunaan Media Sosial Yang
Cerdas Dan Bijak Berdasarkan Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
Diseminasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 34–46.
https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v2i1.754
Sudirwo, S., Nurriqli, A., & Risanta, M. (2021). Pemanfaatan Instagram bagi Pengembangan
Pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Banjarbaru. Jurnal Riset Inspirasi
Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 50–57. https://doi.org/10.35130/jrimk.v5i1.178
We Are Social. (2022). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2022.
https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia
Zein Mi, M., & Kurnia Sya, D. (2021). Analisis Pemanfaatan Instagram @Kerisdigdayatelkom
sebagai Media Komunikasi dan Informasi Telkom Regional IV. E-Proceeding of Management,
8(5), 7473–7487.

AKMAD ALIF I. DKK


25
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
26

Anda mungkin juga menyukai