RPJP Kabupaten Solok 2006-2025
RPJP Kabupaten Solok 2006-2025
RPJP Kabupaten Solok 2006-2025
TAHUN 2005
KATA PENGANTAR
RPJP ini berlaku untuk masa 20 (dua puluh) tahun kedepan dan
menjadi acuan bagi penyusunan perencanaan pembangunan lima
tahunan yang melibatkan seluruh stakeholder. Akhirnya, semoga RPJP
ini dapat berjalan sesuai dengan harapan kita semua dan mendapat
ridho Allah SWT.
BUPATI SOLOK
dto
GUSMAL
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang I-1
1.2. Maksud dan Tujuan I-4
1.3. Landasan Hukum I-4
1.4. Hubungan RPJP Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-5
1.5. Sistimatika Penulisan I-5
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1. Maksud
RPJP Daerah Kabupaten Solok sebagai dokumen perencanaan
daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun ke depan ditetapkan
dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh
stakeholder (pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha serta dunia
industri) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah
sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan daerah yang disepakati
bersama.
1.2.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan RPJP Daerah Tahun
2006-2025 adalah untuk:
Bab I : Pendahluan
Bab II : Kondisi, Analisis dan Prediksi Kondisi Umum Daerah
Bab III : Visi dan Misi dan Arah Pembangunan Daerah Tahun 2006-2025
Bab IV : Penutup
Kabupaten Solok terletak antara 0o 20’ 14” dan 01o 46’ 45” LS serta
antara 100o 25’ 00” dan 100o 33’ 43” BT dengan luas wilayah 3.738 km2.
Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Solok sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Tanah Datar, sebelah Selatan dengan Kabupaten Solok
Selatan, sebelah Barat dengan Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan
serta sebelah Timur dengan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung dan Kota
Sawahlunto. Seluruh Ibukota kabupaten/kota yang berbatasan dengan
Kabupaten Solok, dapat diakses langsung dengan angkutan umum kecuali
untuk ke kota Painan yang harus melalui Kota Padang.
2.1.1. Penduduk
Dilihat dari jumlah angkatan kerja yang diserap oleh setiap sektor
ekonomi, ternyata pada tahun 2004 sebanyak 71,69% dari angkatan kerja
bekerja di sektor pertanian. Sedangkan kontribusinya terhadap pembentukan
PDRB hanya 41,82%. Sektor Industri dengan jumlah angkatan kerja yang
diserap sebanyak 2,43%, mampu memberikan kontribusi sebesar 7,36% dan
jasa dengan kemampuan menyerap angkatan kerja hanya 8,55% mampu
memberikan kontribusi sebesar 15,22%. Gambaran data ini mengindikasikan
bahwa dalam periode 5 tahun terakhir ini, perekonomian Kabupaten Solok
menghadapi ketimpangan produktivitas sektoral. Tantangan untuk 20 (dua
puluh) tahun mendatang adalah meningkatkan kontribusi sektor industri
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Solok dengan basis sektor
Prasarana pos dan giro telah membantu terjadi arus kas masuk (cash
inflow) ke Kabupaten Solok pada tahun 2004 jumlah wesel yang dikirim
sebanyak 6017 dan dibayar sebanyak 31.601 pada kantor Pos dan Giro.
Disamping itu banyak satuan sambungan telepon di Kabupaten Solok sampai
tahun 2004 sebanyak 8.753 sambungan serta daftar tunggu sebanyak 425,
sedangkan kapasitas saluran sebanyak 8.344 jaringan.
2.1.6. Pemerintahan
3.1. Visi
Daerah yang maju ditandai oleh peran serta masyarakat secara nyata
dan efektif dalam penegakan hukum dan hak asasi manusia serta dalam
kehidupan politik. Daerah yang maju pada umumnya adalah daerah yang
masyarakatnya sadar akan hak dan kewajibannya sesuai aturan perundang-
undangan yang berlaku. Mereka sangat disiplin dan menghargai hak orang
lain disamping mengetahui hak dan kewajibannya sendiri. Demokratisasi
sudah berjalan sesuai dengan budaya dan latar belakang sejarahnya. Artinya
daerah yang maju adalah daerah yang warga masyarakatnya terjamin hak-
haknya, yang terjamin rasa keamanan dan ketentraman dalam
kehidupannya.
3.2. Misi
PENUTUP
RPJP Daerah ini juga menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Lima Tahunan dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
BUPATI SOLOK
Dto
GUSMAL