Bab Iv Ajir Ta

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai


model pemilihan moda oleh pelajar SMA di Kecamatan Peukan Bada Kabupaten
Aceh Besar. Hasil penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengolahan data dan
analisis data sesuai dengan teori dan rumus-rumus yang telah dikemukakan pada
tinjauan kepustakaan.

4.1. Hasil Penelitian

Berikut ini diuraikan mengenai hasil-hasil penelitian yang diperoleh


setelah proses pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Adapun hasil
penelitian yang diperoleh akan diuraikan sebagai berikut.

4.1.1. Karakterisistik responden

Hasil kuisioner yang diperoleh dari wawancara di lapangan selanjutnya di


rekapitulasi dan didapat 100 sampel KK dimana dalam 100 KK tersebut terdapat
106 pelajar SMA. Hasil rekapitulasi data selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran B Tabel B.4.1 halaman 55. Berdasarkan data rekapituasi tersebut
selanjutnya dapat diketahui beberapa karakteristik responden yang disajikan
dalam diagram sebagai berikut.

a. Moda yang dipilih

Berdasarkan data hasil kuesioner diperoleh persentase pelajar tingkat SMA


dalam memilih moda transportasi menuju ke sekolah yaitu sebesar 70% yang
memilih sepeda motor dan 30% yang memilih angkutan umum, seperti yang
tertera pada Gambar 4.1

27
28

Angkutan
umum
30%

Sepeda Motor
Angkutan umum
Sepeda Motor
70%

Gambar 4.1 Persentase pelajar berdasarkan moda yang dipilih

b. Kepemilikan SIM C

Pada Gambar 4.2 berdasarkan kepemilikan SIM C bagi pelajar yang


menggunakan sepeda motor dapat diketahui bahwa pelajar yang memiliki SIM C
berjumlah 52% dan yang tidak memiliki SIM C berjumlah 48%.

Tidak
Ada SIM SIM C
48% 52% SIM C
Tidak Ada SIM

Gambar 4.2 Persentase Kepemilikan SIM C


29

c. Penghasilan orang tua


Pada Gambar 4.3 berdasarkan penghasilan orang tua, pelajar dengan
penghasilan orng tua < Rp. 1.000.000 yang memilih sepeda motor sebesar 1%
dan memilih angkutan umum sebesar 4%. Pelajar dengan penghasilan orang tua
Rp. 1.000.000 – Rp. 2.500.000 yang memilih sepeda motor sebesar 18% dan
yang memilih angkutan umum sebesar 16%. Selanjutnya, pelajar dengan
penghasilan oarng tua Rp. 2.500.000 – RP. 5.000.000 yang memilih sepeda motor
sebesar 26% dan yang memilih angkutan umum sebesar 11%. Untuk moda yang
dipilih oleh pekerja berdasarkan penghasilan selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 4.3 berikut ini.

< Rp. 1 Juta memilih sepeda motor


Rp. 1 Juta s/d Rp. 2,5 Juta memilih
sepeda motor
Rp. 2,5 Juta s/d Rp. 5 Juta memilih
1% sepeda motor
11% 19%
Rp. 5 Juta s/d Rp. 10 Juta memilih
15% sepeda motor
Rp. 10 Juta s/d Rp. 15 Juta memilih
sepeda motor
4% Rp.> 15 Juta memilih sepeda motor
1% 4% 26% < Rp. 1 Juta memilih angkutan umum
19% Rp. 1 Juta s/d Rp. 2,5 Juta memilih
angkutan umum
Rp. 2,5 Juta s/d Rp. 5 Juta memilih
angkutan umum

Gambar 4.2 Persentase moda yang dipilih berdasarkan penghasilan orang tua

d. Kepemilikan kendaraan pribadi


Pada Gambar 4.3 berdasarkan hasil kuisioner untuk kepemilikan
kendaraan pribadi yang paling banyak yaitu memiliki 2 sepeda motor sebesar 44%
dan yang paling kecil yaitu memiliki 4 sepeda motor sebanyak 1%, 3 mobil dan 2
30

motor sebanyak 1%. Selanjutnya kepemilikinan kendaraan pribadi selengkapnya


dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.

3%1%1%
20% 11% 9% 1 Sepeda motor
2 sepeda Motor
3 sepeda motor
4 sepeda motor
1 Mobil dan 2 Sepeda Motor
11%
1 Mobil dan 3 Sepeda Motor
44% 2 Mobil dan 3 Sepeda Motor
3 Mobil dan 2 Sepeda Motor

Gambar 4.3 Persentase kepemilikan kendaraan Pribadi

4.1.2. Biaya perjalanan

Untuk biaya perjalanan sepeda motor dihitung dengan BOK seperti yang
telah dipaparkan pada bab tinjauan kepustakaan terdahulu pada Persamaan 2.10
sampai dengan 2.16. Selanjutnya nilai dari biaya operasi kendaraan (BOK) sepeda
motor tersebut dikalikan dengan masing-masing jarak perjalanan dari asal ke
tujuan. Daftar harga satuan komponen biaya operasional kendaraan (BOK) dapat
dilihat pada Lampiran B Tabel B.4.5 halaman 55. Perhitungan biaya perjalanan
sepeda motor akan dipaparkan lebih lengkap pada Tabel 4.3 sampai Tabel 4.5
berikut ini.
31

Tabel 4.1 Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Sepeda Motor

NO Jenis Biaya Uraian Harga Satuan


Jarak Tempuh per Tahun (Km) 12000
1 Biaya Pajak Biaya Pajak (Rp) 182000
Biaya Per Km (Rp/Km) 15.17
Jarak Tempuh per Liter (Km) 38
2 Biaya Bensin Harga Bensin (Rp) 6950
Biaya Per Km (Rp/Km) 182.89
Jarak Tempuh 1 Ban (Km) 30000
3 Biaya Ban Harga Ban 140000
Biaya Per Km (Rp/Km) 4.67
Jarak Tempuh per Liter (Km) 2000
4 Biaya Oli Harga oli 45000
Biaya Per Km (Rp/Km) 22.5
Jarak Tempuh per Servive (Km) 4000
5 Biaya Service Harga Service 30000
Biaya Per Km (Rp/Km) 7.5
Jarak Tempuh per Bulan (Km) 1000
Biaya Suku
6 Harga Service 70000
Cadang
Biaya Per Km (Rp/Km) 70
Jarak Tempuh per Bulan (Km) 1000
Biaya Rata-rata
7 Biaya Per Bulan (Rp) 100000
Tak Terduga
Biaya Per Km (Rp/Km) 100

Biaya Operasi Kendaraan (BOK) (Rp/Km) 402.73

Tabel 4.2 Biaya Perjalanan Sepeda Motor


32

BOK
jarak Biaya Sepeda
Mukim Asal Tujuan (Rp/Km
(Km) Motor (Rp)
)
1 2 3 4 5 6=4X5

BRD MAN 2 LTM 7.1 402.73 2859

MAN 2 LTM 4.1 402.73 1651


LMPSNG
SMA 7 5.3 402.73 2134
RIMA
MAN 2 LTM 4.8 402.73 1933
GURAH JEUNEU
LAMGEEU MAN 2 LTM 5.0 402.73 2014

GRH SMA 1 PB 3.0 402.73 1208

SMA 1 PB 4.3 402.73 1732


LAM ISEK
SMA 7 7.5 402.73 3020

LMBDK SMA 1 PB 7.0 402.73 2819


LAMPEGEU
LMPG SMA 7 TU 9.0 402.73 3625

MAN 2 LTM 3.0 402.73 1208


AJN
SMA 1 BP 6.0 402.73 2416

SMA 7 3.5 402.73 1410


L.HSN
LAMBARUEH SMA 1 BP 6.6 402.73 2658

PYT MAN 2 LTM 3.3 402.73 1329

MAN 2 LTM 2.7 402.73 1087


R.KNRM
SMA 7 3.8 402.73 1530

SMA 7 6.5 402.73 2618


L.MYNG
MAN 2 LTM 5.6 402.73 2255

LAMTEUNGO MNS.TUHA MAN 2 LTM 6.1 402.73 2457


H L.LUMPU SMA 7 6.7 402.73 2698

SMA 1 PB 4.2 402.73 1691


L.TGH
MAN 2 LTM 7.0 402.73 2819
33

Untuk biaya perjalanan angkutan umum bagi pelajar sekali perjalanan


menuju ke sekolah, sesuai ketentuan tarif yang telah ada yaitu sebesar Rp. 4.000.
Pada biaya perjalanan untuk angkutan umum ini perpindahan trayek angkutan
umum tidak dipertimbangkan.

4.1.3. Biaya gabungan

Biaya gabungan sepeda motor didapatkan dari penjumlahan nilai variabel


biaya dari sepeda motor (B), biaya waktu dalam kendaraan (X4), dan nilai waktu
(𝜆) sedangkan angkutan umum penjumlahan nilai variabel tarif angkutan umum
(X1), biaya waktu berjalan dari rumah ke perhentian (X2), biaya waktu menunggu
(X3), biaya waktu dalam kendaraan (X4), biaya waktu akses dari perhentian ke
tujuan (X5), dan nilai waktu (𝜆).

Perhitungan biaya gabungan dicari dengan menggunakan persamaan


sebagai berikut:

CSm = B +𝜆X4

CAu = X1+ 𝜆X2 + 2𝜆X3 + 𝜆X4 + 𝜆X5

Untuk perhitungan biaya gabungan sepeda motor dan angkutan umum


selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.
34

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Biaya Gabungan Sepeda Motor dan Angkutan Umum
Sepeda
Angkutan Umum Csm Cau
Mukim Asal Tujuan Motor % SM % AU
(Rp) (Rp)
X4 B X1 X2 X3 X4 X5
BRD MAN 2 LTM 13.00 2859 4000 5 12 15.00 1 67 33 3652 6745
MAN 2 LTM 8.00 1732 4000 2 10 12.00 1 80 20 2220 6135
LMPSNG
SMA 7 10.00 2134 4000 2 10 12.00 5 67 33 2744 6379
RIMA JEUNEU MAN 2 LTM 10.00 1933 4000 5 7 10.00 1 67 33 2543 5830
GURAH
LAMGEEU MAN 2 LTM 10.00 2014 4000 7 10 12.00 1 80 20 2624 6440
GRH SMA 1 PB 5.00 1208 4000 2 7 5.00 1 80 20 1513 5342
SMA 1 PB 7.00 1732 4000 3 7 8.00 1 67 33 2159 5586
LAM ISEK
SMA 7 13.00 3020 4000 3 7 15.00 5 50 50 3813 6257
LMBDK SMA 1 PB 10.00 2819 4000 5 15 13.00 1 80 20 3429 6989
LAMPEGEU
LMPG SMA 7 TU 15.00 3625 4000 3 15 18.00 5 67 33 4540 7416
MAN 2 LTM 5.00 805 4000 3 5 5.00 1 80 20 1110 5159
AJN
SMA 1 BP 10.00 2416 4000 2 5 7.00 1 60 40 3026 5220
SMA 7 7.00 1410 4000 5 5 10.00 5 67 33 1837 5830
L.HSN
LAMBARUEH SMA 1 BP 10.00 2658 4000 5 5 13.00 1 60 40 3268 5769
PYT MAN 2 LTM 5.00 1329 4000 5 5 5.00 1 75 25 1634 5281
MAN 2 LTM 5.00 1087 4000 3 5 7.00 1 75 25 1392 5281
R.KNRM
SMA 7 8.00 1530 4000 3 5 10.00 5 67 33 2018 5708
SMA 7 13.00 2739 4000 5 10 13.00 5 67 33 3532 6623
L.MYNG
MAN 2 LTM 10.00 2255 4000 2 10 13.00 1 67 33 2865 6196
MNS.TUHA MAN 2 LTM 10.00 2457 4000 5 10 13.00 1 80 20 3067 6379
LAMTEUNGOH
L.LUMPU SMA 7 13.00 2698 4000 1 10 13.00 5 50 50 3491 6379
SMA 1 PB 7.00 1691 4000 3 10 9.00 1 80 20 2118 6013
L.TGH
MAN 2 LTM 13.00 2819 4000 5 7 15.00 1 50 50 3612 6135
35

4.1.4. Persamaan regresi linear

Pada model regresi linear terdapat variabel tidak bebas (Y) yaitu sepeda
motor dan angkutan umum, dan variabel bebas (X) yaitu waktu akses dari rumah
ke perhentian, waktu menunggu, waktu dalam kendaraan, waktu dari perhentian
ke tujuan yang telah dikonversikan. Untuk perhitungan regresi linear diasumsikan
X = ∆C (Csm/Cau). dan Y = log((1-P1)/P1), dimana P1 pada penelitian ini yaitu
proporsi pelajar yang menggunakan angkutan umum.
Salah satu contoh perhitungan variabel bebas dan tidak bebas untuk
persamaan linear pada model binomial logit nisbah adalah sebagai berikut:

X = CSM/CAU = 6745 - 3652 = 1,85


Y = log((1-P1)/P1) = log (1-0,33/0,33) = 0,308

Seperti yang telah diuraikan pada bab tinjauan kepustakaan terdahulu


bahwa nilai α = 10A dan ẞ = B. Maka dengan regresi linear nilai A dan B bisa
didapat sehingga nilai α dan ẞ dapat diketahui. Dengan mengetahui nilai A dan B
maka bentuk persamaan linear Y = A + BX untuk regresi linear model binomial
logit nisbah bisa didapat dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran B Tabel B.4.9 halaman 59 . Hasil perhitungan persamaan linear dapat
dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.
36

Tabel 4.4 Hasil Persamaan Regresi Linear Model Logit Binomial Nisbah

Cau / Csm Log(W) Log{(1-P)/P} ²


Mukim Asal Tujuan Cau Csm % Au Xi Yi Xi
(Wi) (Xi) (Yi)
BRD MAN 2 6745 3652 1.85 33 0.266 0.308 0.08 0.07
MAN 2 6135 2220 2.76 20 0.442 0.602 0.27 0.19
LMPSNG
SMA 7 6379 2744 2.32 33 0.366 0.308 0.11 0.13
R.JEUNEU MAN 2 5830 2543 2.29 33 0.360 0.308 0.11 0.13
GRH
LAMGEEU MAN 2 6440 2624 2.45 20 0.390 0.602 0.23 0.15
GRH SMA 1 PB 5342 1513 3.53 20 0.548 0.602 0.33 0.30
SMA 1 PB 5586 2159 2.59 33 0.413 0.308 0.13 0.17
LAM ISEK
SMA 7 6257 3813 1.64 50 0.215 0.000 0.00 0.05
LMBDK SMA 1 PB 6989 3429 2.04 20 0.309 0.602 0.19 0.10
L.PAGEU
LMPG SMA 7 7416 4540 1.63 33 0.213 0.308 0.07 0.05
MAN 2 5159 1110 4.65 20 0.667 0.602 0.40 0.44
AJN
SMA 1 BP 5220 3026 1.72 40 0.237 0.176 0.04 0.06
SMA 7 5830 1837 3.17 33 0.502 0.308 0.15 0.25
L.HSN
L.BRH SMA 1 BP 5769 3268 1.77 40 0.247 0.176 0.04 0.06
PYT MAN 2 5281 1634 3.23 25 0.509 0.477 0.24 0.26
MAN 2 5281 1392 3.79 25 0.579 0.477 0.28 0.34
R.KNRM
SMA 7 5708 2018 2.83 33 0.451 0.308 0.14 0.20
SMA 7 6623 3532 1.88 33 0.273 0.308 0.08 0.07
L.MYNG
MAN 2 6196 2865 2.16 33 0.335 0.308 0.10 0.11
MNS.TUHA MAN 2 6379 3067 2.08 20 0.318 0.602 0.19 0.10
L.TGH
L.LUMPU SMA 7 6379 3491 1.83 50 0.262 0.000 0.00 0.07
SMA 1 PB 6013 2118 2.84 20 0.453 0.602 0.27 0.21
L.TGH
MAN 2 6135 3612 1.70 50 0.230 0.000 0.00 0.05
∑ 8.586 8.29 3.47 3.57
Rata-rata 2.468 0.373 0.360
B=(N.∑XiYi-(∑Xi.∑Yi))/(N.∑Xi²-(∑Xi)²) ẞ 1.0254
Log A=(rata-rata Yi) - B(rata-rata Xi) -0.0224
α 0.9497
37

0.800

0.700
R² = 0.362653003944582
0.600

0.500

0.400

0.300

0.200

0.100

0.000
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

Gambar 4.4 Analisis Regresi Linear Model Logit Binomial Nisbah

Pada Gambar 4.4 hasil analisis regresi linear didapat persamaan sebagai
berikut Y= -0,0224 + 1,0254X. Nilai koefisien determinasi (R 2) dari analisis
regresi linear diperoleh sebesar 0,362 (36,2%), nilai ini menunjukan tingkat
ketepatan variabel X terhadap variabel Y dalam kategori cukup.

4.1.5. Model binomial logit nisbah

Setelah diketahui nilai α = A dan ẞ = B dari analisis regresi linear


maka perhitungan model pemilihan moda dengan metode model logit
binomial selisih dapat dihitung dengan mengacu pada Persamaan 2.3 yang
terdahulu. Selengkapnya perhitungan model logit binomial nisbah dapat
dlihat pada Tabel 4.7 berikut.
38

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Model Logit Binomial Nisbah

Cau / Csm % Log(W) Log{(1-P)/P} ²


Mukim Asal Tujuan Cau Csm Xi Yi Xi WiB P = 1/(1+( AWiB ))
(Wi) Au (Xi) (Yi)
365
BRD MAN 2 1.85 33 0.266 0.308 0.08 0.07 1.876 0.3595
6745 2
222
MAN 2 2.76 20 0.442 0.602 0.27 0.19 2.836 0.2707
6135 0
LMPSNG
274
SMA 7 2.32 33 0.366 0.308 0.11 0.13 2.375 0.3072
6379 4
254
R.JEUNEU MAN 2 2.29 33 0.360 0.308 0.11 0.13 2.341 0.3102
5830 3
GRH
262
LAMGEEU MAN 2 2.45 20 0.390 0.602 0.23 0.15 2.511 0.2954
6440 4
151
GRH SMA 1 PB 3.53 20 0.548 0.602 0.33 0.30 3.645 0.2241
5342 3
215
SMA 1 PB 2.59 33 0.413 0.308 0.13 0.17 2.651 0.2843
5586 9
LAM ISEK
381
SMA 7 1.64 50 0.215 0.000 0.00 0.05 1.662 0.3879
6257 3
342
LMBDK SMA 1 PB 2.04 20 0.309 0.602 0.19 0.10 2.075 0.3366
L.PAGE 6989 9
U 454
LMPG SMA 7 1.63 33 0.213 0.308 0.07 0.05 1.654 0.3890
7416 0
L.BRH 111
MAN 2 4.65 20 0.667 0.602 0.40 0.44 4.831 0.1790
5159 0
AJN
302
SMA 1 BP 1.72 40 0.237 0.176 0.04 0.06 1.749 0.3758
5220 6
183
SMA 7 3.17 33 0.502 0.308 0.15 0.25 3.269 0.2436
5830 7
L.HSN
326
SMA 1 BP 1.77 40 0.247 0.176 0.04 0.06 1.791 0.3702
5769 8
PYT MAN 2 5281 163 3.23 25 0.509 0.477 0.24 0.26 3.330 0.2402
4
39

139
MAN 2 3.79 25 0.579 0.477 0.28 0.34 3.924 0.2116
5281 2
R.KNRM
201
SMA 7 2.83 33 0.451 0.308 0.14 0.20 2.904 0.2661
5708 8
353
SMA 7 1.88 33 0.273 0.308 0.08 0.07 1.906 0.3559
6623 2
L.MYNG
286
MAN 2 2.16 33 0.335 0.308 0.10 0.11 2.205 0.3232
6196 5
306
MNS.TUHA MAN 2 2.08 20 0.318 0.602 0.19 0.10 2.119 0.3319
6379 7
L.TGH
349
L.LUMPU SMA 7 1.83 50 0.262 0.000 0.00 0.07 1.855 0.3621
6379 1
211
SMA 1 PB 2.84 20 0.453 0.602 0.27 0.21 2.915 0.2654
6013 8
L.TGH
361
MAN 2 1.70 50 0.230 0.000 0.00 0.05 1.722 0.3795
6135 2
∑ 8.586 8.29 3.47 3.57
Rata-rata 2.468 0.373 0.360
B=(N.∑XiYi-(∑Xi.∑Yi))/(N.∑Xi²-(∑Xi)²) ẞ 1.0254
Log A=(rata-rata Yi) - B(rata-rata Xi) -0.0224
α 0.9497
40

1.0000
0.9000
0.8000
0.7000
0.6000
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
0.00 0.40 0.80 1.20 1.60 2.00 2.40 2.80 3.20 3.60 4.00 4.40 4.80

Gambar 4.5 Grafik Model Logit Binomial Nisbah

Hasil dari perhitungan metode logit binomial nisbah didapatkan model


1
Pau=
( )
1 ,0254
sebagai berikut Cau Berdasarkan Gambar 4.5 dapat
1+0 , 9 497
Csm
diketahui bahwa jika biaya angkutan umum sama dengan biaya sepeda motor,
maka sekitar 46% pelajar akan memilih angkutan umum. dan yang menggunakan
sepeda motor sebesar 54%. Jika jumlah pengguna kedua moda sama besar
(angkutan umum 50% dan sepeda motor 50%), maka biaya angkutan umum
diturunkan 0,74 kali dari biaya sebelumnya Rp. 4.000 sehingga menjadi Rp.
2.960.

4.1.6. Uji sensitivitas

Uji sensitivitas dilakukan untuk menguji kepekaan suatu variable dengan


melakukan perubahan pada variable dengan beberapa kasus sebagai berikut.
1. Kasus 1
Terjadi peningkatan biaya perjalanan sebesar 25% akibat kenaikan harga
BBM yang berpengaruh kepada nilai X1.
41

2. Kasus 2
Terjadi penurunan waktu dalam kendaraan sepeda motor menjadi 40% yang
secara tidak langsung akan mempengaruhi X4 menjadi 60% dari kondisi awal.
3. Kasus 3
Terjadi peningkatan pelayanan angkutan umum sehingga waktu menunggu
dan waktu dalam kendaraan berkurang menjadi 40% dari kondisi awal. Hal ini
akan mengakibatkan nilai variabel X3 dan X4 menjadi 60% dari kondisi awal.
Untuk perhitungan perubahan nilai uji sensitivitas masing-masing kasus
dapat dilihat pada Lampiran B Tabel B.4.39 halaman . Hasil dari uji sensitivitas
dapat dilihat pada table 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Uji sensitivitas setiap kasus dengan metode logit binomial nisbah (1/2)
Yang
Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
sekarang
Mukim Asal Tujuan SM AU SM AUSM AU SM AU
(%
(%) (%) (%) (%) ) (%) (%) (%)
BRD MAN 2 LTM 67 33 63 37 66 34 60 40
MAN 2 LTM 80 20 72 28 75 25 70 30
LMPSNG
SMA 7 67 33 69 31 71 29 66 34
R. JEUNEU MAN 2 LTM 67 33 69 31 71 29 67 33
GURAH
LAMGEEU MAN 2 LTM 80 20 70 30 72 28 68 32
GRH SMA 1 PB 80 20 77 23 79 21 76 24
SMA 1 PB 67 33 71 29 73 27 69 31
LAM ISEK
SMA 7 50 50 60 40 63 37 58 42
LMBDK SMA 1 PB 80 20 65 35 68 32 63 37
LAMPEGEU
LMPG SMA 7 TU 67 33 60 40 63 37 57 43
MAN 2 LTM 80 20 82 18 84 16 81 19
AJN
SMA 1 BP 60 40 62 38 64 36 60 40
SMA 7 67 33 75 25 77 23 74 26
L.HSN
LAMBARUEH SMA 1 BP 60 40 62 38 65 35 60 40
PYT MAN 2 LTM 75 25 76 24 77 23 74 26
MAN 2 LTM 75 25 79 21 80 20 77 23
R.KNRM
SMA 7 67 33 73 27 75 25 72 28
42

Tabel 4.6 Uji sensitivitas setiap kasus dengan metode logit binomial nisbah (2/2)
Yang
Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
sekarang
Mukim Asal Tujuan
SM AU SM AU SM AU SM AU
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
SMA 7 67 33 64 36 67 33 61 39
L.MYNG
MAN 2 LTM 67 33 67 33 70 30 64 36
MNS.TUHA MAN 2 LTM 80 20 66 34 69 31 64 36
LAMTEUNGOH
L.LUMPU SMA 7 50 50 63 37 66 34 61 39
SMA 1 PB 80 20 73 27 75 25 71 29
L.TGH
MAN 2 LTM 50 50 61 39 64 36 59 41

Pada kasus 1, peningkatan biaya perjalanan sebsesart 25% mempengaruhi


perubahan kemauan pelajar dalam memilih angkutan umum (labi-labi) dan
angkutan pribadi (sepeda motor) walaupun tidak menunjukkan hasil yang
signifikan. Pada kasus 2, pengurangan waktu dalam kendaraan angkutan pribadi
(sepeda motor) sebesar 40% menunjukkan kemauan pelajar dalam memilih moda
angkutan pribadi (sepeda motor) bertambah walaupun tidak menunjukan hasil
yang terlalu besar. Pada kasus 3, peningkatan pelayanan angkutan umum (labi-
labi) yaitu penurunan waktu menunggu dan waktu dalam kendaraan sebesar 40%
berpengaruh cukup banyak kemauan pelajar dalam memilih angkutan umum.

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data kuesioner rumah tangga untuk


pelajar di Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar diketahui karakterisitik
responden berupa jumlah pelajar yang memilih sepeda motor yaitu sebesar 70%
dan yang memilih angkutan umum sebesar 30%. Sebanyak 70 pelajar yang
menggunakan sepeda motor diketahui 67% diantaranya memiliki SIM C dan 33%
diantaranya tidak memiliki SIM C. Berdasarkan penghasilan orang tua, mayoritas
pelajar yang orang tuanya berpenghasilan 2.500.000 – 5.000.000 memilih sepeda
43

motor sebesar 26%. Mayoritas kepemilikan kendaraan pribadi pada kecamatan


Peukan Bada berdasarkan hasil responden yaitu 3 unit sepeda motor sebesar 44%.
Hasil ini dapat diketahui bahwa pelajar yang orang tuanya berpenghasilan sedang
lebih memilih menggunakan angkutan pribadi (sepeda motor) sedangkan pelajar
yang orang tuanya berpenghasilan rendah lebih memilih menggunakan angkutan
umum (labi-labi).
Hasil dari analisis regresi linear didapatkan persamaan sebagai berikut Y =
-0,0005X – 1,5185. Nilai koefisien determinasi (R2) dari analisis regresi linear
diperoleh sebesar 0,316 (31%). Berdasarkan Tabel 2.1 nilai koefisien determinasi
tersebut menujukkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat rendah.
Hasil dari perhitungan analisis model binomial logit selisih didapat model
1
Pau= . Jika biaya angkutan umum sama
1+exp ⁡(−, 1,5185−0,0005 ( C SM −C AU ) )
dengan biaya sepeda motor, maka sekitar 82% pekerja akan memilih angkutan
umum. dan yang menggunakan sepeda motor sebesar 18%. Hal ini menunjukkan
bahwa apabila biaya angkutan umum dan sepeda motor sama maka minat pekerja
yang memilih angkutan umum meningkat dibandingkan sepeda motor. Apabila
diharapkan jumlah pekerja sebanding (50% memilih sepeda motor dan 50%
memilih angkutan umum), kondisi ini akan dicapai jika biaya angkutan umum
lebih mahal Rp. 3.000 dari biaya sepeda motor.
Berdasarkan hasil model logit binomial selisih ini menunjukkan bahwa
semakin mahal biaya angkutan umum maka minat pekerja yang memilih angkutan
umum akan semakin sedikit. Sebaliknya, hal ini menyebabkan minat pekerja yang
menggunakan sepeda motor akan meningkat dikarenakan biaya sepeda motor
lebih murah dari angkutan umum.
44
45
46

Anda mungkin juga menyukai