Bab Iv Ajir Ta
Bab Iv Ajir Ta
Bab Iv Ajir Ta
27
28
Angkutan
umum
30%
Sepeda Motor
Angkutan umum
Sepeda Motor
70%
b. Kepemilikan SIM C
Tidak
Ada SIM SIM C
48% 52% SIM C
Tidak Ada SIM
Gambar 4.2 Persentase moda yang dipilih berdasarkan penghasilan orang tua
3%1%1%
20% 11% 9% 1 Sepeda motor
2 sepeda Motor
3 sepeda motor
4 sepeda motor
1 Mobil dan 2 Sepeda Motor
11%
1 Mobil dan 3 Sepeda Motor
44% 2 Mobil dan 3 Sepeda Motor
3 Mobil dan 2 Sepeda Motor
Untuk biaya perjalanan sepeda motor dihitung dengan BOK seperti yang
telah dipaparkan pada bab tinjauan kepustakaan terdahulu pada Persamaan 2.10
sampai dengan 2.16. Selanjutnya nilai dari biaya operasi kendaraan (BOK) sepeda
motor tersebut dikalikan dengan masing-masing jarak perjalanan dari asal ke
tujuan. Daftar harga satuan komponen biaya operasional kendaraan (BOK) dapat
dilihat pada Lampiran B Tabel B.4.5 halaman 55. Perhitungan biaya perjalanan
sepeda motor akan dipaparkan lebih lengkap pada Tabel 4.3 sampai Tabel 4.5
berikut ini.
31
BOK
jarak Biaya Sepeda
Mukim Asal Tujuan (Rp/Km
(Km) Motor (Rp)
)
1 2 3 4 5 6=4X5
CSm = B +𝜆X4
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Biaya Gabungan Sepeda Motor dan Angkutan Umum
Sepeda
Angkutan Umum Csm Cau
Mukim Asal Tujuan Motor % SM % AU
(Rp) (Rp)
X4 B X1 X2 X3 X4 X5
BRD MAN 2 LTM 13.00 2859 4000 5 12 15.00 1 67 33 3652 6745
MAN 2 LTM 8.00 1732 4000 2 10 12.00 1 80 20 2220 6135
LMPSNG
SMA 7 10.00 2134 4000 2 10 12.00 5 67 33 2744 6379
RIMA JEUNEU MAN 2 LTM 10.00 1933 4000 5 7 10.00 1 67 33 2543 5830
GURAH
LAMGEEU MAN 2 LTM 10.00 2014 4000 7 10 12.00 1 80 20 2624 6440
GRH SMA 1 PB 5.00 1208 4000 2 7 5.00 1 80 20 1513 5342
SMA 1 PB 7.00 1732 4000 3 7 8.00 1 67 33 2159 5586
LAM ISEK
SMA 7 13.00 3020 4000 3 7 15.00 5 50 50 3813 6257
LMBDK SMA 1 PB 10.00 2819 4000 5 15 13.00 1 80 20 3429 6989
LAMPEGEU
LMPG SMA 7 TU 15.00 3625 4000 3 15 18.00 5 67 33 4540 7416
MAN 2 LTM 5.00 805 4000 3 5 5.00 1 80 20 1110 5159
AJN
SMA 1 BP 10.00 2416 4000 2 5 7.00 1 60 40 3026 5220
SMA 7 7.00 1410 4000 5 5 10.00 5 67 33 1837 5830
L.HSN
LAMBARUEH SMA 1 BP 10.00 2658 4000 5 5 13.00 1 60 40 3268 5769
PYT MAN 2 LTM 5.00 1329 4000 5 5 5.00 1 75 25 1634 5281
MAN 2 LTM 5.00 1087 4000 3 5 7.00 1 75 25 1392 5281
R.KNRM
SMA 7 8.00 1530 4000 3 5 10.00 5 67 33 2018 5708
SMA 7 13.00 2739 4000 5 10 13.00 5 67 33 3532 6623
L.MYNG
MAN 2 LTM 10.00 2255 4000 2 10 13.00 1 67 33 2865 6196
MNS.TUHA MAN 2 LTM 10.00 2457 4000 5 10 13.00 1 80 20 3067 6379
LAMTEUNGOH
L.LUMPU SMA 7 13.00 2698 4000 1 10 13.00 5 50 50 3491 6379
SMA 1 PB 7.00 1691 4000 3 10 9.00 1 80 20 2118 6013
L.TGH
MAN 2 LTM 13.00 2819 4000 5 7 15.00 1 50 50 3612 6135
35
Pada model regresi linear terdapat variabel tidak bebas (Y) yaitu sepeda
motor dan angkutan umum, dan variabel bebas (X) yaitu waktu akses dari rumah
ke perhentian, waktu menunggu, waktu dalam kendaraan, waktu dari perhentian
ke tujuan yang telah dikonversikan. Untuk perhitungan regresi linear diasumsikan
X = ∆C (Csm/Cau). dan Y = log((1-P1)/P1), dimana P1 pada penelitian ini yaitu
proporsi pelajar yang menggunakan angkutan umum.
Salah satu contoh perhitungan variabel bebas dan tidak bebas untuk
persamaan linear pada model binomial logit nisbah adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Persamaan Regresi Linear Model Logit Binomial Nisbah
0.800
0.700
R² = 0.362653003944582
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00
Pada Gambar 4.4 hasil analisis regresi linear didapat persamaan sebagai
berikut Y= -0,0224 + 1,0254X. Nilai koefisien determinasi (R 2) dari analisis
regresi linear diperoleh sebesar 0,362 (36,2%), nilai ini menunjukan tingkat
ketepatan variabel X terhadap variabel Y dalam kategori cukup.
139
MAN 2 3.79 25 0.579 0.477 0.28 0.34 3.924 0.2116
5281 2
R.KNRM
201
SMA 7 2.83 33 0.451 0.308 0.14 0.20 2.904 0.2661
5708 8
353
SMA 7 1.88 33 0.273 0.308 0.08 0.07 1.906 0.3559
6623 2
L.MYNG
286
MAN 2 2.16 33 0.335 0.308 0.10 0.11 2.205 0.3232
6196 5
306
MNS.TUHA MAN 2 2.08 20 0.318 0.602 0.19 0.10 2.119 0.3319
6379 7
L.TGH
349
L.LUMPU SMA 7 1.83 50 0.262 0.000 0.00 0.07 1.855 0.3621
6379 1
211
SMA 1 PB 2.84 20 0.453 0.602 0.27 0.21 2.915 0.2654
6013 8
L.TGH
361
MAN 2 1.70 50 0.230 0.000 0.00 0.05 1.722 0.3795
6135 2
∑ 8.586 8.29 3.47 3.57
Rata-rata 2.468 0.373 0.360
B=(N.∑XiYi-(∑Xi.∑Yi))/(N.∑Xi²-(∑Xi)²) ẞ 1.0254
Log A=(rata-rata Yi) - B(rata-rata Xi) -0.0224
α 0.9497
40
1.0000
0.9000
0.8000
0.7000
0.6000
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
0.00 0.40 0.80 1.20 1.60 2.00 2.40 2.80 3.20 3.60 4.00 4.40 4.80
2. Kasus 2
Terjadi penurunan waktu dalam kendaraan sepeda motor menjadi 40% yang
secara tidak langsung akan mempengaruhi X4 menjadi 60% dari kondisi awal.
3. Kasus 3
Terjadi peningkatan pelayanan angkutan umum sehingga waktu menunggu
dan waktu dalam kendaraan berkurang menjadi 40% dari kondisi awal. Hal ini
akan mengakibatkan nilai variabel X3 dan X4 menjadi 60% dari kondisi awal.
Untuk perhitungan perubahan nilai uji sensitivitas masing-masing kasus
dapat dilihat pada Lampiran B Tabel B.4.39 halaman . Hasil dari uji sensitivitas
dapat dilihat pada table 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Uji sensitivitas setiap kasus dengan metode logit binomial nisbah (1/2)
Yang
Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
sekarang
Mukim Asal Tujuan SM AU SM AUSM AU SM AU
(%
(%) (%) (%) (%) ) (%) (%) (%)
BRD MAN 2 LTM 67 33 63 37 66 34 60 40
MAN 2 LTM 80 20 72 28 75 25 70 30
LMPSNG
SMA 7 67 33 69 31 71 29 66 34
R. JEUNEU MAN 2 LTM 67 33 69 31 71 29 67 33
GURAH
LAMGEEU MAN 2 LTM 80 20 70 30 72 28 68 32
GRH SMA 1 PB 80 20 77 23 79 21 76 24
SMA 1 PB 67 33 71 29 73 27 69 31
LAM ISEK
SMA 7 50 50 60 40 63 37 58 42
LMBDK SMA 1 PB 80 20 65 35 68 32 63 37
LAMPEGEU
LMPG SMA 7 TU 67 33 60 40 63 37 57 43
MAN 2 LTM 80 20 82 18 84 16 81 19
AJN
SMA 1 BP 60 40 62 38 64 36 60 40
SMA 7 67 33 75 25 77 23 74 26
L.HSN
LAMBARUEH SMA 1 BP 60 40 62 38 65 35 60 40
PYT MAN 2 LTM 75 25 76 24 77 23 74 26
MAN 2 LTM 75 25 79 21 80 20 77 23
R.KNRM
SMA 7 67 33 73 27 75 25 72 28
42
Tabel 4.6 Uji sensitivitas setiap kasus dengan metode logit binomial nisbah (2/2)
Yang
Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
sekarang
Mukim Asal Tujuan
SM AU SM AU SM AU SM AU
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
SMA 7 67 33 64 36 67 33 61 39
L.MYNG
MAN 2 LTM 67 33 67 33 70 30 64 36
MNS.TUHA MAN 2 LTM 80 20 66 34 69 31 64 36
LAMTEUNGOH
L.LUMPU SMA 7 50 50 63 37 66 34 61 39
SMA 1 PB 80 20 73 27 75 25 71 29
L.TGH
MAN 2 LTM 50 50 61 39 64 36 59 41
4.2. Pembahasan