KAK Perencanaan Rehab Tambatan Pelita

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN REHABILITASI
TAMBATAN PERAHU PELITA JAYA

DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
TAHUN ANGGARAN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
1.1. Gambaran Umum

Pelabuhan merupakan simpul trasportasi laut yang menjadi fasilitas penghubung


dengan daerah lain untuk melakukan aktifitas. Pelabuhan memiliki peranan penting
dalam perekonomian, menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 2001
Tentang Kepelabuhanan, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan disekitarnya dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan/ atau bongkar muat barang yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Berdasarkan kepada
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 49 Tahun 2005 Tentang Sistem
Transportasi Nasional (SISTRANAS) yang diterjemahkan secara temurun oleh
Kabupaten/ Kota dalam Tataran Transportasi Lokal (TARTALOK). Dalam konteks
pengembangan wilayah dengan kunci transportasi, tatanan pelabuhan menjadi
kebutuhan primer bagi daerah kepulauan semisal Kabupaten seram bagian Barat.
Dalam rencana strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Seram Bagian Barat tahun
2023 – 2027 peningkatan penyediaan sarana dan prasarana transportasi
menjadi titik perhatian, khususnya infrastruktur fasilitas pelabuhan. Dari sekian
rencana pembangunan pada tahun ini diantaranya Rehabilitasi Tambatan Perahu
Pelita Jaya yang berlokasi pada Dusun Pelita Jaya Negeri Eti Kecamatan Seram
Barat.
Sebagaimana tertuang dalam TATRALOK Kabupaten Seram Bagian Barat,
Tambatan Perahu Pelita Jaya dijadikan salah satu sabuk yang berfungsi sebagai
GATE untuk masuk dan keluarnya interaksi penumpang barang serta moda
transportasi antar pulau.
Kegiatan Rehabilitasi Tambatan Perahu Pelita Jaya dilakukan karena kondisi
tambatan perahu tersebut telah mengalami kerusakan berat sehingga sangat
mengganggu aktifitas bongkar muat pada tambatan tersebut bahkan terjadi
kecelakaan akibat plat lantai papan tambatan yang telah lapuk.

1 . 2 . MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud Kegiatan
Tersedianya Dokumen Perencanaan Rehabilitasi Tambatan Perahu Pelita
Jaya yang memenuhi standart perencanaan
B. Tujuan Kegiatan
1. Membuat desain teknis, detail konstruksi dan perencanaan anggaran
b iaya Rehabilitasi Tambatan Perahu Pelita Jaya sesuai kebutuhan.
2. Memberikan gambaran teknis tentang syarat-syarat Teknis dan dan
standarisasi/Spesisifkasi perencanaan Rehabilitasi Tambatan Perahu
Pelita Jaya.

1.3. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan Perencanaan ini adalah membuat desain teknis,
detail konstruksi dan rencana anggaran biaya Rehabilitasi Tambatan Perahu
Pelita Jaya sesuai kebutuhan dengan maksud sebagaimana:
a. Terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif yang ditinjau dari
aspek kelayakan teknis dan,
b. Menghasilkan kajian teknis yang dapat dijadikan acuan penyusunan
anggaran untuk diusulkan pada tahapan pelaksanaan pembangunan.

1.4. LOKASI KEGIATAN


Lokasi pekerjaan berada pada Dusun Peliata Jaya Negeri Eti Kecamatan
Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat

1.5. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA


- K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat
- OPD : Dinas Perhubungan
- Kode : 2.09
- Alamat : Jalan Neniari – Kota Piru
- PPK : Fadlia Pelu S.KM

1.6. SUMBER DAN PERKIRAAN BIAYA


Sumber dana untuk pengadaan Jasa Perencanaan Rehabilitasi Tambatan Perahu
Pelita Jaya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Perhubungan
Kabupaten Seram Bagin Barat Tahun 2023, sebesar Rp. 47.500.000.(Empat
Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
BAB II
DATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih


dahulu dengan Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen dan bidang teknis terkait,
yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai informasi Tambatan Perahu Pelita Jaya.
Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
a. Data-data dokumen FS/ RTRW/ Studi terdahulu;
b. Data lokasi/ wilayah untuk membantu proses selanjutnya;
c. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya;
d. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

2.2. STANDAR TEKNIS

Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan Perencanaan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik
oleh Pengguna Jasa/Kuasa / Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme
dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan di
lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan-
peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar
perjanjiannya.
Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan perencanaan Rehabilitasi
Tambatan Perahu Pelita Jaya menggunakan daftar referensi umum dan teknis
sebagai dasar pelaksanaan. Referensi dimaksud adalah :
1. Undang - undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
2. Undang - undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 2009 Tentang
Kepelabuhanan;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun
2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang PUPR;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat;
7. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan.
BAB III
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Kegiatan Perencanaan Rehabilitasi Tambatan Perahu Pelita Jaya


diantaranya:
a. Persiapan
b. Survey
c. Pengolahan Data
d. Dokumen Detail Engineering Design (DED)
Berdasarkan data-data teknis hasil survei di lapangan, pengumpulan data dan hasil
analisis, maka keluaran yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Data teknis Kawasan Pelabuhan meliputi : Fasilitas Pokok dan Fasilitas
Penunjang.
b. Untuk Fasilitas Perairan, menyajikan rancangan U n t u k k e r u s a k a n Tambatan
Perahu (Gambar-gambar layout dan gambar - gambar konstruksi).
d. Mempersiapkan Survey harga bahan, material dan alat, serta menganalisa harga
Bill of Quantity sampai Engineering Estimate (dengan memperhitungkan biaya
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi) untuk kedua
pekerjaan dimaksud.
e. Mengidentifikasi bahaya, menilai resiko K3 serta pengendaliannya
pada penetapan kriteria perancangan dan pemilihan material, pelaksanaan
konstruksi serta operasi dan pemeliharaan dengan merujuk pada Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 serta perubahanya.
f. Dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
diperlukan.

3.1. LINGKUP KEGIATAN.


Konsultan mengumpulkan informasi umum mengenai kondisi eksisting lokasi
pelabuhan maupun sekitarnya, melalui dokumen teknis yang telah ada maupun
rencana masterplan wilayah perencanaan.
Konsultan terdiri dari Tim Perencana yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
Perencanaan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dengan
menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan
standard design serta cara yang telah ditentukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. Lingkup kegiatan adalah :
1) Inventarisasi geometrik Lahan berikut foto dokumentasi
2) Pengukuran Topografi
Pengukuran topografi dilakukan pada rencana pemakaian lahan yang telah
disiapkan oleh pengguna jasa dengan mengadakan tambahan pengukuran detail
sehingga sesuai dengan standar yang dikehendaki. Jenis pengukuran ini meliputi
pekerjaan - pekerjaan sebagai berikut :
e. Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal,
1. Pengukuran titik kontrol disini berupa jaring poligon yang diikatkan untuk
untuk setiap jaraknya
2. Titik kontrol antaranya berupa BM.
f. Pengukuran situasi.
Pengukuran situasi daerah lahan harus mencakup semua keterangan yang
ada di daerah sepanjang jalan, misalnya rumah, pohon, pohon pelindung jalan,
pinggir selokan, arah aliran air dan lain sebagainya.
g. Pengukuran penampang memanjang dan melintang.
1. Pengukuran penampang memanjang & Melintang
Pengukuran penampang memanjang dan melintang adalah pengukuran
untuk mendapatkan elevasi yang direncanakan terutama atas pengaruh
pasang dan surut air laut yang ada pada titik lokasi, Untuk pengukuran
penampang ini peralatan yang digunakan sama yang dipakai untuk kontrol
ketinggian. Sedangkan untuk pekerjaan area jalan pengukuran
penampapang diambil setiap jarak 50 M pada bahgian lurus dan landai,
Lebar pengukuran harus mengikuti daerah sejauh 50 M sebelah kiri kanan
sumbu jalan pada bagian yang lurus dan 25 M ke sisi luar (bila
dibutuhkan pengukuran detail).
2. Patok-patok (bila diperlukan)
Patok beton untuk Bench Mark (patok BM) dengan ukuran 20 x 20 x 75
cm harus ditanam sedemikian rupa sehingga bagian patok yang ada di
atas tanah adalah kurang lebih 20 cm. Patok poligon dan profil dibuat dari
kayu dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm. Patok beton dan kayu harus diberi
tanda BM dan nomor urut.
Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditempelkan titik tinggi
referensi pada tempat lain yang permanen dan mudah ditemukan kembali.
h. Perhitungan dan penggambaran peta.
Titik poligon utama harus dihitung koordinatnya berdasarkan titik ikat yang
dipergunakan. Perhitungan harus berdasarkan pada metode kwadrat terkecil.
Penggambaran titik poligon harus berdasarkan pada hasil perhitungan
koordinat. Penggambaran titik poligon tersebut tidak diperkenankan secara
grafis.
3) Inventarisasi sumber material di sekitar lokasi proyek dan direkomdasikan dalam
laporan final kepada pengguna jasa untuk dilengkapi dengan pemeriksaan
laboratorium. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan material dan sumber
material (quarry) yang dapat digunakan sebagai bahan pembentuk talud ataupun
beton tiang pancang dermaga (dilaksanakan oleh Pekerjaan fisik konstruksi).
Adapun pemeriksaan yang direkomendasikan untuk harus dilaksanakan :
a. Sirtu
- CBR lengkap
- Abrasi
- PI
- Gradasi / analisis saringan
- Berat isi
b. Pasir
- Sand equivalent
- Gradasi / analisis saringan
- Berat jenis
- Berat isi
c. Agregat
- Abrasi
- Gradasi / analisis saringan
- Berat isi
d. Tanah urugan biasa / pilihan
- CBR lengkap
- PI
- Berat isi
4) Inventarisasi/pendataan lokasi yang memungkinkan untuk direncanakan drainase
yang berfungsi untuk keseimbangan permukaan air dari hulu ke hilir untuk jalan
area.
5) Analisis data lapangan, disain dan gambar-gambar
- Menentukan CBR rencana dan data pemeriksaan tanah di laboratorium
(memakai hasil data pengujian yang telah ada pada titil lokasi ).
- Menentukan Unique Section yang akan dipakai dalam proses disain.
- Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.
6) Penyiapan Dokumen Untuk Keperluan Pemelihan Penyedia
- Menyiapkan gambar rencana detail dalam ukuran A3.
- Menyusun daftar anlisa Upah & bahan, kuantitas, dan analisa biaya pekerjaan.
- Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam proses
pelelangan maupun dalam proses pelaksanaan yang tersubtitusi dalam Syarat
Teknis.
Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai dengan
lingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pengendali Kegiatan/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis dalam bentuk laporan
Konsultasi pekerjaan.
Setiap hasil desain harus diketahui oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten
Seram Bagian Barat setelah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen sebelum
hasil tersebut dituangkan dalam dokumen pengadaan.
3.2. KELUARAN/OUTPUT
1. Inventarisasi Geometrik Jalan dan Utilitas
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi
jalan yang terdapat pada lahan/wilayah pelabuhan yang ditinjau. Informasi yang
harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai :
a. Nama dan lokasi jalan dan jembatan (bila ada).
b. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, jenis lantai dan kondisi
jembatan yang mempengaruhi lalulintas dilokasi rencana(bila ada).
c. Bila perlu foto dokumentasi untuk setiap eksisting jalan/jembatan yang diambil
dari arah memanjang dan melintang.
2. Analisis data lapangan, disain dan gambar - gambar
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, konsultan harus mengadakan
analisa data dengan mengikuti ketentuan - ketentuan sebagai berikut :
a. Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan dan jenis
struktur yang sesuai dengan kondisi tanah lunak untuk jalan area masuk home
base.
Type perkerasan yang diijinkan dalam pekerjaan ini adalah type yang
sekarang dipakai Standart Bina Marga.
b. Menganalisis desain untuk type struktur jalan area.
c. Menganalisis hasil desain sehingga diperoleh hasil desain yang optimal dan
selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya pekerjaan (feasible).
d. Menganalisis data geologi/geoteknik tanah (Studi yang ada) yang diperlukan
untuk menghasilkan penanganan yang optimal terhadap kondisi yang ada.
e. Menganalisis dan menghitung volume pekerjaan.
f. Menyiapkan gambar – gambar yang diperlukan.

3. Pengadaan Dokumen Lelang (Dokumen teknis)


Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan
(dokumen teknis) yang diperlukan pada saat pelelangan pekerjaan. Dokumen
pelelangan terdiri dan beberapa bab untuk dokumen teknis, yaitu :
a. Spesifikasi Teknis Dan Gambar
b. Daftar Kuantitas Dan Harga
c. Bentuk Dokumen Lain.

3.3. PERALATAN, MATERIAL, PERSONAL DAN FASILITAS DARI PPK


Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil dari instansi untuk mendampingi
pekerjaan dari konsultan. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan ruang untuk
rapat -rapat rutin beserta perlengkapannya. Data dan fasilitas yang disediakan oleh
pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu
serta photografi.
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Staf
Teknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

3.4. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN


Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang
berkaitan dengan tugas konsultansi.
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atas
nama Pengguna Jasa :
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa:
a. Akomodasi dan alat tulis kantor
b. Kendaraan roda empat/roda dua
c. Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan
d. Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang perencanaan
e. Dan peralatan lainnya

3.5. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


A. Lingkup Kewenangan
Lingkup kewenangan bagi Konsultan adalah pelaksanaan rehabilitasi tambatan
perahu yang berada pada wilayah pelabuhan rakyat Dusun Pelita Jaya.

B. Tanggung Jawab Penyedia Jasa


a) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan untuk membahas
segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
perencanaan/analisis.
b) Mengadakan rapat secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali sebulan, dengan
Pengguna Anggaran Dan Pejabat Pembuat Komitmen, Konsultan Perencana
Teknis dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam perencanaan lapangan, untuk kemudian membuat risalah rapat
dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah
diterima masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian.
c) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan
karena ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
d) Kinerja Perencana yang harus memenuhi standar hasil kerja Perencana yang
berlaku dan disyaratkan.
e) Hasil evaluasi perencanaan dan dampak yang ditimbulkan
f) Ketepatan waktu pelaksanaan
g) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perencanaan
di lokasi yang dimaksud.
C. Mobilisasi Tenaga Pelaksana
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, konsultan akan menyiapkan tenaga-tenaga ahli
yang berpengalaman di bidang penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak
Ketiga/Jasa Konsultan.

3.6. JANGKA WAKTU


Kegiatan Perencana dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas kajian yang
diberikan kepada Konsultan adalah selama 30 (Tiga puluh) hari kalender.

3.7. KEBUTUHAN PERSONIL


Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman sesuai
dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya
pelaksanaan Kegiatan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan harus
menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiri
dari :
1 orang Tenaga Team Leader sebagai Ahli Teknik Sipil/Struktur.

3.8. TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI


Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk
pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

Kualifikasi dan Waktu Jumlah


No. Klasifikasi Pengalaman Pekerjaan Penugasan (Orang)
(bulan)
1 2 3 4 5
1 Team Minimal S1 Teknik
Leader/ Ahli Arcitektur/Sipil
Struktur berpengalaman minimal 5
tahun dalam Struktur 2 1

Tenaga Penunjang
Tim Tenaga Ahli tersebut didukung oleh tenaga penunjang, seperti, Surveyor Minimal
D3 Teknik Sipil/Arsitektur sebanyak 1 org pengalaman 3 tahun.
a. Team Leader
Memimpin dan memberikan pengarahan kepada setiap anggota tim didalam
melakukan tugasnya, baik tugas di lapangan maupun di kantor, menyusun
program pelaksanaan pekerjaan yang terdiri atas program teknis, jadwal
kegiatan, manajemen dan organisasi tim, turut serta melaksanakan kegiatan
di lapangan, memberikan informasi-informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan
teknis yang berkaitan dengan detail pekerjaan serta pembiayaan dan persiapan
pembuatan dokumen tender, melaksanakan konsultasi, kontak, diskusi
dengan pihak owner pekerjaan, bertanggung jawab terhadap hasil akhir seluruh
pekerjaan, termasuk di dalamnya penyiapan pelaporan yang dapat diterima oleh
pihak owner proyek.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa
pelaksanaan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Pekerjaan Perencana ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan.
c. Tahap Penyerahan Laporan
Konsultan harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya akan
mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi dan
tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran (produk)
sebagaimana yang diharapkan.
BAB VI
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dan
diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi :

1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
3. CD Soft Copy Laporan Final
4. Dokumentasi/Visualisasi
5. Gambar Rencana
6. BQ dan RAB termasuk analisa harga
7. Syarat/Spek Teknis
BAB V
HAL – HAL LAIN

5.1. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai
persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di
bidang/layanan pekerjaan Perencanaan

5.2. ALIH PENGETAHUAN


1. Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Penyedia Jasa Konsultansi harus bersedia memberi bantuan teknis
dalam rangka pembangunannya dikemudian hari.
3. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan
ditentukan kemudian hari dalam kontrak.

Piru, November 2023

Pejabat Pembuat Komitmen, 3


Dinas Perhubungan
Kabupaten Seram Bagian Barat

FADLIA PELU S.KM


NIP. 19850411 201001 2 035

Anda mungkin juga menyukai