Kak Perkembangan Balita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS AGRABINTA
Jalan Bojong Terong Desa Mekarsari Kec. Agrabinta Cianjur - 43273
Telp. 085795785427 www.pkmagrabinta.cianjurkab.go.id - E-mail :
[email protected]

KERANGKA ACUAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA


PUSKESMAS AGRABINTA

A. Pendahuluan
Status gizi pada balita merupakan salah satu indikator penting
pembangunan suatu bangsa. Di Indonesia, masalah kekurangan gizi pada balita
masih tinggi. Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2019,
terdapat 16,3% balita berat badan kurang, 27,7% balita pendek (stunted), dan
7,4% balita gizi kurang, Duperbaharui pada Survei Status Indonesia (SSGI)
Tahun 2021, menunjukkan angka yang belum terlalu berbeda yakni terdapat
24,4% balita pendek (stunted), dan 7,1% balita gizi kurang (wasting).
Kekurangan dan kelebihan gizi pada balita akan mempengaruhi
perkembangan fisik, mental, dan sosial pada masa kanak-kanak hingga masa
dewasa dan lansia. Sebagaimana dijelaskan dalam konsep 1000 Hari Pertama
Kehidupan (1000 HPK), identifikasi gangguan pertumbuhan dan intervensi sejak
dini dapat mencegah terjadinya masalah gizi dan masalah kesehatan pada anak,
remaja, orang dewąsa, dan lansia. Dengan demikian, segala upaya perbaikan
gizi pada usia dini merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan
kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat umum.
WHO mendefinisikan pemantauan pertumbuhan sebagai proses
mengamati tingkat pertumbuhan anak melalui pengukuran antropometri berkala
yang dibandingkan dengan standar untuk mengukur kecukupan pertumbuhan
dan mengidentifikasi gangguan pertumbuhan secara dini. Sejalan dengan
definisi tersebut, skegiatan pemantauan pertumbuhan di Indonesia
diimplementasikan Annars melakukan.nenimbangan berat badan, anak secara
berkesinambungan dan teratur. Hasil penimbangan kemudian dibuat titik dalam
grafik pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) dan dihubungkan untuk
membentuk garis pertumbuhan anak. Garis pertumbuhan tersebut selanjutnya
digunakan untuk mendeteksi status pertumbuhan anak sehingga jika anak
mengalami gangguan pertumbuhan dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan
tepat.
Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita tahun 2023 ini sesuai dengan
Visi dan Misi UPTD Puskesmas Agrabinta yaitu Visi, Cianjur Manjur (Maju,
Mandiri, Religius) dan Berakhlak Mulia. Dan Misi Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia yg Sehat, Cerdas, Produktif, Bertaqwa dan Berahlak Mulia
Menyambut era Sociaty 5.0

B. Latar Belakang
Pemantauan pertumbuhan balita terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara teratur, yakni: (1) penilaian pertumbuhan balita secara
teratur yang terdiri dari penimbangan, pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan plotting titik pertumbuhan pada grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) yang
dilaksanakan setiap bulan; (2) pencatatan dan pelaporan hasil pemantauan
pertumbuhan secara manual dan elektronik ke dalam Sigizi Terpadu; (3)
pemberian penyuluhan pada semua ibu/pengasuh dan tindak lanjut setiap kasus
gangguan pertumbuhan; dan (4) tindak lanjut dalam bentuk kebijakan dan
program di tingkat masyarakat, serta meningkatkan motivasi untuk
memberdayakan keluarga. Penilalan pertumbuhan balita menggunakan
pengukuran bagian tubuh/antropometri telah dipercaya sebagai metode yang
banyak digunakan, tidak mahal, dan tidak membahayakan.
Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan, pemantauan pertumbuhan
balita harus dilakukan secara berkala. Pemantauan pertumbuhan balita yang
dilakukan satu kali hanva dapat menunjukkan ukuran pada saat itu salah
sehingga tidak dapat memberikan informasi mengenal perubahan yang terjadi,
misalnya peningkatan, tetap, atau penurunan. Dengan demikian, pemantauan
pertumbuhan balita juga berfungsi sebagai alat deteksi dini gangguan
pertumbuhan pada balita, sehingga gangguan pertumbuhan yang ditemukan
dapat diatasi secara dini sesuai dengan permasalahannya.
Dalam rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024,
mentargetkan bahwa pada tahun 2023, presentase balita yang dipantau
pertumbuhan dan perkembangannya adalah 80%., dan meningkat menjadi 85%
pada tahun 2024. Pemantauan pertumbuhan balita adalah bagian dari kegiatan
rutin pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada pelayanan gizi dan
kesehatan di puskesmas, demikian pula di Puskesmas Agrabinta. Di
Pupencapaian pemantauan pertumbuhan pada tahun 2022 telahmencapai
96,8%.
Program pemantauan pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan rutin
posyandu balita dimana dilakukan pengukuran BB dan TB/PB secara berkala
pada balita di wilayah posyandu. Kegiatan ini, merupakan perwujudan nyata dari
penilaian status gizi anak dan tren pertumbuhan anak secara berkala, kegiatan
ini di laksanakan di puskesmas Agrabinta berdasarkan hal tersebut di susunlah
kerangka acuan dalam melaksanakan kegiatan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan mengidentifkasi gangguan pertumbuhan sedini mungkin
sehingga dapat segerra di lakukan koreksi sebagai upaya mempercepat
penurunan angka kematian bayi dan angka kematian balita serta angka
stunting.
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui dan mengidentifkasi gangguan pertumbuhan sedini mungkin
sehingga adanya tindak lanjut untuk segera mengembalikan ke pertumbuhan
normal, agar bias terhindar dari masalah gizi
b) Sebagai tindakan pencegahan promotif
c) Sebagai sarana pemantauan masalah gizi lainnya.
D. Perencanaan Kegiatan
1. Persiapan
 Menyiapkan sasaran
 Berkoordinasi dengan kader untuk menyiapkan sasaran
 Mempersiapkan hal terkait administrasi kegiatan
 Menyiapkan akat dan bahan yang di perluka
2. Pelaksanaan
 pendaftaran
 penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
 pencatatan dalam buku kohort posyandu
 ploating pada buku KMS
 pelayanan kesehatan lainnya seperti konseling, dll
3. Pencatatan secara manual dalam aplikasi
4. Monitoring dan evalusasi
5. Pelaporan

E. Cara melakukan kegiatan


1. Persiapan
 Pada tahap persiapan petugas gizi membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
posyandu
 Berkoordinasi dengan bidan desa dan kader untuk mempersiapkan
sasaran
 Mempersiapkan terkait administasi kegiatan Melakukan penyiapan alat
dan bahan termasuk form2 bantu yang diperlukan
2. Pelaksanaan
 Pelaksanaan pemantauan pertumbuhan di posyandu dilakukan dengan
alur
 Pendaftaran Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/tinggi
badan
 Pencatatan dalam buku kohort posyandu
 Ploting pada KMS untuk menentukan status pertumbuhan balita

 Pelayanan kesehatan lainnya seperti konseling bagi yang mengalami


permasalahan dalam status pertumbuhannya, bahkan dapat dilakukan
rujukan jika memang diperlukan
 Pencatatan secara manual dan dalam Web Sigizi terpadu (Eppgbm)
 Melakukan monitoring dan evaluasi
 Pelaporan
f. Sasaran
Bayi usia 0- 59 bulan
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
No Kegiatan 2023
Jan Feb Mar apr mei juni jul Agu Sep Okt Nov Des
s
1 Bayi usia            
0-59 bulan
mendapat
ASI eklusif

F. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap
bulan oleh Koordinator pelayanan gizi dan tim terkait, lalu di lakukan rekapitulasi
da pengolahan data
1. Pencatantan dan plaporan
Pemantauan ASI eklusif di laporkan kepada PJ UKM kepala puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten cianjur, apabila ada ketidaksesuaian dalam
melakukan kegiatan dan hasil belum mencapai target maka Pj UKM beserta
kepala puskesmas bersama dengan petugas dan pelaksana harus mencapai
penyebab masalahnya serta mencari solusi penyelesaian dan di buat rencana
tinjak lanjut

Kepala UPTD Puskesmas Agrabinta

Tedi Nugraha, S.Kep, Ners


NIP. 19820102 201409 1 001

Anda mungkin juga menyukai