Rancangan Aktualisasi Nurlinah Nurdin Edit Lagi
Rancangan Aktualisasi Nurlinah Nurdin Edit Lagi
Rancangan Aktualisasi Nurlinah Nurdin Edit Lagi
Disusun Oleh :
Menyetujui,
COACH MENTOR
i
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2022
Menyetujui
Coach Mentor
Penguji
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini dengan tepat waktu.
Sebagai bagian penting dari Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Gelombang V Angkatan XV Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah
Kabupaten Mamasa Tahun 2022. Pembuatan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua yang selalu menjadi motivasi bagi penulis dari awal
pelaksanaan Latihan Dasar CPNS hingga saat penyusunan laporan
rancangan Aktualisasi.
2. Keluarga Besar yang selalu menjadi motivasi bagi penulis dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi Latihan Dasar CPNS.
3. Bapak Dr. Yakub F. Solon, SH., M.Pd selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi
Barat dan seluruh jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar
CPNS Pemerintah Kabupaten Mamuju Tahun 2022.
4. Bapak Dr. Abd Kadir, S.E., M.A.P selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis.
5. Bapak Muh Najib, S.Pdi selaku Mentor yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan kepada
Penulis.
6. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Gelombang V Angkatan XV
khususnya kelmpok IV yang saling memberi dukungan selama
pelaksanan kegiatan Latihan Dasar CPNS.
7. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, atas
dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
iv
Penulis sadar bahwa laporan rancangan aktualisasi ini belum
sempurna, penulis berharap adanya masukan yang
membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan
aktualisasi menjadi lebih baik. Sehingga, laporan rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan
manfaat bagi semua pihak.
v
DAFTAR ISI
1. TUJUAN ..................................................................................................................... 5
2. MANFAAT .................................................................................................................. 5
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
1
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang agar mampu
menjadi ASN yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan
berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang di embannya
2
wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk
melaksanakan kegiatan teknis di bidang penyuluhan pertanian. Tujuan
penyuluh pertanian yaitu mengembangkan sistem pertanian yang
berkelanjutan. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut diperlukan
upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berguna
dalam menunjang pembangunan pertanian.
Penyuluh pertanian berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional penyuluhan pertanian pada instansi pemerintah baik di
tingkat pusat maupun daerah. Penyuluh pertanian hanya dapat
diduduki oleh seorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri
Sipil. Tugas pokok penyuluh pertanian adalah menyuluh, selanjutnya
dalam menyuluh dapat dapat dibagi menjadi menyiapkan,
melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan penyuluhan.
Penyuluh pertanian berperan menyampaikan informasi kepada
petani, dan informasi tersebut bisa disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan media seperti : media
audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata.
Secara umum dapat dikatakan bahwa media audio visual yang di
gunakan penyuluhan petani padi merupakan suatu perantara yang
digunakan dalam proses belajar penyuluhan pertanian di Kelompok
Tani untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan para petani
yang ada di Desa Sondong Layuk, Kecamatan Mambi, Kabupaten
Mamasa.
Penyuluhan dengan media audio visual diterapkan kepada petani
dan kegiatan penyuluhan dengan media audio visual dapat dilakukan
dimana saja. Untuk meningkatkan wawasan petani, maka yang di
lakukan oleh seorang penyuluh adalah mewujudkan penyuluhan yang
3
bermutu dengan memberikan motivasi dan dorongan kepada petani
dalam upaya menciptakan pertanian yang produktif. Hanya saja
masyarakat masih ada yang tidak tau membaca, tidak megerti bahasa
Indonesia, dan kurangnya masyarakat yang membawa alat tulis
mengikuti penyuluhan, sehingga penyuluh lebih dominan menggunakan
bahasa daerah di tempat tersebut.
Desa Sondong Layuk adalah desa yang terletak di bagian Barat
Kecamatan Mambi yang merupakan sebagian wilayahnya adalah
dataran rendah, dan persawahan. Desa Sondong layuk adalah satu
dari 21 Desa yang ada di Kecamatan Mambi. Kondisi geografis Desa
Sondonglayuk 728 meter dpl, dan memiliki luas wilayah 1.584
km2.
Dengan jarak tempuh 28 km dari ibu kota Kabupaten Mamasa dan
3 km dari ibukota kecamatan Mambi. Dengan Kondisi geografis
tersebut dan dengan mnggunakan metode observasi peninjauan
langsung ke lapangan Desa ini memiliki beberapa titik sebaran populasi
dari Pohon pisang yang terletak di beberapa pekarangan dari kelompok
tani serta di hamparan Lahan Pertanian Kelompok Tani. Melihat kondisi
tersebut pemanfaatan sumber daya Alam yang tersedia dari populasi
Pohon pisang ini baiknya sangat bisa dimanfaatkan potensinya sebagai
Upaya peningkatan skala Ekonomi dan Taraf hidup kelompok WaniTani
di desa tersebut.
Melalui pemanfaatan media Audio Visual ini, penyuluh pertanian
dapat lebih aktif dan mudah dalam memberikan informasi terkait
pengolahan pisang yang bukan hanya untuk bisa di konsumsi sebagai
buah tapi juga dapat di olah dalam bentuk keripik atau makanan ringan
lainnya yang tentunya bisa memberi Nilai ekonomis dan meningkatkan
kemandirian petani sebagai upaya mempertahan kan swasembada
pangan dan ketahanan pangan. Oleh karena itu, pemanfaatan media
4
audio visual ini perlu di kaji dan di tindak lanjuti lagi lebih dalam untuk
melihat sejauh mana penerimaan pesan oleh anggota kelompok petani,
efektif atau tidak. Dimulai dari pemanfaatan sampai pengolahan buah
pisang tersebut menjadi suatu produk yang bisa di perjual belikan di
pasaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006, penyuluh
mempunyai fungsi membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta
merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku
usaha dalam mengelola usaha. Sehubungan dengan hal tersebut diatas
penulis mengangkat judul rancangan aktualisasi dengan judul
“TERSEDIANYA MEDIA INFORMASI AUDIO VISUAL PADA
PENGOLAHAN BUAH PISANG DI KELOMPOK WANITA TANI DESA
SONDONG LAYUK KECAMATAN MAMBI KABUPATEN MAMASA”
B. Tujuan Aktualisasi
C. Manfaat Aktualisasi
5
audio visual dapat memberikan kemudahan dalam penyampaian
informasi
6
BAB II
1. Profil Organisasi
7
Visi
Terwujudnya pertanian yang maju, produktif dan tangguh
sebagai pilar utama pembangunan ekonomi daerah.
Misi
a. Membina dan mengembangkan komoditas pertanian /
perkebunan yang potensial.
b. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan dan
teknologi pertanian secara berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
c. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia di
bidang pertanian baik aparat, petani dan pelaku usaha.
d. Meningkatkan prasarana dan sarana pendukung pembangunan
pertanian.
8
sebanyak 2 Kelurahan 11 desa dan 11 WKPP (wilayah kerja
penyuluh pertanian) berbeda. BPP Kecamatan Mambi saat ini
membina 192 Kelompok Tani. Dimana dalam kegiatan
Operasionalnya terdiri dari 4 orang Peg. Administrasi dan 11 orang
penyuluh pertanian Lapangan. Balai Penyuluhan Pertanian
Memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan
pembangunan pertanian di wilayah kerjanya.
9
Terwujudnya kemajuan daerah yang ditandai dengan
tersedianya infrastruktur dasar, peningkatan ekonomi dan
pemerintahan yang berdaya saing.
b. Aman
Adanya jaminan kepastian bagi masyarakat dalam melakukan
segala aktivitas masyarakat dalam kondisi aman, tertib dan
tentram.
c. Sejahtera
Kondisi masyarakat Mamasa dalam keadaan sehat, mendapat
pendidikan yang layak dan mendapat jaminan sosial.
d. Harmonis
Keadaan dimana setiap orang dapat saling merangkul seia,
sekata dalam setiap masalah sehingga terjadi keselarasan,
keserasian dan kedamaian guna mencapai kebahagian bersama
sebagaimana falsafah budaya mamasa “mesakada dipotuo
pantan kada dipomate”.
e. Berlandaskan nilai-nilai agama dan adat istiadat
Terwujudnya nilai-nilai agama, kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan warisan budaya serta adat istiadat
melandasi cita-cita kemajuan, suasana aman, sejahtera dan
harmonis dalam hidup bermasyarakat
10
Perumusan kebijakan di bidang prasarana dan sarana
pertanian, tanaman pangan, perkebunan, hortikultura,
perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan serta penyuluhan
pertanian;
a. Penyusunan programa penyuluhan pertanian;
b. Pengembangan prasarana pertanian.;
c. Pembinaan produksi di bidang pertanian;
d. Pengawasan penggunaan sarana pertanian;
e. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman
dan penyakit hewan;
f. Pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
g. Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
h. Pelaksanaan penyuluhan pertanian;
i. Pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian;
j. Pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian;
k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan Fungsi Pokok Balai Penyuluhan Pertanian
11
pelaku utama dan pelaku usaha.
5. Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pertanian PNS,
penyuluh swadaya, dan penyuluh swasta melalui proses
pembelajaran secara berkelanjutan
6. Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan
pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama.
Sedangkan menurut Peraturan Gubernur Sulawesi Barat No
41 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas dan BPP kecamatan
Mambi Pemerintah Kabupaten mamasa memiliki tugas dan fungsi
secara lebih rinci dan khusus lagi, yaitu
1. Meningkatkan produksi dan Produktivitas padi dan Pisang di
wilayah desa Binaan BPP Kecamatan Mambi untuk
mewujudkan swasembada pangan dan ketahanan pangan.
2. Meningkatkan produksi peternekan demi mewujudkan system
pertanian terpadu dan berkelanjutan.
3. Menjadikan BPP Kecamatan Mambi sebagai simpul
koordinasi kegiatan pembangunan pertanian di Kabupaten
Mamasa terkhusus di Kecamatan Mambi desa Sondong
Layuk.
12
C. Gambaran Mata Pelatihan
13
Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah;dan
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat,berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
3) Perbaikan tiada henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini
diantaranya:
a) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada public.
b) Mengutamakan pencapaian hasil kinerja pegawai.
Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan dalam
lingkungan pemerintahan sendiri, banyak faktor yang
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya inovasi,
diantaranya komitmen dari pimpinan, adanya budaya inovasi,dan
dukungan regulasi. Instansi pemerintah dituntut untuk lebih jeli
mengamati permasalahan dalam pelayanan publik sehingga
inovasi yang dilahirkan benar-benar sesuai kebutuhan dan tepat
sasaran. Inovasi juga tidak boleh monoton karena setiap daerah
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda antara satu sama lain.
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam
konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
14
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih
luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE
Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN.
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
Aspek-aspek Akuntabilitas yaitu:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
5) Akuntabilitas memerlukan kinerja.
Sikap Akuntabilitas dapat ditunjukkan dengan perlaku :
1) Integritas
2) Konsisten
3) Dapat dipercaya
4) Transparan
15
c. Kompeten
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
16
kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal. Optimalisasi
hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan
dengan pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya e-
learning, job enrichment dan Job enlargement termasuk
coaching dan mentoring.
Coaching dan Mentoring selain efesien karena dapat
dilakukan secara masif, dengan melibatkan antara lain atasan
peserta pelatihan sebagal mentor sekaligus sebagai coach.
Selain itu coaching dan mentoring juga penting terkait
beberapa hal, yaitu:
1) Meningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi;
2) Membangun komitmen dan motivasi yang lebih tinggi;
3) Menumbuhkan kesadaran dan refleksi diri dalam
pengembangan potensi diri,
4) Menumbuhkan kemampuan kepemimpinan yang lebih baik;
5) Membuat proses manajemen perubahan yang lebih baik;
6) Memperbaiki hubungan komunikasi dan hubungan antara
atasan bawahan.
7) Mengimplementasikan keterampilan yang lebih baik ;dan
8) Menumbuhkan budaya kerja yang lebih terbuka dan
produktif.
d. Harmonis
17
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun
budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal
tersebut adalah :
1) Membuat tempat kerja yang berenergi
2) Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan
kontribusi
3) Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus
memiliki pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak
awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam
mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam
gerakan gerakan separatism dan berbagai potensi yang
menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi
persatuan bangsa.
Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
Pasal 11 tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai
berikut:
a) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Perilaku ASN penerapan sikap yang menunjukkan ciri- ciri
sikap harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN
(lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal.
Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
18
1) Toleransi
2) Empati
3) Keterbukaan terhadap perbedaan
e. Loyal
19
tinggung jawab akan sesuatu.
2) Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai
tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian
untuk melaksanakan cita-cita yang fuhur dan diperlukan
adanya sebuah keyakinan yang teguh.
3) Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan,
sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik
berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme.
finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
4) Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran
yang mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar
mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air
atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan
tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan
budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional
dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan Kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
5) Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, satu ikatan dan
dilakukan dengan ikhlas.
f. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk
hidup. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya
inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi. Dalam budaya adaktif sebagai
20
budaya ASN merupakan kampanye utuk membangun karakter
adaktif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Untuk memfasilitasi
pembentukan nilai Adaptif pada peserta melalui substansi
pembelajaran yang terkait dengan cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas serta bertindak proaktif. Organisasi adaptif yaitu :
organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon
perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder
dengan cepat dan fleksibel. Situasi dan zaman yang senantiasa
berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat dengan
cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada.
Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang
Abadi adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang
tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat
dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan
kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif
dan tidak hanya berpangku tangan.
Nilai – Nilai Dasar Adaptif, yaitu :
a. Eksperimen orang yang beradaptasi
b. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
c. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
d. Bertindak proaktif
e. Melihat peluang dimana orang lain melihat kegagalan
f. Memiliki sumberdaya
g. Selalu berpikir ke depan
h. Tidak mudah mengeluh
i. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan
21
g. Kolaboratif
Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan
bahwa kolaborasiadalah “value generated from an alliance
between two or more firmsaiming to become more competitive by
developing shared routines.
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan
stakeholdermitra kolaborasi.
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik
danbersungguh-sungguh;
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling
ketergantungan;sharing ownership dalam proses; serta
keterbukaan terkaitkeuntungan bersama;
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi,
definisibersama terkait permasalahan, serta mengidentifikasi
nilaibersama; dan
5) Menetapkan outcome.
Nilai-nilai dasar perilaku kolaboratif dapat ditunjukkan dengan :
1) Kesediaan bekerja sama
2) Sinergi untuk hasil yang lebih baik
24
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap Warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik
dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN
dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri,
25
seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN
harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan
negara di atas segalanya).
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para
ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintahSmart
Aparatur Sipil Negara (ASN)
b. SMART ASN
26
(digital culture), menggunakan media digital dengan aman
(digital safety), dan kecakapan menggunakan media digital
(digital skills).
27
Adapun karakter smart ASN adalah sebagai berikut:
a. Intergritas;
b. Nasionalisme;
c. Profesionalisme;
d. Wawasan global;
e. Menguasai IT & Bahasa Asing;
f. Hospitality;
g. Networking; dan
h. Entrepreneurship.
3. Literasi Digital
D. TEKNIK ANALISIS
1. Deskripsi Isu
29
Tabel 1. Analisis Isu menggunakan Metode APKL
NO ISU A P K L TOTAL RANK.
1 Belum optimalnya 3 3 3 3 12 V
penggunaan
digitalisasi arsip
surat keluar dan
surat masuk
2 Kuran 5 3 4 3 15 III
gnya
pemah
aman
petani
tentan
g
keleng
kapan
admini
strasi
kelem
bagaa
n
petani.
3 Belum optimalnya 4 4 3 3 14 IV
pemanfaatan
pekarangan
(kelompok wanita
tani)
4 5 4 3 4 16 II
Belum optimalnya
perampungan data
titik koordinat dan
poligon
5 Belum
30
tersedi 5 3 5 4 17 I
anya
media
inform
asi
audio
visual
pengol
ahan
Pisang
pada
kelom
pok
Wanit
a Tani
Berdasarkan hasil Analisis dengan Teknik APKL maka
diperoleh 3 (tiga) isu permasalahan yang memiliki nilai tertinggi
:
a. Belum tersedianya media informasi audio visual pengolahan
Pisang pada kelompok Wanita Tani
32
poligon
Kurangnya
pemahaman petani 4 2 8 III
tentang kelengkapan
administrasi
kelembagaan petani
Keterangan :
33
Pisang dalam bentuk audio visual pada kelompok Wanita
Tani”.
34
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi
35
3. Belum optimalnya pemanfaatan pekarangan
(Kelompok Wanita Tani)
36
B. MATRIKS RENCANA KEGIATAN
TABEL 3. MATRIKS RENCANA KEGIATAN
Keterkaitan Kontribusi Visi-Misi Penguat
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Organisasi Nilai
O Pelatihan Organis
1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan 1. Konsultasi 1. Surat Izin Akuntabel Visi : “ Maju,
Aktualisasi dengan aktualisasi Terwujudnya Harmoni
pimpinan ( Kadis) Melaksanakan pertanian yang
(Kadis) 2. Surat Izin
tugas dengan maju, produktif
aktualisasi jujur, bertanggung dan Tangguh
2. Konsultasi
(Kabid jawab, cermat, dan sebagi pilar
dengan disiplin.
Penyuluhan) utama
pimpinan (Kabid
3. Surat Izin pembangunan
Penyuluhan) aktualisasi Kabid Kompeten Ekonomi daerah
3. Konsultasi Pangan (Mentor) Melakasanakan
dengan pimpinan 4. Surat Izin tugas dengan
Kabid Pangan aktualisasi kualitas terbaik. Misi :
(Mentor) dengan kepala Mengoptimalkan
4. Konsultasi BPP pemanfaatan
dengan kepala Loyal sumber daya
5. Surat dukungan
BPP Setia dan patuh pada alam dan
Rekan kerja atasan serta beretika
5. Penyampaian 6. Surat dukungan teknologi
kepada rekan dalam berperilaku. pertanian secara
kelompok wanita
kerja tani berkelanjutan dan
6. Penyampaian Kolaboratif berwawasan
kepada Melakukan koordinasi global dan
Kelompok wanita menerapkan nilai lingkungan.
37
tani kolaboratif antara
pimpinan dan
bawahan ; kolaboratif
antara sesama
teman kerja.
2 Pencarian video 1. Memasukkan 1. user name Akuntabel Visi : “ Maju ,
tutorial pengolahan User name 2. Aplikasi Terwujudanya sejahtera
Melaksanakan
buah pisang pada 2. Membuka youtube pertanian yang Aman da
tugas dengan
laman youtube aplikasi youtube 3. Video maju, produktif Harmoni
jujur,
3. Mendownload terdownload dan Tangguh
bertanggung
video tutorial 4. Folder video sebagi pilar utama
jawab, cermat,
pengolahan 5. Penyimpanan pembangunan
dan disiplin.
buah pisang video pada Ekonomi daerah
4. 4. Membuat folder folder Kompeten
5. Menyimpan Melakasanakan
video pada tugas dengan Misi :
folder kualitas terbaik. Mengoptimlakan
pemanfaatn
Adaptif
sumber daya
Terus berinovasi
alam dan
dan
teknologi
mengembangkan
pertanian secara
kreatifitas
berkelnajutan dan
SMART ASN berwawasan
global
Melakukan
pengolahan data
38
dengan
memanfaatkan
teknologi
39
4 Simulasi video 1. Menyiapkan 1. video tutorial Berorientasi Visi : “ Maju ,
tutorial pengolahan video 2. tayangan video Pelayanan Terwujudanya sejahtera
pisang 2. Menyajikanvideo 3. penjelasan pertanian yang Aman da
pengolahan pengolahan maju, produktif dan Harmoni
Memahami dan
3. Memaparkan buah pisang Tangguh sebagi
hasil sajian memenuhi kebutuhan
masyarakat pilar utama
video pembangunan
Ekonomi daerah
Kolaboratif
Melakukan
Misi :
koordinas dan
Mengoptimlakan
kerjasama yang pemanfaatn
baik dengan sumber daya alam
pihak terkait dan teknologi
pertanian secara
berkelnajutan dan
Akuntabel berwawasan
Melaksanakan tugas global
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, dan disiplin
Kompeten
40
Melaksanakan tugas
dengan hasil yang
terbaik.
tambahan. berwawasan
41
global
Kolaboratif
42
Terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan
pengetahuan
tambahan.
43
hasil yang terbaik
44
9 Menyusun laporan 1. Laporan 1. Tersedianya Akuntabel Visi : “ Maju ,
pemanfaatan laporan media Terwujudanya sejahtera
media informasi informasi Melaksanakan pertanian yang Aman da
tugas dengan maju, produktif Harmoni
2. pembuatan brosur 2. Tersedianya
jujur, bertanggung dan Tangguh
3. Laporan kegiatan informasi berupa
jawab, cermat, sebagi pilar utama
sosialisasi brosur dan disiplin. pembangunan
4. Laporan kegiatan 3. Tersedianya
Ekonomi daerah
praktek lapangan laporan kegiatan
sosialisasi Kompeten
4. Tersedianya Melaksanakan tugas
laporan kegiatan dengan hasil yang
praktek terbaik Misi :
lapangan Mengoptimlakan
pengolahan pemanfaatn
Kolaboratif
buah pisang sumber daya alam
Melakukan dan teknologi
koordinasi dan pertanian secara
kerjasama yang berkelnajutan dan
baik dengan berwawasan
pihak terkait global
45
lanjut kebijakan keputusan) Melaksanakan Terwujudanya sejahtera
2. dukungan SDM 2. penanggung tugas dengan pertanian yang Aman da
3. dukungan fasilitas jawab jujur, bertanggung maju, produktif Harmoni
4. dukungan 3. sarana dan jawab, cermat, dan Tangguh
anggaran prasarana dan disiplin sebagi pilar utama
4. biaya pembangunan
Kompeten Ekonomi daerah
Melaksanakan tugas
dengan hasil yang
terbaik Misi :
Mengoptimlakan
pemanfaatn
Kolaboratif sumber daya
Melakukan alam dan
koordinas dan teknologi
kerjasama yang pertanian secara
baik dengan berkelnajutan dan
pihak terkait berwawasan
global
C. JADWAL AKTUALISASI
46
TABEL 4. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Waktu Pelaksanaan
NO Kegiatan NOVEMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Persiapan
1 Aktualisasi
Pencarian
2 video tutorial
pengolahan
buah pisang
pada laman
youtube
Pembuatan
Sabtu
Minggu
Sabtu
Minggu
Sabtu
Minggu
Sabtu
Minggu
3 media
informasi
penyuluhan
pengolahan
buah pisang
Simulasi video
4 tutorial
pengolahan
pisang
47
Pembuatan
5 brosur
pengolahan buah
pisang
Melakukan
6 sosialisasi
Praktek
7 lapangan
pengolahan buah
pisang
Melakukan
8 evaluasi
Menyusun
9 laporan
Rencana tindak
10 lanjut
48
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
Output :
Surat izin Aktualisasi dari
Kepala Dinas Pertanian
B. Tahapan 2
Konsultasi dengan Kepala
Bidang Penyuluhan
Pertanian Mamasa
Output :
Surat izin aktualisasi dari
kepala Bidang Peyuluhan
pertanian
C. Tahapan 3
Konsultasi dengan kepala
Bidang Tanaman Pangan
kab Mamasa selaku
Mentor
Output :
Surat izin aktualisasi dari
Mentor
D. Tahapan 4
Konsultasi dengan Kepala
BPP kecamatan Mambi
Output :
Surat izin aktualisasi dari
kepala BPP Kecamatan
Mambi
E. Tahapan 5
Penyampaian Kepada
rekan Kerja
Output :
Surat Dukungan dari
Rekan Kerja Mengenai
Kegiatan Aktualisasi
F. TAHAPAN 6
Penyampaian Kegiatan
aktualisasi kepada
Kelompok Wanita Tani
Output :
Surat Dukungan dari
Petani Mengenai Kegiatan
Aktualisasi
Dampak Positif
a) Pimpinan mengetahui gagasan pemecahan isu yang direncanakan.
b) Adanya persetujuan kegiatan dari atasan & mentor, yang akan
dilaksanakan oleh penulis dengan tidak bertanggungjawab dan
tidak sesuai target kegiatan.
Dampak Negatif
a) Pimpinan tidak mengetahui gagasan pemecahan isu yang
direncanakan.
Output :
Adanya Username
b. Tahapan 2
Membuka aplikasi
youtube
Output :
Terlaksananya
kegiatan membuka
Aplikasi youtube
C. Tahapan 3
Mendownload video
tutorial pengolahan
buah pisang
Output :
Tersedianya Video
yang di download
dari youtube
D. Tahapan 4
Membuat folder
Output :
Tersedianya Folder
penyimpanan video
E. Tahapan 5
Menyimpan video
pada folder
Output :
Adanya video yang
telah tersimpan
pada folder.
3. Adaptif
Dalam kegiatan pencarian video refrensi pada laman Youtube
pemnafaatan informasi dan teknologi sangat bermanfaat dalam
penunjang kegiatan aktualisasi. Tetap beradaptasi dengan
perkembangan zaman menjadi kemampuan yang sangat diperlukan pada
zaman sekarang ini.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat Meningkatkan Sistem Penyuluhan yang
berfokus pada Kemajuan SDM Pelaku Utama dalam menjalankan tupoksi
yang telah ditentukan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan petani
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh saling merangkul dalam
tercapainya tujuan bersama
Analisis Dampak
Dampak Positif : Dokumen-dokumen dan video-video refrensi tersedia
Dampak Negatif : Kegiatan ini apabila tidak dilakukan akan mengurangi
informasi, data dan refrensi terkait video tutorial pengolahan buah
pisang.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi
Jika dalam proses pencarian video refrensi tidak dilaksanakan dengan baik
dan tanpa menerapkan nilai-nilai BERAKHLAK, maka pelaksanaan kegiatan
penyuluhan tidak akan berjalan optimal, karena informasi yang disampaikan
tidak maksimal dan tidak inovatif.
B. Tahapan 2
Menyiapkan
video tutorial
pengolahan buah
pisang
Output :
Terlaksanya
penyiapan video
tutorial
C. Tahapan 3
Menyimpan pada
folder yang telah
dibuat
Output :
Adanya video
tutorial yang
tersimpan di
folder
2. Adaptif
Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas pada proses penyiapan
bahan penyuluhan dengan menggunakan aplikasi pembuatan media
informasi berbasis digital.
3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat Meningkatkan Sistem Penyuluhan
yang berfokus pada Kemajuan SDM Pelaku Utama dalam menjalankan
tupoksi yang telah ditentukan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh saling merangkul dalam
tercapainya tujuan bersama.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Output :
Tersedianya
video tutorial
yang disiapkan
untuk simulasi
B. Tahapan 2
Menyajikan video
pengolahan
Output :
Adanya Tayangan
video untuk
disimulasikan
C. Tahapan 3
Memaparkan
hasil sajian video
Output :
Adanya simulasi
penjelasan
pengolahan buah
pisang pada rekan
kerja
Dampak Positif
Dampak Negatif
Dampak negatif yang dihasilkan apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan
peserta latsar tidak akan menguasai materi dengan baik pada saat
kegiatan praktek lapang pada kelompok wanita Tani. Hal ini dapat
mengurangi transfer informasi kepada Pelaku utama/ petani
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi
Jika dalam proses kegiatan simulasi video tutorial tidak menerapkan nilai-
nilai BERAKHLAK, maka pelaksanaan kegiatan penyuluhan tidak akan
berjalan optimal, informasi yang disampaikan tidak maksimal dan tidak
inovatif. Penyampaian suatu informasi harus didasari dengan nilai
Orientasi pelayanan, Kompeten dan Loyal dengan melakukan suatu
pekerjaan dengan hasil yang terbaik dan tetap memberikan pelayanan
dengan prinsip 5s (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).
Output :
Adanya design
cover brosur
B. Tahapan 2
Mendesign
materi
pengolahan
buah pisang
Output :
Adanya design
materi
pengolahan
buah pisang
C. Tahapan 3
Mencetak dan
mengganda kan
lembar brosur
Output :
Tersedianya
lembaran brosur
yang sudah
dicetak dan
digandakan
Keterkaitan Mata Pelatihan
Kegiatan pembuatan brosur pengolahan buah pisang ini terkait dengan
mata pelatihan implementasi nilai-nilai dasar ASN berAKHLAK yaitu:
1. Akuntabel
Pada kegiatan design cover dan materi brosur harus
berdasarkan sesuai dengan referensi yang di gunakan
sehingga pesan yang disampaikan dapat dipertanggung
jawabkan dan memperoleh hasil yang sesuai.
2. Kompeten
Dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat meningkatkan
kemampuan diri, membantu orang lain belajar, dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, dengan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya dan teknologi untuk
tujuan bersama
Dampak Positif
Kegiatan pembuatan brosur pengolahan buah pisang menhasilkan
output brosur/selebaran yang juga dapat menjadi metode penyuluhan
selain video untuk memberikan informasi tambahan yang lebih terinci.
Dampak Negatif
Media penyuluhan berupa brosur bisa jadi kurang efektif dalam
penyampaian infromasi karena terkadang pelaku utama/petani banyak
dari mereka yang kurang minat membaca jadi proses transfer informasi
terkendala pada kegiatan ini.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiatan aktualisasi
Jika dalam proses kegiatan simulasi video tutorial tidak menerapkan nilai-
nilai BERAKHLAK, maka informasi yang disampaikan tidak dapat
dipertanggung jawabkan karena tidak sesuai dengan sumber dan data
ilmiah yang sesuai dengan refrensi yang ada. Sehingga dalam
penyusunan design cover dan materi brosur yang merupaka sumber
informasi yang valid
Output :
Adanya
undangan
sosialisasi
B. Tahapan 2
Pembuatan
daftar hadir
sosialisasi
Output :
Adanya daftar
hadir
sosialisasi
C. Tahapan 3
Penyiapan
ruangan
Output :
Tersedaianya
ruangan
sosialisasi
D. Tahapan 4
Penyiapan
bahan/ video
sosialisasi
Output :
Tersedianya
video tutorial
E. Tahapan 5
Pemaparan
materi sosialisasi
dan
interaktif / tanya
jawab
Output :
Tersedianya
video tutorial
Dampak Positif
B. Tahapan 2
Penyiapan bahan
baku penunjang
penyiapan
Output :
Tersedianya
bahan baku
penunjang
pengolahan buah
pisang menjadi
keripik
C. Tahapan 3
Peralatan
lainnya
demonstrasi
Output :
Tersedianya
peralatan yang
digunakan dalam
pembuatan
keripik pisang
D. Tahapan 4
Demonstrasi
pengolahan buah
pisang
pengemasan
hasil pengolahan
buah pisang
Output :
Terlaksana
kegiatan
pengolahan buah
pisang menjadi
keripik
E. Tahapan 5
Pengemasan
hasil pengolahan
buah pisang
Output :
Tersedianya
keripik pisang
yang sudah
dikemas
Dampak Positif
Kegiatan pratek lapang ini memberikan dampak signifikan dari antusias
dan perhatian dari kelompok tani, karena menurut observasi yang
selama ini dilakukan kelompok tani lebih suka dengan kegiatan prkatek
lapang/demonstrasi secara langsung dilapangan.
Dampak Negatif
Apabila kegiatan demonstrasi car apengolahan buah pisang tidak
dilakukan, pemahaman tentang langkah-langkah pengolahan buah
pisang informasinya kurang tersampaikan pada petani, akibatnya
proses praktek lapang kemungkinan akan mengalami sedikit hambatan
dan membutuhkan waktu yang kurang efisien.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan di kegiata Aktualisasi
Kegiatan praktek lapang harus menerapakan nilai kolaboratif untuk
mencapai tujuan kegiatan bersama, Jika nilai kolaboratif tidak di
Implemetasikan hasil yang diperoleh tidak efektif, waktu yang digunakan
tidak efisien dan kurang optimalnya peran Sumber Daya Manusia.
Kegiatan 8 : Melakukan Evaluasi
Tanggal Kegiatan : 21-22 November 2022
A. Tahapan 1
Pemanfaatan video
tutorial
Output :
Terlaksana kegiatan
pengolahan buah
pisang menjadi
keripik
B. Tahapan 2
Pemanfaatan
brosur
Output :
Adanya manfaat
brosur sebagai
lembaran informasi
C. Tahapan 3
Kegiatan
sosialisasi
Output :
Adanya respon
peserta
D. Tahapan 4
Kegiatan praktek
Lapangan
Output :
Adanya antusias
Peserta praktek
lapangan
3. Kolaboratif
Membangun budaya Kerjasama dengan rekan kerja, menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Visi : Kegiatan aktualisasi dapat Mendukung tercapainya Terwujudnya
pertanian yang maju, produktif dan Tangguh sebagi pilar utama
pembangunan Ekonomi daerah
Misi : Kegiatan aktualisasi ini dapat peningkatan sistem penyuluhan
yang berfokus pada kemajuan sumber daya manusia sebagai Pelaku
Utama
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai:
Maju : Terwujudnya peran BPP dalam memajukan pengetahuan
petani lewat penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh
pertanian
Harmonis: Keadaan dimana setiap penyuluh dan petani/pelaku utama
saling merangkul dalam tercapainya tujuan bersama.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Kegiatan evaluasi ini akan berdampak pada penigkatan skala
ekonomi petani secara langsung. Pemanfaatan media audio visual
dapat mereka jadikan referensi dan sumber informasi dalam
pengolahan buah pisang menjadi sebuah produk bernilai ekonomi.
Dampak Negatif
Jika kegiatan evaluasi tidak dilakukan, akan berdampak pada
kurangnya pengetahuan petani terhadap pengolahan buah pisang.
Penyuluh akan kurang mengetahui respon dan antusias dari petani
terhadap pemanfaatan sumber daya alam yang bisa diolah menjadi
suatu produk bernilai. Terlebih lagi jika petani tidak mengetahui cara
pengelolaanya.
Dampak jika Nilai-nilai Dasar tidak diterapkan dikegiatan Aktualisasi
Kegiatan Evaluasi didasari dengan penerapan nilai Akuntabel dan
Kompeten. Jika nilai ini tidak diterapkan maka tidak ada acuan atau
referensi berupa data yang valid dari proses Evaluasi dan monitoring.
Manfaat kegiatan evaluasi dapat memberikan pembelajaran kepada
penulis maupun orang lain.
B. Tahapan 2
Pemanfaatan
brosur
Output :
Tersedianya
informasi berupa
brosur
C. Tahapan 3
Laporan kegiatan
sosialisasi
Output :
Tersedianya
laporan kegiatan
sosialisasi
D. Tahapan 4
Laporan kegiatan
praktek lapangan
Output :
Tersedianya
laporan kegiatan
praktek lapangan
pengolahan buah
pisang
Analisis Dampak
Dampak Positif
B. Tahapan 2 Output :
Dukungan SDM Adanya Penanggung jawab
C. Tahapan 3 Output :
Dukungan Fasilitas Tersedianya sarana dan prasarana
D. Tahapan 4 Output :
Dukungan Anggaran Adanya biaya anggaran kegiatan
aktualisasi
Analisis Dampak
Dampak Positif
a) PPL dapat mengerjakan rencana tindak lanjut pada kegiatan
aktualisasi ini dengan sungguh-sungguh tanpa ada interpensi dari
pihak manapun.
b) PPL dapat mengetahui dan memahami hasil monitoring dan evaluasi
dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
c) PPL memiliki laporan sebagai acuan dalam melaksanakan rencana
tindak lanjut terkait seluruh kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
Dampak Negatif
a) Tidak ditemukan hasil yang dapat menjadi tolak ukur dari
keberhasilan aktualisasi bagi PPL.
b) Tidak ada data valid mengenai sluruh kegiatan aktualisasi yang telah
dilakukan.
c) Tidak ada laporan yang dapat dijadikan sebagai acuan atas
aktualisasi yang telah terlaksana di lapangan untuk keberlanjutan
dari kegiatan aktualuisasi ini.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada laporan aktualisasi maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tersedianya media informasi audio visual dapat meningkatkan
pemahaman petani tentang pengolahan buah pisang untuk dijadikan
sebuah produk dalam menambah nilai jualnya karena selama ini
sebagian petani belum bisa memanfaatkan sumber daya alam yang
tersedia.
2. Menambah pemahaman dan keterampilan kelompok wanita tani tentang
pengolahan buah pisang menjadi keripik pisang.
3. Dibutuhkan sosialisasi secara aktif dan berkelanjutan oleh para PPL
dengan memanfaatkan media audio visual tentang pengolahan hasil
panen pertanian menjadi sebuah produk;
4. Dalam pelaksanaan aktualisasi ini sangat dibutuhkan penerapan nilai-
nilai BerAKHLAK ( Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam kehidupan sehari-hari
yang merupakan dasar untuk bertutur kata dan berperilaku dalam
kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
1. Saran Terhadap Instansi
Para petani yang merupakan sasaran utama pelaksanaan sosialisasi
masih berfikir untuk bagaimana agar petani cepat dapat uang dengan
cara langsung menjual hasil pertanian dari pada diolah lebih dahulu
menjadi sebuah poroduk. Pemikiran ini yang perlu dilakukan sosialisasi
secara masif oleh Dinas pertanian dan Balai penyuluhan pertanian
utamanya Penyuluh Pertanian Lapangan sehingga para petani memiliki
kemauan dan kemampuan untuk mengolah sumber daya alam disekitar
menjadi sebuah produk dimana hasilnya dapat bernilai jual dan
Ekonomi.