Makalah PKN
Makalah PKN
Makalah PKN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
DOSEN PENGAMPUH:
DR. YADRI IRWANSYAH, M. PD.
MATA KULIAH:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Menelusuri Konsep Dan Urgensi Demokrasi Yang Bersumber Dari Pancasila
1. Apa Demokrasi Itu?
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang
berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi,
demos-cratein atau demos-cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.
Abraham Lincoln mantan Presiden Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa
“demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
atau “the government from the people, by the people, and for the people”.
3. Doktrin kontemporer.
Demokrasi menerapkan konsep “republik” dipandang sebagai bentuk
pemerintahan rakyat yang murni.
Proses demokrasi itu dapat diidentifikasi dalam empat bentuk demokrasi antra lain:
a. Demokrasi Protektif
Kekuasaan ekonomi pasar, di mana proses pemilihan umum dilakukan secara
reguler sebagai upaya yakni untuk memajukan kepentingan pasar dan melindunginya
dari tirani negara.
b. Demokrasi Pembangunan
Demokrasi yang ditandai oleh konsepsi atau model manusia sebagai individu
yang posesif, yakni manusia sebagai yang dikompromikan dengan konsepsi mahluk
yang mampu mengembangkan kekuasaan atau kemampuannya. Di samping itu, juga
menempatkan "Partisipasi demokratis" sebagai “jalur pusat menuju pengembangan
diri”.
c. Demokrasi Ekuilibrium
Penyeimbangan nilai partisipasi dan pentingnya apatisme, dengan alasan bahwa
apatisme di kalangan mayoritas warga negara menjadi fungsional bagi demokrasi
karena partisipasi yang intensif sesungguhnya dipandang tidak efisien bagi individu
yang rasional.
d. Demokrasi Partisipatoris
Yakni bahwa kita tidak dapat mencapai partisipasi yang demokratis tanpa
perubahan lebih dulu dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran sosial, tetapi kita
juga tidak dapat mencapai perubahan dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran
sosial tanpa peningkatan partisipasi lebih dulu.
Adanya krisis partisipasi politik disebabkan karena tidak ada peluang untuk
berpartisipasi atau karena terbatasnya kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik.
Secara lebih spesifik penyebab rendahnya partisipasi politik adalah
a. Pendidikan yang rendah
b. Tingkat ekonomi rakyat yang rendah
c. Partisipasi politik rakyat kurang mendapat tempat dari pemerintah
2.3 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politik Tentang Demokrasi Yang
Bersumber Dari Pancasila
1. Sumber Nilai yang Berasal dari Demokrasi Desa
Demokrasi yang diformulasikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat merupakan fenomena baru bagi Indonesia ketika merdeka
Mengenai adanya anasir demokrasi dalam tradisi desa kita akan meminjam dua macam
analisis berikut:
· Pertama, paham kedaulatan rakyat sebenarnya sudah tumbuh sejak lama di
Nusantara. Di alam Minangkabau, misalnya pada abad XIV sampai XV kekuasaan
raja dibatasi oleh ketundukannya pada keadilan dan kepatutan.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah mengenai Hakikat, Instrumentasi dan
Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Hakikat demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NKRI 1945 adalah
peran utama rakyat dalam pross sosial politik, hal ini sesuai dengan tiga pilar penegak
demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat dan pemerintahan
untuk rakyat.
b. Instrumentasi demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NKRI 1945
adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
c. Praktik demokrasi Pancasila berjalan sesuai dengan dinamika perkembangan
kehidupan kenegaraan Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila secara ideal
telah terumuskan, sedang dalam tataran empiris mengalami pasang surut.
3.2 Saran
Sebaiknya Mahasiswa harus lebih memahami lagi mengenai Hakikat, Instrumentasi
dan Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945
dikarenakan pengetahuan ini dapat mmebuat kita semakin bersemangat dalam menjalani
kehidupan karena setiap individu mempunyai kebebasan untuk menyuarakan pendapat di
muka umum.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Kaelan, M. S dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si, Pendidikan Kewarganegaraan,
(Yogyakarta: PARADIGMA, 2007) hlm. 70
https://www.kompasiana.com/hildasaadatinis/55283e5d6ea834031d8b4590/terkekangnya-
media-pers-saat-era-orde-baru diakses pada tanggal 20 Oktober pukul 15.20 WIB.
https://alhabibmfauzin.blogspot.com/2017/10/makalah-bagaimana-hakikat-instrumentasi.html
diakses pada tanggal 20 Oktober pukul 15.30 WIB.
Winataputra Udin Sarifudin, Dasim, Sapriya, Winarno. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib
Umum Pendidikan Kewarganegaraan. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia. Jakarta.