Komponen utama penyusun sel meliputi senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat yang berperan membentuk membran sel, menyimpan energi, dan menyandi DNA. Senyawa anorganik seperti air, garam mineral, dan gas-gas seperti oksigen dan karbon dioksida berperan dalam reaksi kimia dan transportasi zat di dalam sel.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Komponen utama penyusun sel meliputi senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat yang berperan membentuk membran sel, menyimpan energi, dan menyandi DNA. Senyawa anorganik seperti air, garam mineral, dan gas-gas seperti oksigen dan karbon dioksida berperan dalam reaksi kimia dan transportasi zat di dalam sel.
Komponen utama penyusun sel meliputi senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat yang berperan membentuk membran sel, menyimpan energi, dan menyandi DNA. Senyawa anorganik seperti air, garam mineral, dan gas-gas seperti oksigen dan karbon dioksida berperan dalam reaksi kimia dan transportasi zat di dalam sel.
Komponen utama penyusun sel meliputi senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat yang berperan membentuk membran sel, menyimpan energi, dan menyandi DNA. Senyawa anorganik seperti air, garam mineral, dan gas-gas seperti oksigen dan karbon dioksida berperan dalam reaksi kimia dan transportasi zat di dalam sel.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
Komponen Kimiawi Penyusun Sel
Komponen-komponen penyusun sel ialah sebagai berikut:
1. Senyawa Organik. Senyawa organik merupakan zat-zat yang tersusun oleh unsur-unsur (lebih dari satu unsur). Senyawa organik terdapat di dalam tubuh makhluk hidup atau dihasilkan oleh makhluk hidup itu sendiri. Senyawa organik mengandung ikatanikatan karbon hidrogen. Ikatan inilah yang dijadikan pembeda senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik sering disebut juga senyawa Biologi. Senyawa ini ditemukan dalam tubuh makhluk hidup. Empat kelompok utama senyawa organik, yaitu karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. a. Karbohidrat Karbohidrat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Ketiga jenis karbohidrat tersebut memiliki fungsi yang berbed- beda. Di samping itu, setiap jenis dibagi lagi menjadi macam-macam jenis. 1) Monosakarida Monosakarida artinya satu gugusan gula sederhana berfungsi untuk menghasilkan energi. Jenis-jenis monosakarida yaitu sebagai berikut. a) Triosa : monosakarida yang tersusun atas 3 atom C. Misalnya gliseraldehid. b) Pentosa : monosakarida yang tersusun atas 5 atom C. Misalnya, ribosa dan ribulosa. c) Heksosa : monosakarida yang tersusun atas 6 atom C. Misalnya, glukosa, fruktosa, dan galaktosa. 2) Disakarida Disakarida artinya dua gugusan gula sederhana, befungsi untuk menghasilkan makanan atau energi. Jenis-jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, laktosa 3) Polisakarida Polisakarida artinya mengandung banyak gugusan gula sederhana, berfungsi untuk membentuk membran, xilem, dan floem, dan dinding sel. Polisakarida dibedakan menjadi homopolisakarida dan heteropolisakarida. b. Lemak Tersusun atas unsur C, H dan O, Senyawa utama yang membentuk lemak adalah asam lemak dan gliserol. Lemak mempunyai beberapa fungsi, yaitu membentuk membran sel, melindungi organ-organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh, dan cadangan energi. Lemak dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Lemak sederhana Lemak sederhana adalah lemak yang hanya tersusun oleh 1 gliserol dan 3 asam lemak. 2) Lemak gabungan Lemak gabungan merupakan gabungan dari asam lemak dengan senyawasenyawa lainnya. 3) Turunan lemak Turunan lemak adalah turunan dari lemak yang rantai hidrokarbonnya berbentuk cincin. Contohnya steroid (kolesterol), yaitu turunan dari lemak yang bisa mengangkut lemak dari tubuh dan tertimbun di pembuluh darah. Fungsi lemak: 1) Membentuk membran sel bersama protein dan karbohidrat. 2) Mengatur peredaran lemak, juga sebagai sumber energi cadangan bagi sel. c. Protein Protein sedikit berbeda dari karbohidrat dan lemak. Protein merupakan senyawa organik penting karena termasuk komponen pembentuk sel dan bagianbagiannya. Beberapa fungsi protein adalah membentuk membran sel, organelorganel sel, senyawa lain, dan mengganti bagian-bagian sel yang sudah rusak. Protein tersusun atas unsur C, H,O dan N dan kadang-kadang juga ditambah P dan S. Fungsi protein: 1) Membentuk organel sel (ribosom, mitokondria, kromosom) 2) Membentuk selaput sel 3) Membangun dan mengganti jaringan yang aus/rusak 4) Membentuk senyawa lain (hormon, antibodi, enzim). Jenis protein di dalam sel : 1) Protein sederhana (albumin, globulin) 2) Protein kompleks (lipoprotein, nukleoprotein) 3) Enzim (koenzim, apoenzim) 4) Hormon 5) Asam Nukleat Asam nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida. Nukleotida tersusun atas gula pentosa, basa nitrogen, dan gugus fosfat. 2. Senyawa Anorganik Senyawa anorganik dibedakan dari senyawa organik dari ikatan kimianya. Pada senyawa anorganik tidak terdapat ikatan karbon hydrogen. Selain itu, senyawa anorganik banyak terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Beberapa contoh senyawa anorganik, yaitu : a. Air (H2O) Air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Betapa pentingnya keberadaan air sehingga air dijadikan sebagai indikator adanya kehidupan makhluk hidup. Memiliki peran besar/sentral bagi kehidupan sebuah sel. Beberapa peran air di dalam sel antara lain : sebagai media reaksi kimia, transportasi zat, juga sebagai pelarut berbagai zat di dalam sel. b. Garam mineral Sebagian besar terdapat dalam bentuk ion positip (anion) ataupun ion negatip (kation). beberapa contoh garam mineral dalam sel antara lain: NaCl, MgCl, CaSO4, NaHCO3. c. Gas Meliputi beberapa jenis gas yang banyak terlibat dalam aktivitas sel seperti: Oksigen (O2 ), karbondioksida (CO2), amonia (NH3)