Makalah Pcos
Makalah Pcos
Makalah Pcos
Disusun Oleh :
BQ. HUSNI RAHMAWATI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah makalah
Polycystic ovary syndrome (PCOS) Mata kuliah asuhan kebidanan pada remaja dan
premenopause yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah kami, Ibu Baiq
1
Dika Fatmasari, S.St, M.Keb yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena
itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Bq.Husni Rahmawati
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................5
A. Kesimpulan.............................................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) adalah salah satu gangguan endokrin yang
reproduksi yang sering terjadi pada wanita usia reproduktif (15 – 49 tahun).(2)
Terdapat tiga set kriteria untuk diagnosa SOPK, yaitu kriteria National
Institute of Health (NIH) tahun 1990, kriteria Rotterdam 2003, dan kriteria
Androgen Excess Society and PCOS Society (AES-PCOS) tahun 2006. Pada tahun
2012 ditetapkan kriteria Rotterdam 2003 untuk digunakan sebagai diagnosa SOPK.
Diagnosis sindrom ini ditegakkan berdasarkan dua dari tiga kriteria Rotterdam 2003
(USG).(2) Sindrom ini memiliki gejala antara lain siklus menstruasi yang
wajah dan tubuh seperti pria (hirsutisme), acne/jerawat, obesitas, dan akantosis
nigrikans atau keadaan dimana beberapa area di lipatan kulit menghitam dan tekstur
4
Prevalensi SOPK sangat beragam tergantung pada populasi dan
prevalensi SOPK sebesar 15-20%.(2) Jumlah kasus dari tahun 1990 hingga
tahun 2010 telah ditemukan sekitar 116 juta wanita di dunia mengalami SOPK, dan
pada wanita usia reproduksi. Sebagai gambaran pada Rumah Sakit Dharmais
Jakarta tercatat 30 pasien tiap tahunnya, dan data di Rumah Sakit St. Elisabeth
Medan ada
116 orang wanita usia subur penderita SOPK pada tahun 2008-2012.(1)
dkk (2011) di Rumah Sakit Umum Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta didapatkan
105 kasus dalam jangka waktu satu tahun, dimana pasien SOPK mengalami gejala
tertinggi pada rentang usia 26-30 tahun, yaitu sebesar 45,7%.(11) Penelitian oleh
Putra (2019) yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya terdapat sekitar 79
orang penderita SOPK dengan frekuensi usia terbanyak antara 25-44 tahun
ovarium polikistik. (12) Penelitian lainnya yang dilakukan di salah satu praktik
swasta di Kota Lampung oleh Mareta (2018), terdapat 78,8% penderita SOPK dari
316 subjek yang diteliti, dan paling banyak ditemukan pada usia 24-27 tahun.
dari 8.612 wanita rentang usia 28-33 tahun, sebanyak 5,8% diantaranya
mengalami SOPK dan sebanyak 309 wanita penderita SOPK tersebut mengalami
infertilitas. (13) Data tersebut membuktikan bahwa hampir 72% wanita penderita
oleh Wahyuni (2015) melaporkan bahwa 67 (72.04%) dari 93 orang pasien SOPK
mengalami SOPK berisiko 8,572 kali lebih besar untuk mengalami infertilitas dari
terdapat sekitar 44,2% dari penderita memiliki penyakit penyerta. (12) Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, penyakit seperti hipertensi dan
diagnosis dan pendidikan yang tepat dapat membantu untuk menurunkan faktor
risiko dari SOPK dan dapat membantu remaja maupun wanita untuk menjalani
sebagai upaya pencegahan terhadap komplikasi yang akan datang serta mengedukasi
diri tentang perubahan gaya hidup. Berdasarkan uraian tersebut peneliti melakukan
6
penelitian mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian Sindrom Ovarium
Polikistik (SOPK) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang tahun 2015-
2019.
B. Rumusan Masalah
Oleh karena itu diperlukannya informasi ataupun pengetahuan terkait penyakit ini,
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui salah satu gangguan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ovarian Syndrome (PCOS) adalah salah satu gangguan endokrin yang dapat
yang sering terjadi pada wanita usia reproduktif (15 – 49 tahun). Pada Perancangan
buku informasi pedoman tentang PCOS (Cristy, 2020, hal. 32) menyatakan bahwa
berdasarkan Rotterdam, PCOS adalah penyakit yang biasanya terjadi namun juga
cukup rumit untuk dipahami, penderita dari penyakit ini terjadi pada wanita dengan
usia yang aktif bereproduksi. PCOS dapat dikatakan sangat rumit untuk dipahami
Agar bisa membuat diagnosa PCOS dibutuhkan lebih dari 12 buah folikel
terdapatnya volume ovarium yang membesar dapat menjadi lebih besar dari ukuran
10 ml. Pada konsensus yang dilakukan oleh American Society for Reproductive
Medicine terdapat beberapa kriteria untuk membuat diagnosa PCOS yang terbagi
(hiperandrogen), dan polycystic ovary (ovarium polikistik) yang dapat dilihat pada
saat tes USG (ultrasound). Wanita penderita PCOS sendiri memiliki dua kriteria dari
8
B. Penyebab Polycystic Ovary Syndrome
sampai saat ini masih belum ada penyebab yang jelas antara lain (Cristy, 2020, hal.
33) :
PCOS maka wanita tersebut juga akan memiliki resiko untuk terkena PCOS.
oleh tubuh dapat menjadi semakin tinggi dan meningkatkan terjadinya PCOS.
Dilihat dari BMI dapat dilihat kelebihan berat badan yang melebihi 25 kg/m2
3. Terdapat jerawat
9
Pada penderita PCOS biasanya ditemukan 1 sampai 3 wanita yang mengalami
gejala ini. Keadaan dimana terdapat jerawat yang berlebihan merupakan salah
4. Hirsutism
Sebanyak 70% wanita yang menderita PCOS memiliki gejala ini. Hirsutism
yang berlebih dan umumnya hanya tumbuh pada pria dewasa seperti adanya
rambut berlebihan pada bagian perut bagian bawah dan dada seorang wanita.
5. Kerontokan rambut
Kerontokan rambut ini, dialami oleh 10% wanita penderita PCOS. Biasanya
Pada gejala ini, biasanya wanita memiliki keadaan dimana kulit di area leher
Menurut The Cancer and Steroid Hormone Studi yang dikutip dari Allahbadia
kanker yang terdapat pada ovarium wanita penderita PCOS risikonya meningkat
10
Faktor-faktor seperti kelebihan berat badan, kelebihan hormon estrogen, dan
infertilitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kanker pada
endometrium dan tiga faktor ini biasanya yang menjadi gejala-gejala pada
wanita yang menderita PCOS. Kanker pada endometrium umumnya terkait dengan
beberapa penyakit lainnya seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes
mellitus tipe.
Kanker pada Payudara Penderita PCOS yang memiliki jumlah hormon estrogen
tahun 2007 penyakit pada kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) merupakan
penyakit yang sangat rentan akan dialami oleh wanita yang menderita PCOS faktor
penyebabnya adalah kelebihan berat badan, hipertensi, diabetes, usia, kolesterol, dan
merokok.
keadaan wanita yang mempunyai keturunan PCOS dari ibu atau kakaknya. (Cristy,
2020, hal.35-36)
insulin.
2. Melakukan diet yang disebabkan oleh obesitas dengan pola hidup yang lebih
5. Analog GnR
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ada pengaruh siklus menstruasi terhadap kejadian Polycystic Ovary Syndrome
2. Wanita usia subur dengan gangguan menstruasi lebih berisiko terkena Polycystic
3. Ada pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kejadian Polycystic Ovary
4. Wanita usia subur dengan kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko
B. SARAN
Berdasarkan hal yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian ini diantaranya
adalah:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan wanita usia subur
agar wanita usia subur dengan oligomenorea dan memiliki status gizi kelebihan berat
a. Melakukan konseling informasi dan edukasi (KIE) pada wanita usia subur mengenai
pentingnya mengontrol berat badan untuk mencegah terjadinya PCOS. Wanita usia
13
subur dengan status gizi tidak normal agar memperhatikan asupan nutrisinya
14
DAFTAR PUSTAKA
http;//Scholar.unand.ac.id,
http;//poltekejogja.ac.id,
21
22
23