Tradisi Pemakaman Suku Minahasa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Tradisi Pemakaman
Suku Minahasa

Disusun oleh kelompok:


Nama: Insyirah Izza Ramadhani
Nur Fauziah
Nur Athifah Fauziyyah
Qirani Oktavia Yustriad Adiratwan
Muhammad Fadhil Azham Al Fayir
Muhammad Syakir
Kelas: VII Science

MTsN 1 Kota Bima


Tahun 2022
Daftar isi
Daftar isi .................................................................................................................... i
Kata pengantar .......................................................................................................... ii
Bab I .......................................................................................................................... 1
Bab II ........................................................................................................................ 3
Bab III ....................................................................................................................... 4
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 5

i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tradisi

Pemakaman Suku Minahasa ini tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kelompok yang telah

terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT. memberikan pahala yang

tidak akan terputus dan semoga makalah ini benar-benar bermanfaat dan dapat menambah

wawasan bagi pembaca.

Penulis menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Penulis,

ii
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Suku Minahasa adalah kelompok suku etnis yang berasal dari Semenanjung

Minahasa di bagian utara pulau Sulawesi di Indonesia. Wilayah-wilayah administratif

tempat pemukim mayoritas orang-orang Minahasa (atau Minahasa Raya) terletak di

Provinsi Sulawesi Utara. Suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar di Provinsi

ini.

Di suku Minahasa terdapat cara unik untuk memakamkan jenazah yang

dimulai sejak abad ke-9. Jenazah dimakamkan dengan posisi tumit kaki menempel

pada bokong dan mencium lutut. Jenajah juga sengaja dihadapkan ke arah utara.

Menurut kepercayaan setempat, jenazah yang dimakamkan seperti itu melambangkan

kesucian dan kebaikan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan membahas dalam lagi mengenai

Tradisi Pemakaman Suku Minahasa.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah penting

sebagai berikut.

1. Mengapa tradisi Pemakaman Suku Minahasa dianggap unik?

2. Sejak kapan dimulainya tradisi Pemakaman Suku Minahasa?

C. Tujuan

1. Untuk mengenalkan kepada siswa MTsN 1 Kota Bima tentang tradisi Pemakaman

Suku Minahasa.

2. Untuk mengetahui sejak kapan dimulainya tradisi Pemakaman Suku Minahasa.

D. Manfaat

 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk menjaga

keharmonisan dan dapat saling menghormati satu sama lain dan juga menjunjung

tinggi Bhinneka Tunggal Ika.

 Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang uniknya pemakaman

Suku Minahasa di lingkungan kelas Sains.

2
Bab II
Pembahasan

A. Tradisi Pemakaman Suku Minahasa dianggap Unik

Tradisi Pemakaman Suku Minahasa disebut dengan Waruga. Waruga adalah

pemakaman jenazah di dalam kotak berongga yang kemudian ditutup menggunakan

batu berbentuk segitiga.

Uniknya, jenazah diposisikan seperti bayi ketika berada di dalam rahim dimana

kaki ditekuk dengan tumit bersentuhan dengan bokong, serta bibir yang seakan tengah

mencium lutut. Masyarakat Minahasa meyakini jika manusia dimakamkan seperti itu

posisi tersebut melambangkan keadaan suci. Selain itu, jenazah sengaja diletakkan

dalam posisi menghadap ke utara, yang mana diartikan sebagai simbolik bahwa utara

adalah arah nenek moyang suku Minahasa berasal.

B. Mulainya Tradisional Pemakaman Suku Minahasa

Menurut juru kunci setempat, Waruga diperkirakan mulai dilakukan Suku

Minahasa pada abad IX. Tradisi ini sempat dilarang Belanda, sekitar tahun 1860,

dengan dalih khawatir penyakit menyebar dari celah kotak Waruga. Saat itu, wabah pes,

tipus, dan kolera tengah terjadi dimana-mana.

Pada tahun 1870, Suku Minahasa mulai membuat peti mati sebagai pengganti

Waruga, diakibatkan saat itu mulai berjangkit berbagai penyakit. Dikhawatirkan

jenazah menularkan bibit penyakit melalui celah di antara badan dan cungkup Waruga.

3
Bab III
Kesimpulan

Jenazah diposisikan seperti bayi ketika berada di dalam rahim, dikarenakan

masyarakat Minahasa meyakini jika jenazah dimakamkan seperti posisi tersebut

melambangkan keadaan suci. Selain itu, jenazah sengaja diletakkan dalam posisi

menghadap ke utara, yang diartikan secara simbolik bahwa utara adalah arah nenek

moyang suku Minahasa berasal.

Waruga diperkirakan mulai dilakukan Suku Minahasa pada abad ke IX. Namun

sekitar tahun 1860, tradisi ini sempat dilarang Belanda dengan dalih khawatir penyakit

menyebar dari celah kotak Waruga.

4
Daftar Pustaka

Djayasastra, Fauziah. Tradisi Waruga, Pemakaman Unik Suku Minahasa. 2022. [Online]

Tersedia: https://koropak.co.id/17695/tradisi-waruga-pemakaman-unik-suku-

minahasa#:~:text=Suku%20Minahasa%20memiliki%20tradisi%20pemakanan,badan

%20akan%20kembali%20ke%20surga. [Rabu, 14 September 2022 19:44 WITA)

Indramana. Tradisi Pemakaman Suku Minahasa. 2017. [Online] Tersedia: https://budaya-

indonesia.org/Tradisi-Pemakaman-Suku-Minahasa [Rabu, 14 September 2022 20:17

WITA]

Anda mungkin juga menyukai