Tradisi Pemakaman Suku Minahasa
Tradisi Pemakaman Suku Minahasa
Tradisi Pemakaman Suku Minahasa
Tradisi Pemakaman
Suku Minahasa
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tradisi
terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT. memberikan pahala yang
tidak akan terputus dan semoga makalah ini benar-benar bermanfaat dan dapat menambah
Penulis menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis,
ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Suku Minahasa adalah kelompok suku etnis yang berasal dari Semenanjung
Provinsi Sulawesi Utara. Suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar di Provinsi
ini.
dimulai sejak abad ke-9. Jenazah dimakamkan dengan posisi tumit kaki menempel
pada bokong dan mencium lutut. Jenajah juga sengaja dihadapkan ke arah utara.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan membahas dalam lagi mengenai
1
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut.
C. Tujuan
1. Untuk mengenalkan kepada siswa MTsN 1 Kota Bima tentang tradisi Pemakaman
Suku Minahasa.
D. Manfaat
Bagi Sekolah
keharmonisan dan dapat saling menghormati satu sama lain dan juga menjunjung
Bagi Siswa
2
Bab II
Pembahasan
Uniknya, jenazah diposisikan seperti bayi ketika berada di dalam rahim dimana
kaki ditekuk dengan tumit bersentuhan dengan bokong, serta bibir yang seakan tengah
mencium lutut. Masyarakat Minahasa meyakini jika manusia dimakamkan seperti itu
posisi tersebut melambangkan keadaan suci. Selain itu, jenazah sengaja diletakkan
dalam posisi menghadap ke utara, yang mana diartikan sebagai simbolik bahwa utara
Minahasa pada abad IX. Tradisi ini sempat dilarang Belanda, sekitar tahun 1860,
dengan dalih khawatir penyakit menyebar dari celah kotak Waruga. Saat itu, wabah pes,
Pada tahun 1870, Suku Minahasa mulai membuat peti mati sebagai pengganti
jenazah menularkan bibit penyakit melalui celah di antara badan dan cungkup Waruga.
3
Bab III
Kesimpulan
melambangkan keadaan suci. Selain itu, jenazah sengaja diletakkan dalam posisi
menghadap ke utara, yang diartikan secara simbolik bahwa utara adalah arah nenek
Waruga diperkirakan mulai dilakukan Suku Minahasa pada abad ke IX. Namun
sekitar tahun 1860, tradisi ini sempat dilarang Belanda dengan dalih khawatir penyakit
4
Daftar Pustaka
Djayasastra, Fauziah. Tradisi Waruga, Pemakaman Unik Suku Minahasa. 2022. [Online]
Tersedia: https://koropak.co.id/17695/tradisi-waruga-pemakaman-unik-suku-
minahasa#:~:text=Suku%20Minahasa%20memiliki%20tradisi%20pemakanan,badan
WITA]