Ariansy & Kurnia - 2022
Ariansy & Kurnia - 2022
Ariansy & Kurnia - 2022
Indonesia
*email: [email protected]
DOI: 10.31603/bmar.v2i2.6820
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh stres kerja, insentif dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi.
Alat analisis menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS 25. Metode pengambilan
sampel dengan porposive sampling dan memperoleh 52 responden. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa stres kerja dan kepuasan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan. Sedangkan insentif berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Kemudian, stres kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kepuasan kerja, insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan kepuasan
kerja memediasi pengaruh stress kerja dan lingkungan terhadap kinerja karyawan, sedangkan
kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: Stres Kerja; Insentif; Lingkungan Kerja; Kepuasan Kerja; Kinerja Karyawan
Abstract :
This study aims to examine and analyze the effect of work stress, incentives and work
environment on employee performance with job satisfaction as a mediating variable. The
analysis tool used multiple linear regression with SPSS 25. The sampling method was using
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0
International License.
Borobudur Management Review, Vol. 2, No. 1 (2022) 1
Ariansy, Kurnia
porposive sampling and obtained 52 respondents. The results showed that job stress and
job satisfaction had a negative and insignificant effect on employee performance. While
incentives have a positive and insignificant effect on employee performance, the work
environment has a positive and significant effect on employee performance. Then, job stress
has a negative and insignificant effect on job satisfaction, incentives have a positive and
significant effect on job satisfaction, the work environment has a positive and significant
effect on job satisfaction and job satisfaction mediates the effect of job stress and the
environment on employee performance, while job satisfaction does not mediate the effect.
incentives on employee performance.
1. Pendahuluan
Persaingan di dunia perusahaan sangat banyak, maka karyawan harus bisa
mengharapkan kinerja atau hasil kerja terbaik dari karyawannya. Namun hasil kerja
terbaik itu tidak akan optimal dari karyawan dan juga bermanfaat bagi perusahaan,
bila perusahaan tidak menyediakan peralatan metode kerja yang baik, dana
pekerjaan tepat dalam jumlah serta kualitas yang mencukupi (Merisa & Rinto,
2020). Perusahaan bisa berkembang dapat dilihat dari kinerja karyawan karena
kinerja karyawan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan dan mencapai
tujuan perusahaan.
Kinerja karyawan disebut juga sebagai perilaku atau tindakan sesuai dengan
pekerjaan yang sudah diberikan oleh perusahaan. Hasil dari kineja tersebut dinilai
dari waktu kerja dan kerjasama karyawan. Jika kinerja karyawan selalu mengalami
kenaikan maka perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah
satu perusahaan yang memiliki kinerja karyawan yang baik yaitu PT.Telkom, hal ini
dapat dilihat dari penghargaan yang diperoleh yaitu The Best Company to Work
satu yang terbaik di Indonesia yang konsisten dalam pemgelolaan Human capital
yang dilakukan untuk memperkuat basis kompetensi karyawan, agar mampu dalam
telekomunikasi.
anak perusahaan, salah satunya yaitu PT. Telekomunikasi seluler (Telkomsel). PT.
diantaranya interkoneksi, jaringan, data, internet dan layanan lainnya. PT. Telkom
yang tersedia yaitu pengajuan jaringan internet telkom, telkom indihome, jaringan
tv kabel dan pemasangan jaringan telepon. PT. Telkom juga dapat menerima aduan
atau keluhan jika ada masalah pada jaringan Telkom pelanggan. Maka dari itu untuk
mendapatkan pelayanan dengan baik tentunya ada kinerja karyawan yang bagus
sesuai dengan standar yang diinginkan dalam menjalankan proses bisnis dan
lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil Penelitian
Realty, Effendy & Fitria (2019) menunjukkan bahwa stress kerja berpengaruh positif
& Firdaus (2020) menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh tidak positif tetapi
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Almaududi, Syukri, and Astuti
bahwa insentif berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian Safira &
Rozak (2020) menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh negatif dan tidak
bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? (2) Apakah insentif
kinerja karyawan? (5) Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja?
(6) Apakah insentif berpengaruh terhadap kepuasan kerja? (7) Apakah lingungan
memediasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan? (9) Apakah kepuasan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian: (1) Menguji
dan mengalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. (2) Menguji dan
dan mengalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. (5) Menguji
dan menganlisis pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja. (6) Menguji dan
menganlisis pengaruh insentif kerja terhadap kepuasan kerja. (7) Menguji dan
menganlisis pengaruh lingkungan kerja kerja terhadap kepuasan kerja. (8) Menguji
dan mengalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan
kerja sebagai variabel mediasi. (9) Menguji dan menganalisis pengaruh pengaruh
2. Metode
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Kriteria sempel yang digunakan untuk memilih responden dalam penelitian ini yaitu
karyawan dengan masa kerja minimal 2 tahun, status ditempat kerja dan pendidikan
Data penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
yang digunakan adalah hasil kuesioner yang akan diolah menggunakan program
IBM SPSS for Windows. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sumber data yang diperoleh langsung jawaban dari responden atas kuesioner yang
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
(2019) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
dijawabnya. Koesioner yang sudah diisi oleh responden, akan diseleksi terlebih
dahulu. Sehingga koesioner yang tidak sesuai dengan kriteria tidak akan
dimasukkan dalam analisis yaitu masa kerja kurang dari 2 tahun, tujuannya untuk
1. Kinerja karyawan
Kinerja karyawan adalah persepsi responden tentang hasil kerja yang dilakukan
tugasnya dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan. Indikator kinerja
karyawan yang digunakan diambil dari indikator kinerja karyawan menurut Mathis
dan Jackson (2016) meliputi (1) Kuantitas. (2) Kualitas . (3) Keandalan. (4)
2. Stres kerja
dalam kerja pada fisik dan psikis yang dapat mempengaruhi emosi dan berpikir
stres kerja yang digunakan diambil dari Indikator work stres menurut Robbins (2015)
meliputi (1) Tuntutan tugas. (2) Tuntutan peran. (3) Tuntutan antar pribadi. (5)
Struktur organisasi.
3. Insentif
Insentif adalah persepsi responden tentang gaji atau pemberian balas jasa yang
diberikan kepada karyawan dari perusahaan untuk kinerja karyawan atau prestasi
tugasnya. Indikator insentif yang digunakan diambil dari indikator menurut Hasibuan
(2013) meliputi (1) Kinerja. (2) Lama kerja. (3) Keadilan dan kelayakan keadilan.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang nyaman akan membuat karyawan memiliki kinerja yang
tinggi dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat. Indikator lingkungan kerja
yang digunakan diambil dari indikator lingkungan kerja meliputi (1) Suasana kerja.
5. Kepuasan Kerja
seseorang tentang pekerjaan yang sudah dilakukan. Sikap pada kepuasan kerja
yaitu dengan senang melakukan tugasnya. Kepuasan yang tinggi akan membuat
kepuasan kerja meliputi (1) Pembayaran. (2) Rekan kerja. (3) Beban kerja. (4)
Analisis data
kerja, insentif dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan
kerja sebagai variabel mediasi adalah analisis regresi liner berganda untuk
regresi berganda digunakan dengan tujuan untuk menguji lebih dari satu variabel
bebas (Ghozali, 2016). untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen. Teknik analisis data dalam penelitian ini
dibantu oleh Statistical Program For Special Science (SPSS) 25. Model regresi linier
Keterangan:
Y : Kinerja karyawan
𝛼 : Konstanta
b : Koefisien
X : Variabel independent
Z : Variabel Mediasi
e : Standar error
menggunakan nilai koefisien determinasi 𝑅2, uji statistik F, dan uji statistik t:
(Ghozali, 2016). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang
variasi variabel dependen amat terbataas. Nilai yang mendekati satu berarti
b. Uji F
Uji F yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel
model hitung nilai ketetapan pada F tabel dengan rumus sebagai berikut:
c. Uji t
masing-masing variabel independen yang terdiri atas efisiensi modal kerja dan
a) Jika thitung > ttabel, atau p value < α = 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima,
b) Jika thitung < ttabel, atau p value > α = 0,05, maka Ho tidak ditolak dan Ha
variabel dependen.
d. Uji Sobel
dengan prosedur yang dikembangkan oleh sobel pada tahun 1982. Uji sobel
independent terhadap variabel dependent melalui variabel mediasi. Uji sobel nilai
independen terhadap variabel dependent. Dan sebaliknya jika nilai Z < 1,96
dilihat bahwa semua item dari kuesioner valid, dimana r(tabel )< rhitung dalam
b. Uji Reabilitas
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kinerja karyawan (Y) 0,868 Reliabel
Stres kerja (X1) 0,743 Reliabel
Insentif (X2) 0,743 Reliabel
Lingkungan kerja (X3) 0,813 Reliabel
Kepuasan kerja (Z) 0,867 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 2 semua item dari 5 variabel yaitu kinerja karyawan, stres
kerja, insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja adalah reliabel dengan nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil dari analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Persamaan II:
Pengaruh terhadap kepuasan kerja
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,237 1,340 0,177 0,860
Stres Kerja 0,270 0,113 0,342 -2,400 0,322
(X1)
Insentif (X2) -0,097 0,096 -0,143 1,002 0,022
Lingkungan 1,459 0,091 0,897 15,968 0,000
Kerja (X3)
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil koefisien regresi pada Tabel 3 bahwa tabel ini menunjukkan
dimana pada tabel ini mendapatkan hasil tentang beta, t hitung dan signifikasi.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh hasil persamaan sebagai berikut:
Y = 0,720 + 0,031X1 + (-0,042)X2 + 0,527X3 + 0,490Z + e
Z = 0,237 + 0,342X1 + (-0,143)X2 + (-0,897)X3 + e
a. Nilai konstanta persamaan 1 sebesar 0,720 artinya jika kinerja karyawan
(Y) sama dengan 0 (tidak ada), maka , maka rata-rata tingkat kinerja
karyawan sebesar 0,720.
b. Nilai koefisien regresi stres kerja sebesar 0,031 berarti setiap terjadi
peningkatan sebesar satu satuan, maka stres kerja meningkat sebesar
0,031.
c. Koefisien regresi insentif sebesar -0,042 berarti setiap terjadi peningkatan
sebesar satu satuan, maka insentif menurun sebesar -0,042.
d. Koefisien regresi lingkungan kerja sebesar 0,527 berarti setiap terjadi
peningkatan sebesar satu satuan, maka lingkungan kerja meningkat
sebesar 0,527.
e. Koefisien regresi kepuasan kerja sebesar 0,490 berarti setiap terjadi
peningkatan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja meningkat sebesar
0,490.
f. Nilai konstanta persamaan 2 sebesar 0,237 artinya jika kepuasan kerja (Z)
sama dengan 0 (tidak ada), maka rata-rata tingkat kepuasan kerja sebesar
0,237.
g. Koefisien regresi stres kerja sebesar 0,342 berarti setiap terjadi
peningkatan sebesar satu satuan, maka stres kerja meningkat sebesar
0,342.
h. Koefisien regresi insentif sebesar -0,143 berarti setiap terjadi peningkatan
sebesar satu satuan, maka insentif menurun sebesar -0,143.
i. Koefisien regresi lingkungan kerja sebesar 0,897 berarti setiap terjadi
peningkatan sebesar satu satuan, maka lingkungan kerja meningkat
sebesar 0,897.
Uji Kelayakan Model
1. Koefisien Determinasi (Uji R2)
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4 Uji Koefisien
Determinasi R2:
Tabel 4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data Primer yang diolah, 2022 R
Persamaan Square Adjust R Square
Pengaruh terhadap kinerja
Model I karyawan 0,987 0,986
Model Pengaruh terhadap kepuasan
II kerja 0,865 0,855
Unstandardized
Model coefficients t Sig.
B
Constant 0,720 1,762 0,085
Stres kerja 0,023 -0,637 0,527
Insentif -0,028 0,926 0,360
Lingkungan 0,824 11,250 0,000
kerja
Kepuasan kerja 0,472 10,153 0,000
Model II
Unstandardized
Model coefficients t Sig.
B
Constant 0,237 0,177 0,860
Stres kerja 0,270 -2,400 0,322
Insentif -0,097 1,002 0,022
Lingkungan 1,459 15,968 0,000
kerja
Sumber: Data diolah, 2022
a. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
Dari hasil uji t yang sudah dilakukan, diketahui bahwa stres kerja
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan 0,527 > 0,05 dan nilai t tabel 2.01808 . Berarti nilai t hitung < t tabel
( -0,637 < 2.01808). Sehingga 𝐇𝟏 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 didukung.
b. Pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan
Dari hasil uji t yang sudah dilakukan, diketahui bahwa insentif
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan .Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan 0,360 > 0,05 dan nilai t tabel 2.01808. Berarti nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
(-1,390<2.01808). Sehingga 𝑯𝟐 tidak didukung.
c. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Dari hasil uji t
yang sudah dilakukan, diketahui bahwa stres kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan .Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan 0,000 <
0,05 dan nilai t tabel 2.01808. Berarti nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (11,250 > 2.018).
Sehingga 𝑯𝟑 terdukung.
d. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Dari hasil uji t yang sudah dilakukan, diketahui bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan .Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai t tabel 2.01808. Berarti nilai t hitung > t
tabel (10,153 > 2,018). Sehingga H4 terdukung.
e. Pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja
Dari hasil uji t yang sudah dilakukan, diketahui bahwa stres kerja
berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan 0,322 > 0,05 dan nilai t tabel 2.01808. Berarti nilai t hitung < t
tabel (-2,400< 2,018). Sehingga H5 tidak didukung.
f. Pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja
Dari hasil uji t yang sudah dilakukan, diketahui bahwa insentif
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja . Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan 0,022< 0,05 dan nilai t tabel 2.01808. Berarti nilai t hitung < t tabel
( 1,002< 2,018). Sehingga H6 tidak didukung.
g. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
Dari hasil uji t yang sudah dilakukan, diketahui bahwa lingkungan
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai t tabel 2.01808. Berarti nilai t hitung > t
tabel ( 15,968>2,018). Sehingga H7 terdukung.
h. Kepuasan kerja memediasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja
karyawan
Untuk menguji apakah variabel kepuasan kerja yang memediasi
pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan maka dilakukan dengan uji
sobel. Dari tabel hasil regresi menunjukkan nilai koefisien regresi stres kerja
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,023 dengan standar error 0,037 dan
nilai signifikansi 0,527. Perhitungan yang diperoleh dari nilai z sebesar 2,822
> 1,96. Maka kepuasan kerja memediasi pengaruh stres kerja terhadap
kinerja karyawan. Sehingga H8 terdukung.
i. Kepuasan kerja memediasi pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan
Untuk menguji apakah variabel kepuasan kerja yang memediasi
pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan maka dilakukan dengan uji
sobel. Dari table hasil regresi menunjukkan nilai koefisien regresi insentif
terhadap kinerja karyawan sebesar -0,028 dengan standar error 0,030 dan
nilai signifikansi 0,360. Perhitungan yang diperoleh dari nilai z sebesar 0,290
< 1,96. Maka kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh insentif terhadap
kinerja karyawan. Sehingga H9 tidak terdukung.
j. Kepuasan kerja memediasi pengaruh lingkungan terhadap kinerja karyawan
Untuk menguji apakah variabel kepuasan kerja yang memediasi
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan maka dilakukan
dengan uji sobel. Dari table hasil regresi menunjukkan nilai koefisien regresi
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori atribusi, dimana teori ini tidak dapat
berfungsi untuk mempelajari proses bagaimana seseorang
mengintepretasikan suatu pekerjaan yang diperolehnya. Setiap karyawan
mampu menginterpretasikan kepuasan kerjanya sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan perusahaan. Dimana adanya teori ini sebagai gambaran
dalam pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
menghadapi stress kerja yang terjadi di perusahaan, akan tetapi belum bisa
diwujudkan pada PT.Telkom Magelang.
6. Pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa insentif berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi insentif yang diberikan, kepuasan kerja justru semakin
tinggi dan sebaliknya. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan jika
insentif yang diberikan dari perusahaan tinggi dan bisa menjadikan
kepuasan karyawan itu sendiri setelah melakukan pekerjaan yang
dijalaninnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori atribusi, penyebab perilaku
seseorang dengan diberikannya insentif akan meningkatkan kepuasan kerja
dalam diri sendiri yang nantinya akan menimbulkan bentuk kesan positif.
Sehingga, perusahaan yang selalu memberikan insentif pada karyawan
akan mempengaruhi kepuasan dari karyawannya didalam bekerja dan
selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
7. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin rendah lingkungan kerja maka semakin tinggi kepuasan
kerja dan sebaliknya. Kepuasan kerja karyawan akan terpenuhi jika
lingkungan kerja seseorang karyawan sesuai keinginan mereka terhadap
pekerjaannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori atribusi, adanya lingkungan kerja
yang optimal mampu mendorong kepuasan yang dirasakan oleh karyawan.
Lingkungan kerja dinilai mampu mempengaruhi pekerjaan seseorang
ditempat ia bekerja seperti temperature, kelembapan, sirkulasi udara,
cahaya, kegaduhan, kebersihan tempat kerja dan kelayakan alat kerja yang
digunakan menjadi faktor pendorong terciptanya lingkungan kerja yang
nyaman.
8. Kepuasan kerja memediasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepuasan kerja
memediasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. Dapat diambil
kesimpulan bahwa variabel kepuasan kerja mampu memediasi variabel
stres kerja terhadap kinerja karyawan, yang artinya pengaruh stres kerja
terhadap kinerja karyawan melalui variabel kepuasan kerja. Dalam Teori
Atribusi dinyatakan bahwa perilaku dan sikap yang dialami oleh karyawan
dalam diri sendiri dan mengetahui situasi atau lingkungan dalam
perusahaan.
9. Kepuasan kerja memediasi pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak
memediasi pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan. Dapat diambil
kesimpulan bahwa variabel kepuasan kerja tidak mampu memediasi
variabel insentif terhadap kinerja karyawan, yang artinya pengaruh insentif
terhadap kinerja karyawan tidak melalui variabel kepuasan kerja. Dalam
Teori Atribusi dinyatakan bahwa perilaku dan sikap yang dialami oleh
karyawan dalam diri sendiri dan mengetahui situasi atau lingkungan dalam
perusahaan.
10. Kepuasan kerja memediasi pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepuasan kerja
memediasi pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Dapat
diambil kesimpulan bahwa variabel kepuasan kerja mampu memediasi
variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, yang artinya pengaruh
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel kepuasan
kerja. Dalam Teori Atribusi dinyatakan bahwa perilaku dan sikap yang
dialami oleh karyawan dalam diri sendiri dan mengetahui situasi atau
lingkungan dalam perusahaan.
4. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh stres kerja,
insentif dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan diperoleh 47 responden yang
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Hasil Uji R2 menunjukkan bahwa variabel
pengaruh stres kerja, insentif dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
menjelaskan kinerja kearyawan sebesar 98,6% pada persamaan 1 dan 85,5% pada
persamaan 2 dan sebagian sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas
dalam penelitian ini. Hasil Uji Statistik F persamaan 1 dan 2 menunjukkan bahwa F
hitung persamaan 1 lebih besar daripada Ftabel = F(k:n-k) = (3:44 )= 2,82, dan
Ftabel = F(k:n-k) = (3:44 )= 2,82 yang artinya stres kerja, insentif dan lingkungan
kerja mampu menjelaskan kinerja karyawan dan kepuasan kerja, dan sebagian
sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Referensi
Ahmad., dkk. (2019). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja, Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Fif Group Manado. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 7 (3): 2811–20.
Almaududi., dkk (2021). Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel
Mexsicana Kota Jambi. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains) 6 (1): 96.
Aromega, T. N., Kojo, C., & Lengkong, V. P. K. (2019). Pengaruh Kompensasi dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Yuta Hotel Manado. Jurnal EMBA,
7(1).
Aprilia, Nadila & Hersona. (2021). Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT . Pupuk Kujang Cikampek. Journal of
Management 4 (2): 273–82.
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Mathis, R. L., and J. H. Jackson. (2016). Human Resource Management. Edisi 10 Jilid
3. Salemba Empat. Jakarta.
Realty., dkk. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Studi Kasus PT . 2 (1): 49–61.
Safira, Ayu & Rozak. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Perum Perhutani Divisi
Regional Jawa Tengah). Proceeding SENDIU, no. 2017: 519–23.
Valendra., dkk. (2020). Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Manager : Jurnal Ilmu Manajemen 2 (4): 514.