Akhlak Pepada Rasullah
Akhlak Pepada Rasullah
Akhlak Pepada Rasullah
Dosen pengampuh :
ABD. RAHMAN , S.Pd.I., M.Pd
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT,yang telah memberikan rahmat
dan karunianya-Nya sehingga maklah yang berjudul “AKHLAK KEPADA
RASULULLAH” dapat diselesaikan dengan baik. tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen ABD. RAHMAN,
S.Pd.I., M.Pd. Sebagai dosen pengajar studi yang banyak memberikan petunjuk dan
semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehinhgga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyusunan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam maklah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaa hanya milik Yang Maha Kuasa Yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
i
Daftar Isi
Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I.................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
2.1 berakhlak kepada Rasulullah (mencintai dan memuliakan, mengikuti, dan
menaati, serta mengucapkan salawat dan salam)........................................................ 3
A. Cara Berakhlak Kepada Rasulullah ...................................................................... 4
2.2 Cara Berakhlak Rasulnya Dalam Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah . 7
BAB III ................................................................................................................................. 9
PENUTUP ............................................................................................................................ 9
3.1 Kesmpulan ................................................................................................................ 9
3.2 Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam
jiwanya danselalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut
akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhalak yang tercela sesuai dengan
pembinaannya.
Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi
atau sifat yangtelah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ
timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-
buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan
syari‟at dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya
apabila yang lahir kelakuanyang buruk, maka disebutlah budi pekerti yang tercela.
Mengejar nilai materi saja, tidak bisa dijadikan sarana untuk mencapai kebahagiaan
yang hakiki.Bahkan hanya menimbulkan bencana yang hebat, karena orientasi
hidup manusia semakin tidakmemperdulikan kepentingan orang lain, asalkan
materi yang dikejar-kejarnya dapat dikuasainya,akhirnya timbul persaingan hidup
yang tidak sehat. Sementara manusia tidak memerlukan lagiagama untuk
mengendalikan segala perbuatannya, karena dianggapnya tidak dapat
digunakanuntuk memecahkan persoalan hidupnya.
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak
kepadaRasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa
dengannya, namunkeimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik
kepadanya, sebagaimana keimanankita kepada Allah Swt membuat kita harus
berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian,akhlak baik kepada Rasul pada
masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyahatau jasmaniyah
secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.
1
Pada dasarnya, utusan Tuhan (rasulullah) adalah manusia biasa yang tidak berbeda
dengan manusia lain. Namun demikian, terkait dengan status “rasul” yang
disandangkan Tuhan ke atas dirinya, terdapat ketentuan khusus dalam bersikap
terhadap utusan yang tidak bisa disamakandengan sikap kita terhadap orang lain
pada umumnya.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Terjemahnya: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan
Hikmah (alSunnah) dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar
dalam kesesatan yang nyata, (Qs. AlJumu’ah: 2)
4. Rasulullah Saw., telah mewariskan hadis yang penuh dengan ajaran yang
sangat mulia dalam berbagai bidang kehidupan.
5. Rasulullah Saw., telah memberikan contoh model masyarakat yang sesuai
dengan tuntunan agama, yaitu masyarakat yang Beliau bangun di
Madinah.
4
Terjemahnya: Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk
ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika
Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada
Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka
mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-
Nisaa’: 64).
Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada
Rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan
dengan ketaatan kepada Allah Swt. Dengan demikian, ketaatan kepada
Allah dan Rasul-Nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh
dan tidak bisa dipisah-pisahkan.
2. Mencintai Rasulullah
Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik
kepada Rasulullah adalah dengan mencintai Beliau. Nabi Muhammad
Saw., bersabda:
5
Artinya: “Orang yang kikir ialah orang yang menyebut namaku di dekatnya, tetapi
ia tidak bersholawat kepadaku”. (H.R Ahmad)
6
Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu
ayat” (HR. Bukhari)
7
sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
2.Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus
senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud amalamal shalih dan
ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya’, sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan
kemunkaran.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesmpulan
Akhlak dalam Islam bukanlah moral yang kondisional dan situasional, tetapi
akhlak yang benar memiliki nilai yang mutlak. Nilai-nilai baik dan buruk, terpuji
dan tercela berlaku kapan dan dimana saja dalam segala aspek kehidupan.
Kejujuran terhadap non-muslim sama dituntutnya dengan kejujuran terhadap
sesama muslim. Keadilan harus ditegakkan, sekalipun terhadap diri dan keluarga
sendiri. Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan fitrah manusia. Manusia akan
mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dan bukan semu bila mengikuti nilai-nilai
kebaikan yang diajarkan oleh alQur‟an dan Sunnah yang merupakan dua sumber
akhlak dalam Islam. Akhlak Islam benar-benar memelihara eksistensi
manusiasebagai makhluk terhormatsesuai dengan fitrah manusia.Karenanya,
pembinaan akhlak sangat perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya, Rasulullah saw., adalah manusia biasa yang tidak berbeda
dengan manusia lain. Namun demikian, terkait dengan status “rasul” yang
disandangkan Tuhan kepada diri Rasulullah, terdapat ketentuan khusus dalam
bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap kita terhadap
orang lain pada umumnya.
Kita wajib mencintai dan mentaati apa yang diajarkan Rasulullah sebagai wujud
kecintaan dan pengabdian kita sebagai hamba Allah swt. Apabila kita benar-benar
mencintai Allah sudah semestinya kita juga mencintai Rasulullah, karena beliau
merupakan kekasih beserta utusan Allah untuk dijadikan uswatun khasanah bagi
ummatnya. Bentuk kita mencintai dan mentaati Rasulullah dengan cara, mengikuti
dan mengerjakan hal-hal yang diajarkan Rasulllah, menghidupkan sunnah-
sunnahnya, dan lainlain sebagainya.
9
3.2 Saran
Untuk mendapatkan kebahagiaan abadi kita sebagai hamba Allah Swt harus lebih
meningkatkan akhlak baik kita dan wajib menaati semua apa yang diajarkan oleh
Rasulullah Saw sebagai bentuk rasa pengabdian dan kecintaan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://m.muhammadiyah.or.id/muhfile/download/pedoman_hidup_islami/P
EDOMAN_KEHIDUPAN_ISLAMI_WARGA_MUHAMMADIY
AH.pdf
10