Akhlak Pepada Rasullah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

AKHLAK KEPADA RASULULLAH

Dosen pengampuh :
ABD. RAHMAN , S.Pd.I., M.Pd

Disusun oleh 1A kelompok 9:


• ZULFIKAR
• KHUSNUL KHATIMA
• NUR AISYAH RAMADHANI S.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS PERTANIAN
AGRIBISNIS / KEHUTANAN
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT,yang telah memberikan rahmat
dan karunianya-Nya sehingga maklah yang berjudul “AKHLAK KEPADA
RASULULLAH” dapat diselesaikan dengan baik. tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok AL ISLAM


KEMUHAMMADIYAHAN III. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen ABD. RAHMAN,
S.Pd.I., M.Pd. Sebagai dosen pengajar studi yang banyak memberikan petunjuk dan
semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehinhgga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyusunan
makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam maklah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaa hanya milik Yang Maha Kuasa Yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Makassar, 18 Oktober 2023

Penulis

i
Daftar Isi

Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I.................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
2.1 berakhlak kepada Rasulullah (mencintai dan memuliakan, mengikuti, dan
menaati, serta mengucapkan salawat dan salam)........................................................ 3
A. Cara Berakhlak Kepada Rasulullah ...................................................................... 4
2.2 Cara Berakhlak Rasulnya Dalam Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah . 7
BAB III ................................................................................................................................. 9
PENUTUP ............................................................................................................................ 9
3.1 Kesmpulan ................................................................................................................ 9
3.2 Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam
jiwanya danselalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut
akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhalak yang tercela sesuai dengan
pembinaannya.

Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi
atau sifat yangtelah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ
timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-
buat dan tanpa memerlukan pemikiran.

Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan
syari‟at dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya
apabila yang lahir kelakuanyang buruk, maka disebutlah budi pekerti yang tercela.

Mengejar nilai materi saja, tidak bisa dijadikan sarana untuk mencapai kebahagiaan
yang hakiki.Bahkan hanya menimbulkan bencana yang hebat, karena orientasi
hidup manusia semakin tidakmemperdulikan kepentingan orang lain, asalkan
materi yang dikejar-kejarnya dapat dikuasainya,akhirnya timbul persaingan hidup
yang tidak sehat. Sementara manusia tidak memerlukan lagiagama untuk
mengendalikan segala perbuatannya, karena dianggapnya tidak dapat
digunakanuntuk memecahkan persoalan hidupnya.

Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak
kepadaRasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa
dengannya, namunkeimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik
kepadanya, sebagaimana keimanankita kepada Allah Swt membuat kita harus
berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian,akhlak baik kepada Rasul pada
masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyahatau jasmaniyah
secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.

1
Pada dasarnya, utusan Tuhan (rasulullah) adalah manusia biasa yang tidak berbeda
dengan manusia lain. Namun demikian, terkait dengan status “rasul” yang
disandangkan Tuhan ke atas dirinya, terdapat ketentuan khusus dalam bersikap
terhadap utusan yang tidak bisa disamakandengan sikap kita terhadap orang lain
pada umumnya.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :

1. Bagaimana cara berakhlak kepada Rasulullah (mencintai dan memuliakan,


mengikuti, dan menaati, serta mengucapkan salawat dan salam) ?
2. Bagaimana cara berakhlak rasulnya dalam pedoman hidup islam warga
muhammadiyah?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu :

1. Mengetahui cara berakhlak kepada Rasulullah (mencintai dan memuliakan,


mengikuti, dan menaati, serta mengucapkan salawat dan salam) ?
2. Mengetahui cara berakhlak rasulnya dalam pedoman hidup islam warga
muhammadiyah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 berakhlak kepada Rasulullah (mencintai dan memuliakan, mengikuti,


dan menaati, serta mengucapkan salawat dan salam)
Berakhlak kepada Rasulullah perlu dilakukan atas dasar pemikiran sebagai
berikut:
1. Rasulullah Saw., sangat besar jasanya dalam menyelamatkan kehidupan
manusia dari kehancuran. Berkenaan dengan tugas ini, beliau telah
mengalami penderitaan lahir batin, namun semua itu diterima dengan
ridha.
2. Rasulullah Saw., sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia.
Pembinaan ini dilakukan dengan memberikan contoh tauladan yang baik.
Allah berfirman:

Terjemahnya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri


teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Qs.
AlAhzab ayat 21)

3. Rasulullah Saw., berjasa dalam mejelaskan al-Qur’an kepada manusia,


sehingga menjadi jelas dan mudah dilaksanakan. Firman Allah Swt:

3
Terjemahnya: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan
Hikmah (alSunnah) dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar
dalam kesesatan yang nyata, (Qs. AlJumu’ah: 2)
4. Rasulullah Saw., telah mewariskan hadis yang penuh dengan ajaran yang
sangat mulia dalam berbagai bidang kehidupan.
5. Rasulullah Saw., telah memberikan contoh model masyarakat yang sesuai
dengan tuntunan agama, yaitu masyarakat yang Beliau bangun di
Madinah.

A. Cara Berakhlak Kepada Rasulullah


Banyak cara yang dilakukan dalam berkhlak kepada Rasulullah Saw.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan Mentaati Rasulullah Saw.
Mengikuti dan mentaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak
bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu
bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah Swt., akan
menempatkan orang yang mentaati Allah dan Rasul-Nya ke dalam derajat
yang tinggi dan mulia.
Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati Rasul Saw.,
Allah akan mencintai kita yang membuat kita begitu mudah mendapatkan
ampunan dari Allah mana kala kita melakukan kesalahan. Hal tersebut
wajar saja, karena Rasulullah Saw., diutus memang untuk diikuti dan
ditaati, Allah Swt., berfirman:

4
Terjemahnya: Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk
ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika
Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada
Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka
mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-
Nisaa’: 64).
Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada
Rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan
dengan ketaatan kepada Allah Swt. Dengan demikian, ketaatan kepada
Allah dan Rasul-Nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh
dan tidak bisa dipisah-pisahkan.
2. Mencintai Rasulullah
Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik
kepada Rasulullah adalah dengan mencintai Beliau. Nabi Muhammad
Saw., bersabda:

Artinya: “Tidak beriman salah seorang diantaramu, sehingga aku


lebih dicintai olehnya dari pada dirinya sendiri, orang tuanya,
anaknya dan manusia semuanya. (H.R. Bukhari, Muslim).
3. Memperbanyak Bacaan Shalawat Kepada Rasulullah
Mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw.,
sebagai tanda ucapan terima kasih dan sukses dalam perjuangannya. Secara
harfiyah, shalawat berasal dari kata ash-shalah yang berarti do’a, istighfar
dan rahmah. Sedangkan maknawiyah menurut para mufasirin mereka
menyebutkan shalawat adalah pujian kepada nabi. Rasulullah Saw. dalam
sabdanya menyatakan sebagai berikut:

5
Artinya: “Orang yang kikir ialah orang yang menyebut namaku di dekatnya, tetapi
ia tidak bersholawat kepadaku”. (H.R Ahmad)

Artinya: “Siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan


bersholawat kepadanya sepuluh kali sholawat. (H.R Ahmad)

Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari


kiamat, ialah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku. (H.R
Tirmidzi)
Mencontoh Akhlak Rasulullah.
Jika Rasulullah bersikap kasih sayang, keras dalam mempertahankan
prinsip, dan seterusnya maka umatnya juga semestinya demikian. Allah
berfirman:

Terjemahnya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang


bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi
berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, …” (Qs. Al-Fath: 29).
Melanjutkan Misi Rasulullah.
Misi Rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai Islam.
Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin, karena Rasul
telah wafat dan Allah tidak akan mengutus lagi seorang Rasul. Kendati
demikian, dalam menyampaikannya harus dengan kehati-hatian agar kita
tidak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dari Rasulullah
Saw. Keharusan kita melanjutkan misi Rasul ini ditegaskan oleh Rasul Saw:

6
Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu
ayat” (HR. Bukhari)

4. Menghormati Pewaris Rasul


Berakhlak baik kepada Rasul Saw., juga berarti harus menghormati para
pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh
kepada nilai-nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah Swt., dengan sebab
ilmu yang dimilikinya. Karena ulama disebut pewaris Nabi, maka orang
yang disebut ulama seharusnya tidak hanya memahami tentang seluk beluk
agama Islam, tapi juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang
telah dicontohkan oleh Nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita
hormati. Adapun orang yang dianggap ulama karena pengetahuan
agamanya yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi Nabi, maka orang
seperti itu bukanlah ulama.
5. Menghidupkan Sunnah Rasul
Kepada umatnya, Rasulullah Saw., tidak mewariskan harta, tetapi yang
beliau wariskan adalah Al-Qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin
yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada Al-
Qur’an dan sunnah (hadis) agar tidak tersesat. Demikian beberapa hal yang
harus kita lakukan agar kita termasuk orang yang memiliki akhlak yang baik
kepada Nabi Muhammad Saw. dan bisa mendapatkan syafaatnya di hari
akhir besok
2.2 Cara Berakhlak Rasulnya Dalam Pedoman Hidup Islam Warga
Muhammadiyah
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai
dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola
bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari

7
sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.

Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ialah


AlQuran dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan pengayaan dari
pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah seperti Matan
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah, Matan Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Perjuangan
Muhammadiyah, serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.

A). Dalam Akhlaq

1.Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi dalam


mempraktikkan akhlaq mulia , sehingga menjadi uswah hasanah yang diteladani
oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah.

2.Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus
senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud amalamal shalih dan
ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya’, sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan
kemunkaran.

3.Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang mulia


(akhlaq al-karimah) sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan diri dari akhlaq
yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang membuat dibenci dan dijauhi sesama.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesmpulan
Akhlak dalam Islam bukanlah moral yang kondisional dan situasional, tetapi
akhlak yang benar memiliki nilai yang mutlak. Nilai-nilai baik dan buruk, terpuji
dan tercela berlaku kapan dan dimana saja dalam segala aspek kehidupan.
Kejujuran terhadap non-muslim sama dituntutnya dengan kejujuran terhadap
sesama muslim. Keadilan harus ditegakkan, sekalipun terhadap diri dan keluarga
sendiri. Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan fitrah manusia. Manusia akan
mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dan bukan semu bila mengikuti nilai-nilai
kebaikan yang diajarkan oleh alQur‟an dan Sunnah yang merupakan dua sumber
akhlak dalam Islam. Akhlak Islam benar-benar memelihara eksistensi
manusiasebagai makhluk terhormatsesuai dengan fitrah manusia.Karenanya,
pembinaan akhlak sangat perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada dasarnya, Rasulullah saw., adalah manusia biasa yang tidak berbeda
dengan manusia lain. Namun demikian, terkait dengan status “rasul” yang
disandangkan Tuhan kepada diri Rasulullah, terdapat ketentuan khusus dalam
bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap kita terhadap
orang lain pada umumnya.

Kita wajib mencintai dan mentaati apa yang diajarkan Rasulullah sebagai wujud
kecintaan dan pengabdian kita sebagai hamba Allah swt. Apabila kita benar-benar
mencintai Allah sudah semestinya kita juga mencintai Rasulullah, karena beliau
merupakan kekasih beserta utusan Allah untuk dijadikan uswatun khasanah bagi
ummatnya. Bentuk kita mencintai dan mentaati Rasulullah dengan cara, mengikuti
dan mengerjakan hal-hal yang diajarkan Rasulllah, menghidupkan sunnah-
sunnahnya, dan lainlain sebagainya.

9
3.2 Saran
Untuk mendapatkan kebahagiaan abadi kita sebagai hamba Allah Swt harus lebih
meningkatkan akhlak baik kita dan wajib menaati semua apa yang diajarkan oleh
Rasulullah Saw sebagai bentuk rasa pengabdian dan kecintaan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbi,muhammad.AKHLAK TASAWUF.yogyakarta: TrustMedia Publishing, juli


2020

2000,PEDOMAN HIDUP ISLAM MUHAMMADIYAH.. Hal 8 (online) :

http://m.muhammadiyah.or.id/muhfile/download/pedoman_hidup_islami/P
EDOMAN_KEHIDUPAN_ISLAMI_WARGA_MUHAMMADIY
AH.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai