MAKALAH Tentang Narkotika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MENYUSUN DATA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat kelengkapan kelulusan dan
pengembangan diri dalam pembuatan makalah dibidang keahlian jurusan

Dibuat oleh:

NURULIA ANGGRAINI AMRIN


NIS: 21.110.021

KOMPETENSI KEAHLIAN
OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKATORAN
YAYASAN SMKS IMELDA MEDAN
T.P 2023/2024
MENYUSUN DATA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

1.1 Penyalahgunaan Narkotika


Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan obat-obatan terlarang atau
narkotika tanpa resep dokter atau penggunaannya di luar indikasi medis tertentu.
Narkotika adalah substansi kimia yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan
menyebabkan perubahan perilaku, perasaan, atau pikiran. Penyalahgunaan narkotika
dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikologis, serta berbagai masalah
kesehatan, sosial, dan hukum.
1.2 Sejarah Berdirinya Kantor BNN
Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia didirikan pada tanggal 22
Januari 2002. BNN didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Badan Narkotika Nasional. Sejak
didirikan, BNN bertanggung jawab atas penanggulangan permasalahan narkotika di
Indonesia, termasuk pencegahan, penindakan, rehabilitasi, dan pemulihan korban
penyalahgunaan narkotika.
Badan Narkotika Nasional (BNN) didirikan untuk mengatasi permasalahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia. Pendirian BNN
merupakan respons pemerintah Indonesia terhadap ancaman serius yang diakibatkan
oleh penyalahgunaan narkotika terhadap kesehatan, keamanan, dan stabilitas
masyarakat. Beberapa alasan utama mengapa kantor BNN didirikan antara lain:

1. Kesehatan Masyarakat: Penyalahgunaan narkotika dapat merusak kesehatan


fisik dan mental individu yang mengonsumsinya. Oleh karena itu,
pencegahan penyalahgunaan narkotika sangat penting untuk melindungi
kesehatan masyarakat.
2. Keamanan dan Ketertiban: Penyalahgunaan narkotika sering kali terkait
dengan kejahatan dan tindak kriminal lainnya. Organisasi atau individu yang
terlibat dalam perdagangan narkotika seringkali terlibat dalam kegiatan ilegal
dan kekerasan, yang dapat membahayakan keamanan dan ketertiban
masyarakat.
3. Pengembangan Program Pencegahan: BNN memiliki peran dalam
pengembangan program-program pencegahan penyalahgunaan narkotika,
termasuk program-program pendidikan dan kesadaran masyarakat. BNN juga
terlibat dalam rehabilitasi pengguna narkotika untuk membantu mereka pulih
dari kecanduan.
4. Kerjasama Internasional: Penyalahgunaan narkotika adalah masalah global,
dan kerjasama antarnegara dalam memerangi perdagangan narkotika sangat
penting. BNN berperan dalam menjalin kerjasama dengan lembaga
internasional lainnya untuk mengatasi masalah narkotika secara bersama-
sama.
5. Penegakan Hukum: BNN memiliki peran penting dalam penegakan hukum
terkait dengan narkotika. Mereka menyelidiki, menangkap, dan membawa
pelaku ke pengadilan untuk diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dengan adanya BNN, pemerintah Indonesia berusaha secara aktif untuk
melindungi masyarakat dari dampak buruk penyalahgunaan narkotika dan
memerangi peredaran narkotika secara efektif.

1.3 Contoh Mendata Penyalahgunaan Narkotika


Mendata penyalahgunaan narkotika melibatkan pengumpulan informasi dan
statistik terkait dengan kasus-kasus penyalahgunaan narkotika. Data ini penting
untuk analisis, perencanaan kebijakan, dan pengambilan keputusan terkait
penanggulangan penyalahgunaan narkotika. Berikut adalah beberapa contoh cara
mendata penyalahgunaan narkotika:
1. Laporan Kepolisian: Kepolisian mengumpulkan data tentang penangkapan,
penyelidikan, dan kasus-kasus penyalahgunaan narkotika yang terjadi di
suatu daerah. Informasi ini mencakup jenis narkotika yang disita, lokasi
penangkapan, dan profesi pelaku.
2. Pusat Rehabilitasi Narkotika: Pusat rehabilitasi narkotika mencatat data
pasien yang menerima perawatan untuk kecanduan narkotika. Data ini
mencakup jenis narkotika yang disalahgunakan, durasi perawatan, dan hasil
pemulihan.
3. Lembaga Kesehatan: Rumah sakit dan lembaga kesehatan lainnya mencatat
data pasien yang datang untuk perawatan medis terkait dengan
penyalahgunaan narkotika. Ini termasuk overdosis, keracunan, atau masalah
kesehatan lainnya yang disebabkan oleh narkotika.
4. Survei dan Penelitian: Lembaga survei dan penelitian dapat melakukan studi
untuk mengumpulkan data tentang prevalensi penyalahgunaan narkotika di
suatu populasi. Survei ini dapat mencakup berbagai kelompok usia, latar
belakang sosial, dan wilayah geografis.
5. Data Pengadilan: Sistem peradilan pidana mencatat data tentang kasus-kasus
pengadilan yang melibatkan penyalahgunaan narkotika. Ini termasuk jumlah
kasus, hukuman yang dijatuhkan, dan profil pelaku.
6. Pendekatan Melalui Pendidikan: Sekolah dan lembaga pendidikan dapat
mendata insiden penyalahgunaan narkotika di kalangan siswa. Ini mencakup
tindakan pencegahan yang diambil dan hasil dari program-program
pencegahan.

Tabel Data Pengguna Narkotika

1.4 Alur Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkotika


Pengguna Narkotika akan di rehabilitasi selama periode tertentu sesuai
dengan dosis yang dia gunakan. Jika pemakai narkotika rendah, maka akan
direhabilitasi selama satu bulan. Kemudian, jika pemakai narkotika menggunakan
dosis tinggi, maka akan direhabilitasi selama dua bulan bahkan lebih.
Rehabilitasi narkotika biasanya melibatkan berbagai jenis intervensi,
termasuk konseling, terapi perilaku kognitif, terapi kelompok, dan terapi medis jika
diperlukan. Program rehabilitasi juga dapat mencakup pendekatan holistik yang
melibatkan dukungan keluarga, reintegrasi sosial, dan dukungan psikososial.
Ada dua pendekatan umum dalam rehabilitasi narkotika:
a. Rehabilitasi dalam pengaturan residensial (Inpatient Rehabilitation):
Ini melibatkan tinggal di fasilitas rehabilitasi untuk jangka waktu
tertentu. Selama masa ini, individu menerima perawatan intensif dan
pengawasan 24 jam sehari oleh tim terlatih.
b. Rehabilitasi dalam pengaturan non-residensial (Outpatient
Rehabilitation):
Ini melibatkan perawatan di luar rumah, di mana individu menghadiri
sesi terapi dan dukungan tetapi tinggal di rumah mereka sendiri.
Pendekatan ini biasanya cocok untuk orang-orang dengan tingkat
ketergantungan yang lebih rendah atau mereka yang telah
menyelesaikan program inpatient.

1.5 Jenis – jenis Narkotika dan Bahaya Bagi Pemakai


Narkoba merupakan jenis obat-obatan yang mempengaruhi kerja otak serta
fisik dan psikis seseorang. Jika digunakan serampangan, narkoba dapat menimbulkan
efek adiktif atau kecanduan. Berikut ini jenis-jenis narkoba yang banyak beredar di
masyarakat :
1.5.1 Kokain

Kokain dibuat dari ekstrak tanaman koka, bentuknya berupa serbuk


putih atau kristal putih halus. Obat ini mempengaruhi sistem saraf pusat otak
sehingga melepas hormon dopamin (hormon kesenangan). Pengguna kokain
kerap memakai jenis narkotika ini dengan cara dihirup, dihisap, atau melalui
suntik.
Bahayanya: Pemakaian jangka panjang dan dosis berlebihan dapat
menimbulkan depresi, aritmia (gangguan jantung), tekanan darah meningkat,
kerusakan usus, hilang nafsu makan dan kurang gizi, kehilangan penciuman
(anosmia), dan hepatitis C. Kokain juga dapat memicu perilaku kejam dan
beresiko melakukan pelanggaran hukum. Kematian dapat terjadi saat
overdosis, terjadi henti napas, kejang dan serangan jantung.
1.5.2 Ganja

Ganja dibuat dari tanaman Cannabis sativa di bagian bunga, batang,


hingga daun dan biji yang telah dikeringkan. Pemakaiannya dengan cara
dibakar dan dihisap seperti rokok, diseduh, atau ditambahkan dalam
makanan. Di beberapa negara, dalam dosis tertentu ganja digunakan untuk
pengobatan dan terapi penyakit multiple sclerosis (MS), alzheimer, dan
penyakit crohn. Namun di Indonesia, ganja tergolong ilegal. Pemakai ganja
akan terjerat hukum jika ketahuan polisi. Bahayanya: Dapat terjadi penurunan
kemampuan kognitif (daya pikir), masalah pernapasan, peningkatan detak
jantung, serangan jantung, serta depresi.
1.5.3 Ekstasi

Ekstasi dibuat dari bahan sintetis dari turunan obat amfetamin. Efek
pemakaiannya adalah halusinasi, menimbulkan semangat, dan rasa gembira.
Setelah efek obat habis, pemakai akan mengalami penurunan hormon
kesenangan (dopamin) secara drastis, mengalami kebingungan, depresi,
cemas, dan insomnia.
Bahayanya: Ekstasi dapat memicu mual, penglihatan kabur, denyut
jantung meningkat, pusing, keringat dingin dan otot kejang. Dalam
pemakaian jangka panjang, ekstasi meningkatkan risiko penyakit jantung,
penyakit pembuluh darah, hingga masalah mental. Pengonsumsinya juga
cenderung mengalami perilaku impulsif, bahkan mengakibatkan kematian
jika overdosis. Baca juga: Efek Sabu-Sabu bagi Kesehatan: Gangguan Emosi
Hingga Kematian 200 Kilogram Sabu-sabu yang Akan Beredar di Jakarta
Disita
1.5.4 Heroin (Putaw)

Heroin dibuat dari tanaman opium poppy yang diambil bunganya.


Heroin yang biasa beredar berbentuk serbuk putih atau cokelat. Walau obat
heroin berguna untuk pereda nyeri di bidang medis, namun heroin termasuk
narkoba ilegal di Indonesia.
Bahayanya: Efek heroin pada otak sangat berbahaya karena memicu
kecanduan hingga sulit berhenti. Jika digunakan serampangan, heroin
menghalangi penggunanya berpikir jernih, memicu kantuk, dan efek
sampingnya adalah sulit bernapas, kulit kemerahan seperti alergi, mulut
kering dan pupil menyempit, serta juga rasa mual. Overdosis heroin dapat
memicu kematian, hipotensi, bibir dan kuku biru, otot kaku, dan kejang-
kejang.
1.5.5 Metamphetamine (Sabu-sabu)

Sabu sabu bekerja mempengaruhi saraf pusat otak sehingga memicu


kecanduan. Ia sangat banyak dipakai di Indonesia secara ilegal. Bentuknya
metamphetamine adalah serbuk putih dan terasa pahit. Ia dipakai dengan cara
ditelan, dihisap, atau disuntikkan.
Bahayanya: Dalam pemakaian alat suntik secara bergantian dapat menularkan
penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, paranoid, bingung, insomnia, perubahan
perilaku menjadi kasar, cemas, nafsu makan turun, detak jantung turun tak beraturan,
tekanan darah naik atau turun, kulit kusam, mulut kering, gigi rapuh, dan sebagainya.

1.6 Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba


Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan
kepada para remaja tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak buruk yang
dapat ditimbulkan serta meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya dalam
menentukan masa depan bangsa.
Kegiatan dimulai dengan menegaskan bahwa dengan maraknya peredaran
Narkotika dan Obat-obatan terlarang di Indonesia akhir-akhir ini yang telah
memakan korban khususnya para remaja yang sangat mengkhawatirkan masyarakat.
Oleh sebab itu, upaya penyelamatan generasi muda perlu dilakukan untuk mencegah
meluasnya peredaran narkoba di kalangan generasi muda khususnya di kalangan
remaja. Untuk menghindari penyalahgunaan Narkoba, ada beberapa kiat yang
disarankan sebagai berikut:
a. Hindari rasa penasaran untuk mencoba. Sebagian besar riwayat kecanduan
pada remaja dan anak muda berasal dari penasaran ingin mencoba seperti
teman-temannya.
b. Ketahui dampak buruk pemakaian narkoba untuk kesehatan fisik dan mental.
Pilih pergaulan atau teman yang baik. Jauhi yang dapat membawa pengaruh
buruk kecanduan narkoba.
c. Lakukan kegiatan positif seperti olahraga atau atau bergabung dengan
organisasi tertentu. Ingat bahwa ancaman hukuman untuk penyalahgunaan
narkoba tergolong berat, ditambah lagi sanksi sosial dari masyarakat.
d. Hindari pergaulan malam. Lakukan kegiatan positif di waktu dan tempat yang
aman bersama keluarga, teman, dan rekan yang membawa efek positif. Jika
punya masalah, cari jalan keluar yang aman dan jangan jadikan narkoba
sebagai pelarian untuk melupakan masalah.
Penutup
Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak yang merusak, tidak hanya bagi
individu yang mengonsumsinya tetapi juga bagi masyarakat secara luas. Hal ini
mencakup masalah kesehatan fisik dan mental, ketidakstabilan sosial, dan kerugian
ekonomi. Diperlukan pendekatan yang komprehensif melalui edukasi, pencegahan,
rehabilitasi, serta penegakan hukum untuk mengatasi masalah penyalahgunaan
narkoba guna menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aman.

DAFTAR PUSTAKA
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
https://bnn.go.id/profil/
https://pn-karanganyar.go.id/main/index.php/berita/artikel/997-pencegahan-
penyalahgunaan-narkotika
https://bandaacehkota.bnn.go.id/sosialisasi-tentang-bahaya-penyalahgunaan-narkoba-
pada-masa-pengenalan-lingkungan-sekolah-mpls-di-wilayah-kota-banda-aceh/
https://bnn.go.id/dampak-langsung-dan-tidak-langsung-penyalahgunaan-narkoba/
https://laburakab.bnn.go.id/jenis-jenis-narkoba-memiliki-efek-yang-berbeda-bagi-
kesehatan-fisik-dan-mental-penggunanya/

Penulis,
Nurulia Anggraini Amrin

Anda mungkin juga menyukai