Makalah Upaya Hukum Kelompok 4
Makalah Upaya Hukum Kelompok 4
Makalah Upaya Hukum Kelompok 4
OLEH
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Hukum Acara Perdata Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Upaya Hukum dalam hukum acara perdata bagi para
Kami menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seseorang ataupun badan hukum untuk dalam hal tertentu melawan putusan
hakim. Dalam Hukum Acara Perdata dikenal dua macam upaya hukum, upaya
hukum biasa dan upaya hukum luar biasa. Upaya hukum biasa adalah
Berbeda dengan upaya hukum biasa, upaya hukum luar biasa sesuai
hukum luar biasa adalah perlawanan pihak ketiga terhadap sita ekskutorial dan
beralasan, misalnya BPKB mobil atau sertifikat tanah yang akan dilelang
adalah jelas tertulis atas nama pihak ketiga. Perlawanan pihak ketiga diajukan
oleh orang yang semula bukan merupakan pihak dalam perkara yang
bersangkutan akan tetapi oleh karena ia adalah pemilik barang yang akan
dilelanag atau akan diserahkan kepada penggugat, maka barang itu adalah
tersebut.
1
Pihak ketiga harus membuktikan bahwa barang tersebut merupakan barang
miliknya dan apabila pembuktian pihak ketiga dianggap berhasil maka sita
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
putusan yang belum memiliki kekuatan hukum tetap. Upaya hukum biasa
terdiri dari :
1. Perlawanan (Verzet)
Diatur dalam Pasal 129 ayat (1), Pasal 196, Pasal 197 HIR
3
atasnya, tergugat dapat mengajukan perlawanan (verzet), bukan
hal ini pihak tergugat tidak oleh pihak ketiga. Perluasan atas hak
4
warisnya apabila pada tenggang waktu pengajuan perlawanan
5
1) Perlawanan diajukan kepada pengadilan Negeri
6
dianggap tidak pernah ada sehingga putusan verstek
c. Putusan Verzet
digariskan pasal 125 ayat (1) HIR dan (b). Produk kedua,
7
terhadap putusan verstek. Artinya putusan verzet
putusan verstek.
8
hukum tergugat dianggap menerima putusan verstek
berbunyi :
tidak benar;
9
gugatan. Sehingga amar putusan yang dijatuhkan
2. Banding
salah satu pihak yang tidak puas terhadap suatu putusan Pengadilan
10
para pihak hadir atau 14 hari setelah pemberitahuan
waktu 14 hari.
11
6) Walau tidak diharuskan Pembanding berhak
3. Kasasi
1
R. Subekti, Kekuasaan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Alumni, Bandung, 1980. Hlm 1-2
2
Supomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Fasco, Jakarta, 1958, Hlm 168-169
12
Pemeriksaan dalam tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung
“tidak”
13
hari yang sama juga membuat akta permohonan kasasi yang
pihak lawan.
14
B. Upaya Hukum Luar Biasa
hakim.
15
Pihak-pihak ketiga berhak melakukan
16
tuntutan didasarkan pada alasan yang sama dan harus diajukan oleh
yang sama.
17
terdapat dalam Pasal 54 R.V dan SEMA 3/2000 yang secara khusus
2. Peninjaun Kembali
18
diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian
19
Pasal 72 (1) mewajibkan Panitera Pengadilan Negeri yang
20
berita acara pemeriksaan tambahan serta pertimbangan
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Perlawanan (Verzet)
b. Banding
c. Kasasi
22
ditentang oleh putusan-putusan hakim pada tingkatan
tertinggi.
b. Peninjaaun Kembali
23
DAFTAR PUSTAKA
Mappong, H. Z. (2010). Eksekusi Putusan Serta Merta Proses Gugatan dan Cara
Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi dalam Perkara Perdata.
Malang: Tunggal Mandiri Publishing.
iii