KLP 7-Ilmu Jiwa Umum (Pai 1C)
KLP 7-Ilmu Jiwa Umum (Pai 1C)
KLP 7-Ilmu Jiwa Umum (Pai 1C)
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
TRI AYU KURNIA 105191105023
AISYAH ADINDA 105191106023
MAR'ATUTH THOHIRAH.T 105191106223
PAI 1C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir merupakan aktivitas kognitif yang berwujud mengelolah atau
memanipulasi informasi dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-
materi yang disimpan dalam ingatan khususnya yang ada dalam long term
memory. Sudut pandang behaviorisme khususnya fungsional memandang
berpikir itu sebagai penguat antara stimulus dan respons. Demikian juga sudut
pandang kaum asosiasionis memandang berpikir hanya sebagai asosiasi antara
tanggapan atau bayangan satu dengan yang lainnya yang saling kait mengait.
Intelegensi berasal dari kata latin intelligere yang berarti
mengorganisasikan, menghubungkan atau menyatukan satu dengan yang lain
(to organize, to relate, to bind together). Intelegensi adalah keahlian
memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari
pengalaman hidup sehari-hari. Sudut pandang dari evolutionary perspective,
intelegensi adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah yang
berhubungan dengan adaptasi. Sudut pandang dari behavior perspective,
intelegensi adalah suatu kapasitas untuk mencapai tujuan dalam berperilaku.
Dan sudut pandang dari cognitive perspective, intelegensi adalah suatu proses
nalar yang diterapkan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.
Berpikir dan intelegensi merupakan dua konsep yang saling terkait dan
memegang peranan penting dalam pemahaman manusia terhadap dunia
sekitarnya. Berpikir adalah kemampuan kognitif yang melibatkan proses
mental untuk merencanakan, memecahkan masalah, dan mengambil
keputusan. Ini melibatkan penggunaan berbagai jenis pikiran, seperti kreatif,
kritis, dan analitis, untuk menyusun ide atau solusi. Melalui pemahaman yang
lebih dalam tentang kedua konsep ini, kita dapat merinci kompleksitas proses
kognitif manusia dan memberikan dasar untuk pengembangan strategi
pendidikan dan intervensi yang lebih efektif.
1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa pengertian proses berpikir dan intelegensi?
2. Bagaimana macam-macam proses berpikir dan intelegensi?
3. Bagaimana langkah-langkah proses berpikir dan intelegensi?
4. Apa saja hambatan dalam proses berpikir dan intelegensi?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian proses berpikir dan intelegensi.
2. Untuk mengetahui macam-macam proses berpikir dan intelegensi.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah proses berpikir dan intelegensi.
4. Untuk mengetahui hambatan dalam proses berpikir dan intelegensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b) Thorndike (lin. Skinner, 1959) sebagai seorang tokoh koneksionisme
mengemukakan pendapat bahwa “intelligence is demonstrable in ability of
the individual to make good responses from the stand point of truth or fact”
(kecerdasan dibuktikan dalam kemampuan individu untuk membuat
tanggapan yang baik dari titik berdiri kebenaran atau fakta).
B. Macam-macam Proses Berpikir dan Intelegensi
1. Macam-macam Proses Berfikir
a. Berfikir asosiatif
b. Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumya. Dan
diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan.
2. Macam-macam Intelegensi
4
c. Musical Intelligence/Kecerdasan musikal, berkaitan denagn musik, melodi
ritme dan nada. Orang-orang ini pintar membuat musik sendiri dan juga
sensitif terhadap musik dan melodi. Sebagian bisa berkonsentrasi lebih baik
jika musik diperdengarkan; banyak dari mereka seringkali menyanyi atau
bersenandung sendiri atau menciptakan lagu serta musik.
d. Bodily-Kinesthetic Intelligence/Kecerdasan tubuh-kinestetik, berhubungan
dengan pergerakan dan keterampilan aolh tubuh. Orang-orang ini adalah
para penari dan actor, dan atlet. Mereka memiliki bakat mekanik tubuh dan
pintar meniru mimic serta sulit untuk diam.
e. Spatial Intelligence/Kecerdasan Spasial, berhubungandengan bentuk, lokasi
dan membayangkan hubungan diantaranya. Orang-orang ini biasanya
menyukai perancangan dan bangunan, disamping pintar membaca peta,
diagram dan daftar. Dalam sebuah pengalaman, para murid yang sedang
belajar menciptakan karya seni mereka sendiri, mereka mengedit dan
memodifikasi karya mereka bersamaan dengan eksplorasi mereka
bersamaan dengan cara mereka sendiri.
f. Intrapersonal Intelligence/Kecerdasan intrapersonal, berhubungan dengan
mengerti diri sendiri. Orang-orang ini seringkali mandiridan senang
menekuni aktifitas sendirian. Mereka cenderung percaya diri dan punya
pendapat, memilih pekerjaan dimana mereka bisa memiliki kendali terhadap
cara mereka menghabiskan waktu.
g. Interpersonal intelegence/Kecerdasan interpersonal, berhubungan dengan
mengerti sendiri. Orang-orang ini seringkali mandiri dan senang menekuni
aktifitas sendirian. Mereka cenderung percaya diri dan punya pendapat, dan
memilih pekerjaan dimana mereka bisa memiliki kendali terhadap cara
menghabiskan waktu.
5
a) Naturalist intelegence kecerdasan ini memungkinkan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungan. Mengombinasikan banyak nilai-nilai
budaya.
b) Spritual Intelegence memungkinkan anak mengetahui dan memahami
penghayatan bahwa dirinya diberi begitu banyak anugrah oleh Tuhan.
c) Existential intelligence/Inteligensi eksistensial. Kecerdasan ini muncul
ketika seseorang mulai mempertanyakan siapa dirinya? Mengapa ia hidup?
Apa tujuan hidup manusia? Sebuah imajinasi tentang keberadaan dirinya di
dunia.
C. Langkah-langkah Proses Berpikir dan Intelegensi
1. Langkah-langkah Proses Berpikir
a. Pembentukan pengertian
Pengertian dibentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut:
1) Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis.
2) Membandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri-ciri mana yang
sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak
selalu ada.
3) Mengabstrasikan.
b. Pembentukan pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah
pengertian atau lebih. Pendapat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
1) Pendapat afirmatif atau positif adalah pendapat yang menyatakan
keadaan sesuatu.
2) Pendapat negatif adalah pendapat yang menidakkan, yang secara tegas
menerangkan tentang adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal.
3) Pendapat modalitas atau kebarangkalian adalah pendapat yang
menerangkan keberangkalian, kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu
hal.
6
c. Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan
Keputusan ialah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru
berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada tiga macam keputusan
adalah sebagai berikut:
1) Keputusan induktif
Adalah keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju
kesatu pendapat yang umum.
2) Keputusan deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus, jadi
berlawanan dengan keputusan induktif.
3) Keputusan analogis
Adalah keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau
menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.
2. Langkah-langkah Intelegensi
7
2) Mengoptimalkan pencapaian mata pelajaran intelegensi yang menonjol
pada setiap siswa
Dalam proses berpikir adanya titik tolak yang dijadikan titik awal
dalam berpikir itu. Berpikir bertitik tolak pada masalah yang dihadapi oleh
seseorang. Dalam proses berpikir tidak selalu berlangsung dengan begitu
mudah, sering orang menghadapi hambatan-hambatan dalam proses
berpikir. Hambatan-hambatan yang timbul dalam proses berpikir dapat di
sebabkan karena:
1) Data yang kurang sempurna, sehingga masih banyak lagi data yang
harus diperoleh.
2) Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang satu bertentangan
dengan data yang lain, sehingga hal ini akan membingungkan dalam
proses berpikir.
2. Hambatan dalam intelegensi
8
1) Perbedaan materi yang diterima atau karena perbedaan dalam proses
belajar
2) Peran dari pembawaan kepribadian dan lingkungan dapat
mempengaruri proses dalam memecahkan suatu masalah atau
intelegensi.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
B. SARAN
Demikianlah penyusunan makalah ini, penulis berharap dengan adanya
penyusunan makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat
sehingga menjadikan kita manusia yang berpendidikan dan berilmu.
Jika terdapat beberapa kesalahan dalam penyusunan makalah ini, penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak ada yang sempurna di
muka bumi ini, dan jika terdapat beberapa hal yang mampu untuk diberi
masukan dan lain-lain, penulis memohon untuk memberi masukan, dan saran
sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Intelegensi. diakses tanggal 9 Desember 2023.
http://indonesiapsikologi.blogspot.com/2013/05/intelegensi-adalah.html. diakses
tanggal 9 Desember 2023.
http://kakafipein.wordpress.com/2013/04/16/proses-berfikir-dan-pemecahan-
masalah/. diakses tanggal 9 Desember 2023.
http://www.iba.web.id/2012/02/sepuluh-macam-intelegensi.html. diakses tanggal
9 Desember 2023.
http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-penjelasan-berfikir.html.
diakses tanggal 9 Desember 2023.
12