02 Modul Ajar Pjok SD Fase A Kelas 2 Gerak Nonlokomotor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MODUL AJAR PJOK SD FASE A KELAS II

Penyusun : SARKANI, Kompetensi Awal: Profil Pelajar


S.Pd Peserta didik telah dapat menunjukkan Pancasila:
kemampuan dalam memparktikkan dan
Profil Pelajar Pancasila
Jenjang : SD memahami pola gerak dasar non-
lokomotor (memutar, mengayun,
yang dikembangkan
Kelas II menekuk) dengan benar. pada Fase A adalah
Materi : Aktivitas mandiri dan gotong
Pengembangan Pola royong yang
gerak Dasar. ditunjukkan melalui
melalui proses
Materi Pokok: Pola pembelajaran variasi
Gerak Dasar Non- pola gerak dasar non-
Lokomotor. lokomotor (memutar,
Alokasi Waktu : 3 x 35 mengayun, menekuk,
Menit (4 Kali Pertemuan). meliuk).
Jumlah Peserta Didik : 28
Moda: Luring

Sarana Prasarana

 Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).


 Kardus bekas, simpai, gelang raja yang terbuat dari selang, balon, bola plastik yang diikat
dengan tali rafia, botol bekas minuman ringan, piring plastik atau sejenisnya.
 Bendera Pembatas lapangan (corong, bilah bambu atau sejenisnya).
 Peluit dan stopwatch.

Target Peserta Didik

o Peserta didik regular/tipikal.

Jumlah Peserta Didik

o Maksimal 28 peserta didik.

1
Ketersediaan Materi

o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
* Jika memilih YA, maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai kebutuhan
peserta didik.

Materi, Media, dan Bahan Pembelajaran


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler gerak dasar non-lokomotor.
Aktivitas pembelajaran variasi gerak dasar non-lokomotor melalui:
1) Aktivitas pembelajaran 1 :
a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar.
b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar secara
perorangan atau berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran memutar lengan di depan dada.
(2) Aktivitas pembelajaran memutar lengan di depan dada menggunakan
gelang raja atau sejenisnya.
(3) Aktivitas pembelajaran memutar lengan di samping badan menggunakan
gelang raja atau sejenisnya.
(4) Aktivitas pembelajaran memutar lengan dalam permainan sederhana.
(5) Aktivitas pembelajaran memutar pinggang.
(6) Aktivitas pembelajaran memutar pinggang dengan simpai.
2) Aktivitas pembelajaran 2 :
a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak menekuk.
b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak menekuk secara
perorangan atau berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke belakang.
(2) Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke depan.
(3) Aktivitas pembelajaran menekuk lutut silang ke depan.
(4) Aktivitas pembelajaran membungkukkan badan.
3) Aktivitas pembelajaran 3 :
a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan.
b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan
secara perorangan atau berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke atas.
(2) Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke atas dalam permainan
sederhana.
(3) Aktivitas pembelajaran mengayunkan lengan ke samping.
(4) Aktivitas pembelajaran mengayunkan lengan ke samping dalam
permainan sederhana.
4) Aktivitas pembelajaran 4 :
a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak meliuk.

2
b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak meliuk secara
perorangan atau berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke kanan dan ke kiri.
(2) Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke kanan dan ke kiri
menggunakan simpai.
(3) Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke belakang dan ke depan
menggunakan simpai.
(4) Aktivitas pembelajaran meliukkan badan dalam permainan sederhana.
5) Aktivitas pembelajaran 5: konsep peraturan permainan dan modifikasinya, serta
praktik bermain permainan sederhana “ mengikuti perintah”.

b. Materi Pembelajaran Remidial

Materi dapat dimodifikasi dengan menambah pengulangan, intensitas, dan


kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik atau kelompok peserta didik
yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik dalam penguasaan aktivitas
variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak non-lokomotor.
Strategi pembelajaran gerak yang lain dapat diberikan setelah dilakukan identifikasi
kesulitan sebelumnya. Peserta didik yang mengalami kesulitan dapat dipasangkan
dengan peserta didik yang lebih terampil sehingga dapat dibantu dalam penguasaan
keterampilan tersebut.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas dalam permainan
sederhana atau tradisional.
Pada saat pembelajaran peserta didik atau kelompok peserta didik yang telah
melebihi batas ketercapaian pembelajaran diberikan kesempatan melakukan aktivitas
variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak non-lokomotor
yang lebih kompleks. Guru juga dapat meminta peserta didik atau kelompok peserta
didik berbagi dengan teman-temannya tentang pembelajaran yang dilakukan agar
penguasaan kompetensi lebih baik (capaian pebelajaran terpenuhi).
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas variasi memutar,
menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak non-lokomotor.
b. Gambar aktivitas variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak
non-lokomotor.
c. Video pembelajaran aktivitas variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk
dalam pola gerak non-lokomotor.

3. Bahan Pembelajaran
a. Buku ajar.
b. Link video (jika diperlukan).
c. Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

Moda Pembelajaran

3
o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
(Guru dapat memilih moda pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar yang ada, pada
moda ini menggunakan moda luring).

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta didik: Metode:


o Individu. o Diskusi
o Berkelompok o Demonstrasi
o Ceramah
o Simulasi
o Resiprokal
o Penugasan

Asesmen Pembelajaran

Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: Jenis Asesmen:


o Asesmen individu o Pengetahuan (lisan, tertulis)
o Asesmen berpasangan o Keterampilan (praktik, kinerja)
o Sikap (observasi sikap mandiri dan
gotong royong).

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik melalui pebelajaran penugasan dapat menunjukkan kemampuan dalam


mempraktikkan dan memahami variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar, mengayun,
menekuk, meliuk dengan benar sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta
mengembangkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila pada elemen gotong royong dan
mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta
dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

4
Pemahaman Bermakna

Peserta didik dapat memanfaatkan aktivitas variasi pola gerak dasar non-lokomotor dalam
kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: gerak menekuk lutut dapat dilakukan untuk
melenturkan otot dan dapat mengurangi resiko terjadinya cedera.

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai variasi pola gerak dasar non-
lokomotor?.
2. Manfaat apa saja yang diperoleh peserta didik setelah menguasai variasi pola gerak dasar
non-lokomotor?
Prosedur Kegiatan Pembelajaran
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan pola gerak dasar lokomotor.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
2) Kardus bekas, simpai, gelang raja yang terbuat dari selang, balon atau bola plastik,
botol bekas minuman ringan.
3) Pembatas lapangan (corong, bilah bambu atau sejenisnya).
4) Peluit dan stopwatch.
5) Lembar Kegiatan Peserta Didik (student work sheet) yang berisi perintah dan
indikator tugas gerak.

2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.

5
5) Guru memeriksa penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari aktivitas pola gerak dasar non-lokomotor:
misalnya bahwa menekuk lutut adalah salah satu aktivitas yang dapat sering dilakukan
setiap hari dan menekuk dapat meningkatkan kelenturan otot tubuh dan mengurangi
resiko terjadinya cedera.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas pola gerak
dasar non-lokomotor (memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk).
8) Peserta didik terkondisikan mempelajari materi ajar dengan perasaan yang
menyenangkan, Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi pengetahuan dan
keterampilan aktivitas variasi pola gerak dasar non-lokomotor, dalam permainan
sederhana dan/ atau tradisional.
a. kompetensi pengetahuan berupa tes tertulis mengenai fakta, konsep, dan prosedur
dalam menganalisis variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar, mengayun,
menekuk, meliuk.
b. kompetensi keterampilan yaitu berupa praktik aktivitas keterampilan variasi pola
gerak dasar non-lokomotor memutar, mengayun, menekuk, meliuk dalam
permainan sederhana dan/ atau tradisional.
c. kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi dan catatan jurnal
berupa pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri.
9) Pemanasan dalam bentuk permainan (game) agar peserta didik terkondisikan
mempelajari materi ajar dengan perasaan yang menyenangkan.
Contoh permainan “kardus berantai”
Carabermain:
a. Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik putera dan
puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 28 orang, maka satu
kelompok terdiri dari 7 peserta didik.
b. Cara bermain: (1) Kardus dioperkan secara beranting dari belakang ke depan
melalui samping kiri/kanan, (2) Kardus dioperkan secara beranting dari belakang
ke depan melalui atas kepala, (3) Kardus dioperkan secara beranting dari belakang
ke depan melalui bawah/selangkangan. Apabila kardus tersebut terjatuh atau
kelompok yang paling terakhir menyelesaikan operan, dinyatakan sebagai
kelompok yang kalah dan diberi hukuman berjoget atau bernyanyi.

6
Gambar. kardus berantai
10) Pembelajaran ini di samping dapat mengembangkan elemen keterampilan gerak dan
pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai
Profil Pelajar Pancasila pada elemen gotong royong dan mandiri dengan meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (75 Menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan menggunakan penugasan, dengan
prosedur sebagai berikut:
1) Peserta didik melihat video pembelajaran, gambar, maupun peragaan guru atau peserta
didik tentang variasi pola gerak non-lokomotor memutar, mengayun, menekuk, dan
meliuk.
2) Peserta didik Peserta didik menerima dan mempelajari kartu tugas (task sheet) yang
berisi perintah dan indikator tugas aktivitas variasi pola gerak non-lokomotor memutar,
mengayun, menekuk, dan meliuk.
3) Peserta didik melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang ditentukan
guru untuk mencapai ketuntasan belajar pada setiap materi pembelajaran, yaitu:
aktivitas variasi pola gerak non-lokomotor memutar, mengayun, menekuk, dan meliuk
adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

Pada aktivitas Aktivitas pembelajaran variasi pola gerak non-lokomotor memutar yaitu:

a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur gerak memutar lengan dipelajari
melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.

Gerak memutar dapat dilakukan dengan berbagai acara antara lain memutar lengan
dan memutar pinggang.
Memutar lengan merupakan salah satu gerak dasar non-lokomotor yang dapat
melatih kelenturan otot lengan.
Memutar pinggang dapat melatih kelenturan otot piggang.

Cara melakukan praktik/latihan gerak memutar lengan adalah:


(1) Sikap awal berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
(2) Rentangkan kedua lengan lurus di samping dan sejajar bahu.
(3) Putar kedua ujung lengan ke arah depan dan putar ke arah belakang
(4) Kembali ke sikap semula.

7
Gambar. memutar lengan

Cara melakukan praktik/ latihan gerak memutar pinggang


(1) Sikap awal berdiri tegak.
(2) Kedua lengan dipinggang.
(3) Putar pinggang searah jarum jam dan sebaliknya.

Gambar. memutar pinggang.

b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar secara


berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran memutar lengan dari depan dada.
Cara melakukan gerakan memutar lengan dari depan dada adalah:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil dan membentuk formasi melingkar.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerak memutar lengan dengan sikap
awal berdiri tegak.
(c) Kedua lengan dijulurkan ke depan.
(d) Pandangan lurus ke depan.
(e) Kemudian putar ujung kedua lengan mengikuti arah jarum jam, lalu putar
kedua ujung lengan ke arah sebaliknya.

Gambar. memutar lengan di depan dada


8
(2) Aktivitas pembelajaran memutar lengan dari depan dada dengan menggunakan
gelang raja.
Cara melakukannya:
(f) Peserta didik membuat kelompok kecil dan membentuk formasi melingkar.
(g) Masing-masing kelompok melakukan gerakan memutar lengan di depan
dada menggunakan gelang raja.
(h) Putar ujung kedua lengan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya, hingga
gelang ikut berputar.
(i) Anggota kelompok yang paling lama melakukan dialah pemenangnya.
(j) Setelah diulang 2- 3 kali dapat dilakukan perlombaan antar kelompok, setiap
anggota kelompok yang menjatuhkan gelang akan berhenti dari permainan.
pemenangnya adalah kelompok dengan jumlah anggota terbanyak dalam
memutar gelang.

Gambar. memutar lengan mengunakan gelang raja.

(3) Aktivitas pembelajaran memutar lengan di samping badan menggunakan


gelang raja.
Cara melakukannya:
(a) Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
(b) Kemudian baris berbanjar.
(c) Peserta didik yang berada di depan melakukan terlebih dahulu dengan
merentangkan kedua lengan lurus ke samping dan sejajar bahu, putar kedua
ujung lengan ke arah depan (hitung hingga delapan hitungan) dan putar ke
arah belakang (hitung hingga delapan hitungan).
(d) Lakukan secara bergantian hingga seluruh anggota melakukannya.

Gambar. memutar lengan menggunankan gelang raja di samping badan.

(4) Aktivitas pembelajaran memutar lengan di samping badan dalam permainan

9
sederhana “botar”.
Cara melakukannya:
(a) Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
(b) Kemudian membuat barisan berbanjar.
(c) Letakan pembatas menggunakan corong atau sejenisnya didepan barisan.
(d) Siapkan dua buah bola plastik yang diikat dengan tali rafia, enam buah botol
plastik bekas minuman yang diletakan pada jarak ±5 meter.
(e) Guru meminta peserta didik untuk melakukan gerakan mengayunkan lengan
ke arah depan sebanyak dua kali dengan memegang bola plastik.
(f) Lemparkan bola ke arah sasaran.
(g) Lakukan secara bergantian hingga semua botol roboh.
(h) Permainan ini dapat dilombakan antar kelompok, pemenangnya adalah
kelompok yang paling cepat merobohkan semua botol.

Gambar. permainan botar.

(5) Aktivitas pembelajaran memutar pinggang.


Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membentuk kelompok kecil, kemuudian membentuk formasi
melingkar.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan memutar pinggang
ditempat.
(c) Latihan dilakukan dengan memutar pinggang searah jarum jam dengan
hitungan 2 x 8 dan arah sebaliknya 2 x 8 hitungan.

Gambar. memutar pinggang.

(6) Aktivitas pembelajaran memutar pinggang dengan menggunakan simpai.


Cara melakukannya:
(a) Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil dan membentuk formasi
melingkar.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan memutar pinggang ditempat

10
dengan menggunakan simpai.
(c) Sikap awal berdiri tegak, letakan simpai dipinggang dan dipegang oleh
kedua tangan.
(d) Putar simpai searah jarum jam, pinggang diputar searah dengan simpai atau
sebaliknya.
(e) Latihan dilakukan 4 x 8 hitungan.

Gambar. memutar pinggang menggunakan simpai.

Aktivitas 2

Setelah peserta didik melakukan aktivitas 1 pembelajaran memutar, dilanjutkan dengan


mempelajari aktivitas 2 aktivitas pembelajaran variasi gerak menekuk.

Bentuk-bentuk aktivitas keterampilan menekuk antara lain sebagai berikut:

a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan menekuk.


Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur gerak menekuk dipelajari
melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.
Gerak menekuk anggota tubuh dapat dilakukan dengan bebagai cara antara lain
menekuk lutut, membungkukan badan, menekuk lengan, dan menekuk leher.
Gerak menekuk lutut berguna untuk melenturkan otot kaki, memperlancar
peredaran darah dan mencegah terjadinya kram pada sendi.
Gerak membungkukkan badan dapat melatih kelenturan otot pinggang.
b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak menekuk secara
berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke belakang.
Cara melakukannya:
(a) Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan menekuk kaki ke belakang
dengan sikap awal berdiri tegak.
(c) Salah satu kaki diangkat ke belakang dengan posisi tangan memegang

11
secara berlawanan, tumit kaki sampai meneyentuh pinggul.
(d) Apabila kaki kanan yang diangkat maka tangan kiri yang memegang dan
tangan kanan diluruskan ke samping.
(e) Lakukan gerakan hingga 10 kali hitungan, kemudian berganti kaki kiri
diangkat hitung 10 kali hitungan.

Gambar. menekuk lutut ke belakang.

(2) Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke depan


Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan menekuk lutut ke depan
dengan sikap awal berdiri tegak.
(c) Lutut kaki kanan diangkat ke depan dan dipegang dengan kedua tangan.
(d) Bertumpu dengan kaki yang diluruskan.
(e) Lakukan gerakan ini 10 hitungan, kemudian berganti dengan lutut kaki
kiri yang diangkat lakukan 10 hitungan.
(f) Pembelajaran ini dilakukan secara berkelompok.

Gambar. menekuk lutut ke depan.

(3) Aktivitas pembelajaran menekuk lutut silang di depan.


Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan menekuk lutut silang ke
depan dengan sikap awal berdiri tegak.
(c) Lutut kaki kanan ditarik silang ke depan dan dipegang dengan kedua
tangan.
(d) Bertumpu dengan kaki yang diluruskan.
12
(e) Lakukan gerakan ini 10 hitungan, kemudian berganti dengan lutut kaki
kiri lakukan 10 hitungan.

Gambar. menekuk lutut silang ke depan.

(4) Aktivitas pembelajaran membungkukkan badan.


Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membentuk kelompok kecil
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan membungkukkan badan
dengan sikap awal berdiri, kedua kaki rapat.
(c) Kedua lengan berada di samping badan.
(d) Bungkukkan badan hingga kedua lengan menyentuh ujung kaki dan
kepala menyentuh lutut.
(e) Tahan gerakan hingga 10 hitungan.
(f) Gerakan ini dapat divariasikan dengan menyilangkan kaki.

Gambar membungkukkan badan.

Aktivitas 3

Setelah peserta didik melakukan aktivitas 2 pembelajaran menekuk, dilanjutkan dengan


mempelajari aktivitas variasi gerak mengayun lengan.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi mengayun lengan dapat dilakukan dengan


berbagai cara antara lain sebagai berikut:

a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan.


Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur mengayun lengan dipelajari
melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.
Gerak mengayun dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain mengayun
13
lengan, mengayun kaki.
Gerak mengayun lengan dapat melatih kelenturan otot lengan.
Gerak mengayun kaki dapat melatih kelenturan otot kaki.
b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan secara
berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke atas.
Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil, kemudian membentuk formasi
bersaf.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan ke atas
dengan sikap awal berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.
(c) Kedua lengan dipinggang.
(d) Pandangan mata ke arah depan.
(e) Tangan kiri diayunkan dari bawah ke atas sampai di samping telinga.
(f) Tangan kanan diayunkan dari bawah ke atas sampai di samping telinga.

Gambar. mengayun lengan ke atas.

(2) Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke atas dalam bentuk permainan


menyentuh piring.
Cara melakukannya.
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil, kemudian membentuk formasi
bersaf.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan ke atas
dengan salah satu tangan memegang piring.
(c) Lakukan gerakan ke arah kanan dan kiri secara bergantian dan saling
menyentuh piring temannya.

Gambar. permainan menyentuh piring.

14
(3) Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke samping.
Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil, kemudian membentuk formasi
bersaf.
(b) Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan ke
samping dengan sikap awal berdiri tegak, dengan kaki kiri sedikit
ditekuk.
(c) Kedua lengan di samping badan.
(d) Pandangan mata ke arah depan.
(e) Kedua lengan diayunkan ke kanan dan ke kiri secara bersama-sama.

Gambar. mengayun lengan ke samping.


(4) Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke samping dalam permainan “ piring
terbang”.
Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil.
(b) Buatlah lintasan dengan jarak ± 2 meter dan letakan kardus atau sejenisnya
diujung lintasan.
(c) Berdirilah menghadap samping lintasan dengan formasi bersaf.
(d) Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan dengan
kedua tangan memegang piring.
(e) Kemudian berikan piring kepada temanmu secara estafet mulai dari
belakang barisan.
(f) Anak yang terakhir menerima piring bertugas melempar piring ke dalam
kardus dengan ayunan lengan ke samping.
(g) Setelah melempar mengambil kembali piring dan lari ke belakang barisan,
begitu seterusnya hingga seluruh anggota kelompok melakukan lemparan.
(h) Permainan ini dapat diulang beberapa kali dan dapat dilombakan antar
kelompok. Pemenangnya adalah kelompok yang paling banyak
memasukan piring ke dalam kardus.

Gambar. permainan piring terbang.

15
Aktivitas 4

Setelah peserta didik melakukan aktivitas 3 pembelajaran mengayun lengan,


dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas 4 variasi gerak meliuk.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi meliukkan badan dapat dilakukan


dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan meliukkan badan.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur passing atas dengan


melambungkan dan menangkap bola dipelajari melalui membaca dan berdiskusi
sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru:
Meliukkan badan dapat melatih kelenturan otot
pinggang. Cara melakukan praktik/latihan gerak
meliukkan badan.
(1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
(2) Badan tegap.
(3) Kedua lengan berada di samping badan.
(4) Angkat kedua lengan lurus ke atas.
(5) Meliukkan badan ke kanan dan ke kiri secara bergantian.

Gambar. meliukkan badan.

b) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak meliukkan badan secara
perorangan atau berkelompok.
(1) Aktivitas pembelajaran meliukan badan ke samping kanan dan kiri dengan
gelang raja.
Cara melakukannya:
(a) Sikap awal kedua lengan berada di atas kepala memegang gelang raja.
(b) Kemudian liukkan badan ke kanan dan ke kiri.
(c) Lakukan latihan ini dengan menghitung 2 x 8 hitungan

16
Gambar. meliukkan badan ke kanan dan ke kiri.

(2) Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke depan dan ke belakang dengan


gelang raja.
Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil.
(b) Kemudian membentuk formasi berbanjar.
(c) Bersama temanmu lakukan gerakan meliukkan badan ke depan dan ke
belakang dengan sikap awal kedua lengan berada di atas kepala
memegang gelang raja.
(d) Kemudian meliukkan badan ke belakang dengan menghitung 1 x 8
hitungan dilanjutkan dengan meliukkan badan ke depan dengan
menghitung 1x 8 hitungan..

Gambar. meliukkan badan ke depan dan ke belakang.

(3) Aktivitas pembelajaran meliukkan badan dalam permainan “ paku gelang”.


Cara melakukannya:
(a) Peserta didik membuat kelompok kecil.
(b) Setiap kelompok membuat barisan berbanjar dengan mengambil jarak
satu lengan.
(c) Letakan gelang di belakang barisan (jumlah gelang sama dengan jumlah
anggota kelompok).
(d) Letakan sasaran pada jarak ± 1 meter berupa satu buah botol bekas
minuman di atas meja atau sejenisnya.
(e) Setiap anggota kelompok berdiri menghadap samping lintasan.
(f) Gelang kemudian dioperkan secara beranting dari samping kiri/kanan.
(g) Anak yang terakhir memegang gelang meletakan gelang pada botol.
(h) Setelah meletakan gelang lari ke belakang barisan.
(i) Anggota kelompok yang lain bergeser ke depan.
17
(j) Apabila gelang terjatuh maka harus diulang dari awal.
(k) Begitu seterusnya hingga seluruh gelang habis.
(l) Permainan ini dapat dilombakan antar kelompok. Pemenangnya adalah
kelompok yang paling cepat meletakan gelang .

Gambar. permainan paku gelang.

(m) Gerakan memberikan gelang raja dapat divariasikan ke belakang.

Aktivitas 5

a) Konsep peraturan permainan dan modifikasinya serta praktik permainan sederhana


“mengikuti perintah”.

Peraturan permainan mengikuti perintah dipahami oleh peserta didik degan


menyimak penjelasan langsung dari guru.
Cara bermain:
(a) Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
(b) Buatlah formasi lingkaran.
(c) Salah satu teman menjadi pemimpin yang berada di tengah lingkaran
(d) Tugas pemimpin adalah memberi perintah. Misalnya: menekuk lutut, maka
anak yang membentuk lingkaran akan menekuk lutut.
(e) Apabila mereka salah melaksanakan tugas maka akan berganti peran menjadi
pemimpin.

18
(f) Selama pembelajaran ini coba kamu amati dan rasakan gerak non-lokomotor
yang dilakukan.
(g) Selama pembelajaran, coba lakukan saling mengoreksi gerakan yang
dilakukan oleh temanmu.
(h) Coba diskusikan dengan temanmu, cara melakukan gerak non-lokomotor
dengan benar dalam permainan mengikuti perintah.
(i) Lakukan permainan selama 10 menit.
(j) Kemudian lakukan pergantian dengan kelompok lain.

Gambar. mengikuti perintah.

4) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun kelompok.
5) Seluruh aktivitas gerak variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk,
mengayun, dan meliuk, peserta didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila
ada kesalahan gerakan.
6) Peserta didik secara individu dan dan kelompok melakukan aktivitas gerak variasi pola
gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk sesuai dengan
koreksi oleh guru.
7) Seluruh aktivitas gerak variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk,
mengayun, dan meliuk peserta didik setelah diberikan umpan balik diamati oleh guru
secara individu maupun kelompok.
8) Peserta didik secara individu atau berkelompok melakukan aktivitas gerak variasi pola
gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk sesuai dengan
koreksi yang diberikan oleh guru.
9) Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan aktivitas variasi pola
gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk secara
seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerakan
pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum dicapai
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang
masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang
paling baik penampilannya selama pembelajaran variasi pola gerak dasar non-

19
lokomotor.
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah
dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas variasi pola
gerak dasar non-lokomotor dalam permainan sederhana dan/ atau tradisional
hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.

Penilaian

1. Penilaian Sikap
Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)
1) Isikan identitas kalian.
2) Berikan tanda cek (√) pada kolom emoticon sesuai perasaan hati kalian.
3) Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.
4) Hitunglah jumlah jawaban dengan emoticon yang sama.
5) Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah emoticon yang terisi..
b. Rubrik Penilaian Sikap

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Bagaimanakah pembelajaran PJOK pada hari
ini.
2. Bagaimanakah perasaan kalian saat
melakukan gerakan secara mandiri dengan
benar.
3. Bagaimanakah perasaan kalian saat
bekerjasama dengan kelompok.
4. Bagiamanakah perasaan kalian saat kelompok
kalian mengalami kekalahan dalam
perlombaan yang disebabkan karena teman
kalian melakukan kesalahan.
Jumlah skor
Jumlah nilai: jumlah skor x 100
skor maksimal

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan


Jika jumlah nilai 100 Jika jumlah nilai ≥75-≤94 Jika jumlah nilai <75
*) Dibacakan oleh guru dan peserta memilih emoticon dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah
disediakan..

20
2. Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian


Tes Tulis Mencocokan Cocokanlah gambar dibawah ini Jawaban benar
gambar dengan benar mendapatkan
skor 1 dan salah
1. membungkuk 0.
2. mengayun
lengan
3. memutar
A lengan
4. menekuk
lutut

Kunci:
A. (2)
B. (4)
C. (1)
D. (3)

Esai 1. Jelaskan cara melakukan gerakan Mendapatkan


memutar lengan di samping badan! skor;
Jawaban 4, jika seluruh
a. sikap awal berdiri tegak urutan
b. kedua lengan direntangkan dituliskan
c. pandangan lurus ke depan dengan benar
d. putar ujung lengan searah dan isi benar.
jarum jam atau sebaliknya 3, jika urutan
e. kembali kesikap semula. dituliskan salah
tetapi isi benar.
2, jika sebagian
urutan
dituliskan
dengan benar
21
dan sebagian isi
benar.
1, jika urutan
dituliskan salah
dan sebagian
besar isi salah.

Memeriksa dan Menyetujui, Padang, 2023


Kepala UPTD SDN Padang Guru Mata Pelajaran

MUHAMMAD ARSYAD, S.Pd SARKANI, S.Pd


NIP. 196904271994031005 NIP. 196512251985031006

22

Anda mungkin juga menyukai