SK Pelayanan Farmasi
SK Pelayanan Farmasi
SK Pelayanan Farmasi
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MASNI
Alamat : Jl.Protokol Kampung Sumber Boga Distrik Masni Kab.Manokwari Prov.Papua Barat. Kode Pos. 98357
Gmail: [email protected] Fb: Puskesmas Masni
KEPUTUSAN
NOMOR :........./............/........./2023
TENTANG
PELAYANAN FARMASI
Menimbang : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh
pelayanan farmasi yang baik.
b. bahwa untuk menunjang pelayanan farmasi yang baik di UPTD Puskesmas Masni
diperlukan adanya kebijakan tentang pelayanan farmasi selama enam hari dalam
seminggu pada UPTD Puskesmas Masni.
Mengingat : 1.UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.922 tahun 2008 tentang Obat dan Perbekalan
Kesehatan.
MEMUTUSKAN
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Masni
Pada tanggal : ………………………….
Kepala UPTD Puskesmas Masni
SAMINEM, SKM
NIP.19760915 200701 2 018
LAMPIRAN KEPUTUSAN UPTD PUSKESMAS MASNI
NOMOR :…./…/…/
TENTANG : PELAYANAN FARMASI
PELAYANAN FARMASI
A. PENGERTIAN
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Oleh
karena itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan benar serta efektif dan efisien secara
berkesinambungan. Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan
perencanaan dan permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi, pencatatan dan
pelaporan serta supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya pelayanan farmasi di UPTD Puskesmas Masni adalah agar:
1. Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien dapat terlayani secara optimal.
2. Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan
pelayanan farmasi.
C. SISTEM PELAYANAN
Dalam pelaksanaan nya petugas harus:
1. Menulis obat yang dikeluarkan dari kamar obat pada resep pasien.
2. Memberi etiket pada obat yang diresepkan.
3. Menuliskan perintah pemakaian obat pada etiket atau plastik resep.
4. Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan
efek samping obat.
5. Memastikan pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan.
6. Ikut menjaga dan memastikan keamanan obat di kamar obat
Q = SK + SP (WT x D) – SS
Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja
SP = stok pengaman
WT = waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata – rata per minggu/ per bulan
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
b Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang apabila terdapat
pemakaian yang melebihi rencana.
c Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Puskesmas
tentang pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih
mempunyai persediaan banyak.
Pemeriksaan Besar (pencacahan) di maksudkan untuk mengetahui kecocokan
antara kartu stok obat dengan fisik obat, yaitu jumlah setiap jenis obat. Pemeriksaan
ini dilakukan setiap bulan.
2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata – rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.
E. JAM BUKA PELAYANAN FARMASI (Apotik)
Pelayanan farmasi di UPTD Puskesmas Masni buka 6 hari dalam seminggu (Senin-
Sabtu), Jam buka pelayanan farmasi di UPTD Puskesmas Masni :
Senin-Kamis = 08.00 – 13.00 WIB.
Jumat-Sabtu = 08.00 – 11.00 WIB
Petugas yang berhak memberikan resep di kamar obat adalah petugas yang memiliki
kompetensi di bidang farmasi, yaitu:
a. Apoteker
b. Asisten Apoteker, apabila tenaga apoteker tidak ada.
b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
1) Nama obat
2) Jenis dan bentuk sediaan obat
3) Nama dan umur pasien
4) Dosis
5) Cara pemakaian dan aturan pemberian
6) Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7) Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia Penggunaan sendok atau spatula pada saat
mengambil obat dari tempatnya
8) Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1) Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2) Pemberian obat melalui loket
3) Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4) Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.
2. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di UPTD Puskesmas Masni berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Manokwari. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di
UPTD Puskesmas Masni adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang
telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPTD Puskesmas
Masni diajukan oleh Kepala UPTD Puskesmas Masni kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Manokwari dengan menggunakan format LPLPO,
sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara
periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di
UPTD Puskesmas Masni sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
Kecamatan Masni.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
a Menentukan jenis permintaan obat
1) Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Manokwari untuk UPTD Puskesmas Masni.
2) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
SO = SK + SWK + SWT + SP
Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO= Stok Optimum
SK= StokKerja (stokpadaperiodeberjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
3. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan
kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
a perencanaan dan permintaan,
b penerimaan,
c penyimpanan dan distribusi,
d pencatatan dan pelaporan serta
e supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
K. PENYIMPANAN OBAT
Penyimpanan Obat merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Obat yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tujuan nya adalah agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan Obat dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bentuk dan jenis sediaan;
2. stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban);
3. mudah atau tidaknya meledak/terbakar; dan
4. narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus.
L. PENANGANAN OBAT RUSAK DAN aKADALUWARSA
Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi pasien
dari efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.
2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada Kartu Stok
oleh petugas pengelola obat. Petugas pengelola obat melaporkan obat
rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas.
3. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari.
4. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
5. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari.