Bab 1 Pendahuluan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan keperawatan bertujuan untuk menghasilkan perawat professional.
Proses pendidikan dilaksanakan melalui dua tahap akademik dan tahap profesi. Proses
pendidikan profesi dikenal dengan sebutan pengalaman belajar klinik/ lapangan yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu
yang dipelajari pada tahap akademi ke tatanan pelayanan nyata.
Pengalaman belajar klinik/ lapangan merupakan proses transformasi dari
mahasiswa yang akan menjadi perawat professional dalam komunitas keperawatan dan
lingkungan pelayanan keperawatan.
Rumah sakit untuk keperawatan sampai saat ini belum ada sehingga menyulitkan
penyelenggara pendidikan keperawatan bagi para peserta didiknya pada tahap
pendidikan profesi. Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember sebagai rumah sakit
pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk membantu institusi pendidikan
keperawatan untuk melaksanakan pengalaman belajar klinik/ lapangan secara
komprehensif.
Kompetensi yang ditawarkan kepada institusi pendidikan keperawatan yang
menggunakan Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember sebagai tempat pengalaman
belajar klinik/ lapangan bagi peserta didiknya akan memiliki kemampuan profesional
sebagai berikut :
1. Merupakan konsep teori dan prinsip ilmu perilaku, sosial dan keperawatan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan individu.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan dan evaluasi sesuai batas kewenangan, tanggung jawab serta berdasar
etik profesi keperawatan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan meliputi :
a. Keperawatan medikal bedah

1
b. Keperawatan anak
c. Keperawatan maternitas
d. Keperawatan kritis
3. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis.
4. Mengelola pelayanan keperawatan tingkat dasar secara bertanggung jawab.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik klinik keperawatan, diharapkan peserta didik mampu
memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan pada pasien sesuai dengan
tujuan yang teleh ditentukan.
2. Tujuan Khusus :
Setelah melaksanakan praktik klinik keperawatan, peserta didik mampu membuat
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan sesuai dengan tujuan yang meliputi :
1. Asuhan keperawatan yang meliputi :
a. Melaksanakan pengkajian
b. Merumuskan diagnosa keperawatan
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melaksanakan tindakan keperawatan
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
2. Asuhan kebidanan yang meliputi :
a. Melaksanakan pengkajian
b. Merumuskan diagnosa kebidanan
c. Menyusun rencana kebidanan
d. Melaksanakan tindakan kebidanan
e. Mengevaluasi tindakan kebidanan yang telah diberikan

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pelaksanan praktik klinik keperawatan ini adalah tenaga
kesehatan antara institusi rumah sakit dan institusi pendidikan, bidang diklat, bidang

2
keperawatan, tenaga pembimbing klinik dan akademik yang diseuaikan dengan lahan
praktik klinik keperawatan.

D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Rumah Sakit
Pendidikan;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1097/MENKES/SK/XI/2002 tentang Peningkatan kelas B Pendidikan RSUD dr.
Soebandi milik Pemerintah Kebupaten Jember;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 15 Tahun
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kabupaten Jember;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Jember;
12. Peraturan Bupati Jember Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sarana
Kesehatan Kabupaten Jember;

3
13. Peraturan Bupati Jember Nomor 45 Tahun 2009 tentang Badan Layanan Umum
Kabupaten Jember;
14. Peraturan Bupati Jember Nomor 70 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Organisasi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Kabupaten Jember.

E. Batasan Operasional
1. Alat-alat praktik klinik keperawatan
Adalah alat-alat praktik klinik keperawatan merupakan alat-alat kesehatan yang
digunakan di lahan praktik klinik keperawatn bagi mahasiswa untuk tercapai
program praktik klinik keperawatan.

2. Bed side teaching


Adalah merupakan metode pengajaran kepada peserta didik, dilakukan di samping
tempat tidur pasien meliputi kegiatan mempelajari kondisi pasien dan asuhan
keperawatan yang dibutuhkan pasien.

3. Clinical Educator (CE)


Adalah seorang perawat profesional yang mempunyai kompetensi dalam tehnical
skill dan kemampuan dalam membimbing mahasiswa praktik klinik keperawatan di
ruang keperawatan.

4. Disiplin
Adalah segala sesuatu mengenai pengaturan dan peraturan yang harus dilaksanakan
dan dipatuhi oleh mahsiswa keperawatan.

5. Praktik klinik keperawatan


Adalah suatu proses pembelajaran di ruangan perawatan secara nyata , sehingga
peserta didik dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan cara
memberikan pelayanan keperawatan langsung pada pasien.

4
6. Proses pembelajaran
Adalah suatu proses interaktif yang memerlukan hubungan dan atau komunikasi
antara subyek dan obyek pembelajaran pada suatu lingkungan belajar yang suportif,
konduktif dan fasilitatif.

7. Peserta didik
Adalah merupakan seorang yang sedang melaksanakan pendidikan di institusi
tertentu.
8. Pre conference
Adalah pertemuan untuk diskusi diadakan sebelum melaksanakan kegiatan.

9. Post conference
Adalah pertemuan untuk diskusi diadakan sesudah melaksanakan kegiatan.

10. Rumah sakit pendidikan


Adalah rumah sakit yang menyelenggarakan dan atau digunakan untuk pelayanan,
pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi keperawatan.

11. Tatanan pelayanan keperawatan


Adalah aturan/ tata tertib pelayanan keperawatan

12. Tatanan pendidikan


Adalah merupakan aturan/tata tertib yang ada di institusi pendidikan

13. Tata tertib


Adalah disiplin segala sesuatu yang mengenai pengaturan dan peraturan yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi.

14. Sanksi

5
Adalah sanksi adalah hukuman yang diberikan pada mahasiswa yang melakukan
pelanggaran.
BAB II
KETENTUAN UMUM PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

A. Ketentuan Umum
Tatanan pelayanan kesehatan harus dapat memberikan rasa aman,
berkesinambungan, berkualitas dan memuaskan dengan meletakkan proses`adaptasi
profesi bagi praktikan dan pelayanan keperawatan mengembangkan kemampuan dalam
bimbingan praktik klinik keperawatan dengan mengakses ketrampilan K-A-P
( Kognitif, Afektif-Psikomotor) apa yang relevan pada masalah keperawatan. Hal ini
dapat dibangun melalui keutuhan dan keseimbangan proses` pembelajaran praktik
klinik keperawatan antara konsep dan aplikasi yang kompeten sehingga dapat
terintegrasi pendidikan dan praktik dalam tatanan pendidikan dan tatanan layanan.

B. Prinsip-prinsip Pelaksanaan praktik klinik


1. Institusi pendidikan
Institusi yang akan melakukan pembelajaran klinik di RSD dr. Soebandi Jember,
memenuhi ketentuan di bawah ini :
a. Perjanjian kerjasama ( PKS)
b. Proposal praktik klinik
c. Program praktik
d. Evaluasi praktik

2. Sumber Daya Manusia Pembimbing Praktik Klinik


Pelayanan keperawatan dalam mengembangkan tenaga perawat untuk bimbingan
praktik klinik diperlukan SDM keperawatan sebagai pendidik di lahan praktik
keperawatan. Untuk itu pendidikan pelatihan clinical educator dapat menjadikan
seorang perawat mampu melaksanakan bimbingan peserta didik keperawatan di
ruang keperawatan.

6
3. Proses pembelajaran Praktik Klinik
Proses pembelajaran menunjukkan kontinuitas antara teori dan praktik yang
didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik, khususnya tatanan
pelayanan keperawatan dalam menstrategikan implementasi metode pengajaran atau
bimbinganklinik dengan metode sebagai berikut :
a. Pre conference
b. Bed side teaching
c. Post conference
d. Responsi
e. Seminar

C. Ketentuan Administrasi
1. Institusi Pendidikan
Prosedur pelaksanaan praktek klinik keperawatan bermanfaat untuk lahan praktik
dan institusi pendidikan sebagai pengguna lahan agar pelaksanaan praktik klinik
keperawatan dapat terlaksana dengan optimal. Untuk itu maka pelaksanaan diatur
sebagai berikut :
a. Syarat/ kriteria akademik yang harus dipenuhi sebelum praktik di RSD dr.
Soebandi Jember :
1) Sudah terakreditasi oleh LAM PTKes
2) Memiliki pembimbing akademik yang mencukupi sesuai jumlah mahasiswa
keperawatan
3) Telah memiliki surat perjanjian kerjasama dan masih berlaku
b. Persiapan Praktik :
Sebelum pelaksanaan praktik klinik keperawatan, institusi pendidikan telah
mempersiapkan :
1) Surat permohonan ijin praktik

7
2) Program praktik sesuai dengan ketrampilan yang diharapkan pada semester
tersebut (Proposal Praktik), Pembelajaran praktik klinik di rumah sakit
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
3) Daftar mahasiswa, daftar kelompok, daftar rotasi kelompok dan daftar hadir
mahasiswa ( rangkap 2)
4) Format penilaian praktik ( rangkap 2)

c. Pengajuan Perjanjian Kerja Sama


1) Institusi pendidikan yang akan mengajukan kerja sama membuat
permohonan yang ditujukan kepada Direktur RSD dr. Soebandi Jember
dengan tembusan kepada :
a) Ka. Bidang Diklat
b) Ka. Bidang Keperawatan
2) Tata cara pembuatan perjanjian kerja sama, koordinasi dengan RSD dr.
Soebandi Jember

d. Pengajuan Ijin Praktik


1) Surat permohonan ijin praktik ditujukan kepada Direktur RSD dr. Soebandi
Jember
2) Pengajuan . Surat permohonan ijin praktik diajukan selambat-lambatnya 2
bulan sebelum pelaksanaan praktik kepada Direktur RSD dr. Soebandi
Jember dengan tembusan kepeda:
a) Ka. Bidang Diklat
b) Ka. Bidang Keperawatan

f. Tindak lanjut setelah pengajuan


1) Direktur akan memberikan disposisi kepada Ka. Bidang Diklat
2) Ka. Bidang diklat akan mendelegasikan tugas kepada Kasie Diklat non
medis dan koordinator praktik untuk mengatur ruang dan jadwal praktik.

8
3) Surat balasan dari Direktur RSD dr. Soebandi Jember kepada institusi
pendidikan.

g. Penanggung Jawab praktik klinik


Institusi pendidikan mengadakan kontrak program/ persamaan persepsi dengan
pembimbing klinik lahan praktik yang difasilitasi/ dijadwalkan waktunya oleh
Koordinator CE RSD dr. Soebandi Jember dengan sepengetahuan Kasie Diklat
non medis.

D. Fasilitas dan Peralatan praktik klinik keperawatan


Untuk kegiatan pelaksanaan bagi peserta didik praktik klinik keperawatan di RSD dr.
Soebandi Jember, standar disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di ruang
perawatan. Kebutuhan akan hal fasilitas dan peralatan yang mempunyai tanggung
jawab adalah bidang diklat sebagai berikut :
1) Alat-alat kesehatan
2) Alat-alat umum
3) Obat habis pakai (medical supply)

E. Pembimbing Klinik Keperawatan


1) Pembimbing Klinik ruang keperawatan dapat melaksanakan tugasnya sebagai
pembimbing klinik atas dasar surat keputusan Direktur RSD dr. Soebandi jember
2) Pembimbing Akademik
Pembimbing akademik berasal dari Institusi pendidikan yang ditunjuk

F. Tata tertib
1. Ketentuan pakaian seragam
a. Bagi mahasiswi
- Tidak berjilbab : bila berambut panjang (melebihi sebahu) disanggul dan memakai
kap, baju lengan pendek, celana panjang warna putih

9
- Berjilbab : baju lengan panjang, celana panjang dan jilbab warna putih
b. Bagi mahasiswa
Memakai kemeja putih lengan pendek, celana panjang biasa warna putih
c. Bagi semua mahasiswa
- Seragam tersebut di atas harus dilengkapi dengan lencana almamater dan papan
nama
- Memakai schort
- Khusus ruangan tertentu (HCU, ICU, IBS ) membawa baju dan celana khusus
kamar operasi, topi, masker serta sandal jepit.
d. Ketentuan umum :
- Mahasiswi : tidak bermake up menyolok, tidak memakai cat kuku, kuku
dipotong pendek, tidak menggunakan perhiasan/ aksesoris lain, menggunakan
jam tangan dan sepatu warna putih.
- Mahasiswa : kumis dipotong pendek dan rapi, tidak berjenggot, kuku dan rambut
dipotong pendek, menggunakan sepatu warna hitam/ putih dan kaos kaki warna
putih serta ikat pinggang berwarna hitam

2. Ketentuan presensi
a. Kehadiran dimulai hari Senin sampai dengan Sabtu.
b. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di RSD dr. Soebandi Jember, yaitu :
Dinas pagi : Jam 07.00 – 15.00 WIB
Dinas sore : Jam 15.00 – 22.00 WIB
Dinas Malam : Jam 22.00 – 07.00 WIB
c. Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100 % selama praktek yang sudah
dijadwalkan.
d. Jika tidak hadir dengan alasan :
- Sakit : harus ada surat keterangan sakit dari Puskesmas/ rumah sakit dan
mahasiswa wajib mengganti dinas sesuai dengan jumlah ketidakhadiran.

10
- Ijin : harus ada surat keterangan dari dosen pembimbing dan mahasiswa
wajib
mengganti 2 x dinas dari tiap ketidakhadiran.
- Alpha : tidak masuk tanpa keterangan. Mahasiswa wajib mengganti 3 x dinas
dari tiap ketidakhadiran atau mengulang.
e. Keterlambatan kehadiran :
- Keterlambatan datang 15-30 menit, mahasiswa wajib menambah jam praktek 3
jam.
- Keterlambatan datang > 30 menit, mahasiswa dianggap tidak masuk pada hari
tersebut.
- Kecuali keterlambatan oleh karena ada kejadian-kejadian tertentu, akan
ditentukan oleh pembimbing ruangan dan akademik.

3. Ketentuan libur
Setiap mahasiswa berhak mendapatkan libur 1 kali dalam 7 hari sesuai dengan
rotasi shift yang telah diatur oleh pembimbing ruangan. Pada saat dinas di Poli libur
diberikan pada hari Minggu.

G. Kategori/ Tingkat Pelanggaran


1. Pelanggaran ringan
a. Menggunakan perhiasan di luar ketentuan, berhias berlebihan, kuku panjang,
dan atau memakai cat kuku.
b. Berambut panjang dan gundul (plontos) bagi mahasiswa putra
c. Kedapatan/ ketahuan tidak bersepatu di ruangan, kecuali pada ruangan yang
mengharuskan lepas sepatu
d. Pencapaian ketrampilan 70-79 %

2. Pelanggaran Sedang
a. Tidak mengikuti praktik klinik keperawatan 1(satu) kali tanpa
keterangan atau alpha

11
b. Kedapatan atau ketahuan memalsu tanda tangan presensi
c. Merusak alat rumah sakit tanpa sengaja dan atau bukan akibat
kelalaiannya.
d. Meninggalkan ruangan tanpa sepengetahuan pembimbing praktek
ruangan atau tidur saat dinas.
e. Tidak sopan terhadap pasien, keluarga pasien dan sesama tenaga
kesehatan di rumah sakit.
f. Tidak mematuhi salah satu ketentuan seragam (lencana, papan
nama, sepatu, jilbab praktik, schort).
g. Memakai papan nama milik orang lain
h. Berusaha mengganti/ merekayasa waktu dinas yang telah
ditentukan oleh ruangan
i. Bergurau, tidak serius, membuat keributan di ruangan.
j. Merokok di dalam ruangan atau di lingkungan rumah sakit
k. Presensi kehadiran < 90
l. Pencapaian ketrampilan 60 - 70 %

3. Pelanggaran Berat
1. Kedapatan/ ketahuan memalsu tanda tangan pembimbing ruangan atau kepala
ruangan
2. Tidak mengikuti kegiatan praktik 3 (tiga) hari berturut-turut atau tanpa
keterangan (alpha tiga kali).
3. Dua kali melakukan pelanggaran sedang
4. Melakukan tindakan yang berakibat fatal bagi klien
5. Melanggar tata tertib peraturan rumah sakit yang berlaku
6. Mengabaikan teguran pembimbing
7. Melakukan tindakan yang merugikan pasien/ rumah sakit.
8. Presensi kehadiran < 65 %
9. Pencapaian ketrampilan < 60 %

12
H. Sanksi Pelanggaran
1. Pelanggaran ringan
b. Teguran lisan
c. Membuat pernyataan yang diketahui oleh pembimbing ruangan, kepala
ruangan, koordinator pembimbing klinik RSD dr. Soebandi Jember dan kepala
bidang pendidikan dan latihan RSD dr. Soebandi Jember
d. Kedua sanksi tersebut di atas dilaksanakan secara bersama-sama.

2. Pelanggaran Sedang
a. Membuat pernyataan yang diketahui oleh Wadir SDM dan pendidikan dan
disampaikan kepada Pimpinan institusi pendidikan yang bersangkutan.
b. Memperoleh penugasan dari pembimbing ruangan
c. Bila merusak atau menghilangkan peralatan milik Rumah Sakit harus mengganti
alat yang bersangkutan.
d. Merubah jadwal sama dengan ALPHA dan wajib mengganti dua kali hari yang
diganti.

3. Pelanggaran Berat
a. Membuat pernyataan yang diketahui oleh Wadir SDM dan
pendidikan dan disampaikan kepada Pimpinan institusi pendidikan yang
bersangkutan.
b. Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti ujian sehingga harus
mengulang tahun berikutnya.
c. Sanksi 1 dan 2 dilaksanakan bersama-sama.

CATATAN
Sanksi lain yang tidak tercantum di atas diputuskan dalam rapat Bidang Diklat

13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK

A. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan bimbingan praktik klinik keperawatan RSD dr. Soebandi Jember
terdiri dari tahap perencanaan, persiapan, metode bimbingan klinik keperawatan,
tindak lanjut, laporan dan dokumentasi praktik klinik keperawatan.

B. Kegiatan
1. Perencanaan
Perencanaan dalam kegiatan proses praktik klinik keperawatan bagi institusi
pendidikan dan RSD dr. Soebandi Jember sebagai berikut :
a. Perencanaan Institusi Pendidikan
1) Setelah adanya surat balasan RSD dr. Soebandi Jember kepada Institusi
pendidikan maka pendidikan dan koordinator CE RSD dr. Soebandi Jember
melakukan kontrak waktu untuk melakukan persamaan persepsi tentang target
dan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Penyampaian jadwal bimbingan atau metode pembimbingan CE dari pihak
institusi pendidikan.
b. Perencanaan Bidang Diklat
1) Melakukan koordinasi dengan pembimbing akademik untuk pertemuan
persamaan pesepsi
2) Memberitahuakan kepada CE klinik terkait tentang pertemuan persamaan
persepsi
3) Mengkonfirmasi tanggal penghadapan sekaligus biaya admisnistrasi
4) Melakukan penerimaan mahasiswa sesuai jadwal yang telah disepakati

14
5) Mengorientasi praktikan
a) Orientasi umum : tentang Profil RSD dr. Soebandi Jember, Program
SNARS edisi 1
b) Orientasi khusus : tempat/ unit kerja RSD dr. Soebandi Jember
2. Persiapan
Persiapan pembimbing klinik keperawatan dalam memberi bimbingan praktik klinik
keperawatan sebagai berikut :
a) Buku reprogram
Ditulis sesuai kolom setelah mendapatkan program dari kontrak program
bersama institusi pendidikan
b) Buku Pre/ post confence
Ditulis sesuai kolom setelah pada saat setelah melakukan Pre/ post confence
c) Buku Evaluasi
Penilaian peserta didik ditulis setelah peserta didik praktek

3. Pelaksanaan kegiatan bimbingan klinik


Pelaksanaan kegiatan praktik klinik keperawatan sebagai berikut :
a) Mahasiswa wajib mengikuti pembekalan pra klinik yang diselenggarakan oleh
Rumah Sakit.
b) Mahasiswa wajib mengikuti orientasi ruangan dan pengambilan kasus untuk
laporan pendahuluan pada hari Sabtu. Apabila tidak mengikuti orientasi dengan
alasan apapun dinyatakan tidak hadir praktik 1(satu) hari.
c) Mahasiswa wajib mengikuti pre dan post conferens
d) Mahasiswa wajib membawa laporan pendahuluan sesuai kasus yang telah
ditentukan.
e) Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan pada saat pre conferens
atau laporan pendahuluan tidak lengkap atau laporan tidak sesuai dengan topik
yang telah ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti praktik dan dinyatakan
gugur.

15
f) Mahasiswa yang tidak mengikuti pre conferens dan atau post conferens atau
laporan tidak lengkap sesuai ketentuan yang berlaku dinyatakan tidak hadir.
g) Mahasiswa harus mamahami semua aspek laporan pendahuluan secara aplikatif.
Bila menurut pembimbing klinik, mahasiswa tidak mampu memahami laporan
pendahuluan pada saat pre`conference hari I, mahasiswa diberi kesempatan
belajar selama 2 jam untuk mempelajarinya dan jam pulang diundur 2 jam. Bila
masih tidak mampu memahami laporan pendahuluan, mahasiswa dianggap tidak
siap menghadapi pasien dan dipulangkan.
h) Jika dalam 2 (dua) hari mahasiswa belum mendapatkan kasus yang ditentukan
dengan ijin pembimbing klinik mahasiswa diperbolehkan mengganti kasus dan
mengikuti pre conferens susulan.
i) Dalam bentuk kelompok atau perorangan mahasiswa wajib melaksanakan
kegiatan penyuluhan atau health education pada pasien dan keluarganya
minimal 1 kali dalam 1 periode praktek
j) Dalam pelaksanaan penyuluhan, mahasiswa harus didampingi oleh pembimbing
klinik dan atau pembimbimbing akademik dari RSD dr. Soebandi Jember.
k) Mahasiswa wajib membawa perlengkapan klinik yang menunjang pelaksanaan
praktek, yang meliputi : Tensimeter, stetoskop, thermometer, jam tangan (detik),
hand schoen dan lain-lain sesuai kebutuhan.
l) Mahasiswa wajib membawa laporan pendahuluan, laporan kasus, buku absen,
buku kompetensi setiap hari.
m) Mahasiswa harus mampu memenuhi target ketrampilan 80 %
n) Semua tugas harus sudah diserahkan setiap hari terakhir dinas di ruang tersebut.
o) Mahasiswa wajib mematuhi tata tertib yang berlaku di RSD dr. Soebandi
Jember.
p) Mahasiswa wajib menjunjung tinggi dan mematuhi kode etik
q) Mahasiswa harus bertanggung jawab atas keutuhan/ kelengkapan peralatan di
ruang praktek RSD dr. Soebandi Jember
r) Dalam 1(satu) hari praktek berlaku 1 (satu) kali shift/ dinas. Tidak
diperkenankan merangkap jam dinas.

16
s) Mahasiswa tidak diperbolehkan tukar/ mengganti dinas yang telah ditentukan
tanpa sepengetahuan pembimbing klinik.
t) Mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktek tanpa ijin
pembimbing.
u) Pelaksanaan sholat (ISHOMA) harus seijin kepala ruangan/ pembimbing
ruangan/ perawat ruangan dan dilakukan secara bergantian antara mahasiswa.
v) Bagi mahasiswa yang akan mengganti dinas harus sepengetahuan pembimbing
akademik dan klinik dengan menyerahkan surat mengganti dinas yang harinya
akan ditentukan kemudian.
w) Proses bimbingan pre dan post conferens hari pertama oleh pembimbing
pendidikan bersama-sama dengan pembimbing klinik dan post conferens sesuai
dengan kebutuhan.
x) Apabila dalam proses bimbingan pre conferens salah satu pembimbing tidak
hadir maka bimbingan tidak dapat dilaksanakan dan mahasiswa tidak diijinkan
praktek.
y) Setiap akhir rotasi (pindah ke ruangan lain) pembimbing klinik dan institusi
pendidikan wajib melaksanakan evaluasi akhir, apabila tidak dilaksanakan maka
mahasiswa tidak mendapat nilai.
z) Proses bimbingan ronde keperawatan, bed side teaching dan diskusi/ seminar
dilakukan oleh pembimbing pendidikan bersama-sama dengan pembimbing
klinik, sedangkan waktu pelaksanaan minimal 1 (satu) kali dalam seminggu di
setiap unit atau bagian.
aa) Penugasan klinik tertulis dilaksanakan bila dipandang perlu.
bb) Bagi mahasiswa praktek yang bermasalah, institusi rumah sakit dan pendidikan
berkewajiban untuk menyelesaikan sanksinya di RSD dr. Soebandi Jember.
Apabila tidak ada tindak lanjut dari institusi pendidikan maupun RS, maka
mahasiswa tersebut dinyatakan tidak lulus dan tidak berhak mendapat nilai dari
rumah sakit. Dan bila di kemudian hari diketahui bahwa mahasiswa tersebut
telah lulus dari semua rangkaian proses pendidikan yang diselenggarakan oleh
institusi tersebut, maka MOU akan ditinjau ulang.

17
C. Evaluasi
1. Evaluasi Pengalaman Belajar Klinik (PBK)
Performance klinik mahasiswa akan dievaluasi dengan menggunakan format
evaluasi yang sah dan ditentukan oleh rumah sakit.
Laporan mingguan, terdiri dari :
Laporan pendahuluan 5%
Laporan kasus 10 %
Responsi 10 %
Tindakan keperawatan 15 %
Kehadiran 10 %
Seminar 10 %
Ujian praktek 20 %
Etika/ attude 20 %

2. Ujian pengalaman belajar klinik (PBK)


a) Mahasiswa boleh mengikuti ujian setelah memenuhi kehadiran 100 % di setiap
bagian.
b) Ujian dilaksanakan pada minggu akhir pelaksanaan praktek klinik pada setiap
bagian.
c) Ujian yang dilaksanakan pada minggu akhir pelaksanaan praktek klinik di
setiap bagian.
d) Kasus yang diujikan ditentukan pada hari pelaksanaan ujian.
e) Penguji sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang penguji (1 penguji klinik
dan 1 penguji pendidikan).
f) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti
ujian perbaikan, waktunya sesuai kesepakatan antara penguji rumah sakit dan
akademik.
g) Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena alas an sakit harus ada surat
keterangan dai dokter pemerintah.

18
h) Nilai kelulusan minimal B atau > 68

BAB IV
PENUTUP

Demikian buku pedoman praktik klinik keperawatan RSD dr. Soebandi Jember. Buku ini
disusun sebagai acuan dalam berjalannya proses kegiatan praktik klinik.
Besar harapan Buku pedoman ini akan semakin sempurna bila dalam pelaksanaannya dapat
direalisasikan dengan baik oleh pihak-pihak yang terkait

19

Anda mungkin juga menyukai