Strategi Manajemen Dalam Pengelolaan Bisnis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Strategi Manajemen dalam Pengelolaan Bisnis

Dosen Pembimbing:
I Made Dwi Hita Darmawan, S.Ak., M.Sc.

Nama : I Wayan Andika Buana Putra


NIM : 2201010036
Prodi : Sistem Informasi
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis dan Manajemen

Fakultas Teknologi Informasi dan Desain


PRIMAKARA UNIVERSITY
2023/2024

1
Strategi Managemen dalam Bisnis

Manajemen strategis menjadi hal penting untuk pengambilan keputusan yang sesuai dengan
lingkungan sekitar. Ketangguhan manajemen strategis bergantung pada pemahaman tentang pesaing, pasar,
harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan di seluruh dunia.
Produk dan layanan perlu bersaing secara global, bukan hanya di pasar lokal. Daya saing ditingkatkan
dengan pemahaman pasar, pengiriman produk yang efisien, dan menciptakan nilai tambah. Ini tergantung
pada kreativitas, teknologi, produktivitas, dan jangkauan pemasaran. Fokus pada produk, produktivitas
tinggi, dan layanan yang unggul menjadi kunci.
Strategi organisasi pada dasarnya dirancang untuk merespons perubahan eksternal yang memiliki
relevansi. Organisasi harus mampu menanggapi perubahan tersebut dengan mempertimbangkan sumber
daya dan kapabilitas internal mereka. Sejauh mana organisasi dapat memanfaatkan peluang dan mengurangi
ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal untuk mencapai manfaat maksimal dengan memanfaatkan
keunggulan yang mereka miliki saat ini. Ketidakmampuan atau ketidakpedulian untuk melihat perubahan
lingkungan eksternal ini akan membuat 'shock' suatu organisasi, sehingga strategi berguna untuk menjaga,
mempertahankan, meningkatkan kinerja serta keunggulan bersaing dari suatu organisasi (Pearce and
Robinson, 1996). Kenichi Ohmae (dalam Wahyudi, 1996) mengadakan perbandingan antara tiga jenis
pemikiran, yaitu pemikiran mekanik, intuisi, dan strategis. Dari perbandingan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa pemikiran strategis lebih mungkin menghasilkan solusi yang lebih kreatif dan unik dibandingkan
dengan pemikiran mekanik dan intuisi. Dengan meningkatnya kreativitas dalam pemecahan masalah, risiko
kesalahan di masa depan dapat dikurangi, yang pada akhirnya menguntungkan pembuat keputusan.
Pemikiran strategis melibatkan beberapa langkah, yaitu:
1. Identifikasi masalah: Pada tahap awal ini, penting untuk mengidentifikasi masalah dengan
melihat gejala yang ada.
2. Pengelompokan masalah: Langkah ini melibatkan pengelompokan masalah sesuai dengan
sifatnya agar memudahkan proses pemecahan.
3. Proses abstraksi: Pada tahap ini, analisis masalah dilakukan dengan mencari faktor-faktor
penyebabnya, dan metode pemecahan mulai dirumuskan.
4. Penentuan metode/cara pemecahan: Pada tahap ini, dipilih metode yang paling sesuai untuk
menyelesaikan masalah.
5. Perencanaan implementasi: Tahap terakhir ini melibatkan perencanaan untuk menerapkan
metode yang telah ditentukan.
Adapun tujuan Manajemen Strategi melibatkan:
1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih dengan efektif dan efisien.
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau, serta menyesuaikan strategi saat ditemukan penyimpangan.
3. Memperbarui strategi agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
4. Terus memeriksa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis.
5. Berinovasi pada produk untuk memenuhi selera konsumen.
Manfaat dari penerapan manajemen strategik melibatkan:
1. Memberikan arah jangka panjang kepada organisasi.
2. Membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan.
3. Meningkatkan efektivitas organisasi.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif dalam lingkungan yang beresiko.
5. Mempertinggi kemampuan mencegah masalah di masa depan dan memotivasi anggota
organisasi selama pelaksanaan.

2
Elemen dasar dari manajemen strategi menurut Wheelen dan Hunger adalah (Wheelen dan Hunger,
2003:8):
1. Pemindaian Lingkungan
Pemindaian lingkungan adalah upaya untuk mengumpulkan informasi dari lingkungan
eksternal dan internal perusahaan. Tujuannya adalah mengidentifikasi faktor strategis yang
akan memengaruhi masa depan perusahaan. Analisis situasi, khususnya dengan alat seperti
SWOT, menjadi langkah awal dalam penyusunan strategi. Analisis SWOT berdasarkan asumsi
bahwa strategi yang berhasil akan memaksimalkan kekuatan dan peluang sambil
meminimalkan kelemahan dan ancaman. SWOT tidak hanya mengidentifikasi sumber daya
dan keunggulan perusahaan, tetapi juga peluang yang belum dimanfaatkan karena keterbatasan
sumber daya. Detail faktor SWOT adalah:
a) Kekuatan (Strengths): Sumber daya dan keunggulan relatif perusahaan di pasar.
b) Kelemahan (Weaknesses): Keterbatasan dalam sumber daya dan kemampuan yang
menghambat kinerja perusahaan.
c) Peluang (Opportunities): Situasi menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
d) Ancaman (Threats): Faktor pengganggu utama bagi perusahaan.
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi. Matriks TOWS, yang
menghubungkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal,
menghasilkan empat jenis strategi:
a) S-O Strategies: Memanfaatkan kekuatan untuk mengambil peluang eksternal.
b) S-T Strategies: Memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman eksternal.
c) W-O Strategies: Mengatasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
d) W-T Strategies: Mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah tahap penting dalam manajemen perusahaan. Ini melibatkan
pengembangan rencana jangka panjang untuk mengelola peluang dan ancaman dari lingkungan
eksternal, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Tahap ini
mencakup:
a) Misi: Misi organisasi adalah tujuan atau alasan eksistensinya. Misi yang baik
mengidentifikasi tujuan inti yang membedakan perusahaan dari yang lain, serta
cakupan operasionalnya. Misi memberikan arahan dan komunikasi kepada karyawan
serta para pemangku kepentingan utama.
b) Tujuan: Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai melalui perencanaan. Tujuan
harus merinci apa yang akan dicapai, kapan, dan diukur jika memungkinkan.
Pencapaian tujuan merupakan hasil dari pemenuhan misi.
c) Strategi: Strategi adalah perencanaan komprehensif yang menjelaskan bagaimana
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi bertujuan untuk
memaksimalkan keunggulan kompetitif dan mengatasi keterbatasan yang mungkin ada
dalam persaingan. Ada strategi eksplisit yang dinyatakan secara terbuka, dan strategi
implisit yang dapat dilihat dari tindakan dan keputusan perusahaan.
d) Kebijakan: Kebijakan adalah pedoman yang melingkupi pengambilan keputusan
organisasi secara keseluruhan. Mereka menghubungkan perumusan strategi dengan
implementasi. Kebijakan diinterpretasikan dan diterapkan melalui strategi dan tujuan
di tingkat divisi. Divisi kemudian mengembangkan kebijakan mereka sendiri, yang
memandu fungsi-fungsi mereka.
3. Implementasi
Strategi Implementasi strategi adalah langkah berikutnya setelah perumusan strategi. Ini
adalah proses di mana manajemen mengubah strategi dan kebijakan menjadi tindakan konkret

3
melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Ini bisa melibatkan perubahan
budaya, struktur, atau sistem manajemen organisasi secara keseluruhan. Proses ini melibatkan:
a) Program: Program mencakup serangkaian aktivitas atau langkah-langkah yang
diperlukan untuk mengimplementasikan rencana strategis. Ini mungkin melibatkan
restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal, atau peluncuran inisiatif
penelitian baru.
b) Anggaran: Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk uang. Anggaran
merinci biaya yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan program-program perusahaan. Ini tidak hanya memberikan
perencanaan rinci tentang strategi dalam tindakan tetapi juga memungkinkan
perencanaan keuangan proforma yang memperlihatkan pengaruh yang diharapkan dari
perubahan kondisi keuangan perusahaan.
c) Prosedur: Prosedur, atau sering disebut sebagai Standard Operating Procedures (SOP),
adalah serangkaian langkah atau teknik yang merinci bagaimana suatu tugas atau
pekerjaan diselesaikan. Prosedur merinci aktivitas yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan program-program perusahaan.
4. Evaluasi dan kontrol
Evaluasi dan kontrol adalah langkah terakhir dalam manajemen strategik. Ini melibatkan
pengukuran hasil yang diperoleh oleh perusahaan dan perbandingan kinerja aktual dengan
target yang telah ditetapkan. Evaluasi dan kontrol mencakup pengumpulan informasi yang jelas
dan objektif untuk menilai pencapaian strategi. Kinerja dapat diukur dengan berbagai metrik
yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Jenis pengendalian yang digunakan (misalnya, prilaku,
output, atau input) akan memengaruhi cara strategi dievaluasi. Dalam pengendalian prilaku,
fokusnya adalah pada aturan, prosedur, dan perintah atasan. Pengendalian output berfokus pada
hasil akhir, sementara pengendalian input berfokus pada sumber daya yang digunakan dalam
mencapai kinerja. Evaluasi dan kontrol penting untuk memastikan bahwa strategi berjalan
sesuai rencana dan mencapai tujuan perusahaan.

4
DAFTAR PUSTAKA

Rahim, H., & Radjab, E. (2017). MANAJEMEN STRATEGI. Makassar: Lembaga Perpustakaan dan

PenerbitanUniversitas Muhammadiyah Makassar.

Widanti, A. (2019). Strategic Management. Jurnal Ekonomi Manajemen & Bisnis, 15-22.

Anda mungkin juga menyukai