Laporan PKL Deswarni
Laporan PKL Deswarni
Laporan PKL Deswarni
OLEH :
DESWARNI ZALUKHU
NIM : 3202207012
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2023
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING
PADA RUKO 3 LANTAI DI JL. SUNGAI RAYA DALAM
DALAM, PONTIANAK
Telah Diterima Sebagai Suatu Syarat Untuk Mengikuti Tugas Besar
Pada Jurusan Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Program Studi Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
OLEH :
DESWARNI ZALUKHU
NIM 3202207012
Dosen Pembimbing,
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
i
CHANDRA BAYU, ST,MT
NIP 19751216200112100
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING PADA RUKO 2
LANTAI DI JL. SUNGAI RAYA DALAM, PONTIANAK
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I : TINJAUAN PROYEK
ii
BAB II : TINJAUAN TEORI
BAB III : TINJAUAN KEGIATAN PENGAMATAN
BAB IV : ANALISIS DAN KESIMPULAN
Disusun Oleh:
Deswarni Zalukhu
NIM: 3202207012
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
iii
Ar. Dian Perwita Sari S.T.,M.Sc. IAI
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Arsitektur
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya Kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) ini dengan baik dan lancar. Pada dasarnya penyusunan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat Utuk
Tugas Besar Mata Kulia PKL 1 (Praktik Kerja Lapangan) Pada Jurusan
Teknik Arsitektur Program Studi D3 Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
dan laporan ini sebagai bukti bahwa penulis sudah melaksanakan dan
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Berlian Asia Pontianak.
iv
Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... iv
v
BAB 1 TINJAUAN PROYEK .......................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan .......................................................... 1
1.3 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek ........................................... 2
1.4. Data Teknis Proyek ........................................................................... 2
1.5. Batasan Amatan ................................................................................ 2
1.6. Lokasi Proyek ................................................................................... 3
1.7. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 3
vi
BAB 1
TINJAUAN PROYEK
1.1. Latar Belakang
Rumah toko atau lebih sering disebut ruko adalah sebutan bagi
bangunan-bangunan di Indonesia yang umumnya dibuat bertingkat antara
dua hingga lima lantai, dimana fungsinya lebih dari satu, yaitu fungsi hunian
dan komersial. Lantai bawahnya digunakan sebagai tenpat usaha atau
kantor, sedankan lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal.
Page |1
2
1.3.6. Tukang
Tukang merupakan orang yang bekerja dan melaksanakan tanggung
jawab di lapangan di bawah arahan langsung kepala tukang.
1.4. Data Teknis Proyek
Data teknis pada proyek rumah toko di Serdam ialah sebagai berikut:
Page |4
5
Sama seperti batu bata merah, bata ringan atau hebel juga
mampu menyerap panas. Keunggulan lainnya, tahan terhadap gempa.
Namun untuk pemasangan sebagai dinding rumah, bata ringan atau hebel
tidak mudah.
Diperlukan perekat yang khusus dan chat khusus untuk melindungi dari
air. Selain itu, harganya juga jauh lebih mahal daripada batu bata merah
dan hanya di jual di toko material besar.
agar kayu-kayu yang dipakai tahan lama mengingat kayu rentan pada iklim
tropis dan juga serangan rayap.
a. Dinding Interior
b. Dinding Eksterior
3) Dinding Buatan
Mudah mengerjakannya
Mudah dikombinasikan
Mendapat nuansa alami
Pekerjaan finishing mudah
Mudah di bentuk
Ringan.
Kekurangan:
Mudah terbakar
Tidak tahan rayap
15
2. Dinding Sirap
3. Dinding Bambu
Kelebihan:
16
Murah
Pengerjaan mudah
Berkesan alami
Ringan
Diikat dengan tali injuk.
Kekurangan:
Mudah terbakar
Mudah terkena hama bubuk
Susah mendapatkan jenis banbu yang bagus dengan motif khusus.
Kelebihan:
Harga murah
Pengerjaan mudah
Mudah diperoleh
Kuat dan tahan lama
Cocok sebagai penahan tanah.
Kekurangan:
Bila dipasang miring, bagian bawah harus lebih tebal dari bagian
atas
5. Dinding papam fiber semen
Kelebihan:
Kekurangan:
Kurang kokoh
Mudah rusak jika terkena benturan
Tidak dapat menyerap gelombang bunyi.
6. Dinding Kaca
Kelebihan:
Kekurangan;
Harga mahal
19
1. Persiapan Pekerjaan
a. Pada tahap perencanaan ini kita membuat gambar desain
bangunan untuk menggambarkan bentuk konstruksinya
dan menentukan rencana dindingnya.
b. Siapkan shopdrawing yang telah di approved untuk
digunakan sebagai acuan.
c. Siapkan alaat kerja dan bahan: batu bata, meteran, sendok
semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastic, alat
lot, benang, gergaji, dll.
2. Pelaksanaan pekerjaan
dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah join lantai dan atas
join slab menggunakan MU-380/301-Tinbed.
j. Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding, batu bata
tersebut digunakan hollow aluminium/jidar uk. 50/100 sebagai
alat control kerataan.
k. Setelah pekerjaan pekerjaan batu bata selesai dan dipastikan
telah mongering dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran/acian.
3. Pekerjaan plesteran
a. Sebelum pekerjaan plesteran di lakukan, maka:
P a g e | 19
20
langsung dengan luar. Perekat berfungsi untuk merekat batako yang satu
dengan batako lainnya.
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk pengadukan perekat antara
lain:
a) Tenaga kerja
Cetok
Batako
Benang
Meteran
Waterpass
Perekat/Speci
Selang air
Palu
Penggunaan jidar berbahan kayu atau aluminium yang berfungsi untuk
mengukur kelurusan dalam pemasangan secara vertikal. Sementara untuk
pemasangan horizontal, bisa menggunakan benang kasur yang diberi
pemberat bandul. Untuk acuan pengkuran tinggi antara satu batako
dengan batako lainnya, bisa menggunakan selang air kecil, selang tersebut
diberi warna dan di isi air. Setelah peralatan dan bahan pendukung sudah
disiapkan selanjutnya pemasangan batako. Pemasangan batako dilakukan
menggunakan jidar yang telah dipasang. Dibutuhkan double checking
ketika pemasangan agar bisa memastikan batako terpasang dengan lurus,
selanjutkan menyesuaikan.
DAN BAHAN
23
Berfungsi sebagai
alat untuk
4 Meteran
pengukuran
pemasangan alat
pendukung
pemasangan
batako
Berfungsi sebagai
acuan kerataan
batako untuk
5 Waterpass memastikan
dinding yang
dipasang tidak
miring dan sejajar
sesuai dengan
sketsa
Sebagai bahan
campuran plesteran
2 Pasir
ketebalan plesteran
Tenaga kerja
Tenaga kerja untuk plesteran berjumlah 7 orang yaitu ada yang plester
dinding kiri,kanan,dan dinding tiap-tiap ruangan dalam bangunan dan ada
juga yang mengambil plesteran di tempat pengadukan ke tempat dinding
yang akan diplester.
30
P a g e | 28
29
IV.2. Analisis
Pada bab ini penulis diberi kesempatan untuk mencari kesamaan
dan perbedaan yang terjadi di lapangan dan teori yang telah dipelajari di
bangku kuliah.
Ada pun dari hasil Analisa teori dengan dilapangan yaitu :
TEORI LAPANGAN
2. Merencanakan dan
menentukan komposisi
2. Pengadukan semen, pasir, air.
campuran untuk setiap lapisan
berdasarkan ketentuan yang
telah ditetapkan
IV.5. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pengamatan pada pekerjaan dinding
yang ada pada proyek Pembangunan roko di JL. Sungai Raya Dalam, Kota
Pontianak-Kalimantan Barat ini, penulis mengambil kesimpulan, pekejaan
pemasangan dinding dilapangan mempunyai metode yang lebih singkat,
simple, dan beberapa sudah sesuai dengan teori yang ada. Namun ada
beberapa Sebagian kecil dari pekerjaan dinding di lapangan tidak sesuai
dengan teori yang ada. Pekerjaan pemasangan dinding sudah mengikuti
gambar kerja dan sesuai arahan yang ada.
IV.6. Saran
Saran untuk pihak instansi:
32
Rio Manullang 2018, Dari Tanah Jadi Ruko, Yogyakarta: Andi Offset.
https://eprints.ums.ac.id.