SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN - Rizki Surya Widiantoro 1615031083
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN - Rizki Surya Widiantoro 1615031083
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN - Rizki Surya Widiantoro 1615031083
(Skripsi)
Oleh
NPM. 1615031083
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
ABSTRAK
Oleh :
Dalam penelitian ini, terdapat metode yang digunakan ialah dengan mendeteksi
kode resi paket oleh Barcode Scanner yang didekatkan dengan jarak tertentu. Saat
kode paket terdeteksi maka Barcode Scanner mengirimkan informasi ke Node-
MCU untuk memproses tujuan paket, kemudian dilakukan pembawaan paket oleh
Belt Conveyor menuju motor servo, selanjutnya paket akan disortir apabila
tujuannya dalam kota dan diteruskan apabila paket tujuan luar kota. Setelah
dilakukan proses penyortiran Node-MCU mengirimkan notifikasi ke operator
melalui aplikasi telegram bahwa paket gagal atau berhasil disortir.
Berdasarkan hasil dari pengujian, diketahui bahwa sistem dapat mendeteksi kode
paket dengan jarak optimal sebesar 10 cm dari Barcode Scanner, kemudian
didapatkan beban paket maksimal yang bisa dibawa adalah seberat 0,8 Kg dengan
dimensi 10x10x5 cm3, dan paket maksimal yang bisa dipisahkan oleh motor servo
adalah seberat 0,088 Kg dengan dimensi 8x8x8 cm3.
Kata Kunci — Barcode Scanner, Node-mcu Esp 8266, Belt Conveyor, sistem
penyortiran paket otomatis.
ii
ABSTRACT
BY:
In this study, the method used is to detect the package receipt code by the Barcode
Scanner which is brought closer to a certain distance. When the package code is
detected, the Barcode Scanner sends information to the Node-MCU to process the
destination of the package, then the package is carried by the Belt Conveyor to the
servo motor, then the package will be sorted if the destination is within the city
and forwarded if the destination package is outside the city. After the sorting
process is carried out, the Node-MCU sends a notification to the operator via the
Telegram application that the package has failed or has been successfully sorted.
Based on the results of the test, it is known that the system can detect the package
code with an optimal distance of 10 cm from the Barcode Scanner, then the
maximum package load that can be carried is 0.8 Kg with dimensions of 10x10x5
cm3, and the maximum package that can be separated by a servo motor is
weighing 0.088 Kg with dimensions of 8x8x8 cm3.
iii
RANCANG BANGUN ALAT PENYORTIR PAKET OTOMATIS
BERDASARKAN TUJUAN DALAM KOTA DAN LUAR KOTA
MENGGUNAKAN SENSOR BARCODE DAN NODE-MCU ESP 8266
BERBASIS KOMUNIKASI WIFI
Oleh
Skripsi
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
iv
v
vi
vii
RIWAYAT HIDUP
sampai dengan Juni 2010. Sekolah lanjut tingkat pertama di SMP Negeri 1 Bukit
Kemuning dari Juni 2010 sampai dengan Mei 2013, dan Sekolah menengah
Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) dari Mei 2013 sampai dengan April 2016.
Pada tahun 2016, penulis diterima dan terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan
(Magang) di PT. PLN (Persero) ULP Bumi Abung, Kotabumi pada tahun 2020.
viii
Alhamdulillah, Atas Izin Allah Yang Maha Kuasa
ix
MOTTO
kewajiban.”
x
SANWACANA
Assalamualaikum Wr.Wb.
“Rancang Bangun Alat Penyortir Paket Otomatis Berdasarkan Tujuan Dalam Kota
Dan Luar Kota Menggunakan Sensor Barcode Dan Node-MCU Esp 8266
1. Bapak dan Ibu ku tercinta, Bapak Soiman (Alm.) dan Ibu Mudjirah yang telah
dan kasih sayang terbesar tanpa henti hingga akhir masa dan selalu menantiku
dalam perjuanganku;
2. Bapak Dr. Eng. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik;
4. Bapak Ir. Emir Nasrullah, M.Eng. selaku dosen Pembimbing Utama atas
5. Ibu Dr. Sri Purwiyanti, S.T., M.T. selaku dosen Pembimbing Pendamping dan
bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini serta proses
selama perkuliahan;
xi
6. Bapak Sumadi, S.T., M.T., selaku dosen Penguji Utama pada ujian Skripsi
serta menjadi dosen pembimbing penulis pada Turun Lapangan atau Kerja
7. Ibu Dr. Eng. Nining Purwasih, S.T., M.T., dan Bapak Afri Yudamson S.T.,
membangun;
8. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu, motivasi,
14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang ikut serta membantu
xii
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
xiii
Daftar Isi
Halaman
2.2. Barcode.......................................................................................................... 10
2.3. Conveyor........................................................................................................ 12
xiv
3.1. Waktu dan tempat penelitian ......................................................................... 20
kota .................................................................................................... 47
4.2.8. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Dengan Kondisi paket luar kota
........................................................................................................... 48
xv
4.3.1. Data hasil penyortiran dengan Kondisi paket tujuan dalam kota
....................................................................................................................... 50
4.3.2. Data hasil penyortiran dengan Kondisi paket tujuan luar kota
....................................................................................................................... 53
xvi
Daftar Gambar
Gambar Halaman
4.8 Kondisi barcode tidak terdeteksi dengan jarak kurang dari 10 cm ................. 36
xvii
4.11 Sketch program motor driver BTS7960 43A ................................................ 39
4.12 Tampilan awal perangkat lunak Arduino IDE Arduino 1.8.5 ....................... 41
4.19 Kondisi objek paket yang tersortir dengan tujuan dalam kota ...................... 48
4.20 Kondisi objek paket yang tersortir dengan tujuan luar kota ......................... 49
xviii
Daftar Tabel
Tabel Halaman
4.4. Hasil pengujian sortir paket J&T dengan tujuan dalam kota (Bandar
Lampung)....................................................................................................... 51
4.5. Hasil pengujian sortir paket J&T dengan tujuan luar kota ............................. 53
xix
Daftar Persamaan
Persamaan Halaman
2.1. Gaya gerak motor terhadap fluks magnet dengan arus listrik ........................13
xx
BAB I
PENDAHULUAN
beli online mulai dari diskon, cashback, hingga kecepatan pengiriman sehingga
kebutuhan yang tersedia yang ditawarkan juga sangat menarik bagi masyarakat
bahkan kebutuhan primer sekalipun tersedia dan bisa dibeli secara online seperti
makanan pokok serta kebutuhan lainnya dan bisa dikirim ke seluruh daerah di
Akibat dari pandemi yang terjadi, aktivitas belanja online semakin bertambah dan
terus naik, menurut Asperindo (Asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspress dan
logistik) setidaknya dari tahun 2017 hingga 2020 pertumbuhan e-commerce rata-
rata naik 30 persen per tahunnya. Pernyataan tersebut didukung dengan data
transaksi e-commerce yang dihimpun oleh Bank Indonesia dari tahun 2014-2020
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1. sehingga membuat kegiatan ekspedisi paket
500
450 429
400
350 Data Transaksi e-
Data 300 265.07 commerce di
Transaksi 250 Indonesia Tahun
2014-2020
200
145.95
150
100 65.7 80.82
32.29 48.4
50
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
Proses penyortiran merupakan hal yang krusial dalam pengiriman paket terutama
jika dilihat dari kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak
kepulauan sehingga perlu adanya proses penyortiran tujuan yang akurat. Dari
Penyortiran yang umumnya dilakukan saat ini masih secara manual dengan
Personal Computer (PC) oleh karyawan, membuat hal ini tidaklah efektif karena
2
Dari adanya masalah tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertema sistem alat
berdasarkan Set Point atau tujuan yang telah diberikan sehingga dapat
kemudian barcode yang tertera pada label akan dideteksi oleh sensor Infrared
tujuan paket. Kemudian setelah paket disortir dan sesuai pada tujuannya, maka
dalam penyortiran paket yang tujuannya masih di kota yang sama atau dalam kota,
dikarenakan paket yang tujuannya khusus dalam kota harus sampai ke tujuannya
tidak lebih dari 24 jam setelah paket diinput kode resinya. Selain itu, penelitian ini
berikut:
1. Mengapa penyortiran paket berdasarkan tujuan dalam kota dan luar perlu
3
1.3. Tujuan Penelitian
Diharapkan dengan adanya rancang bangun alat ini dapat membantu pada proses
penyortiran paket berdasarkan tujuan dalam kota dan luar kota sehingga optimal
Batasan masalah pada penelitian ini yang dibahas adalah sebagai berikut :
berdasarkan tujuan, khususnya tujuan dalam kota dan luar kota menggunakan
sistem barcode.
1.6. Hipotesis
Alat ini dapat mendeteksi barcode pada paket yang telah dikemas kemudian
4
Node-MCU memproses dan mengirimkan notifikasi melalui aplikasi Telegram ke
dipisahkan oleh motor servo sesuai dengan tujuannya yaitu dalam kota dan akan
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
disusun berdasar studi literatur dan kondisi yang terjadi di lapangan sebagai
acuan.
Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang terdiri dari penelitian
terdahulu, serta teori dasar yang mendukung penelitian ini, khususnya mengenai
Berisi mengenai waktu dan tempat penelitian dilakukan, serta menjabarkan alat
dan bahan, kemudian dijelaskan garis besar dari metode penelitian yang
digunakan.
5
BAB V Kesimpulan dan Saran
penelitian-penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
logistik berbasis PLC”, oleh Faizal Nur Yusuf tahun 2020. Penelitian tersebut
memiliki informasi paket mengenai jenis layanan paket baik itu layanan express
manual pada Personal Computer (PC) dan rawan kesalahan, dan penelitian ini
Pada tahun 2020 juga terdapat penelitian yang berjudul “Rancang bangun
terdapat didalam makanan, metode yang digunakan pada sistem ini adalah dengan
menciptakan suatu fluks magnetik dari induktor dan akan didekatkan dengan jarak
tertentu yang terhubung dengan Nodemcu Esp8266. Saat logam terdeteksi oleh
fluks magnetik, maka perubahan tegangan akan mengakibatkan pendeteksi logam
untuk menghidupkan LED. Kemudian sinyal perubahan tegangan pada LED akan
diproses agar dapat memisahkan logam dengan motor servo dan mengirimkan
terdeteksi. Hasil dari pendeteksian dan penyortiran ini menyatakan bahwa sistem
ini dapat mendeteksi logam dengan jarak optimal sebesar 2 cm dari benda
terdeteksi. [3]
Penalitian ini membahas pembuatan alat pemilah barang berdasarkan RFID, yang
sebelumnya barang ditempelkan kartu RFID yang kemudian dibaca oleh RFID
Reader, setelah itu conveyor akan terjeda beberapa detik atau waktu tunggu
membaca kodenya lalu paket akan dipilah oleh motor servo sesuai tujuannya. Alat
ATmega8” oleh Ali Ma’ruf pada tahun 2011. Perangkat ini akan memilih produk
berdasarkan dimensi panjang, dan lebar, dengan menggunakan laser dan LDR
perancangan ini juga dibuat rangkaian juga dibuat rangkaian H-Bridge yang
8
berfungsi untuk menggerakkan motor pendorong produk searah dan berlawanan
Setelah itu penelitian oleh Rahmat Ramadhan pada tahun 2019 dengan judul
“Rancang bangun alat conveyor penyortir buah apel malang berbasis Raspberry
objek buah apel, motor servo sebagai penyortir buah apel dan motor DC sebagai
penggunaan Sensor barcode yang mendeteksi resi yang tertera pada masing-
masing paket yang telah berisi informasi tujuan paket yang akan dikirim pada
perusahaan ekspedisi J&T Express. Perbedaan yang lain adalah penelitian ini
layanan paket serta menggunakan sistem RFID yang memiliki kelemahan dalam
pendeteksian objek yang bergerak atau hanya bisa mendeteksi dalam keadaan
pasif.
9
2.2. Barcode
Barcode merupakan kumpulan data optik yang dapat dibaca oleh mesin. Barcode
mengumpulkan data dari lebar garis dan spasi garis paralel dan dapat disebut
sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Objek barcode
pada dasarnya menghimpun informasi atau data deskriptif dari suatu barang yang
berisi alamat, pemilik maupun jenis barang dan terdapat enkripsi dari sejumlah
digit angka. Dalam penelitian ini, objek Kode barcode yang digunakan pada
perusahaan ekspedisi menggunakan kode bar dengan tipe 128 yang merupakan
jenis barcode non retail dan memiliki bentuk kode garis panjang dan putus-putus.
Gambar 2.1. menunjukkan struktur dari barcode 1 dimensi yang terdiri dari start
character, stop character, data characters dan quiet zone. Start character dan stop
character menggunakan karakter asterik. Satu buah karakter terdiri dari 5 bar dan
4 space disusun secara bergantian, dimulai dengan bar dan diakhiri dengan bar.
Enam dari jumlah bar dan space memiliki lebar yang sama, sedangkan sisanya
berupa bar dan space dengan ukuran yang sama tetapi lebih besar. Pencetakan
antar karakter diselingi dengan sebuah gap, dimana gap tersebut setara dengan
10
Sistem pembaca barcode menerjemahkan kode dengan cara scanning dan
barcode dan pantulan sinar tersebut digunakan untuk membedakan antara garis
dan spasi. Pantulan sinar ditangkap oleh sebuah photodetector yang mengubah
spasi menjadi sinyal listrik dan garis menjadi tidak ada sinyal listrik. Lebar garis
dan spasi diindikasikan sebagai durasi sinyal terlihat pada Gambar 2.2. Semakin
Pada Gambar 2.2. menjelaskan cara kerja Sensor dari barcode scanner
11
2.3. Conveyor
dan sebagainya) barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
sabuk atau rantai berjalan. Dalam penerapannya, conveyor biasa digunakan pada
Conveyor yang umum digunakan pada industri adalah belt conveyor. Belt
conveyor pada dasarnya merupakan alat yang cukup sederhana, yang terdiri dari
sabuk yang sanggup menahan benda padat. Pembuatan sabuk pada conveyor ini
dapat digunakan dari beberapa bahan misalnya plastik, karet, kulit maupun logam
yang tergantung dari sifat dan jenis bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut
bahan yang tidak terlalu berat cukup menggunakan sabuk dari kulit atau plastik
12
2.4.Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat sebagai aktuator yang dirancang dengan
sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat diatur untuk
menentukan arah dan posisi sudut dari output poros pada motor. Motor servo
terdiri dari beberapa komponen yaitu, motor DC, beberapa gear, rangkaian kontrol
dan potensiometer. Serangkaian gear yang ada pada motor servo akan mengatur
perubahan batas posisi pada putaran poros motor servo. Motor servo biasa
Terdapat dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan motor servo DC. Motor
servo AC lebih dapat menangani arus yang tinggi dengan beban yang berat,
sehingga sering diterapkan pada mesin – mesin industri. Sedangkan motor servo
Motor servo DC memiliki sistem umpan balik loop tertutup dimana posisi
terdapat pada motor servo. Contoh bentuk fisik dari Motor Servo ditampilkan
13
Gambar 2.4. Motor Servo DC SG90 90°
diinginkan.
tinggi.
dengan kontroller dan sensor posisi sehingga memiliki gerakan dari 0°, 90°, 180°,
360°. Motor servo biasanya digunakan pada pembuatan robot yang menggunakan
motor servo sebagai penggerak kakinya, dan industri yang menggunakan motor
14
2.5. Motor DC
energi listrik ke dalam bentuk energi mekanik. Energi mekanik ini biasanya
digunakan dalam berbagai bidang mulai dari rumah tangga sampai industri pabrik.
putaran dari motor akan meningkat, dan kemudian arus medan yang ada akan
Prinsip umum dari motor DC adalah diibaratkan pada suatu gejala bahwa jika
suatu penghantar yang berarus dilewatkan pada magnet akan menghasilkan suatu
gaya gerak. Arah gerak dari penghantar tersebut ditentukan dengan kaidah tangan
kiri. Besarnya gaya gerak yang dihasilkan dapat dihitung dengan Persamaan 2.1.:
(2. 1)
Keterangan :
Apabila penghantar berada di sekeliling rotor motor DC, maka akan timbul suatu
gerak putar pada penghantar sebelumnya. Karena gerakan putar rotor tersebut
terjadi akibat dari adanya pengaruh medan magnet di sekitar rotor, apabila beban
15
yang bekerja pada motor tidak berubah – ubah maka akan timbul suatu daya.
adalah 2 buah Motor Fan DC 775 12 Volt, adapun spesifikasi pada motor DC
16
Tabel 2.1. Datasheet Motor DC 775-4087-CC
MOTOR DATA
Diameter (mm) 45
Length (mm) 66
Output (W) 21
Efficiency (%) 63
2.6.Arduino IDE
hampir mirip dengan bahasa pemrograman C [9]. Simulasi tampilan awal program
17
Gambar 2.6. Tampilan depan Arduino IDE
2.7. Node-MCU
ESP8266 dari ESP8266 buatan Espressif System, dan firmware yang digunakan
keras development kit dan NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board arduino
ESP8266. [10]. Bentuk fisik Node-MCU Esp8266 ditampilkan pada Gambar 2.7.
18
2.8. Modul Driver Motor BTS7960 43A
level antara 3,3 v – 5 VDC. Driver motor ini menggunakan rangkaian full H-
Bridge dengan IC BTS7960 dengan perlindungan saat terjadi panas dan arus
berlebih. [11]. Contoh bentuk fisik modul Motor Driver BTS7960 43A
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, antara lain:
langkah yang dilakukan, kemudian dijelaskan dengan diagram alir pada Gambar
3.1.
Mulai
Studi literatur
Perancangan program
Tidak
Apakah program
bekerja ?
Ya
Pengambilan data
Analisis data
Pengerjaan Skripsi
Selesai
Pada diagram alir Gambar 3.1. menjelaskan urutan yang dilakukan dalam
prosedur penelitian, dimulai dengan penyetujuan topik atau judul dari sistem yang
21
sebagai acuan dan bahan pendukung melalui penelitian-penelitian yang telah
yang akan dibangun dengan menentukan model matematik secara rinci. Lalu
dilakukan perancangan program yang sesuai dengan tujuan dari alat tersebut.
Setelah model perancangan dan program telah dibuat, dilakukan pengujian guna
mengetahui alat tersebut bekerja dengan baik atau tidak, jika ya akan dilakukan
pengambilan data hasil percobaan, namun jika tidak program maupun alat tersebut
dikaji kembali dan terus berulang hingga alat dapat bekerja secara sempurna.
Selanjutnya dilakukan analisis data yang telah diperoleh, dan kemudian akan
Adapun skematik perancangan pada alat yang dibuat ditunjukkan dengan Gambar
3.2. :
Gambar 3.2. menunjukkan skematik rancangan pembuatan alat, pada anak panah
22
tinggi conveyor 5 cm, lebar conveyor 17 cm, selain itu terdapat tinggi tiang
penyangga yaitu 38 cm dan tinggi atau jarak conveyor terhadap barcode scanner
sejauh 23 cm.
Pada skripsi ini metode yang menjadi pilihan pada pembuatan alat yaitu dengan
metode objek masuk dan dideteksi oleh sensor Barcode. Pada saat objek masuk
melewati sensor barcode, kemudian akan terjadi perubahan nilai pada sensor dan
perubahan nilai ini akan menjadi pemicu dari perubahan kondisi dan
Apabila paket telah teridentifikasi tujuan dalam dalam kota atau meneruskan
paket hingga ke ujung Conveyor apabila paket teridentifikasi tujuan luar kota dan
notifikasi paket berhasil disortir atau paket gagal disortir oleh conveyor.
Proses tersebut akan berulang hingga objek telah tersortir semua ataupun berhenti
jika terdapat objek yang gagal tersortir akibat tidak teridentifikasi resi maupun
mendeteksi kode resi yang terdapat pada objek dalam keadaan diam atau pasif.
Kemudian akan terjadi perubahan kondisi sehingga paket akan diteruskan atau
23
3.5. Diagram Blok Penelitian
Adapun diagram blok yang dilaksanakan pada penelitian ini ditunjukkan pada
Gambar 3.3.
Obyek Barcode
Barcode Scanner
Motor
Servo
Regulator LM2956
12 V to 5 V Node-MCU
Telegram
Gambar 3.3. menunjukkan diagram blok sistem kerja alat, Power Supply DC 12 V
akan memberikan tergangan kepada motor driver BTS 7960 sebagai pengendai
objek barcode yang tertera akan dideteksi untuk kemudian diidentifikasi dan
dipisahkan sesuai tujuannya, jika objek tersebut adalah paket dalam kota maka
motor servo akan bergerak dan memisahkannya ke kotak dengan tujuan dalam
kota. Selanjutnya jika objek dibaca oleh Barcode Scanner dan diidentifikasi
merupakan paket dengan tujuan luar kota maka conveyor akan terus berjalan dan
membawa paket tersebut ke ujung conveyor hingga tersortir di kotak tujuan luar
kota. Setelah itu, informasi dari paket yang telah tersortir akan muncul notifikasi
24
di aplikasi telegram, baik itu notifikasi paket tersortir dengan tujuan dalam kota,
25
3.6. Perancangan model sistem
Berikut ini merupakan diagram alir perancangan model sistem secara keseluruhan
Mulai
Proses pembacaan
paket oleh barcode
Tidak
Apakah barcode
Terbaca scanner?
Ya
Node-MCU
memproses
Paket dibawa
oleh conveyor
Ya Tidak
Motor servo berputar sejauh 60° dan Motor servo diam dan conveyor
memisahkan paket dalam kota meneruskan paket luar kota
Node-MCU
mengirimkan notifikasi
melalui telegram
Selesai
Gambar 3.4. Diagram alir perancangan sistem
26
Berdasarkan Gambar 3.4. diagram alir perancangan sistem dapat dilihat bahwa
saat objek dibaca oleh Barcode Scanner dan mengirimkan sinyal kepada Node-
tujuan paket dan memberikan perintah ke motor driver untuk menjalankan motor
DC atau Conveyor membawa objek paket menuju motor servo untuk dipisahkan
jika paket dalam kota atau diteruskan ke ujung Conveyor jika paket luar kota.
MCU untuk melakukan pengiriman sinyal berupa notifikasi pesan kepada operator
atau pihak yang ditentukan melalui aplikasi telegram bahwa paket yang berhasil
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, maka
Komunikasi WiFi.
2. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa jarak minimal yang bisa dideteksi
oleh Barcode Scanner terhadap objek paket adalah 10 cm. Jika jarak kurang
3. Alat ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan menyortir dengan paket
10x10x5 cm3, dan paket maksimal yang bisa dipisahkan oleh motor servo
Barcode didapatkan waktu 0,001 detik atau 1 milidetik dalam setiap proses
pembacaan kode barcode akan selalu mulai terbaca dari start character dan
5.2 SARAN
1. Meningkatkan kinerja alat agar dapat membawa paket dengan massa yang
lebih berat, dengan cara motor DC ditambahkan motor gearbox agar torsi dan
ukuran yang lebih besar dengan mengganti motor servo dengan tenaga lebih
besar agar bisa menyortir paket dengan massa yang lebih berat.
56
DAFTAR PUSTAKA
Otomatis Menggunakan Media Barcode”, Jurnal Barcode vol. 11, no. 1412-
0372. 2013.
[2] Nur Yusuf. Faizal, “Sistem Penyortiran Barang Otomatis Berdasarkan jenis
2020.
[3] Rizki Pratama, Muhammad ” Rancang bangun prototype alat pensortir logam
[4] Benny. ”Rancang bangun sistem pemilah paket barang menggunakan Radio
[5] Ma’ruf, Ali. “Rancang bangun prototype sistem pemilahan produk kemasan
Lampung. 2011.
[6] Ramadhan, Rahmat. “Rancang bangun alat conveyor penyortir buah apel
[7] Ir. Sere Saghranie Daulay,M.Si & Widyaiswara Madya “Hubungan Barcode
2012.
[10] Hilal, Ahmad. “Pemanfaatan motor servo sebagai penggerak CCTV untuk
melihat alat-alat monitor dan kondisi pasien di ruang ICU. Jurnal Gema
[11] Armad, Dwi Diyan dkk. Analisis Efisiensi Pada Belt Conveyor Untuk
[12] Husni, N. L., Rasyad, S., Putra, M. S., Hasan, Y., & Al Rasyid, J.
2019.
No. 2, 2017.
[15] Hawari, Naufal. “Anaisis proses bongkar muat perusahaan jasa ekspedisi
muat melalui perbaikan skenario (studi kasus : PT. Lintas Samudra Jaya).
[16] https://datasheetspdf.com/pdf-file/917194/Transmotec/775-5520F-CC/1