Laporan Magang Telkom Akses Pamekasan (REV)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA

PT. TELKOM AKSES PAMEKASAN

Sistem Monitoring Dashboard dan Troubleshooting Gangguan Internet Pada


Indihome PT. Telkom Akses Pamekasan

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kelulusan


Mata Kuliah Praktik Kerja Nyata

Disusun Oleh:

Sabilillah Ihwal Al-latif (NIM. 202010130311115)


Achmad Lukmanul Cahyadi (NIM. 202010130311127)
Hasyrul Hanif (NIM. 202010130311002)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
2023
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
PRAKTIK KERJA NYATA

Praktik Kerja Nyata ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (FT-UMM) dengan data sebagai
berikut:
Nama Ketua : Sabilillah Ihwal Al-latif (NIM. 202010130311115)
Nama Anggota : Achmad Lukmanul Cahyadi (NIM. 202010130311127)
Hasyrul Hanif (NIM. 202010130311002)
Tempat PKN : PT. Telkom Akses Pamekasan
Tanggal PKN : 31 Juli 2023 s/d 31 Agustus 2023
Judul Laporan : Sistem Monitoring Dashboard dan Troubleshooting Gangguan
Internet Pada Indihome PT. Telkom Akses Pamekasan

Disetujui dan disahkan pada tanggal 31 Agustus 2023.

Mengesahkan, Menyetujui,
Pimpinan Perusahaan/Instansi Pembimbing Lapangan,

ARIEZONA WIDIANTO Hendy Rahman, S.Kom


NIK. 896013 NIK. 18920361

i
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI
PRAKTIK KERJA NYATA

Praktik Kerja Nyata ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (FT-UMM) dengan data sebagai
berikut:
Nama Ketua : Sabilillah Ihwal Al-latif (NIM. 202010130311115)
Nama Anggota : Achmad Lukmanul Cahyadi (NIM. 202010130311127)
Hasyrul Hanif (NIM. 202010130311002)
Tempat PKN : PT. Telkom Akses Pamekasan
Tanggal PKN : 31 Juli 2023 s/d 31 Agustus 2023
Judul Laporan : Sistem Monitoring Dashboard dan Troubleshooting Gangguan
Internet Pada Indihome PT. Telkom Akses Pamekasan

Disetujui dan disahkan pada tanggal 01 Oktober 2023.

Mengetahui Menyetujui
Koordinator PKN, Dosen Pembimbing,

Haneef Nouval A. H., S.T., M.Eng. Merinda Lestandy, S.Kom, M.T.


NIP. 20230111081994 NIDN. 0703039302

Mengesahkan
Kaprodi Teknik Elektro FT-UMM,

Khusnul Hidayat, S.T., M.T.


NIDN. 0723108202

ii
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Riwayat Penulis 1:
SABILILLAH IHWAL AL-LATIF, anak pertama dari dua
bersaudara, lahir di Pamekasan, 04 November 2000, telah
selesai menempuh pendidikan tingkat SD di SDN Barurambat
Kota 1 Pamekasan, SMP pada SMPN 5 Pamekasan dan SMA
pada SMAN 5 Pamekasan, serta sedang menempuh program
sarjana Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang
sejak tahun 2020. Hingga saat ini masih menempuh pendidikan
pada Universitas Muhammadiyah Malang dengan peminatan
Telematika, mempunyai experience Beladiri Taekwondo dan
Editing video grafis.
Riwayat Penulis 2:
ACHMAD LUKMANUL CAHYADI, Penulis dilahirkan di
Probolinggo, 03 Maret 2002, Penulis mengawali pendidikan
tingkat SD, SMP, SMA di SD Negeri Maron Wetan 1, SMP
Negeri 1 Maron dan SMA Negeri 1 Gending, serta sedang
menempuh program sarjana Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Malang sejak tahun 2020 hingga saat ini,
Dengan Peminatan/Jurusan Telematika. Semasa kuliah, penulis
bergabung dan mengikuti kegiatan organisasi internal kampus,
yaitu: Himpunan Mahasiswa Elektro periode 2020-2021
dan juga Fotografi.
Riwayat Penulis 3:
Hasyrul Hanif, anak kedua dari 4 bersaudara yang lahir di pulau
kangean kabupaten sumenep pada 6 maret tahun 2002.
Memulai pendidikan tingkat SD di SDN Angkatan 1
kec.Arjasa, dan melanjutkan mts di Yayasan pondok pesantren
muhammdiyah islamiyah (YPPMI) dan tingkat SMA di
MA.muhammdiyah 02 lamongan, serta sedang menempuh
program sarjana di teknik elektro universitas muhammadiyah
malang dengan peminatan telematika. Memiliki eksperience di
bidang beladiri tapaksuci, organisasi IPM dan HW. Serta
pernah mengikuti pelatihan KOKAM muhammmadiyah

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga laporan Praktik Kerja Nyata (PKN) yang berjudul “Sistem
Monitoring Dashboard dan Troubleshooting Gangguan Internet Pada Indihome” ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada:
1. Ibu Merinda Lestandy, S.Kom, M.T. selaku dosen pembimbing PKN yang telah dengan
sabar membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Haneef Nouval A. H., S.T., M.Eng. selaku koordinator PKN.

3. Bapak Khusnul Hidayat, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknik Elektro.

4. Bapak Hendy Rahman, S.Kom selaku pembimbing lapangan yang telah dengan sabar
membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan tugas dan proyek selama
PKN.

5. Bapak Ariezona Widianto selaku Manager PT. Telkom Akses Pamekasan

6. Ayahanda dan Ibunda dan seluruh keluarga besar atas segala nasehat, kasih sayang,
perhatian dan kesabarannya di dalam membesarkan dan mendidik penulis, serta yang
senantiasa tiada henti-hentinya memberikan doa dan semangat demi terselesaikannya
laporan ini.

7. Seluruh civitas akademika Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah


Malang dan karyawan/pegawai PT. Telkom Akses Pamekasan yang telah banyak
memberi bantuan dan dukungan selama penyelesaian laporan PKN ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan,
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis
berharap PKN ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.
Pamekasan, 5 September 2023

Penulis

iv
ABSTRAK

PT Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi


Indonesia, yang bergerak dalam bisnis penyediaan layanan konstruksi dan pengelolaan
infrastuktur jaringan. Selama mengalami kenaikan pemesanan dalam pelayanan IndiHome
pada PTTA area Madura, teknisi provisioning selalu berupaya untuk mencapai target dan
perusahaan dan berupaya menyelesaikan order pada hari yang ditugaskan., sehingga teknisi
provisioning pada area Madura membutuhkan tenaga kerja tambahan dari STO terdekat
jika mengalami tren order yang meningkat.
Monitoring pada indihome merupakan suatu kebutuhan untuk menunjang kinerja
para pegawai Telkom Indonesia, Monitoring sangat diperlukan sehingga dapat memantau
menggunakan aplikasi Ibooster dan Embassy yang dipantau langsung oleh beberapa
Operator sehingga akan menjadikan pemantauan lebih mudah dan praktis, kemudian hasil
Monitoring ini akan dilaporkan langsung kepada Teknisi indihome. Melalui pemantauan
semacam ini, teknisi dapat bekerja dengan lebih mudah mencari kerusakan yang
disebabkan oleh gangguan fisik maupun gangguan logic. Setelah teknisi mendapatkan
laporan langsung dari operator dan apabila kerusakan itu disebabkan oleh gangguan fisik
maka teknisi langsung Memperbaiki pada lokasi kerusakan tersebut, Monitoring dashboard
ini akan terus menerus memberikan report dari kondisi ditempat Dengan cara ini, teknisi
dapat mengatasi masalah yang muncul tanpa menunggu laporan dari pengguna dan teknisi
Internet berbasis nirkabel di WITEL Karawang Mudah untuk menjaga stabilitas
berdasarkan Internet nirkabel tanpa langsung memeriksa peralatan.
Kata Kunci  Dashboard, Gangguan Internet, Ibooster, Indihome, Monitoring

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN........................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI..................................................................ii
RIWAYAT HIDUP PENULIS.............................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Nyata........................................................................1
1.2 Tujuan PKN.............................................................................................................2
1.3 Latar Belakang Proyek/Kegiatan PKN....................................................................2
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.5 Tujuan Proyek/Kegiatan PKN.................................................................................3
1.6 Manfaat....................................................................................................................3
1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKN.....................................................................4
BAB 2 LATAR BELAKANG DAN PROSES KERJA PERUSAHAAN.............................5
2.1 Profil Perusahaan.....................................................................................................5
2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas....................................................................6
2.3 Produk......................................................................................................................7
2.4 Proses Produksi.......................................................................................................8
2.5 Fasilitas Produksi.....................................................................................................8
BAB 3 RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB...................................................9
3.1 Lingkup Penugasan.................................................................................................9
3.2 Hak dan Tanggung Jawab dalam Penugasan.........................................................10
BAB 4 PROYEK/KEGIATAN MAGANG.........................................................................11
4.1 Metodologi untuk Menyelesaikan Tugas..............................................................11
4.2 Hasil dan Pembahasan Penugasan Magang...........................................................16
BAB 5 PENUTUP................................................................................................................27
5.1 Kesimpulan............................................................................................................27
5.2 Saran......................................................................................................................28
5.3 Keberlanjutan........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Nyata


Praktik Kerja Nyata (PKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dengan tugas langsung di
Lembaga BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, dan Instansi Pemerintahan setempat.
Praktik Kerja Nyata (PKN) memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh di kampus. Praktik Kerja Nyata (PKN) merupakan wujud
relevansi antara teori yang didapat selama di perkuliahan dengan praktik yang ditemui baik
dalam dunia usaha swasta maupun pemerintah. Praktik kerja lapangan dipandang perlu
karena melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang cepat berubah.

Praktik Kerja Nyata (PKN) akan menambah kemampuan untuk mengamati,


mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas manajerial mahasiswa dalam mengamati
permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang
sebenarnya. Dalam dunia kerja, setiap perusahaan atau instansi memiliki aturan dan
kebijakan yang berbeda. Dalam perkuliahan mahasiswa mendapat pengetahuan yang
berupa teori yang diiringi dengan sedikit praktik. Hal ini tidak cukup, karena ilmu yang
didapatkan juga harus diiringi dengan praktik yang direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Nyata (PKN) mahasiswa dituntut agar dapat memperluas
pengetahuan dan informasi terhadap bidang yang ditekuni atau dipelajari.

Praktik Kerja Nyata (PKN) ini sangat penting karena mahasiswa dapat mengetahui
sejauh mana perkembangan komunikasi dan cara kerja yang ada pada sebuah perusahaan
atau instansi, apakah ada perbedaan antara teori dan praktiknya. Dengan adanya Praktik
Kerja Nyata (PKN) dapat membentuk pola pikir yang terarah dan membangun. Selain itu
bisa sebagai bekal untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang
penuh persaingan, serta mengetahui bagaimana kerja-sama dan komunikasi yang dilakukan
oleh karyawan dalam suatu perusahaan atau instansi terkait. Dalam pelaksanaan Praktik
Kerja Nyata (PKN) ini mahasiswa diberi kebebasan oleh fakultas untuk memilih sendiri
perusahaannya. Untuk itu berdasarkan latar belakang di atas kami berniat mengajukan
Praktik Kerja Nyata di PT. Telkom Akses Pamekasan.

1
1.2 Tujuan PKN
a. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada kegiatan yang nyata,
dengan demikian akan mengetahui perbandingan antara pengetahuan di bangku kuliah
dengan kenyataan yang ada di dunia kerja.
b. Menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dipelajari serta tata cara
bersosialisasi dengan dunia kerja yang sarat dengan persaingan-persaingan.
c. Memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan, dan kreativitas pribadi yang
sesuai dengan ilmu yang dimiliki.
d. Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungan
kerja serta mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan di masa yang akan datang.
e. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk nantinya dapat terjun di
lingkungan kerja.

1.3 Latar Belakang Proyek/Kegiatan PKN


Telekomunikasi atau komunikasi jarak jauh merupakan suatu teknik dalam mengirim
pesan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan jarak yang jauh dengan menggunakan
beberapa media transimisi yang dapat digunakan. perkembangan media transmisi saat ini
telah mencapai pada sistem yang menerapkan kabel fiber optik sebagai media transmisi
data dengan menghantarkan daya dengan kecepatan cahaya.

Dengan adanya layanan INDIHOME yang merupakan layanan komunikasi yang


dapat membuat masyarakat pada pelosok desa untuk merasakan layanan internet tentunya
mempermudah kebutuhan komunikasi masyarakat sekitar yang pada area tersebut telah
terjangkau jaringan INDIHOME. Namun, tentunya pada suatu sistem jaringan juga perlu
adanya pemeliharaan jaringan dan juga beberapa perbaikan akibat kerusakan dari
penggunaan suatu alat atau komponen tertentu.

Yang dimana pegawai Telkom harus melakukan pemeriksaan atau monitoring


melalui beberapa aplikasi. Adapun aplikasi penunjang lainya yaitu menggunakan Aplikasi
Ibooster dan Embassy. Apabila mendapatkan laporan dari pelanggan bahwa koneksi
jaringannya terputus maka pihak operator akan memantau terlebih dahulu melalui aplikasi
tersebut. Oleh karena itu aplikasi Monitoring ini sangat diperlukan sebagai tindakan yang
signifikan untuk menekan angka gangguan dengan mempertimbangkan perhitungan
perfomansi yang fair untuk Telkom dan teknisi.

2
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari kegiatan ini yaitu :
1 Bagaimana Arsitektur pada jaringan komunikasi dengan menggunakan kabel fiber
optik ?
2 Bagaimana proses pengidentifikasian gangguan yang terjadi pada jaringan fiber
optik ?
3 Bagaimana penanganan yang akan dilakukan setelah proses pengidentifikasian dari
gangguan ?

1.5 Tujuan Proyek/Kegiatan PKN


Adapun tujuan Praktik Kerja di Perumda Tirta Kanjuruhan adalah :
1. Mahasiswa dapat memperoleh keahlian dan pengalaman baru melalui kegiatab
Kerjasama dengan para karyawan industry yang telah berpengalaman kerja di
lapangan
2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
3. Mahasiswa dapat mengtahui suasana kerja yang sebenarnya, sehingga dapat
membangun Kerjasama yang baik serta sebagai upaya memperluas wawasan
dunia kerja.
4. Dengan adanya kegiatan yang telah dilaksanakan, praktikan dapat mengetahui
secara langsung proses dalam mengidentifikasi dan menangani gangguan yang
sering terjadi baik pada sisi pelanggan ataupun pada jenis perangkat lainnya yang
ada pada arsitektur jaringan komunikasi menggunakan kabel fiber optik.
5. Menambah pengalaman bekerja secara nyata.

1.6 Manfaat
Manfaat dari adanya kegiatan ini menambah pengetahuan praktikan mengenai
jaringan komunikasi menggunakan kabel fiber optik serta telah dapat menyelesaikan
permasalahan dalam mengidentifikasi dan menangani gangguan yang terjadi, selain itu
dengan adanya kegiatan ini memberikan pengalaman baru untuk mengetahui lingkungan
kerja yang diterapkan pada kantor PT. Telkom Akses serta menjalin relasi dengan
karyawan pada kantor sehingga melatih praktikan untuk mempersiapkan diri ketika akan
terjun ke dunia industri.

3
1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKN
Magang dilakukan di PT. Telkom Akses Pamekasan, Jl. Trunojoyo No.67, Rw 02,
Barurambat Kota Kec. Pamekasan, Kab. Pamekasan, Jawa Timur 69317, Indonesia.
Magang dilakukan kurang lebih selama satu bulan, dimulai dari tanggal 31 Juli 2023
hingga 31 Agustus 2023.

4
BAB 2
LATAR BELAKANG DAN PROSES KERJA PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT. Telkom Akses


PT. Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Telkom. PTTA
bergerak dalam bisnis penyediaan layanan konstruksi dan pengelolaan infrastruktur
jaringan. Pendirian Telkom Akses merupakan bagian dari komitmen Telkom untuk terus
melakukan pengembangan jaringan broadband untuk menghadirkan akses informasi dan
komunikasi tanpa batas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Telkom berupaya
menghadirkan koneksi internet berkualitas dan terjangkau untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia sehingga mampu bersaing di level dunia. Saat ini Telkom tengah
membangun jaringan backbone berbasis Serat Optik maupun Internet Protocol (IP) dengan
menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 Km kabel Serat Optik. Pembangunan
kabel serat optik merupakan bagian dari program Indonesia Digital Network (IDN) 2015.
Sebagai bagian dari strategi untuk mengoptimalkan layanan nya, Telkom mendirikan PT.
Telkom Akses.
Kehadiran PTTA diharapkan akan mendorong pertumbuhan jaringan akses
broadband di Indonesia. Selain Instalasi jaringan akses broadband, layanan lain yang
diberikan oleh PT. Telkom Akses adalah Nenwork Terminal Eguipment (NTE), serta Jasa
Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan operation & maintenance jaringan Akses
Broadband.
Fiber optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau
plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, serta dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang
digunakan biasanya adalah sinar laser atau light emitting diode (LED). Kabel ini
berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam fiber optik tidak
keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Puri
Muliandhi, Erlian Husna Faradiba, dan Bayu Adi Nugroho menganalisa konfigurasi

5
jaringan FTTH dengan Perangkat OLT Mini untuk Layanan Indihome di PT. Telkom
Akses Witel Semarang indeks, bias dari udara yang di akibatkan oleh laser mempunyai
spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber Optik sangat tinggi Sehingga
sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi (Muliandhi ct al, 2020).

2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Struktur Organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang hubungan
kerjasama antar orang – orang yang terdapat dalam suatu badan usaha yang bekerja
bersama - sama untuk mencapai tujuan. PT. Telkom Akses Menggunakan struktur
organisasi garis yang berbentuk sederhana dan mudah di mengerti. Telkom dibagi pada
beberapa wilayah telekomunisasi (Witel). Setiap Witel memiliki tanggung jawab penuh
dalam mengelola kegiatan usaha di wilayahnya masing-masing. Berikut adalah struktur
organisasi Telkom Akses Witel Madura. Dimana susunan organisasi mengatur kekuasaan
dan tanggung jawab secara garis lurus dari atas ke bawah dalam system ini perintah
mengalir dari pimpinan tertinggi dan kemudian tiap bagian meneruskan kepada
dibawahnya dan begitu juga sebaliknya.

2.2.1 Tugas dan Fungsi Bagian


Pada umumnya pembagian tugas pada PT. Telkom Akses dibagi menjadi 4 bagian
yaitu kontruksi, provesioning, maitenance, pemasaran dan penjualam serta retail dimana
retail juga terdiri dari bagian kontruksi, provesioning, maintenance, dan aset, pemasaran
penjualan tersendiri yang keseluruhan bagian dibawahi oleh manager.
a.Manager
1. Menetapkan kebijakan baik keluar maupun ke dalam.

6
2. Mengawasi keseluruhan pelaksanaan kerja dan aktifitas perusahaan berdasarkan
ketetapan anggaran dasar dan ketentuan lainnya yang ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban yang tertuang
dalam laporan R/L, neraca dan lain – lain kepada dewan komisaris.
b. Konstruksi
kontruksi penyebaran jaringan akses (Peluncuran baru FTTH di Lapangan Hijau),
modemisasi dari kabel tembaga ke FTTC & FTTH (Area Lapangan Coklat) serta
FTTx untuk High End Market. Kami juga menyediakan FO Last Mile Expansion
(LME).
c. Maintenace
Kelola layanan Telkom Akses menyediakan operasi, perawatan perbaikan untuk
jaringan akses, NTE akses point WiFi dan perangkat aktif. Telkom Akses juga
melaksanakan penyediaan instalasi pelanggan IndiHome baru.
d. Provesioning
Penyewaan nirlaba pengadaan, distribusi, inventarisasi, dan penggantian NTE yang
mencakup modem, ONT, STB untuk pelanggan IndiHome.
e. pemasaran
Perdagangan menyediakan penggantian atau perpindahan kabel tembaga ke kabel
serat optic. Selanjutnya, kabel tembaga dari hasil proses migrasi diharapkan bisa
menjadi sumber pendapatan lain. Selain itu, baru-baru ini Telkom Akses menerima
tanggung jawab utama baru untuk memonetisasi peralatan jaringan akses using.

2.3 Produk
PT. Telkom Akses memiliki hasil produk berupa jasa penyedia layanan konstruksi dan
pengelolaan infrastruktur jaringan antara lain sebagai berikut :
2.7.1. Internet Fiber
Layanan super cepat dengan menggunakan Fiber Optik dari telkom yang memiliki
beberapa keunggulan yaitu, (a) internet cepat, (b) internet handal (c) internet canggih
2.7.2. Telepon rumah
Telepon rumah merupakan layanan komunikasi dengan keunggulan biaya lebih
murah dengan kualitas suara yang jernih. Paket yang ditawarkan
2.7.3. Useetv cable

7
Useetv cable merupakan layanan TV kabel berbayar (Pay TV), dengan memberikan
layanan yang berkualitas dan pengalaman baru bagi pengguna, karena tersedia fiture
seperti Pause & Rewind TV, Video on Demand, Video Recorder dan lainnya.
2.7.4. IndiHome Smart
IndiHome Smart merupakan layanan smart home yang dapat mengintegrasikan dan
mengontrol berbagai macam smart device dimanapun dan kapanpun melalui smartphone.
Dengan fitur 'Intelligent Home' ini, pengguna dapat mengoperasikan device Smart Home
dari berbagai brand hanya dengan satu aplikasi

2.4 Proses Produksi


Untuk proses produksi dari tiap layanan pada PT. Telkom Akses akan melalui
beberapa tahapan dari divisi yaitu pemasaran dan penjualan untuk memproses permintaan
agar dapat diproses oleh divisi maintenance dan kontruksi agar dapat aktivasi untuk
melakukan eksekusi pada permintaan dari pelanggan sehingga layanan dapat digunakan
oleh pelanggan sedangkan untuk divisi provesioning yang melayani gangguan akan
memastikan dan memelihara layanan agar tetap dapat digunakan.

2.5 Fasilitas Produksi

8
BAB 3
RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB

Tugas-tugas yang telah diberikan kepada Praktikan selama masa magang akan
dijelaskan pada bab ini.

3.1 Lingkup Penugasan


Praktikan ditugaskan di departemen Gangguan untuk Produk Indohome selama
periode magang. Departemen Gangguan adalah departemen yang bertanggung jawab
terhadap keseluruhan gangguan yang terjadi pada setiap cluster yang ada pada daerah
Madura.
Tabel 3.1 Area Tanggung Jawab Praktikan
Level
Area Tanggung Jawab
(Penuh, Sebagian,
(Jelaskan sifat dan ruang lingkup tanggung jawab)
Pendukung)
Membantu promosi produk kepada para calon pelanggan dalam Pendukung
proses peningkatan aktivasi.
Mempelajari keseluruhan tahapan dalam menangani keseluruhan Penuh
gangguan yang terjadi.
Bekerja sama dengan karyawan untuk mendapatkan alternatif Sebagian
pemasok terbaik untuk produktivitas optimal di setiap proyek
perbaikan.
Keterangan :
Penuh : Bertanggung jawab penuh atas hasil pekerjaan.
Sebagian : Bertanggung jawab sebagian atas hasil pekerjaan.
Pendukung : Memberikan bantuan kepada orang yang bertanggung jawab atas hasil
pekerjaan.
Tabel 3.2 Daftar Tugas dan Proyek Praktikan
No Tugas dan Proyek
. (Jelaskan tugas dan proyek yang diberikan perusahaan)
1 Mengontrol Dasboard Gangguan
2 Menyelesaikan permasalahan gangguan pada Indihome area Madura
3 Membantu promosi produk kepada para calon pelanggan dalam proses
peningkatan aktivasi.

9
3.2 Hak dan Tanggung Jawab dalam Penugasan
Tabel 3.3 Daftar Hak dan Kewajiban Praktikan
Hak Tanggung Jawab
1. Akses ke dokumen dan data 1. Menjaga kerahasiaan informasi dan
gangguan. dokumen perusahaan.

2. Mendapatkan alat-alat safety 2. Membuat dashboard gangguan sebagai


sebagaipenunjang saat mengerjakan penunjang dalam pengolahan data.
gangguan Indihome area madura. 3. Menyelesaikan permasalahan gangguan
3. Mendapatkan informasi terkait Indihome area Madura.
produk dan proses kerja dalam
perusahaan.

10
BAB 4
PROYEK/KEGIATAN MAGANG

4.1 Arsitektur INDIHOME


Secara umum jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf) memiliki dua buah perangkat
opto elektronik (perangkat aktif), yaitu pada sisi sentral dan pelanggan atau disebut dengan
titik konvrsi optik (TKO). Peletakan TKO yang akan kita bahas FTTH yaitu :
Fiber To The Home (FTTH), merupakan arsitektur teknologi fiber optik yang
mengirimkan informasi dari provider hingga ke pengguna yang peletakan perangkat ONU
berada di rumah rumah pelanggan. Arsitektur ini menggunakan panjang gelombang 1490
nm untuk downstream dan sinyal optik dengan panjang gelombang 1310 nm untuk
upstream digunakan untuk mengirim data dan suara.

Gambar 4.1 Arsitektur Jaringan FTTH INDIHOME

a. OLT
OLT (Optical Line Termination) ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider
(CO) untuk mengirimkan sinyal layanan ke setiap user melalui jaringan. Sinyal layanan
meliputi: sinyal suara telepon (PSTN), data (internet provider), video (video/tv kabel
provider) Triple Play Service.

11
Gambar 4.2 Perangkat Optical Line Terminal
b. Patch cord
Patch cord FO adalah seutas kabel fiber optic, yang pada kedua ujungnya sudah
dipasangi konektor. Sebuah patch cord terdiri dari dua komponen utama, yaitu kabel
dan konektornya. Seutas patch cord optic bisa terdiri dari satu core serat optik
(simplex), atau dua core serat optik (duplex). Konektor FO yang terpasang pada kedua
ujung patch cord bisa dari jenis yang sama, bisa juga dari jenis yang berbeda.

Gambar 4.3 Patch Cord Fiber Optik


c. ODF
ODF (Optical Distribution Frame) berfungsi sebagai titik terminasi kabel fiber optic,
sebagai tempat peralihan dari kabel fiber optic outdoor dengan kabel fiber optic indoor
dan sebaliknya. Fungsi lainnya sebagai titik koneksi perangkat ke Optical Digital
Network (ODN) dan sebagai titik cross connect antara ODF. Wujud dari ODF adalah
berbentuk rak dan dipasang di sisi STO.

12
Gambar 4.4 Optical Distribution Frame (ODF)
d. Kabel Feeder
Merupakan kabel fiber optic yang mempunyai fungsi untuk menyalurkan informasi
yang berupa sinyal optik hasil konversi perangkat OLT, biasanya menggunakan kabel
Single Mode tipe G652D.

Gambar 4.5 Kabel Feeder

e. Optical Distribution Cabinet (ODC)


adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO, Suatu ruang yang berfungsi
sebagai tempat untuk melakukan proses instalasi sambungan jaringan optik single
mode. Ruangan tersebut berbentuk kotak/kubah (dome) yang terbuat dari bahan
material khusus. Di dalam ODC terdapat beberapa perangkat seperti connector, splicing,
maupun splitter. Untuk gambar ODC dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.6 Optical Distribution Cabinet (ODC)

13
f. Kabel Distribusi
Merupakan kabel fiber optic yang mempunyai fungsi untuk meneruskan informasi yang
berupa sinyal optik mulai dari ODC sampai ke ODP dan tetap menggunakan kabel fiber
optic Single Mode tipe G652D dan jenis instalasinya sama dengan feeder

Gambar 4.7 Kabel Distribusi


g. ODP
Optical Distribution Point (ODP) merupakan perangkat terminasi awal penggunaan
drop cable, sebelum masuk ke rumah pelanggan. Ada tiga jenis ODP, yaitu ODP
Pedestal, ODP Pole, dan ODP Closure. Komponen perangkat ODP terdiri dari optical
pigtail, connector adaptor, splitter room, ruang manajemen fiber dengan kapasitas
tertentu dan dilengkapi dengan tempat untuk jalur masuk dan keluar kabel (kabel
distribusi dan drop).

Gambar 4.8 ODP (Padestal, Pole dan Closure)

h. Kabel Drop
Meneruskan sinyal optik dari ODP ke rumah-rumah pelanggan, dimana tipe kabel drop
yang digunakan adalah tipe G 657 untuk menanggulangi lokasi instalasi yang banyak
belokan-belokan sehingga harus menggunakan optik dengan bending insensitive.

14
Gambar 4.9 Kable Drop
i. OTP
OTP (Optical Termination Premises) / Roset merupakan perangkat pasif yang
diletakkan di rumah pelanggan, yang menjadi titik terminasi akhir dari kabel indoor /
dropcore fiber optik.

Gambar 4.10 OTP / Roset

j. Optical Network Terminal (ONT)


ONT adalah perangkat yang akan terhubung langsung dengan perangkat milik
pelangggan. Port (RJ11 dan RJ45) output dari ONT biasanya terhubung dengan kabel
UTP ke fixed telephone, router wireless, PC maupun decoder TV. Hal yang perlu
diperhatikan adalah posisi ONT harus dekat dengan stop kontak listrik karena suplai
power ONT dari PLN/listrik.

15
Gambar 4. 11 Perangkat Optical Network Terminal (ONT)

4.2 Pengumpulan Data


Pada proses pengumpulan data yang merupakan langkah pertama dari penanganan
gangguan dimana akan dikumpulkan data gangguan berupa tiket pengaduan pelanggan
yang telah masuk pada sistem Indihome untuk selanjutnya dapat dilakukan troubleshoot
pada sistem yang sedang mengalami gangguan pada arsitektur jaringan INDIHOME
berupa POP, OLT, ODP hingga ONT. untuk penentuan jenis dari gangguan yang biasanya
terjadi pada sisi OLT akan dapat terlihat pada dashboard sistem monitoring yang ada pada
POP dan banyaknya jumlah pelaporan gangguan dari suatu cluster jaringan, beberapa
tampilan pada sistem tacac akan terlihat seperti pada gambar berikut

Gambar 4.12 Tampilan Sistem Tacac

16
Pada gambar 4.12 merupakan tampilan pada sistem Tacac untuk memantau
keseluruhan OLT. Kemudian untuk sisi ODP merupakan gangguan yang biasanya
dilaporkan oleh pihak mitra atau pihak ketiga yang telah melakukan pengecekan secara
langsung sedangkan untuk sisi ONT merupakan pelaporan secara langsung oleh user atau
pelanggan sehingga untuk penentuan jenis gangguan yang terjadi akan dilakukan
pengecekan redaman menggunakan Ibooster ataupun menggunakan OTDR untuk
mengetahui letak kesalahan beserta jarak dari gangguan yang terjadi. Pada keseluruhan
arsitektur jaringan INDIHOME, gangguan yang biasanya terjadi ialah adanya FOC (Fiber
Optic Cut) yang merupakan putusnya kabel serat optik sehingga tidak dapat
menghantarkan daya, dan bending yang merupakan adanya tekukan yang terjadi pada serat
optik sehingga dapat menyebabkan redaman tinggi. dalam menangani keseluruhan dari
hasil pengumpulan data yang ada maka diperlukan beberapa perangkat pendukung untuk
dalam perbaikan gangguan diantaranya berupa :
a. Splicer

Gambar 4.13 Perangkat Splice


Splicer atau biasa disebut fusion splicer adalah sebuah perangkat
pendukung untuk menyambungkan kedua ujung kabel serat optik menggunakan
teknologi yang canggih dengan memanfaatkan panas untuk meleburkan kabel
optik.

17
b. Stripper

Gambar 4.14 Stripper


Stripper merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memotong dan juga
mengupas kulit atau pada bagian cladding fiber optik sehingga core optik dapat
terlihat untuk penyambungan.
c. Protector Sleeve

Gambar 4.15 Protector Sleeve


Protector Sleever merupakan sebuah pelindung yang akan melindungi serat
optik ang telah disambung menggunakan splicer agar kabel yang telah tersambung
tidak tertekuk dan kaku sehingga tidak mudah terputus.

18
d. Cleaver

Gambar 4.16 Cleaver Fiber Optik


Cleaver merupakan alat pemotong core fiber optik agar sebelum melakukan
penyambungan dengan splicer, core dapat terpotong dengan rapi dan tersambung
dengan baik sehingga memperkecil nilai redaman pada proses penyambungan.

e. OPM

Gambar 4.17 Perangkat Optical Power Meter


OPM (Optical Power Meter) merupakan alat ukur untuk rugi daya cahaya
pada saluran serat optik sehingga dapat menentukan kualitas dari koneksi fiber
optik dengan satuan decibel(dB).

19
f. OTDR

Gambar 4.18 Perangkat Optical Time Domain Reflector


Optical Time Domain Reflector (OTDR) merupakan alat yang digunakan
untuk mengevaluasi serat optik dalam domain waktu. Bagian yang dianalisis oleh
OTDR merupakan jarak akan insertion loss, reflection yang ada, dan loss yang
muncul di 19 setiap titik. OTDR digunakan untuk mempermudah mengetahui
kerusakan yang terjadi dengan pemberitahuan jarak pada kabel yang sedang
mengalami gangguan.
g. OFI

Gambar 4.19 Perangkat Optical Fiber Identifier


Optical Fiber Identifier merupakan sebuah alat yang dapat mengidentifikasi
adanya sinyal pada sebuah kabel serat optik untuk memudahkan dalam pengecekan
kabel yang sedang dialiri daya dan tidak agar meminimalisir kesalahan memotong
kabel yang sedang difungsikan.

20
h. VFL

Gambar 4.20 Perangkat Visual Fault Locator


Visual Fault Locator (VFL) merupakan sebuah senter yang akan
memancarkan sinar merah untuk mengecek kabel fiber optik untuk mengetahui
letak dari kesalahan atau kerusakan yang terjadi pada fiber optik

4.3 Dashboard Gangguan


4.3.1 Tujuan
Informasi merupakan hal yang penting dari dulu hingga sekarang, maka karena itu
dibutuhkan sebuah perangkat/tools yang dapat menyajikan data agar informasi yang
disampaikan dapat menjadi informatif. Monitoring dashboard gangguan pada INDIHOME
dapat digunakan untuk memantau serta mengawasi data gangguan di seluruh Madura untuk
dapat di evaluasi kembali di kemudian hari.

Gambar 4.21 Data gangguan

21
4.3.2 Hasil
Hasil dari monitoring dashboard gangguan INDIHOME mampu meyampaikan
informasi yang paling penting bagi perusahaan berkaitan dengan tujuan dari dashboard
tersebut, berisi hasil summary dari data-data yang ada. Selain itu, dashboard mampu
menampilkan visualisasi yang informatif seperti tabel, grafik, dan juga gis(map)
penyebaran gangguan pada setiap daerah di Madura.

Gambar 4.22 Hasil Penyebaran Gangguan INDIHOME

4.4 Penanganan Gangguan User


Penanganan gangguan pada user yang sering terjadi terbagi dari 2 sisi yaitu pada
sisi ODP ke ONT atau pada ODC ke ODP terdapat beberapa kemungkinan yang sering
terjadi ialah adanya bending pada kabel patchcord pada ODP, konektornya longgar, core
putus pada jalur ODP ke ONT atau ODC ke ODP, core yang retak pada sambungan dan
kurang klik pada konektor, loss pada ODP, ONT yang hang, dan no internet pada ONT.
Maka permasalahan tersebut menyebabkan gangguan pada jalur ODP ke ONT.
4.4.1 Gangguan ODP ke ONT
Untuk mengetahui pasti gangguan yang terjadi pada ODP ke ONT, maka perlu
dilakukan pengecekan by CLI ataupun pengecekan secara langsung pada ONT. terdapat
beberapa keadaan dari gangguan ODP ke ONT diantaranya,

22
a. Kabel Putus
Tahapan awal untuk mengetahui adanya suatu kabel yang putus akan dicek
melalui sistem dimana saat kabel putus maka pada pada sistem akan menampilkan
Logout Reason berupa Branch Fiber Cut seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 4.23 Sampling Pengecekan Logging User Branch Fiber Cut

Setelah pengecekan awal melalui sistem akan dilakukan pengecekan secara


langsung atau on site menggunakan OTDR untuk mengetahui titik dari lokasi
putusnya kabel sehingga dengan adanya pemberitahuan jarak yang ditampilkan dari
OTDR dapat diketahui lokasi dari kabel yang putus, setelah menemukan kabel yang
putus dapat dilakukan penyambungan ulang kabel fiber optik menggunakan
bantuan perangkat splicer untuk menyambungkan 2 kabel fiber optik.

b. Bending

Bending atau penekukan pada kabel dapat menambah redaman pada jalur
sistem komunikasi sehingga dapat mempengaruhi kualitas data yang
ditransmisikan. untuk mengetahui adanya tekukan pada jalur transmisi dapat pula
diketahui melalui sistem tacac dimana pada RXPower akan melebihi -25dB yang
merupakan standar maksimal redaman pada user agar layanan dapat digunakan.

Gambar 4.24 Sampling Pengecekan Redaman rx yang tinggi di sisi user

Setelah mengetahui penyebab dari gangguan berupa bending yang ditandai dengan
tingginya redaman pada user maka dapat dilakukan perbaikan dengan pengecekan
secara langsung pada onsite dengan menggunakan OTDR tetapi untuk kasus
bending, pada input GPON atau FDT perlu dipadamkan terlebih dahulu agar
penggunaan perangkat OTDR dapat digunakan jangka panjang. setelah
mendapatkan hasil jarak dan redaman yang tinggi pada OTDR maka dapat
dilakukan perbaikan dengan merapikan kabel yang mengalami bending.

23
c. Kerusakan ONT

Kerusakan pada ONT juga dapat dicek melalui sistem tacac dimana akan
ditampilkan logout reason berupa dying gasp, sehingga perlu pengecekan secara
langsung di sisi rumah user untuk mengetahui kerusakan pada ONT.

Gambar 4.25 Sampling Pengecekan Logging user Dying gasp

untuk menangani permasalahan pada kerusakan ONT dilakukan penggantian


perangkat ONT agar layanan kembali dapat digunakan. Setelah proses penanganan
keseluruhan gangguan yang terjadi pada ODP ke ONT, akan tertampil pada sistem
tacac dimana RxPower yang ditampilkan -14,2dB yang tidak melebihi standar
maksimal redaman di sisi ONT.

Gambar 4.26 Sampling Pengecekan Redaman rx yang bagus di sisi user

4.4.2 Gangguan ODP Loss

Gambar 4.27 Sampling Pengecekan redaman user yang loss pada sisi OLT

24
Pada gangguan ODP Loss dapat di sampling user diatas yang loss pada sistem,
untuk dapat memastikan bahwa ODP tersebut sedang bermasalah, selanjutnya
diperlukan pengecekan secara langsung di lokasi untuk mengetahui penyebab
gangguan. Penanganan pertama dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan
redaman pada input ODP menggunakan OPM, langkah kedua yaitu menggunakan
OTDR dimana pada OTDR akan menunjukkan hasil berupa jarak dari putusnya kabel
yang menyebabkan tidak adanya redaman yang diterima oleh ODP. Untuk ODP loss
ada kemungkinan terjadinya kabel putus pada jalur distribusi dari ODC ke ODP
sehingga perlunya diketahui lokasi kabel putus tersebut untuk dapat dilakukan
penyambungan kabel serat optik.

Gambar 4.28 Hasil OTDR dari ODP ke ONT


pada hasil OTDR ditampilkan keterangan kabel yang putus pada jarak 1,4km sehingga
dengan mengetahui letak lokasi dari putusnya kabel fiber optik dapat dilakukan
penyambungan kembali dari kabel yang terputus.
4.4.3 Penanganan Gangguan pada USER

Gambar 4.29 Penyambungan Kabel pada USER


penanganan gangguan yang terjadi pada jalur FAT ke ONT maupun FAT Loss
dapat dilakukan penyambungan kembali core menggunakan splicer untuk core yang
putus dan retak, sedangkan untuk sambungan yang kurang klik pada konektor ataupun

25
terjadinya penekukan pada kabel dapat dilakukan dengan perbaikan sambungan
konektor dan merapikan kabel untuk mengurangi redaman yang terjadi.

4.5 Hasil Pembahasan


Dari keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan, dalam penanganan gangguan
perlu adanya prosedur yang dilakukan terlebih dahulu seperti pengumpulan data berupa
open ticket sebagai acuan dalam pengerjaan gangguan, dengan adanya data data tesebut
pun perlu diolah lebih baik agar dalam memantau dan mengawasi gangguan dapat
dilakukan dengan lebih mudah. Proses penanganan gangguan perlu dilakukan pengukuran
untuk mengetahui redaman pada keseluruhan jalur arsitektur fiber optik dimana pada
masing masing perangkat memiliki batasan maksimal redaman guna memastikan bahwa
data yang terkirim dapat ditransmisikan dengan baik dan juga diperlukan pengukuran
menggunakan OTDR untuk mengetahui penyebab dari gangguan yang terjadi sehingga
dapat menentukan tindakan yang perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang ada.
pada dasarnya gangguan yang sering terjadi meliputi kabel putus, tingginya redaman
diakibatkan oleh konektor yang tidak terpasang dengan baik, retaknya core kabel fiber dan
juga terjadinya tekukan pada kabel, sehingga dalam menangani permasalahan tersebut
dapat dilakukan penyambungan ulang kabel dan merapikan kabel sehingga data dapat
ditransmisikan sesuai dengan redaman maksimal yang telah ditentukan dari OLT hingga
ONT.

26
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah proses pengumpulan data dan analisa serta penanganan gangguan pada
layanan IndiHome. Arsitektur jaringan komunikasi fiber optik yang digunakan dalam
FTTH adalah Passive Optical Network (PON). PON merupakan jaringan point-to-
multipoint yang tidak memiliki komponen aktif selain di sisi Central Office (CO) dan sisi
pelanggan / user. Dengan kata lain, sinyal optik dikirimkan hanya melalui komponen pasif
yaitu fiber optik, splices, dan splitter/combiner. PON merupakan teknologi terbaru setelah
Point-to-point fiber connection, dimana tiap client memiliki jalur fiber optik pribadi untuk
menuju CO, dan Active Optical Network (AON), yaitu jaringan yang membutuhkan
komponen aktif berupa switch elektronik sebagai penyalur informasi. Selain itu, diperlukan
beberapa peralatan yang dapat dikategorikan dalam komponen aktif dan pasif. Komponen
aktif adalah alat yang membutuhkan sumber listrik untuk beroperasi. Contohnya adalah
laser, amplifier, modulator, attenuator, dan switch. Sedangkan komponen pasif adalah alat
yang tidak membutuhkan sumber energi lain dan hanya bekerja menyalurkan sinyal
cahaya. Contohnya adalah fiber optik, konektor, splices, filter optik, dan coupler.
Dalam memberikan layanan yang baik kepada pelanggan perlu adanya
pemeliharaan jaringan serta pelayanan yang cepat dalam melakukan perbaikan gangguan.
Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada layanan IndiHome, Anda dapat melakukan
beberapa langkah berikut: Kunjungi situs web resmi IndiHome atau unduh aplikasi resmi
IndiHome (jika tersedia) di perangkat Anda, Hubungi pusat layanan pelanggan IndiHome
melalui nomor telepon resmi atau saluran komunikasi yang disediakan. Mereka dapat
memberikan informasi terbaru tentang situasi gangguan dan memberikan bantuan untuk
memecahkan masalah.
Jika Anda tidak dapat menemukan informasi terbaru atau solusi dari langkah-
langkah di atas, sangat disarankan untuk menghubungi langsung layanan pelanggan
IndiHome untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Mereka akan dapat memberikan
informasi terbaru dan membantu memecahkan masalah yang mungkin Anda hadapi.
Kondisi di lapangan menunjukkan banyaknya tindakan penyambungan ulang pada
kabel yang menandakan perlunya pemilihan kabel yang baik dan jalur yang ideal agar
dapat meminimalisir gangguan tersebut. Penanganan yang cepat dapat dilakukan dengan
informasi yang akurat dari pelanggan dan penanganan dengan bantuan alat yang tepat.

27
5.2 Saran
Setelah berlangsungnya kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) selama kurang lebih 1
bulan terdapat beberapa saran yang dapat praktikan sampaikan yaitu dengan meningkatkan
pelatihan ilmu dasar mengenai arsitektur jaringan komunikasi yang menggunakan fiber
optik serta pengenalan beberapa parangkat sehingga praktikan dapat memahami dengan
baik keseluruhan sistem yang ada pada arsitektur jaringan fiber optik.

5.3 Keberlanjutan

Keberlanjutan dari kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) ini dapat dijadikan sebagai
salah satu pertimbangan untuk topik skripsi yang akan dikerjakan nantinya, serta dengan
adanya topik ini dari praktikan dapat terus belajar untuk melakukan pengembangan berupa
inovasi pada sistem yang telah ada guna meningkatkan kinerja pada sistem telekomunikasi.

28
DAFTAR PUSTAKA
[1] G. Keiser, Optical Fiber Communications, 4th edition, Singapore: McGraw-
Hill International Edition, 2010.
[2] N. Massa, “Fiber Optic Telecommunication,” in SPIE Fundamental of Photonics,
Society of Photo-optical Instrumentation Engineers, 2000, pp. 293-374.
[3] G. D. Hantoro and Karyada, Fiber Optik : Teknologi, Material, Instalasi, dan
Implementasi, Bandung: Informatika, 2015.
[4] S. M. Gillani, M. A. Khan and M. K. Shahid, “Reach Extendibility of Passive Optical
Network Technologies,” Optical Switching and Networking, vol. 18, p. 211–221, 2015.
[5] Handzalah, Tubagus Muhammad Reza, Denny Darlis, and Desti Madya Saputri.
“Simulasi Komunikasi Cahaya Tampak Berbasis Pemultipleksan Pembagian Panjang
Gelombang pada Jaringan Fiber to the Home.” Prosiding SENIATI (2019): 386-391.
[6]
LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan Laporan, yaitu:


1. Surat Permohonan Izin PKN.
2. Surat Balasan dari Perusahaan/Instansi.
3. Surat Tugas PKN (yang mencantumkan nama mahasiswa dan dosen pembimbing).
4. Sertifikat atau Surat Keterangan Telah Melaksanakan PKN dari Perusahaan/Instansi
(optional).
5. Form Nilai dari Pembimbing Lapangan.
6. KSM Seluruh Praktikan saat melaksanakan Seminar PKN.
7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Seminar PKN (optional).
8. Form Catatan Kegiatan Harian (Log Book).
9. Dokumen foto-foto kegiatan.
10. Spesifikasi teknis serta data-data proyek/kegiatan yang diperlukan (optional).
11. Form lembar kendali PKN[PKN-B5]
12. Form saran perbaikan naskah laporan PKN [PKN-B9]

Anda mungkin juga menyukai