Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan
berfikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak
dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil
pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan tarap
perkembangan anak.
SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan
hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk
mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat untuk dihafalkan. Cara yang demikian bukan
saja tidak sesuai dengan hakikat belajar sebagai usaha memeperoleh pengalaman, namun juga
dapat menghilangkan gairah dan motivasi belajar siswa
Tahap tahap
Tahap pelacakan adalah tahap penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar
siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan.
c. Tahap konfrontasi adalah tahap penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan
tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.
d. Tahap inkuiri adalah tahap terpenting dalam SPPKB. Dimana siswa belajar berpikir yang
sesungguhnya. Siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, oleh sebab itu pada
tahap ini guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
gagasan dalam upaya pemecahan persoalan.
Tahap akomodasi adalah tahap pembentukan pengetahun baru melalui proses penyimpulan.
f. Tahap transfer adalah tahap penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang
disajikan.
Fakror intern yang berpengaruh terhadap prestsi belajar, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
faktor fisiologis dan faktor psikologis (Slameto, 2005).
1. Faktor fisiologis
Faktor fsiologis menyangkut fsiologis secara umum dimana orang yang dalam keadaan segar
jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. Disamping
kondisi fisiologis secara umum itu juga takkalah pentingnya adalah panca indera terutama
penglihatan dan pendengaran.
2. Faktor psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar.
Faktkor-faktor tersebut adalah intelegensi, perhatian, minant, bakat, motif, kematangan dan
kelelahan.
Faktor ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestsi belajar, dapat dikelompokkan menjadi tiga
faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, 2005).
1. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik,
relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor
keluarga ini merupaka lembaga pendidikan yang pertama dan utama pada anak untuk
berkembang selanjutnya.
2. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, standar pelajaran, keadaan
guru, metode belajar dan tugas rumah. Faktor tersebut merupakan faktor yang sangat penting
dalam meningkatkan prestasi belajar, untuk itu dari pihak sekolah benar-benar menjalankan
faktor tersebut.
Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat. Pada faktor masyarakat ini
yang menjadi pengaruh dalam meningkatkan prestasi belaja siswa disebabkan karena adanya
kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Alasan kenapa disebut pembelajaran berdiferensiasi karena sebagaimana yang diketahui strategi
pembelajaran berdiferensiasi adalah menggunakan strategi pengajaran, yang memperhatikan
aspek-aspek diferensiasi dalam artian strategi pengajaran yang digunakan harus dapat
mengakomodir keragaman peserta didik dan kebutuhan belajar peserta didik, sedangkan
strategi
Alasan kenapa termasuk dalam pembelajaran berdiferensiasi karena pada strategi pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir dalam penyampaian materi dilakukan dengan cara
membimbing peserta didik melalui interaksi dengan berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan masing-masing peserta didik artinya strategi pembelajaran ini menerapkan
diferensiasi konten dalam penerapannya.
Dalam penyampaian materi dilakukan dengan cara membimbing peserta didik melalui
interaksi dengan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masing-masing peserta didik.