(Kepala Bernomor) Kurikulum 2013 Di Kelas
(Kepala Bernomor) Kurikulum 2013 Di Kelas
(Kepala Bernomor) Kurikulum 2013 Di Kelas
DISUSUN OLEH
NAMA : Dra. NOVIANTI
NIP : 19691111 201212 2 001
PENDAHULUAN
ingin dicapai dalam kurikulum 2013 meliputi aspek karakter, kompetensi dan
literasi kurikulum sebelumnya dirasa sudah tidak relevan dengan tuntutan zaman
berhitung.
Pada kurikulum 2013 penilaian terhadap hasil belajar sswa lebih dititik
beratkan pada tiga komponen yang meliputi akhlak atau karakter yang terbagi dua
yaitu karakter moral dan karakter kinerja. Karakter moral berupa sikap beriman,
bertakwa, jujur, rendah hati dan sebagainya. Karakter kinerja berupa siokap kerja
keras, tanggung jawab, ulet, tidak mudah menyerah, tuntas -dan sebagainya.
kreatif, komunikatif dan kolaborasi. Aspek yang ketiga adalah · literasi yang
literasi budaya, literasi teknologi dan sebagainya. Ini merupakan proyeksi masa
penting untuk mengkondisikan kelas menjadi lebih optimal sehingga perlu adanya
strategi belajar untuk menignkatkan minat belajar dengan lebih memberdayakan
kembali yang pada akhimya berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah tidak
sesuai dengan KKM yang sudah· ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.
Numbered Heads Togethers (kepala bemomor) atau disingkat NHT. Model ini
bemomor). Dengan demikian hasil belajar siswa dapat mencapai nilai diatasKKM.
hasil belajar siswa kelas VI SDN 171/IX pada Pelajaran tema 2 rnelalui metode
Kemerdekaan.
1.3. TujuanPenelitian
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas
a. Bagi siswa :
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
KAJIAN TEORI
arti actual maupun potensial), (2) perubahan itu pada pokoknya adalah
didapatkannya kecakapan baru, (3) perubahan itu terjadi karena usaha (dengan
sengaja).
perubahan. Perubahan yang bersifat positif, dan karena usaha yang kemudian
Dalam dunia pendidikan, belajar dapat dimaknai sebagai suatu poses yang
menunjukan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhimya
akan didapat keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru yang didapat dari
a. Factor Internal (factor dari dalam peserta didik), yakni keadaan/ kondisi
b. Factor ekstemal (factor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkunan di
peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik
mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan
mereka.
Factor yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri meliputi dua
aspek, yakni:
1) Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
2) Aspek psikologis
factor-faktor rohaniah peserta didik yang pada umumnya dipandang lebih esensial
Seperti factor internal peserta didik, factor ekstemal peserta didik juga
1) Lingkungan social
2) Lingkungan nonsosial
Factor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga peserta didik dan letaknya, alat-alat
belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta didik. Factor-
faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik.
ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu
pendekatan tertentu.
Menurut Sangidu (2004: 14) metode adalah cara kerja yang bersistem
untuk memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
pembelajaran ialah sebuah cara- cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Hal itu berarti
bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu dibawah
Struktur. Model ini dapat dijadikan alternative variasi model pembelajaran dengan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode NHT ini merupakan
Struktur. Model ini dapat dijadikan alternative variasi model pembelajaran dengan
b. Pembentukan kelompok
kooperatif tipe NHT. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru member nomor kepada setiap siswa dalam
atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau
d. Diskusi masalah
bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap siswa berpikir bersama
clan pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan
oleh guru.
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban
f. Memberi kesimpulan
Bemomor)
saja mempengaruhi pekerjaan pemilik tugas yang lain pada nomor selanjutnya.
secara kreatif akan memungkinkan peserta didik untuk lebih baik dan dapat
1. pembentukan kelompok
2. diskusi masalah
pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di
perguruan tinggi identik dengan istilah "social studies" Sapriya (2009: 19).
Istilah JPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri
sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora,
sains bahkan berbagai isu'dan masalah sosial kehidupan Sapriya (2009: 20).
Materi JPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena
kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik Sapriya (2009: 20).
2001: 9).
ilmu sosial disusun melalui pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan
Adanya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat
memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan
IPS sebagai proses belajar yang mengintegrasikan konsep• konsep terpilih dari
berbagai ilmu-ilmu sosial dan humaniora siswa agar berlangsung secara optimal.
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
kemanusiaan.
sikap, dan keterampilan yang memadai untuk berperan serta dalam kehidupan
sejarah dan ilmu sosial, serta banyak hal termasuk humaniora dan sains.
Adapun ruang lingkup mata pelajaran JPS pada jenjang pendidikan dasar
dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada
geografi dan sejarah terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari- hari
yang ada di lingkungan sekitar peserta didik di SD. Menurut Permendiknas No. 22
Tahun 2006, ruang lingkup mata pelajaran IPS di SD meliputi aspek sebagai
berikut:
di sekolah dasar yang meliputi materi sejarah, geografi, sosiologi, dan ekonomi
keterampilan berpikir kritis, sikap yang yang berguna dalam kehidupan sehari-
Penelitian yang dilakukan oleh Irma Nurmala pada tahun 2009 tentang "Pengaruh
Penelitian yang dilakukan oleh Herta Delima Sitorus, Enjang Ali Nurdin,
dan Parsaoran Siahaan pada tahun 2010 .tentang "Efektifitas Model Pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) Pada mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) Terhadap Hasil Belajar Siswa". Dari hasil pengoalahan data,
didapat bahwa hasil belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran tipe
dilihat dari nilai gain temormalisasi pada pembelajaran. Berdasarkan nilai rata-
rata gain normal yaitu 0, 78 yang berkategori tinggi, menunjukkan bahwa model
Respon siswa dalam model pembelajaran ini juga sangat baik, diperoleh dari
Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Pieterz dan Horasdia Saragih pada
bahasan persamaan garis lurus. Mengacu dari data yang penelitian yang telah
dihasilkan, didapat juga bahwa rata-rata gain kelas eksperimen adalah 6,97 yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan rata-rata gain kelas kontrol yaitu 5,87.
karena adanya interaksi multi arah yang terjadi sehingga siswa tidak terkesan pasif
di kelas.
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan penerapan metode Numbered Heads Together, yang dapat dijadikan cara
bentuk kolaborasi, yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti. Masing-
model Kemmis dan Taggart, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri
dari empat langkah pokok yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau
tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflekting) atau
suatu siklus PTK yang menggambarkan dalam bentuk spiral. Seperti pada gambar
di bawah ini.
Gambar 3.1. Siklus PTK
Gambar 3.1 di atas dapat dijelaskan bahwa rancangan/ rencana awal,
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tidakan yang telah dilakukan. Hasil
1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan/ tatap muka dan setiap
akhir sampai dengan bulan Maret semester genap tahun ajaran 2018/2019.
berikut :
c. Siklus PTK
2. Subjek PTK
Danau Sipin Kota Jambi. Yang berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 14
1. Siklus I
a Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti telah mempersiapkan rencana
b. Tahap Pelak:sanaan
3) Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok & nama
guru
6) Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok
c. Tahap Pengamatan
jawaban.
d. Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi ini, adapun yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah
2. Siklus II
1) Tahap Perencanaan
refleksi pada siklus pertama. Yang mana pada siklus pertama belum bisa
teratasi dan pada siklus kedua guru dengan peneliti melakukan pemecahan
permasalahan yang belum bisa teratasi pada siklus pertama. Misalnya dalam
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Pengamatan
4) Tahap Refleksi
penelitian dan belum diolah. Data menurut jenisnya dibagi menjadi dua yaitu data
a. Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk ferbal, bukan dalam bentuk angka. Dalam
b. Data Kuantitatif
Data yang terbentuk angka statistik. DAta inilah yang menjadi data utama
keberhasilan dan prestasi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui
metode Numbered Head Together yang terkait dengan materi ajar proklamasi
Negeri 171/IV Kee. Dana.l!. Sipin. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakuk:an oleh peneliti adalah sebagai berikut : Oberservasi dan Wawancara, tes
dan dokumentasi.
a. Observasi
pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal sampai tahap
akhir. Dalam hal observasi dipergunakan untuk: mengetahui data tentang aktivitas
siswa yang dilaksanakan oleh peneliti melalui lembar pengamatan aktifitas siswa.
pengamatan guru.
b. Wawancara
Metode ini digunakan untuk: memperoleh data tentang hasil belajar dalam
pembelajaran IPS selama ini, serta menemukan kesulitan apa saja yang dihadapi
c. Tes
Pemberian tes dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. tes
hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Peneliti membuat tes berupa tes tulis dalam bentuk objektif pilihan ganda pada
siklus I dan siklus II yang diberikan kepada siswa setiap akhir siklus.
d. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa
dalam pembelajaran -1y1. Dan juga sebagai data penunjang seperti halnya
dokumentasi tentang profil SD Negeri 171/IV Danau Teluk visi dan misi sekolah,
sehingga memiliki makna dan arti yangjelas sesuai dengan tujuan penelitian.
sebagai berikut :
F
P= × 100 %
N
Keterangan :
Keterangan :
70-89 : Baik
50-69 : Cukup
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melatih tingkat
PMB di kelas.
1. Pra Siklus
a. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa di SDN 171/IV Kota Iambi didasarkan oleh Kriteria
Kondisi awal hasil belajar Kelas VI D SDN 171/IV Kota Jambi pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari
90%
80%
70%
60% 57.70%
50%
42.30%
40%
30%
20%
10%
0%
15 siswa 11 siswa
Tuntas Tidak Tuntas
Dari tabel diatas dapat dijelaskan nilai tertinggi yang dicapai siswa sebelum
dapat diketahui bahwa nilai ulangan kelas VI pada tema II materi tentang
hanya 15 siswa yang mencapai nilai sesuai KKM sedangkan 11 siswa nilainya di
bawah KKM.. Oleh sebab itu perlu dilakukan pendekatan belajar melalui metode
NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan nilai standar KKM
2. Siklus I
a. Perencanaan
merupakan ha] yang sangat mempengaruhi proses kegiatan belajar di kelas. Dari
cara perencanaan sampai kepada cara mengajar guru yang sangat jauh berbeda
dengan cara lama. Hal ini disebabkan perbedaan yang mendasar adalah guru
afektif dan psikomotorik tapi lebih dari itu mengutamakan aspek karakter, sikap
Sehingga perlu adanya perubahan cara mengajar guru yang lebih signitfikan
Dalam hat ini penulis akan mencoba salah satu metode belajar
kemerdekaan.
NHT. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada tema II tentang
diberikan berupa soal isian yang terdiri dari 10 soal yai:ig harus dijawab siswa
diakhir kegiatan belajar yang hasilnya untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
belajar yang sistematis dari mempersiapkan RPP sampai kepada penyusunan soal
dalam bentuk uraian yang akan dijadikan alat ukur keberhasilan siswa dalam
1 ). Pendahuluan
Indonesia Raya
proklamasi kemerdekaan.
2) Inti
siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap
tiap orang mengetahui jawaban dan pertanyaan yang telah ada dalam
guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan
siswa dikelas.
Hasil Belajar.
Untuk melihat seberapa besar hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap
materi yang telah di ajarkan pada siklus pertama ini di laksanakan tes. Berikut ini
100%
90%
80%
69.70%
70%
60%
50%
40%
30.79%
30%
20%
10%
0%
18 suswa 8 siswa
Tuntas Tidak Tuntas
Dari tabel diatas dapat dijelaskan nilai tertinggi yang dicapai siswa setelah
terendah adalah 60 (1 siswa) dengan rata-rata kelas adalah 70. 96 dengan batas
belum mencapai nilai KKM, hal ini dikarenakan siswa belum bisa sepenuhnya
teknik lama yaitu metode ceramah dan pengerjaan soal pilihan ganda serta hafalan
tanggal bulan tahun yang sifatnya teks book sehingga hasil belajar masih dirasa
belum maksimal.
menjawabnya sesuai dengan apa yang dilihatnya dalam film tersebut dan
ditambah dengan materi yang telah dibaca pada tema II karena merupakan hal
yang baru bagi siswa jadi sulit untuk: mendapatkan nilai tuntas.
sempuma. Cara berpikir ilmiah belum terbiasa bagi siswa. Siswa diharapkan
belajar. Maka pada siklus I siswa masih belum mencapai ketuntatasan sesuai
dengan yang diharapkan. Nilai ketuntasan adalah 70, sementara nilai siswa
3. Siklus II (Kedua)
a. Perencanaan
Dari cara perencanaan sampai kepada cara mengajar guru yang sangat jauh
berbeda dengan cara lama. Hal ini disebabkan perbedaan yang mendasar adalah
kognitif, afektif dan psikomotorik tapi lebih dari itu mengutamakan aspek
Dalam hal ini penulis akan mencoba salah satu metode belajar
kemerdekaan.
NHT. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada tema II tentang
Kemudian menyusun soal sebagai penilaian hasil belajar siswa. Soal yang
diberikan berupa soal isian yang terdiri dari 10 soal yang harus dijawab siswa
diakhir kegiatan belajar yang hasilnya untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
belajar yang sistematis dari mempersiapkan RPP sampai kepada penyusunan soal
dalam bentuk uraian yang akan dijadikan alat ukur keberhasilan siswa dalam
1). Pendahuluan
Indonesia Raya
proklamasi kemerdekaan.
2) Inti
a) Didalam kegiatan inti guru menginformasikan singkat kepada siswa
memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok
yang berbeda.
d) Tiap kelompok hams memiliki buku dan buku panduan agar memudakan
siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru
telah ada dalam LKS atua pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan
siswa dikelas.
Hasil Belajar.
Untuk melihat seberapa besar hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap
materi yang telah di ajarkan pada siklus II (dua) ini di laksanakan tes. Berikut ini
Dari tabel diatas dapat dijelaskan nilai tertinggi yang dicapai siswa setelah
terendah. adalah 70 (5 siswa) dengan rata-rata kelas adalah 76.9 dengan batas
Berdasarkan hasil evaluasi yang di adakan melalui ulangan siklus II, hasil
pada siklus II dapat di ketahui bahwa tindakan yang di lakukan pada sikllus ini
telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Ha] ini terbukti dengan hasil
belajar yang di peroleh siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang
telah di tetapkan.
Dari analisa diatas hasil belajar dengan menggunakan metode NHT terlihat
hasil pembelajaran yang dicapai siswa meningkat. Hal itu menunjukan bahwa
siswa dalam belajar. Selain itu materi, penjelasan yang di berikan guru juga
bermakna.
sampai ke siklus II, hal ini di sebabkan karena perubahan tindakan pada masing-
sebelumnya.
Dari data di atas dapat dilihat hasil belajar setiap siklusnya meningkat.
Pada siklus I nilai rata-rata siswa 62,91, dan pada siklus II nilai rata-rata 78,33.
Begitu juga pada presentase siswa yang berhasil dalam pembelajaran setiap
4.2. Pembabasan
Hasil belajar siswa kelas VI SDN 171/IV pada pelajaran tema 2 tentang
Ketuntasan Minimal). Dari jumlah siswa 26 siswa yang mendapat nilai tuntas 15
siswa dengan presentase 57, 70% sedangkan siswa yang belum mendapatkan nilai
siswa).
4.2.2. Siklus I
hasil belajar kelas IV SDN 171/IV pada pelajaran tema 2, tentang proklamasi
kemerdekaan belum terlaksana dengan baik dan belum mencapai hasil yang
belum terbiasa dengan teknik mengajar dengan menerapkan metode NHT dimana
siswa diajak untuk berpikir kritis dan dalam menjawab soal yang diberikan guru
lebih menggunakan daya nalar dengan pemahaman yang mendetail pada suatu
materi yang disusun dalam bentuk teks eksplanasi yaitu uraian atas suatu kejadian
Pada siklus I (satu) ini . presentasi hasil belajar nilai yang tuntas 69,23 %
terendah adalah 60 (1 siswa) dengan rata-rata kelas 70,96 dengan batas ketuntasan
minimal 70.
4.2.3. Siklus II
pembelajaran para siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang
signifikan, dengan nilai tuntas untuk seluruh siswa yang berjumlah 26 orang
dengan nilai rata-rata 87,76. Pada siklus II ini penerapan metode NHT dirasa
sudah maksimal dimana anak mulai termotivasi dan mulai terbiasa me.nerima
4.3.Pembahasan AntarSiklus
sampai ke siklus II, hal ini disebabkan karena perubahan tindakan pada masing-
meningkat. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 70,96, pada siklus II nilai rata-rata
sisaw 78,33. Begitu juga pada presentasi siswa yang berhasil dalam pembelajaran
ada satu bagian yang bertentangan dan semuanya berdasarkan pada suatu
pendekatan tertentu.
bahwa metode yang digunakan telah sesuai dengan situasi kondisi kelas VI SDN
NHT sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harta Peluina Sitorus, Enjang
Ali Nuridn dan Parsaoran Siahaan pada tahun 2010 tenmtang "Efektifitas model
pembelajaran NHT pada mata pelajaran TIK terhadap hasil belajar siswa". Dari
hasil pengolahan data, didapat bahwa hasil belajar siswa sebelum menggunakan
model pembelajaran NHT masih rendah. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat
Berdasarkan nilai rata-rata gain normal yaitu 0,78 yang berkategori tinggi
menunjukkan bahwa model NHT efektif untuk digunakan respon siswa dalam
model pembelajaran ini juga sangat baik, diperoleh dari jawaban siswa
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Merujuk pada penjelasan diatas maka diakhir peneliti ini dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar tema 2 siswa melalui model pembelajaran
171/IX Kota Jambi, hal ini diketahui dari perubahan nilai rata-rata dari siklus I
sampai ke siklus II, Pada siklus I nilai rata-rata siswa 70,96, pada siklus II nilai
5.2. Saran
2. Agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, para guru diharapkan dapat
digunakan dikelas.
hanya pada mata pelajaran akuntansi saja namun juga di mata pelajaran lain.
mendalam.
DAFTAR PUSTAKA