KAK DAK Perencanaan UKS TK KASIH IBU

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGADAAN JASA KONSULTASI PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN
1. Data Proyek
Program : Program Pengelolaan Pendidikan.
Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Sub Kegiatan : Pembangunan Gedung/Ruang Kelas/Ruang Guru PAUD
Pekerjaan : Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Ruang UKS TK
KASIH IBU Sipora Utara
Lokasi : TK KASIH IBU, KM. 06 Sipora Utara
Tahun Anggaran : 2023

2. Latar Belakang
Bahwa dalam rangka mewujudkan pendidikan dan kebudayaan yang kuat, mewujudkan
akses yang meluas, merata dan berkeadilan, mewujudkan pembelajaran yang bermutu, maka
diperlukan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan sebagai penunjang kegiatan proses
belajar mengajar. Salah satu penunjang proser belajar yang reprensentatif adalah ketersedian
sarana prasarana yang layak antara lain ruang belajar, pustaka, kantor majelis guru, Area
Bermain, Rauang UKS dan MCK.
Berdasarkan hal diatas, maka pada APBD kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun
Anggaran 2023 telah dianggarkan pembangunan sarana prasarana sekolah yang bersumber
dari dana DAK, salah satunya adalah Kegiatan Pembangunan Ruang UKS TK KASIH IBU
Sipora Utara. Untuk itu sebelum pelaksanaan pembangunan konstruksi, maka perlu disusun
dokumen perencanaan pekerjaan berupa Rincian Anggaran Biaya, Gambar Rencana,
Spesifikasi Teknis dan Time Schedule agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan
dapat terlaksana dengan efisien dan efektif. Penyususunan rencana anggaran biaya dan
spesifikasi teknis berpedoman pada DPA OPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
Anggaran 2023, Juknis DAK Tahun 2023 serta SHB Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan
Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan
dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur. Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan
sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara.
Penyedia jasa perencanaan untuk bangunan negara dan prasarana lingkungannya perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan
teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan
secara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran desain rencana
Pembangunan Ruang UKS TK KASIH IBU Sipora Utara dengan tidak
mengesampingkan bangunan exsiting yang sudah ada.
b. Tujuan
1. Tersedianya gambar rencana pekerjaan Pembangunan Ruang UKS TK KASIH
IBU Sipora Utara.

1
2. Tersedianya Engineer Estimate (EE) untuk rujukan perhitungan Owner Estimate
(OE) dan / atau Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3. Tersedianya spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi.
4. Tersedianya dokumen perencanaan pengadaan konstruksi yang akan dilakukan
melalui penyedia.
5. Tersedianya dokumen rujukan pelaksanaan kegiatan jasa konstruksi.

4. Sasaran Kegiatan
a. Sasaran Kegiatan adalah:
Perencanaan Pembangunan Ruang UKS TK KASIH IBU Sipora Utara.
b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan yang terdiri dari komponen kegiatan :
1. Pekerjaan Persiapan.
2. Pekerjaan Sipil/Struktur.
3. Pekerjaan Arsitektur.
4. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal (M/E).
c. Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah:
1. Persiapan Perencanaan termasuk survey.
2. Penyusunan Pra Rencana.
3. Pengembangan Rencana.
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan.
6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll).
7. Persiapan Pelelangan.
8. Pelaksanaan Pelelangan.
9. Pengawasan Berkala

II. KEGIATAN PERENCANAAN


1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang
berlaku antara lain Peraturan Menteri PUPR No. 1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi No. 3 Tahun 2022 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Umum
Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2023.
2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi
tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari:
a. Persiapan Perencanaan yaitu kegiatan yang meliputi seluruh pekerjaan awal sebelum
pekerjaan dimulai: penyusunan jadwal, mobilisasi dan pengerahan tenaga ahli,
tenaga pendukung, rencana dan metode pengumpulan data dan informasi lapangan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Membuat analisa harga satuan untuk setiap item pekerjaan yang ada pada kegiatan
tersebut.
c. Melakukan koordinasi dan konsultansi dengan pengguna jasa untuk menampung
saran masukan dan aspirasi sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan
teknis.
d. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.
3. Rencana sistem Mekanikal/Elektrikal.
4. Perkiraan biaya.

2
e. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, dan M/E, yang sesuai dengan gambar
rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity), rencana anggaran biaya
pekerjaan (RAB), Spesifikasi teknis
4. Membuat Rencana Keselamatan Konstruksi
5. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan
pelaksanaan pelelangan.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan
batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
(PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar,
dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada
umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

IV. SUMBER DANA


Sumber dana dari kegiatan ini bersumber dari APBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun
Anggaran 2023 (DAK 2023) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayan denga nomor kegiatan
1.01.02.2.03. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur dalam SPK
(Surat Perjanjian Kerja) melalui tahapan proses Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi sesuai
peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari:
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga pendukung.
b. Materi dan penggandaan laporan.
c. Jasa dan over head Perencanaan.
d. Pajak dan iuran daerah lainnya.

V. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada
KAK harus memperhatikan kriteria bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.
1. Menjamin terwujudnya desain bangunan sesuai dengan kaidah budaya setempat
yaitu budaya Kabupaten Kepulauan Mentawai.

3
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan.
1. Kemampuan memikul beban diperhitungkan terhadap pengaruh-pengaruh aksi
sebagai akibat dari beban-beban yang mungkin bekerja selama umur layanan
struktur, baik beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul
akibat gempa dan angin.
2. Material agregat halus dan agregat kasar yang digunakan sesuai standar konstruksi
tidak menggunakan material laut.
3. Mengetahui daya dukung tanah setempat dalam memikul beban atau untuk
menentukan struktur pondasi yang tepat.
4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur.
e. Persyaratan Instalasi Listrik.
Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya maupun
pemeliharaannya.
f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara.
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara
baik.
g. Persyaratan Pencahayaan.
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan
fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara
baik.

VI. PENDEKATAN METODOLOGI


Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan di
lingkungan sekitarnya. Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya
meggunakan teknologi sederhana. Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi
umum mengenai kondisi eksisting objek pekerjaan maupun keadaan sekitarnya, melalui
dokumen teknis yang telah ada maupun rencana masterplan wilayah perencanaan. Konsultan
terdiri dari tim perencana yang bertanggung jawab untuk melaksanakan perencanaan
pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dengan menggunakan data
lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan standard design serta cara yang
telah ditentukan dalam juknis DAK 2023.

VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen. Dalam pertemuan
berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan
sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini. Dalam melaksanakan tugas,
konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen
perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 30 (tiga puluh) hari Kalender bulan sejak
dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

4
VIII. INFORMASI DAN TENAGA/PERSONIL
1. Informasi.
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri.
c. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
2. Persyaratan Kualifikasi Badan Usaha.
Memiliki Sertifikasi badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi Usaha Kecil
(Kecil/Menengah/Besar), serta diisyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan jasa desain
rekayasa untuk konstruksi pondasi serta struktur bangunan RE102 (sesuai dengan sub
bidan klasifikasi/layanan SBU yang dibutuhkan).
3. Tenaga/Personil.
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan Tenaga Ahli
yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
A. Tim/Tenaga Ahli
Tenaga Ahli yang ditugaskan bertanggung jawab secara penuh atas nama
perusahaan jasa konsultasi terhadap keseluruhan pekerjaan, meliputi teknis
pelaksanaan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang
dihasilkan. Tenaga ahli disyaratkan:
a. 1 (satu) orang yang memiliki sertifikat keahlian (SKA) Tenaga Ahli Muda
Teknik Bangunan Gedung (201) dan berpengalaman pada bidangnya minimal 1
tahun.
B. Tim Pendukung/Drafter
a. Lulusan SLTA/SMK sederajat, pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun.
Jumlah 1 (satu) orang.
IX. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.
2. Tahap Pra-rencana Teknis
a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4. Tahap Rencana Detail
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.

5
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
5. Tahap Pelelangan.
- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

X. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi:
1. Gambar Akhir Perencanaan dalam bentuk hard copy dan soft copy (soft copy format
pdf dan format autocad).
2. Rencana anggaran biaya, analisa pekerjaan, aktual chek, harga satuan upah dan bahan,
SMK3, daftar kebutuhan upah dalam bentuk hard copy dan soft copy.
3. Spesifikasi teknis, metoda pekerjaan dan Rencana keselamatan konstruksi dalam bentuk
hard copy dan soft copy.
Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5
(lima) set hard copy dan 1 (satu) buah flasdisk soft copy.

XI. LAIN-LAIN
1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan diskusi
atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan
dengan palaksanaan pekerjaan survey lapangan;
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan
Pemilik pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
oleh Penyedia Jasa;
5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam
berita acara penjelasan pekerjaan.

Tuapejat, 06 Maret 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

IMER AJARIA, S.Pd


NIP. 19681208 200112 2 003

Anda mungkin juga menyukai