L. Pendahuluan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Umum
Gedung Sekolah adalah sarana yang digunakan untuk mendapatkan
Pendidikan. Oleh karena itu, bangunan tersebut harus memenuhi standar
kenyamanan dan kekuatan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA. Untuk memenuhi
standar kenyamanan dan keamanan sebagaimana diatur dalam
Permendiknas tersebut, maka dalam proses Pembangunan Talud Sekolah
harus memenuhi standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen
pelelangan baik dalam bentuk gambar bestek maupun spesifikasi
teknisnya. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka peningkatan
kualitas layanan pendidikan dasar adalah meningkatkan kualitas sarana
prasarana dan fasilitas pembelajaran di sekolah.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan
pembelajaran, maka peserta didik, guru dan sekolah akan terkait secara
langsung dalam hal penyediaan dan pemanfaatan sarana prasarana
tersebut. Peserta didik akan lebih terbantu dengan dukungan sarana
prasarana pendidikan. Hal ini dikarenakan tidak semua peserta didik
mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana
prasarana pendidikan akan membantu peserta didik, khususnya yang
memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan
demikian secara tidak langsung sarana prasarana sekolah yang memadai
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran.
Berkaitan dengan perencanaan tersebut diatas dengan penggunaan
setiap bagian lahan serta ruang untuk mencapai sasaran tersebut di atas.
Penyedia jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan
karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

I.2 Latar Belakang

Memasuki era globalisasi, dunia pendidikan di Indonesia terus


berkembang. Gedung sekolah merupakan salah satu sarana untuk
1
mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang didapat di sekolah selalu
berhubungan erat dengan sarana yang memadai dan fasilitas yang lengkap
guna untuk mempermudah proses belajar mengajar.
Mengingat pentingnya peranan gedung sekolah, maka Pembangunan
Talud Sekolah harus ditinjau dari beberapa sisi. Hal tersebut antara lain
peninjauan kelayakan konstruksi gedung tersebut, dalam hubungannya
sesuai dengan kemampuan gedung sekolah dalam menerima beban.
Berdasarkan hal tersebut diatas konsultan perencana mencoba
untuk memberikan satu konsep. Penyedia jasa perencanaan untuk
bangunan gedung negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,
sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang
memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perancangan perlu
disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan sesuai dengan kepentingan proyek. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh konsultan (pihak ketiga) yang menerapkan prinsip-prinsip
pemberdayaan dengan melibatkan unsur aparatur daerah yang
bersangkutan. Dalam perencanaan ini ada beberapa item pekerjaan terpilih
yang disesuaikan dengan pagu dana yang tersedia dan segera disusul
dengan pekerjaan fisik.
Untuk memenuhi sasaran tersebut, maka segera dimulai tahapan
perencanaanya yang diserahkan kepada CV. FIKRIYA sebagai Konsultan
Perencana melalui suatu proses. Dimana Konsultan Perencanaan ini
nantinya akan menghasilkan suatu keluaran/ produk yang dibutuhkan
dalam rangka pelaksanaan Konstruksi. Dan secara kontraktual Konsultan
Perencana ini bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat komitmen.

I.3 Maksud dan Tujuan

Dalam kegiatan perancangan atau proyek ini, maksud dan tujuan


yang dapat kita ambil berdasarkan perhitungan dan pandangan arsitektur
adalah Adalah untuk merencanakan sebuah bangunan yang dapat
difungsikan sebagai bangunan kantor, bangunan penunjang dan ruang
kelas dengan menggunakan biaya seminimal mungkin dengan kualitas
yang baik dan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
Beberapa alasan yang mendasari terhadap Pembangunan Rehab
Ruang Kelas, antara lain :

2
1. Kondisi gedung sekolah lama yang sudah tidak layak di gunakan lagi.
2. Kebutuhan sebagai penunjang fasilitas belajar mengajar
3. Terciptanya tempat belajar mengajar yang nyaman
Pekerjaan Belanja Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Talud
SDN Pagebangan Kecamatan Karanggayam (DAU) pada Dinas Pendidikan,
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kebumen dil aksanakan untuk
menyediakan :
1. Design dan;
2. Dokumen Lelang, yang disajikan dalam bentuk :
1) Denah Existing, denah tampak dan program ruang yang dituangkan
dalam gambar pra disain.
2) Gambar detail perencanaan.
3) Spesifikasi teknis.
4) Rencana anggaran biaya pelaksaan pembangunan.
5) Bil Of Quality (BQ) pelaksanaan pembangunan (harus jelas,
terperinci sesuai dengan aspek-aspek gambar perencanaan berikut
detailnya terutama mengenai jenis kontruksi dan bahan yang
digunakan).
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK.

I.4 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan perencanaan teknis tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa kegiatan di lapangan maupun dikantor yaitu sebagai berikut :
 Kegiatan Survey Pendahuluan
 Kegiatan Inventori Kondisi Lapangan
 Kegiatan pengumpulan Data Lapangan
 Kegiatan Analisa dan Perencanaan
 Penggambaran
 Rencana Anggaran Biaya
 Penyiapan Dokumen Lelang
Pekerjaan perencanaan sebagaimana yang dimaksud diatas harus
dikerjakan sejelas-jelasnya dan semaksimal mungkin agar peleksanaannya
dapat berjalan dengan tepat dan lancar, baik mengenai kuantitas, kualitas
maupun ketepatan waktu pekerjaan.
Pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut struktur atau pekerjaan yang pokok
dan penting dalam perhitungan teknis harus jelas, bila perlu dipertegas
3
dengan detail yang jelas untuk menghindari penyimpangan pekerjaan,
maupun perselisihan dalam penentuan.
Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal
bahan penilaian/penelitian bahan dan status, larangan/penggunaan
bahan.
Penyusunan gambar-gambar disesuaikan dengan pelaksaan agar jelas,
urut, dan untuk mempermudah jalannya pelaksaan pembangunan.
Ketepatan biaya sesuai batasan-batasan anggaran yang tersedia/yang
ditetapkan termasuk Bill Of Quality (BQ) dan harga satuan pokok yang
tercantm dalam BQ dan RAB Perencana harus mengacu dan disesuaikan
dengan harga satuan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
setempat, SEE dari Departemen Keuangan dan Bappenas dan dari Dinas
Pemukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Pusat Informasi Tenik
Bangunan (PITB/BIC) yang masih berlaku.
Segera setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), CV.
FIKRIYA melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pengumpulan data lapangan dan mulai dilaksanakan survey
peninjauan lapangan, yang kemudian diikuti dengan kegiatan
pengumpulan data lapangan lainnya.

4
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN

II.1. Rencana Pekerjaan


Tugas ini meliputi tugas-tugas perencanaan gedung, site / tapak
bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri
dari :
1. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan diantaranya pemeriksaan keadaan seperti :
- Kondisi Existing Lahan
- Jalan sebagai factor penunjang mobilitas
- Lokasi pembangunan gedung sekolah
2. Menyusun pra-rencana seperti rencana lay-out dll.
3. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain membuat :
1. Rencana Arsitektur (konsep penataan ruang dan yang berkaitan
dengan disain arsitektur).
2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
sesuai aturan yang berlaku.
3. Rencana utilitas.
4. Perkiraan biaya atau Estimasi Engineer (EE) sesuai dengan
Harga Satuan dari Konsultan Perencana.
4. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar teknis kerja, detail arsitektur, detail struktur,
detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang
disetujui.
2. Spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat/syarat(RKS)
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi
5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat
Komitmen di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu
panitia pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
6. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi
penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

5
7. Membantu memberikan masukan selama pelaksanaan konstruksi fisik
seperti :
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.
3. Memberikan saran-saran.

II.2. Program Kerja


Rencana kerja yang telah dikembangkan dari program kerja adalah
rencana kerja keseluruhan. Rencana Kerja disusun berdasarkan ruang-
lingkup kerja konsultan. Menurut Kerangka Acuan Kerja, tahapan yang
perlu dilaksanakan oleh Konsultan adalah sebagai berikut :
a. Persiapan perencanaan termasuk survey.
b. Penyusunan Pra Rencana.
c. Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
- Gambar existing
- Rencana kebutuhan jaringan elektrikal mekanikal
d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.
e. Penyusunan Rencana Prioritas Pelaksanaan.
f. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ).
Agar dapat diperoleh rencana kerja, maka tahapan pekerjaan
diatas di break-down lebih detil sebagai berikut:
Tabel 2.11. Program Kerja
No Kegiatan Person In Charge
1 Persiapan perencanaan termasuk survey
A. Pre Construction Meeting TL
B. Eksisting DED Gedung lama TL & TA
C. Survey Eksisting Gedung sekarang TL & TA
D. Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang TL & TA
E. Survey Awal Eksisting Gedung dengan TL & TA
Utilitas SURVEYOR
F. Laporan Pendahuluan TL
2 Penyusunan Pra Rencana TL & TA
3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi TL & TA
: Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal
mekanikal

6
4 Gambar Draft Desain TL & TA, DRAFTER
5 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya TL & TA
6 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat TL & TA
7 Penyusunan Rencana Detail(Gambar Kerja, TL & TA, DRAFTER
RKS, BQ).
8 Laporan Akhir TL & TA

Keterangan :
TL : Team Leader
TA : Tenaga Ahli

7
Tabel 2.2 Jadwal Kerja
N Februari Maret
Kegiatan Ket.
o M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5
1 Persiapan perencanaan
termasuk survey
A. Pre Construction Meeting √
B. Eksisting DED Gedung √
C. Survey Eksisting Gedung √
D. Shop Drawing Sesuai

Eksisting Sekarang
E. Survey Awal Eksisting

Gedung dengan Utilitas
F. Laporan Pendahuluan √
2 Penyusunan Pra Rencana √
3 Pengembangan Rencana/Draft
Design, meliputi : Rencana

kebutuhan Jaringan elektrikal
mekanikal
4 Gambar Draft Desain √
5 Penyusunan Rencana Anggaran
X
Biaya
6 Penyusunan Rencana Kerja dan
X
Syarat
7 Penyusunan Rencana
X
Detail(Gambar Kerja, KRS, BQ).
8 Laporan Akhir X

Keterangan :
√ : sudah dilaksanakan
x : belum dilaksanakan

8
BAB III
HASIL SURVEY PENDAHULUAN
III.1 Kondisi dan Situasi Lokasi Proyek
Survey telah dilaksanakan dalam bentuk pengukuran fisik dan di
dokumentasikan sebagai “FOTO 0 %” :
1. SDN PAGEBANGAN KEC. KARANGGAYAM

KONDISI LOKASI

KONDISI LOKASI

KONDISI LOKASI

9
KONDISI LOKASI

KONDISI LOKASI

KONDISI LOKASI

10
III.2 Gambar Existing

11
BAB IV
PENUTUP

Dari uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, pemenuhan sarana
pendidikan dalam hal ini ruang kelas yang sesuai Standar Nasional
Pendidikan merupakan salah satu penunjang peningkatan mutu pendidikan
SD/SDLB/SMP. Upaya pemerintah melalui Pembangunan Talud Sekolah belum
berjalan secara optimal. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, jumlah ruang
kelas yang dibanguni hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah
berdasarkan hasil pemetaan sekolah oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten/Kota.
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan Pembangunan Talud Sekolah maka
pihak dinas pendidikan kabupaten/kota dapat mengatur dan mengkondisikan
pelaksanaan Pembangunan Talud Sekolah sehingga proses Pembangunan ini
dapat berjalan lancar. Sedangkan pihak sekolah hendaknya dapat
melaksanakan program dan kegiatan ini secara transparan dan akuntabel,
dengan melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat. Untuk mengatasi
kurangnya dana, sekolah sebaiknya tidak hanya mengandalkan dana dari
pemerintah melainkan bekerjasama dengan pihak swasta. Keterlibatan semua
pihak/stakeholder pendidikan terutama komite sekolah sangat diharapkan agar
dapat membantu pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar
tersebut sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancer dan
mencapai hasil yang optimal.

12

Anda mungkin juga menyukai