Makalah Perkembangan Pranatal Revisi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN PRANATAL
Untuk memenuhi tugas mata kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Hasanudin,M.Pd.

Disusun Oleh :
Khoirul Umayh (12521.00085)
Maulany Noor Oktaviani (12522.1021)
Nira Saumi Rahmawati (12520.0420)
Sahrul Adom Muhamad Abdul Karim (12520.0418)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SABILI BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang mana atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”PERKEMBANGAN
PRANATAL” ini dengan baik meskipun masih jauh dari sempurna. Sholawat beserta salam
tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita nabi agung nabi Muhammad SAW.
yang telah membawa kita semua dari alam kejahilan ke alam yang terang benderang yang di
sinari oleh ilmu pengetahuan ,iman dan islam.
Penulis tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
yang berjudul “PERKEMBANGAN PRANATAL” ini. Penulis sadar dalam penulisan
makalah ini,masih banyak kekurangan, .untuk itu,penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun.

Subang, 05 Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampai saat ini masih ada beberapa orang yang menganggap bahwa
perkembangan seorang anak dimulai ketika dia sudah dilahirkan ke dunia. Padahal
sebenarnya perkembangan dapat diamati ketika tahap awal ovulasi. Pertemuan antara
sel sperma yang sudah matang dengan sel telur yang sudah matang kemudian terjadi
pembuahan. Mulai dari sini, perkembangan calon bayi sudah dapat diamati dan
dipelajari. Banyak hal yang juga harus diketahui semua orang, khususnya calon orang
tua dalam masalah perkembangan anak mulai dari masa sebelum kelahiran atau yang
sering disebut pranatal sampai dengan kelahirannya. Karena kedua masa tersebut
merupakan masa yang penting dan menjadi penentu untuk perkembangan anak di
masa-masa berikutnya sampai masa lanjut usianya. Kajian ini memiliki tujuan untuk
memberikan beberapa pengetahuan tentang perkembangan anak di masa sebelum
kelahiran atau pranatal dan masa kelahiran. Kajian ini menggunakan metode Library
Research dengan mengkaji beberapa sumber data dari buku-buku yang berhubungan
dengan perkembangan pranatal dan kelahiran. Kesimpulan dari kajian ini adalah
perkembangan masa pranatal dan kelahiran memiliki pengaruh yang sangat penting
bagi perkembangan anak di masa perkembangan berikutnya. Terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan agar anak mengalami perkembangan yang sempurna mulai
dari tahap pembuahan sampai dengan siap dilahirkan ke dunia, serta beberapa hal
yang harus dilakukan oleh ayah dan ibu demi menjaga perkembangan yang baik bagi
bayi dan kondisi yang baik juga bagi ibunya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan pranatal dan bagaimana tahapan masa
perkembangan tersebut?
2. Apakah faktor yang dapat mempengaruhi proses perkembangan pranatal dan apa saja
komplikasinya?
3. Apa bahaya psikologis pada masa perkembangan pranatal?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan definisi perkembangan pranatal dan menjabarkan tahapan masa pranatal.
2. Menjabarkan faktor yang mempengaruhi proses tersebut.
3. Menjelaskan bahaya psikologi saat masa perkembangan pranatal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN PRANATAL

Masa pranatal adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak
konsepsi, yaitu ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan
waktu kelahiran seorang individu. Pada periode ini terjadi perkembangan yang
relative singkat, namun pada periode inilah terjadi perkembangan yang sangat cepat
dalam diri individu.

Pertengahan tahun 1940 dimulai untuk mengetahui segala kejadian pada masa
pranatal yang sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan
yang normal. Masa pranatal bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang
kehidupan manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan (Hurlock,
1980).

Sebelum adanya pengakuan dari para tokoh psikologi barat terhadap masa
pranatal ini, tokoh psikologi timur khususnya para tokoh psikologi Islam telah lebih
dulu menetapkan periode pranatal ini sebagai periode awal perkembangan individu.
Beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi, menjadi landasan utama para psikologi
Islam, yang telah memberikan informasi tentang dimulainya kehidupan manusia sejak
janjin berada dalam kandungan ibunya. Dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi secara tidak
langsung telah disebutkan bahwa selama periode pranatal ini individu tidak hanya
mengalami perkembangan fisik melainkan juga mengalami perkembangan psikologis.

Para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia


dimulai dari bertemunya sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Sel sperma
bergabung dengan sel telur (ovum) dan menghasilkan satu bentuk satu sel yang telah
dibuahi, yang disebut zygot, nutfah, sperma dan sel telur dibuat oleh sel-sel
perkembangbiakan yang disebut sel benih (germ cell). Sel-sel ini mengandung 46
kromosom yang didapatkan dari sperma ayah dan ovum ibu yang dibentuk menjadi 23
pasang. Setiap satu kromosom terdiri satu kromosom ayah dan satu kromosom ibu.
Dalam pembuahan yang normal, ovum berada dalam salah satu tabung falopi
yang bergerak dari satu ovarium ke Rahim. Setelah satu sperma memasuki ovum,
permukaan ovum langsung berubah sehingga tidak ada lagi sperma yang dapat masuk.
Bila satu sperma telah menembus dinding ovum, mka inti sel saling mendekat.
Membaran yang mengelilingi masing-masing pecah, dan kedua inti bersatu (Seifert &
Hoffnung, 1994). Semua itu memperkuat anggapan yang menyatakan bahwa
perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa prenatal, yakni sejak
terjadinya pembuahan sel telur wanita dan sel sperma laki-laki dan terbentuknya
zigot.

Para ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga tahapan
perkembangan, yaitu, 1) tahap germial (germinal stage), 2) tahap embrionik
(embryonic stage), dan 3) tahap janin (fetus stage) (Seifert & Hoffnung, 1994).
Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing tahapan tersebut.

1. Tahap Germinal (Germinal Stage)

Tahap germinal atau yang sering disebut dengan periode zigot, ovum atau
periode nutfah adalah periode awal kejadian manusia. Periode ini kira-kira
berlangsung 2 minggu pertama sejak pertemuan antara sel sperma laki-laki dan sel
telur perempuan yang dinamakan pembuahan. Saat itu sel sperma bergabung dengan
sel telur yang kemudian menghasilkan satu bentuk sel baru yang disebut zigot. Zigot
ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang disebut blastokis. setelah sekitar 3 hari
blastokis mengandung sekitar 60 sel. Pada saat terjadinya embelahan, blastokis ini
mengapung dan berpsoses di sepanjang tuba falopi.

Blastokis berisi cairan yang cepat mengalami perubahan penting. Blastokis ini
dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan atas (ectoderm), lapisan tengah
(mesoderm), dan lapisan bawah (endoderm). Dari ectoderm berkembang rambut, gigi
dan kuku ; kulit arid an kelenjar kulit ; panca indera dan system saraf. Dari mesoderm
berkembang otot, tulang, system pembuangan kotoran, system peredaran darah dan
kulit lapisan dalam. Kemudian dari endoderm berkembang system pencernaan, hati,
pancreas, kelenjar ludah, dan system pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali
pusar, dan kantong amniotic juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Blastokis yang
telah tertanam dalam dinding Rahim inilah yang disebut embrio dan menjadi akhir
dari tahap germinal.

2. Tahap Embrionik (Embrionik Stage)

Tahap kedua yaitu tahap embrio yang dalam psikologi Islam disebut ‘alaqoh
yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap ini dimulai dari 2 minggu
sampai 8 minggu yang ditandai dengan perubahan organ utama dan sistem fisiologis.
Ukuran panjangnya sekitar 1 inci. Pada tahap ini pertumbuhan terjadi dalam dua pola
yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Dalam tahap ini juga terdapat tiga sarana yang
membantu perkembangan struktur anak yaitu kantong amniotic, plasenta, dan tali
pusar.

Tahap embrio ini juga ditandai dengan perkembangan system saraf. Terlihat
bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat dikenali sebagai manusia. Pada umur
8-9 minggu perubahan janin semakin terlihat jelas.

3. Tahap Janin (Fetus Stage)

Tahap ketiga dari perkembangan masa prenatal adalah tahap janin yang dalam
psikologi Islam disebut mudhghah. Tahap ini dimuli sejak usia 9 minggu sampai lahir.
Setelah 8 minggu kehamilan embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam
tahapan ini ciri-ciri fisik orang dewasa mulai terlihat jelas. Pada tahap inci panjang
janin kira-kira 3 inci dan beratnya ¾ ons yang spontan dapat menggerakkan kepala,
tangan, kaki, dan jantungnya mulai berdenyut.

Menurut psikologi Islam janin yang dalam kandungan berumur 4 bulan mulai
ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan itu juga ditetapkan hokum-hukum
perkembangannya seperti masalah yang berhubungan dengan tingkah laku, kekayaan,
batas usia, dan lain-lain. Pada bulan keempat ini si ibu mulai merasakan gerakan
janinnya. Panjang janinnya sekitar 4,5 inci. Dan pada permulaan bulan ketujuh
panjang janin kira-kira 18 inci dan berat 1,5-2,5 kg. pada bulan kedelapan berat janin
2,5-3,5 kg. Riset baru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendengar atau
responsive terhadap stimulasi terhadap lingkungan eksternal, terutama sekali terhadap
pola-pola suara.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
PRANATAL

a. Teratogen

Teratogen adalah zat yang dapat menyebabkan cacat lahir pada embrio atau
janin. Bila teratogen beraksi pada awal kehamilan saat proses pembuahan dan
organogenesis, bisa jadi berdampak negatif pada janin yang mengakibatkan kelainan
anatomis.

b. Faktor Ibu

Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan


janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga agar janin berkembang
dengan sempurna. Selain itu, penyakit dan kondisi ibu selama kehamilan bisa
mengakibatkan infeksi, kelainan dan kerusakan selama proses kehamilan yang
mengakibatkan bayi lahir kurang sempurna. Beberapa penyakit yang dapat
mempengaruhi janin, di antaranya, campak rubella, sifilis, herpes alat kemaluan, dan
AIDS.

c. Faktor Ayah

Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin. Perhatian dan
kasih sayang seorang ayah kepada ibu akan membuat emosi ibu akan stabil, tenang
dan bahagia. Stimulasi ayah pada janin dan sering mengajak bicara janin dalam
kandungan juga dapat menenangkan janin, membangun ikatan emosional bayi dengan
ayah dari suara dan sentuhan bayi, bisa berdampak pada perkembangan bahasa bayi.
Selain itu, usia ayah yang sudah terlalu tua mengakibatkan anak kekurangan kalsium
sehingga tinggi badannya kurang dan bisa mengakibatkan anak mengalami
keterbelakangan mental seperti down syndrome. (Hapsari 2017).

d. Lingkungan

Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu lingkungan


dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan dan berakibat keterbelakangan
mental pada anak.
C. Komplikasi Pranatal

a. Kemandulan

Kemandulan terjadi apabila tidak terjadi pembuahan selama satu tahun


melakukan hubungan suami istri secara teratur. Kemandulan dapat terjadi dari ayah
maupun ibu. Beberapa penyebab yang terjadi dari faktor ibu adalah sel telur yang
dihasilkan tidak normal, adanya hambatan dalam saluran telur, memiliki penyakit
yang dapat menghambat penanaman sel telur dalam rahim. Sedangkan faktor ayah
adalah bisa jadi sedikit menghasilkan sperma, kualitas sperma rendah, salurannya
terhambat, atau spermanya abnormal. Menurut Bracken, laki-laki pengguna kokain
berdasar penelitian menghasilkan sperma dengan jumlah dan kualitas yang rendah
serta abnormal.

b. Kehamilan Beresiko Tinggi

Beberapa ibu mengalami kehamilan beresiko ketika mengandung yang


mengharuskan mereka bedrest dan perlu minum banyak obat penguat rahim. Hal ini
dapat disebabkan karena faktor ibu maupun faktor janinnya. Kehamilan 15 tahun ke
bawah atau kehamilan di atas 35, berat ibu kurang dari 40kg atau obesitas, tinggi
badan kurang dari 140cm, riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya, riwayat
pendarahan, hamil dengan miom, hipertensi, kelainan jantung, ketidak cocokkan
rhesus ibu dan janin, riwayat operasi besar, kelainan darah, infeksi vagina dan rahim,
TORCH dan penyakit ginjal. Sedangkan faktor dari janin bisa karena kehamian
kembar, kelainan pertumbuhan janin ataupun adanya kelainan pada janin.

c. Hamil Anggur

Mola Hidatidosa atau hamil anggur adalah kehamilan dengan kondisi rahim
yang berisi gelembung-gelembung cairan yang bentuknya seperti buah anggur. Sel-sel
yang seharusnya tumbuh menjadiplasenta atau ari-ari yang banyak berisi pembuluh
darah tidak terbentuk melainkan membentuk sel-sel muda yang menyerupai
gelembung-gelembung seperti anggur dan berisi cairan. Sedangkan sel-sel yang
seharusnya berkembang menjadi janin berhenti berkembang. Jenis hamil anggur ada
tiga, mola komplit (janin tidak berkembang sama sekali karena tidak ada makanan),
mola parsial (janin sempat tumbuh tapi tidak sempurna, hanya segumpal daging tanpa
tulang dan organ), dan janin tumbuh namun disertai jaringan mola.

d. Kehamilan Kosong

Kehamilan kosong terjadi apabila sel telur yang telah dibuahi tidak
berkembang sempurna melainkan membentuk plasenta berisi cairan. Plasenta tetap
ada sehingga seolah-olah ada janin padahal kosong. Bisa disebabkan karena
kromosom ibu, TORCH, diabetes melitus, usia suami istri tua sehingga kualitas
sperma dan ovum menurun.

e. Miom dan Kista

Miom adalah sel otot dinding rahim yang berubah menjadi tumor.
Perkembangannya ada yang perlahan dan ada yang cepat, tidak berbahaya dan jarang
berubah menjadi kanker. Sedang kista adalah kantong berisi cairan. Biasanya terdapat
pada ovarium atau indung telur selain di paru-paru, otak maupun kulit.
Pertumbuhannya sangat pelan. Kista bisa berubah menjadi kanker ganas di usia 45
tahun ke atas.

f. Hamil di Luar Kandungan

Hamil ektopik atau hamil di luar kandungan adalah kondisi di mana janin tidak
berkembang di dalam rahim melainkan di luar rahim seperti di saluran telur. Pada
kondisi ini janin tidak berkembang dan akan menimbulkan pendarahan yang
berbahaya bagi janin maupun ibu. Penyebabnya bisa karena ibu pernah mengalami
radang panggul, pernah operasi di saluran telur yang membuat salurannya sempit dan
menghambat perjalanan zigot dan terdapat tumor yang menekan dinding saluran
telur.(Hapsari 2017).

g. Mual dan Muntah Berlebihan

Saat kehamilan terjadi terkadang beberapa ibu mengalami gejala hyperemesis


gravidarum seperti morning sickness atau muntah di pagi hari. Namun muntahnya ini
tidak biasa melainkan berlebihan dan terus menerus sepanjang hari yang bisa
menyebabkan berat badan ibu turun dan mengalami dehidrasi. Biasanya, dapat
menyebabkan kondisinya lemas. Beberapa penyebabnya bisa karena peningkatan
hormon HCG pada kehamilan kembar, stress atau kehamilan anggur.
D. Bahaya Fisik pada Masa Pranatal Periode Zigot

a. Kelaparan

Zigot akan mati kelaparan apabila hanya sedikit kuning telur yang
mempertahankan kehidupannya sampai zigot itu dapat menempelkan diri pada uterine
atau bila zigot terlalu lama tinggal di tuba falopi.

b. Kurangnya Persiapan Uterine

Implantasi tidak dapat terjadi bila pada waktunya dinding uterine belum siap
menerima zigot karena adanya ketidakseimbangan kelanjar.

c. Implantasi di Tempat yang Salah

Kalau zigot menjadi terikat pada jaringan tiroid yang kecil di dalam dinding
uterine, atau pada dinding tuba falopi, zigot tidak mendapat makanan dan akan mati.
E. Bahaya Psikologis pada Masa Pranatal

Seperti bahaya fisik yang dihubungkan dengan periode pranatal, bahaya


psikologis dapat menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan individu dan
dapat mempengaruhi lingkungan sesudah dilahirkan dan perlakuan yang diterima
anak dari orang-orang yang berarti selama tahun-tahun pertumbuhan awal ada tiga
bahaya psikologis yang penting berupa kepercayaan tradisional tentang
perkembangan pranatal, tekanan yang diterima ibu selama periode itu, dan sikap-sikap
yang kurang menyenangkan kepada anak yang belum lahir dari orang-orang yang
akan memegang peranan penting dalam kehidupan.(Hurlock 1980). Sepertinya ada
kepercayaan yang lebih tradisional dan merusak mengenai periode perkembangan
pranatal dari pada kepercayaan mengenai periode-periode lain dalam rentang
kehidupan.

Pertama, kepercayaan tradisional dapat dan memang mempengaruhi perlakuan


orang tua kepada anaknya, dan seringkali mempengaruhi sikap anak yang satu dengan
anak yang lainnya. Efek kepercayaan demikian lebih berat dari yang diduga orang.
Kepercayaan yang kurang menyenangkan pasti akan mewarnai sikap anggota
keluarga dan juga orang-orang berarti di luar keluarga.(Hurlock 1980).

Bahaya psikologis penting kedua yang dihubungkan dengan periode pranatal


berupa tekanan yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggi selama
beberapa waktu. Tekanan ibu mempengaruhi anak yang berkembang baik sebelum
atau sesudah kelahiran. Tekanan yang tidak terlalu kuat dan hanya kadang-kadang
terjadi tidak banyak menunjukkan ketidak beraturan perkembangan, meskipun dapat
meningkatkan kegiatan janin. Kalau peningkatan kegiatan ini hanya sedikit saja, maka
akibatnya akan baik karena janin memerlukan latihan untuk perkembangan otot yang
sehat. Kalau tekanan ini mengakibatkan peningkatan kegiatan janin yang berlebihan,
janin akan mengalami kekurangan berat badan dan kegelisahan sedemikian rupa
sehingga sangat berpengaruh (Hurlock 1980).

Bahaya psikologis umum yang ketiga selama masa perkembangan pranatal


adalah sikap kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti dalam kehidupan
anak. Dalam banyak hal, bahaya ini merupakan efek yang paling serius dan paling
mendalam, karena sekali sikap berkembang maka sikap itu cenderung mapan dan
hanya ada sedikit sekali perubahan.(Hurlock 1980).

Beberapa sikap kurang menyenangkan yang umum kepada anak yang belum
lahir adalah sebagai berikut:

1) Anak yang tidak diinginkan.


2) Tidak menghendaki anak pada saat ini.
3) Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu.
4) Konsep anak impian.
5) Tidak menginginkan anak-anak kembar.
6) Menginginkan pengguguran atau aborsi.
7) Penghinaan terhadap anak.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Menurut Hayinghurst, suatu tugas perkembangan adalah suatu tugas yang


timbul pada suatu periode tertentu dalam perkembangan seseorang. Tugas
perkembangan merupakan petunjuk petunjuk yang memungkinkan seseorang
memehami apa yang diharapkan masyarakat dari padanya pada suatu umur tertentu.
bila gagal dalam mencapai tugas itu akan membawa ketidak bahagiaan dan
kekecewaan dalam masyarakat serta menemui kesulitan dalam tugas berikutnya.
B. Saran

Kami sebagai penulis mengucapkan terimakasi kapada para pembaca makalah


ini yang telah berkenan membaca makalah ini, khususnya mahasiswa mahasiswi yang
mempelajari makalah ini. Mungkin makalah ini masih jauh dari sempurna karena
masih banyak di temukan banyak kesalahan. Untuk itu kami sebagai penulis
mengucapkan maaf yang sebesar besar nya dan juga kami memohon kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Daftar Pustaka

Allen, K. Eileen, dan Lynn R. Marotz. 2010. Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun. 5 ed. Jakarta: Indeks.

Dariyo, Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: PT
Refika Aditama.

Fudyartanta, Ki. 2012. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hapsari, Iriani Indri. 2017. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. 6 ed. Jakarta: Erlangga.


———. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. 5
ed. Jakarta: Erlangga.

Marliani, Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.

Monks, F.J., dan A.M.P. Knoers. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wahyu Aprilia: Perkembangan Pada Masa Pranatal Dan Kelahiran

Papalia, Diane E., Sally Wendkos Olds, dan Ruth Duskin Feldman. 2009. Human
Development (Perkembangan Manusia). 10 ed. Jakarta: Salemba Humanika.

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai