SEMINAR LP CAD Dan DM
SEMINAR LP CAD Dan DM
SEMINAR LP CAD Dan DM
S KASUS
DIABETES MELITUS TIPE II DAN CAD DENGAN
GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI DI
RUANGAN RAJAWALI BAWAH
RSUD ANUTAPURA PALU
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Abuyasidul Bustani
Nur intan Khairunnisa
Fatria
Sri Indrayani
Aprilia Tresyane Apandano
Filda Yulinda
Nilawati
Sri Irkawati
A. Latar Belakang
Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera
atau nyaman baik secara mental, fisik maupun sosial (Keliat & Subu,
2015).
Gangguan rasa nyaman merupakan suatu gangguan dimana perasaan
kurang senang, kurang lega dan kurang sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual. Lingkungan serta sosial pada diri yang biasanya
mempunyai gejala dan tanda minor mengeluh mual (PPNI, 2016).
Nyeri merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan
disebabkan oleh stimulus spesifik, seperti mekanik, termal, kimia atau
elektrik pada ujung-ujung saraf. Setiap individu memberikan persepsi yang
berbeda-beda terhadap rasa nyeri karena nyeri merupakan sensasi rasa
yang rumit, unik, universal dan bersifat individual (Sutanto dan Fitriana,
2017). Nyeri salah satu kebutuhan dasar aman dan nyaman yang harus
dipenuhi oleh setiap manusia. Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) adalah
unsur-unsur yang dibutuhkan manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan maupun kesehatan. Kebutuhan menyatakan
bahwa setiap manuasia memiliki 5 kebutuhan dasar yaitu fisisologis,
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan dasar manusia
adalah pemenuhan kebutuhan pokok yang bersifat manusiawi dan menjadi
syarat untuk keberlangsungan hidup. Setiap manusia pasti sangat
memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar (Sutanto & Fitriana, 2017).
Kebutuhan dasar manusia berfokus dalam asuhan keperawatan.
Bagi pasien yang mengalami masalah pada kesehatan, maka kemungkinan
ada salah satau atau beberapa kebutuhan dasar manusia yang terganggu
(Tarwoto,2017).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam
penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apa tinjauan teori dan
tinjauan kasus dengan kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri pada pasien
CAD dan Diabetes Melitus II?”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk melaksanakan asuhan keperawatan dengan kebutuhan rasa
nyaman nyeri pada pasien CAD dan Diabetes Melitus II di ruang
perawatan rajawali bawah RSUD Anutapura palu.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
rasa nyaman nyeri pada pasien CAD dan Diabetes Melitus II di
ruang perawatan rajawali bawah RSUD Anutapura palu.
b. Merumuskan masalah keperawatan pada pasien dengan pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman nyeri pada pasien CAD dan Diabetes
Melitus II di ruang perawatan rajawali bawah RSUD Anutapura
palu.
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri pada pasien CAD dan
Diabetes Melitus II di ruang perawatan rajawali bawah RSUD
Anutapura palu.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri pada pasien CAD dan
Diabetes Melitus II di ruang perawatan rajawali bawah RSUD
Anutapura palu.
e. Melakukan evaluasi pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
rasa nyaman nyeri pada pasien CAD dan Diabetes Melitus II di
ruang perawatan rajawali bawah RSUD Anutapura palu.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini berguna sebagai bahan masukan bagi RSUD
ANUTAPURA Palu, untuk dapat mengevaluasi penerapan Asuhan
Keperawatan Keperawatan dasar profesi dengan kebutuhan dasar rasa
nyaman nyeri pada pasien CAD dan Diabetes Melitus II di rumah sakit
secara komprehensif.
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan seminar kasus ini, penulis menggunakan
tehnik pengumpulan data yaitu dengan wawancara langsung terhadap
pasien dengan tehnik anamnesa baik pada pasien, kelurga, serta teman
sejawat. Observasi dengan melakukan pengamatan kepada pasien, studi
kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan pada pasien dengan dengan kebutuhan dasar rasa
nyaman nyeri pada pasien CAD dan Diabetes Melitus II.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Faktor Presipitasi
(Agen cedera, agen cedera biologis, agen cedera kimiawi, agen
pencedera, dilatasi serviks, eksblusi fetal)
Reseptor Nyeri
Persepsi Nyeri
Nyeri
Menekan saraf
Mobilitas fisik terganggu
Nyeri di Persepsikan
Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan faktor
Nyeri Akut presipitasi
RAS Teraktivasi
REM Menurun
H.
8. Komplikasi
1. Edema pulmonal
2. Kejang
3. Masalah mobilisasi
4. Hipertensi
5. Hipertermi
6. Gangguan pola istirahat dan tidur
9. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan keperawatan
a. Monitor tanda-tanda vital
b. Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
c. Distraksi dan ajarkan teknik relaksasi
d. Kompres hangat
2. Penatalaksanaan medis
a. Pemberian obat Analgetik
Obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total.
Seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan
sadar.
b. Pemberian obat ANS (Anti inflamasi non steroid)
Aspirin dan Ibuprofen mengurangi nyeri dengan cara bekerja di ujung
saraf perifer pada daerah luka dan menurunkan tingkat mediator
inflamasi yang dihasilkan luka.
10. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan dengan skala nyeri
b. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di
abdomen
c. Rontgen untuk mengetahui tukang dalam yang abnormal
d. Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan fisik
lainnya
e. CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah diotak
f. EKG
g. MRI
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian
Merupakan sebagian dari fase pertama dari proses pemberian
asuhan keperawatan, seluruh data yang di dapat di kumpulkan dengan
cara sistemis guna memastikan status kesehatan klien saat ini.
Pemeriksaan perlu di lakukan dengan cara efektif mengenai suatu aspek
biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual klien (Raharjo, 2018).
b. Identitas Pasien
Meliputi nama klien, nomor Rekam Medis, usia, gender, tingkat
sekolah, alamat, kesibukan, kepercayaan, suku bangsa, tanggal dan jam
masuk rumah sakit, nomor registrasi, serta diagnosa (Raharjo, 2018)
c. Keluhan utama
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau kelangsungan
hidup pasien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan
mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan
mempengaruhi rasa aman dan nyaman pasien.
d. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengkajian dalam riwayat kesehatan sekarang yaitu perawat
menanyakan kepada klien riwayat penyakit sejak timbulnya rasa
sakit yang dikeluhkan akhirnya klien mencari bantuan.
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial
yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau
kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang ada dalam
lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan
cedera yang akan mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan diwaktu lampau perawat mendata dan
mempertanyakan kepada klien tentang penyakit yang sudah di
alami klien pada waktu.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Pada riwayat kesehatan keluarga perawat menanyakan apakah
dari bapak, ibu dan turunan di atasnya memiliki riwayat penyakit
turunan seperti yang di derita klien.
e. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan leher
Mengkaji bentuk kepala, keadaan rambut,
apakahadapembesaran pada leher, telinga apakah ada gangguan
pendengaran, lidahsering terasa tebal, ludah menjadi sedikit lebih
kental, gusi mudah bengkakdan berdarah, apakah ada gangguan
penglihatan, diplopia dan lensa matakeruh.
2) Sistem integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau odema bekas luka,
tingkat kelembaban kulit di sekitar ulkus jaringan yang rusak,
kemerahan padakulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.
3) Sistem pernapasan
Adakah sesak nafas, sputum, nyeri dada pada klien Diabetes
Mellitus.
4) Sistem gastrointestinal
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrasi, danperubahan berat badan, lingkar abdomen, obesitas.
5) Sistem urinary
Poliuri, retensi urine, inkontinensia urine, rasa sakit saat
berkemih.
6) Sistem muskuluskeletal
Perubahan tinggi badan, cepat merasa lelah, letih dan nyeri pada
lukaganggren.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis.
b. Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan resistensi insulin.
c. Intoleransi Aktivitas berhubungan kelemahan.
3. Perencanaan keperawatan
4. Defisit pengetahuan b.d Kriteria hasil untuk Edukasi perilaku upaya kesehatan
kurang terpapar informasi mengukur penyelesaian
D.0111 dari diagnosis setelah Observasi
DS: dilakukan asuhan 1. pengalaman sebelumnya yang
1. keperawatan selama 1x sesuai dengan topik meningkat
30 menit diharapkan
tingkat pengetahuan
2. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
pasien meningkat dengan
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan
kriteria hasil: sesuai kesepakatan
1. Perilaku sesuai 4. Berikan kesempatan untuk
anjuran bertanya
meningkat 5. Gunakan pendekatan promosi
2. Kemampuan kesehatan dengan memperhatikan
menjelaskan pengaruh dan hambatan dari
pengetahuan lingkungan, sosial serta budaya
tentang suatu 6. Jelaskan penanganan masalah
topik meningkat kesehatan
3. Kemampuan 7. Informasikan sumber yang tepat
menggambarkan yang tersedia di masyarakat
4. pengalaman 8. Anjurkan menggunakan fasilitas
sebelumnya yang kesehatan
sesuai dengan
topik meningkat
4. Implementasi
Implementasi/pelaksanaan keperawatan adalah realisasi tindakan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Kegiatan dalam
pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,
mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan,
serta menilai data yang baru (Dian Hadinata, 2022).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi mengacu kepada penilaian,
tahapan dan perbaikan. Dalam evaluasi, perawat menilai reaksi klien
terhadap intervensi yang telah diberikan dan menetapkan apa yang
menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima. Perawat
menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk
mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan atau intervensi
keperawatan. Evaluasi juga membantu perawat dalam menentukan target
dari suatu hasil yang ingin dicapai berdasarkan keputusan bersama antara
perawat dan klien. Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok
dari klien itu sendiri. Kemampuan dalam pengetahuan standar asuhan
keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan
(Dian Hadinata, 2022).
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Biodata
1. Nama : Ny.S
2. Umur : 43 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. No.Register : 607619
5. Alamat : Btn. Palupi
6. Status : Kawin
7. Keluarga Terdekat : Suami
8. Diagnosa Medis : CAD dan Diabetes Militus Tipe 2
I. ANAMNESE
A. Keluhan utama masuk rumah sakit :
Nyeri dada
B. Keluhan utama saat pengkajian :
Nyeri dada
C. Keluhan penyerta :
Klien mengatakan cepat lelah, dan batuk sesekali
D. Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengatakan nyeri dada dirasakan tiba-tiba. Klien mengatakan nyeri
seperti rasa berat di dada. Nyeri dada bertambah saat beraktivitas seperti
berjalan dan berkurang saat istirahat. Nyeri dada dirasakan tembus sampai
ke belakang. Skala nyeri 5 (nyeri sedang). Nyeri dada dirasakan sejak 2
hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri hilang timbul dengan
durasi 5-10 detik.
E. Riwayat penyakit yang lalu :
Klien mengatakan riwayat diabetes kurang lebih 1 tahun yang lalu, tetapi
tidak minum obat rutin. Obat yang dikonsumsi metformin 3x500 mg.
riwayat haid lama.
No Pemenuhan
Dirumah Dirumah sakit
istirahat tidur
1 Jumah/waktu Pagi 1 jam Pagi 1 jam
Siang 1 jam Siang 1 jam
Malam sering bangun Malam 3 jam, sering
BAK bangun BAK
2 Gangguan tidur Sering terbangun Sering terbangun
3 Upaya Matikan lampu Dengar musik
mengatasi tidur
4 Hal yang Matikan lampu Dengar musik
mempermudah
tidur
5 Hal yang Sering BAK Sering BAK
mempermudah
bangun
E. POLA KEBIASAAN
No Pola kebiasaan Dirumah Dirumah sakit
1 Merokok : ya/tidak
1. Frekuensi
Tidak pernah Tidak pernah
2. Jumlah
3. Lama pemakain
2 Minuman
keras/napsa :
1. Frekuensi Tidak pernah Tidak pernah
2. Jumlah
3. Lama pemakaian
V. RIWAYAT PSIKOLOGIS
A. Status nyeri : pasien mengatakan merasa nyeri pada dada
B. Status emosi : ekspresi klien sesuai dengan perasaaannya. Saat
berkomunikasi pasien yang selalu tersenyum
C. Gaya komunikasi : pola komunikasi klien spontan, tidak ada penolakan
saat berkomunikasi. Komunikasi jelas menggunakan bahasa indonesia
D. Pola interaksi : pasien selalu merespon kepada siapa saja dan orang yang
dekat dan dipercaya pasien, suami dan keluarga, klien sangat aktif dan
berinteraksi.
E. Pola pertahanan: mekanisme koping klien dalam mengatasi masalahnya,
klien mengatakan membicarakan dengan suaminya dan kakak klien.
F. Dampak dirawat dirumah sakit: tidak ada perubahan fisik dan psikologis
selama dirawat di rumah sakit.
G. Pemeriksaan status mental dan spritual
1. Kondisi emosi/perasaan pasien : klien tampak gembira ekspresi wajah
tenang, meringis saat nyeri
2. Kebutuhan spiritual pasien :
Klien mengatakan dapat beribadah (sholat 5 waktu) dan tidak ada
masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien.
3. Tingkat kecemasan pasien :
Klien mengatakan tidak cemas dengan kondisi penyakitnya, Jika masih
ada obatnya.
VI. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(tanggal : 02/10/2023)
Darah lengkap Hasil Nilai rujukan
WBC 7,1 4,8-10,8
RBC 2,8 4,7-6,1
HGB 8,2 14-18
HCT 23,9 42-52
PLT 355 150-450
- Kimia darah
Tgl 02-10-2023: GDS = 404 mg/dl (N: 60-199)
Tgl 03-10-2023: GDP = 393 mg/dl (N: 80-125)
GD2PP = 279 mg/dl (N: 80-199)
HbA1c = 16.0 (N: <6,5%)
Ureum = 18 mg/dl (N: 15-43)
Creatinin 0,49 mg/dl (N: 0,60-1,20)
A. PENGUMPULAN DATA
1. Klien mengatakan nyeri dada tembus belakang
2. Klien mengatakan cepat lelah saat berjalan
3. Klien mengatakan batuk sesekali
4. Klien mengatakan sering BAK pada malam hari
5. Klien mengatakan sering terbangun pada malam hari
6. Klien mengatakan mulut kering dan sering haus
7. BAK malam hari kurang lebih 10 kali
8. Skala nyeri 5
9. Hasil lab :
GDS = 404
GDP = 393
GD2PP = 279
HbA1c = 16.0
10. TTV : TD : 143/93 mmHg
N : 96 x/menit
S : 36.3oC
R : 20 x/menit
Spo2 : 97%
11. Poliuria
12. Polidipsi
13. Kesadaran compos mentis GCS 15
B. KLASIFIKASI DATA
C. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS: DM tipe 2 Nyeri akut
a. Klien mengatakan
nyeri dada tembus Hiperglikemia
belakang Glukosa dalam darah
b. Klien mengatakan meningkat
batuk sesekali
osmolaritas
DO:
a. Keadaan umum suplai oksigen ke
jantung lambat
sedang
b. TD : 143/93 aliran darah ke
N : 96 x/menit jantung lambat
SB : 36,3 c
R : 20 x/menit nyeri akut
Spo2 : 97%
c. Skala nyeri 5
2 d. Nampak meringis DM tipe 2 sejak 1 Ketidakstabilan kadar
tahun yang lalu glukosa darah
DS: Ketidakpatuhan
mengkomsumsi obat
a. Klien mengatakan metformin
cepat lelah saat
berjalan pola makan tidak
b. Klien mengatakan teratur
mulut kering dan
obesitas 1
sering haus
DO:
hiperglikemia
a. GDS = 404 mg/dl
b. GDP = 393 mg/dl glukosa tidak dapat
c. GD2PP = 279 mg/dl masuk ke dalam sel
d. HbA1c = 16.0
GDS 404 mg/dl
e. Polidipsi
meningkat
f. poliuria
Ketidakstabilan
glukosa darah
Terbangun pada
malam hari
DO:
a.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan hiperglikemia
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan poliuria
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Ketidakstabilan gula darah Setelah dilakukan tindakan Manajemen hiperglikemia 1. untuk meminimalisir
(D.0038) berhubungan keperawatan selama 3x24 jam observasi penyebab dari
dengan hiperglikemia diharapkan masalah 1. identifikasi kemungkinan
ketidakstabilan kadar gula darah
hiperglikemia
penyebab hiperglikemia 2. agar kadar glukosa darah
DS: membaik dengan kriteria hasil:
- Klien mengatakan cepat
2. monitor kadar glukosa darah dapat terkontrol
1. kadar glukosa darah
lelah saat berjalan 3. monitor tanda dan gejala 3. agar dapat mengetahui
membaik
- Klien mengatakan mulut hiperglikemia (poliuria, polidipsi, tanda dan gejala yang
2. lelah/lesu menurun
kering dan sering haus poliphagia), kelemahan dan muncul pada
3. rasa haus menurun
malaise hiperglikemia
teraupetik
4. menambah intake cairan
4. berikan asupan cairan oral
dalam tubuh
DO: 5. konsultasi medis jika tanda dan
- GDS = 404 mg/dl 5. membantu tindakan
gejala hiperglikemia tetap ada atau
- GDP = 393 mg/dl apabila tanda dan gejala
memburuk
- GD2PP = 279 mg/dl
edukasi
hiperglikemia tetap ada
- HbA1c = 16.0 atau memburuk
- poliuria 6. anjurkan memonitor kadar gula
- podipsi darah secara mandiri 6. agar pasien dapat
7. anjurkan kepatuhan terhadap diet mengidentifikasi kadar
dan olahraga glukosa dalam darah
kolaborasi 7. membantu agar pasien
8. kolaborasi pemberian insulin patuh pada diet dan
olahraga
8. untuk menurunkan atau
menstabilkan gula darah
3 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan manajemen 1. Untuk mengumpulkan
(D.0055) berhubungan asuhan keperawatan selama 3x24 observasi data yang mendukung
dengan poliuria jam diharapkan gangguna pola 1. identifikasi faktor pengganggu
tidur teratasi dengan kriteria
dalam pemenuhan
tidur kebutuhan klien
DS: hasil:
- Klien mengatakan sering
2. identifikasi makanan dan 2. Untuk mengetahui
1. keluhan sulit tidur
kencing pada malam hari minuman yang mengganggu tidur pengaruhnya terhadap
2. keluhan sering terjaga teraupetik
±10 kali pola tidur
- Klien mengatakan sering
3. keluhan pola tidur 3. modifikasi lingkungan
berubah 3. Untuk memberikan rasa
terbangun pada malam (pencahayaan dan kebisingan)
hari 4. keluhan istirahat tidur nyaman terhadap klien
4. batasi waktu tidur siang
tidak cukup 4. Agar klien mampu
5. fasilitasi menghilangkan stres
DS: beristirahat yang cukup
- sebelum tidur
edukasi
5. Agar pasien merasa
6. jelaskan pentingnya tidur cukup nyaman dan tenang
selama tidur 6. Agar pasien mengetahui
7. anjurkan menghindari tentang pentingnya
makanan/minuman yang istirahat yang cukup
mengganggu tidur 7. Untuk menghindari
8. anjurkan faktor-faktor yang terjadinya gangguan
berkontribusi terhadap gangguan kualitas tidur
pola tidur 8. Untuk memberikan
kolaborasi pemahaman yang baik
9. kolaborasi pemberian obat tidur. kepada pasien terkait
pola tidur
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/jam No Dx Tindakan keperawatan Hasil keperawatan
Selasa,03/10/2023 1. 1. Mengidentifikasi nyeri, lokasi, karakteristik, 1. Nyeri dada tembus belakang,
Jam 08.00 durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri nyeri hilang timbul dengan durasi
2-5 detik, frekuensi 3-4 kali, nyeri
Jam 08.10 dirasa berat di dada 5-10 detik
Jam 09.00
2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. Skala nyeri 5
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan 3. Klien mengatakan masih nyeri
meringankan nyeri jika berkativitas seperti jalan ke
Jam 10.00
kamar mandi dan berkurang saat
4. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk istirahat
mengurangi rasa nyeri 4. Caranya bernapas dengan hidung
dan mengeluarkannya melalui
Jam 12.00 mulut secara perlahan-lahan dan
5. Menganjurkan menggunakan analgesik secara dilakukan secara berulang
tepat 5. meloxicam 15 mg 1x1.
6. berkolaborasi pemberian terapi
6. melayani obat oral: meloxicam 15
mg.
Jam 10.00 2. 1. memonitor kadar glukosa darah 1. hasil lab :
GDS = 404 mg/dl
Jam 11.00 GDP = 393 mg/dl
GD2PP = 279 mg/dl
HbA1c = 16.0
Jam 12.00 2. memberikan asupan cairan oral 2. minum 1000-1500 ml/hari
3. berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian 3. melayani injeksi novorapid 10
insulin unit/sc dan metformin 500 mg
Jam 08.00 3. 1. mengidentifikasi faktor pengganggu tidur 1. sering BAK pada malam hari
Jam 09.00 2. memodifikasi lingkungan pencahayaan dan 2. matikan lampu saat ingin tidur
Jam 12.00
kebisingan dan membatasi pengunjung
3. menganjurkan menghindari makanan atau 3. mengurangi minum pada malam
minuman yang mengganggu tidur hari
Rabu,4/10/2023 1. 1. Mengidentifikasi nyeri, lokasi, karakteristik, 1. Nyeri dada tembus belakang,
Jam 08 : 00 durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri nyeri hilang timbul dengan durasi
1-3 detik, frekuensi 1-2 kali, nyeri
dirasa berat di dada berkurang 2-3
Jam 80.00 detik
2. Mengidentifikasi skala nyeri
jam 09.00 2. Skala nyeri 3
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
3. Klien mengatakan masih nyeri
meringankan nyeri
jika beraktivitas seperti jalan ke
jam 10.00 kamar mandi dan berkurang saat
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk istirahat
jam 12.00 mengurangi rasa nyeri 4. Klien dapat melakukan teknik
5. melayani terapi napas dalam secara mandiri
5. melayani obat oral: meloxicam 15
mg.
Jam 08.00 2. 1. mengidentifikasi kemungkinan penyebab 1. klien mengatakan makan yang
hiperglikemia tidak terkontrol dan selalu merasa
Jam 09.00
haus
Jam 10.00 2. memonitor kadar glukosa darah 2. GDS = 240 mg/dl
3. menganjurkan klien untuk memonitor kadar 3. Klien mengatakan setelah pulang
glukosa darah secara mandiri dari rumah sakit akan membeli
Jam 12.00 alat cek gula darah
4. melayani terapi 4. melayani injeksi novorapid 10
unit/sc dan metformin 500 mg
Jam 09.00 3. 1. mengidentifikasi faktor pengganggu tidur 1. sering BAK pada malam hari
2. memodifikasi lingkungan pencahayaan dan 2. matikan lampu saat ingin tidur
kebisingan dan membatasi pengunjung
Jam 12.00 3. menganjurkan menghindari makanan atau 3. mengurangi minum pada malam
minuman yang mengganggu tidur hari dan infus ter-aff
Kamis,05/10/2023 1. 1. Mengidentifikasi nyeri, lokasi, karakteristik, 1. klien mengatakan nyeri dada
Jam 08.00 durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri berkurang dengan frekuensi 1 kali
Jam 08.30
durasi 2 detik
Jam 12.00
2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. skaal nyeri 1
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan 3. klien mengatakan nyeri berkurang
meringankan nyeri saat beraktivitas
4. melayani terapi 4. melayani obat oral: meloxicam 15
mg.
G. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/jam No Dx Evaluasi
Selasa 03/10/2023 1. S: klien mengatakan masih nyeri dada tembus belakang
Jam 14.00 Klien mengatakan batuk berkurang
O: -keadaan umum sedang
-TD: 139/78
N: 89 x/menit
S: 36,2 c
R: 20 x/menit
Spo2: 98%
-skala nyeri 4
-ekpresi wajah meringis
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Jam 14.00 2. S: klien mengatakan masih cepat lelah saat berjalan atau beraktivitas
Klien mengatakan mulut kering
Klien mengatakan sering merasa haus
O: -GDP = 393 mg/dl
-GD2PP = 279 mg/dl
-HbA1c = 16.0 mg/dl
A: Masalah ketidakstabilan gula darah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Jam 14.00 3. S: klien mengatakan frekuensi kencing pada malam hari mulai berkurang 4-5 kali
Klien mengatakan masih terbangun malam hari untuk kencing
O: -klien masih nampak menguap
-keadaan umum sedang
A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Rabu, 04/10/2023 1. S: klien mengatakan masih nyeri dada tembus belakang sudah berkurang
Jam 14.00 O: -Keadaan umum sedang
-TD: 124/80 mmHg
N: 78 x/menit
S: 36,2 C
R:20 x/menit
Spo2: 98%
-skala nyeri 2
-ekspresi wajah tenang
A: masalah nyeri akut sebagian teratasi
P: lanjut intervensi
Jam 14.00 2. S: klien mengatakan cepat lelah saat berjalan atau berkativitas berkurang
Klien mengatakan mulut sudah tidak kering
Klien mengatakan sudah tidak mudah haus
O: Keadaan umum sedang
GDS = 240 mg/dl
A: Masalah ketidakstabilan glukosa darah sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Jam 14.00 3. S: klien mengatakan frekuensi kencing pada malam hari berkurang 1-2 kali
Klien mengatakan bangun nanti subuh untuk kencing