Penentuan Awal Bulan Menurut Muhammadiyah
Penentuan Awal Bulan Menurut Muhammadiyah
Penentuan Awal Bulan Menurut Muhammadiyah
AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN V
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Penentuan awal bulan merupakan salah satu masalah penting dalam agama Islam. Hal ini
dikarenakan awal bulan berkaitan dengan berbagai ibadah dan peristiwa penting dalam Islam,
seperti puasa Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan awal tahun Hijriah.
Dalam sejarahnya, umat Islam telah menggunakan dua cara untuk menentukan awal bulan,
yaitu rukyat dan hisab. Rukyat adalah cara melihat hilal (bulan sabit) pada awal bulan. Hisab
adalah cara menghitung posisi bulan berdasarkan ilmu falak.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca
mengenai penentuan awal bulan menurut Muhammadiyah.
i
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
PENUTUP.................................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 6
B. Saran ............................................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam untuk
menentukan hari-hari penting dalam Islam, seperti awal Ramadan, Idulfitri,
Iduladha, dan lain-lain. Kalender ini didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi
bumi. Dalam menentukan awal bulan Hijriah, terdapat dua metode yang umum
digunakan, yaitu metode rukyat dan metode hisab. Metode rukyat adalah metode
yang menentukan awal bulan berdasarkan pengamatan hilal, yaitu bulan sabit yang
baru muncul setelah terbenamnya matahari. Metode hisab adalah metode yang
menentukan awal bulan berdasarkan perhitungan astronomi.
Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia,
menggunakan metode hisab untuk menentukan awal bulan Hijriah. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa metode hisab lebih akurat dan dapat
dilakukan secara global.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa landasan dan bagaimana penentuan awal bulan menurut Muhammadiyah?
2. Apa saja nama-nama bulan dalam Islam?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui landasan dan penentuan awal bulan menurut Muhammadiyah.
2. Mengetahui nama-nama bulan dalam Islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
َّ َللا صلَّى
َللاُ ع ُ َليْه وسلَّم إذا رأ ْيت ُ ُم ْالهَللَع ْن أبي ُهريْرة قال قال ر
َّ سو ُل
صو ُموا وإذا رأ ْيت ُ ُموهُ فأ ْفط ُروا
ُ ف
2
Hadis ini menunjukkan bahwa melihat hilal merupakan salah satu cara
untuk menentukan awal bulan.
Ijma'
Para ulama telah ijma' (sepakat) bahwa awal bulan kamariah dimulai
dengan terbitnya hilal.
Urf
Urf (kebiasaan) masyarakat Muslim juga menunjukkan bahwa awal
bulan kamariah dimulai dengan terbitnya hilal.
3
B. Nama-nama Bulan dalam Islam
Kalender Islam disebut juga dengan kalender Hijriyah. Kalender ini didasarkan
pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Kalender Hijriyah memiliki 12 bulan,
yang masing-masing memiliki nama dan artinya sendiri.
4
7. Rajab ()رجب
Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah. Nama Rajab berasal dari
kata "rajab", yang berarti menghormati. Bulan ini merupakan salah satu bulan
haram, yaitu bulan yang diharamkan untuk berperang.
8. Sya'ban ()شعبان
Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Nama Sya'ban berasal
dari kata "sya'b", yang berarti menyebar. Bulan ini sering disebut sebagai bulan
menyebarkan kebaikan, karena pada masa jahiliyah, masyarakat Arab
menyebarkan kebaikan di bulan ini.
9. Ramadhan ()رمضان
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah. Nama Ramadhan
berasal dari kata "ramada", yang berarti panas. Bulan ini merupakan bulan puasa
bagi umat Islam.
10. Syawal ()شوال
Syawal adalah bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah. Nama Syawal berasal
dari kata "syawal", yang berarti naik. Bulan ini sering disebut sebagai bulan naik,
karena pada masa jahiliyah, masyarakat Arab naik ke gunung untuk berziarah.
11. Dzulqa'dah ()ذو القعدة
Dzulqa'dah adalah bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah. Nama Dzulqa'dah
berasal dari kata "qa'dah", yang berarti menetap. Bulan ini sering disebut sebagai
bulan menetap, karena pada masa jahiliyah, masyarakat Arab menetap di tempat
tinggal mereka di bulan ini.
12. Dzulhijjah ()ذو الحجة
Dzulhijjah adalah bulan kedua belas dalam kalender Hijriyah. Nama Dzulhijjah
berasal dari kata "hijjah", yang berarti haji. Bulan ini merupakan bulan haji bagi
umat Islam.
Nama-nama bulan dalam Islam memiliki makna dan sejarah yang penting.
Nama-nama ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam tentang peristiwa-
peristiwa penting yang menandai perjalanan dan perkembangan agama islam.
Selain itu, nama-nama bulan tersebut juga dapat menjadi pengingat bagi umat
Islam untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
SWT.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muhammadiyah menetapkan awal bulan kamariah berdasarkan hasil hisab
hakiki wujudul hilal. Penentuan awal bulan ini didasarkan pada landasan Al-Qur'an,
hadis, ijma', dan urf. Metode hisab hakiki wujudul hilal merupakan metode yang
menggabungkan antara syariah dan sains, mudah dan tepat, serta dapat menjadi
sarana untuk mempersatukan umat Islam.
Kalender Islam disebut juga dengan kalender Hijriyah. Kalender ini didasarkan
pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Kalender Hijriyah memiliki 12 bulan,
yang masing-masing memiliki nama dan artinya sendiri. Nama-nama bulan dalam
Islam memiliki makna dan sejarah yang penting. Nama-nama ini juga menjadi
pengingat bagi umat Islam tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada
bulan tersebut.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
Muhammadiyah perlu terus melakukan kajian dan penelitian tentang metode
hisab hakiki wujudul hilal agar semakin akurat dan dapat diterima oleh semua
pihak.
Pemerintah perlu memfasilitasi dialog dan kerja sama antar-organisasi Islam
dalam rangka mencari titik temu dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Masyarakat perlu memahami perbedaan pendapat dalam penentuan awal bulan
Hijriah dan menghormati pendapat masing-masing.
6
DATAR PUSTAKA
Abdul Aziz Dahlan. (2005). “Ensiklopedi Hukum Islam”. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
Ahmad Basori. (2023). “Hisab Penentuan Awal Bulan Kamariah Menurut
Muhammadiyah (Studi Penetapan Hukumnya)”. Naskah Publikasi.
Ahmad Syifa'ul Anam. (1997). “Studi Tentang Hisab Awal Bulan Qomariyah Dalam Kitab
Khulashotul Wafiyah Dengan Metode Hakiki Bit Tahkik. Skripsi”. Fakultas Syariah
IAIN Walisongo Semarang.
Arikunto, Suharismi. (2017). “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Anwar, Syamsul. (2008). “Hari Raya dan Problematika Hisab Raya & Problematika
Hisab – Rukyat”. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Rodhi Shaleh. (1992). “Rukyah Hilal Tentang Penetapan Awal Ramadan dan Syawal”.
Jakarta Timur: Pustaka an-Nizhamiyah.