Resume Bioteknologi
Resume Bioteknologi
Resume Bioteknologi
RESUME BIOTEKNOLOGI
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol,antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia.
B. Perkembangan Bioteknologi
Ekonomi
Lingkungan
Prinsip Kerja :
Pemanfaatan teknik-teknik bioteknologi antara lain seperti teknik
kultur jaringan, in-vitro propagsi, rekayasa genetika, dan peran mikroba
endofit dalam meningkatkan produksi metabolit sekunder dari berbagai
tanaman obat tersebut.
Kegunaan :
Peranan bioteknologi dalam budidaya, multiplikasi, rekayasa
genetika, dan skrining mikroba endofit yang dapat menghasilkan metabolit
sekunder sangat penting dalam rangka pengembangan bahan obat yang
berasal dari tanaman obat ini. Bahkan dengan kemajuan yang pesat dalam
bidang bioteknologi ini telah dapat dihasilkan beberapa jenis tanaman
transgenik yang dapat memproduksi vaksin rekombinan (Maksum R.
2004).
Kegunaan :
L-lisin dapat ditambahkan pada rotiuntuk meningkatkan nilai
gizinya. Selain itu L-lisinjuga dipergunakan sebagai suplemen pada pakan
dibeberapa negara maju seperti Jepang, Australia danTaiwan.
Keuntungannya L-lisin dapat meningkatkanbobot dari hewan ternak seperti
kambing dan ayam.Sementara itu di Indonesia, L-liein belum
banyakdiaplikasikan sebagai suplementasi pada bahanpangan maupun
pakan. Oleh karena itu teknologiproses produksi L-lisin dalam skala industri
padasaat ini menggunakan sintesis secara mikrobial atauteknologi
fermentasi. Secara mikrobial, bakteri yangbiasa digunakan adalah
Corynebacterium ap danBreuibacterium ap (Nakayama, 1973).
Untukmeningkatkan produksi L-lisin telah banyakdigunakan perbaikan sifat
genetik dari bakteritersebut dengan manipulasi metabolisme danrekayasa
genetika (Nakayama, 1985).
Prinsip Kerja :
Prinsip kerja pembuatan insulin dengan Bakteri E.coli yaitu dengan
memasukkan sel dari bakteri E.coli yang nantinya akan mengonstruksi
bahan bahan untuk pembuatan insulin sintetis
Kegunaan :
Untuk pengobatan seseorang yang terkena penyakit diabetes melitus
Prinsip Kerja :
Benih dewasa dari kultivar Tarom Molaii diinkubasi dalam media
induksi kalus, 96% benih membentuk kalus. Kalus embriogenik diseleksi
untuk ditembak dengan partikel emas yang dilapisi dua plasmid, satu
plasmid membawa gen hpt dan satu lagi membawa potongan gen cryIA(b)
sintetik. Setelah ditembak, kalus diseleksi selama 6 minggu dalam
higromycin B 50 g/l, dan kalus yang hidup diinkubasi selama 4-8 minggu
dalam media regenerasi yang juga mengandung antibiotik. Sepuluh
regeneran ditempatkan pada media pertumbuhan akar tanpa hygromycin
hingga akar pertama memiliki panjang 5 cm, kemudian ditanam secara
hidroponik hingga cukup besar untuk analisis PCR. Setelah itu, tanaman-
tanaman ditumbuhkan dalam pot untuk analisis DNA blot, bioassay
serangga dan produksi benih. Hasil PCR menunjukkan bahwa kesepuluh
regeneran membawa gen hpt. Hasil ini dikonfirmasi oleh DNA blot
dengan probe hpt (tidak ditunjukkan).
Kegunaan :
Menghasilkan tanaman pangan dengan kandungan gizi yang lebih
banyak daripada tanaman aslinya
Prinsip Kerja :
Teknik plasmid adalah teknik pemindahan gen2 baru ke organisme
target agar menghasilkan gen yang diingankan ,teknik ini adalah yang
tahan lama tehadap penyakit,hama contohnya pembuatn insulin
manusia dan hewan
teknik hibridoma adalah teknik peleburan dua sel yang berbeda
karakter dgn cara memasukan semua karakter gen dari neukleus ke
dalam setiap sel yang akan menghasilkan embrio contoh dalam
kehidupan kita adalah antibodi monoklonal
Kegunaan :
Hibridoma ini sering digunakan untuk memperoleh antibodi dalam
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Apabila sel-sel sekali melebur
menjadi satu, maka sel-sel ini akan menghasilkan protein yang sangat
baik. Misalnya, antibodi monoklonal dapat digunakan untuk
mendiagnosis penyakit, tes kehamilan, dan mengobati kanker.
Alat dan Bahan Yang dipakai:
Sel Limfosit B, Sel kanker , enzim Ligase, enzim endonuklease
restriksi
6) Terapi gen
Pengertian
Teknik-teknik yang disempurnakan untuk manipulasi gen yang
dikombinasikan dengan pemahaman yang mendalam atas fungsi gen
dalam tubuh, sehingga dapat memperbaiki atau mengobati kelainan
genetik dalam suatu individu yang disebabkan oleh satu gen.
Prinsip Kerja
Setiap kelainan genetik yang bisa ditelusuri hingga ke alel rusak
tunggal ada kemungkinan untuk mengganti atau melengkapi alel rusak
itu dengan alel normal menggunakan teknik DNA rekombinan. Alel
baru dapat diselipkan ke dalam sel somatik dari jaringan yang
dipengaruhi kelainan tersebut atau mungkin juga ke dalam sel germinal
(lini nutfah) (penghasil-gamet) atau sel embrionik.Agar terapi gen sel
somatik itu permanen, sel yang menerima alel normal haruslah sel yang
memperbanyak diri sepanjang hidup si pasien, sehingga alel cangkokan
akan bereplikasi dan terus diekspresikan, seperti sel sumsum tulang.Jadi
dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja terapi gen adalah menggantikan
gen defektif dengan gen korektif.
Kegunaan
Terapi gen memiliki potensi besar untuk mengobati kelainan
yang dapat ditelusuri ke gen tunggal yang rusak. Berikut ini adalah
beberapa kegunaan yang lebih spesifik dari terapi gen:
a) Mengganti gen yang mengalami mutasi
Sel tubuh yang rusak karena gen tertentu tidak dapat bekerja
dengan baik. Penggantian gen yang rusak ini dapat membantu dalam
mengobati penyakit. Salah satu contohnya adalah gen p53 yang
berfungsi mencegah pertumbuhan tumor. Ketika gen p53 yang rusak
diganti dengan gen yang sehat, sel-sel kanker diharapkan akan mati.
b) Memperbaiki gen yang mengalami mutasi
Gen yang mengalami mutasi dapat dihentikan agar tidak
menyebabkan penyakit. Gen yang sehat bisa diatur untuk bekerja
sehingga mampu mencegah terjadinya penyakit.
c) Membuat sistem imun mengenali sel yang sakit
Pada beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh tidak menyerang
sel-sel sakit. Pasalnya, sistem imun tidak menganggap sel sakit
tersebut sebagai ancaman. Terapi gen dapat digunakan untuk melatih
sistem imun agar mampu mengenali dan menyerang sel-sel tubuh yang
sakit.
Alat dan Bahan
a) Virus
- Retro virus
Golongan virus yang dapat membuat rantai ganda DNA
dari genomnya dan disatukan dengan kromosom sel inangnya,
seperti HIV.
- Adeno virus
Golongan virus dengan rantai DNA gadanya dapat
menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, saluran pencernaan,
dan menimbulkan kematian, seperti Orthomyxovirus
- Adeno-associated virus
Non-enveloped virus (virus tanpa selubung) yang dapat
direkayasa untuk mengirimkan DNA ke sel target.
- Herpes simpleks
Golongan virus dengan rantai ganda DNA yang
menginfeksi sebagian dari sel seperti sel neuron.
b) Gel eletroforesis
Mekanisme
Dalam terapi gen diperlukan satu molekul yang berfungsi
sebagai karier dan disebut sebagai vector. Vektor inilah yang
membawa gen/DNA yang normal ke sel target pasien dan vector
yang dipakai adalah virus yang telah diubah secara genetik. Secara
umum mekanisme terapi gen adalah seperti gambar dibawah ini.
Terapi yang paling menjanjikan ialah terapi yang melibatkan sel
sumsum tulang, karena meliputi sel induk yang menghasilkan
semua sel darah dan sistem kekebalan. Berdasarkan jenisnya terapi
gen dibedakan menjadi dua yakni ex vivo dan in vivo. Berikut
adalah mekanisme terapi gen ex vivo dan in vivo pada pasien
dengan kerusakan hati genetik.
Dampak Positif
- Terapi gen adalah sumber harapan
Terapi genetic dapat memperbaiki cacat lahir. Selain itu,
terapi gen menjanjikan kesembuhan untuk penyakit kronis yang
saat ini tidak dapat disembuhkan seperti kanker. Hal ini dapat
memberi secercah harapan kepada pasien dan keluarganya yang
sudah pesimis karena tidak adanya obat untuk kondisi seperti ini.
- Efek terapi tahan lama dan tepat waktu
Dengan mengganti gen yang rusak dengan gen fungsional
biasanya hanya dengan satu kali pengobatan akan membuat pasien
bebas dari gejala seumur hidup. Terlebih lagi terapi gen bukan
hanya pengobatan untuk individu yang menderita suatu kondisi
tertentu, tetapi juga mencakup seluruh generasi. Saat Anda
menghapus gen yang menyebabkan seseorang terkena kanker
payudara, mereka tidak akan mentransfer gen yang rusak tersebut
ke keturunannya, melainkan gen fungsional baru.
- Terapi gen dapat memberantas penyakit dan
meningkatkan kualitas hidup
Beberapa penyakit yang awalnya tidak dapat disembuhkan
dapat dikelola dan mungkin dihilangkan jika kita melibatkan terapi
gen. Perubahan gen terutama gen reproduktif dengan menggunakan
metode germline dapat membantu menghindari penularan gen yang
rusak sehingga tidak ada lagi kejadian penyakit, seperti parkinson,
huntington, dan Alzheimer.
Dampak Negative
- Tidak adanya jaminan dan dapat terjadi kesalahan
Saat ini, terapi gen sedang dalam tahap perkembangan, dan
sebagian besar eksperimen dilakukan pada hewan dengan harapan
keberhasilan akan tercermin pada manusia. Namun, apapun bisa
terjadi, dan terapi gen bisa gagal bekerja sehingga membatasi
kemampuan Anda atau bahkan memperburuk kondisi. Masalah
ketidakcocokan dan respons imun juga dapat menyebabkan
kegagalan prosedur.
- Terapi gen adalah opsi pengobatan dengan biaya yang
tinggi
Biaya melakukan terapi gen kemungkinan besar akan tinggi
karena melibatkan peralatan canggih dan keahlian tingkat tinggi.
Biaya semacam itu mungkin tidak terjangkau bagi banyak orang,
dan ini akan menciptakan pemisahan sosial ekonomi.
- Ada potensi untuk mengembangkan resistensi
Meski kelihatannya luar biasa, terapi gen mungkin berumur
pendek. Tidak ada jaminan bahwa terapi gen akan memenuhi
harapannya untuk mengobati kelainan eksplisit, melakukan
penyesuaian gen dapat menciptakan cacat baru untuk generasi
mendatang tanpa disadari.
- Masalah etis
Salah satu rintangan terbesar bagi kemajuan terapi gen
adalah penentangan atas dasar bahwa hal itu dapat membuka ruang
bagi sains yang tidak etis yang mungkin merendahkan umat
manusia. Pemikiran bahwa terapi gen menciptakan "manusia yang
sempurna" telah menjadi sangat kontroversial. Beberapa kritikus
percaya bahwa merusak gen manusia dengan cara apapun adalah
tidak bermoral.
7) DNAProfiling/fingerprint
Pengertian
Pengujian DNA (DNA testing), juga dikenal sebagai profiling DNA
(DNA profiling), penyidikan genetik/DNA, atau penyidikjarian
genetik/DNA (genetic/DNA fingerprinting, adalah suatu pengujian
forensik yang melibatkan teknik biologi molekuler untuk mendapatkan
profil DNA sejumlah materi uji yang merupakan bahan biologis. Profil
DNA ini biasa disebut sebagai sidik jari DNA (DNA fingerprint).
Melalui suatu alur penalaran tertentu, profil DNA dari berbagai sumber
dapat dicocokkan untuk menunjukkan keterkaitan biologis berbagai
materi uji, sehingga dapat mendukung suatu pembuktian forensik.
Prinsip kerja
Prinsip kerja dari DNA fingerprint dan DNA profiling (pengujian
DNA) terdiri dari empat langkah utama, yakni ekstraksi, kuantisasi,
amplifikasi, dan elektroforesis kapiler.
Ekstrasi (Isolasi)
Langkah ekstraksi bertanggung jawab untuk membuka inti sel dan
melepaskan molekul DNA ke dalam larutan. Selain itu, ekstraksi
juga memungkinkan untuk memisahkan molekul DNA dari semua
bahan seluler lainnya dan kotoran lain yang mungkin ada dalam
sampel biologis tertentu.
Kuantisasi
Memastikan bahwa DNA yang diperoleh dari ekstraksi adalah DNA
manusia,bukan dari sumber lain seperti bakteri. Hal ini dilakukan
melalui kuantitasi di mana kualitas dan kuantitas DNA yang ada
dalam sampel diukur dan dinilai.
Amplikasi (Fragmentasi)
Amplifikasi DNA dilakukan melalui penggunaan teknik yang
dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction (PCR). Hal ini penting
untuk sampel DNA forensik karena DNA yang sering ditemukan di
TKP memiliki batasan kuantitas dan kualitas.
Elektroforesis kapiler (CE) (Separasi)
Campuran besar molekul DNA hasil reaksi PCR perlu dipisahkan
untuk membedakan berbagai molekul satu sama lain melalui
elektroforesis kapiler. Produk PCR kemudian dipisahkan
berdasarkan ukurannya. Data dari proses ini kemudian dikumpulkan
pada komputer yang terpasang pada instrumen CE dan kemudian
melalui penggunaan program perangkat lunak profil DNA
dikembangkan.
Perbandingan
Membandingkan hasil pengujian DNA dengan DNA lainnya
Kegunaan
Biasa untuk menyelidiki kasus seperti pemerkosaan/pembunuhan,
penetuan orang tua, dan penyelundupan narkotika
Mekanisme
Berikut ini adalah proses dari DNA profiling dengan RFLP yang
digunakan sebelum adanya PCR
Berikut ini adalah proses dari DNA profiling dengan PCR
8) Transplantasi Inti
Pengertian
Istilah kloning (bahasa Inggris = cloning) dapat diartikan sebagai
pembentukan kumpulan gen, sel, atau organisme yang identik. Adapun klon
(bahasa Inggris = clone) adalah kumpulan sel atau organisme yang identik secara
genetis. Secara alami, proses reproduksi aseksual dapat dikatakan sebagai kloning,
karena menghasilkan hewan yang memiliki sifat genetis sama dengan induknya.
Metode yang paling umum digunakan saat ini untuk menghasilkan klon
hewan adalah teknik transplantasi inti (Somatic Cell Nuclear Transfer / SCNT).
Teknik ini merupakan bioteknologi pada tingkat sel. SCNT atau rekayasa sel telur
dilakukan dengan memindahkan inti sel somatis (sel tubuh) ke dalam sel telur lain.
Tentu saja inti sel telur tujuan telah dibuang intinya (enukleasi) ketika inti sel donor
akan ditransfer.
Selanjutnya telur yang telah disisipkan inti dari sel somatik, kemudian
dikembangkan hingga menghasilkan klon embrio. Oleh karena itu, teknik ini
disebut juga kloning inti. Ada dua jenisnya, yaitu kloning reproduktif dan kloning
terapetik.
Prinsip Kerja
Pada dasarnya mekanisme transplantasi inti adalah memasukan materi
genetik suatu sel ke dalam ovum pada tahun 1928, Hans Spemann, melakukan
eksperimen dengan embrio salamander dengan melakukan percobaan dengan
tehnik transfer inti sel embrio salamander ke sel tanpa inti atau tanpa nukleus.
Transfer nukleus pada dasarnya membutuhkan dua sel, yaitu suatu sel donor dan sel
oosit atau sel telur. Telur matur sebelum dibuahi dibuang intinya atau nukleusnya.
Proses pembuangan nukleus tadi dinamakan proses enukleasi. Hal ini dilakukan
untuk menghilangkan informasi genetisnya. Ke dalam telur yang telah dienukleasi
tadi kemudian dimasukkan nukleus (donor) dari sel somatik. Penelitian
membuktikan bahwa sel telur akan berfungsi terbaik bila berada dalam kondisi
anfertilisasi, sebab hal ini akan mempermudah penerimaan nukleus donor seperti
dirinya sendiri. Di dalam telur, inti sel donor tadi akan bertindak sebagai inti sel
zigot dan membelah serta berkembang menjadi blastosit. Blastosit selanjutnya
ditransfer ke dalam uterus induk pengganti (surrogate mother). Jika seluruh proses
tadi berjalan baik, suatu replika yang sempurna dari donor akan lahir. Jadi
sebenarnya setelah terbentuk blastosit in vitro, proses selanjutnya sama dengan
proses bayi tabung yang tehnologinya telah dikuasai oleh para ahli obstetri
ginekologi.
Kegunaan
Secara garis besar kloning memiliki beberapa manfaat diantaranya:
1. Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Manfaat kloning terutama dalam rangka pengembangan ilmu biologi,
khususnya reproduksi embriologi dan diferensiasi.
a) Alat:
Sentrifuge
Mortar and Pastle
Elektroforesis
b) Bahan
Sel Inang: Untuk menyimpan gen atau fragmen DNA yang sudah di klon
Enzim ligase: Digunakan untuk menyambung DNA
Enzim restriksi: Digunakan untuk memotong DNA
DNA Vektor: Berfungsi sebagai wadah DNA sisipan
DNA sisipan: Digunakan sebagai gen yang diperbanyak
Mekanisme
Secara singkat kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan
daun) bisa dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-
inginkan. Lalu kita mencari eksplan, mengambil selnya dan memindahkan ke
media berisi nutrisi agar cepat tumbuh. Eksplan ini akan menggumpal menjadi
gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan
daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi sebuah
tanaman baru.
Nama lain dari kloning pada tumbuhan adalah kultur jaringan, yaitu
suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan
menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur
tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.
Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi
berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning.
Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian
dipisahkan dari sel.
Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan
perempuan kemudian intinya dipisahkan.
Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah
membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan
diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis
sama dengan sel stem donor.
Dampak positif
Teknik kloning merupakan alternatif untuk melestarikan hewan langka
sehingga keberadaan hewan langka dapat terus dipertahankan.
Teknik kloning membantu meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang
lebih banyak dengan melakukan klonning pada hewan ternak.
Teknik kloning berperan dalam menghasilkan sel, jaringan, atau organ yang
sesuai untuk pengobatan akibat kelainan atau gangguan suatu fungsi organ.
Teknik kloning membantu menumbuhkan spesies baru yang bebas penyakit
keturunan.
Teknik kloning sangat berperan terhadap kemajuan bidang sains.
Dampak negatif
Penyalahgunaan teknik kloning seperti menciptakan spesies baru yang
bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Individu yang dihasilkan dari teknik kloning sangat rentan terhadap suatu
penyakit dikarenakan teknik kloning menghasilkan individu yang tidak
memiliki sistem imunitas.
Teknik kloning akan menyebabkan spesies yang dihasilkan bersifat
monoton, karena DNA maupun sifat dan fisik hasil klonning persis sama
dengan induknya.
Individu yang dihasilkan dari teknik kloning cenderung memiliki masa
hidup yang sama dengan induknya, karena sel-selnya diperoleh dari
induknya.
9) Teknologi Plasmid
Pengertian
- Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang terdapat pada bakteri
- Sifat Plasmid : dapat diklon dan berfungsi sebagai vector
Teknologi plasmid merupakan salah satu teknik yang dipakai dalam bioteknologi modern
yang memanfaatkan plasmid bakteri sebagai vector dalam manipulasi DNA atau
manipulasi gen makhluk hidup target.
Prinsip Kerja
Penyisipan satu atau sejumlah gen dan kemudian diisolasi. Gen yang dimasukkan
umumnya diambil dari organisme yang memiliki sifat unggul tertentu.
Kegunaan
Plasmid digunakan sebagai vektor dalam rekayasa genetika. Dalam hal ini plasmid
digunakan untuk membawa suatu rangkaian fragmen DNA asing masuk dalam sel inang
dengan harapan plasmid rekombinan itu mengalami replikasi dan mengekspresikan sifat baru
pada DNA asing tersebut, sehingga sifat yang diinginkan dapat diperoleh dari plasmid
rekombinan tersebut.
Alat dan Bahan
- Enzim restriksi
- Enzim ligase
- Ti plasmid
- Gen yang diinginkan (sifat yang ingin ada pada makhluk hidup tersebut)
Mekanisme Kerja
Memasukan sel asing ke dalam plasmid
Contoh : produksi hormon insulin, rekayasa bakeri Bacillus thuringiensis
Dampak Positif
Menciptakan bibit unggul
Melestarikan plasma nutfah
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia
Dampak Negatif
Mengganggu proses seleksi alam
Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami
Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan
pribadi yang dapat merugikan orang lain.