Perbedaan Teori Evolusi Darwin Dan Teori Evolusi Intelegence Design

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Perbedaan Teori Evolusi Darwin Dan Teori Evolusi

Intelegence Design

Disusun oleh:
1.Ahmad Tsaabit Ul Haqq Azzulfauzanyy/01
2.Muhammad Akbar Maulana/27

Pembimbing:
Paidi S.Pd.

SMA NEGERI 2 BOYOLALI


TAHUN AJARAN 2023-2024
A. Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena kami bisa menyelesaikan karya ilmiah
bejudul “Perbedaan Teori Evolusi Darwin Dan Teori Evolusi Intelegence Design” ini
dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami. Tak lupa
pula kami kirimkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Paidi S.Pd. selaku guru Biologi kelas 12 yang telah membimbing kami
dalam pengerjaan.
2. Keluarga tercinta yang selalu mendo’akan kami kapanpun dan dimanapun.
Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan akan mendapat
imbalan dan balasan dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya. Kami menyadari bahwa karya
ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami harapkan dari pembaca. Akhirnya, semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca

Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan


dengan adanya karya ilmiah ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita
semua,dan juga dapat menjadi referensi bagi karya ilmiah di masa mendatang.

Penulis,

Ahmad Tsaabit U.H.A/Muhammad Akbar M.


B. Daftar Isi

A. Kata Pengantar
B. Daftar Isi

I. Pendahuluan
 Pengertian evolusi
 Proses terjadinya evolusi
 Teori evolusi
II. Pembahasan
1. Teori evolusi Darwin
2. Teori evolusi Intelligence Design
III. Kesimpulan
IV. Daftar Pustaka
I. Pendahuluan
Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang
berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi bersal
dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Secara singkat,
pengertian evolusi adalah perubahan populasi makhluk hidup secara bertahap
dengan waktu yang sangat lama dari organisme yang sederhana ke organisme
yang lebih kompleks.

Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan


suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi,
dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi
ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang
bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh
rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih


umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan yang terjadi pada kromosom
dan gen merupakan materi dasar dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan
munculnya spesies baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan
mutasi.

Ada banyak teori yang bermunculan mengenai teori evolusi makhluk


hidup. Semua teori tersebut terdengar masuk akal pada awal pembuktian teori-
teori tersebut oleh penemunya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman
yang beriringan dengan perkembangan teknologi, banyak dari teori-teori tersebut
yang bertentangan dengan fakta dan bukti biologis. Seperti teori Lamark tertang
pewarisan adaptasi lingkungan suatu makhluk hidup kepada keturunannya. Pada
awalnya teori ini diterima oleh sebagian besar orang, namun semenjak penemuan
jenis kromosom (autosom dan gonosom), teori ini pun terbantah. Namun hingga
saat ini masih ada dua teori evolusi makhluk hidup yang masih digunakan. Teori
evolusi itu adalah teori evolusi yang dikeluarkan oleh Charlas Darwin dan teori
Intelegence Design.

II. Pembahasan
1. Teori Evolusi Darwin

Charles Darwin (1809-1882) menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh


proses seleksi alam. Oleh karena itu teori evolusi Darwin disebut juga teori seleksi
alam. Teori Darwin disusun atas dasar fakta - fakta yang ia amati pada
pengembaraannya berkeliling dunia dengan kapal Beagle di Kepulauan Galapagos
(kepulauan lepas pantai negara Chili sekarang) dan juga beberapa tempat lain di
Amerika Selatan. Selain itu Darwin dipengaruhi oleh dua buku, yaitu:
a) Buku Principles of Geology, karangan Charles Lyell. Buku tersebut menguraikan
bahwa perubahan geologis bersifat gradual (perlahan-lahan tapi pasti), konsisten
dan terus-menerus;
b) Buku Malthus, tentang populasi penduduk dunia yang bertambah menurut deret
ukur, sementara jumlah makanan bertambah menurut deret hitung. Oleh karena
itu, ada kecenderungan perebutan sumber daya melalui perjuangan untuk hidup
(struggle for existence).
Penjelasan Darwin mengenai seleksi alam sebagai salah satu mekanisme
evolusi:
1. Hasil perkawinan makhluk hidup yang berlebihan memungkinkan terjadinya variasi
baik warna, bentuk, maupun kemampuan beradaptasi.
2. Adanya beberapa faktor pembatas dari alam yang memengaruhi populasi di
antaranya makanan, air, cahaya, tempat hidup, predator, organisme penyebab
penyakit, dan cuaca yang tidak menguntungkan.
3. Tingkat kesusksesan perkembangbiakan menentukan pertumbuhan populasi
makhluk hidup
4. Invidu yang mampu beradaptasi akan mewariskan sifat - sifat unggul pada generasi
berikutnya.

Teori Darwin tentang evolusi didasarkan pada pokok-pokok pikiran sebagai


berikut:
 · Tidak ada dua individu yang sama.
 · Setiap makhluk hidup punya kemampuan untuk berkembang biak.
 · Untuk berkembang biak perlu makanan dan ruang yang cukup.
 · Bertambahnya makhluk hidup tidak berjalan terus menerus.

Maka, teori Darwin didasarkan atas kenyataan bahwa spesies berkembang


biak dalam jumlah banyak. Perkembangbiakan secara kawin menghasilkan
variasi sifat yang menurun di dalam populasi. Tidak semua vanasi populasi dapat
bertahan hidup, misalnya saat melawan predator, mendapat makanan, dan
sebagainya. Oleh karena itu, hanya variasi yang cocok dengan lingkungan saja
yang dapat hidup dan mewariskan sifat - sifat menurunnya yang cocok kepada
anak keturunannya. Keturunan yang cocok hidup inilah yang dapat berkembang
biak dan menguasai habitatnya. Sedangkan yang tidak cocok akan mati dan
punah.
Teori lain yang mendukung teori evolusi Darwin:
 Charles Lylle (Principle of Geology)
Batuan, pulau , dan benua selalu mengalami perubahan sehingga memengaruhi
perubahan morfologi makhluk hidup (perubahan cuca dan iklim contohnya).
 Thomas Robert Malthus
Pertumbuhan populasi manusia akan mengalahkan kecepatan produksi makanan,
sehingga menyebabkan kekurangan pasokan makanan dan mengurangi
porsi/jumlah makanan yang dimakan per-orang, dalam jangka panjang akan
menyebabkan meningkatkan persaingan/kompetisi untuk memperebutkan
makanan.
 Alfred Russel Wallace

Wallace banyak melakukan penelitian lapangan, pertama-tama di basin Sungai


Amazon dan kemudian di Kepulauan Melayu (Nusantara), di mana ia
mengidentifikasi pembagian fauna yang sekarang dikenal dengan istilah Garis
Wallace. Garis tersebut membagi kepulauan Indonesia menjadi dua bagian yang
berbeda: bagian barat di mana sebagian besar faunanya berasal dari Asia, dan
bagian timur di mana faunanya mencerminkan Australasia.
Ia dianggap sebagai ahli terkemuka dari abad ke-19 dalam bidang penyebaran
geografis spesies hewan dan terkadang disebut "bapak biogeografi". Wallace
adalah salah seorang pemikir tentang evolusi dari abad ke-19 dan telah memberi
banyak kontribusi lainnya untuk pengembangan teori evolusi di samping menjadi
rekan penemu seleksi alam. Hal ini mencakup konsep warna peringatan pada
hewan, dan juga efek Wallace, suatu hipotesis tentang bagaimana seleksi alam
dapat memberikan kontribusi spesiasi dengan mendorong terciptanya
penghalang terhadap hibridisasi.

2. Teori Intelligent Design


Intelligent design atau perancangan cerdas adalah teori yang mengetengahkan
bahwa kehidupan di bumi dan alam semesta secara umum, memperlihatkan
sedemikian banyak keteraturan, kegunaan, dan perancangan sehingga sudah
pasti harus ada sang perancang di balik kemunculannya. Perancangan
cerdas (bahasa Inggris: intelligent design) adalah suatu pernyataan yang
menyatakan bahwa "ciri-ciri tertentu pada alam semesta dan makhluk
hidup merupakan hasil dari suatu sebab yang intelijen, bukan oleh proses tak
termbimbing seperti seleksi alam." Intelligent Design merupakan bentuk modern
dari keberadaan Tuhan, namun menghindari perdeskripsian sifat-sifat dari
pencipta itu
Gagasan ini dikembangkan oleh sekelompok kreasionis Amerika yang
memformulasikan ulang argumen mereka untuk menyiasati putusan pengadilan
Amerika Serikat yang melarang pengajaran ilmu penciptaan sebagai sains. Para
pendukung perancangan cerdas pada Discovery Institute mempercayai bahwa
perancang tersebut adalah Tuhan dalam agama Kristen.
Bagian terpenting dari teori perancangan cerdas adalah “desain atau
rancangan” serta gagasan bahwa jagat raya dan makhluk hidup pastilah
didesain atau dirancang, dengan cara atau proses apa pun dan tidak mungkin
ada dengan sendirinya tanpa disengaja. Beberapa hal penting yang dapat
disimpulkan dari teori intelligent design sebagai berikut.
 Merupakan pemikiran baru yang berlawanan dari teori evolusi Darwin.
 Objek alam semesta menunjukkan adanya tanda - tanda perancangan,
bukan dari hasil proses seleksi alam yang tak terbimbing.
 Teori ini menangkap tanda - tanda perancangan dengan analisis
kuantitatif.
Teori intelligent design merupakan teori ilmiah yang terbentuk dari
beberapa unsur teori ilmiah meliputi biologi, matematika komputasi, teori
informasi, teori filsafat, dan teori probabilitas. Kriteria yang diperlukan untuk
membuktikan teori intelligent design sebagai berikut.
a. Pembuktian harus melalui panca indra dan logika murni.
b. Diperlukan adanya pengetahuan mengenai penjelasan yang berupa
deskriptid kualitatif.
c. Diperlukan penguatan berupa analisis kuantitatif.
Pendukung teori Intelegence Design:
 Pada abad ke-4 SM dalam Timaeus, Plato berdasarkan argumentasinya
menyatakan bahwa "demiurge" yang baik dan bijak adalah pencipta dan
sebab pertama kosmos.
 Dalam karyanya, Metafisika, Aristoteles mengembangkan gagasan
"Penggerak tak bergerak" (κινούμενον κινεῖ).
 Dalam De Natura Deorum (Mengenai Sifat-Sifat Tuhan/Dewa, 45
SM) Cicero menyatakan bahwa "kuasa Tuhan ditemukan dalam prinsip-
prinsip penalaran yang meliputi keseluruhan alam. Penalaran ini dikenal
sebagai argumen teleologis akan keberadaan Tuhan.
 Bentuk paling terkenal dari argumen ini diekspresikan pada abad ke-13
oleh Thomas Aquinas dan pada abad ke-19 oleh William Paley. Aquinas,
dalam Summa Theologiae karyanya, menggunakan konsep perancangan
dalam "pembuktian ke-lima"-nya akan keberadaan Tuhan Paley,
dalam Natural Theology (1802), menggunakan analogi tukang jam.

III. Kesimpulan
Secara singkat, teori evolusi Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup merupakan
keturunan makhluk hidup sebelumnya yang terus-menerus beradaptasi dengan
lingkungannya (dengan karakteristik yang menguntungkan untuk hidup di
lingkungannya). Sedangkan teori Intelligent Design menyatakan bahwa makhluk
hidup ada karena diciptakan oleh suatu kecerdasan (Tuhan) bukan dari seleksi alam.
IV. Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Malthus

https://myamiut.blogspot.com/2018/06/teori-evolusi-darwin-dan-teori.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Perancangan_cerdas
https://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Russel_Wallace

https://myamiut.blogspot.com/2018/06/teori-evolusi-darwin-dan-teori.html

Anda mungkin juga menyukai