Capaian Pembelajaran Fase D

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE D

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-
Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Elemen Deskripsi
Al-Quran dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan
Hadist baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga
mengantar peserta didik dalam memahami makna secara tekstual dan
kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-
hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga menekankan cinta
dan penghargaan tinggi kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai
pedoman hidup utama seorang muslim
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta
didik dalam mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi
dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir serta qadā’ dan
qadr. Keimanan inilah yang kemudian menjadi landasan dalam
melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan. Akhlak
akan menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen dalam
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan
peserta didik dalam memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan
akhlak sosial, dan dalam membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah)
dan tercela (mażmūmah). Dengan memahami perbedaan ini, peserta
didik bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela
dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-
hari baik dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga
akan memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan
upaya sungguhsungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah). Dengan
akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan dari perilakunya, baik
untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya
adalah cinta (maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka
untuk menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga tidak ada
kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras yang
ada. Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada semua
topik bahasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti, akhlak harus menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah
dari pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .
FIKIH Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukun yang
berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup
ritual atau hubungan dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang
berhubungan dengan sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih mengulas
berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan
hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan mu‘āmalah
Sejarah Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam
Elemen Deskripsi
Peradaban Islam membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran Sejarah
Peradaban Islam (SPI) menekankan pada kemampuan mengambil
hikmah dari sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai macam peristiwa
dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para
generasi terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut,
peserta didik mempunyai pijakan historis dalam menghadapi
permasalahan dan menghindari dari terulangnya kesalahan untuk masa
sekarang maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan
(‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyikap
dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek,
seni, dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya.

Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Fase D


Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Quran Peserta didik memahami definisi Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya
dan Hadist sebagai sumber ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami
pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan
pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta didik juga
memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam.
Akidah Peserta didik mendalami enam rukun Iman.
Akhlak Peserta didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas
diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya
verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan
berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi dalam tradisi
Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis-Hadis Nabi. Peserta didik
juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk
ekspresi-ekspresinya.
FIKIH Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah
salat, memahami konsep muʿāmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa
mazhab fikih, dan
ketentuan mengenai ibadah qurban.
Sejarah Peserta didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah
Peradaban penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan
Islam Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke
Indonesia.

2. Pendidikan Pancasila
Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila:
a. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan dengan
untuk mewujudkan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka
membangun peradaban bangsa Indonesia;
b. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan sosial
yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka Bhinneka Tunggal Ika;
d. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk menjadi warga
negara yang cerdas dan baik serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan
harmonisasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
e. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk menjadi pemimpin
bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung
jawab.
Pendidikan Pancasila mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Pancasila, (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (3) Bhineka Tunggal Ika, dan (4) Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

Elemen Deskripsi
Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan
hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai Pancasila, proses perumusan
Pancasila, implementasi Pancasila dari masa ke masa, serta
reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
keseharian. Penerapan nilai-nilai Pancasila secara kolektif dalam
beragam kegiatan kelompok dengan membangun kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Mengembangkan potensi sebagai kualitas
personal yang bermanfaat dalam kehidupannya, memberi bantuan yang
dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan
di masyarakat yang lebih luas dalam konteks Indonesia dan kehidupan
global.
Undang-Undang Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang berlaku mulai dari
Dasar Negara lingkup terkecil (keluarga, dan masyarakat) sampai pada lingkup negara
Republik dan global sehingga dapat mengetahui dan mempraktikkan hak dan
Indonesia Tahun kewajibannya baik sebagai manusia, bangsa Indonesia maupun sebagai
1945 warga negara Indonesia dan dunia, termasuk menyuarakan secara kritis
terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Mempraktikkan sistem
musyawarah dari lingkup kelas, sekolah, dan keluarga. Menyadari dan
menjadikan musyawarah sebagai pilihan penting dalam mengambil
keputusan, menjaga persatuan, dan kehidupan yang demokratis. Peserta
didik dapat menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang
berlaku sehingga segala peraturan perundang-undangan dapat
diterapkan secara
kontekstual dan aktual
Elemen Deskripsi
Bhinneka Tunggal Mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai
Ika. anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila, sikap hormat kepada
bangsa yang beragam, serta memahami dirinya menjadi bagian dari
warga negara dunia. Peserta didik dapat menanggapi secara memadai
terhadap kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan dan masyarakat
untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik. Peserta didik
juga menerima adanya kebinekaan bangsa Indonesia, baik dari segi
suku, ras, bahasa, agama dan kelompok sosial. Terhadap kebinekaan
tersebut, peserta didik dapat bersikap adil dan menyadari bahwa dirinya
setara yang lain, sehingga ia tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan
SARA. Terhadap kebinekaan itu, peserta didik juga dapat memiliki
sikap tenggang rasa, penghargaan, toleransi dan cinta damai sebagai
bagian dari jati diri bangsa yang perlu dilestarikan. Peserta didik secara
aktif mempromosikan kebinekaan, mempertautkan kearifan lokal
dengan budaya global, serta mendahulukan produk dalam negeri
Negara Kesatuan Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal, mengenali bahwa dirinya
Republik adalah bagian dari lingkungan sekitarnya, sehingga muncul kesadaran
Indonesia untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap nyaman dihuni.
Bermula dari kepedulian untuk mempertahankan lingkungan sekitarnya
yang nyaman tersebut, peserta didik dapat mengembangkan ke dalam
skala yang lebih besar, yaitu negara, sehingga dapat berperan dalam
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan menumbuh kembangkan jiwa kebangsaan akan hak
dan kewajiban bela negara sebagai suatu kehormatan dan
kebanggaan.Peserta didik dapat mengkaji secara nalar dan kritis sebagai
bagian dari sistem keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta berperan aktif dalam kancah global.

Capaian Pembelajaran Fase D

Elemen Capaian Pembelajaran


Pancasila Peserta didik dapat menjelaskan secara kronologis sejarah lahirnya
Pancasila; memahami fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara; serta
mengkaji implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari
masa ke masa. Peserta didik dapat menyelaraskan tindakan sendiri
dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan
mencapai tujuan kelompok; member semangat kepada orang lain
untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama; dan
mendemonstrasikan kegiatan kelompok yang menunjukkan bahwa
anggota kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya masing-
masing dapat saling membantu memenuhi kebutuhan mereka.
Peserta didik juga dapat mengupayakan memberi hal yang
dianggap penting dan berharga kepada orang-orang di masyarakat
tempat tinggal yang membutuhkan bantuan; dan menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik.
Elemen Capaian Pembelajaran
Undang-Undang Peserta didik dapat mengkaji norma dan aturan, hak dan kewajiban
Dasar Negara sebagai warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945;
Republik menyadari pentingnya mematuhi norma dan aturan;
Indonesia Tahun menyeimbangkan hak dan kewajiban; mensintesiskan beberapa
1945 pendapat yang berbeda untuk menjadi kesepakatan bersama; serta
. menyadari bahwa proses lahirnya kesepakatan harus dilakukan
secara demokratis. Peserta didik juga dapat mensimulasikan
musyawarah para pendiri bangsa yang melahirkan Sumpah
Pemuda, Pancasila, dan UUD 1945, yang dilangsungkan secara
demokratis; memahami tata urutan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia; dan menghubungkan kaitan satu regulasi
dengan regulasi turunannya.

Bhinneka Tunggal Peserta didik dapat menjelaskan perubahan budaya seiring waktu
Ika. dan sesuai konteks, baik dalam skala lokal, regional dan nasional;
menganggap keragaman dan perubahan sebagai suatu kenyataan
yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat; dan menanggapi
secara memadai terhadap kondisi dan keadaan yang ada di
lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di
masyarakat. Peserta didik juga dapat memahami pentingnya
melestarikan dan menjaga tradisi budaya dan kearifan lokal untuk
mengembangkan identitas pribadi, sosial, dan
bangsa Indonesia, dan berperan aktif menjaga dan melestarikan
praktik-praktik kearifan lokal di tengah-tengah masyarakat global.

Negara Kesatuan Peserta didik dapat memahami wilayah Indonesia sebagai satu
Republik kesatuan yang utuh dan berpartisipasi secara aktif untuk turut serta
Indonesia menjaga kedaulatan wilayah; dan mengkaji dasar dan alasan
mengapa Indonesia memilih Negara kesatuan sebagai acuan sikap
dan tindakan peserta didik dalam membangun keutuhan NKRI dan
kerukunan bangsa. Peserta didik juga dapat memahami sistem
penyelenggaraan pemerintahan di tingkat kabupaten/kota, provinsi
dan NKRI sebagai satu kesatuan; dan mengidentifikasi peran
Indonesia di Asia di masa mendatang dalam bingkai NKRI.

3. Bahasa Indonesia
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena
berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi
indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir
kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan
informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam
pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak,
membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan,
serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan
saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa
(mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi,
menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan
imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan
membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.
a. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
b. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual).
Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan untuk membangun
konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent construction); serta kegiatan yang mendorong
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
c. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
1) kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
2) kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya.
Capaian Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
Pembelajaran berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan
(CP) akademis. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan karya
sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi,
mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang
dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan
pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan
tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui
pajanan berbagai teks penguatan karakter.

Pendidikan Pancasila mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Membaca dan memirsa, (2)
Berbicara dan mempresentasikan, (3) Menulis, (4) Menyimak.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Elemen Deskripsi
Membaca dan Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima, memahami, dan
Memirsa memaknai informasi yang didengar dengan sikap yang baik agar dapat
menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup
kegiatan seperti mendengarkan dengan konsentrasi, mengidentifikasi,
Elemen Deskripsi
memahami pendapat, menginterpretasi tuturan bahasa, dan memaknainya
berdasarkan konteks yang melatari tuturan tersebut. Komponen-
komponen yang dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa
(tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Berbicara dan Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai,
Mempresentasikan menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Memirsa merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian cetak, visual dan/atau
audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan
sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Komponenkomponen yang
dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan
terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata
bahasa), makna, dan metakognisi
Menulis Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan
gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam
bentuk lisan dengan santun.
Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau
tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, mengajukan dan/atau
menanggapi pertanyaan/pernyataan , dan/atau menyampaikan perasaan
secara lisan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif dan santun
melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual).
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan
mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem
isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Menyimak Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan
perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaikan
perasaan sesuai konteks.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
menulis di antaranya penggunaan ejaan, kosakata, kalimat,paragraf,
struktur bahasa , makna, dan metakognisi dalam beragam jenis teks.

Capaian Pembelajaran Fase D

Elemen Capaian Pembelajaran

Membaca dan Pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks misalnya
Memirsa teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati,
kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan
audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk
menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada
Elemen Capaian Pembelajaran

teks.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik
aktual yang dibaca dan dipirsa.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan,


Mempresentasikan arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, pemecahan masalah, dan
pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog dan dialog logis,
kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menggunakan dan memaknai
kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan
untuk berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta didik mampu
menggunakan ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi secara aktif, kontributif,
efektif, dan santun. Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan
ungkapan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan dalam
bentuk teks informatif dan fiksi melalui teks multimoda. Peserta didik
mampu mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik aktual
secara kritis.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif.
Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan metodologi
sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis.
Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat
pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis
dalam teks multimodal. Peserta didik mampu menggunakan dan
mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan
berdasarkan fakta,
pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa
dan puisi dengan penggunaan kosa kata secaa kreatif

Menyimak Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa


gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari
berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta didik mampu
mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual
yang didengar.

4. Matematika
Karakteristik Mata Pelajaran Matematika:
Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten (dengan
tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan lima elemen proses.
a. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta
didik. Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang
bersifat formal-universal
Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol
bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara
berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen representasi visual,
sifat urutan, dan operasi
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non- formal dalam
bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol
huruf yang mewakili bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran- besaran
pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan prinsip
atau teorema terkait besaran tertentu dalam subelemen pengukuran
besaran geometris dan non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar
dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta
ciri- cirinya dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang.
Analisis Data Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang pengertian
dan Peluang data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk
representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan
penyebaran data serta peluang munculnya suatu data atau kejadian
tertentu dalam subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian
dan peluang.

Capaian Pembelajaran Matematika:


Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menulis, dan
membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan
desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi
ilmiah. Mereka dapat menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real,
dan memberikan estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah
(termasuk berkaitan dengan literasi finansial).
Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi prima dan pengertian rasio
(skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam penyelesaian masalah.
Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan
menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan. Mereka
dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapat
menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif)
untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen.
Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain,
range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan
pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa
fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapat
menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah
dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapat
menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara
untuk penyelesaian masalah.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pengukuran Di akhir fase D peserta didik dapat menjelaskan cara untuk menentukan
luas lingkaran dan menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat
menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun
ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan menyelesaikan
masalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan pengaruh perubahan
secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran
panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume.
Geometri Di akhir fase D peserta didik dapat membuat jaring- jaring bangun ruang
(prisma, tabung, limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut
dari jaring-jaringnya.
Peserta didik dapat menggunakan hubungan antar- sudut yang terbentuk
oleh dua garis yang berpotongan, dan oleh dua garis sejajar yang
dipotong sebuah garis transversal untuk menyelesaikan masalah
(termasuk menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga,
menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah segitiga).
Mereka dapat menjelaskan sifat-sifat kekongruenan dan kesebangunan
pada segitiga dan segiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah. Mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (termasuk jarak antara
dua titik pada bidang koordinat Kartesius).
Peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal (refleksi, translasi,
rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar pada bidang koordinat
Kartesius dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.
Analisis Data Di akhir fase D, peserta didik dapat merumuskan pertanyaan,
dan Peluang mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk menjawab
pertanyaan. Mereka dapat menggunakan diagram batang dan diagram
lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data. Mereka dapat
mengambil sampel yang mewakili suatu populasi untuk mendapatkan
data yang terkait dengan mereka dan lingkungan mereka. Mereka dapat
menentukan dan menafsirkan rerata (mean), median, modus, dan
jangkauan (range) dari data tersebut untuk menyelesaikan masalah
(termasuk membandingkan suatu data terhadap kelompoknya,
membandingkan dua kelompok data, memprediksi, membuat keputusan).
Mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanya perubahan
pengukuran pusat tersebut akibat perubahan data.
Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang
dan frekuensi relatif untuk menentukan frekuensi harapan satu kejadian
pada suatu percobaan sederhana (semua hasil percobaan dapat muncul
secara merata).

5. Ilmu Pengetahuan Alam


Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam:
Ilmu pengetahuan (sains) merupakan sebuah sistem pengetahuan tentang dunia fisik serta
fenomena terkait yang memerlukan observasi tanpa bias serta eksperimentasi yang sistematis
(Gregersen, 2020). Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Apa
yang diketahui sebagai sebuah kebenaran ilmiah pada masa lampau mungkin mengalami
pergeseran pada masa kini ataupun masa depan. Jadi, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan
perlu terus dikembangkan untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya untuk
kehidupan. Pendidikan IPA secara terpadu berfokus pada kompetensi penerapan kaidah
penelitian ilmiah dalam proses belajar. Dengan demikian, diharapkan setelah menguasai IPA,
peserta didik memiliki landasan berpikir dan bertindak yang kokoh yang didasarkan atas
pemahaman kaidah penelitian ilmiah.
Dalam pengajaran sains, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan
induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah menyajikan
suatu konsep dengan logika terkait dan memberikan contoh penerapannya. Peserta didik
diposisikan sebagai pembelajar pasif, yaitu hanya menerima materi. Sebaliknya, pendekatan
proses inkuiri (yang merupakan pendekatan induktif), peserta didik diberikan kesempatan yang
luas untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guruuntuk
membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya (Rocard, et.al., 2007).
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni (1) pemahaman IPA, dan (2)
keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan
perubahannya, serta bumi dan antariksa.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Elemen Deskripsi
Pemahaman Peserta didik memiliki kompetensi berpikir ilmiah jika peserta didik
IPA memiliki pemahaman sains yang utuh. Kemampuan berpikir akan
berdampak progresif bagi pengembangan ilmu pengetahuan jika seseorang
memiliki pemahaman bidang keilmuan tertentu. Bernalar kritis dalam
pemahaman cakupan konten merupakan hal yang diharapkan dari peserta
didik. Pemahaman IPA selalu dapat dikaitkan dengan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS).

Karenanya, dalam mencapai kompetensi itu peserta didik diharapkan


memiliki pemahaman konsep sains yang sesuai dengan cakupan setiap
konten dan perkembangan jenjang belajar. Pemahaman atas cakupan konten
yang dibangun dalam diri peserta didik haruslah menunjukkan keterkaitan
antara biologi, fisika dan kimia.

Akibatnya, peserta didik memahami sains secara menyeluruh untuk


cakupan konten tertentu. Pemahaman ini meliputi kemampuan berpikir
sistemik, memahami konsep, hubungan antar konsep, hubungan kausalitas
(sebab-akibat) serta tingkat hierarkis suatu konsep
Keterampilan Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia
Proses yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Dengan memiliki keterampilan proses yang baik maka profil tersebut dapat
dicapai.
Elemen Deskripsi
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan
diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi
suatu eksperimen dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang
ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang
lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta membentuk
argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat
direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal
ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran
(Anderson, 2002).
Dalam pembelajaran IPA, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan
deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam
pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait
dan memberikan contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik
diposisikan sebagai pembelajar yang pasif (hanya menerima materi).
Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, peserta didik diberikan kesempatan
yang lebih leluasa untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan
dibimbing oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007). Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki
peran penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn,
Pea, & Songer, 1994; National
Research Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada
pengakuan bahwa sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses
yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan, dan
dapat diprediksi.
Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal
dalam menerapkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat
membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-
kurangnya ada enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik.
1. Mengamati
Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses
inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya. Pada saat
melakukan pengamatan, peserta didik memperhatikan fenomena dan
peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang
dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain
seperti kuisioner, wawancara.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang
ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta
didik juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan
baru yang akan dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi
dengan hukum sebab akibat.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan
dan informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan menyusun
langkahlangkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik
dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan
Elemen Deskripsi
penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi
faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal di lapangan yang
mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut,
peserta didik mengambil data dan melakukan serangkaian tindakan yang
dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-temuan.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia
menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung
jawab. Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat,
menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan
referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini,
peserta didik juga meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan halhal
yang perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang.
Peserta didik melakukan refleksi tentang bagaimana pengetahuan baru yang
dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sekitar dalam perspektif global untuk masa depan berkelanjutan.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan,
menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam
media digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan.
Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media, baik digital dan atau
non digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan berbagai
pihak.
Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan
suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan
perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam:

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman Pada akhir fase D :
IPA 1. Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda
berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan
karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta
memisahkan campuran sederhana.
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit
terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk
hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan
analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya
serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu
(sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem
reproduksi).
3. Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan
Elemen Capaian Pembelajaran
lingkungannya, serta dapat merancang upaya- upaya mencegah dan
mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik
mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka
temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami
hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang
diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat
membedakan isolator dan konduktor kalor
5. Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat
sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang,
pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optic sederhana
yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami
gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari- hari.
7. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif
bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur
lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam
rangka mitigasi bencana.
8. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta
menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa
berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali
sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta
pelestarian lingkungan.
9. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang
benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan
dirinya dan lingkungan.

Keterampilan 1. Mengamati
Proses Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan
pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut
untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang
penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam
penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk
membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan
yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan
pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik
kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
Elemen Capaian Pembelajaran
5. Mengevaluasi dan refleksi.
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya
pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

6. Ilmu Pengetahuan Sosial


Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial:
Karakteristik IPS adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat
dalam konteks ruang dan waktu yang mengalami perubahan. Oleh karena itu, masyarakat
menjadi sumber utama IPS. Perlu ditekankan bahwa materi-materi pembelajaran hanya
kendaraan menuju capaian pembelajaran. Artinya proses pembelajaran tidak berfokus utama
pada penyelesaian materi, tapi lebih kepada ketercapaian kompetensi. Penyelenggara pendidikan
mempunyai peluang untuk mengembangkan materi secara mandiri. Pembahasan materi
pembelajaran tidak disampaikan secara terpisah antara Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi,
namun harus terintegrasi sehingga pelajar mendapatkan pemahaman dan keterampilan yang utuh
yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran abad ke-21.
Ada dua elemen utama dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yakni (1) Pemahaman Konsep dan
(2) Keterampilan Proses.
Elemen – Elemen Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial :
Elemen Deskripsi
Pemahaman Mata pelajaran IPS terkait dengan pandangan bahwa IPS sebagai materi
Konsep pembelajaran yang berkaitan dengan fakta, konsep, prosedur, dan
metakognisi, maka cakupan materi dalam elemen ini adalah:
1. Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu;
materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan regional,
nasional, hingga global. Selain itu, materi ini juga terkait dengan
pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Mempelajari konektivitas
dan interaksi tersebut mengasah kemampuan berpikir kritis pelajar
memahami efek sebab dan akibat.
2. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan,
kolonial, awal kemerdekaan sampai dengan sekarang;
Selain pengetahuan mengenai perkembangan kehidupan masyarakat
Indonesia, bagian ini menjadi sarana untuk merefleksikan kondisi
kehidupan masyarakat dari masa pra aksara, Hindu, Budha, Islam,
kolonialisme hingga kemerdekaan untuk memunculkan semangat
kebangsaan. Materi ini juga menjadi sarana mengasah kesadaran untuk
berpikir dari berbagai perspektif berdasarkan perbedaan historis,
geografis, ekonomi, sosial dan budaya, serta menggunakan pengetahuan
Elemen Deskripsi
tersebut untuk kehidupan masa depan yang berkelanjutan.
3. Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial;
materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan
keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda, serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia
dan bagian dari warga dunia ditinjau secara sosiologis, historis, geografis,
maupun sebagai pelaku ekonomi. Peserta didik mempelajari tentang
interaksi dan institusi sosial, peluang dan tantangannya untuk
mewujudkan pembangunan keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia dan
bumi
4. Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dan berteknologi di
era global; materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta
negara dalam memenuhi
kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Menganalisis faktor-faktor penyebab
kelangkaan, permintaan, penawaran, harga pasar, serta inflasi.
Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi
uang.Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber pendapatan dan
pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta negara.
Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa keuangan. Ruang lingkup
ini menjadi salah satu ruang untuk peserta berlatih membangun kesadaran
dan memberikan kontribusi ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidup di tingkat lokal namun dalam perspektif global.
Keterampilan Keterampilan Proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang
Proses terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk
menemukan suatu konsep, prinsip, atau teori untuk mengembangkan
konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan
penyangkalan terhadap suatu penemuan (Indrawati dalam Trianto,
2008:72). Menurut Mulyasa (2007:99), Pendekatan Keterampilan Proses
merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses
belajar, aktivitas, dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta didik perlu mengasah keterampilan berpikirnya sehingga
pembelajaran yang dialaminya bermakna. Hal ini hanya bisa terjadi
ketika peserta didik terlibat penuh dalam pembelajarannya. Oleh karena
itu, penting bagi peserta didik untuk memiliki keterampilan inkuiri, yang
menekankan penyelidikan dan penemuan oleh peserta didik dalam
mempelajari IPS, sehingga ia bisa mencari tahu dan menemukan solusi
secara aktif terkait perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di
masyarakat dalam konteks ruang dan waktu yang mengalami perubahan.
Guru perlu mempertimbangkan hal yang peserta didik harap dapat ia
pahami lebih dalam, pengetahuan yang perlu ia miliki untuk mencapai hal
tersebut, keterampilan apa yang dapat diasah, karya atau aksi apa yang
dapat dilakukan peserta didik, serta karakter positif apa yang dapat
diperkuat dalam melakukan pembelajaran inkuiri. Hal ini untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang berpartisipasi
secara cerdas dalam masyarakat yang berkebhinekaan global.
Elemen Deskripsi
Keterampilan berpikir inkuiri dimulai dari mengajukan pertanyaan dan
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dan mengelola informasi,
merencanakan dan mengembangkan ide solusi, mengambil kesimpulan
dan merumuskan aksi, mencipta dan melaksanakan aksi,
mengomunikasikan dan merefleksikan. Siklus keterampilan proses
dijabarkan di bawah ini : Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan
yang dilaksanakan secara sengaja dan terencana dengan maksud untuk
mendapat informasi dari hasil
pengamatan. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan
instrumen lain.
1. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal-hal yang
ingin diketahuinya dan masalah apa yang ditemukan. Pada tahap ini ia
juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan
baru yang akan dipelajari sehingga bisa menjelaskan permasalahan
yang sedang diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di
mana, mengapa, dan bagaimana), dan memperkirakan apa yang akan
terjadi berdasarkan jawaban atas pertanyaan.
2. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik penyusunan langkah-langkah
untuk mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi dokumen,
wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi
lainnya.
3. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik memilih, mengolah dan
menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi
dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi
informasi.
4. Menarik Kesimpulan: Peserta didik menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan
memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan.
5. Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil
tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan
non-digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya
dengan mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi digital
dan atau non digital, dan sebagainya.
6. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan Secara Kolaboratif
7. Peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang telah
dilalui dan diharapkan dapat merencanakan proyek lanjutan dengan
melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.

Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki
Konsep kesadaran akan keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan
terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan antara kondisi geografis
daerah dengan karakteristik masyarakat serta memahami potensi sumber
daya alamnya. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara keragaman
kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan
budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling berupaya
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis
Elemen Capaian Pembelajaran
peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian. Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki
kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di era
kontemporer. Ia dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era
digital. Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan potensi
Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari perannya sebagai bagian
dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional dan
global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif

Keterampilan Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami dan menerapkan
Proses materi pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses
dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H.
Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan
jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu
mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi dokumen,
wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi
lainnya. merencanakan dan mengembangkan penyelidikan. Peserta
didik mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan
menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi
dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi.
Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan
memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik
mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan
dalam bentuk media digital dan non- digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil
laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non digital, dan
sebagainya. Selain itu peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman
belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan proyek
lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.

7. Bahasa Inggris
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris:
a. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya narasi, deskripsi,
eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus (pesan singkat, iklan), dan teks
otentik. Beragam teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga
teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang
mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk
tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun
layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar terampil menggunakan
teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
menavigasi informasi digital.
b. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi di kelas.
Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang sudah dikenal oleh
peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian
mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru
dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru diketahui oleh peserta
didik. Guru dapat membantu mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru
tersebut, sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik
lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang
sering dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah
agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan teks
tersebut dalam kehidupan nyata.
c. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949, 1990), yakni
bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku peserta didik (yang
asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris pada
enam keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.
d. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan berbahasa peserta didik
sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris
umum mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa), serta
keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan).
Bahasa Inggris mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Menyimak- Berbicara, (2)
Membaca-Memirsa, dan (3) Menulis dan mempresentasikan

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Elemen Deskripsi
Menyimak Kemampuan memahami informasi, memberikan apresiasi kepada lawan
bicara, dan memahami informasi yang didengar, sehingga dapat
menyampaikan tanggapan secara relevan dan kontekstual. Proses yang
terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi bunyi bahasa, lalu
memahami makna.
Keterampilan menyimak juga merupakan kemampuan komunikasi non-
verbal yang mencakup seberapa baik seseorang menangkap makna
(tersirat dan tersurat) pada sebuah paparan lisan dan memahami ide
pokok dan pendukung pada konten informasi maupun konteks yang
melatari paparan tersebut (Petri, 2017).
Membaca Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks sesuai
tujuan dan kepentingannya, untuk mengembangkan pengetahuan dan
potensi seseorang agar ia dapat berpartisipasi dengan masyarakat
(OECD, 2000).
Memirsa Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks visual
sesuai tujuan dan kepentingannya.
Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta perasaan secara lisan
dalam interaksi sosial.
Menulis Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan gagasan,
mengekspresikan kreativitas dan mencipta dalam berbagai genre teks
Elemen Deskripsi
tertulis, dengan cara yang efektif dan dapat dipahami, serta diminati oleh
pembaca dengan struktur organisasi dan unsur kebahasaan yang tepat.
Mempresentasikan Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara yang komunikatif melalui beragam
media (visual, digital, dan audiovisual), dan dapat dipahami oleh
pendengar. Penyampaian dalam berbicara dan mempresentasikan perlu
disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik
penyimak.

Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris:

Elemen Capaian Pembelajaran


Menyimak - Pada akhir Fase D, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk
Berbicara berinteraksi dan saling bertukar ide, pengalaman, minat, pendapat dan
pandangan dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai
macam konteks familiar yang formal dan informal. Dengan
pengulangan dan penggantian kosakata, peserta didik memahami ide
utama dan detail yang relevan dari diskusi atau presentasi mengenai
berbagai macam topik yang telah familiar dan dalam konteks kehidupan
di sekolah dan di rumah. Mereka terlibat dalam diskusi, misalnya
memberikan pendapat, membuat perbandingan dan menyampaikan
preferensi. Mereka menjelaskan dan memperjelas jawaban mereka
menggunakan struktur kalimat dan kata kerja sederhana.
Membaca dan Pada akhir fase D, peserta didik membaca dan merespon teks familiar dan
Memirsa tidak familiar yang mengandung struktur yang telah dipelajari dan
kosakata yang familiar secara mandiri. Mereka mencari dan
mengevaluasi ide utama dan informasi spesifik dalam berbagai jenis teks.
Teks ini dapat berbentuk cetak atau digital, termasuk diantaranya teks
visual, multimodal atau interaktif. Mereka mengidentifikasi tujuan teks
dan mulai melakukan inferensi untuk memahami informasi tersirat dalam
sebuah teks.
Menulis dan Pada akhir Fase D, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalaman
Mempresentasikan mereka melalui paragraf sederhana dan terstruktur, menunjukkan
perkembangan dalam penggunaan kosakata spesifik dan struktur kalimat
sederhana. Menggunakan contoh, mereka membuat perencanaan,
menulis, dan menyajikan teks informasi, imajinasi dan persuasi dengan
menggunakan kalimat sederhana dan majemuk untuk menyusun argumen
dan menjelaskan atau mempertahankan suatu pendapat.

8. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan


Karakteristik Mata Pelajaran PJOK;
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang kajian memiliki
karakteristik:
a. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi secara jasmani dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang hayat.
b. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk meningkatkan
kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke
tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas jasmani.
c. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan
lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices (DAP).
d. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar
Pancasila.
e. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, serta
pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut
dideskripsikan sebagaimana dalam tabel berikut.
Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK serta Deskripsinya
Elemen Deskripsi
Keterampilan Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK yang merupakan
Gerak proses pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub
elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement
Pattern), dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa
Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam,
Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga
Air (kondisional)
Pengetahuan Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, serta
Gerak kreasi konsep, prinsip, prosedur, taktik dan strategi gerak sebagai
landasan dalam melakukan keterampilan, kinerja, serta budaya hidup
aktif pada setiap sub elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement
Pattern), dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa
Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam,
Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga
Air (kondisional)
Pemanfaatan Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan gerak serta
Gerak pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, terdiri dari sub elemen:
a) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan Kebugaran Jasmani Terkait
Kesehatan dan Keterampilan, dan
b) Pola Perilaku Hidup Sehat
Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai
Karakter dan gerak secara gradual yang dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani,
Internalisasi terdiri dari sub elemen:
Nilai- nilai a) Tanggung Jawab Personal dan Sosial, serta
Gerak b) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi Diri, dan Interaksi Sosial

Capaian Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan :


Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Pada akhir fase D peserta didik dapat menunjukkan kemampuan
Gerak dalam mempraktikkan hasil analisis keterampilan gerak spesifik
berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Pada akhir fase D peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
Gerak prosedur dalam melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik
berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Pada akhir fase D peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep, dan
Gerak prosedur serta mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran
jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related health) dan
kebugaran jasmani terkait keterampilan (physicsl fittness related
skills), berdasarkan prinsip latihan (Frequency, Intensity, Time,
Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran dengan status baik. Peserta
didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan
pola perilaku hidup sehat berupa melakukan pencegahan bahaya
pergaulan bebas dan memahami peran aktivitas jasmani terhadap
pencegahan penyakit tidak menular disebabkan kurangnya aktivitas
jasmani.
Pengembangan Pada akhir fase D peserta didik proaktif melakukan dan mengajak
Karakter dan untuk memelihara dan memonitor peningkatan derajat kebugaran
Internalisasi jasmani dan kemampuan aktivitas jasmani lainnya, serta menunjukkan
Nilai- nilai keterampilan bekerja sama dengan merujuk peraturan dan pedoman
Gerak untuk menyelesaikan perbedaan dan konflik antar individu. Peserta
didik juga dapat mempertahankan adanya interaksi sosial yang baik
dalam aktivitas jasmani.

9. Informatika
Karakteristik Mata Pelajaran Informatika:
Mata pelajaran Informatika mengintegrasikan kemampuan berpikir komputasional,
keterampilan menerapkan pengetahuan Informatika, serta pemanfaatan teknologi (khususnya
TIK) secara tepat dan bijak sebagai objek kajian dan alat bantu untuk menghasilkan solusi
efisien dan optimal dari persoalan yang dihadapi masyarakat dengan menerapkan rekayasa
dan prinsip keilmuan Informatika,
Elemen – elemen dalam pembelajaran Informatika :
Elemen Deskripsi
Berpikir Mengasah keterampilan problem solving yang efektif, efisien, dan
komputasiona optimal sebagai landasan untuk menghasilkan solusi dengan
l (BK) menerapkan penalaran kritis, kreatif dan mandiri.
Teknologi Menjadi perkakas dalam berkarya dan sekaligus objek kajian yang
Informasi dan memberikan inspirasi agar suatu hari peserta didik menjadi pencipta
Komunikasi karya-karya berteknologi yang berlandaskan Informatika.
(TIK)
Sistem Pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan perangkat lunak
komputer berfungsi dan saling mendukung dalam mewujudkan suatu layanan bagi
Elemen Deskripsi
(SK) pengguna baik di luar maupun di dalam jaringan komputer/internet.
Jaringan Memfasilitasi pengguna untuk menghubungkan sistem komputer
Komputer dengan jaringan lokal maupun internet.
dan
Internet (JKI)
Analisis data Memberikan kemampuan untuk menginput, memproses,
(AD) memvisualisasi data dalam berbagai tampilan, menganalisis,
menginterpretasi, dan memprediksi, serta mengambil kesimpulan serta
keputusan berdasarkan penalaran.
Algoritma dan Mengarahkan peserta didik menuliskan langkah penyelesaian solusi
Pemrograman secara runtut dan menerjemahkan solusi menjadi program yang dapat
(AP) dijalankan oleh mesin (komputer).
Dampak Menyadarkan peserta didik akan dampak Informatika dalam: (a)
Sosial kehidupan bermasyarakat dan dirinya, khususnya dengan kehadiran dan
Informatika pemanfaatan TIK, dan
(DSI) (b) bergabungnya manusia dalam jaringan komputer dan internet untuk
membentuk masyarakat digital.
Praktik Melatih peserta didik bergotong royong untuk untuk menghasilkan
Lintas artefak komputasional secara kreatif dan inovatif dengan
Bidang (PLB) mengintegrasikan semua pengetahuan Informatika maupun
pengetahuan dari mata pelajaran lain, menerapkan proses rekayasa atau
pengembangan (designing, implementing, debugging, testing, refining),
serta mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil karyanya.

Capaian Pembelajaran Informatika


Elemen Capaian
BK Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan berpikir
komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dalam
menyelesaikan persoalan dengan data diskrit bervolume kecil dan
mendisposisikan berpikir komputasional dalam bidang lain terutama
dalam literasi, numerasi, dan literasi sains (computationally literate)
TIK Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan praktik baik
dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi, aplikasi
peramban untuk pencarian informasi di internet, content management
system (CMS) untuk pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan
perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan, presentasi serta
analisis dan interpretasi data.
SK Pada akhir fase D, peserta didik mampu mendeskripsikan komponen,
fungsi, dan cara kerja komputer yang membentuk sebuah sistem
komputasi, serta menjelaskan proses dan penggunaan kodifikasi untuk
penyimpanan data dalam memori komputer.
JKI Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami konektivitas
jaringan lokal, komunikasi data via ponsel, konektivitas internet
melalui jaringan kabel dan nirkabel (bluetooth, wifi, internet).
AD Pada akhir fase D, peserta didik mampu mengakses, mengolah,
mengelola, dan menganalisis data secara efisien, terstruktur, dan
sistematis untuk menginterpretasi dan memprediksi sekumpulan data
dari situasi konkret sehari- hari yang berasal dari suatu sumber data
Elemen Capaian
dengan menggunakan perkakas TIK atau manual.
AP Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami objek- objek dan
instruksi dalam sebuah lingkungan pemrograman blok (visual) untuk
mengembangkan program visual sederhana berdasarkan contoh-contoh
yang diberikan, mengembangkan karya digital kreatif (game, animasi,
atau presentasi), menerapkan aturan translasi konsep dari satu bahasa
visual ke bahasa visual lainnya, dan mengenal pemrograman tekstual
sederhana.
DSI Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami ketersediaan data
dan informasi lewat aplikasi media sosial, memahami keterbukaan
informasi, memilih informasi yang bersifat publik atau privat,
menerapkan etika dan menjaga keamanan dirinya dalam masyarakat
digital.
PLB Pada akhir fase D, peserta didik mampu bergotong royong untuk
mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi, menguji,
dan menyempurnakan artefak komputasional sebagai solusi persoalan
masyarakat serta mengomunikasikan produk dan proses
pengembangannya dalam bentuk karya kreatif yang menyenangkan
secara
lisan maupun tertulis.

10. Prakarya
Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya:
Kurikulum Prakarya-Budi daya menerapkan: (1) kurikulum progresif (progresive
curriculum) yaitu kurikulum yang mengikuti perkembangan Ilmu, Pengetahuan, Teknologi, dan
Seni (IPTEKS), sehingga materi, metode pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi budi daya; (2) kurikulum terpadu (integrated curriculum) yaitumengkolaborasikan
sesama aspek mata pelajaran Prakarya maupun mata pelajaran lainnya; (3) kurikulum korelatif
(corralated curriculum) yaitu kurikulum yang memberikan kesempatan melaksanakan
pembelajaran berbasis project based learning dengan sesama aspek Prakarya atau mata pelajaran
lainnya untuk menghasilkan satu produk yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (4)
kurikulum mandiri (single subject curriculum) yaitu kurikulum yang dilaksanakan secara mandiri
dapat menghasilkan karya yang berguna bagi mata pelajaran yang lain baik secara transfer of
training, transfer of knowledge maupun transfer of value.
Pembelajaran Prakarya Budi daya berorientasi mengembangkan kemampuan
mengkonservasi dan memperbanyak sumber daya hayati secara berkelanjutan (sustainable).
Peserta didik diberi kesempatan melakukan kegiatan eksplorasi, merencanakan produksi,
evaluasi dan refleksi dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya. Melalui pembelajaran
budi daya peserta didik dapat mengasah kecerdasan naturalis untuk memelihara dan/atau
mengembangkan tanaman ataupun hewan secara berkelanjutan untuk mendapatkan hasil dan
manfaat secara maksimal. Pembelajaran Prakarya Budi daya diharapkan terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila dan dihasilkannya peserta didik yang menguasai teknologi tepat guna melalui
sikap analitis, logis, kreatif, inovatif, konstruktif, dan prediktif serta tanggap terhadap lingkungan
dan perkembangan zaman.
Lingkup materi Prakarya Budi daya mencakup pertanian (tanaman sayuran, tanaman
pangan, tanaman hias, tanaman obat), perikanan (ikan konsumsi dan ikan hias, baik tawar
maupun laut) dan peternakan (hewan peliharaan, unggas pedaging, unggas petelur, satwa
harapan) yang diselenggarakan secara mandiri, sinergi, dan gradasi dengan menyesuaikan
kondisi daerah/lingkungan masing-masing serta memperhatikan kelestarian dan ekosistem.
Pembelajaran secara mandiri artinya pembelajaran yang dilaksanakan sesuai minat dan
kemampuan peserta didik dengan supervisi dari guru atau sekolah melalui pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) ataupun pembelajaran penemuan (Discovery Learning).
Pembelajaran sinergi adalah model pembelajaran yang membuka kesempatan bagi peserta didik
dan sekolah untuk bekerjasama dengan dunia usaha/dunia kerja yang ada di lingkungannya
meliputi kegiatan kunjungan ataupun magang. Pembelajaran dilaksanakan secara gradasi yaitu
dimulai sejak pendidikan dasar dengan orientasi pengembangan lifeskill dan homeskill serta
berorientasi pada home industry untuk tingkat pendidikan menengah.
Kurikulum Prakarya Budi daya berisi empat elemen kompetensi yaitu (1) observasi dan
eksplorasi; (2) desain/perencanaan, (3) produksi, serta (4) refleksi dan evaluasi seperti berikut:
Elemen Deskripsi
Observasi dan Elemen observasi dan eksplorasi adalah pengamatan dan penggalian
Eksplorasi (bahan, alat dan teknik) secara sistematis dan kontekstual untuk
memperoleh peluang menciptakan produk.
Desai / Elemen desain atau perencanaan adalah penyusunan atau
Perencanaan pengembangan rencana produk (penciptaan, rekonstruksi, dan
modifikasi) berdasarkan hasil observasi dan eksplorasi.
Produksi Elemen Produksi adalah keterampilan pembuatan atau penciptaan
produk setengah jadi dan/atau produk jadi yang kreatif dan atau inovatif
melalui eksperimen dan penelitian yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.
Refleksi dan Elemen refleksi dan evaluasi adalah kemampuan pengamatan, apresiasi,
Evaluasi identifikasi, analisis, penilaian, dan pemberian saran
perbaikan/pengembangan produk/kelayakan produk.

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya:


Elemen Capaian Pembelajaran
Observasi dan Peserta didik mampu mengamati secara sistematis modifikasi bahan,
Eksplorasi alat dan teknik sesuai potensi lingkungan/kearifan lokal serta
mendeskripsikan produk budi daya dari berbagai sumber
Desain / Peserta didik mampu menyusun rencana kegiatan budi daya dan
Perencanaan menentukan kelayakan produksi berdasarkan modifikasi bahan, alat,
teknik sesuai potensi lingkungan dan kearifan lokal berdasarkan hasil
pengamatan
Produksi Peserta didik mampu menghasilkan produk budi daya yang aman secara
bertanggung jawab berdasarkan potensi lingkungan/kearifan lokal
dengan modifikasi bahan, alat, dan teknik, serta ditampilkan dalam
Elemen Capaian Pembelajaran
pengemasan yang menarik sesuai perencanaan yang dibuatnya
Refleksi dan Peserta didik mampu memberi penilaian produk budi daya hasil sendiri
Evaluasi atau orang lain berdasarkan modifikasi bahan, alat dan teknik yang
bernilai ekonomis sesuai potensi lingkungan/kearifan local

Anda mungkin juga menyukai