Capaian Pembelajaran Fase D
Capaian Pembelajaran Fase D
Capaian Pembelajaran Fase D
2. Pendidikan Pancasila
Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila:
a. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan dengan
untuk mewujudkan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka
membangun peradaban bangsa Indonesia;
b. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan sosial
yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka Bhinneka Tunggal Ika;
d. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk menjadi warga
negara yang cerdas dan baik serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan
harmonisasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
e. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk menjadi pemimpin
bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung
jawab.
Pendidikan Pancasila mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Pancasila, (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (3) Bhineka Tunggal Ika, dan (4) Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Elemen Deskripsi
Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan
hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai Pancasila, proses perumusan
Pancasila, implementasi Pancasila dari masa ke masa, serta
reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
keseharian. Penerapan nilai-nilai Pancasila secara kolektif dalam
beragam kegiatan kelompok dengan membangun kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Mengembangkan potensi sebagai kualitas
personal yang bermanfaat dalam kehidupannya, memberi bantuan yang
dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan
di masyarakat yang lebih luas dalam konteks Indonesia dan kehidupan
global.
Undang-Undang Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang berlaku mulai dari
Dasar Negara lingkup terkecil (keluarga, dan masyarakat) sampai pada lingkup negara
Republik dan global sehingga dapat mengetahui dan mempraktikkan hak dan
Indonesia Tahun kewajibannya baik sebagai manusia, bangsa Indonesia maupun sebagai
1945 warga negara Indonesia dan dunia, termasuk menyuarakan secara kritis
terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Mempraktikkan sistem
musyawarah dari lingkup kelas, sekolah, dan keluarga. Menyadari dan
menjadikan musyawarah sebagai pilihan penting dalam mengambil
keputusan, menjaga persatuan, dan kehidupan yang demokratis. Peserta
didik dapat menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang
berlaku sehingga segala peraturan perundang-undangan dapat
diterapkan secara
kontekstual dan aktual
Elemen Deskripsi
Bhinneka Tunggal Mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai
Ika. anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila, sikap hormat kepada
bangsa yang beragam, serta memahami dirinya menjadi bagian dari
warga negara dunia. Peserta didik dapat menanggapi secara memadai
terhadap kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan dan masyarakat
untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik. Peserta didik
juga menerima adanya kebinekaan bangsa Indonesia, baik dari segi
suku, ras, bahasa, agama dan kelompok sosial. Terhadap kebinekaan
tersebut, peserta didik dapat bersikap adil dan menyadari bahwa dirinya
setara yang lain, sehingga ia tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan
SARA. Terhadap kebinekaan itu, peserta didik juga dapat memiliki
sikap tenggang rasa, penghargaan, toleransi dan cinta damai sebagai
bagian dari jati diri bangsa yang perlu dilestarikan. Peserta didik secara
aktif mempromosikan kebinekaan, mempertautkan kearifan lokal
dengan budaya global, serta mendahulukan produk dalam negeri
Negara Kesatuan Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal, mengenali bahwa dirinya
Republik adalah bagian dari lingkungan sekitarnya, sehingga muncul kesadaran
Indonesia untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap nyaman dihuni.
Bermula dari kepedulian untuk mempertahankan lingkungan sekitarnya
yang nyaman tersebut, peserta didik dapat mengembangkan ke dalam
skala yang lebih besar, yaitu negara, sehingga dapat berperan dalam
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan menumbuh kembangkan jiwa kebangsaan akan hak
dan kewajiban bela negara sebagai suatu kehormatan dan
kebanggaan.Peserta didik dapat mengkaji secara nalar dan kritis sebagai
bagian dari sistem keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta berperan aktif dalam kancah global.
Bhinneka Tunggal Peserta didik dapat menjelaskan perubahan budaya seiring waktu
Ika. dan sesuai konteks, baik dalam skala lokal, regional dan nasional;
menganggap keragaman dan perubahan sebagai suatu kenyataan
yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat; dan menanggapi
secara memadai terhadap kondisi dan keadaan yang ada di
lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di
masyarakat. Peserta didik juga dapat memahami pentingnya
melestarikan dan menjaga tradisi budaya dan kearifan lokal untuk
mengembangkan identitas pribadi, sosial, dan
bangsa Indonesia, dan berperan aktif menjaga dan melestarikan
praktik-praktik kearifan lokal di tengah-tengah masyarakat global.
Negara Kesatuan Peserta didik dapat memahami wilayah Indonesia sebagai satu
Republik kesatuan yang utuh dan berpartisipasi secara aktif untuk turut serta
Indonesia menjaga kedaulatan wilayah; dan mengkaji dasar dan alasan
mengapa Indonesia memilih Negara kesatuan sebagai acuan sikap
dan tindakan peserta didik dalam membangun keutuhan NKRI dan
kerukunan bangsa. Peserta didik juga dapat memahami sistem
penyelenggaraan pemerintahan di tingkat kabupaten/kota, provinsi
dan NKRI sebagai satu kesatuan; dan mengidentifikasi peran
Indonesia di Asia di masa mendatang dalam bingkai NKRI.
3. Bahasa Indonesia
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena
berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi
indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir
kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan
informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam
pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak,
membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan,
serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan
saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa
(mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi,
menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan
imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan
membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.
a. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
b. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual).
Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan untuk membangun
konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent construction); serta kegiatan yang mendorong
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
c. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
1) kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
2) kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya.
Capaian Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
Pembelajaran berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan
(CP) akademis. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan karya
sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi,
mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang
dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan
pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan
tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui
pajanan berbagai teks penguatan karakter.
Pendidikan Pancasila mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Membaca dan memirsa, (2)
Berbicara dan mempresentasikan, (3) Menulis, (4) Menyimak.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Elemen Deskripsi
Membaca dan Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima, memahami, dan
Memirsa memaknai informasi yang didengar dengan sikap yang baik agar dapat
menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup
kegiatan seperti mendengarkan dengan konsentrasi, mengidentifikasi,
Elemen Deskripsi
memahami pendapat, menginterpretasi tuturan bahasa, dan memaknainya
berdasarkan konteks yang melatari tuturan tersebut. Komponen-
komponen yang dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa
(tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Berbicara dan Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai,
Mempresentasikan menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Memirsa merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian cetak, visual dan/atau
audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan
sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Komponenkomponen yang
dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan
terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata
bahasa), makna, dan metakognisi
Menulis Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan
gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam
bentuk lisan dengan santun.
Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau
tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, mengajukan dan/atau
menanggapi pertanyaan/pernyataan , dan/atau menyampaikan perasaan
secara lisan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif dan santun
melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual).
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan
mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem
isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Menyimak Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan
perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaikan
perasaan sesuai konteks.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
menulis di antaranya penggunaan ejaan, kosakata, kalimat,paragraf,
struktur bahasa , makna, dan metakognisi dalam beragam jenis teks.
Membaca dan Pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks misalnya
Memirsa teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati,
kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan
audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk
menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada
Elemen Capaian Pembelajaran
teks.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik
aktual yang dibaca dan dipirsa.
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif.
Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan metodologi
sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis.
Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat
pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis
dalam teks multimodal. Peserta didik mampu menggunakan dan
mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan
berdasarkan fakta,
pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa
dan puisi dengan penggunaan kosa kata secaa kreatif
4. Matematika
Karakteristik Mata Pelajaran Matematika:
Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten (dengan
tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan lima elemen proses.
a. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta
didik. Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang
bersifat formal-universal
Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol
bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara
berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen representasi visual,
sifat urutan, dan operasi
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non- formal dalam
bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol
huruf yang mewakili bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran- besaran
pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan prinsip
atau teorema terkait besaran tertentu dalam subelemen pengukuran
besaran geometris dan non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar
dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta
ciri- cirinya dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang.
Analisis Data Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang pengertian
dan Peluang data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk
representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan
penyebaran data serta peluang munculnya suatu data atau kejadian
tertentu dalam subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian
dan peluang.
Elemen Deskripsi
Pemahaman Peserta didik memiliki kompetensi berpikir ilmiah jika peserta didik
IPA memiliki pemahaman sains yang utuh. Kemampuan berpikir akan
berdampak progresif bagi pengembangan ilmu pengetahuan jika seseorang
memiliki pemahaman bidang keilmuan tertentu. Bernalar kritis dalam
pemahaman cakupan konten merupakan hal yang diharapkan dari peserta
didik. Pemahaman IPA selalu dapat dikaitkan dengan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS).
Keterampilan 1. Mengamati
Proses Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan
pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut
untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang
penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam
penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk
membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan
yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan
pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik
kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
Elemen Capaian Pembelajaran
5. Mengevaluasi dan refleksi.
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya
pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
Keterampilan Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami dan menerapkan
Proses materi pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses
dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H.
Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan
jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu
mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi dokumen,
wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi
lainnya. merencanakan dan mengembangkan penyelidikan. Peserta
didik mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan
menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi
dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi.
Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan
memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik
mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan
dalam bentuk media digital dan non- digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil
laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non digital, dan
sebagainya. Selain itu peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman
belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan proyek
lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.
7. Bahasa Inggris
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris:
a. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya narasi, deskripsi,
eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus (pesan singkat, iklan), dan teks
otentik. Beragam teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga
teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang
mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk
tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun
layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar terampil menggunakan
teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
menavigasi informasi digital.
b. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi di kelas.
Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang sudah dikenal oleh
peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian
mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru
dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru diketahui oleh peserta
didik. Guru dapat membantu mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru
tersebut, sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik
lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang
sering dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah
agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan teks
tersebut dalam kehidupan nyata.
c. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949, 1990), yakni
bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku peserta didik (yang
asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris pada
enam keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.
d. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan berbahasa peserta didik
sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris
umum mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa), serta
keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan).
Bahasa Inggris mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Menyimak- Berbicara, (2)
Membaca-Memirsa, dan (3) Menulis dan mempresentasikan
Elemen Deskripsi
Menyimak Kemampuan memahami informasi, memberikan apresiasi kepada lawan
bicara, dan memahami informasi yang didengar, sehingga dapat
menyampaikan tanggapan secara relevan dan kontekstual. Proses yang
terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi bunyi bahasa, lalu
memahami makna.
Keterampilan menyimak juga merupakan kemampuan komunikasi non-
verbal yang mencakup seberapa baik seseorang menangkap makna
(tersirat dan tersurat) pada sebuah paparan lisan dan memahami ide
pokok dan pendukung pada konten informasi maupun konteks yang
melatari paparan tersebut (Petri, 2017).
Membaca Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks sesuai
tujuan dan kepentingannya, untuk mengembangkan pengetahuan dan
potensi seseorang agar ia dapat berpartisipasi dengan masyarakat
(OECD, 2000).
Memirsa Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks visual
sesuai tujuan dan kepentingannya.
Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta perasaan secara lisan
dalam interaksi sosial.
Menulis Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan gagasan,
mengekspresikan kreativitas dan mencipta dalam berbagai genre teks
Elemen Deskripsi
tertulis, dengan cara yang efektif dan dapat dipahami, serta diminati oleh
pembaca dengan struktur organisasi dan unsur kebahasaan yang tepat.
Mempresentasikan Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara yang komunikatif melalui beragam
media (visual, digital, dan audiovisual), dan dapat dipahami oleh
pendengar. Penyampaian dalam berbicara dan mempresentasikan perlu
disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik
penyimak.
9. Informatika
Karakteristik Mata Pelajaran Informatika:
Mata pelajaran Informatika mengintegrasikan kemampuan berpikir komputasional,
keterampilan menerapkan pengetahuan Informatika, serta pemanfaatan teknologi (khususnya
TIK) secara tepat dan bijak sebagai objek kajian dan alat bantu untuk menghasilkan solusi
efisien dan optimal dari persoalan yang dihadapi masyarakat dengan menerapkan rekayasa
dan prinsip keilmuan Informatika,
Elemen – elemen dalam pembelajaran Informatika :
Elemen Deskripsi
Berpikir Mengasah keterampilan problem solving yang efektif, efisien, dan
komputasiona optimal sebagai landasan untuk menghasilkan solusi dengan
l (BK) menerapkan penalaran kritis, kreatif dan mandiri.
Teknologi Menjadi perkakas dalam berkarya dan sekaligus objek kajian yang
Informasi dan memberikan inspirasi agar suatu hari peserta didik menjadi pencipta
Komunikasi karya-karya berteknologi yang berlandaskan Informatika.
(TIK)
Sistem Pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan perangkat lunak
komputer berfungsi dan saling mendukung dalam mewujudkan suatu layanan bagi
Elemen Deskripsi
(SK) pengguna baik di luar maupun di dalam jaringan komputer/internet.
Jaringan Memfasilitasi pengguna untuk menghubungkan sistem komputer
Komputer dengan jaringan lokal maupun internet.
dan
Internet (JKI)
Analisis data Memberikan kemampuan untuk menginput, memproses,
(AD) memvisualisasi data dalam berbagai tampilan, menganalisis,
menginterpretasi, dan memprediksi, serta mengambil kesimpulan serta
keputusan berdasarkan penalaran.
Algoritma dan Mengarahkan peserta didik menuliskan langkah penyelesaian solusi
Pemrograman secara runtut dan menerjemahkan solusi menjadi program yang dapat
(AP) dijalankan oleh mesin (komputer).
Dampak Menyadarkan peserta didik akan dampak Informatika dalam: (a)
Sosial kehidupan bermasyarakat dan dirinya, khususnya dengan kehadiran dan
Informatika pemanfaatan TIK, dan
(DSI) (b) bergabungnya manusia dalam jaringan komputer dan internet untuk
membentuk masyarakat digital.
Praktik Melatih peserta didik bergotong royong untuk untuk menghasilkan
Lintas artefak komputasional secara kreatif dan inovatif dengan
Bidang (PLB) mengintegrasikan semua pengetahuan Informatika maupun
pengetahuan dari mata pelajaran lain, menerapkan proses rekayasa atau
pengembangan (designing, implementing, debugging, testing, refining),
serta mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil karyanya.
10. Prakarya
Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya:
Kurikulum Prakarya-Budi daya menerapkan: (1) kurikulum progresif (progresive
curriculum) yaitu kurikulum yang mengikuti perkembangan Ilmu, Pengetahuan, Teknologi, dan
Seni (IPTEKS), sehingga materi, metode pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi budi daya; (2) kurikulum terpadu (integrated curriculum) yaitumengkolaborasikan
sesama aspek mata pelajaran Prakarya maupun mata pelajaran lainnya; (3) kurikulum korelatif
(corralated curriculum) yaitu kurikulum yang memberikan kesempatan melaksanakan
pembelajaran berbasis project based learning dengan sesama aspek Prakarya atau mata pelajaran
lainnya untuk menghasilkan satu produk yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (4)
kurikulum mandiri (single subject curriculum) yaitu kurikulum yang dilaksanakan secara mandiri
dapat menghasilkan karya yang berguna bagi mata pelajaran yang lain baik secara transfer of
training, transfer of knowledge maupun transfer of value.
Pembelajaran Prakarya Budi daya berorientasi mengembangkan kemampuan
mengkonservasi dan memperbanyak sumber daya hayati secara berkelanjutan (sustainable).
Peserta didik diberi kesempatan melakukan kegiatan eksplorasi, merencanakan produksi,
evaluasi dan refleksi dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya. Melalui pembelajaran
budi daya peserta didik dapat mengasah kecerdasan naturalis untuk memelihara dan/atau
mengembangkan tanaman ataupun hewan secara berkelanjutan untuk mendapatkan hasil dan
manfaat secara maksimal. Pembelajaran Prakarya Budi daya diharapkan terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila dan dihasilkannya peserta didik yang menguasai teknologi tepat guna melalui
sikap analitis, logis, kreatif, inovatif, konstruktif, dan prediktif serta tanggap terhadap lingkungan
dan perkembangan zaman.
Lingkup materi Prakarya Budi daya mencakup pertanian (tanaman sayuran, tanaman
pangan, tanaman hias, tanaman obat), perikanan (ikan konsumsi dan ikan hias, baik tawar
maupun laut) dan peternakan (hewan peliharaan, unggas pedaging, unggas petelur, satwa
harapan) yang diselenggarakan secara mandiri, sinergi, dan gradasi dengan menyesuaikan
kondisi daerah/lingkungan masing-masing serta memperhatikan kelestarian dan ekosistem.
Pembelajaran secara mandiri artinya pembelajaran yang dilaksanakan sesuai minat dan
kemampuan peserta didik dengan supervisi dari guru atau sekolah melalui pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) ataupun pembelajaran penemuan (Discovery Learning).
Pembelajaran sinergi adalah model pembelajaran yang membuka kesempatan bagi peserta didik
dan sekolah untuk bekerjasama dengan dunia usaha/dunia kerja yang ada di lingkungannya
meliputi kegiatan kunjungan ataupun magang. Pembelajaran dilaksanakan secara gradasi yaitu
dimulai sejak pendidikan dasar dengan orientasi pengembangan lifeskill dan homeskill serta
berorientasi pada home industry untuk tingkat pendidikan menengah.
Kurikulum Prakarya Budi daya berisi empat elemen kompetensi yaitu (1) observasi dan
eksplorasi; (2) desain/perencanaan, (3) produksi, serta (4) refleksi dan evaluasi seperti berikut:
Elemen Deskripsi
Observasi dan Elemen observasi dan eksplorasi adalah pengamatan dan penggalian
Eksplorasi (bahan, alat dan teknik) secara sistematis dan kontekstual untuk
memperoleh peluang menciptakan produk.
Desai / Elemen desain atau perencanaan adalah penyusunan atau
Perencanaan pengembangan rencana produk (penciptaan, rekonstruksi, dan
modifikasi) berdasarkan hasil observasi dan eksplorasi.
Produksi Elemen Produksi adalah keterampilan pembuatan atau penciptaan
produk setengah jadi dan/atau produk jadi yang kreatif dan atau inovatif
melalui eksperimen dan penelitian yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.
Refleksi dan Elemen refleksi dan evaluasi adalah kemampuan pengamatan, apresiasi,
Evaluasi identifikasi, analisis, penilaian, dan pemberian saran
perbaikan/pengembangan produk/kelayakan produk.