Dokumen tersebut membahas tentang capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP/MTS dengan lima elemen utama yaitu Al-Quran dan Hadis, Akidah, Akhlak, Fikih, dan Sejarah Peradaban Islam. Tujuannya adalah membentuk peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP/MTS dengan lima elemen utama yaitu Al-Quran dan Hadis, Akidah, Akhlak, Fikih, dan Sejarah Peradaban Islam. Tujuannya adalah membentuk peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP/MTS dengan lima elemen utama yaitu Al-Quran dan Hadis, Akidah, Akhlak, Fikih, dan Sejarah Peradaban Islam. Tujuannya adalah membentuk peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP/MTS dengan lima elemen utama yaitu Al-Quran dan Hadis, Akidah, Akhlak, Fikih, dan Sejarah Peradaban Islam. Tujuannya adalah membentuk peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
SMP/MTS KURIKULUM MERDEKA
A. RASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). Dengan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta. Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama dalam menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi- interaktif, proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student-centered learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning). Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik yang kreatif. Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain al- Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-laḥdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong. B. TUJUAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditujukan untuk: 1. memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya; 2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik prinsip- prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip- prinsip Islam dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan; 4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme; 5. membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan demikian dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya; dan 6. membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan senegara (ukhuwwah waṫaniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku dan budayanya.
C. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
BUDI PEKERTI Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Elemen Deskripsi Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan Hadis kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup utama seorang muslim. Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir serta qadā’ dan qadr. Keimanan inilah yang kemudian menjadi landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum. Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik dalam memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial, dan dalam membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela (mażmūmah). Dengan memahami perbedaan ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga akan memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan upaya sungguh- sungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah). Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya adalah cinta (maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka untuk menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga tidak ada kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada semua topik bahasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti . Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukun yang berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup ritual atau hubungan dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih mengulas berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan mu‘āmalah. Sejarah Peradaban Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia Islam dalam membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam (SPI) menekankan pada kemampuan mengambil hikmah dari sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai macam peristiwa dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta didik mempunyai pijakan historis dalam menghadapi permasalahan dan menghindari dari terulangnya kesalahan untuk masa sekarang maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyikap dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya.
D. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI SETIAP FASE D (UMUMNYA UNTUK KELAS VII, VII, DAN IX SMP/MTS/ PROGRAM PAKET B) Pada akhir Fase D, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik memahami definisi Al- Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam. Dalam elemen akidah, peserta didik mendalami enam rukun Iman. Dalam elemen akhlak, peserta didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat- ayat Al-Qur’an dan Hadis-Hadis Nabi. Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya. Dalam elemen ibadah, peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep mu‘āmmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Dalam elemen sejarah, peserta didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis Peserta didik memahami definisi Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam. Akidah Peserta didik mendalami enam rukun Iman. Akhlak Peserta didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis- Hadis Nabi. Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya. Fikih Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep muʿāmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Sejarah Peradaban Peserta didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari Islam kisah-kisah penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia. CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN KELAS 7 Capaian Tujuan Semester Alur Tujuan Pembelajaran Pekan/ JP Pembelajaran Gasal Membaca Q.S. an-Nisā/4: 59 7.1 Peserta didik dapat 5 Pekan/ dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 membaca Q.S an-Nisā/4: 59 15 Jam dengan tartil, khususnya pada dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai Pelajaran bacaan alif lām syamsiyyah dan kaidah ilmu tajwid, khususnya qamariyyah, dapat menulis hukum bacaan alif lām Q.S. an-Nisā/4: 59 dan Q.S. syamsiyyah dan alif lām an-Naḥl/16: 64 dengan baik qamariyyah. dan benar, menghafal Q.S. an- 7.2 Peserta didik dapat Nisā/4: 59 dan Q.S. an- menghafal Q.S an-Nisā/4: 59 Naḥl/16: 64 dengan tartil dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai dengan lancar, menjelaskan kaidah tajwid. definisi Hadis dan fungsinya 7.3 Peserta didik dapat atas Al-Qur’an menurut Q.S. menjelaskan kandungan Q.S an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an- an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an- Naḥl/16: 64, dapat membuat Naḥl/16: 64 tentang kedudukan karya berupa peta konsep hadis terhadap Al-Qur’an, definisi Hadis dan fungsinya sehingga sehingga dapat atas Al-Qur’an sehingga menampilkan perilaku meyakini mushaf al-Qur’an semangat dalam mengamalkan dan hadis nabi sebagai Al-Qur’an dan hadis. pedoman hidup serta termotivasi untuk mendalami 7.4 Peserta didik membuat Al-Qur’an dan Hadis. karya berupa peta konsep definisi hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an dalam Simple Mind Lite. Mendeskripsikan contoh- 7.5 Peserta didik dapat 3 Pekan/ 9 contoh penerapan iman kepada memahami sifat dan makna Jam Allah Swt melalui al-Asmā al- nama Allah Swt. yang Pelajaran Ḥusnā al-‘Alim̅ , al-Khabir̅ , berkaitan dengan al-Asmā’ al- al-Sami’̅, dan al-Baṣir; dapat Husnā al-‘Alim̅ , al- Khabir̅ , membuat poster yang al-Sami’̅, dan al-Baṣir̅ . berhubungan dengan sikap 7.6 Peserta didik dapat orang beriman kepada Allah menemukan cara menampilkan Swt. dalam kehidupan sehari- perilaku percaya diri, tekun, hari yang berkaitan dengan al- teliti, menjadi pendengar yang Asmā al-Ḥusnā al-‘Alim̅ , al- baik, dan visioner Khabir̅ , al-Sami’̅, dan al-Baṣir 7.7 Peserta didik dapat sehingga terbiasa meneladan membuat poster mengenai sifat al-asmā al-ḥusna dan sikap beriman kepada Allah menumbuhkan sikap percaya Swt melalui al-Asmā al-Ḥusnā. diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik, dan visioner. Menjelaskan hakikat salat dan 7.8 Peserta didik dapat 3 Pekan/ 9 zikir sebagai pencegah menghubungkan hakikat salat Jam perbuatan keji dan munkar, dan zikir dengan pencegahan Pelajaran membuat karya berupa quote perbuatan keji dan munkar. yang mengandung isi bahwa 7.9 Peserta didik dapat salat dan zikir dapat mencegah menuliskan contoh perilaku perbuatan keji dan munkar, ketakwaan sebagai pemaknaan mengamalkan salat lima waktu salat dan zikir dalam mencegah dan zikir secara konsisten perbuatan keji dan munkar di sehingga dapat mencegah lingkungan sosial. perbuatan keji dan munkar 7.10 Peserta didik dapat membuat quote tentang salat dan zikir mencegah perbuatan keji dan munkar dalam media sosial atau media lainnya. Menjelaskan ketentuan dan tata 7.11 Peserta didik dapat 4 Pekan/ cara sujud sahwi, tilawah, dan menjelaskan dapat menjelaskan 12 Jam syukur berdasarkan dalil perintah agama untuk untuk Pelajaran naqlinya, dapat mempraktikkan sujud syukur, sahwi dan ketentuan dan tata caranya tilawah. sehingga tertanam sikap 7.12 Peserta didik dapat tunduk kepada aturan Allah menjelaskan tata cara sujud serta sikap rendah hati, sahwi, tilawah, dan syukur menjauhkan diri dari perilaku sebagai sikap patuh terhadap sombong dan takabur, dan aturan Allah Swt. menjadi insan yang pandai 7.13 Peserta didik dapat bersyukur. memahami hikmah melaksanakan sujud syukur, sahwi dan tilawah. 7.14 Peserta didik dapat mempraktikkan sujud sahwi, tilawah, dan syukur sesuai ketentuan. Menceritakan sejarah Bani 7.15 Peserta didik dapat 3 Pekan/ 9 Umayyah di Damaskus (711- menceritakan sejarah Jam 755 M) dalam membangun tata berdirinya Bani Umayyah di Pelajaran kelola berbagai bidang Damaskus. (pemerintahan, hukum, sosial, 7.16 Peserta didik dapat ekonomi, keagamaan, dan menjelaskan kemajuan pendidikan), dapat membuat peradaban Islam pada masa bagan timeline perkembangan Bani Umayyah di Damaskus peradaban Islam pada masa dalam bidang pemerintahan, Bani Umayyah di Damaskus hukum, sosial, ekonomi, sehingga tertanam keyakinan keagamaan, dan pendidikan. bahwa agama mendorong 7.17 Peserta didik dapat peradaban dan menumbuhkan membuat bagan time line rasa cinta tanah air dan perkembangan peradaban semangat membangun negeri. Islam pada masa Bani Umayyah sehingga dapat memetik nilai Islami dari kemajuan peradaban. Genap Membaca Q.S. al-Anbiyā/21: 7.18 Peserta didik dapat 5 Pekan/ 30 dan Q.S. al-A’rāf/7: 54 membaca Q.S. al-Anbiyā’/21: 15 Jam dengan tartil, khususnya pada 30 dan Q.S. al-A’rāf/7: 54 Pelajaran bacaan gunnah, dapat menulis sesuai kaidah ilmu tajwid, Q.S. al-Anbiyā/21:30 dan Q.S. khususnya hukum bacaan al-A’rāf/7: 54 dengan baik, gunnah. menjelaskan kandungan ayat 7.19 Peserta didik dapat dari Q.S. al-Anbiyā/21: 30 dan menghafal Q.S. al-Anbiyā’/21: Q.S. al-A’rāf/7: 54 dan hadis 30 dan Q.S. al-A’rāf/7: 54 tentang penciptaan dan sesuai kaidah tajwid. keteraturan alam semesta, 7.20 Peserta didik dapat menghafal Q.S. al-Anbiyā/21: menelaah kandungan Q.S. al- 30 dan Q.S. al-A’rāf/7:54 Anbiyā’/21: 30 dan Q.S. al- dengan lancar, dapat membuat A’rāf/7: 54 dan hadis tentang karya teks doa berisi rasa penciptaan dan keteraturan syukur atas penciptaan alam alam semesta serta cara semesta yang indah sehingga bersyukur terhadap apa yang menumbuhkan rasa syukur dan diciptakan Allah Swt. kecintaan terhadap tanah air yang diciptakan Allah dengan 7.21 Peserta didik dapat keindahan dan sumber daya menjelaskan pesan Nabi alam yang berlimpah. Muhammad Saw. untuk menguasai ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang dapat dipetik dari penciptaan dan pengaturan alam semesta. 7.22 Peserta didik dapat membuat karya teks do’a pada plano berisi rasa syukur atas penciptaan alam semesta yang indah dengan benar. Menganalisis manfaat beriman 7.23 Peserta didik dapat 3 Pekan/ 9 kepada Malaikat, dapat menghubungkan fungsi iman Jam membuat infografis mengenai kepada malaikat dengan Pelajaran tugas para malaikat dan aktivitas kehidupan. manfaatnya dalam 7.24 Peserta didik dapat menumbuhkan karakter positif menunjukkan cara sehingga tertanam keyakinan menumbuhkan karakter positif bahwa Allah Swt telah sehingga tertanam dorongan mengutus malaikat, serta untuk beramal baik dan terbiasa beramal baik dan menjauhi amal yang buruk. menjauhi amal buruk. 7.25 Peserta didik dapat membuat infografis mengenai tugas para malaikat dengan canva atau piktochart dengan benar. Mendeskripsikan dampak 7.26 Peserta didik dapat 2 Pekan/ 6 negatif dari gibah dan mendeskripsikan pesan Islam Jam menumbuhkan sikap tabayun, untuk harmonisasi sosial Pelajaran dapat menganalisis perbedaan dengan menghindari gibah dan antara konten gibah dengan menumbuhkan sikap tabayun kritik dan review produk di dengan benar. media sosial sehingga tertanam 7.27 Peserta didik dapat keyakinan bahwa Allah Swt menelaah perbedaan antara Maha Mengetahui dan Melihat konten gibah dengan kritik dan serta terbiasa menciptakan review produk di media sosial harmoni sosial dengan dengan benar. menjauhi gibah dan 7.28 Peserta didik dapat menumbuhkan sikap tabayun. menyusun review konten di media sosial dengan benar. Menjelaskan konsep rukhsah 7.29 Peserta didik dapat 5 Pekan/ dalam salat, puasa, zakat,dan menjelaskan makna rukhsah 15 Jam haji, dapat membuat bagan dalam ibadah. Pelajaran atau tabel mengenai rukhsah 7.30 Peserta didik dapat dalam salat, puasa, zakat, dan mengidentifikasi berbagai haji sehingga tertanam sikap rukhsah dalam salat, puasa, penerimaan diri terhadap zakat, dan haji. keringanan dalam menjalankan 7.31 Peserta didik dapat ajaran agama serta terbiasa membuat bagan atau tabel disiplin dan saling menghargai mengenai rukhsah dalam salat, dalam menjalankan ibadah. puasa, zakat, dan haji. Menceritakan sejarah 7.32 Peserta didik dapat 3 Pekan/ 9 perkembangan ilmu menceritakan sejarah Bani Jam pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Andalusia. Pelajaran Umayyah (929-1031 M) di 7.33 Peserta didik dapat Andalusia (Spanyol), dapat menjelaskan perkembangan membuat bagan, infografis, ilmu pengetahuan pada masa atau timeline perkembangan Bani Umayyah di Andalusia. ilmu pengetahuan pada masa 7.34 Peserta didik dapat Bani Umayyah di Andalusia membuat bagan, infografis, (Spanyol) sehingga tertanam atau timeline perkembangan keyakinan bahwa Allah Swt ilmu pengetahuan pada masa sebagai Zat pemberi ilmu, serta Bani Umayyah di Andalusia. menumbuhkan semangat dalam mencari ilmu dan mengembangkan teknologi