RKS Barak Dalmas Gedung
RKS Barak Dalmas Gedung
RKS Barak Dalmas Gedung
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 2
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
2.2. Pelaksanaan
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk
pula Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah
disyahkan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan BoQ.
c. Gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
d. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran tentang Penetapan Kontraktor.
Pasal 3
PERSYARATAN DOKUMEN PENAWARAN
Pasal 4
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
Pasal 5
JADWAL PELAKSANAAN
5.1. Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat rencana kerja pelaksanaan dan
bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga dan mengkoordinasikan
hasilnya kepada Pengawas Lapangan, sehingga pelaksanaan pekerjaan terkendali dan tidak
menggangu kelancaran proyek secara keseluruhan dan kelancaran kegiatan disekitar lokasi
pekerjaan.
5.2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan,
paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah SPK diterima Kontraktor. Rencana Kerja
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disyahkan oleh Pemberi Tugas atau dalam hal ini
adalah PPK.
5.3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 4 (empat) rangkap kepada Pengawas Lapangan,
dan 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu
diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/ prestasi kerja pada setiap minggunya.
Pasal 6
LAPORAN - LAPORAN
6.1. Pelaksana Lapangan diwajibkan membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan mengenai segala
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun
administrative, termasuk laporan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Konstruksi.
Pasal 7
KUASA KONTRAKTOR
7.1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa disebut
Pelaksana yang paham dengan pekerjaan tersebut untuk memimpin pelaksanaan dilapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.
7.2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun
keseluruhan terhadap kewajibannya.
7.3. Kontraktor wajib memberi tahu kepada Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas, nama dan
jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
7.4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas, Pelaksana kurang
mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahu kepada Kontraktor secara
tertulis untuk mengganti Pelaksana.
Pasal 8
DOMISILI KONTRAKTOR
8.1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak, Kontraktor
dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Tim
pengelola Teknis setempat dan Konsultan Pengawas.
8.2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan peralatan yang
dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
8.3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan
alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
Pasal 9
PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN
9.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik Proyek, Pengawas
Lapangan dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan.
9.2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas Lapangan/ Konsultan
Perencana, baik yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor dan
tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
Pasal 10
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
10.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta
penanganan protocol pencegahan Covid 19, hal ini tertuang dalam SISTEM MANAGEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI, antara lain :
a. Persiapan RK3K
• Pembuatan Dokumen RKK (Prosedur Kerja, Instruksi Kerja, Ijin Kerja)
b. Sosialisai, Promosi, dan Pelatihan
• Induksi K3 (Safety Induction)
• Pengarahan K3 (Safety Briefing)
• Spanduk (Banner)
• Poster
• Papan Informasi
c. Asuransi dan Perijinan
• BPJS Ketenagakerjaan
d. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)
• Pelindung Kepala (Safety Helmet) – Pekerja
• Pelindung Kepala (Safety Helmet) – Direksi
• Sepatu Boot (Safety Shoes) – Pekerja
• Sepatu Boot (Safety Shoes) – Direksi
• Pelindung Pernafasan dan Mulut/ Masker Sensi (isi 50 Pcs)
• Rompi Keselamatan (Safety Vest)
• Tali Pengaman (Body Harness)
• Sarung Tangan
• Jaring Pengaman (Safety Net)
e. Fasilitas/ Sarana dan Prasarana Kesehatan
• Peralatan P3K (Kotak P3K, Obat-obatan, Perban, Plester, Oksigen jika diperlukan)
f. Rambu-Rambu Proyek
• Rambu Petunjuk
• Rambu Larangan
• Rambu Peringatan
• Rambu Informasi
• Bendera K3
Pasal 11
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
11.1. Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum pekerjaan
fisik dimulai, dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
a. Beton Molen yang jumlahnya minimal 1 buah dalam kondisi yang baik.
b. Theodolit dan Waterpass yang telah diijinkan oleh Pengawas Lapangan.
c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk sistem pengeringan, jika diperlukan.
e. Scafolding Set (Lengkap).
f. Mesin Pemadat.
g. Alat-alat besar sesuai dengan besaran (magnitude) pekerjaan tanah.
h. Alat Megger, alat ukur listrik, dan alat ukur lainnya.
i. Alat-alat Pertukangan
j. Mesin Pemotong Keramik
k. Mesin Pemotong Allumunium
l. Bar Bending & Bar Catting
dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pekerjaannya.
Pasal 12
SITUASI
Pasal 13
PEKERJAAN PERSIAPAN TAPAK
Pasal 14
PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN
Lingkup Pekerjaan
Kontraktor pelaksana wajib menyediakan atau membuat beberapa fasilitas untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan dilapangan, diantaranya :
a. Pembuatan papan nama proyek.
b. Pagar konstruksi/ pengaman.
c. Pembuatan bangsal kerja.
d. Pembuatan gudang bahan.
e. Pembuatan direksikeet.
f. Penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
g. Penyediaan alat pemadam kebakaran (APAR).
h. Pembuatan drainase tapak sementara.
i. Pembuatan jalan masuk dan jalan konstruksi sementara.
j. Pembersihan lapangan sebelum dan sesudah pelaksanaan, termasuk buangan sisa bongkaran
yang ada dilapangan.
k. Administrasi dan lain lain.
Pasal 15
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG
17.2. Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada :
a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 2847 : 2019
b. Peraturan Beton terutama mengenai :
• Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (SNI 2847 : 2019)
• Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (SNI 2847 : 2019)
• Syarat-syarat pekerjaan tulangan (SNI 2847 : 2019)
b. Pasir
• Semua pasir yang akan dipakai harus pasir alam tidak di perkenankan memakai pasir laut.
• Pasir harus halus bersih dan bebas dari tanah liat, mika dan substansi lain yang merugikan,
beratnya tidak boleh lebih dari 5 %.
• Kontraktor harus menyerahkan contoh pada Konsultan Pengawas sebagai bahan pemeriksaan
pendahuluan dan persetujuan, contoh seberat 15 kg dari pasir alam yang diusulkan untuk
dipakai sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum diperlukan.
• Timbunan pasir alam harus dibersihkan semua dari tumbuh-tumbuhan, kotoran dan bahan-
bahan lain yang tidak dapat dipakai harus disingkirkan. Bahan harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk mengahasilkan
c. Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
• Agregat dapat dipakai agragat alami atau buatan memenuhi persyaratan PBI 1971 (NI-2) ,
Agregat tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan
terhadap karat. Untuk itu Kontraktor harus mengajukan contoh yang memenuhi syarat dari
berbagai sumber terlebih dahulu.
d. Air
• Air untuk campuran dan pemeliharaan beton spesi/ mortar dan spesi injeksi harus dari air yang
bersih dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. Air tersebut harus memenuhi
syarat-syarat menurut SNI 2847:2019.
e. Baja tulangan
• Baja tulangan yang dipakai adalah mutu baja U-32 (Ulir) untuk baja diameter lebih besar dan
sama dengan 16 mm serta mutu baja U-24 untuk baja diameter lebih kecil atau sama dengan
12 mm, sesuai dengan SNI 2847:2019 atau SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton.
g. Bekisting
• Bekisting untuk Pondasi dan struktur bawah digunakan pasangan Bata / Batako
• Bekisting untuk Plat lantai digunakan Bekisting Metaldeck / Bondek.
• Bekisting Kolom dibuat dari panel multiplex atau papan dengan rangka penguat penyokong dan
penyangga dibuat dari kayu 5/7 dan 5/10 secukupnya, sehingga mampu mendapatkan
kekakuan dan kekuatan mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom
struktur dipakai papan tebal 3/20.
• Steger cetakan/ bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm atau pipa besi
(scaffolding).
c. Benda Uji
Selama pengecoran beton harus terdapat benda-benda uji sebagai berikut :
• Minimum 1 benda uji setiap hari
• Minimum 20 benda uji pada akhir pelaksanaan
• Setiap pengecoran 5 m3 dibuat 1 benda uji
• Yang terbesar menentukan
d. Persyaratan Pelaksanaan
• Rencana Cetakan
- Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan pada Gambar
Kerja. bahan yang akan dipakai untuk rencana cetakan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai.
- Panel cetakan hanya boleh dipergunakan 2 (dua) kali bolak-balik, atau setiap
permukaan hanya 1 (satu) kali.
- Semua cetakan harus kuat dan kokoh.
- Konstruksi untuk cetakan harus diperkuat dengan kaso secukupnya sehingga menghasilkan
beton yang lurus rata. Dipersyaratkan untuk beton tampak (Exposed) adalah semi exposed
aratinya setelah cetakan dibongkar memberikan bidang yang rata dan hanya memerlukan
sedikit penghalusan.
• Pipa-pipa Instalasi
Semua pipa-pipa (air hujan, elektrikal, gas dan lain-lain) serta bagian-bagian yang tertanam
didalam atau bersinggungan dengan beton harus dibuat dari bahan yang tidak merusak
beton. Pipa-pipa yang ditanam didalam plat, balok beton dan kolom tidak boleh mempunyai
diameter lebih dari 1/3 tebal plat atau balok tempat pipa tersebut tertanam, dan jarak dari
pusat ke pusat pipa tidak boleh lebih kecil dari 3 kali diameter pipa. Semua pipa serta serta
bagian - bagian yang menembus lantai, balok dan kolom harus mempunyai ukuran dan letak
yang tidak mengurangi kekuatan konstruksi (harus dipilih tempat momen = 0) atau sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan.
17.6. Mata Pembayaran Utama
• Bekisting
Hasil pekerjaan yang berhak dibayarkan untuk item pekerjaan di atas adalah apabila bekisting
yang dipasangkan sudah sesuai dengan ukuran beton finish dan sudah dipasangkan
perkuatan-perkuatan untuk menyokong agar bekisting tidak lebas pada saat proses
pengecoran. Adapun penghitungan volume untuk bekisting yang dapat dibayarkan adalah
sebagai berikut:
- (lebar x tinggi) x jumlah
Pasal 16
PEKERJAAN DINDING DAN PELAPIS DINDING
• Data Produk
- Ajukan data produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit pasangan, kelengkapan dari produk
yang dihasilkan lainnya, termasuk sertifikasi setiap tipe yang memenuhi persyaratan yang
dispesifikasikan.
- Gambar-gambar kerja: Ajukan gambar-gambar penyetelan dan pemotongan lembaran batu
yang memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan. Jika hal serupa
16.3. Produk
a. Bata Ringan
• Bahan yang digunakan harus memenuhi standard dan persyaratan yang diindikasikan/
dinyatakan dibawah ini, yaitu :
16.4. Pelaksanaan
a. Pemasangan, Umum
• Bata Ringan : Bata Ringan yang digunakan harus memiliki tingkat awal absorpsi (daya hisap)
yang lebih besar dari 30 gram per 1,94 meter persegi per menit..
• Pembersihan Tulangan : Sebelum penempatan, buanglah karat-karat, kotoran dan lapisan-
lapisan lainnya dari tulangan.
• Ketebalan : Buatlah dinding "single-sythe" (jika ada) dengan ketebalan sebenarnya dari unit
pasangan bata ringan dengan menggunakan unit dari ketebalan nominal yang diindikasikan.
• Buatlah bukaan untuk peralatan yang akan dipasang sebelum penyelesaian pekerjaan
pasangan. Setelah pemasangan peralatan, lengkapi pekerjaan pasangan untuk
menyelesaikannya segera pembukaan tersebut.
• Potonglah unit pasangan dengan menggunakan gergaji mesin untuk menghasilkan sisi-sisi ujung
yang rata, tajam dan bersih. Potonglah unit-unit seperti yang disyaratkan untuk menghasilkan
pola yang kontinu dan untuk menyesuaikan dengan pekerjaan sekitarnya. Gunakan unit
berukuran penuh tanpa pemotongan jika mungkin.
b. Perletakan Dinding Pasangan Batu
• Rencanakan perletakan dinding segera untuk pembuatan spasi yang akurat dari pola ikat
permukaan dengan lebar sambung yang uniform dan penempatan bukaan yang tepat,
Pasal 17
PEKERJAAN ATAP
17.1. Umum.
Pekerjaan Atap meliputi semua pekerjaan pembuatan rangka atap Baja Profile/Ringan, pemasangan
atap dan accessories lainnya, pada lokasi yang ditunjuk sesuai pada Gambar kerja atau petunjuk
Direksi Pekerjaan.
17.2. Pengendalian Mutu
1. Pengendalian mutu diatur dalam persyaratan teknis ini meliputi seluruh pekerjaan kontruksi atap
baja ringan yang sesuai dengan gambar rencana.
a. Apabila dimensi Rangka Atap Baja ringan yang dicantumkan dalam Gambar adalah dimensi
bahan baku (pasar) maka toleransi seting pemasangan maksimal 1mm per 1 m1 baik
horizontal maupun vertikal, sedangkan untuk pemasangan rangka kayu toleransi dimensi
setelah diketam maksimal 5 mm pada arah lebar dan panjang penampang kayu, sedang
ukuran panjang dan tinggi sesuai dengan gambar.
b. Dimensi perlengkapan lain dari bahan besi/baja sesuai dengan dimensi tertera dalam
gambar.
3. Jadwal Kerja
a. Kontraktor harus membuat/menyiapkan semua komponen Rangka Atap Baja Ringan di
Work Shop dengan peralatan mekanis seperti bor tangan, gerinda, gunting plat atau sesuai
dengan kebutuhan pemasangan di lapangan.
b. Pastikan bahwa semua angkur-angkur yang diperlukan untuk pekerjaan rangka atap telah
siap terpasang pada tempat-tempat tumpuan/gantungan yang diperlukan.
c. Setiap memulai pekerjaan rangka atap dan atap harus sepengetahuan dan seijin Direksi
Pekerjaan.
Pasal 18
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
Pasal 19
PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM PINTU DAN JENDELA
19.1. Keterangan
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun pintu dan
jendela dengan bahan-bahan dari Besi dan Aluminium, termasuk menyediakan bahan, tenaga dan
peralatan untuk pekerjaan ini, meliputi :
a. Persiapan Pelaksanaan
• Bahan-Bahan
- Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas /
Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
- Engsel pintu dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engselnya. Jumlah
engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu. Tiap engsel
dapat memikul minimal 20 kg beban.
- Seluruh rangkaian kunci-kunci harus dapat menggunakan satu sistem Masterkey. Biaya
untuk Masterkey harus sudah termasuk dalam penawaran.
- Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu dan jendela untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.
- Penggunaan perlengkapan pintu (engsel, kunci, door closer, door stopper, dan sebagainya)
disesuaikan dengan jenis / tipe pintunya serta lokasi ruangnya.
- Sebagai pedoman penggunaan perlengkapan pintu dapat dilihat pada Daftar Perlengkapan
(Hardware Schedule) berdasarkan tipe pintu dan jendela pada gambar arsitektur. Kontraktor
harus mengajukan daftar perlengkapan pintu dan jendela dan harus mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.
• Syarat Pelaksanaan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh material untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Perencana. Contoh yang
diajukan harus dilengkapi dengan perhitungan berat tipe pintu dan jendela untuk dapat
menentukan tipe engsel dan jendela yang akan dipakai.
- Kontraktor harus membuat Skema Masterkey untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas sebelum pekerjaan dimulai.
- Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan, shop drawing dan mock up untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Biaya
pembuatan mock up menjadi tanggungan Kontraktor.
- Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah pintu dipasang
± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang 1/3 jarak antara kedua
19.3. Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela Aluminium harus
dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan dengan memperoleh persetujuan
pengawas lapangan.
b. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa kelapangan/ halaman
pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai tahap pemasangan kusen, pintu
dan jendela.
c. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan rata, serta
bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
Pasal 20
PEKERJAAN KACA
20.1. Keterangan
Pasal 21
Pasal 22
PEKERJAAN LANTAI
22.2. Adukan
Adukan untuk pemasangan lantai keramik adalah :
a. 1 PC : 3 PS untuk pemasangan lantai daerah basah (KM/WC).
b. 1 PC : 5 PS untuk pemasangan seluruh lantai selain ketentuan di atas.
Pasal 23
WATERPROOFING
23.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
• Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan layanan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pemasangan waterproofing sebagaimana tertera di dalam
gambar-gambar dan ditentukan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak termasuk pekerjaan plester /
jika diperlukan.
• Syarat-syarat Pelaksanaan
- Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada pengawas, lengkap dengan
ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas.
- Material yang tidak disetujui harus diganti segera tanpa biaya tambahan. Jika dipandang
perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus telah mendapat
persetujuan dari pengawas.
- Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan harus dibersihkan
sampai kondisi yang dapat disetujui oleh pengawas. dan ukuran harus sesuai dengan
gambar.
- Cara-cara dan pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan serta petunjuk dari pengawas.
- Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, kontraktor
harus segera melaporkan kepada pengawas sebelum pekerjaan dimulai.
Pasal 25
PEKERJAAN SANITASI
- Accessories
» Fitting dari pipa PVC harus dari hahan yang sarna (PVC) yang dibuat dengan cara
injection moulding.
» Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
» Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang atau fiber class yang mempunyai
benfuk badan cembung yang berflungsi sebagai sediment bowl.
• Cara Pemasangan Pipa
- Pipa di Dalam Bangunan (termasuk pipa vent)
» Pipa Mendatar.
* Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1-2 %. Perletakan pipa harus diusahakan
berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang
yang berada di bawah lantai.
* Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan
fitting dengan sudut 45° (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius.
» Pipa di Dalam Tanah.
* Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal / tinggi
timbunan minimal 80 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah / lantai.
* Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir padat
setebal 10 cm. Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa
kemudian diurug dengan tanah sampai padat. Kontruksi permukaan tanah / lantai
bekas galian harus dikembalikan seperti semula.
» Penanaman Pipa.
* Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan
pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan sambungan pipa
pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton.
Caranya seperti pada gambar perencanaan.
* Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan memiringan 1-2% dari titik mula di
dalam gedung sampai ke saluran drainage.
- Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
» Pipa dipasang dan ditanam di hawah permukaan tanah / jalan kemiringan 1-2% dari titik
permulaan septic tank ke drainage kota.
» Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari
90cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm,
pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
- Penyambungan Pipa
Pasal 26
PEKERJAAN TATA UDARA
26.1. Umum
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Tata Udara yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengertian instalasi maupun pengadaan material dan
peralatan, dalam hal ini Syarat-Syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah bagian
dari Syarat-Syarat Teknis ini.
26.3. Pengujian
a. Sebelum dilakukan pengujian (testing & commissioning), kontraktor diwajibkan menyerahkan
prosedur untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas paling lambat 2 (dua) minggu sebelum jadwal
pengujian dilakukan.
b. Semua pengujian dilakukan setelah sistem berjalan dengan baik secara kontinyu selama 12 jam.
c. Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah sistem sesuai atau mendekati
persyaratan teknis yang direncanakan.
d. Semua peralatan pengujian dan pengukuran harus tertera sebelum dan setelah dipergunakan.
e. Alat uji dan ukur harus disediakan secara lengkap oleh Kontraktor.
b. Setiap hasil ukur di lapangan harus sesuai dengan ukuran yang tertera pada Gambar Kerja yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
c. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah lebih dari 10%
(sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka harga satuan pembayaran utama tersebut disesuaikan
dengan negosiasi.
d. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka penyedia harus menyampaikan harga satuannya
kepada PPK. Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi
berdasarkan harga satuan dasar pembentuk harga satuan pekerjaan yang ada dalam kontrak.
e. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan
oleh direksi teknis dan penyedia selama periode pelaksanaan kontrak untuk menetapkan kuantitas
pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Pasal 27
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
d. Pengawasan Instalasi
• Shop Drawing
Sebelum nelaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus rnembuat gambar kerja / shop drawing.
Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin
pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan koordinasi lapangan yang ada. Pekerjaan
baru dapat dimulai bila gambar kerja telah di.periksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
• Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya kepada Konsultan
ManPengawas atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuannya secara tertulis untuk
dapat dipasang.
• Kontraktor harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul tenaga kerja, skedul
pengadaan peralatan dan net-work planning yang terinci untuk setiap pekerjaannya dan
e. Bahan
• Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan utama Elektrikal
juga brosur asli, kabel, pipa konduit, detektor, sensor dan lainnya beserta data-data teknis dan
mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada bosur-brosur peralatan / bahan yang
ditawarkan harus diberi tanda dengan warna yang jelas.
• Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang disebutkan di dalam
gambar-gambar dan spesifikasirlya, maka nilai evaluasi penawaran Kontraktor tersebut akan
dikurangi dan Kontraktor tetap harus mengantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
• Semua Pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa persetujuan
tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai dengan spesifikasi dan
gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya Kontraktor.
• Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik, tidak
bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan serta
melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
• Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan sama, bekas dipergunakan bercacat
atau rusak, Kontraktor harus menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan
tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan Kontraktor.
• Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site sebelum contoh atau
brosur disejujui oleh Konsultan Pengawas. Semua bahan yang telah masuk di site dan
menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disejutui,
maka bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 3 x 24 jam sejak
diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan Pengawas.
* Ventilasi
Pasal 28
PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN (HYDRANT)
28.1. Umum
a. Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Pemadan Kebakaran yang diuraikan di sini adalah
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun
pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan
Mekanikal/ Elektrik adalah bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini.
28.4. Material
a. Pipa
• Semua pipa, dari diameter 1”-6”, di dalam gedung maupun di luar gedung dan branch pipe
(pipa cabang) dari bahan Pipa hitam Sch.40 yang memenuhi standar BS 1387/1967.
b. Accessories.
• Fitting.Untuk Pipa hitam standar BS 1387/1967 Medium Class, fitting harus terbuat dari
material yang sama (pipa hitam).
• Valves.Seluruh valve dan flexible joint yang dipakai dipemipaan fire hydrant harus
darijenis fire fighting valves yang mempunyai tekanan kerja 150 psi dan tekanan test 300psi
(kelas 150) serta dilengkapi dengan ball drip valve, automatic release valve,discharge
pressure gauge dan water level gauge device.
Pasal 29
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
PASAL 30
PEKERJAAN PEMBONGKARAN, PENGAMAN & PEMBERSIHAN
SETELAH PEMBANGUNAN
30.1. Pembersihan Tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam Lingkup
Pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku RKS ini dari semua barang
atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan selesai
menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai.
Pasal 31
PEKERJAAN LAIN-LAIN
31.1. Apabila terjadi kerusakan atas segala sesuatu yang dinyatakan dipertahankan, Kontraktor wajib
memperbaiki hingga keadaan semula atau kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan proyek ini
harus diperbaiki kembali seperti jalan atau paving yang rusak akibat alat berat yang masuk sehingga
harus diperbaiki kembali oleh kontraktor. Dalam hal ini, biaya adalah tanggungjawab Kontraktor,
tidak dapat diajukan sebagai "claim" biaya pekerjaan tambah termasuk penyediaan direkskeet, los
kerja, air kerja, listrik kerja.
31.2. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Kontraktor, bila diperlukan akan dibicarakan
bersama Konsultan Perencana.
31.3. Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapih dan
semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
31.4. Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah
sempurna.
Pasal 32
PENUTUP
32.1. Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, akan
ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dimuat dalam
Berita Acara Rapat Penjelasan.
OUTLINE SPECIFICATION
Jendela
Side Hung (Engsel Jendela) FS
HD 316 T250 12"
Casement Handle CH 423 Black
Ketebalan: 8mm
11 PVC Board 9 mm Elite PVC Plafon
Panjang: 3000mm
Lebar: 200mm
Garansi 10 Tahun + 5 tahun
12 Waterprofing Membrane MasterSeal 540
Asuransi
13 Sanitary Unit TOTO
- Type CW421J/SW420JP
- Closet Duduk
- Type THX20NBPIV
- Jet Washer
- Type TX471 SRSN
- Shower (Complete Set)
- Type LW230J
- Wastafel (Complete Set)
- Type T23B13
2 Pipa Air Bersih/ Air Kotor + Polypropylane Random Air Dingin (PPR Wavin/ Rucika
Assesories PN-10):
Dia. ½ inch
Dia. ¾ inch
Dia. 1 inch
Dia. 1 ½ inch
3 Bio Septic Tank Bio Septic Tank Kap. 5000 L (5 m3) Biotech
MCB:
MCB 32 Amp, 3 Phasa, 16 KA
MCB 16 Amp, 1 Phasa, 10 KA
MCB 10 Amp, 1 Phasa, 10 KA
MCB 6 Amp, 1 Phasa, 10 KA
Stop Kontak: