RKS Penambahan Ruangan Asrama Mahasiswa Putri Iain 2023
RKS Penambahan Ruangan Asrama Mahasiswa Putri Iain 2023
RKS Penambahan Ruangan Asrama Mahasiswa Putri Iain 2023
SPESIFIKASI TEKNIS
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
( RKS )
==================================================================================
1. URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan Pengembangan Ruangan Asrama Mahasiswa Putri Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Parepare Tahun 2023 meliputi :
a. Luas Bangunan : 36 m2
b. Lokasi :
Jalan Amal Bakti / Kompleks IAIN Parepare
2. Pertimbangan Teknis dan Kajian Pelaksanaan
Pekerjaan Pengembangan Ruangan Asrama Mahasiswa Putri Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Parepare Tahun 2023 meliputi :
- Pekerjaan Pendahuluan
- Pekerjaan Tanah
- Pekerjaan Batu/Beton
- Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
- Pekerjaan Lantai / Ubin, WC dan Sanitasi
- Pekerjaan Istalasi Listrik
- Pekerjaan Pengecatan
2. PERSYARATAN BAHAN
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam Negeri sesuai dengan keputusan bersama
Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menpan :
Nomor : 472/Kpb/XII/1980
Nomor : 813/MENPAN/1980
Nomor : 64/MENPAN/1980
Tanggal : 23 Desember 1980
3. GAMBAR – GAMBAR
RKS ini dilampiri :
a. Site Plan
b. Gambar Denah, Tampak dan Potongan.
c. Gambar Detail Konstruksi
d. Gambar Detail Khusus
7. JADWAL PELAKSANAAN
1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan, pekerjaan Kontraktor wajib membuat Rencana Kerja
Pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-cahart dan Curve S bahan/tenaga.
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas,
paling lambat dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SKP)
diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disahkan oleh
Pemberi Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Konsultan Pengawas,
satu salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding di bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu
diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan (Prestasi Kerja).
4. Konsultan akan menilai prestasi pekerjaan Konstraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
berpendidikan minimum Sarjana (S.1) Teknik Sipil atau Arsitek dengan pengalaman minimum 10
(Tahun) tahun Dengan adanya pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan kewajiban.
2. Kontraktor wajib memberikan secara tertulis kepada Pengelola Proyek dan Konsultan Pengawas, nama
dan jabatan Pelaksana untuk mendapat persetujuan.
3. Bila dikemudian hari, menurut pendapat Pengelola Proyek dan Konsultan Pengawas, pelaksanaan kurang
atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis
untuk pengganti Pelaksana
4. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk
Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (penanggung jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin
Pelaksanaan.
c. Dibawah pengamatan Konsultan Pengawas, Kontraktor diwajibkan membuat satu titik duga dan 5
titik bantu diatas tanah bangunan dengan tiang beton yang panjangnya minimum 150 cm,
berpenampang 10 × 10 cm². Titik duga dan titik bantu dijaga kedudukannya serta tak terganggu
selama pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelum mendapat ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas.
3. Memasang papan pengawas (Bowplank)
Ketetapan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Konsultan Pengawas dengan piket/patok
yang dipancang kuat–kuat dan papan terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisi–
sisinya.
Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara–cara mengukur, alat– alat
penyimpat datar (theodolit, waterpass) prisma silang pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah
bangunan, yang selalu berada dilapangan.
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 × 24 jam (dihitung dari jam diterimanya surat
permohonan pemeriksaan) tidak terhitung hari libur/raya, tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas,
Konstraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Hal ini dikecualikan bila Konsultan Pengawas minta perpanjangan
waktu.
3. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak menyuruh membongkar bagian
pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali
menjadi tanggungan Kontraktor.
Kontraktor harus memberitahukan kepada perusahaan–perusahaan (air, telepon, listrik dan lain–
lain) untuk menggunakan saluran–saluran, alat–alat yang menjadi hak perusahaan tersebut.
Kontraktor harus juga mengatur semua sarana (air, telepon, listrik dan lain–lain) yang masuk
keareal yang dibongkar untuk diputuskan atau diamankan.
Lubang–lubang bekas galian bangunan harus diisi dengan tanah galian dan dipadatkan menurut
petunjuk Konsultan Pengawas.
Tanah yang digunakan untuk urugan harus bersih dari humus, tidak expensive (lowolay content)
bebas sampah, bebas dari bahan organik dan lain–lain sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pembersihan tanah pada daerah dimana akan didirikan bangunan, jalan pengerasan, landscaping dan
struktur site lainnya.
1. Trasraam 1 pc : 3 ps
Turap selokan, cansteen
Septic tank.
2. Tembok biasa 1 pc : 4 ps
Semua pekerjaan tembok selain tersebut diatas
5. Pekerjaan Plesteran
a. Plesteran yang berumur 24 jam dan tidak tertutup harus dibasahi selama 7 hari.
Jenis pekerjaan plesteran
Macam Penggunaan
meliputi :Jenis Tembok
1. Plesteran Trasraam
Slof bangunan yang nampak.
1 pc : 3 ps
Seluruh kaki selasar.
Permukaan turap selokan
Septic tank
2. Plesteran biasa
Semua pek. plesteran tembok selain tersebut diatas
1 pc : 4 ps
Besi beton digunakan jenis baja mutu U.24/U.39 serta memenuhi ketentuan PBI 1971.
Ukuran besi beton dalam penggunaannya harus mengikuti ukuran dalam gambar
rencana/detail.
Semua besi sejajar untuk kolom, balok/sloof tidak boleh kurang dari diameter 12 mm / sesuai
gambar kerja..
d. Kayu Maal (becasting beton)
Papan/balok maal beton digunakan kayu kelas II atau multipleks minimum tebal 9 mm atau bahan
lain menurut petunjuk Direksi.
2. Pekerjaan Maal Beton
a. Becasting harus direncanakan ssedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata
dan cukup dapat menampung bahan–bahan sementara sesuai dengan jalannya kecepatan
pembetonan. Semua becasting harus dibuat penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya becasting selama pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus cukup rapat untuk
menghindarkan keluarnya adukan (morter lekge).
b. Becasting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.
3. Pemasangan Pipa–pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh sampai merusak kekuatan konstruksi, untuk ini lihat pasal 5,
7 ayat 1 PBI 1971.
4. Kualitas beton
a. Kualitas/mutu beton untuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi campuran yang
direncanakan.
b. Bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan hingga meragukan kualitas beton, maka Direksi
berhak mengadakan pemeriksaan dengan cara teknis yang disetujui atas biaya Kontraktor.
c. Spesi Campuran :
d. Pengadukan Beton harus menggunakan beton–mollen, atau cara lain yang disetujui Direksi.
e. Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh penguapan yang cepat dari beton dan dibasahi
paling sedikit 10 hari setelah pengecoran.
Besi beton digunakan jenis baja mutu U.24/U.39 serta memenuhi ketentuan PBI 1971.
Ukuran besi beton dalam penggunaannya harus mengikuti ukuran dalam gambar
rencana/detail.
d. Untuk pekerjaan Poer Plat Beton Bertulang 80x80 cm dengan kedalaman Galian s/d 200 cm atau
sesuai dalam gambar kerja .
2. Kualitas beton
a. Kualitas/mutu beton untuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi campuran yang
direncanakan.
b. Bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan hingga meragukan kualitas beton, maka Direksi
berhak mengadakan pemeriksaan dengan cara teknis yang disetujui atas biaya Kontraktor.
c. Spesi Campuran :
d. Pengadukan Beton harus menggunakan beton – mollen, atau cara lain yang disetujui Direksi.
Perawatan beton untuk poer dan bored pile harus memperhatikan pengaruh penguapan yang cepat
dari beton dan dibasahi paling sedikit 10 hari setelah pengecoran.
3. Kualitas besi beton.
a. Syarat – syarat besi harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar, harus dihasilkan dari pabrik yang
disetujui Pemberi Tugas.
b. Baja untuk struktur ialah baja kualitas baik jenis ST. 37 dengan tegangan tarik putus maksimum
3700/cm².
c. Jika ternyata baja struktur tidak sesuai dengan contoh/persyaratan, maka Direksi dapat
mengafkirkan bahan tersebut dan segala kerugian menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Bila struktur harus dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan ukuran – ukuran yang tertera dalam
gambar.
Semua plesteran diaci dan terlebih dahulu diflamur supaya rata dan mudah di cat dengan
menggunakan roller dengan 2 kali cat.
Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding exterior/interior yang nampak termasuk sloof
dan pondasi.
2. Cat Besi / Kayu
Mengecat dengan cat Besi/kayu untuk semua bidang permukaan Besi yang nyata–nyata harus di cat
seperti dinyatakan pada gambar antara lain kosen/jendela, lisplank, jalusi, tiang Besi, dinding
pemisah serta les – les profil.
Pekerjaan Besi/kayu terlebih dahulu digosok setelah dimeni kembali agar pori–pori Besi/kayu
tertutup.
Setelah meni Besi/kayu digosok amplas, dibersihkan lalu diplamur dan digosok hingga rata dan
kemudian dipulas dengan cat hingga warnanya merata.
Pelaksanaannya harus benar – benar baik dan rapih, rata dan pori – pori Besi/kayu harus tertutup.
3. Cat yang sudah disimpan dan segera dipakai tidak diperbolehkan mengandung endapan yang membatu
dan mudah untuk disapukan.
11. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem penangkal petir lengkap dan accessories lainnya.
12. Semua biaya pemeriksaan gambar instalasi dan lain – lain ditanggung oleh pemborong.
Parepare, 2023
CV. POLYGRAF
ANDI RUDIANSYAH, ST
Direktur