Askeb Stunting Hayyu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA An.R DENGAN


MASALAH ANAK STUNTING DI DUSUN KAMPUNG
BARU DESA JAJAG KECAMATAN GAMBIRAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Profesi Stase Komunitas

Di Susun Oleh:
Hayyu Putri Utami
202208049

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2023
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA An.R DENGAN
MASALAH ANAK STUNTING DI DUSUN KAMPUNG
BARU DESA JAJAG KECAMATAN GAMBIRAN

Disusun Oleh :

Hayyu Putri Utami


202208049

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KOMUNITAS ASUHAN KEBIDANAN


KELUARGA PADA An.R DENGAN MASALAH ANAK STUNTING
DI DUSUN KAMPUNG BARU DESA JAJAG
KECAMATAN GAMBIRAN

Disusun untuk memenuhi praktik klinik stase komunitas


Program Studi Profesi Bidan Stikes Banyuwangi

Telah disahkan pada tanggal………………………….

Nama Mahasiswa

Hayyu Putri Utami


202208049

Mengetahui
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Nurhayati, A.Md.Keb Bd. Erlin Novitasari, S.Keb., M.Keb


06.160.0322
A. KONSEP STUNTING
1. Pengertian

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan karena malnutrisi


kronis yang ditunjukkan dengan nilai z-score panjang badan menurut umur
(PB/U) kurang dari -2 SD (Al-Anshori, 2013). Stunting adalah masalah
kurang nutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang
dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
kebutuhan gizi (Farid, dkk. 2017).
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan
adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis
berulang yang ditunjukkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut usia
(TB/U) < -2 SD berdasarkan standar WHO (Hairunisa, 2016).

Berdasarkan tiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa stunting


merupakan gangguan pertumbuhan karena malnutrisi dan penyakit infeksi
kronis yang mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi yang ditunjukkan
dengan nilai z- score TB/U <-2.
2. Faktor-Faktor Penyebab Stunting
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan stunting
pada anak. Faktor penyebab stunting ini dapat disebabkan oleh faktor
langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung dari kejadian
stunting adalah asupan gizi dan adanya penyakit infeksi sedangkan
penyebab tidak langsung adalah pemberian ASI dan MP-ASI, kurangnya
pengetahuan orang tua, faktor ekonomi, rendahnya pelayanan kesehatan
dan masih banyak faktor lainnya (Mitra, 2015).
1. Faktor penyebab langsung.
a. Asupan Gizi.
Asupan gizi yang adekuat sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. Usia anak 1 – 2 tahun merupakan masa kritis
dimana pada tahun ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara
pesat. Konsumsi makanan yang tidak cukup merupakan salah satu faktor
yang dapat menyebabkan stunting (Kinasih dkk, 2016).
Hasil penelitian Kurniasari dkk, 2016 di Kabupaten Bogor
melaporkan setiap penambahan satu persen tingkat kecukupan energi
balita, akan menambah z-score TB/U balita sebesar 0,032 satuan.

b. Penyakit infeksi kronis


Adanya penyakit infeksi dalam waktu lama tidak hanya
berpengaruh terhadap berat badan akan tetapi juga berdampak pada
pertumbuhan linier. Infeksi juga mempunyai kontribusi terhadap defisiensi
energi, protein, dan gizi lain karena menurunnya nafsu makan sehingga
asupan makanan berkurang. Pemenuhan zat gizi yang sudah sesuai dengan
kebutuhan namun penyakit infeksi yang diderita tidak tertangani tidak
akan dapat memperbaiki status kesehatan dan status gizi anak balita.
(Dewi dan Adhi, 2016).
Menurut penelitian dari Sari dkk, 2016 menunjukkan prevalensi stunting
pada kelompok penyakit infeksi lebih besar 1,07 kali.

2. Faktor penyebab tidak langsung.


a. Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI.
ASI eksklusif merupakan pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan. ASI sangat penting
bagi bayi karena memiliki komposisi yang dapat berubah sesuai
kebutuhan bayi. Pada ASI terdapat kolostrum yang banyak mengandung
gizi dan zat pertahanan tubuh, foremik (susu awal) yang mengandung
protein laktosa dan kadar air tinggi dan lemak rendah sedangkan hidramik
(susu akhir) memiliki kandungan lemak yang tinggi yang banyak memberi
energi dan memberi rasa kenyang lebih lama (Ruslianti dkk, 2015).
Pemberian MP-ASI merupakan sebuah proses transisi dari asupan
yang semula hanya ASI menuju ke makanan semi padat. Tujuan
pemberian MP-ASI adalah sebagai pemenuhan nutris yang sudah tidak
dapat terpenuhi sepenuhnya oleh ASI selain itu sebagai latihan
keterampilan makan, pengenalan rasa. MP- ASI sebaiknya diberikan
setelah bayi berusia 6 bulan secara bertahap dengan mempertimbangkan
waktu dan jenis makanan agar dapat memenuhi kebutuhan energinya
(Ruslianti dkk, 2015). Hasil penelitian dari Aridiyah dkk, 2015
mengatakan bahwa pemberian ASI dan MP-ASI memberi pengaruh 3,27
kali mengalami stunting.
b. Pengetahuan orang tua.

Orang tua yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik akan


memberikaan asuhan pada keluarga dengan baik pula. Pengetahuan orang
tua tentang gizi akan memberikan dampak yang baik bagi keluarganya
karena, akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan
makanan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kebutuhan gizi
Nikmah, 2015.
c. Faktor ekonomi.
Dengan pendapatan yang rendah, biasanya mengkonsumsi makanan
yang lebih murah dan menu yang kurang bervariasi, sebaliknya
pendapatan yang tinggi umumnya mengkonsumsi makanan yang lebih
tinggi harganya, tetapi penghasilan yang tinggi tidak menjamin
tercapainya gizi yang baik. Pendapatan yang tinggi tidak selamanya
meningkatkan konsumsi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi
kenaikan pendapatan akan menambah kesempatan untuk memilih bahan
makanan dan meningkatkan konsumsi makanan yang disukai meskipun
makanan tersebut tidak bergizi tinggi Ibrahim dan Faramita, 2014.
Menurut penelitian dari Kusuma dan Nuryanto 2013 menunjukkan
bahwa anak dengan status ekonomi keluarga yang rendah lebih berisiko
4,13 kali mengalami stunting.
d. Rendahnya pelayanan kesehatan
Perilaku masyarakat sehubungan dengan pelayanan kesehatan di
mana masyarakat yang menderita sakit tidak akan bertindak terhadap
dirinya karena merasa dirinya tidak sakit dan masih bisa melakukan
aktivitas sehari-hari dan beranggapan bahwa gejala penyakitnya akan
hilang walaupun tidak di obati. Berbagai alasan dikemukakan mengapa
masyarakat tidak mau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti
jarak fasilitas kesehatan yang jauh, sikap petugas yang kurang simpati dan
biaya pengobatan yang mahal (Ma’rifat, 2010). Dengan perilaku
masyarakat yang demikian akan menyebabkan tidak terdeteksinya masalah
kesehatan kususnya kejadian stunting di masyarakat karena ketidakmauan
mengikuti posyandu.
3. Tanda dan Gejala
Menurut Kementrian desa, (2017) balita stunting dapat
dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tanda pubertas terlambat.
2. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.
3. Pertumbuhan gigi terlambat.
4. Usia 8 - 10 tahun anak menjadi lebih pendiam
5. Tidak banyak melakukan eye contact.
6. Pertumbuhan melambat.
7. Wajah tampak lebih muda dari usianya.

4. Patofisiologi Stunting.
Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi
ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai
usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak terimbanginya kejar
tumbuh (catch up growth) yang memadai (Mitra, 2015).
Masalah stunting terjadi karena adanya adaptasi fisiologi pertumbuhan
atau non patologis, karena penyebab secara langsung adalah masalah pada
asupan makanan dan tingginya penyakit infeksi kronis terutama ISPA dan
diare, sehingga memberi dampak terhadap proses pertumbuhan balita
(Sudiman, 2018).
Tidak terpenuhinya asupan gizi dan adanya riwayat penyakit infeksi
berulang menjadi faktor utama kejadian kurang gizi. Faktor sosial ekonomi,
pemberian ASI dan MP-ASI yang kurag tepat, pendidikan orang tua, serta
pelayanan kesehatan yang tidak memadai akan mempengaruhi pada
kecukupan gizi. Kejadian kurang gizi yang terus berlanjut dan karena
kegagalan dalam perbaikan gizi akan menyebabkan pada kejadian stunting
atau kurang gizi kronis. Hal ini terjadi karena rendahnya pendapatan sehingga
tidak mampu memenuhi kecukupan gizi yang sesuai (Maryunani, 2016).
Pada balita dengan kekurangan gizi akan menyebabkan berkurangnya lapisan
lemak di bawah kulit hal ini terjadi karena kurangnya asupan gizi sehingga
tubuh memanfaatkan cadangan lemak yang ada, selain itu imunitas dan
produksi albumin juga ikut menurun sehingga balita akan mudah terserang
infeksi dan mengalami perlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Balita
dengan gizi kurang akan mengalami peningkatan kadar asam basa pada
saluran cerna yang akan menimbulkan diare (Maryunani, 2016)
5. Dampak Stunting.

Menurut Kementrian desa, 2017 dampak buruk yang ditimbulkan akibat


stunting

antara lain:

• Anak akan mudah mengalami sakit.

• Postur tubuh tidak maksimal saat dewasa.

• Kemampuan kognitif berkurang.

• Saat tua berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan pola


makan.

• Fungsi tubuh tidak seimbang.

• Mengakibatkan kerugian ekonomi.

6. Klasifikasi dan Pengukuran Stunting.

Penilaian status gizi pada anak biasanya menggunakan pengukuran

antropometri, secara umum pengukuran antopometri berhubungan dengan

pengukuran dimensi tubuh. (SDIDTK, 2016).

Indeks antopometri yang digunakan biasanya berat badan berdasar

umur (BB/U), tinggi badan berdasar umur (TB/U) dan berat badan berdasar

tinggi badan (BB/TB) yang dinyatakan dengan standar deviasi (SD). Keadaan

stunting dapat diketahui berdasarkan pengukuran TB/U lalu dibandingkan

dengan standar. Secara fisik balita stunting akan tampak lebih pendek dari

balita seusianya. Klasifikasi status gizi stunting berdasarkan indikator tinggi


badan per umur (TB/U) (SDIDTK, 2016).

Tabel 2.1 Status Gizi Anak berdasarkan Indeks PB/U.


Kategori Status Ambang batas Z-score
Gizi
Sangat pendek z score <- 3.0
Pendek z score ≥ - 3,0 sampai dengan z score < - 2.0
Normal z score ≥ -2,0
Sumber: Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak, 2016.

7. Pemeriksaan Penunjang.

Menurut Nurarif dan Kusuma, 2016 mengatakan pemeriksaan penunjang


untuk

stunting antara lain:

• Melakukan pemeriksaan fisik.

• Melakukan pengukuran antropometri BB, TB/PB, LILA, lingkar


kepala.

• Melakukan penghitungan IMT.

• Pemeriksaan laboratorium darah: albumin, globulin, protein

total, elektrolit serum.

8. Penatalaksanaan Stunting.

Menurut Khoeroh dan Indriyanti, 2017 beberapa cara yang dapat


dilakukan untuk mengatasi stunting yaitu.
• Penilaian status gizi yang dapat dilakukan melalui kegiatan posyandu
setiap bulan.
• Pemberian makanan tambahan pada balita.
• Pemberian vitamin A.
• Memberi konseling oleh tenaga gizi tentang kecukupan gizi balita.
• Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia
2 tahun dengan ditambah asupan MP-ASI.
• Pemberian suplemen menggunakan makanan penyediaan makanan
dan minuman menggunakan bahan makanan yang sudah umum dapat
meningkatkan asupan energi dan zat gizi yang besar bagi banyak
pasien.
• Pemberian suplemen menggunakan suplemen gizi khusus peroral
siap- guna yang dapat digunakan bersama makanan untuk memenuhi
kekurangan gizi.
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)

Berat badan sangat <-3 SD


Berat Badan menurut kurang (severely
Umur (BB/U) anak underweight)
usia 0 Berat badan kurang - 3 SD sd <- 2 SD
- 60 bulan (underweight)
Berat badan normal -2 SD sd +1 SD
Risiko Berat badan lebih1 > +1 SD
Panjang Badan Sangat pendek (severely <-3 SD
atau Tinggi Badan stunted)
menurut Umur (PB/U Pendek (stunted) - 3 SD sd <- 2 SD
atau TB/U) anak Normal -2 SD sd +3 SD
usia 0 - 60 bulan Tinggi2 > +3 SD
Gizi buruk (severely <-3 SD
wasted)
Berat Badan menurut Gizi kurang (wasted) - 3 SD sd <- 2 SD
Panjang Badan atau Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Tinggi Badan (BB/PB Berisiko gizi lebih > + 1 SD sd + 2 SD
atau BB/TB) anak (possible risk of
usia overweight)
0 - 60 bulan Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd + 3 SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
Gizi buruk (severely <-3 SD
wasted)3
Gizi kurang (wasted)3 - 3 SD sd <- 2 SD
Indeks Massa Tubuh
Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
menurut Umur
Berisiko gizi lebih > + 1 SD sd + 2 SD
(IMT/U) anak usia
(possible risk of
0 - 60 bulan
overweight)
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd +3 SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
Indeks Massa Gizi buruk (severely <-3 SD
Tubuh menurut thinness)
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)
Umur (IMT/U) Gizi kurang (thinness) - 3 SD sd <- 2 SD
anak usia 5 - 18
tahun
Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Gizi lebih (overweight) + 1 SD sd +2 SD
Obesitas (obese) > + 2 SD

Tabel 1. Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-Laki Umur
0-60 Bulan
Berat Badan (Kg)
Umur (bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
0 2.1 2.5 2.9 3.3 3.9 4.4 5.0
1 2.9 3.4 3.9 4.5 5.1 5.8 6.6
2 3.8 4.3 4.9 5.6 6.3 7.1 8.0
3 4.4 5.0 5.7 6.4 7.2 8.0 9.0
4 4.9 5.6 6.2 7.0 7.8 8.7 9.7
5 5.3 6.0 6.7 7.5 8.4 9.3 10.4
6 5.7 6.4 7.1 7.9 8.8 9.8 10.9
7 5.9 6.7 7.4 8.3 9.2 10.3 11.4
8 6.2 6.9 7.7 8.6 9.6 10.7 11.9
9 6.4 7.1 8.0 8.9 9.9 11.0 12.3
10 6.6 7.4 8.2 9.2 10.2 11.4 12.7
11 6.8 7.6 8.4 9.4 10.5 11.7 13.0
12 6.9 7.7 8.6 9.6 10.8 12.0 13.3
13 7.1 7.9 8.8 9.9 11.0 12.3 13.7
14 7.2 8.1 9.0 10.1 11.3 12.6 14.0
15 7.4 8.3 9.2 10.3 11.5 12.8 14.3
16 7.5 8.4 9.4 10.5 11.7 13.1 14.6
17 7.7 8.6 9.6 10.7 12.0 13.4 14.9
18 7.8 8.8 9.8 10.9 12.2 13.7 15.3
19 8.0 8.9 10.0 11.1 12.5 13.9 15.6
20 8.1 9.1 10.1 11.3 12.7 14.2 15.9
21 8.2 9.2 10.3 11.5 12.9 14.5 16.2
22 8.4 9.4 10.5 11.8 13.2 14.7 16.5
23 8.5 9.5 10.7 12.0 13.4 15.0 16.8
24 8.6 9.7 10.8 12.2 13.6 15.3 17.1
25 8.8 9.8 11.0 12.4 13.9 15.5 17.5
26 8.9 10.0 11.2 12.5 14.1 15.8 17.8
27 9.0 10.1 11.3 12.7 14.3 16.1 18.1
28 9.1 10.2 11.5 12.9 14.5 16.3 18.4
29 9.2 10.4 11.7 13.1 14.8 16.6 18.7
30 9.4 10.5 11.8 13.3 15.0 16.9 19.0
31 9.5 10.7 12.0 13.5 15.2 17.1 19.3
32 9.6 10.8 12.1 13.7 15.4 17.4 19.6
33 9.7 10.9 12.3 13.8 15.6 17.6 19.9
34 9.8 11.0 12.4 14.0 15.8 17.8 20.2
35 9.9 11.2 12.6 14.2 16.0 18.1 20.4
36 10.0 11.3 12.7 14.3 16.2 18.3 20.7
37 10.1 11.4 12.9 14.5 16.4 18.6 21.0
38 10.2 11.5 13.0 14.7 16.6 18.8 21.3
39 10.3 11.6 13.1 14.8 16.8 19.0 21.6
40 10.4 11.8 13.3 15.0 17.0 19.3 21.9
41 10.5 11.9 13.4 15.2 17.2 19.5 22.1
42 10.6 12.0 13.6 15.3 17.4 19.7 22.4
43 10.7 12.1 13.7 15.5 17.6 20.0 22.7
44 10.8 12.2 13.8 15.7 17.8 20.2 23.0
45 10.9 12.4 14.0 15.8 18.0 20.5 23.3
46 11.0 12.5 14.1 16.0 18.2 20.7 23.6
47 11.1 12.6 14.3 16.2 18.4 20.9 23.9
48 11.2 12.7 14.4 16.3 18.6 21.2 24.2
49 11.3 12.8 14.5 16.5 18.8 21.4 24.5
50 11.4 12.9 14.7 16.7 19.0 21.7 24.8
51 11.5 13.1 14.8 16.8 19.2 21.9 25.1
52 11.6 13.2 15.0 17.0 19.4 22.2 25.4
53 11.7 13.3 15.1 17.2 19.6 22.4 25.7
54 11.8 13.4 15.2 17.3 19.8 22.7 26.0
55 11.9 13.5 15.4 17.5 20.0 22.9 26.3
56 12.0 13.6 15.5 17.7 20.2 23.2 26.6
57 12.1 13.7 15.6 17.8 20.4 23.4 26.9
58 12.2 13.8 15.8 18.0 20.6 23.7 27.2
59 12.3 14.0 15.9 18.2 20.8 23.9 27.6
60 12.4 14.1 16.0 18.3 21.0 24.2 27.9

Tabel 2. Standar Panjang Badan menurut Umur (PB/U) Anak Laki-Laki Umur 0 - 24
Bulan
Panjang Badan (cm)
Umur (bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
0 44.2 46.1 48.0 49.9 51.8 53.7 55.6
1 48.9 50.8 52.8 54.7 56.7 58.6 60.6
2 52.4 54.4 56.4 58.4 60.4 62.4 64.4
3 55.3 57.3 59.4 61.4 63.5 65.5 67.6
4 57.6 59.7 61.8 63.9 66.0 68.0 70.1
5 59.6 61.7 63.8 65.9 68.0 70.1 72.2
6 61.2 63.3 65.5 67.6 69.8 71.9 74.0
7 62.7 64.8 67.0 69.2 71.3 73.5 75.7
8 64.0 66.2 68.4 70.6 72.8 75.0 77.2
9 65.2 67.5 69.7 72.0 74.2 76.5 78.7
10 66.4 68.7 71.0 73.3 75.6 77.9 80.1
11 67.6 69.9 72.2 74.5 76.9 79.2 81.5
12 68.6 71.0 73.4 75.7 78.1 80.5 82.9
13 69.6 72.1 74.5 76.9 79.3 81.8 84.2
14 70.6 73.1 75.6 78.0 80.5 83.0 85.5
15 71.6 74.1 76.6 79.1 81.7 84.2 86.7
16 72.5 75.0 77.6 80.2 82.8 85.4 88.0
17 73.3 76.0 78.6 81.2 83.9 86.5 89.2
18 74.2 76.9 79.6 82.3 85.0 87.7 90.4
19 75.0 77.7 80.5 83.2 86.0 88.8 91.5
20 75.8 78.6 81.4 84.2 87.0 89.8 92.6
21 76.5 79.4 82.3 85.1 88.0 90.9 93.8
22 77.2 80.2 83.1 86.0 89.0 91.9 94.9
23 78.0 81.0 83.9 86.9 89.9 92.9 95.9
24 * 78.7 81.7 84.8 87.8 90.9 93.9 97.0

Keterangan: *Pengukuran panjang badan dilakukan dalam keadaan anak telentang

Tabel 3. Standar Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) Anak Laki-Laki


Umur 24-60 Bulan
Panjang Badan (cm)
Umur (bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
24 * 78.0 81.0 84.1 87.1 90.2 93.2 96.3
25 78.6 81.7 84.9 88.0 91.1 94.2 97.3
26 79.3 82.5 85.6 88.8 92.0 95.2 98.3
27 79.9 83.1 86.4 89.6 92.9 96.1 99.3
28 80.5 83.8 87.1 90.4 93.7 97.0 100.3
29 81.1 84.5 87.8 91.2 94.5 97.9 101.2
30 81.7 85.1 88.5 91.9 95.3 98.7 102.1
31 82.3 85.7 89.2 92.7 96.1 99.6 103.0
32 82.8 86.4 89.9 93.4 96.9 100.4 103.9
33 83.4 86.9 90.5 94.1 97.6 101.2 104.8
34 83.9 87.5 91.1 94.8 98.4 102.0 105.6
35 84.4 88.1 91.8 95.4 99.1 102.7 106.4
36 85.0 88.7 92.4 96.1 99.8 103.5 107.2
37 85.5 89.2 93.0 96.7 100.5 104.2 108.0
38 86.0 89.8 93.6 97.4 101.2 105.0 108.8
39 86.5 90.3 94.2 98.0 101.8 105.7 109.5
40 87.0 90.9 94.7 98.6 102.5 106.4 110.3
41 87.5 91.4 95.3 99.2 103.2 107.1 111.0
42 88.0 91.9 95.9 99.9 103.8 107.8 111.7
43 88.4 92.4 96.4 100.4 104.5 108.5 112.5
44 88.9 93.0 97.0 101.0 105.1 109.1 113.2
45 89.4 93.5 97.5 101.6 105.7 109.8 113.9
46 89.8 94.0 98.1 102.2 106.3 110.4 114.6
47 90.3 94.4 98.6 102.8 106.9 111.1 115.2
48 90.7 94.9 99.1 103.3 107.5 111.7 115.9
49 91.2 95.4 99.7 103.9 108.1 112.4 116.6
50 91.6 95.9 100.2 104.4 108.7 113.0 117.3
51 92.1 96.4 100.7 105.0 109.3 113.6 117.9
52 92.5 96.9 101.2 105.6 109.9 114.2 118.6
53 93.0 97.4 101.7 106.1 110.5 114.9 119.2
54 93.4 97.8 102.3 106.7 111.1 115.5 119.9
55 93.9 98.3 102.8 107.2 111.7 116.1 120.6
56 94.3 98.8 103.3 107.8 112.3 116.7 121.2
57 94.7 99.3 103.8 108.3 112.8 117.4 121.9
58 95.2 99.7 104.3 108.9 113.4 118.0 122.6
59 95.6 100.2 104.8 109.4 114.0 118.6 123.2
60 96.1 100.7 105.3 110.0 114.6 119.2 123.9

Keterangan: * Pengukuran TB dilakukan dalam keadaan anak berdiri


ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA An.R DENGAN
MASALAH ANAK STUNTING DI DUSUN KAMPUNG BARU
DESA JAJAG KECAMATAN GAMBIRAN

PENGKAJIAN
Tanggal : 04 Juli 2023 Oleh : Hayyu Putri Utami
Pukul : 10.00 WIB Tempat : Desa Kampung Baru

1. Data Subyektif
Identitas
Nama : An. R
Umur : 59 bulan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikam : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum bekerja
Alamat : Dsn. Petahunan RT 02/01

Nama Ayah : Tn. W Nama Ibu : Ny. Y


Umur : 38 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikam : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : IRT
Alamat : Dsn. Kampung Baru 002/002

Keluhan : Anak kurus meskipun makannya banyak dan


rutin minum obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Riwayat Kesehatan umum : ibu mengatakan bayinya tidak pernah menderita
dan tidak ada riwayat keturunan diabetes dan
asma, penyakit menahun ginjal dan jantung, dan
tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti
TBC, hepatitis atau HIV/aids

Riwayat Kehamilan : Pada trimester pertama ibu tidak begitu mual dan
muntah, begitu juga pada trimester kedua dan ketiga
ibu sudah dapat menyesuaikan kondisinya. Selama
kehamilan ibu merasa cukup baik. Ibu meminum
vitamin dan tablet tambah darah dengan rutin dari
Bidan.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Ibu

Kehamilan Persalinan Anak Nifas ket


Kehamila

Penolong
kehamila

meneteki
persalina

persalina
Suami ke

Penyulit

Penyulit
penyulit

kelamin
Tempat

Hidup
Umur

Lama
Janis

Jenis

Mati
n ke

BB
n

1(20 Nor Perem H - 2 tahun -


1 40 - Bidan - PMB 3000
16) mal puan

2(20 Nor H - 20 -
2 40 - Bidan - PMB laki 3000
17) mal Bulan

Data Anggota Keluarga yang Hidup


N Nama Umur Jk Status Agama Suku Pendid ikan Pekerjaan Status
o kesehatan
1. Ny. T 74 ♀ Kepala Islam Jawa SD IRT Sehat
rumah
Tangga
1 Tn. W 38 th ♂ Anak Islam Jawa SMP Pedagang Sehat

2 Ny. D 30 ♀ Menantu Islam Jawa SD IRT Sehat

3 An. N 7 th ♀ Cucu Islam Jawa Belum sekolah Pelajar Sehat


4 An. R 59 bln ♂ Cucu Islam Jawa Belum tamat - Sehat
sekolah
Genogram (Silahkan disesuaikan)

Ny.T

Tn. W Ny. D

An. N An. R

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

: Hubungan perkawinan

: Tinggal Serumah

Data Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang sedang atau pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, diabetes, ginjal, hepatitis, ataupun TBC. Seluruh anggota
keluarga saat ini dalam keadaan sehat.
Pola Kebiasaan Keluarga Sehari-hari (Silahkan disesuaikan dari contoh ini)
a. Pola istirahat

a. Ibu istirahat tidur ± 7-8 jam/hari

b. Anak istirahat tidur ± 6-7 jam/hari,

c. Menantu istirahat tidur ± 6-7 jam/hari

d. Cucu pertama istirahat tidur ± 7-8

e. Cucu kedua istirahat tidur ± 7-8 jam/hari


b. Pola aktivitas
Setiap keluarga beraktifitas dengan aktif , ibu dan ayah yang mengikuti
acara sosial warga posyandu ataupun rukun desa, anak aktif dan suka
bermain.
c. Pola rekreasi dan hiburan
Keluarga memilih hiburan dengan menonton tv di rumah
d. Pola komunikasi keluarga
Keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Jawa
e. Pola penanggulangan stress
Keluarga bersosialisasi kemasyarakat sekitar dengan baik
f. Pola penanggulangan kesehatan
Keluarga biasa memeriksakan kesehatan bila sakit di puskesmas, bidan dan
dokter praktik swasta

Riwayat Psikososial budaya


a. Keadaan Psikologi
Ibu dan suami bekerja sama dalam merawat anak bersama.
a. Keadaan Sosial
Hubungan dengan keluarga, teman dan kerabat baik. Ibu dan anak terkadang
mengikuti kegiatan sosia di wilayah RT maupun RW.
b. Budaya
Tidak mengkonsumsi ramuan-ramuan tradisional. Dalam keluarga tidak
menganut sistem kepercayaan tertentu yang berkaitan dengan kesehatan.

Data Keluarga
Jumlah anggota keluarga 5 orang yang terdiri dari nenek, suami, istri, 1 orang
anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki

Data Tempat Tinggal (Silahkan disesuaikan dari contoh ini)


a. Perumahan
1) Status Rumah : sehat
2) Bentuk bangunan : permanen
3) Dinding rumah : tembok
4) Luas bangunan :-
5) Lantai rumah : keramik
6) Kebersihan : baik
7) Penerangan : cukup
8) Lingkungan rumah : bersih
b. Sarana sanitasi lingkungan
1) sumber air bersih : air sumur
2) jamban : ada
3) SPAL : ada jarak kurang dari 2 m
c. Sarana pembuangan sampah : tempat sampah tertutup

d. Fasilitas yang dimiliki :


1) Komunikasi : handpone
2) Transportasi : sepeda montor

2. Data Obyektif

Pengetahuan tentang kesehatan umum, KIA, sumber informasi dan


implementasinya.
Komponen Jika Tahu,
No Tahu Tidak Implementasi
Pengetahuan Sumber Informasi
1. Cuci Tangan Ya Sekolah dan Sebelum makan
masyarakat Sebelum dan setelah
kegiatan aktifitas
2. Persalinan dengan Ya Petugas Kesehatan Nakes
Nakes
3. Merokok dalam Tidak Petugas Kesehatan Tidak merokok didalam
Rumah rumah
4. Penggunaan air Ya Sekolah dan
bersih masyarakat Sumur

5. ASI Eksklusif Ya Petugas Kesehatan Ya

6. Menimbang bayi dan Ya Petugas Kesehatan Ya


Balita dan Kader Tidak
7. Makan buah dan Ya Petugas Kesehatan Ya
sayur setiap hari dan Kader
8. Memberantas jentik Ya Petugas Kesehatan Ada
nyamuk dan Kader
9. Ventilasi rumah Ya Petugas Kesehatan Cukup
14. Melakukan aktivitas Ya Petugas Kesehatan Jalan Pagi
fisik setiap hari
15. Lantai rumah Ya Sekolah dan Keramik
masyarakat

Komponen Jika Tahu,


No Tahu Tidak Implementasi
Pengetahuan Sumber Informasi

10 Pengelolaan limbah Ya Masyarakat


rumah tangga Dibakar

11. Sistem pengelolaan Ya Petugas Kesehatan Dimasak


air minum

12. Jarak kandang ternak Tidak Tidak ada


dengan rumah
13. Penggunaan jamban Ya Petugas Kesehatan Ada
Sehat

Pemeriksaan Umum
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan umum : Cukup
1. Pengkajian Bayi (umur 0 – 60 bulan)
a. Nama Bayi : An. R
b. Umur : 59 bulan
c. Jenis Kelamin : laki-laki
d. BB/PB saat ini : 11.5 kg/ 95,2 cm
e. Usia kehamilan saat lahir : 39-40 minggu
f. Usia kehamilan saat lahir :

<
v

n
g

i
n

>

u
(

t
a

g. Berat badan lahir :

< 2500 gram


v
2500 – 4000 gram

> 4000 gram

lupa
h. Kunjungan ke Posyandu :
1) Ya, frekuensi : Teratur
2) Tidak pernah, alasan
............................................................................................
i. Kepemilikan KMS :
1) Ya
v
Terisi lengkap

i
l

i
2) Tidak, alasan
........................................................................................................

Hilang, tetapi

memiliki

kartu
cadangan

Hilang, tidak

punya kartu

cadangan

Merasa tidak

perlu

Tidak diberi petugas


j. Pemberian Vitamin A :
1) Ya, pada usia :

< 6 bulan

> 6 bulan
2) Tidak, alasannya :

Tidak
v
pernah

diberikan

Belum

cukup

umur

Tidak

tahu

manfaatn

ya
k. Keadaan gizi menurut KMS

: (clangsung) Diatas Garis Merah

Garis Merah
v
B
a

ri

k. Status Imunisasi Bayi :


Keterangan KMS/
Sudah/
No Jenis Imunisasi Tanggal Tempat Pengakuan Orang
belum
Tua
1. HB 0 Sudah 25/07/2018 PMB Keterangan KMS

2. BCG Sudah 01/08/2018 Posyandu Keterangan KMS

3. Polio 1 Sudah 01/08/2028 Posyandu Keterangan KMS

4. DPT + HB + Hib 1 Sudah 10/10/2028 Posyandu Keterangan KMS

5. Polio 2 Sudah 10/10/2018 Posyandu Keterangan KMS

7 DPT + HB + Hib 2 Sudah 28/11/2018 Posyandu Keterangan KMS

8 Polio 3 Sudah 28/11/2018 Posyandu Keterangan KMS

8. DPT + HB + Hib 3 Sudah 09/01/2019 Posyandu Keterangan KMS

9. Polio 4 Sudah 09/01/2019 Posyandu Keterangan KMS

10. IPV Sudah 21/01/2019 Posyandu Keterangan KMS

11. Campak Sudah 08/05/2019 Posyandu Keterangan KMS

12. DPT + HB + Hib lanjutan Sudah 12/02/2020 Posyandu Keterangan KMS

13. Campak lanjutan Sudah 12/02/2020 Posyandu Keterangan KMS

Kategori : Lengkap
Lengkap / Belum Lengkap / Tidak Lengkap / Tidak Pernah
*(lingkari)
l. Bayi diberikan ASI :
1) Ya, sejak kapan s e j a k l a h i r s a m p a i u s i a 2 0 b u l a n .
2) Tidak, alasannya
..................................................................................................
m. Bayi diberikan MP-ASI :

1) Ya, usia : < 6 bulan v >6


bulan
2) Tidak, alasannya
..................................................................................................
2. Peran Serta Masyarakat
a. Nama Desa : Jajag
b. Apakah masyarakat mengetahui tentang peran serta
masyarakat di wilayah tersebut 1) Ya,
v Pelayanan
v kesehatan

v Keamanan

v Kebersihan lingkungan

Pembangunan wilayah
2) Tidak, alasan...........................................................................
c. Tahu atau tidak tentang pelayanan kesehatan di wilayah tersebut
1) Ya, sebutkan posyandu, puskesmas.
2) Tidak, alasan
........................................................................................................
d. Tahu atau tidak tentang Desa Siaga
1) Ya, sebutkan :

v Polindes

Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin)

Dasolin (Dana Sosial Bersalin)


v
Ambulan desa

Bank darah Dasa wisma

Posyandu Suami siaga


v
Lain-lain,
..........................................................................................
........
2) Tidak, alasan
........................................................................................................
e. Apakah ikut serta dalam program Desa Siaga
1) Ya, sebutkan : Tenaga
2) Tidak, alasan .........................................................................
f. Golongan mana yang lebih berperan aktif

v kegiatan Desa Siaga Anak-anak

v Remaja

Dewasa

Lansia

g. Apakah pendapat Kepala Keluarga tentang perlu tidaknya Desa


Siaga
1) Perlu, alasan a g a r d e s a b i s a m a j u
2) Tidak perlu, alasan
...............................................................................................

h. Adakah jenis kegiatan Desa Siaga yang belum atau tidak terlaksana
1) Ada, sebutkan..................
2)
2 Tidak ada
3) Tidak tahu, alasan
................................................................................................

i. Adakah kendala dalam pelaksanaan kegiatan Desa Siaga


1) Ada, sebutkan : Dana / Sarana / Tenaga *(lingkari)
2)
2 Tidak ada
3) Tidak tahu, alasan
................................................................................................

j. Apakah perlu dibentuk program Desa Siaga di wilayah ini


1)
1 Perlu
2) Tidak perlu, alasan
.........................................................................................
3)Tidak tahu, alasan .......................................................
3. Analisa Data
Data Masalah

S : Anak kurus meskipun Stunting


makannya banyak dan rutin
minum obat cacing setiap 6
bulan sekali.

O : BB:11.5 kg, TB:95,2 cm


Menurut tabel Z Score (TB/U) :
grafik -3 SD)

4. PERENCANAAN
No
Diagnosa Kebidanan Tujuan Umum/Tujuan Khusus Kriteria Hasil Intervensi Sasaran Metode
Anak usia 59 bulan Tujuan Umum : Memberikan 1. Keluarga sadar gizi seimbang 1. Beritahu ibu hasil dari Anak dan keluarga ceramah
dengan stunting kesadaran terhadap keluarga dan hidup sehat pemeriksaan pertumbuhan
pentingnya gizi seimbang 2. Keluarga bisa meningkatkan anaknya yaitu BB:11.5 kg,
pengetahuan tentang gizi TB:95,2 cm dan Menurut tabel Z
Tujuan Khusus : seimbang Score (TB/U) : grafik -3 SD) yaitu
Mendukung keluarga untuk 3. Keluarga mengetahui anak mengalami stunting
meningkatkan berat badan anak. perkembangan dan 2. KIE tentang tentang stunting
pertumbuhan bayinya yaitu , penyebab, dampak dari
4. Keluarga sadar dengan hidup stunting dan cara mengatasinya.
bersih dan sehat 3. Beritahu ibu tentang gizi seimbang
untuk anak dan memberikan
inovasi untuk pengolahan
makanan agar lebih bervariasi.
4. Anjurkan ibu selalu menjaga
kebersihan
5. Informasikan untuk berkonsultasi
dengan ahli gizi.
6. Lakukan pemantauan secara
berkala

5. PELAKSANAAN ASUHAN/IMPLEMENTASI
Diagnosa Kebidanan Hari/Tanggal Implementasi

Anak usia 59 bulan dengan Kamis, 1. Memberitahu ibu hasil dari pemeriksaan pertumbuhan anaknya
stunting 06/07/2023 BB : 11.5 kg, PB: 95,2cm
Z Score (PB/U) : -3 SD
2. Memberi KIE tentang stunting yaitu KIE tentang stunting yaitu , penyebab, dampak dari stunting dan cara
mengatasinya
3. Memberitahu ibu tentang gizi seimbang untuk anak
a. KIE tentang menu gizi seimbang
b. KIE tentang manfaat gizi seimbang
c. KIE untuk memberikan inovasi untuk pengolahan makanan agar lebih bervariasi
4. Menganjurkan ibu selalu menjaga kebersihan
a. Ajarkan anak mencuci tangan
5. Menginformasikan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi.
6. Melakukan pemantauan secara berkala
6. EVALUASI
No Diagnosa Kebidanan Hasil Kendala
Anak usia 59 bulan dengan 1. Memberitahu ibu hasil dari pemeriksaan pertumbuhan anaknya 1. Tidak ada
stunting BB : 11.5 kg, PB: 95,2cm
Z Score (PB/U) : -3 SD : ibu mengerti.
2. Memberi KIE tentang stunting yaitu , penyebab, dampak dari
stunting dan cara mengatasinya: ibu mengerti dan memahami
3. Memberitahu ibu tentang gizi seimbang untuk anak
a. KIE tentang menu gizi seimbang
b. KIE tentang manfaat gizi seimbang : Ibu mengerti dan
memahami.
c. KIE untuk memberikan inovasi untuk pengolahan makanan
agar lebih bervariasi : ibu bersedia dan akan melakukannya
dirumah
4. Menganjurkan ibu selalu menjaga kebersihan
a. Ajarkan anak mencuci tangan : ibu dan anak bersedia
menjaga kebersihan dan mencuci tangan.
5. Menginformasikan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. : ibu dan
keluarga bersedia untuk berkonsultasi dengan ahli gizi anak
6. Melakukan pemantauan secara berkala : ibu bersedia untuk
dilakukan pemaantauan secara berkala.
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P

13 juli Saat ini tidak BB : 11.7 kg Anak usia 59 1. Memberitahu ibu hasil dari
2023 ada keluhan PB: 95,2cm bulan dengan pemeriksaan pertumbuhan anaknya
dan sudah Z Score (PB/U) : stunting BB : 11.7 kg, PB: 95,2cm
menambah -3 SD Z Score (PB/U) : -3 SD
porsi makan
2. Memberi KIE tentang stunting
meskipun
yaitu , penyebab, dampak dari stunting
hanya sedikit
dan cara mengatasinya: ibu mengerti
dan memahami.
3. Memberitahu ibu tentang gizi
seimbang :
a. KIE tentang menu gizi
seimbang
b. KIE tentang manfaat gizi
seimbang : Ibu mengerti dan
memahami.
c. KIE untuk memberikan
inovasi untuk pengolahan
makanan agar lebih
bervariasi : ibu bersedia dan
akan melakukannya dirumah
4. Menganjurkan ibu selalu menjaga
kebersihan : ibu selalu menjaga
kebersihan.
5. Ajarkan anak mencuci tangan: anak
mau dan selalu mencuci tangan saat
waktunya cuci tangan.
7. Menginformasikan untuk
berkonsultasi dengan ahli gizi.: ibu
belum berkonsultasi dengan dokter
spesialis anak.
8. Melakukan pemantauan secara
berkala, dan menginformasikan ibu
dan keluarga bahwa akan dikunjungi
kembali satu minggu lagi yaitu pada
tanggal 20 juli 2023
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
( Institute of Health Sciences )
Jl. Letkol Istiqlah No. 109 Telp. (0333) 425270 / Fax. (0333) 425270
BANYUWANGI
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA An.R DENGAN


MASALAH ANAK STUNTING DI DUSUN KAMPUNG
BARU DESA JAJAG KECAMATAN GAMBIRAN

Disusun oleh :
Hayyu Putri Utami
202208049

Telah diperiksa dan disahkan pada :


Hari/Tanggal :

Banyuwangi ,2023
Mahasiswa Profesi

Hayyu Putri Utami


202208049

Mengetahui,

Pembimbing Institusi

Disusun oleh :
Nama : Rully Nur Azizah

Bd. Erlin Novitasari, S.Keb.,M.Keb


06.160.0322

Anda mungkin juga menyukai