Pengamatan Bentuk Kristal Mikroskopik
Pengamatan Bentuk Kristal Mikroskopik
Pengamatan Bentuk Kristal Mikroskopik
A. Tujuan Praktikum
Menjelaskan pengamatan bentuk kristal dengan mikroskop
B. Teori Dasar
Dalam bidang farmasi, analisis kualitatif/identifikasi bahan baku yang digunakan sebagai
bahan obat atau bahan baku pembantu/bahan tambahan, diperlukan untuk memastikan jenis
bahan obat atau bahan tambahan tersebut.
Dalam dunia kedokteran dewasa ini digunakan sekitar 1000 macam senyawa obat.
Tidaklah praktis melakukan identifikasi sedemikian banyak senyawa, karena itu materi analisis
kualitatif ini diarahkan kepada beberapa golongan obat yang khusus saja.
1. Cara Fisika
a. Organoleptik
Analisa dilakukan denagn menggunakan panca indra, yang diliaht berupa sifat-sifat
fisiknya seperti warna, bentuk, bau dan rasa.
b. Tetapan Fisika
Dilakukan dengan mengukur tetapan fisika seperti kelarutan, titik lebur, titik didih,
bobot jenis, indeks bias, rotasi jenis, kekentalan dan lain-lain.
c. Penentuan Gugus Fungsi yang khas (Uji golongan Senyawa)
d. Mikroskopik
Mengenal (identifikasi) zat berdasarkan reaksi-reaksinya dengan pereaksi tertentu,
serta pengamatan serbuk kristal atau bentuk kristal senyawa dengan menggunakan
mikroskop.
2. Cara Kimia
Dengan menggunakan pereaksi tertentu, suatu zat dapat memberikan reaksi yang spesifik
seperti pembentukan gas, endapan, warna atau perubahan-perubahan tertentu.
Penentuan jenis zat/uji penegasan merupakan pengujian untuk memastikan senyawa yang
diidentifikasi/diperiksa. Penentuan jenis zat ini dilakukan secara konvensional menggunakan
pereaksi-pereaksi tertentu dan pengamatan bentuk kristal zat yang diperiksa menggunakan
mikroskop. Uji penegasan ini dilakukan untuk membedakan antara satu senyawa dengan
senyawa lainnya yang segolongan. Reaksi kristal dapat dilakukan dengan reaksi sublimasi,
pereaksi Aseton– air, Fe–kompleks, Bi-kompleks, Cu-kompleks, Asam encer, Asam pikrat,
HgCl2, Dragendorf, Maeyer, Bouchardat, dan lain lain.
Informasi tentang bentuk kristal suatu zat padat sangat penting dalam analisis kualitatif zat,
karena bentuk kristal suatu zat adalah khas. Alat yang digunakan untuk melihat bentuk kristal
adalah mikroskop. Sublimasi mikro merupakan salah satu cara analisa fisika digunakan untuk
mengidentifikasi beberapa obat dan bahan farmasi. Dasarnya ialah ada zat padat bila dipanasi,
sebelum mencair, bisa langsung berubah menjadi fasa gas, dan pada pendinginan berubah lagi
menjadi fasa padat dengan bentuk khas. Dalam proses sublimasi ini, beberapa zat padat pada
pendinginan mungkin dari fasa gas itu melalui fasa cair dulu, kemudian menghablur dan ada
zat yang langsung dari fasa gas berubah, menjadi fasa padat. Hasil sublimat inilah yang
nantinya akan diamati dibawah mikroskop. Masing-masing senyawa obat akan menampakkan
bentuk kristal yang spesifik.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
• Gelas kimia
• Cawan Penguap
• Kaca arloji
• Bunsen spiritus
• Object glass
• Glass cover
• Mikroskop
2. Bahan
• Ephedrin HCl
• Papaverin HCl
• Piridoxin HCl
• Kapur Barus
• Pasir
D. Prosedur Kerja
1. Pengamatan bentuk kristal secara mikroskopik
• Masukkan sampel ke dalam gelas kimia, kemudian tutup dengan kaca arloji
• Letkkan gelas kimia di atas kaki tiga, kemudian panaskan menggunakan bunsen spiritus
• Sublimasikan sampel
• Hasil sublimat diambil dan diletakkan di atas object glass dan tutup dengan glass cover.
• Amati di bawah mikroskop.
2. Praktikum online
• Hancurkan kapur barus, masukkan ke dalam gelas kaca tahan panas
• Masukkan pasir dan air
• Tutup gelas kaca dengan piring kaca tahan panas, letakkan es batu di atas piring
• Hati-hati panaskan gelas sampai terlihat kristal terbentuk di bagian bawah piring.
• Amati kristal yang terbentuk
E. Gambaran Hasil Pengamatan