Akbarfatoni Resume Ilmu Pendidikan Islam
Akbarfatoni Resume Ilmu Pendidikan Islam
Akbarfatoni Resume Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
Akbar Fatoni/20239603069
2
membentuk sistem pendidikan yang kokoh dan adaptif terhadap tuntutan
zaman serta untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang
memungkinkan setiap individu mencapai seluruh potensinya dengan
penekanan pada pembentukan karakter, penguatan nilai-nilai moral, dan
pemberdayaan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan, yang
melalui sistem pendidikan yang efektif.
E. Alat-alat pendidikan
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai satu tujuan pendidikan.
Alat pendidikan mempunyai pengertian yang sangat luas baik berupa
benda atau bukan benda.
Dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai macam alat pendidikan
sebagai sarana untuk mencapai tujuan, seperti:
1. Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa
keterampilan berbuat dan pemahaman hafalan. Alat-alat ini
juga dapat disebut sebagai alatalat pembiasaan.
2. Alat-alat untuk memberikan pemahaman, membentuk
sikap, minat, dan cara berpikir.
3. Alat-alat yang membawa ke arah keheningan batin,
kebebasan individu, dan pengarahan diri sepenuhnya
kepada individu tersebut.
F. Metode pendidikan Islam
Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa metode berarti suatu cara
yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan
pengajaran. namun metode pendidikan Islam merupakan cara kerja yang
teratur dan sistematis serta memikirkan semua faktor-faktor yang ada
untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam atau untuk menyampaikan
materi-materi pendidikan agama Islam secara efektif dan efisien.
Adapun secara umum metode pendidikan Islam dapat
dikategorikan menjadi beberapa bagian, seperti metode ceramah, diskusi,
eksperimen, demonstrasi, pembagian tugas, sosiodrama, kerja kelompok,
3
tanya jawab, proyek, serta metode drillm mengukur daya serap terhadap
pelajaran.
G. Kurikulum Pendidikan Islam
Secara umum kurikulum pendidikan Islam merupakan
pencerminan nilai-nilai Islami yang diperoleh dari hasil pemikiran yang
tergolong filsafat dan diprektekkan dalam semua kegiatan pendidikan.
Kurikulum pendidikan Islam bersifat universal yang artinya
menyeluruh dalam mencerminkan semangat pemikiran dan ajaran Islam
dalam menjangkau semua aspek kehidupan, baik intelektual, psikologis,
sosial dan spiritual.
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
ialah faktor pembawaan keturunan, dan lingkungan. Namun faktor
pembawaan dan keturunan tidak dapat menjadi faktor penentu kepribadian
anak, namun faktor tersebut menjadi modal bagi anak untuk menggali
potensi-potensi dalam diri anak tersebut. Faktor pembawaan dan
keturunan yang baik akan menimbulkan pula potensi yang baik.
Pengaruhnya dalam Pendidikan ialah dapat mempengaruhi kemampuan
individu dalam belajar dan memahami informasi.
Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan individu melalui
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Lingkungan yang
mendukung dan merangsang dapat meningkatkan kemampuan belajar dan
perkembangan individu.
I. Pendidikan seks bagi anak
Pendidikan seks bagi anak berupaya memberikan pemahaman dan
pencegahan yang baik tentang apa itu seksualitas adalah melalui peranan
orang tua, peranan pendidik, peranan masyarakat.
Strategi dalam mengenalkan pendidikan seks untuk anak usia dini
bisa dilakukan dengan lima cara yaitu buku cerita bergambar, program
underwear rules (anak dikenalkan dengan pendidikan seks dengan
memahami aturan sederhana yaitu bagian tubuh yang tertutupi oleh
4
pakaian dalam tidak boleh disentuh oleh orang lain), beragam permainan,
beragam metode pembelajaran dan toilet training.
J. Pendidikan agama dalam keluarga
Pendidikan Agama Dalam Keluarga meliputi pendidikan akidah,
ibadah serta akhlak. Pendidikan pertama yang harus orang tua ajarkan
kepada anak dalam keluarga adalah pendidikan keimanan atau akidah.
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam usaha
menanamkan rasa keagamaan pada anak. Pelaksanaan pendidikan ibadah
dalam keluarga dapat dilakukan dengan cara peneladanan dan ajakan
dalam beribadah sehari-hari. Pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan
cara melatih anak dan membiasakan melakukan halhal yang baik,
menghormati kepada kedua orang tua, bertingkah laku sopan baik dalam
perilaku keseharian maupun dalam bertutur kata.
K. Pendidikan agama di sekolah/madrasah
Di dalam proses pelaksanaanya pembelajaran agama islam di
sekolah juga menemui beberapa kendala yang sering dapat menghambat
proses pemberian pendidikan terkait agama Islam, yang pertama faktor
internal meliputi lingkungan sekolah, peserta didik dan guru yang kurang
berkompeten di bidangnya. Dan yang ke dua faktor eksternal meliputi,
perhatian orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Adapun isi materi kurikulum Pendidikan Agama Islam didasarkan
dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada didalam dua unsur,
yaitu: AlQur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
L. Pendidikan agama di masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah
pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan
agama dalam lingkungan masyarakat sangat berperan penting bagi
kehidupan bermasyarakat dan untuk meningkatkan moral bangsa dan
Negara.
Pendidikan agama Islam di masyarakat, melalui lembaga non
formal, memainkan peran penting dalam membangun kehidupan agamis.
5
Minimnya minat terhadap pendidikan agama Islam dapat berdampak
buruk pada kemajuan masyarakat, khususnya generasi penerus.
Pendidikan agama Islam tidak hanya penting bagi individu, tapi juga bagi
aspek sosial, karena Islam mengajarkan hubungan baik dengan Allah dan
sesama manusia, seperti yang disebut dalam ayat Al-Qur'an.
M. Pendidikan Agama Islam berbasis Kearifan Lokal (Local Wisdom)
Dari pendidikan berbasis budaya lokal tersebut, diharapkan peserta
didik dapat melestarikan budaya serta nilai-nilai yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia. Maka, secara tidak langsung peserta didik akan semakin
memahami ajaran agama Islam serta menerapkan nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
Muatan lokal yang dimiliki oleh masyarakat desa merupakan
sebuah kekayaan intelektual keislaman yang berbasis urf (adat). Dapat
dijadikan materi dalam pendidikan agama Islam yang diharapkan akan
menjadi generasi penerus dalam menghadapi pengaruh globalisasi ini.
sehingga dengan mempertahankan adat istiadat yang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai Islam akan dijunjung tinggi oleh adat-istiadat yang
berlaku di masyarakat.