Probity Audit - Gambaran Umum

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROBITY AUDIT
(Gambaran Umum)

Drs. WATONO, Ak. CA 1


Latar Belakang

Menteri/kepala
lembaga/kepala daerah
Terbitnya Perpres No. 16 wajib untuk melakukan
Tahun 2018 tentang Pengadaan pengawasan PBJ melalui
Barang/Jasa Pemerintah. Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP) masing-
masing.

2
Probity diartikan sebagai integritas (integrity),
kebenaran (uprightness), dan kejujuran
(honesty).

KONSEP PROBITY (Probity Concept)

Suatu pola pikir (mindset), sikap (attitude) dan tindakan-


tindakan yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip
probity yang berlandaskan nilai-nilai kejujuran/probity
(kejujuran, kebenaran dan integritas) untuk mencapai
tujuan suatu organisasi/entitas.

Terkait dengan proses pengadaan barang/jasa:


Probity dapat juga diartikan sebagai ’good process’ yaitu proses PBJ dilakukan dengan prinsip dan etika
PBJ (Principles/probity requirement) yang berlandaskan integritas, kebenaran, dan kejujuran
3
(Values) untuk memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku.
PROBITY AUDIT

PROBITY
ASSURANCE
AUDIT

INDEPENDEN
PROBITY REQUIREMENT

Probity audit hanya memberikan keyakinan yang memadai terhadap


probity requirement, yaitu telah mematuhi prosedur, prinsip-prinsip dan
etika pengadaan barang/jasa berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Keyakinan yang diberikan sebatas berdasarkan hasil audit atas
data/dokumen/informasi yang diterima auditor. LAPORAN HASIL
4
PROBITY AUDIT
1 Instrumen mencegah fraud/korupsi

Early Warning Mechanism atas


2 penyimpangan/kecurangan.

Paket pekerjaan yang bersifat strategis,


3 kompleks, nilainya besar, dll
5
RUANG LINGKUP AUDIT

WAKTU TAHAPAN
Selama proses
pelaksanaan
PBJ
pengadaan Seluruh tahapan
barang/jasa atau Tahapan
(real time), Terpilih

Mulai dari perencanaan, persiapan, persiapan pemilihan penyedia, pelaksanaan pemilihan penyedia,
penandatanganan kontrak, pelaksanaan kontrak sampai dengan penyerahan barang/jasa (sebelum pembayaran
100%). Untuk tahapan terpilih, agar dipastikan terlebih dahulu bahwa tahap sebelumnya mulai dari perencanaan
tidak terdapat permasalahan. Hal ini harus ditegaskan pada saat ekspose yang akan dituangkan dalam
Management Representative Letter. 6
TUJUAN DAN SASARAN AUDIT
Tujuan Sasaran
1. PBJ telah sesuai dengan 1. PBJ sesuai dengan kebutuhan;
probity requirement 2. Prosedur PBJ sesuai
2. Rekomendasi/saran perbaikan ketentuan/per-UU;
atas proses PBJ yang sedang 3. Kuantitas, kualitas dan harga
berlangsung terkait dengan barang/jasa sesuai dengan
probity requirement. ketentuan dalam kontrak;
4. Mencegah
penyimpangan/fraud;
5. Mengidentifikasi kelemahan
pengendalian intern dan
manajemen risiko PBJ.
7
METODOLOGI AUDIT
1. Desk Audit
2. Field Audit
3. Benchmarking
4. Perbandingan dan Analisis
5. Jika diperlukan dapat menggunakan tenaga ahli.
Untuk kegiatan pengadaan diluar kompetensi probity auditor wajib
menggunakan tenaga ahli.
8
OUTPUT DAN OUTCOME YANG DIHARAPKAN DARI
PELAKSANAAN AUDIT

Laporan Hasil Audit PBJ yang Dimanfaatkannya laporan hasil


dikaitkan dengan pemenuhan audit untuk pengambilan
probity requirement, serta keputusan agar PBJ lebih
saran perbaikan atas proses efisien, efektif, terbuka dan
pengadaan barang/jasa yang bersaing, transparan, adil/tidak
sedang berlangsung. diskriminatif, dan akuntabel.

9
KEWENANGAN AUDITOR

1. Mengakses secara penuh seluruh


dokumen (dalam bentuk hardcopy maupun
softcopy) yang terkait dengan pelaksanaan
PBJ
2. Mengamati pertemuan-pertemuan,
3. Melakukan kunjungan lapangan,
4. Membuat fotokopi (photo copy) dokumen
relevan yang diperlukan,
5. Mendapatkan hak akses ke sistem
informasi PBJ pada sistem PBJ berbasis
teknologi informasi pada saat proses PBJ
sedang berlangsung. 10
TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Terbatas pada hasil audit berupa pendapat dan/atau saran


yang diberikan kepada auditan sebagai pelaksana PBJ berdasarkan
data/dokumen yang diterima dari auditan maupun pihak ketiga
lainnya.

Pelaksanaan Probity Audit tidak


memindahkan tanggung jawab
manajerial pelaksanaan PBJ
kepada probity auditor.
11
KRITERIA DAN KUALIFIKASI
PROBITY AUDITOR
Syarat Personal

a. Independen dan objektif


b. Memiliki integritas yang tinggi, memiliki karakter yang baik,
menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan prinsip-prinsip moral ;
c. Tidak memiliki benturan kepentingan dengan pihak atau objek
yang diaudit;
d. Memiliki kompetensi profesional dan kehati-hatian
(professional competence and due care);
12
…..LANJUTAN

Syarat Personal
e. Memiliki pengetahuan dan kemampuan (knowledge and skills) yang
berhubungan dengan proses pengadaan barang jasa, pengendalian
intern dan manajemen risiko (termasuk manajemen risiko fraud);
f. Memiliki pengetahuan tentang isu-isu Probity dan isu-isu korupsi/fraud
dalam proses pengadaan barang jasa pemerintah;
g. Memiliki kemampuan interpersonal skills yang memadai dan kemampuan
berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tulisan;
h. Mampu menyimpan rahasia atas informasi yang diperoleh yang berkaitan
dengan kegiatan yang diaudit;

13
……….LANJUTAN

Syarat Personal

i. Memiliki disiplin tinggi, tanggung jawab dan kualifikasi


teknis untuk melaksanakan penugasan;
j. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan
memiliki keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak
pernah terlibat KKN;
k. Bersedia menandatangani Pakta Integritas sebelum
melaksanakan penugasan;
l. Memahami/pengalaman dalam bidang audit pengadaan
barang jasa pemerintah.
14
KRITERIA DAN KUALIFIKASI PROBITY AUDITOR

Syarat Formal

1. Memiliki Sertifikat Keahlian bidang Pengadaan Barang/Jasa


2. Memiliki pengalaman dalam audit PBJ
3. Memiliki Sertifikat Jabatan Auditor
Catatan:
• Sekurang-kurangnya memiliki sertifikasi Jabatan Fungsional
Auditor dan pengalaman melakukan audit PBJ
• Dalam satu tim minimal 1 orang telah memenuhi kompetensi di
atas.
15
STANDAR AUDIT YANG DIGUNAKAN

Standar Umum;

Standar Pelaksana Audit Intern;

Standar Komunikasi Audit Intern.

(Mengacu pada SAIPI)


16
KEBUTUHAN PROBITY AUDIT
1. Menghindari konflik kepentingan dan permasalahan;
2. Menghindari praktek korupsi;
3. Meningkatkan integritas sektor publik melalui perubahan perilaku dan perubahan
organisasi;
4. Memberi keyakinan yang memadai kepada masyarakat bahwa penyelenggaraan kegiatan
sektor publik, khususnya PBJ, telah dilakukan melalui proses yang berintegritas dan dapat
dipercaya sesuai ketentuan, efisien, efektif, dan ekonomis;
5. Memberikan keyakinan secara objektif dan independen bahwa PBJ telah sesuai dengan
prinsip dan etika PBJ (probity requirement);
6. Menghindari potensi adanya litigasi (permasalahan hukum); dan
7. Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan/kebijakan terkait PBJ pemerintah
kedepannya.
17
PERSYARATAN PENUGASAN

Pernyataan bersedia diaudit dan memberikan akses data/informasi

Harus memperhatikan tingkat risiko penugasan

Kriteria al: Nilai besar, Strategis, isu publik, pelayanan dasar/kepentingan


masyarakat luas, ruang lingkup sesuai karakteristik Probity Audit

Auditor memiliki kompetensi manajemen risiko termasuk risiko


fraud

18
MEKANISME PENUGASAN

1 Telaah atas permintaan audit

2 Permintaan audit dari pimpinan instansi dan harus didahului dengan ekspose

3 Dilakukan penilaian dan mitigasi risiko penugasan atas permintaan audit

4 Penerbitan surat tugas hanya dapat dilakukan setelah kriteria penugasan dipenuhi

5 Atensi Manajemen (Early Warning)

6 Dengan mempertimbangkan risiko penugasan, auditor dapat menghentikan penugasan

7 Wajib Melibatkan Tenaga Ahli untuk hal-hal diluar Kompetensi Probity Auditor

8 Mengutamakan peran APIP Internal (Pasal 76 Perpres 16/2018)


19
KRITERIA PAKET PEKERJAAN

1. Risiko yang tinggi dan bersifat kompleks;


2. Sejarah/latar belakang yang kontroversial atau berhubungan
dengan permasalahan hukum;
3. Sangat sensitif terkait isu politis;
4. Berpotensi menimbulkan konflik kepentingan;
5. Berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas;
6. Memenuhi pelayanan dasar masyarakat;
7. Nilai paket pekerjaan relatif besar dibandingkan dengan nilai
paket-paket pekerjaan yang lain.
20
PROBITY REQUIREMENT

Probity Requirement
merupakan kriteria-kriteria yg ditetapkan sebagai dasar
untuk menilai bahwa PBJ telah dilaksanakan sesuai
prinsip-prinsip probity.

Ketaatan kepada Perpres Nomor 16/2018 beserta


peraturan pelaksanaannya, ketaatan kepada
peraturan lain yang terkait dengan PBJ yang akan
dilaksanakan, serta prinsip-prinsip dan etika PBJ.
21
BIAYA PROBITY AUDIT
Dokumen anggaran unit
kerja yang melakukan
Probity Audit

Anggaran instansi yang


melaksanakan fungsi
pengawasan internal

Sumber pembiayaan lain sesuai


peraturan perundang-undangan
dengan mempertimbangkan
independensi, obyektivitas, efisiensi,
efektifitas serta risiko-risiko dalam
pelaksanaan probity audit 22
TAHAPAN AUDIT
PERENCANAAN
Mendapatkan
Mendapatkan surat
Penyusunan Tim
PELAKSANAAN
pernyataan probity
mandat probity Audit dan Surat
dan surat representasi
audit Tugas Audit
manajemen

Probity audit
1 2 3 4 5 6 mengacu
pada pedoman
pelaksanaan
probity audit

Penyusunan Pembicaraan
Penelaahan Awal Kerangka Acuan Awal dengan
Kerja Audit Pihak Auditan
23
PENGKOMUNIKASIAN HASIL AUDIT
Laporan Hasil
Probity Audit

PELAKSANAAN PENGKOMUNIKASIAN
PROBITY AUDIT HASIL PROBITY AUDIT

Atensi Manajemen
Apabila dalam pelaksanaan probity audit ditemukan proses pengadaan barang dan jasa yang tidak
sesuai dengan ketentuan dan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa serta
etika pengadaan barang/jasa, yg memuat: Pokok/kondisi permasalahan dan ketidaksesuaiannya
dengan probity requirement, penyebab, dampak/potensi dampak, serta saran perbaikkan 24
TUJUAN
PENGKOMUNIKASIAN HASIL AUDIT

1 Informasi yg Obyektif ttg Pelaksanaan PBJ

2
Penilaian Pelaksanaan PBJ
(terkait Prinsip2 Pengadaan efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,
adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel, serta memberikan rekomendasi perbaikan)

3 Pengambilan Keputusan - memperbaiki


perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian PBJ

25
SUBSTANSI ISI LAPORAN HASIL AUDIT

DASAR AUDIT

TUJUAN DAN SASARAN AUDIT

RUANG LINGKUP AUDIT

BATASAN DAN TANGGUNG JAWAB PENUGASAN

METODOLOGI

INFORMASI UMUM AUDITAN

DAFTAR DATA/DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM AUDIT

HASIL AUDIT
26
FORMAT PENGKOMUNIKASIAN HASIL AUDIT

27
FORMAT PENGKOMUNIKASIAN HASIL AUDIT

LAMPIRAN
LAPORAN
HASIL
AUDIT
(FORMAT SESUAI DENGAN
LAMPIRAN PEDOMAN
PROBITY AUDIT)

28
Lampiran
Laporan Hasil Probity Audit
pengadaan … untuk tahap… pada …
b. Tanggung jawab auditor adalah terhadap hasil audit dan saran yang
Tahun Anggaran … diberikan berdasarkan dokumen dan informasi yang diterima dari auditi.
5. Metodologi
Nomor: ………….
Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan probity audit ini meliputi:
Tanggal: …………….. …..….
(Diuraikan mengenai metodologi yang digunakan selama proses audit.
Pastikan bahwa metodologi yang dicantumkan dalam laporan hasil probity
1. Dasar Pelaksanaan Penugasan audit, merupakan metodologi yang benar-benar direalisasikan dalam

Pelaksanaan penugasan ini didasarkan pada: pelaksanaan penugasan)


6. Informasi Umum Auditi
a. Surat Direktur Jenderal ……… Nomor …… tanggal ….. perihal a. Kementerian/lembaga/Pemerintah : Kementerian ….
Daerah
Permintaan Probity Audit b. Unit Kerja : Direktorat …..
c. Alamat : Jl. …..
b. Kerangka Acuan Kerja Probity Audit Pengadaan .............. untuk d. Pengguna Anggaran (PA) :
e. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) :
Tahap Persiapan Penyedia Barang/Jasa pada Direktorat ............... 1) Nama KPA :
2) Pejabat yang menetapkan :
Tahun Anggaran 2017 Nomor ….. tanggal …….. 3) SK Penetapan
a) Nomor :
c. Surat Tugas Inspektur ……… Nomor …… tanggal ……. b) Tanggal :
f. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :
2. Tujuan Penugasan 1) Nama PPK :
2) Pejabat yang menetapkan :
Tujuan Probity audit ini adalah untuk memberikan pendapat dan saran 3) SK Penetapan
a) Nomor :
perbaikan atas proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan b) Tanggal

manajemen sesuai dengan probity requirement, yaitu telah mematuhi g. DIPA/DPA


1) Nomor :
prosedur, prinsip-prinsip dan etika pengadaan barang/jasa 2) Tanggal :
h. Program :
berdasarkan ketentuan yang berlaku, berdasarkan hasil audit atas i. Kegiatan :
j. Nama Paket Pekerjaan yang akan :
data/dokumen yang kami peroleh. dilelangkan
k. Nilai Paket Pekerjaan yang akan
3. Sasaran/Ruang Lingkup Penugasan dilelangkan

Sasaran/Ruang lingkup pelaksanaan Probity Audit Pengadaan …. Untuk 7. Daftar Data/Dokumen yang digunakan dalam audit

Tahap ………. Sampai dengan tahap…… pada Direktorat ……….. Tahun (Merupakan daftar data/dokumen yang digunakan selama proses audit dan
menjadi dasar bagi auditor menyimpulkan hasil auditnya. Apabila daftarnya
cukup banyak, dapat dituangkan dalam bentuk lampiran)
Anggaran…. (sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) jika ada).
Probity audit dilaksanakan mulai tanggal …………. sampai dengan
tanggal …………..
4. Batasan dan Tanggung Jawab Penugasan
a. Pelaksanaan pengadaan ………… serta kebenaran formil dan
materiil atas data yang digunakan dalam proses audit sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat ……
29
SURAT PERNYATAAN
PENANGGUNG JAWAB PENGADAAN BARANG/JASA

Sehubungan dengan permintaan penugasan probity audit atas kegiatan


pengadaan ..., hari ini … tanggal … bulan ... tahun …, kami :

Nama : ...
NIP : ...
Jabatan : ...

Menyatakan bahwa :
1. Kegiatan pengadaan yang dimintakan probity audit tidak sedang proses
penyelidikan/penyidikan oleh instansi penegak hukum atau sedang dalam
sengketa hukum.
2. Bersedia memberikan akses informasi dan/atau data yang diperlukan untuk
pelaksanaan probity audit.
3. Menjamin kebenaran formil dan materil atas dokumen/data yang
disampaikan untuk pelaksanaan probity audit.
4. Bersedia menindaklanjuti hasil probity audit.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung


jawab.

[Penanggung Jawab Pengadaan]

Nama
NIP
30
KOP SURAT
SURAT REPRESENTASI MANAJEMEN

Nomor : ..................... .……............ 20xx


Hal : Surat Representasi Manajemen
atas Probity Audit

Yth. [Pimpinan Instansi Pelaksana Probity Audit]


di.........................

Kami memberikan surat representasi ini sehubungan dengan probity audit atas kegiatan
pengadaan ...
Kami memahami bahwa probity audit tersebut bertujuan untuk:
1. Meyakinkan bahwa pengadaan barang/jasa telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip
probity/kejujuran, integritas dan kebenaran, mentaati prinsip pengadaan sesuai ketentuan
yaitu efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan
akuntabel serta sesuai dengan etika pengadaan barang/jasa.
2. Memberikan rekomendasi/saran perbaikan atas proses pengadaan barang/jasa yang
sedang berlangsung terkait dengan isu-isu probity.
Kami menegaskan bahwa kami bertanggung jawab atas semua dokumen terkait proses
pengadaan, serta kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk itu kami menegaskan, berdasarkan keyakinan dan pengetahuan terbaik kami bahwa:
1. Proses pengadaan telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip probity dan etika pengadaan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
2. Tidak ada kecurangan yang melibatkan pimpinan/manajemen atau pegawai lain di
lingkungan instansi terhadap proses pengadaan barang/jasa.

[Pimpinan Instansi Penanggung Jawab


Pengadaan Barang/Jasa]

Nama
NIP
31
TERIMA KASIH

PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTB

SUGENG WIDIYANTO,SE.Ak.CA 32

Anda mungkin juga menyukai