2550-Article Text-11924-1-10-20210602

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021

e-ISSN 2627-7872/2088-8554

PENGARUH DISPLAY, PROMOSI PENJUALAN DAN KUALITAS PRODUK


PADA TOKO ONLINE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN
VARIABEL INTERVENING KEPUASAN PELANGGAN

Heni Iswati1, Novia Indah Lestari2


Universitas Budi Luhur, Jakarta1
Jl. Ciledug Raya No.99, RW.3, Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12260
Universitas Serang Raya, Serang2
Jl. Raya Cilegon No.Km. 5, Taman, Drangong, Kec. Taktakan, Kota Serang, Banten 42162
Email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan teknologi mendorong perilaku belanja konsumen bergeser ke arah digital.


Dengan beralihnya perilaku konsumen pada sikap belanja online, mendorong produsen
untuk mampu bersaing dalam mempertahankan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh display, promosi penjualan, dan kualitas produkyang dijual
secara online terhadap loyalitas konsumen dengan menambahkan variabel intervening
kepuasan pelanggan untuk melihat pengaruhnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak116 responden di Kota Bandung yang pernah melakukan pembelian produk
secara online.Hasil penelitian menunjukkan display toko online secara parsial tidak
berpengaruh dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, sedangkan promosi penjualan
dan kualitas produk berpengaruh dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Secara
Simultan display dan promosi penjualan tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen dan
berdasarkan hasil perhitungan promosi penjualan dan kualitas produk berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen. Hasil perhitungan setelah ditambahkan intervening,
kepuasan pelanggan dengan sobel test, berpengaruh mediasi karena konsumen yang puas
dengan kualitas produk mampu meningkatkan loyalitas konsumen. Display dan promosi
penjualan, setelah dimasukkan variabel intervening tidak mampu meningkatkan loyalitas
konsumen karena kepuasan pelanggan atas display toko online dan promosi rendah. Dari
hasil penelitian tersebut diharapkan para pengusaha toko online selain memperhatikan
kualitas pada produk juga harus memperhatikan tampilan atau display pada website
mereka dan juga harus melakukan promosi penjualan di berbagai media social selain
website.

Kata Kunci : Display, promosi penjualan, kualitas produk, kepuasan pelanggan, loyalitas
konsumen.

ABSTRACK

Technological developments are driving consumer spending behavior to shift toward


digital. By shifting consumer behavior to online shopping attitudes, encouraging
producers to be able to compete in maintaining their business. The purpose of this study
was to determine the effect of online store displays, sales promotions, and quality of
products on consumer loyalty by adding intervening variables customer satisfaction to see
their effects. 116 Respondents in Bandung City who have purchased online product. The

14
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

results showed displays store online that partially has no effect and significant on
customer loyalty, while sales promotions and product quality had a significant effect on
customer loyalty. Simultaneously the display and sales promotion are not significant on
consumer loyalty and based on the results of the calculation of sales promotions and
product quality affect customer loyalty. The results of the calculation after adding
intervening, customer satisfaction with a Sobel test, has a mediating effect because
consumers who are satisfied with product quality can increase consumer
loyalty. Display and sales promotion, after entering the variable is intervening not able to
increase customer loyalty because of customer satisfaction with displays store online and
low promotions. From the results of this study, for the online store entrepreneurs, beside
their concern to the product quality their must concern to the display on websites and also
have to carry out sales promotions on various social media besides the website.

Keyword : Online store, display, sales promotion, quality product, customer satisfaction,
customer loyalty

PENDAHULUAN
Website merupakan salah satu media yang dimiliki oleh pembisnis untuk
menyampaikan informasi atas produk dan jasanya. Hampir semua perusahaan bisnis
sekarang mempunyai website, yang pada beberapa tahun yang lalu dianggap sebagai
sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan. Namun saat ini, apapun yang akan dilakukan
perusahaan, lembaga, organisasi maupun individu untuk menyampaikan informasi,
melakukan negosiasi maupun kesepakatan bisnis, dapat dilakukan melalui internet. Melalui
e-commerce, memungkinkan kita dengan sedikit usaha memperoleh apa saja yang kita
butuhkan. Hampir semua jenis jasa dapat dicari melalui internet, seperti membeli pakaian,
furnitur, kebutuhan sehari-hari seperti peralatan rumah tangga, dan makanan (Peng dan
Tao, 2018).
Menurut Negadeepa (2015), internet adalah pasar yang hampir sempurna karena
informasi dapat diterima secara cepat dan pembeli dapat membandingkan penawaran dari
penjual di seluruh dunia. Hasilnya adalah persaingan harga menjadi ketat dan loyalitas
merek menjadi rentan karena persaingan. Mengingat pengurangan asimetri informasi
antara penjual dan pembeli, ada minat dalam memahami dasar loyalitas pelanggan dalam
lingkungan online.
Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah banyak
dibicarakan, khususnya oleh para pemain dalam bidang pemasaran. Pembicaraan tersebut
menghasilkan suatu pandangan mengenai perdagangan melalui internet, sehingga
menyebabkan seseorang melakukan preferensi belanja online. Preferensi belanja online
adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan pembelian melalui internet (Grant &
Meadows, 2008).
Adapun hal yang menjadi dasar bagi konsumen untuk melakukan pembelian
melalui toko online, salah satunya adalah display/tampilan pada toko online. Menurut
Burinskiene dan Daskevie (2014) menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang harus
terdapat pada toko online, seperti bentuk homepage sebagai tampilan awal dari toko online,
kedua adalah kualitas grafis dari bentuk homepage itu sendiri, peletakan produk unggulan,

15
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

fungsi tombol search, pengkategorian produk yang ditampilkan, terdapatnya link dengan
web serupa sebagai referensi untuk membandingkan produk, terdapatnya tambahan video,
deskripsi produk yang cukup jelas, terdapatnya informasi pembuka serta adanya nomer
telepon atau e-mail yang dapat dihubungi serta adanya penawaran spesial. Hal-hal tersebut
merupakan beberapa faktor yang harus dipenuhi oleh toko online untuk dapat
meningkatkan kinerjanya.
Selain display/tampilan pada toko online, promosi penjualan dapat meningkatkan
pejualan dari suatu produk. Melalui promosi penjualan dimaksudkan sebagai kegiatan
promosi selain periklanan, personalselling, maupun publisitas (Sinha & Verma, 2015).
Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui promosi penjualan,
perusahaan atau onlinestore dapat menarik pelanggan baru mempengaruhi pelanggannya
untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak menyerang
aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana
sebelumnnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer (Mendez
dkk, 2015).
Menurut Yoebrilianti (2018) promosi penjualan harus menarik perhatian,
mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan
tindakan. Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah
memahami proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen
melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha
promosi yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut.
Selainitu kualitas produk menjadi hal yang penting bagi konsumen, menurut Lee
dan Shin (2014) kualitas produk adalah karakteristik dari produk dan jasa yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Berdasarkan kemampuan suatu
produk untuk menampilkan fungsi-fungsinya. Dalam hal ini fungsi-fungsi produk tersebut
sangat terlihat dan berbeda dibandingkan para pesaing. Menurut Mendez dkk (2015)
menyatakan bahwa kualitas tersebut mempunyai standar yang memang tercermin dalam
produk.
Ketiga variabel diatas yaitu display, promosi penjualan dan kualitas produk
merupakan variabel yang menjadi penentu dalam keloyalan konsumen dalam membeli
suatu produk melalui toko online. Menurut Setiawan dkk (2016) menyatakan loyalitas
adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau
melakukan pembelian ulang produk / jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan
datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk
menyebabkan perilaku.
Loyalitas secara harfiah diartikan kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang terhadap
suatu objek. Jadi loyalitas merek adalah respon keperilakuan (yaitu pembelian) yang
bersifat bias (nonrandom) yang terungkap secara terus menerus oleh unit pengambil
keputusan dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif dari sejumlah merek
sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis atau pengambil keputusan, evaluative (Jain
dkk, 2018).
Dalam bentuk hubungan antara display/tampilan, promosi penjualan dan kualitas
produk terhadap loyalitas pelanggan di mediasi oleh kepuasan konsumen untuk melihat

16
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

keterikatan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Kepuasan terhadap


produk yang ditawarkan akan menciptakan loyalitas pelanggan untuk melakukan
pembelian kembali. Hal ini ditujukan dengan pelayanan yang diberikan dan juga produk
sesuai dengan ekspektasi pelanggan, sehingga pelanggan merasa puas dan kesediaan
pelanggan untuk menyebarkan informasi terbaik mengenai produk tersebut (Lestari dan
Yulianto, 2018). Kepuasan konsumen melalui display/tampilan, promosi penjualan dan
kualitas produk yang diberikan oleh toko online berpengaruh atau tidaknya pada loyalitas
pelanggan, diukur melalui kepuasan dengan layanan bisnis online, sehingga dapat dilihat
keterkaitan diantara variabel independen dan variabel intervening dalam perannya untuk
memberikan pengaruh atau tidak terhadap loyalitas pelanggan.
Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung yang sampelnya merupakan masyarakat
pengguna media sosial aktif di Kota Bandung dan berusia sekitar 18 – 34 tahun.
Berdasarkan Hootsuite (2019) profil pengguna media sosial berdasarkan usia laki laki dan
perempuan di dominasi yang berumur pada 18 tahun sampai dengan 34 tahun. Usia
tersebut termasuk dalam usia produktif pengguna media sosial di Indonesia. Melalui
penjabaran di atas penulis ingin meneliti pengaruh display, promosi penjualan dan kualitas
produk pada toko online terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan pelanggan sebagai
variabel intervening.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada variabel yang diteliti, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
a. Bagaimana pengaruh display, promosi penjualan serta kualitas produk pada toko online
terhadap loyalitas konsumen secara parsial?
b. Bagaimana pengaruh display, promosi penjualan serta kualitas produk pada toko online
terhadap loyalitas konsumen secara simultan?
c. Bagaimana pengaruh display toko online, promosi penjualan serta kualitas produk pada
toko online terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel
intervening secara simultan?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial display, promosi penjualan serta kualitas
produk pada toko online terhadap loyalitas konsumen.
b. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan display, promosi penjualan serta kualitas
produk pada toko online terhadap loyalitas konsumen.
c. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan display toko online, promosi penjualan
serta kualitas produk pada toko online terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan
pelanggan sebagai variabel intervening.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aktifitas Pembelanjaan secara Online
Belanja online merupakan bagian dari e-commerce yang menuju pada aktivitas
bisnis dengan memanfaatkan teknologi komunikasi internet sebagai mediumnya (Grant &

17
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

Meadows, 2008). E-Commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi


perdagangan atau perniagaan barang atau jasa (trade of goods and services) dengan
menggunakan media elektronik. Didalam E-Commerce itu sendiri terdapat perdagangan
via internet seperti dalam bussiness to consumer (B2C), bussines to bussines (B2B) dan
perdagangan dengan pertukaran data terstruktur secara elektronik (Masoud, 2013).
Pandangan tentang e-commerce atau yang sering dikenal dengan onlineshopping
atau belanja online adalah pengunaan komputer dan internet dengan Web Browser untuk
membeli dan menjual produk (Harahap & Amanah, 2018). Belanja online bergantung pada
sumber daya internet dan banyak teknologi informasinya yang mendukung setiap langkah
dari proses jual beli.
Ada banyak alasan mengapa orang berbelanja online, sebagai contoh, konsumen
bisa membeli barang kapan saja tanpa pergi ke toko; mereka dapat produk yang sama
dengan harga yang lebih rendah dengan membandingkan berbagai situs web pada saat
bersamaan; mereka kadang ingin menghindari tekanan saat berinteraksi tatap muka dengan
tenaga penjualan; mereka dapat menghindari kemacetan lalu lintas di toko, dll. Faktor-
faktor ini dapat diringkas menjadi empat kategori, kenyamanan, informasi, produk dan
layanan yang tersedia, efisiensi biaya dan waktu (Katawetawaraks & Wang, 2011).

2.2 Kemenarikan pada Desain Website


Tidak jauh berbeda dari belanja secara offline, komunikasi pemasaran perlu juga
ditampilkan secara lugas dan menarik guna membujuk calon konsumen agar berminat
membeli produk yang ditawarkan. Ujwala dan Vinay (2014) mengemukakan bahwa salah
bentuk komunikasi pemasaran adalah iklan yang harus memiliki kemenarikan khas yang
mampu membuat calon konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan. Untuk ini, fungsi
iklan tersebut adalah harus mampu menginformasikan manfaat produk yang ditawarkan,
memunculkan rasa percaya dan menarik hati para calon konsumen.
Desain website, sebagai salah satu cara mewujudkan daya tarik iklan. Dikatakan
menarik apabila isi dan tampilannya mampu menarik pasar sasaran mampu menarik minat
para clickers’ dalam akun tersebut. Ujwala dan Vinay (2014) mengemukakan bahwa teknik
yang memudahkan akses dan publikasi informasi adalah menggunakan interaksi sosial
melalui sosial media. Diseminasi informasi melalui sosial media selain mulai menjamur
karena tingginya ikatan sosial dari pengguna juga merupakan cara baru yang lebih efektif
dalam pencarian informasi. Dalam penyebaran informasi inilah, kemenarikan desain
website menjadi salah satu pemandu yang handal guna mendorong calon konsumen untuk
mengunjungi akun yang ada.
Oleh karenanya semakin menarik desain website diharapkan mampu memantabkan
keputusan berbelanja online. Selain itu kemenarikan desain website akan memengaruhi
keinginan seseorang dalam melakukan belanja online (Farah dkk, 2018). Keinginan
tersebut merupakan perwujudan dari kepercayaan seseorang atas transaksi yang dilakukan
(Masoud, 2013).
2.3 Displaypada Toko Online
Aktifitas belanja secara online merupakan bentuk bisnis e-commerce yang penting.
Apabila penjual online ingin mengejar pembeli online maka mereka harus mengerti apa

18
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

yang menentukan seorang pembeli online untuk melakukan pembelian. Berdasarkan


penelitian yang dilakukan oleh Katawetawaraks dan Wang (2011) serta Ujwala dan Vinay
(2014) menyatakan bahwa hal yang menjadi penentu dalam display toko online adalah
meliputi:
(1) User Friendly Website: (a) konsumen bisa terpengaruh melalui foto dan desain grafis
yang dipajang pada situs web dengan menampilkannya secara menarik dan lebih tepat
sasaran sesuai dengan kategori produknya. (b) menampilkan informasi produk yang lebih
bervariasi dan berguna. (c) kemudahan dalam mengakses web dimana konsumen tidak
kesulitan untuk mencari produk yang diinginkan, dalam hal ini adalah berupa
pengkategorian produk yang ditampilkan .
(2) Online Service: (a) toko online seharusnya menyediakan pelayanan nilai tambah
kepada konsumen dengan memiliki layanan customer service berupa saluran feedback
dengan konsumen berupa e-mail atau nomer telepon yang dapat dihubungi sehingga akan
memudahkan konsumen saat akan melakukan pemesanan suatu produk.
Selain yang dijelaskan di atas, menurut penelitian yang dilakukan oleh Burinskiene
dkk (2014) menyatakan hal yang serupa bahwa desain grafik termasuk di dalamnya, yaitu
penggunaan foto produk yang baik dapat menarik perhatian konsumen dalam mengunjungi
suatu web. Selain itu juga penjelasan suatu produk serta pengkategoriannya yang jelas
dapat memudahkan konsumen untuk memahami suatu produk.

2.4 Promosi Penjualan secara Online


Menurut Neha & Manoj (2013) promosi penjualan telah dianggap sebagai teknik
promosi yang paling merangsang untuk mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut
Strauss & Frost dalam Himawan & Abduh (2015) promosi penjualan adalah insentif
jangka pendek berupa hadiah atau uang yang memfasilitasi perpindahan produk dari
produsen ke pengguna akhir. Menurut Shamout (2016) adalah teknik yang digunakan oleh
pemasar secara sementara untuk menciptakan barang atau jasa yang menarik untuk
mendorong pelanggan untuk membeli barang atau jasa tersebut dalam periode waktu
tertentu dengan memberikan lebih banyak manfaat.
Menurut definisi di atas, kesimpulan dari promosi penjualan online adalah teknik
yang digunakan oleh pemasar untuk merangsang pelanggan untuk membeli suatu
produk.Dalam hal ini, ada tujuh dimensi promosi penjualan online berdasarkan pada Neha
dan Manoj (2013) sebagai berikut:(1) Kupon, tawarkan sertifikat yang memberikan
pengurangan harga saat pembelian. (2) Potongan harga, pemberian uang kembali pada
produk dari produsen pada pembelian. (3) Uji Coba Gratis, memberi konsumen
kesempatan untuk menggunakan produk dengan memberikan porsi kecil gratis dari produk
untuk diuji konsumen. (4). Premium, tawarkan peningkatan kuantitas produk tanpa
kenaikan harga normal. (5) Kontes, memberikan kesempatan untuk memenangkan hadiah
besar melalui keterampilan. (6) Sweeptakes, memberikan kesempatan untuk memenangkan
hadiah besar berdasarkan kebetulan. (7) Paket Harga, menawarkan pengurangan harga
normal suatu produk.
Menurut Negadeepa (2015) dan Huang dalam Himawan & Abduh (2015)untuk
mengimplementasikan kegiatan promosi penjualan online, ada beberapa strategi promosi

15
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

online populer yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pelanggan membeli, yaitu (1)
Diskon harga online adalah pengurangan penjualan asli dengan persentase tertentu
sementara paket bonus adalah transaksi di mana konsumen menerima lebih banyak untuk
harga asli. (2) Kupon onlineadalah tawaran sertifikat yang akan memerlukan kode khusus
untuk dimasukkan selama tahap checkout agar dapat berlaku untuk pengurangan harga. (3)
Pengiriman gratis ditawarkan sebagai promosi, baik dengan, atau tanpa kupon. Di sisi lain,
kualitas layanan online penting untuk dianalisis dalam strategi pemasaran, pelanggan
membeli produk dalam e-commerce / online juga mempertimbangkan kualitas layanan itu
sendiri.
2.5Kualitas produk pada toko online
Review dari pembeli online adalah sumber yang penting untuk mendapatkan
informasi suatu produk (Huang, Chen, Yen, & Tran, 2015). Produk adalah semua yang
bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau
konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Kualitas produk
mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya
tahan, kehandalan, kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan, dan reparasi
produk dan ciri-ciri lainnya.
Kualitas produk menurut Lee dan Shin (2014) adalah karakteristik dari produk dan
jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Terdapat
dua variasi pendekatan dalam kualitas produk, yaitu pendekatan kualitas yang obyektif dan
kualitas secara subyektif. Pendekatan obyektif menekankan pada pandangan terhadap
kualitas secara internal, melalui pendekatan produksi dan penawaran, sedangkan
pendekatan subyektif menekankan pada kualitas secara eksternal yaitu kesesuaian produk
yang dihasilkan dengan pandangan eksternal yaitu keinginan atau harapan konsumen.
Al-Jahwari dkk (2018) mengatakan bahwa dimensi dari kualitas produk dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut ini :
1. Level (performancequality) adalah kemampuan suatu produk untuk menampilkan
fungsi-fungsinya. Dalam hal ini fungsi-fungsi produk tersebut sangat terlihat dan berbeda
dibandingkan para pesaing. Performancequality dapat diukur melalui kenyamanan
(comfortable), yaitu kemampuan produk memberikan, kemudahan dan kenyamanan bagi
penggunanya; ketahanan (durability), yaitu umur produk atau seberapa lama produk
tersebut bertahan sampai akhirnya harus diganti; model atau desain (design) yaitu, produk
mempunyai model dan nilai kesesuaian dengan selera konsumen; kualitas bahan (material)
yaitu, produk terbuat dari bahan yang berkualitas dan mendukung fungsi produk.
2. Consistency (conformance quality)adalah konsisten atau stabil dalam memberikan
kualitas yang diharapkan konsumen, artinya kualitas tersebut mempunyai standar yang
memang tercermin dalam produk. Conformance quality dijelaskan dalam bebas dari cacat
dan kegagalan (freedom from defects), bebas dari kesalahan-kesalahan dalam proses
produksinya; dan konsisten (concistency) yaitu mempertahankan kinerja produk untuk
diberikan kepada pelanggan, sesuai dengan yang diharapkan.

16
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

2.6Kepuasan Pelanggan
Alharbi dan Alhider (2018) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai “sejauh
mana anggapan kinerja produk atau jasa memenuhi harapan pembeli”. Bila kinerja produk
lebih rendah daripada harapan pelanggan, maka pelanggan tidak puas, bila kinerja sesuai
atau melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan merasa puas. Agustine dan Koeshartono
(2014) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai “suatu tanggapan emosional pada
evaluasi pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa”.
Rahadi (2013) menunjukkan bahwa perusahaan yang menyediakan kualitas layanan
yang baik dapat benar-benar memenuhi beragam kebutuhan pelanggan dan kepuasan
pelanggan adalah evaluasi keseluruhan produk dan layanan berdasarkan pengalaman masa
lalu pelanggan. Tjahjaningsih (2013) menjelaskan hal itu kepuasan pelanggan dianggap
sebagai evaluasi keseluruhan dari produk nyata dan produk tidak berwujud.
Pada penelitian ini kepuasan pelanggan diukur melalui survei kepuasan konsumen
dengan pengukuran indikator kepuasan pelanggan sebagai berikut (Wu, 2013):
a. Puas dengan layanan bisnis online. Suatu perusahaan yang mampu memberikan layanan
yang baik akan mampu menciptakan konsumen yang puas. Layanan yang baik juga
harus dilakukan pada bisnis online.
b. Puas dengan pembelian melalui bisnis online. Kemudahan dan kecepatan pembelian
melalui media online memberikan kontribusi positif pada peningkatan kepuasan
konsumen.
c. Puas dengan produk yang dijual bisnis online. Pihak manajemen bisnis online harus
memberikan informasi yang detail mengenai produk yang dijual. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar konsumen dapat mengetahui dengan baik karakteristik dari produk
yang dijual. Hal ini penting untuk dilakukan dengan tujuan agar konsumen puas setelah
menerima produk yang dibeli karena sesuai dengan harapannya.
d. Puas dengan lingkungan belanja bisnis online. Sistem pembelian di bisnis online harus
dapat memberikan kenyaman yang tinggi bagi konsumen. Lingkungan bisnis yang baik
akan memberikan kontribusi pada kepuasan konsumen

2.7Loyalitas Konsumen
Menurut Hatta dkk (2018), loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara
mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk / jasa
terpilih secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-
usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perilaku.

2.8Memahami Loyalitas Pelanggan Online


Sebenarnya, antara loyalitas pelanggan dan loyalitas pelanggan online memiliki
perspektif definisi yang berbeda dari para ahli. Menurut Ludin dan Cheng (2014)
mendefinisikan e-loyalty sebagai sikap yang disukai pelanggan terhadap e-commerce yang
mengarah pada perilaku pembelian berulang.

17
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

Menurut Winnie (2014), loyalitas pelanggan online ada di sekitar konsumen yang
cenderung membeli kembali dari situs web dan e-retailer yang sama, daripada beralih ke
situs web lain. Menurut Chi, Jiun & Lin (2015) adalah komitmen untuk secara konsisten
mengunjungi kembali situs web karena preferensi untuk berbelanja situs web itu tanpa
beralih ke situs web lain. Jadi, kesimpulan dari definisi di atas loyalitas pelanggan online
adalah membeli produk online berulang kali di merek yang sama atau situs web e-retailer
yang sama.

2.9 Karakteristik Loyalitas Pelanggan Online


Wan dan Huang (2010) dalam Tjahjaningsih (2013) menunjukkan bahwa loyalitas
pelanggan dapat dilihat melalui sikap dan perilaku. Sikap termasuk niat untuk membeli
kembali produk lain di perusahaan dan niat untuk direkomendasikan kembali kepada yang
lain. Perilaku termasuk membeli kembali produk, membeli produk lain dari perusahaan
dan merekomendasikan kepada yang lain.
Dalam pemasaran, loyalitas konsumen dilihat sebagai masalah yang penting yang
mempengaruhi bisnis dalam pelaksanaan dan performanya. Terdapat banyak pengertian
dan literatur atas loyalitas konsumen untuk mengukur loyalitas (Jain dkk. 2018; Momotaz
& Hasan, 2018). Berdasarkan pendekatan antitudinal dan behavioural bahwa loyalitas
mengikuti empat tahap, yaitu kognitif, afektif, konatif dan tindakan. Secara rinci dijelaskan
sebagai berikut:
(1) Loyalitas Kognitif yaitu pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini
menggunakan informasi keunggulan suatu produk atas produk lainnya. Loyalitas kognitif
lebih didasarkan pada karakteristik fungsional, terutama biaya, manfaat dan kualitas. (2)
Loyalitas Afektif yaitu sikap merupakan fungsi dari kognisi pada periode awal pembelian
(masa sebelum konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya ditambah dengan
kepuasan di periode berikutnya (masa setelah konsumsi). Munculnya loyalitas afektif ini
didorong oleh faktor kepuasan yang menimbulkan kesukaan dan menjadikan objek sebagai
preferensi. Kepuasan pelanggan berkorelasi tinggi dengan niat pembelian ulang di waktu
mendatang. (3) Loyalitas Konatif yaitu menunjukkan suatu niat atau komitmen untuk
melakukan sesuatu. Niat merupakan fungsi dari niat sebelumnya (pada masa sebelum
konsumsi) dan sikap pada masa setelah konsumsi. Maka loyalitas konatif merupakan suatu
loyalitas yang mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelian. (4) Loyalitas
Tindakan yaituaspek konatif atau niat untuk melakukan berkembang menjadi perilaku dan
tindakan.

2.10Model Penelitian
Dengan seiring perkembangan teknologi, memunculkan berbagai peluang baru
dalam usaha salah satunya adalah e-commerce. Menurut Shahriari, Shahriari, & Gheiji
(2016) E-commerce adalah perdagangan produk atau layanan menggunakan jaringan
komputer, seperti Internet. Proses pembelian dan penjualan produk atau layanan
menggunakan transmisi data elektronik melalui internet, sehingga kemenarikan dari suatu
website sangatlah penting untuk menarik perhatian konsumen (Ujwala & Vinay, 2014).
Selain itu sebuah display pada website juga harus dapat diakses dengan mudah dan mampu

18
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

memberikan informasi yang cukup atas suatu produk yang ditawarkan (Katawetawaraks &
Wang, 2011).
Selain display yang menarik dan mudah untuk diakses, promosi penjualan online
juga sangat perlu diperhatikan, melalui pemberin diskon harga, kupon online dan
pengiriman barang secara gratis untuk dapat meningkatkan loyalitas konsumen (Himawan
& Abduh, 2015). Kemudian kualitas produk juga harus diperhatikan, menurut Lee dan
Shin (2014) kualitas produk adalah karakteristik dari produk dan jasa yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Berdasarkan ketiga variabel
independen tersebut loyalitas konsumen dapat terbentuk dengan baik, dimana menurut
Ludin dan Cheng (2014) mendefinisikan e-loyalty sebagai sikap yang disukai pelanggan
terhadap e-commerce yang mengarah pada perilaku pembelian berulang. Dengan
memasukkan variabel intervening kepuasan pelanggan, penulis ingin mengetahui pengaruh
yang ditimbulkan.

Gambar 2.1. Kerangka pemikiraan “Pengaruh Display, Promosi penjualan, Kualitas


Produk pada Toko Online terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan
Pelanggan sebagai Variabel Intervening”
Keterangan :
H1 : Display Toko Online berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen.
H2 : Promosi Penjualan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen.
H3 : Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen.
H4 : Display, Promosi Penjualan, Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap
Loyalitas Konsumen.
H5 : Display, Promosi Penjualan, Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap
Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel intervening.

19
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

Gambar 2.2. Kerangka Hipotesis “Pengaruh Display, Promosi penjualan, Kualitas


Produk pada Toko Online terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan
Pelanggan sebagai Variabel Intervening”
Dimana, X1 :Display
X2 : Promosi Penjualan
X3 :Kualitas Produk
Y :Kepuasan Pelanggan
Z :Loyalitas Konsumen
METODE
Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh display, promosi penjualan dan kualitas
produk pada toko online terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan pelanggan sebagai
variabel intervening. Teknik analisis data kuantitatif digunakan dengan pengisian
kuesioner berskala Likert (1-5), data yang terkumpul diolah dengan menggunakan analisis
regresi.
Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menguraikan
permasalahan yang berkaitan dengan pertanyaan terhadap variabel independen, yaitu
mendeskripsikan display, promosi penjualan dan kualitas produk serta variabel dependen,
yaitu loyalitas konsumen dan variabel intervening, yaitu kepuasan pelanggan. Sedangkan
analisis verifikatif adalah analisis model dan pembuktian yang berguna untuk mencari
kebenaran dari hipotesis yang diajukan.
Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat pengguna media social aktif di Kota
Bandung yang berusia 18-34 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan non probability sampling dengan metode insidental sampling hal ini
dikarenakan peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah pengguna media sosial yang
berada di Kota Bandung. Perhitungan sampel menggunakan persamaan rumus Bernoulli
(Zikmund, 2010:436) yaitu :

= 96,04

Dibulatkan menjadi 100 sampel.

Akan tetapi setelah melakukan penyebaran kuisioner, yang mengembalikan


kuesioner pada peneliti sebanyak 116 responden yang berumur 18-34 tahun.

20
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Validitas dan Reliabilitas


Berikut adalah tabel hasil perhitungan validitas dan reliabilitas :

Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Validitas dan Realibilitas


Untuk mengukur validitas digunakan rumus Pearson Product Momentdengan
bantuan SPSS 25. Hasil dari uji statistik Cronbach Aplha (α) ini akan menentukan
indikator dari pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini reliabel digunakan atau
tidak. Dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha> 0,6.
Tabel 4.1 di atas memperlihatkan bahwa semua indikator valid dan reliabel dengan
signifikan pada 0,00. Dengan rata-rata perolehan skor terendah untuk skor validitas pada
0,409 untuk indicator produk bebas cacat. Pernyataan tersebut mendapatan tingkat
hubungan yang sedang dengan responden, dan yang tertinggi adalah 0,843 untuk indikator
model/desain suatu produk. Pernyataan tersebut mendapatkan tingkat hubungan yang
sangat kuat dengan responden.
Pada hasil perhitungan didapatkan skor terendah 0,618 pada kepuasan pelanggan
dan skor tertinggi pada kualitas produk sebesar 0,885 di mana rentang diatas 0,6 sehingga
dinyatakan reliabel.
4.2Hasil Perhitungan Display, Promosi Penjualan dan Kualitas Produk Terhadap
Loyalitas Konsumen Secara Parsial
Berikut ini adalah hasil perhitungan variabel Display, Promosi Penjualan dan
Kualitas Produk terhadap Loyalitas Konsumen secara parsial :

Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Secara Parsial

21
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

4.3Hasil Perhitungan Display, Promosi Penjualan dan Kualitas Produk Terhadap


Loyalitas Konsumen Secara Simultan
Berikut ini adalah hasil perhitungan variabel Display, Promosi Penjualan dan
Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Secara Simultan :

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Secara Simultan

4.4Perhitungan Path Analysis


Pada perhitungan untuk melihat pengaruh variabel intervening, maka digunakan
metode analisis jalur (Path Analysis). Pengujian hipotesis intervening dapat dilakukan
dengan prosedur yang dikembangkan oleh sobel (1982) dan dikenal dengan uji sobel
(Sobel Test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh pengaruh tidak
langsung X ke Z lewat Y. Pengaruh tidak langsung X ke Z lewat Y dihitung dengan cara
mengalikan jalur X ─ Y (p2) dengan jalur Y─Z (p3) atau jalur p2 x p3. Jadi koefisien p2 x
p3 = ( c’ – p1), dimana p1 adalah pengaruh X terhadap Z tanpa mengontrol Y, sedangkan
c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Z setelah mengontrol Y. Berikut merupakan
penjabaran rumus variabel dan gambar analisis jalur yang akan diuji dengan menggunakan
Sobel Test :

Pengaruh langsung Display, Promosi Penjualan dan Kualitas Produk ke = p1


Loyalitas Konsumen.
Pengaruh tak langsung Display, Promosi Penjualan dan Kualitas Produk = p2 x p3
ke Kepuasan Pelanggan ke Loyalitas Konsumen
Total pengaruh (korelasi Pengaruh langsung Display, Promosi Penjualan = p1 + (p2 x p3)
dan Kualitas Produk ke Loyalitas Konsumen)

Gambar 4.1. Model Analisis Jalur Pengaruh display, promosi penjualan dan kualitas
produk pada toko online terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan pelanggan
sebagai variabel intervening.

22
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

Berikut ini adalah perhitungan koefisien yang didapatkan dengan bantuan SPSS 25:

Tabel 4.4. Koefisien Jalur


4.4.1 Perhitungan Pengaruh Tidak Langsung
Untuk menghitung besarnya pengaruh tidak langsung dari variabel X1, X2, dan X3
terhadap Z dengan melewati Y, peneliti harus menghitung terlebih dahulu besarnya
pengaruh dari variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y atau p21, p22, p23 x p3 dengan melihat
Standardized Coefficients Beta dari nilai masing- masing p2 dan p3 sesuai yang
ditampilkan pada Tabel 4.2. Berikut perhitungan pengaruh tidak langsung karena terdapat
3 variabel independen :
p2 x p3 = -0,110 x 0,278 = -0,0306 untuk X1 ke Y ke Z
p2 x p3 = 0,075 x 0,0278 = 0,0209 untuk X2 ke Y ke Z
p2 x p3 = 0,261 x 0,278 = 0,073 untuk X3 ke Y ke Z

4.4.2 Perhitungan Total Pengaruh


Setelah menghitung p21, p22, p23 x p3 dengan melihat Standardized Coefficients
Beta,selanjutnya adalah menghitung total pengaruh (korelasi pengaruh langsung Display,
Promosi Penjualan dan Kualitas Produk ke Loyalitas Konsumen) adalah sebagai berikut:
p1 + (p2 x p3) = -0,052 + (-0,110 x 0,278) = 0,0826 untuk X1 ke Z
p1 + (p2 x p3) = 0,228 + (0,075 x 0,0278) = 0,2489 untuk X2 ke Z
p1 + (p2 x p3) = 0,553 + (0,261 x 0,278) = 0,6255 untuk X3 ke Z
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p2 x p3) sebesar -
0,0306, 0,0209, 0,073 dan untuk melihat signifikan atau tidak, diuji dengan Sobel Test
sebagai berikut:
Dengan perhitungan standar error dari koefisien indirect effect ( S berikut adalah
rumus Sobel Test:

a. Pengaruh display ke kepuasan pelanggan ke loyalitas konsumen


S
Keterangan :
P2 dan P3 : koefisien dari Unstandardized Coeficients B pada tabel 4.4
Sp2 dan Sp3 : standar error dari Unstandardized Coeficients Standard Error pada tabel 4.4
Sehingga :

23
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

S = (0,197)2 (0,094)2 + 0,099 2 (0,053)2 + (0,094)2 (0,053)2


S = = 0,0198
Berdasarkan hasil S ini kita dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
intervening dengan rumus sebagai berikut:
0,197𝑥 0,099
t = = = = 0,98
0,0198

oleh karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikan 0.05 yaitu
sebesar 1,98, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien intervening sebesar -0,0306 tidak
signifikan yang berarti tidak ada pengaruh intervening.

b. Pengaruh promosi penjualan ke kepuasan pelanggan ke loyalitas konsumen


s
Keterangan :
P2 dan P3 : koefisien dari Unstandardized Coeficients B pada tabel 4.2
Sp2 dan Sp3 : standar error dari Unstandardized Coeficients Standard Error pada tabel 4.4
Sehingga :

S =
S = = 0,0323

Berdasarkan hasil S ini kita dapat menghitung nilai t statistik pengaruh


intervening dengan rumus sebagai berikut:
𝑝 2𝑝 3 0,197 𝑥 0,108
t = = = 0,6587
S𝑝 2 𝑝 3 0,0323
oleh karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikan 0.05 yaitu
sebesar 1,98, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien intervening sebesar 0,0209 tidak
signifikan yang berarti tidak ada pengaruh intervening.

c. Pengaruh kualitas produk ke kepuasan pelanggan ke loyalitas konsumen


s
S =
S = = 0,0203
Berdasarkan hasil S ini kita dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
intervening dengan rumus sebagai berikut:
0,197 𝑥 0,213
t = = = 2,067
0,0203

oleh karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikan 0.05 yaitu
sebesar 1,98, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien intervening sebesar 0,073
signifikan yang berarti ada pengaruh intervening.

24
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

4.6 Pembahasan
1. Pengaruh Displayterhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapatkan coefficients B sebesar -0,056 dan
signifikan 0,325 dinyatakan tidak signifikan terhadap 0,00. Hal ini menjadikan
tampilan/display toko online tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini berbeda dengan Alharbi dan Alhider (2018) yang mengatakan bahwa
desain website merupakan salah satu faktor yang penting. Begitu juga dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ujwala dan Vinay (2014) yang menyatakan betapa pentingnya fungsi
customer service, namun pada penelitian ini tidak terlalu dilihat sebagai sesuatu yang
krusial sehingga dalam penelitian ini display atau tampilan website pada toko online tidak
terlalu penting atau tidak terlalu berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dalam
melakukan pembelian online di kota Bandung.
2. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapatkan coefficients B sebesar 0,447 dan
signifikan 0,000 dinyatakan signifikan terhadap 0,00 yang berarti bahwa promosi
penjualan berpengaruh dan signifikan terhadap loyalitas konsumen yang berbelanja online
di Kota Bandung. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Daramola
pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa promosi penjualan memberikan pengaruh dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen (Daramola dkk, 2014). Dari tiga indikator yang
digunakan kupon online mendapatkan respon yang kurang dan diskon harga online
dirasakan lebih dapat meningkatkan loyalitas konsumen (Sinha dan Verma, 2015).

3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen


Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapatkan coefficients B sebesar 0,316 dan
signifikan 0,000 dinyatakan signifikan terhadap 0,00. Hal ini berarti, kualitas produk
memberikan pengaruh dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dan ini sejalan dengan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Setiawan,dkk pada tahun 2016 . Namun konsumen
merasa pada indikator produk bebas cacat dan kualitas bahan yang digunakan pada toko
online masih dirasakan kurang. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Potdar dkk (2018), dimana produk yang baik dapat berdampak positif terhadap konsumen.

4. Pengaruh Display, Promosi Penjualan dan Kualitas Produk pada Toko Online
terhadap Loyalitas Konsumen Secara Simultan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapatkan coefficients B pada display toko
online sebesar -0,053 dan signifikan 0,339 dinyatakan tidak signifikan terhadap 0,00 yang
berarti bahwa secara simultan display, promosi penjualan dan kualitas produk pada toko
online tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini sangat
berbeda dengan hasil yang diperoleh oleh Khadka dan Maharjan (2017). Begitu juga pada
promosi penjualan, coefficients B sebesar 0,256 dan signifikan 0,006 dinyatakan tidak
signifikan terhadap 0,00, sehingga kedua variabel ini tidak berpengaruh.
Pada penelitian ini display toko online dirasakan tidak memberikan pengaruh bagi
konsumen karena tampilannya yang nyaris serupa dalam desain grafisnya, serta tingkat

25
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

promosi yang dilakukan tidak mampu mempengaruhi loyalitas konsumen karena promosi
yang ditawarkan juga nyaris serupa.
Berdasarkan hasil t hitung hanya display toko online yang tidak signifikan terhadap
loyalitas konsumen yang berarti tidak berpengaruh, berbeda dengan yang dinyatakan oleh
Mendez dkk (2015). Pada penelitian ini hanya pada kualitas produk dengan coefficients B
sebesar 0,278 dan signifikan 0,000 dinyatakan signifikan terhadap 0,00 dan berpengaruh
dengan t hitung 5,716 diatas t tabel 1,98. Sesuai dengan Alharbi dan Alhider (2018)
pengembangan produk mampu meningkatkan loyalitas konsumen. Dirasakan konsumen
cenderung terus bertahan pada toko online dengan kualitas produk yang baik dan
konsisten.

5. Pengaruh Display, Promosi Penjualan, Kualitas Produk Terhadap Loyalitas


Konsumen Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening
Perhitungan nilai p1 hubungan antara display, promosi penjualan dan kualitas
produk terhadap loyalitas konsumen mengalami kenaikan setelah dihitung pengaruh p
totalnya antara display, promosi penjualan dan kualitas produk terhadap loyalitas
konsumen dengan kepuasan pelanggan. Namun setelah melakukan perhitungan dengan
Path Analysis didapatkan nilai t hitung diatas t tabel pada pengaruh kualitas produk
terhadap loyalitas konsumen sebesar 2,067 dimana hal ini berarti kepuasan pelanggan
mampu meningkatkan loyalitas konsumen berdasarkan atas kualitas produk yang baik serta
konsisten. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khadim dkk (2018) dan
Alharbi & Alhider (2018) dimana konsumen yang puas dengan pembelian yang dilakukan
serta ragam produk yang dijual secara online mampu meningkatkan loyalitas konsumen.
Pandey dan Chawla (2018) menyatakan niat pembelian dapat terbentuk dari kesan yang
baik saat melakukan pembelian sebelumnya.

SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan yang di dapatkan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara parsial Display toko online tidak berpengaruh pada loyalitas konsumen karena
dirasakan tidak ada perbedaan fitur dan desain grafis antara satu toko online yang satu
dengan lainnya. Sedangkan pada variabel promosi penjualan memiliki pengaruh dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen, hal ini dikarenakan keberadaannya dirasakan
tidak memberi banyak pengaruh bagi konsumen . untuk hal kualitas produk pada toko
online memiliki pengaruh dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
2. Secara simultan, display, promosi penjualan dan kualitas produk pada toko online tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
3. Secara simultan dengan menggunakan variabel kepuasan pelanggan sebagai
intervening, mendapatkan hasil bahwa variabel display toko online tidak memberikan
perubahan pengaruhnya pada loyalitas konsumen. Selain itu, promosi penjualan tidak
berpengaruh dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan pelanggan
sebagai intervening, ini karena ketika suatu toko online memberikan promosi hanya
berpengaruh sesaat ketika terjadi promosi saja, sehingga setelah dimasukkan variabel

26
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

intervening kepuasan pelanggan tidak didapatkan dampak yang mempengaruhi loyalitas


konsumen. Kepuasaan pelanggan yang bersifat sementara tidak mampu mempengaruhi
loyalitas konsumen. Yang ketiga, setelah ditambahkan variabel intervening kepuasan
konsumen kualitas produk dapat memberikan pengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Hal ini dikarenakan kepuasan pelanggan pada kualitas produk yang baik dan konsisten
dalam mempertahankan produknya dapat meningkatkan loyalitas konsumen.

5.2Saran
Demi meningkatkan dan menjaga loyalitas pada konsumen terdapat beberapa saran
yang dapat dilakukan oleh pengusaha toko online yaitu :
1. Dalam hal tampilan display pada toko online Para produsen toko online agar dapat
lebih mengembangkan fitur dan desain website guna menarik, mempermudah
konsumen saat berbelanja dan menjadikan website tersebut berbeda dengan website
atau toko online lainnya sehingga konsumen tidak bosan atau jenuh ketika berbelanja
di website tersebut.
2. Promosi penjualan harus lebih ditingkatkan dengan tidak hanya promosi pada
website yang dimiliki namun melalui media lainnya. Sehingga konsumen mengetahui
mengenai promosi tersebut. Jenjang antara periode promosi juga harus diperhatikan
sehingga konsumen akan terus bertahan untuk melakukan pembelian.
3. Kualitas produk yang sudah baik harus lebih ditingkatkan dan terus
dipertahankanseperti menghindari pengiriman produk cacat, kesalahan model,
ukuran atau warna, dsb karena akan mengurangi kepuasan pelanggan yang
berdampak pada loyalitas konsumen.

27
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

DAFTAR PUSTAKA

Abdeldayem, M. M. (2016). A study of customer satisfaction with online shopping:


evidence from the UAE. International Journal of Advanced Media and
Communication. https://www.researchgate.net/publication/220610482.
Agensi pemasaran media social We Are Social (www.HootSuite.com). Diakses Pada
Tanggal 15 September 2019.
Agustine, J., dan Koeshartono, D. (2014). Pengaruh Karakteristik Website Terhadap
Kepuasan dan Dampaknya Pada Kepercayaan Konsumen. Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi.
Alharbi, A. H., & Alhider, I. H. (2018). The Impact of Customer Satisfaction and Loyalty
on E-Marketing: Moderating Effect of Perceived Value. Journal of Marketing and
Customer Research. Vol. 46, 70-77.
Al-Jahwari, N. S., Khan, M. F. R., Al-Kalbani, G. K., & Khansouri, S.S. (2018). Factor
Influencing Customer Satisfaction of Online Shopping In Oman – Youth Perspective.
Humanities and Social Science Reviews, 6(2), 64-73.
Burinskiene, A., Daskevic, D., dan Gediminas, V. (2014). Consumer Demand: Online or
Retail Store. Journal Economics and Management. Vol 19(2), ISSN 2029 - 9338
(ONLINE), page: 172-187.
Caner, D. & Banu, D. (2015). Key Factors of Online Customer Satisfaction. International
Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. Vol. 5, pp. 97-111.
Chi, S. C., Jiun, W. C., & Lin, Y. (2015). Female Online Shoppers: Examining the
Mediating Roles of E-Satisfaction and E-Trust on E-Loyalty Development. Internet
Research/Emerald Insight. Vol. 25, pp.-
Daramola, G.C., Okafor, L.I., & Bello, M.A. (2014). Sales promotion on purchasing
behavior. International Journal of Business and Marketing Management, 2(1), 8-13.
Farah, G. A., Ahmad, M., Muqarrab, H., Turi, J. A., & Bashir, S. (2018). Online Shopping
Behavior among University Students: Case Study of Must University. Advances in
Social Sciences Research Journal, 5(4) 228-242.
Grant, A. E., & Meadows, J. H. (2008). Communication Technology Update and
Fundamentals (11th Edition). Taylor & Francis.
Gozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Harahap, D. A., & Amanah, D. (2018). Perilaku Belanja Online di Indonesia: Studi Kasus.
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol 9, No. 2, e-ISSN: 2301-8313,
hal: 193-213.
Hatta, I. H., Rachbini, W. & Derriawan. (2018). Brand Image Analysis, Promotion,
Satisfaction and Customer Loyalty. IOSR Journal of Business and Management, Vol.
20, Issue. 12, pp 50-55.
Himawan, L., & Abduh, D. (2013). Analysis of Online Sales Promotion toward Youth
Purchase Intention in Indonesia (Case Study of Apparel Industry). Research Journal of
Management Sciences, vol. 13, pp. 4677-4690.

28
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

Huang, A. H., Chen, K., Yen, D. C., & Tran, T. P. (2015). A Study of Factors That
Contribute To Online Review Helpfulness. Computers in Human Behavior, 48, 17-27.
Jain, N. K., Kamboj, S., Kumar, V., & Rahman, Z. (2018). Examining consumer-brand
relationships on social media platforms. Marketing Intelligence & Planning, 36(1),
63-78.
Katawetawaraks, C., & Wang, C. L. (2011). Online Shopper Behavior: Influences of
Online Shopping Decision. Asian Journal of Business Research, 1 (2), 66–74.
Khadim, R. A., Hanan, M. A., Arshad, A., Saleem, N., & Khadim, N. A. (2018). Revisiting
Antecedents of Brand Loyalty: Impact of Perceived Social Media Communication with
Brand Trust and Brand Equity as Mediators. Academy of Strategic Management
Journal, 17(1), 1-13.
Khadka, K. & Maharja, S. (2017). Customer Satisfaction and Customer Loyalty. Centria
University of Applied Sciencist Business Management. P. 58-64
Kumar C., Mosharraf, H., Farhad, H., & Jakirul, I. (2013). Analyzing the Effect of Sales
Promotion and Advertising on Consumer’s Purchase Behavior. Word Journal of
Social Science, 3(4), 183-194.
Lee, E. J, & Shin, S. Y. (2014). When Do Consumers Buy Online Product Reviews: Effects
of Review Quality, Product Type, and Reviewer’s Photo. Computers in Human
Behavior, 31, 356-366.
Lestari, A., & Yulianto, E. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas
Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 54, No.1.
Ludin, I. H., & Cheng, B. L. (2014). Factors Influencing Customer Satisfaction and E-
Loyalty: Online Shopping Environment among the Young Adults. Management
Dynamics in the Knowledge Economy. Vol. 2, pp. 462-471.
Masoud, E.Y. (2013). The Effect of Perceived Risk on Online Shopping in Jordan.
European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905
(Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol.5, No.6.
Mendez, M., Bendixen, M., Abratt, R., Yurova, Y., & O’Leary, B. (2015). Sales promotion
and brand loyalty: Some new insights. International Journal of Education and Social
Science, 2(1), 103-117.
Momotaz, S. N., & Hasan, M. S. (2018). Exploring the Impact of Service Quality Factors
on Customer Satisfaction towards Online Shopping: Evidence from Bangladesh.
World, 8(1), 102-123.
Neha, S. & Manoj, V. (2013). Impact of Sales Promotion Tools on Consumer‟s Purchase
Decision towards White Good (Refrigerator) at Durg and Bhilai Region of CG, India.
Research Journal of Management Sciences. Vol. 2(7), pp. 10-14.
Negadeepa, C., Tamil, S., & Pushpa, A. (2015). Impact of Sale Promotion Technıques on
Consumers’ Impulse Buyıng Behavıour towards Apparels at Bangalore. Asian Journal
of Management Sciences & Education, 4(1), 116-122.
Pandey, S., & Chawla, D. (2018). Online Customer Experience (OCE) in Clothing E-
Retail: Exploring OCE Dimensions and Their Impact on Satisfaction and Loyalty–

29
Jurnal Manajemen Volume 11 No 1, Januari-Juni 2021
e-ISSN 2627-7872/2088-8554

Does Gender Matter?. International Journal of Retail & Distribution Management,


46(3), 323-346.
Peng, H., and Tao, S. (2018). A Research on the Influential Factors of Listing Sales Based
on Online Information in Short Rental Markets. Wuhan International Conference on e-
Business. p. 484 - 489.
Potdar, V., Joshi, S., Harish, R., Baskerville, R., & Wongthongtham, P. (2018). A Process
Model For Identifying Online Customer Engagement Patterns On Facebook Brand
Pages. Information Technology & People, 31(2), 595-614.
Rahadi, D.R., (2013), Pengaruh Karateristik Website Terhadap Kepuasan Pelanggan,
Jurnal Manajemen dan Binis,Vol. 5, No. 7.
Richard, L., & Zhang, H. (2014). Sales Promotion and Purchasing Intention: Applying
Technology Acceptance Model in Consumer-To-Consumer Marketplaces.
International Journal of Business, Humanities and Technology, 4(3), 1-5.
Setiawan, H., Minarsih, M. M., dan Fathoni, A. (2016). Pengaruh Kualitas Produk,
Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Nasabah dan Loyalitas
Nasabah Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening ( Studi Kasus Pada Nasabah
Koperasi Rejo Agung Sukses Cabang Ngaliyan ).Journal Of Management, 2(2).
Shariari, S., Shahriari, M., & Gheiji, S. (2015). ECommerce and It Impacts on Global
Trend and Market. International Journal of Research – Granthaalayah. Vol. 3, pp. 49-
55.
Shamout, M. D. (2016). The Impact of Promotional Tools on Consumer Buying Behavior
in Retail Market. International Journal of Business and Social Science, vol. 7, pp. 75-
85
Sinha, S. K., & Verma, P. (2015). A Study of non-monetary sales promotion and reward.
International Journal of Commerce, Business and Management, 4(2), 1136-1139.
Tjahjaningsih, E. (2013). Pengaruh Citra dan Promosi terhadap Kepuasan Pelanggan serta
dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Supermarket
Carrefour di Semarang). Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Stikukbank.
Ujwala D. & Vinay K. (2014). A study of factors affecting online buying behavior: a
conceptual model.
Winnie, P. M. W. (2014). The Effects of Website Quality on Customer eLoyalty: The
Mediating Effect of Trustworthiness. International Journal of Academic Research in
Business and Social Sciences. Vol. 4, pp. 19-4.
Wu, I. L. (2013). The antecedents of customer satisfaction and its link to complaint
intentions in online shopping: An integration of justice, technology, and
trust.International Journal of Information Management, 33(1), 166-176.
Yoebrilianti, A. (2018). Pengaruh Promosi penjualan Terhadap Minat Beli produk Fashion
Dengan Gaya Hidup Sebagai Variabel Moderator (Survei Konsumen Pada Jejaring
Sosial). Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Jurnal Manajemen,
8(1), 20-4.
Zikmund, W.G., Babin, B.J., Carr, J.C., & Griffin, M. (2010). Business Research Methods,
8th edition. South Western: Cengage Learning.

30

Anda mungkin juga menyukai