LP Persalinan BBL
LP Persalinan BBL
LP Persalinan BBL
Oleh :
Alwana Mujahida
P07124121003
Telah disetujui dan diterima pengambilan kasus dengan judul “Dokumentasi Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir Pada Ny. N G4P3A0 Di Puskesmas Alalak
Selatan Tahun 2023”, dengan :
Nama : Ny. N
Umur :
Alamat :
Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan II,
oleh :
Nama : Alwana Mujahida
NIM : P07124121003
Mengetahui,
Oleh :
Nama : Alwana Mujahida
NIM : P07124121003
Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing Asuhan Kebidanan untuk
diajukan sebagai salah satu tugas Praktik Klinik Kebidanan II bagi mahasiswa
Mengetahui,
Rasa syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-
Nya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Praktik Asuhan Kebidanan PKK II yang
berjudul “Dokumentasi Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir Pada Ny. N
G4P3A0 Di Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2023”, sebagai tugas Praktik Kebidanan II pada
Semester IV Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Banjarmasin.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bidan Tati Herawati, AM.Keb selaku
pembimbing Lahan Praktik Klinik Kebidanan II yang telah membimbing dan mendampingi
selama melakukan praktik, sehingga kegiatan praktik ini berjalan lancar.
Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Kemudian, saya menyadari bahwa laporan
yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun saya butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Alwana Mujahida
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses
pengambilan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan (Kepmenkes 320,
2020).
B. Tujuan
1. Tujuan Utama
Dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian baik subjektif dan objektif pada Ny. N Usia 33
tahun Di Puskesmas Alalak Selatan.
b. Mampu menganalisa masalah pada Ny. N Usia 33 tahun Di Puskesmas Alalak
Selatan.
c. Mampu melakukan penatalaksanaan pada Ny. N Usia 33 tahun Di Puskesmas
Alalak Selatan.
d. Mampu mendokumentasikan dengan menggunakan SOAP pada Ny. N Usia 33
tahun Di Puskesmas Alalak Selatan.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Berguna bagi perkembangan serta informasi ilmu kebidanan dan sebagai bahan
institusi pendidikan dalam penerapan proses manajemen asuhan kebidanan secara
komprehensif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Prodi D-III Jurusan Kebidanan
Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswanya dalam
pemberian asuhan kebidanan komprehensif serta untuk mengevaluasi
kompetensi mahasiswa dalam pemberian asuhan kebidanan, sehingga dapat
menghasilkan bidan yang terampil, professional dan mandiri.
b. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mempraktikan teori yang telah diperoleh sebelumnya dan
kemudian diaplikasikan secara langsung dalam melakukan asuhan kebidanan
secara komprehensif.
c. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan
1. Konsep Dasar Persalinan
Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Sofian A, 2012, hal. 69).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan
dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap. Ibu belum dapat dikategorikan inpartu jika kontraksi uterus tidak
mengakibatkan perubahan atau pembukaan serviks (JNPK-KR, 2016, hal. 37)
Tanda-Tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan (inpartu) adalah sebagai berikut
1) Terjadinya his persalinan
Marmi (2012, hal. 9) menyatakan bahwa his adalah kontraksi yang
dapat diraba menimbulkan rasa nyeri perut serta dapat menimbulkan
pembukaan serviks. His persalinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a) Pinggangnya terasa sakit dan menjalar sampai ke depan
b) Sifat his teratur, interval semakin pendek dan kekuatan semakin besar
c) Terjadi perubahan pada serviks
d) Jika pasien menambah aktivitasnya, misalnya dengan berjalan, maka
kekuatan hisnya akan bertambah.
2) Keluarnya lendir bercampur darah pervaginam (show)
Lendir berasal dari pembukaan yang mnyebabkan lepasnya lendir
berasal dari kanalis servikalis. Sedangkan pengeluaran darah disebabkan
robeknya pembuluh darah waktu serviks membuka (Marmi, 2012, hal. 9)
3) Dilatasi dan effacement
Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsur-angsur
akibat pengaruh his Effacement adalah perdarahan atau pemendekan kanalis
servikalis yang semula panjang 1-2 cm menjadi hilang sama sekali, sehingga
hanya tinggal ostium yang tidak seperti kertas (Marmi, 2012, hal. 11).
Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jalannya proses persalinan adalah
4) Power (Tenaga/Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his,
kontraksi otot-otot rahim, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament.
Kekuatan primer yang diperlukan dalam persalinan adalah his, sedangkan
kekuatan sekundernya adalah tenaga meneran ibu (Rohani, dkk, 2013, hal.
16).
5) Passage (Jalan Lahir)
Sari & Rimandini (2014, hal. 39) menyatakan bahwa jalan lahir terdiri
atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul, vagina dan
introitus vagina Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan
lahir yang relative kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus
ditentukan sebelum persalinan dimulai.
Jalan lahir dibagi atas :
a) Jalan Lahir Keras (Tulang panggul) Bidang bidang panggul
(a) Bidang Hodge I bidang setinggi Pintu Atas Panggul (PAP) yang
dibentuk oleh lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan
promontorium
(b) Bidang Hodge II bidang setinggi pinggir bawah simpisis pubis,
berhimpit dengan PAP (Hodge I).
(c) Bidang Hodge III bidang setinggi spina ishiadica berhimpit dengan
PAP (Hodge I).
(d) Bidang Hodge IV bidang setinggi ujung koksigis berhimpit dengan
PAP (Hodge 1).
b) Jalan lahir lunak (Uterus, Otot Dasar Panggul, Perineum)
6) Passenger (Penumpang)
Penumpang dalam persalinan adalah janin dan plasenta Hal-hal yang
perlu diperhatikan mengenai janin adalah ukuran kepala janin, presentasi,
letak, sikap, dan posisi janin, sedangkan yang perlu diperhatikan pada
plasenta adalah letak, besar, dan luasnya (Sondakh, 2013, hal. 4).
7) Psikis (Psikologis)
Rohani, dkk (2013, hal. 35) menyatakan bahwa banyak wanita normal
bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan saat merasakan kesakitan diawal
menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati,
seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas "kewanitaan sejati"
yaitu munculnya rasa bangga bisa melahirkan atau memproduksi anak. Faktor
psikologis meliputi :
a) Melibatkan psikologis ibu, emosi, dan persiapan intelektual
b) Pengalaman melahirkan bayi sebelumnya
c) Kebiasaan adat
d) Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu.
8) Penolong
Peran dari penolong persalinan adalah memantau dengan seksama dan
memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu baik dari segi emosi atau
perasaan maupun fisik. Dalam hal ini penolong persalinan harus membantu
pasien, memperjelas serta mengurangi beban perasaan dan pikiran selama
proses persalinan, membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien
dan membantu mempengaruhi orang lain terutama keluarga pasien,
lingkungan fisik dan diri sendiri dari rasa emosi, panik, lelah (Sari &
Rimandini, 2014, hal. 73)
Tahapan Persalinan
Sondakh, J. (2013, hal. 5) menyatakan bahwa tahapan dari persalinan terdiri
atas kala I (kala pembukaan), kala II (kala pengeluaran janin), kala III (pelepasan
plasenta) dan kala IV (kala pengawasan observasi/ perineum).
9) Kala I (Kala Pembukaan)
Kala I dimulai dari saat persalinan mulai (pembukaan nol) sampai
pembukaan lengkap (10 cm). Pada primigravida, kala I berlangsung 12 jam,
sedangkan pada multigravida± 8 jam, proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu
b. Tujuan
Sari & Rimandini (2014, hal 240) menyatakan tujuan asuhan bayi baru
lahir antara lain:
1) Mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi.
2) Menghindari resiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan
3) Mengetahui aktivitas bayi normal/ tidak dan identifikasi masalah kesehatan
BBL yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta
tindak lanjut petugas kesehatan
c. Manajemen Bayi Baru Lahir Normal
1) Penilaian
a) Bayi cukup bulan
b) Bayi menangis atau bernafas tidak megap-megap
c) Tonus otot bayi baik/ bayi bergerak aktif
2) Asuhan Bayi Baru Lahir
a) Jaga kehangatan
b) Bersihkan jalan napas (jika perlu)
c) Keringkan
d) Pemantauan tanda bahaya
e) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2
menit setelah lahir
f) Lakukan inisiasi menyusui dini
g) Beri suntikan vitamin K, 1 mg intramuscular, dipaha kiri anterolateral
setelah inisiasi menyusui dini
h) Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata
i) Pemeriksaan fisik
j) Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ML intramuscular, di paha kanan
anterolateral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K
BAB III
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
BERSALIN DAN BBL FISIOLOGIS PADA NY. N
DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Juli 2023
Pukul : 10.40 WITA
IDENTITAS
Keterangan Istri Suami
Nama Ny. N Tn. D
Umur 33 Tahun 37 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan S1 S1
Pekerjaan Swasta Swasta
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Jl. AMD Komplek Sudirapi RT 19 RW 02
PROLOG
Ny. N G4P3A0 hamil 37-38 minggu datang ke Puskesmas Alalak Selatan pukul 10.40 WITA.
Ibu mengatakan mulai merasakan mules pada bagian perut menjalar ke pinggang, keluar
lender bercampur darah sejak pukul 10.00 WITA. Ini merupakan kehamilan ibu yang
keempat dan tidak pernah keguguran. HPHT 25-09-2022 dan TP : 02-07-2023
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan rasa sakit semakin sering yang menjalar hingga ke pinggang dan keluar
lendir bercampur darah
OBJEKTIF
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD : 150/90 mmHg, N: 78 x/menit, P : 20
x/menit, S: 36,7 ºC, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada pembengkakkan
kelenjer tiroid, puting susu menonjol dan ada pengeluaran colostrum, abdomen tidak ada luka
bekas operasi. TFU 2 jari dibawah prx (28 cm), teraba lunak tidak melenting (bokong),
punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin sudah masuk PAP (divergen) 3/5
bagian. DJJ : 145 x/menit . His 2/10’/30” , kandung kemih kosong, ekstremitas bawah tidak
ada odem dan varieses. VT : Pembukaan 4 cm, portio lunak dan tebal, selaput ketuban utuh ,
dan penurunan kepala di Hodge III, tidak ada penyusupan, teraba ubun-ubun kecil (UUK)
depan atas.
ANALISA
G4P3A0 hamil 37-38 minggu inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan janin baik. Ibu
mengerti
2. Meminta ibu untuk tidak mengedan terlebih dahulu karena pembukaan masih belum
lengkap. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
3. Memberikan asuhan sayang ibu :
a. Memfasilitasi suami atau keluarga ibu untuk menemani dan memberikan dukungan
kepada ibu. Ibu didampingi oleh suami.
b. Memberikan dukungan kepada ibu agar ibu merasa tenang dan tidak cemas. Ibu
merasa tenang dan tidak cemas.
c. Menganjurkan ibu miring kekiri untuk teknik relaksasi dan membantu mempercepat
penurunan kepala bayi serta meminta ibu untuk tarik napas panjang lalu ditahan
kemudian dilepaskan dengan cara meniup udara keluar sewaktu terasa kontraksi untuk
mengurangi rasa sakit. Ibu dapat melakukan dengan baik.
d. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum seperti, biskuit, roti, air putih atau teh
hangat, sepanjang ibu menginginkan nya untuk menambah tenaga ibu dan dehidrasi,
karena dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi tidak teratur dan kurang efektif. Ibu
makan roti dan minum air teh.
e. Memberikan dukungan moril dengan memotivasi ibu agar bersemangat dalam
menjalankan proses persalinan, menjelaskan kepada ibu menganai sakit yang dialami
ibu merupakan hal yang normal, semakin mendekati persalinan, rasa nyeri dan sakit
akan semakin bertambah. Ibu mengerti dan nampak tenang.
f. Memberitahukan ibu untuk buang air kecil bila ada rasa ingin buang air kecil. Ibu
buang air kecil ke wc.
4. Menyampaikan informed consent kepada ibu dan keluarga untuk dilakukan pemasangan
infuse untuk menambah energi. Ibu setuju untuk dipasangkan infuse.
5. Memasang infuse RL 20 tpm. Infuse kolf I terpasang
6. Mengajarkan kepada ibu cara mengedan yang benar yaitu :
a. Menutup mulut, jangan mengeluarkan suara agar tidak kelelahan.
b. Meletakkan tangan di paha dan tarik jika terasa sakit.
c. Mengangkat kepala, tempelkan dagu ke dada pandangan lurus keperut.
d. Memberitahukan kepada ibu untuk tidak mengangkat bokong saat mengedan.
7. Menyiapkan APD (Alat Pelindung Diri), alat partus, obat-obatan, perlengkapan ibu dan
bayi, serta memastikan kembali kelengkapan peralatan yang sudah disiapkan. Semua
persiapan dan peralatan sudah siap.
8. Mengobservasi keadaan ibu, keadaan janin dan kemajuan persalinan dalam lembar
partograf. Hasil terlampir dipartograf
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan